Anda di halaman 1dari 3

TULIS JUDUL DALAM BAHASA INDONESIA YANG

MENGGAMBARKAN ISI NASKAH; GUNAKAN CENTER; HURUF


TIMES NEW ROMAN 14; SATU SPASI HURUF KAPITAL

Penulis
Jurusan/Program Studi ……….. , Universitas …………….
….@gmail.com/08220000xxxx

[Times New Roman, 12pt, Line Spacing 1,5, Justify Paragraph] Perubahan iklim yang
memberikan efek buruk terhadap lingkungan adalah efek terbesar dari aktifitas manusia.
Arsitektur mendapatkan jastifikasi sebagai salah satu pemicu efek perubahan iklim tersebut.
Jastifikasi ini merunut kepada hadirnya sebuah bangunan yang ternyata bertanggung jawab
terhadap pemakaian energi sekitar 30-40% (Rumah Ide, 2008). Apabila kita melihat pada teori
‘Embodied Energy’ maka setiap material bangunan yang terpakai didalam bangunan
membutuhkan energi dari awal terbentuk hingga akhir pemakaian material tersebut yang
dinyatakan dalam satuan MJ/Kg. Selain pemakaian energi yang cukup besar yang mengakibatkan
emisi CO2 juga yang cukup besar, keseluruhan proses tersebut juga memberikan pengaruh pada
lingkungan seperti semakin langkanya material seperti kayu yang berefek naiknya panas global
dan resiko banjir.
Selain arsitek, masyarakat umum sebagai pengguna jasa arsitek memiliki peran besar
didalam aplikasi konsep ramah lingkungan ini. Kecenderungan masyarakat saat ini pada bangunan
moderen dengan mengadopsi gaya non lokal dan bahkan material bangunan yang diimpor dari
luar telah meninggalkan konsep arsitektur vernakular yang sangat tanggap terhadap iklim lokal.
Arsitektur dan masyarakat tradisional masih banyak terdapat di seluruh pelosok di Indonesia,
namun keberadaannya sudah semakin sedikit dan mulai tersingkir ke luar kota. Hal ini
disebabkan oleh kemajuan teknologi yang telah merubah sikap masyarakat dalam
menanggapi gaya hidup termasuk perubahan pada arsitektur huniannya. Ciri khas arsitektur lokal
menjadi hilang dan berkembanglah Arsitektur moderen yang hanya mengacu kepada style dan
langgam yang berkembang pada saat ini. Proses perubahan ini berlangsung begitu cepat sehingga
dapat menyebabkan konsep Arsitektur Vernakular yang sanggat tanggap terhadap iklim
lokal menjadi hilang. Perubahan ini akan mengakibatkan hilangnya identitas lokal dari Arsitektur
Vernakular dan masyarakat tradisional.

1
Abdullah, Konsepsi Masyarakat Aceh tentang Tata Ruang, dalam artikel PKA 3, Banda Aceh, 1988, 275
2
BMKG. (2008), Weather data of Banda Aceh, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Blang Bintang, Indonesia
Format Footnote [Liberation Sans, 8 pt]
Sains arsitektur adalah ilmu pengetahuan tentang menghadirkan kenyamanan bagi
pengguna bangunan yang mempertimbangkan aspek klimatologi dan ekologi secara optimal
dengan tujuan untuk efesiensi energi. Dari beberapa referensi, sains arsitektur erat kaitannya
dengan sistem lingkungan pada bangunan yang mencakup pendinginan, pemanasan dan
pencahayaan. Sistem lingkungan tersebut dilakukan baik secara aktif maupun pasif.

Jika ada tabel FORMAT = Tabel 1. Contoh Format Tabel: [TNR, 11pt]

No. Tujuan Instruksional Pokok Sub Pokok Bahasan Est.


Khusus Bahasan Waktu
1 Mahasiswa memahami latar Pengantar Penjelasan GBPP 3 x 50
belakang, dan pentingnya arsitektur dan penjelasan metode menit
penerapan sains arsitektur perkuliahan
pada rancang bangun
2 Mahasiswa dapat Pemanasan, Arsitektur vernakular 3 x 50
memahami bagaimana pendinginan, dan dan regional menit
pengaruh pemanasan, pencahayaan Bangunan dinamis
pendinginan dan sebagai pemberi dan statis
pencahayaan pada desain bentuk dalam Energi dan arsitektur
arsitektur arsitektur

Hasil karya bentuk suatu arsitektur banyak terkaitkan dengan pertimbangan berbagai
aspek seperti: ekologi, bioclimatic, sains bangunan/lingkungan, ekonomi, teknologi canggih,
ideologi, philosofi, & dekonstruksi, dan lain. Tiap desainer/arsitek mempunyai misi tertentu
(yang paling lazim hemat energi, ramah lingkungan hidup) dalam menghasilkan 1) Desain
dengan kaidah “Sunpath” yang dipakai oleh arsitek Ken Yeang,Nicholas Grimsha, 2)
Pemanfaatan Angin Musim (seasonal wind) untuk ventilasi alam dengan “Wind Tower” oleh
France, 3) Pemanfaatan tenaga angin untuk menghasilkan tenaga listrik pada bangunan oleh
Richard Roger, 4) Pemanfaatan pencahayaan alami dengan “high-tech” oleh Norman Foster,
5) Pemanfaatan ekologi dan “natural forces” oleh Renzo Piano.
Jika ada gambar FORMAT = Gambar 2.1 Contoh Format Gambar [TNR, 11pt, Uk. Height max 5cm]

1
Abdullah, Konsepsi Masyarakat Aceh tentang Tata Ruang, dalam artikel PKA 3, Banda Aceh, 1988, 275
2
BMKG. (2008), Weather data of Banda Aceh, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Blang Bintang, Indonesia
Format Footnote [Liberation Sans, 8 pt]

Anda mungkin juga menyukai