Aksyar Bila
Aksyar Bila
1. Sudut Pelaporan
Dari segi pelaporannya, laporan keuangan konvensional memuat lebih sedikit unsur-
unsur laporan keuangan. Unsur laporan keuangan konvensional terdiri dari neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Sedangkan
pada laporan keuangan syariah, unsur-unsur yang termuat antara lain neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan dana investasi terkait, laporan
rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, laporan sumber dana dan penggunaan dana zakat, serta
laporan dan penggunaan dana kebaikan.
3. Organisasi
Dilihat dari segi organisasi, kehadiran Dewan Pengawas Syariah atau DPS menjadi faktor
pembeda antara perusahaan berbasis syariah dengan perusahaan konvensional. Kehadiran DPS
yang terdiri dari minimal 3 orang propesi ahli hukum Islam ini bertanggung jawab dalam
memberikan fatwa agama dan mengawasinya bersama dengan Dewan Komisaris perusahaan
yang menggunakan basis syariah. Sedangkan dalam perusahaan konvensional tidak dikenal
adanya DPS maupun aturan-aturan yang merupakan bagian dari tanggung jawab DPS itu.
4. Penyelesaian Sengketa
Adanya masalah akan diselesaikan secara berbeda oleh perusahaan dengan basis
konvensional serta basis syariah. Pada perusahaan berbasis syariah, adanya masalah akan
diselesaikan dengan aturan dan hukum syariah. Berbeda halnya dengan perusahaan konvensional
yang memilih menyelesaikan perkaranya di pengadilan negeri. Lembaga yang mengatur hukum
syariah di Indonesia ini adalah Badan Arrbitrase Muamalah Indonesia atau BAMUI.
5. Usaha yang Dibiayai
Ada paradigma berbeda yang membedakan usaha konvensional dengan usaha berbasis
syariah. Usaha berbasis syariah akan menggunakan paradigma tersendiri yang mana menekankan
kepercayaan bahwa setiap aktivitas manusianya memiliki nilai akuntabilitas dan ilahiah yang
menempatkan akhlak serta perangkat syariah sebagai parameter baik dan buruknya suatu
aktivitas usaha. Berbeda halnya dengan perusahaan konvensional yang tidak mengenal hal
semacam ini sebagai dasar pelaksanaan aktivitas bisnis mereka.