Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
AJOT WAREMRA
2015-78-031
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahan-bahan penghantar adalah bahan yang memiliki banyak elektron bebas pada
kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh pada sifat bahan tersebut. Jika
suatu bahan listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbit-orbit elektron, bahan ini
memiliki sifat sebagai penghantar listrik. Penghantar listrik dapat dikelompokkan sebagai
sebagai bahan penghantar listrik sebatas ukuran baik atau tidaknya bahan tersebut
mengalirkan arus listrik jika dihubungkan dengan sumber tegangan; isolator sebagai bahan -
bahan yang akan menghambat arus listrik bila dihubungkan dengan sumber tegangan;
semikonduktor adalah bahan - bahan yang pada kondisi tertentu akan bersifat sebagai isolator
Pada makalah ini akan dibahas mengenai Aplikasi semikonduktor n dan p yang
merupakan bahan penghantar listrik tidak murni yang memiliki sifat dual-karakter (bisa
Rumusan Masalah
Tujuan
PEMBAHASAN
Penggunaan Semikonduktor
juncktion) apabila semikonduktor tipe-p dan tipe-n digabungkan. Sambungan ini yang
merupakan dasar terjadinya terjadinya revolusi industri akibat ditemukan transisistor oleh
wiliam Shocklye, John Barden dan Walter Brattain di laboratorium Bell pada tahun 1948.
Selain itu semikonduktor digunakan untuk membuat sel surya (solar cell) dan penyearah.
1. Semikonduktor tipe-p. yang dibuat dari semikonduktor silikon yang dikotori dengan
boron.
dengan arsen.
semikonduktor tipe-p lebih banyak dibanding jumlah hole pada pita valensi semikonduktor
tipe-n, sebaliknya jumlah elektron pada pita konduksi semikonduktor tipe-n lebih banyak
dibanding jumlah elektron pada pita konduksi semikonduktor tipe-p. setelah keduanya
disambungkan maka:
o Pada pita valensi akan terjadi aliran hole dari semikonduktor tipe-p ke
o Pada pita konduksi akan terjadi aliran elektron dari semikonduktor tipe-n ke
Pada keadaan setimbang jumlah hole yang bergerak dari pita valensi semikonduktor
tipe-p ke semikonduktor tipe-n sama dengan jumlah hole yang bergerak ke arah yang
berlawanan. Demikian juga halnya dengan jumlah elektron yang mengalir dari
semikonduktor tipe-n ke semikonduktor tipe-p dan sebaliknya. Akibatnya dua proses tersebut
maka pada semikonduktor tipe-n akan berkembang muatan positif dan pada semikonduktor
tipe-p akan berkembang muatan negatif. Dengan kata lain antara kedua bagian tersebut
Pada sel surya semikonduktor tipe-p dibuat lebih tipis dibanding semikonduktor tipe-
n. Pada pengoperasian sel suria, bagian yang dikenakan sianr matahari adalah semikonduktor
tipe-p. Pada waktu sel surya terkena sinar matahari maka elektron-elektron pada
melewati sambungan p-n (p-n junction) dan memasuki semikonduktor tipe-n. Apabila daya
gerak elektron-elektron tersebut cukup besar maka mereka akan melewati kawat penghantar
(menuju ke semikonduktor tipe-p kembali) sehingga arus listrik yang energinya daapat
langsung dimanfaatkan atau disimpan dalam baterai. Jadi fungsi dari sel suria adalah
Silikon yang digunakan pada sel surya selain sebagai kristal tunggal (single crystal),
silikon dapat diperoleh dalam bentuk amorf. Silikon amor dapat diperoleh melalui deposisi
uap silikon. Kemampuan silikon amorf dalam menyerap sinar matahri 40 kali lebih efisien
dibanding kristal silikon. Oleh karena itu sel suria banyak digunakan semikonduktor dengan
Sel surya dengan bahan dasar amorf adalah lebih tahan lama dibanding sel suria
dengan bahan dasar kristal tunggal. Disamping itu, silion amorf dapat dibuat pada temperatur
rendah dan dapat di depositkan pada substrat yang harganya relatif murah. Sel suria dengan
bahan dasar amor banyak digunakan sebagai sumber energi pada kalkulator.
Harga silikon amor cenderung semakin murah. Oleh karena itu pemakian
semikonduktor dengan bahan dasar silikon amor pada peralatan elektronik yang lain
Penyearah hanya membolehkan arus listrik dari sumber luar mengalir melaluinya
pada satu arah. Sehingga dapat digunakan untuk mengubah arus bolak balik (alternating
semikonduktor tipe-n dapat dianggap kelebihan elektron. Simbol umum dioda adalah seperti
Apabila pada semikonduktor tipe-p diberi potensial positif (kutub positif dari sumber)
sedangkan pada semikonduktor tipe-n diberi potensial negatif, maka hole pada
semikonduktor tipe-p akan bergerak menuju sambungan p-n dan elektron-elektron pada
semikonduktor tipe-n akan bergerak menuju sambungan p-n seperti yang ditunjukan pada
gambar.
Pada sambungan p-n hole dan elektron akan saling memusnahkan (saling
meniadakan/ saling menetralkan). Aliran hole dan elektron ini akan terus berlangsung selama
potensial tetap dihubungkan. Aliran inilah yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir atau
semikonduktor tipe-n diberi potensial positif, maka hole pada semikonduktor tipe-p akan
bergerak menjauhi sambungan p-n dan elektron pada pada semikonduktor tipe-n akan
bergerak menjauhi sambungan p-n seperti yang ditunjukan pada gambar birikut. Karena tidak
hole dan elektron elektron yang saling meniadakan maka tidak ada arus listrik yang menalir
1. Dioda biasa. Di buat dari silikon yang telah diberi pengotor dan dan germanium.
2. Dioda cahaya. Dioda cahaya merupakan dioda yang pada sambungan p-n (p-n
3. Dioda foto. Dioda foto merupakan jenis dioda yang berfunsi mendeteksi cahaya
kemudian mengubahnya menjadi energi listrik. Jenis cahaya yang dapat di deteksi
4. Dioda laser. Dioda laser disingkat juga LD atau ILD. Sambungan p-n dioda laser
5. Dioda zener. Dioda zener prinsip kerjanya seperti dioda biasa tetapi arus listrik dapat
mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas atau
LED (Light Emitting Diode atau Light Emitting Device) merupakan salah satu diode
yang tidak koheren dengan rentang panjang gelombang yang sempit ketika diberi tegangan
Arus maju yaitu arus dimana potensial positif (kutub positif (anoda) sumber arus)
disambungkan pada bagian positif dari LED dan potensial negatif (kutub negatif sumber arus)
dishubungkan pada bagian negatif (katoda) dari LED (lihat gambar 1). Sedangkan cahaya
monokromatis tidak koheren yaitu cahaya dengan rentang panjang gelombang artinya
walaupun sebagai cahaya monokromatis tetapi masih memiliki rentang panjang gelombang
(lihat tabel). Untuk membedakan anoda dan katoda dapat dilihat dari kaki atau tangkai LED,
yang bertangkai panjang merupakan anoda (kutub negatif) sedangkan yang lebih pendek
Pada awal penemuan LED hanya terdiri dari warna merah, kuning dan hijau.
Sekarang LED yang tersedia berfariasi mulai dari yang bekerja pada rentang panjang
gelombang sinar tampak, ultraviolet hingga inframerah. LED yang berfariasi ini dapat
diperoleh dengan cara mengganti bahan semikonduktor pada chip LED atau dengan
menggabungkan bahan semikonduktor dari warna merah, kuning dan hijau yang telah
diperoleh sebelumnya. Karena warna yang dihasilkan sangat banyak, aplikasi LED kini
sangat beragam misalnya menambah keindahan desain interion dan eksterion. Bahkan kini
LED dengan cahaya merah dan LED dengan cahaya biru dimanfaatkan untuk membantu
melangsungkan proses fotosintesis pada tanaman-tanaman yang ada dalam sebuah ruangan.
Bila dibanding lampu pijar LED memiliki keunggulan bila dibanding lampu pijar
diantaranya:
a. Dengan arus yang rendah cahaya yang dihasilkan lebih banyak dibanding
b. Tidak mudah rusak sebab dirancang dalam bentuk padat, sedangkan lampu neon
c. Waktu pemakaian lebih lama karena tidak ada filamen yang terbakar. Dimana
d. Cahaya yang dihasilkan lebih terfokus ke satu arah sehingga dalam hal-hal
LED selain sebagai sistem pencayaan dimanfaatkan pula sebagai sensor dan digunakan pula
Chip LED yang dibungkus menggunakan bohlam plastik pada umumnya mempunyai
tegangan rusak yang relatif rendah. Bila diberikan tegangan beberapa volt ke arah terbalik
akan menyebabkan sifat isolator searah LED jebol sehingga arus dapat mengalir ke arah
sebaliknya.
(nm)
fosfida (AlGaInP)
fosfida (AlGaInP)
(AlGaInP)
gallium(III)nitrida
(AlGaInP)
Aluminium gallium fosfida (AlGaP)
pengembangan
Ungu Berbagai jenis LED dua warna (biru dan merah, biru
plastik ungu)
]
Aluminium nitrida (AlN) (210 nm)
]
Indium gallium aluminium nitrida
Fotosel CdS biasa disebut juga fotoresistor, fotokonduktif atau LDR (ligh dependent
resistor) merupakan salah satu detektor cahaya yang sangat peka terhadap perubahan
intensitas cahaya yang mengenai permukaannya. Fotosel CdS terbuat dari bahan
semikonduktor cadmium sulfida yang ditempelkan di atas keramik dengan diameter dari 5-25
Prinsip kerja fotosel CdS sebagai detektor adalah perubahan nilai resistansi atau
permukaannya. Jika dihubungkan dengan multimeter atau avometer CdS menjadi konduktor
yang buruk atau CdS memiliki resistansi besar pada saat cahaya gelap atau redup, dan
sebaliknya CdS menjadi konduktor yang baik atau CdS memiliki resistansi kecil pada saat
cahaya terang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah yang berjudul Aplikasi semikonduktor n dan p ini dapat disimpulkan
listrik seperti dioda, sel surya, LED, dan dan fotosel Cds
Saran
Dari makalah Aplikasi semikonduktor n dan p ini dapat masih terdapat kekurangan
dalam pembahasannya, hal ini dikarenakan keterbatasan penelaahan dari penulis. Makalah
berjudul ―Aplikasi semikonduktor n dan p‖ ini diharapkan akan menjadi literature terbaru dan
https://www.academia.edu/5091092/SEMIKONDUKTOR
https://id.wikipedia.org/wiki/Semikonduktor
https://robiramandhani.files.wordpress.com/2013/05/semikonduktor.pdf
https://www.academia.edu/7570664/SEMIKONDUKTOR
http://bima-elektro.blogspot.co.id/2013/05/bahan-semikonduktor-semikonduktor.html
https://wanibesak.wordpress.com/tag/kegunaan-semikonduktor/