PERENCANAAN DANPELABUHAN
Port Engineering
MANAJEMEN IRIGASI
Irrigation Planning and Management
2 SKS, Pertemuan Ke-1
Google Earth
Citra Satelit
PERENCANAAN SALURAN
Dalam sistem irigasi di Indonesia secara umum menerapkan saluran irigasi tanpa
pasangan sejauh secara teknis dapat dipertanggung jawabkan. Pada beberapa
ruas tertentu, jika keadaan tidak memungkinkan dapat digunakan saluran
pasangan
dimana :
𝑽 = 𝑲. 𝑹𝟐 𝟑 . 𝑰𝟏 𝟐 V = Velocity of Flow (m3/dt)
𝑨 A = Cross Sectional area of Flow (m2)
𝑹= P = Wetted Perimeter (m)
𝑷
𝑸=𝑨×𝑽 R = Hydraulics radius (m)
𝑨 = 𝒃 + 𝒎. 𝒉 . 𝒉 I = Energy Slope
K = Strickler Roughness Coeficient
m = Kemiringan talud
h = Water height (m)
PERENCANAAN SALURAN
Untuk parameter geometri penampang saluran, maka dapat digunakan acuan
dibawah ini :
PERENCANAAN SALURAN
KOEFISIEN KEKASARAN STRICKLER (Strickler Roughness Coeficient)
Tabel 4.3 Kemiringan minimum talud Tabel 4.4 Kemiringan minimum talud untuk saluran
untuk berbagai bahan tanah (KP-03) timbunan yang dipadatkan dengan baik (KP-03)
PERENCANAAN SALURAN
TINGGI JAGAAN
Tinggi jagaan berguna untuk :
- Menaikkan muka air di atas tinggi muka air Tabel 4.5 Tinggi jagaan minimum untuk saluran
maksimum tanah (KP-03)
- Mencegah kerusakan tanggu saluran
Jalan inspeksi terletak ditepi saluran di sisi yang diairi agar bangunan sadap dapat dicapai
secara langsung dan usaha penyadapan liar makin sulit dilakukan. Lebar jalan inspeksi dengan
perkerasan adalah 5,0 m atau lebih, dengan lebar perkerasan sekurang-kurangnya 3,0 meter.
PERENCANAAN SALURAN
LEBAR TANGGUL