DD Demam67
DD Demam67
Gejala Klinis Trias : Demam (step Demam, menggigil ISK dapat bersifat Trias : demam
ledder), Gangguan Mialgia hebat asimtomatik atau intermiten, anemia,
pencernaan, penurunan (biasanya pada betis) simtomatik dan
kesadaran Nyeri kepala Gejala dan tanda hepatosplenomegali
Demam → step ledder, Anoreksia klinis tergantung pada
naik secara bertahap tiap Mual, muntah umur pasien:
Nyeri abdomen Neonatus Demam, menggigil,
hari, mencapai suhu
Fotopobia • suhu tidak stabil berkeringat juga dapat
tertinggi pada akhir
disertai sakit kepala,
minggu pertama Penurunan kesadaran • mudah terangsang
mual, muntah, diare
Penurunan kesadaran, (irritable)
dan nyeri otot
delirium • muntah, diare, perut
Gangguan pencernaan → kembung Riwayat berkunjung
konstipasi, diare • napas tidak teratur, dan bermalam 1-4
Malaise sianosis minggu terakir ke
• ikterus daerah endemik
Letargi
• urin berbau Malaria
Nyeri kepala
menyengat Riwayat tinggal di
Mual, muntah
• gejala sepsis daerah endemik
Malaria
Bayi dan anak kecil
• demam Riwayat sakit
• rewel Malaria
• nafsu makan Riwayat minum obat
berkurang Malaria 1 bulan terakir
• gangguan
pertumbuhan Riwayat mendapat
• diare dan muntah transfusi darah
• kelainan genitalia
(fimosis,
hipo/epispadia, sinekia
vulva)
• urin berbau
menyengat
Anak besar
• demam
• nyeri pinggang
• nyeri perut bagian
bawah
• mengedan waktu
berkemih
• disuria, polakisuria,
enuresis
• nyeri ketok daerah
kosto-vertebral
• kelainan genitalia
(fimosis,
hipo/epispadia, sinekia
vulva, dll)
Patofisiologi Makanan yang
terkontaminasi kuman S.
typhi/paratyphi → lambung
→ kuman yang tidak mati
oleh asam lambung → usus
→ peyer patch usus →
lamina propria → kuman
difagosit oleh makrofag →
KGB mesenterika →
melalui ductus thoracicus,
kuman yang terdapat dalam
makrofag menuju sirkulasi
darah → bakteremia
pertama (asimtomatik)
→organ RES → kuman
meninggalkan sel fagosit →
berkembanhg biak di luar
sel → sirkulasi sitemik →
bakteremia sekunder
(terdapat gejala sistemik)
Malaria dengan
komplikasi:
- Gangguan kesadaran
- Keadaan umum
lemah (tidak bisa
duduk/ berdiri )
- Kejang
- Panas sangat tinggi
- Mata atau tubuh
kuning
Pemeriksaan Darah tepi perifer : Urinalisis: dapat Pemeriksaan
Penunjang o Anemia —> sering ditemukan leukosituria mikroskopis
karena depresi (>5 sel leukosit/LPB), Pemeriksaan darah
sumsum tulang, hematuria (>3 sel tebal dan tipis :
defisiensu Fe, atau eritrosit/LPB), bakteri o Ada tidaknya
perdarahan usus pada pewarnaan Gram parasit malaria
o Leukopenia Darah tepi: dapat o Spesies dan
o Limfositosis ditemukan leukositosis stadium plasmodium
o Trombositopenia o Kepadatan parasit
Biakan urin dan uji
Serologi : sensitivitas Rapid Diagnostik
o Widal —> titer 1/200 Test ( RDT )
Kreatinin dan
atau kenaikan titer 4x
ureum untuk menilai Pemeriksaan
fase akut ke fase
fungsi ginjal penunjang untuk
konvalesens.
o Kadar IgM dan IgG Pencitraan ginjal Malaria Berat
(typhi dot). dan saluran kemih o Darah Rutin.
o Anti Salmonella O9 untuk mencari kelainan o Kimia Darah: gula
antibodies (TUBEX). anatomis maupun Darah, SGOT/
Biakan Salmonella : fungsional saluran SGPT, Bilirubin,
o Biakan darah kemih. Alkali fosfatase,
terutama pada minggu albumin/globulin,
1-2 perjalanan ureum/kreatinin,
penyakit Natrium dan Kalium,
o Biakan sumsum Analisa Gas Darah
tulang masih (+) (AGD)
hingga minggu ke-4 o EKG
Radiologi : o Foto toraks
o Foto abdomen —> o Analisa cairan
bila diduga telah serebrospinalis
terjadi komplikasi o Biakan darah dan
berupa perforasi atau uji serologi
perdarahan saluran o Urinalisis
cerna
o Foto thorax —> bila
diduga terjadi
komplikasi
pneumonia