Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MINGU 1

DESAIN PONDASI 2

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD MA’RUF (1721041)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
2020
Jelaskan Alasan Mengapa Pondasi Dalam Digunakan?
Pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan pada permukaan tanah dengan kadalaman tertentu
dimana daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan kondisi permukaan tanah,
pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman 3 m di bawah elevasi permukaan tanah. Alasan
penggunaan pondasi dalam adalah jika tanah keras terletak jauh lebih dari 3 m maka, jenis pondasi yang
cocok adalah pondasi dalam. Penggunaan pondasi dalam juga lebih cepat dan tepat untuk mendapatkan
tanah keras. Jika pondasi tidak diletakkan pada tanah yang keras maka bangunan tersebut tidak akan
kuat berdiri dan bias runtuh.

Dua Jenis Utama Pondasi Dalam Menurut Bentuk, Bahan, Alat.


1. Tiang Pancang
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada
dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk
memikul berat bangunan dan beban yang bekerja padanya atau apabila tanah yang mempunyai daya
dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang berkerja berada pada
lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah kedalaman lebih dari 8 meter.
Tiang pancang pracetak ini menurut cara pemasangannya terdiri dari :
a) Penumbukan: pemancangan tiang kedalam tanah dilakukan dengan cara penumbukan
menggunakan alat penumbuk (hammer) secara mekanis.
b) Penggetaran: tiang pancang ditekan masuk ke dalam tanah sambal digetarkan menggunakan
alat penggetar (vibrator).
c) Penanaman: memasukkan tiang kedalam tanah dengan cara melubangi permukaan tanah
terlebih dahulu sampai kedalaman tertentu, lalu tiang pancang dimasukkan, kemudian
lubang tadi ditembun tanah serta dipadatkan lagi.
Beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan tiang pancang sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa contoh tiang pancang berdasarkan bahan yang digunakan yaitu:
a) Tiang Pancang Kayu, tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai
tiang pancang pada suatu dermaga. Tiang pancang kayu biasanya diberi bahan pengawet
dan didorong dengan ujungnya yang kecil sebagai bagian yang runcing.
b) Tiang Pancang Beton, tiang pancang dari beton bertulang yang dicetak dan dicor dalam
acuan beton (bekisting), kemudian setelah cukup kuat lalu diangkat dan dipancangkan.
c) Tiang Pancang Baja, tiang pancang dari baja biasanya menggunakan profil berbentuk H,
bahan baja memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga dalam pengangkutan dan
pemancangan tidak menimbulkan bahaya patah seperti halnya pada tiang beton precast.
2. Pondasi Bored Pile
Bored Pile adalah bentuk pondasi yang dibangun di dalam permukaan tanah dengan kedalaman
tertentu. Pondasi ditempatkan sampai kedalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lobang
yang dibor dengan alat khusus. Setelah mencapai kedalaman yang diisyaratkan, kemudian dilakukan
pemasangan kesing/bekisting yang terbuat dari plat besi, kemudian dimasukkan rangka besi pondasi
yang telah dirakit sebelumnya, lalu dilakukan pengecoran terhadap lobang yang sudah dibor
tersebut. Pekerjaan pondasi ini tentunya dibantu alat khusus, untuk mengangkat kesing dan rangka
besi. Setelah dilakukan pengecoran kesing tersebut dikeluarkan kembali. Jenis pondasi bored pile
dipilih untuk mendukung beban bangunan dengan mengandalkan daya dukung pondasi pada tanah
keras dan hambatan lekat yang terjadi pada permukaan tiang yang tidak rata akibat dari pengecoran
di tempat (in situ).

Anda mungkin juga menyukai