Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perencanaan bangunan adalah sebuah konsep terencana yang disusun secara
sistematis oleh suatu badan tertentu demi tercapainya tujuan perubahan kearah kondisi
yang terlebih melalui upaya yang dilakukan secara terencana.
Makna dari proses perancangan bangunan berbeda bagi setiap orang. Sebagian
orang mengartikan proses perancangan adalah menghasilkan suatu bangunan yang
nampak indah. Bagi sebagian lainnya diartikan membuat bangunan yang dapat
dipergunakan secara maximal dan ada pula yang mengartikan menghasilkan bangunan
yang memiliki nilai jual.
Jakarta sebagai ibu kota negara indonesia, merupakan kota yang padat dan
disertai permasalahan yang kompleks. Mulai dari permasalahan kependudukan yang
begitu padat sehingga menimbulkan permasalahan lain yang berkaitan yaitu tingginya
permintaan perumahan padahal lahan yang ada terbatas, permasalahan transportasi
yang semakin padat dan menyebabkan permasalahan kemacetan akut di jakarta,
permasalahan lingkungan banjir, minimnya ketersediaan air bersih, tercemarnya udara,
serta tingginya kriminalitas di jakarta. Namun pertumbuhan perekonomian di jakarta
terpusat sehingga iklim investasi mendorong investor untuk melakukan investasi di
jakarta. Perdebatan yang panjang mengenai perpindahan ibu kota jakarta ke
palangkaraya menjadi isue yang menarik untuk di pertimbangkan kembali. Karena
jakarta sebagai ibu kota dinilai sudah tidak layak lagi menjadi ibu kota negara.
Sehingga perlu adanya keputusan yang jelas mengenai pemindahan ibu kota tersebut.
keputusan untuk memindahkan ibu kota ini dilakukan selain untuk mengurai
permasalahan yang kompleks di jakarta juga mampu membangun pusat pertumbuhan
ekonomi yang baru dan mampu mengurangi disparitas ekonomi yang terjadi di
indonesia. Pemilihan ibu kota baru di palangkaraya menjadi solusi alternatif dalam
mengurangi kompelksitas permasalahan di jakarta dan mendorong berkembanganya
ekonomi di luar jakarta.

2. Rumusan Masalah
Cara merencanakan ibukota baru didaerah kalimantan timur kabupaten
penajem paser utara kecamatan waru.
3. Tujuan
Untuk merencanakan ibu kota baru yang lebih tertata baik dari segi efisiensi,
ekonomis, Artistik (Estetika) didaerah kalimantan timur kabupaten penajem paser
utara kecamatan waru.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Benchmarking pemindahan Ibu kota negara lain
a. Nigeria: Dipindahkan dari Lagos ke Abuja 1991
 Lagos dipindahkan ke Abuja karena Abuja dinilai netral dari klaim kekuasaan
oleh
etnik/suku tertentu di Nigeria. Sehingga potensi perang saudara di Abuja
menjadi minim.
 Lagos dipindahkan juga karena terletak di wilayah pesisir, sedangkan
kekuatan Angkatan Laut Nigeria pada saat itu dinilai tidak cukup kuat apabila
terjadi serangan melalui jalur laut ke Lagos.
b. Kazakhstan: Dipindahkan dari Almaty ke Astana (Sekarang bernama Nur-Sultan)
1997
 Almaty Dipindahkan ke Nur-Sultan karena Almaty memiliki kerentanan
terhadap gempa bumi.
 Almaty juga dinilai terletak terlalu dekat dengan perbatasan Kazakhstan-
China yang membuat pertahanan Ibu Kota menjadi rentan dari serangan
negara lain.
c. Brazil: Dipindahkan dari Rio de Janeiro ke Brasilia 1960
 Rio de Janeiro dipindahkan ke Brasilia yang dibangun dari lahan idle di
tengah negara Brazil untuk menciptakan kesatuan nasional dan membuat Ibu
Kota yang bisa direkayasa secara sosial susunan masyarakatnya sehingga
mencegah potensi gangguan keamanan.

1.1. Rencana pemindahan Ibu kota Negara


Ibu Kota DKI jakarta dipindahkan ke Kalimantan Timur karena:
 Risiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, maupun
tanah longsor.
 Lokasi tersebut dinilai strategis, jika ditarik koordinatnya lokasi tersebut
berada di tengah-tengah wilayah Indonesia.
 Lokasi itu berada dekat perkotaan yang sudah terlebih dahulu berkembang,
yaitu kota Balikpapan dan kota Samarinda.
1.2. Kriteria dan tahapan ibu kota negara
1.2.1. Kriteria pemindahan ibu kota negara
 Lokasi Strategis
 Lahan harus bebas bencana alam
 Tersedia sumber daya air
 Dekat dengan kota eksisting yang sudah berkembang untuk efisiensi
investasi awal infrastruktur.
Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan :
 Akses mobilitas/logistik : bandara, pelabuhan dan jalan.
 Ketersediaan pelabuhan laut dalam sangat penting untuk
mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim melalui konektivitas
tol laut antar pulau.
 Tingkat layanan air minum, sanitasi, listrik, dan jaringan komunikasi
yangmemadai untuk dikembangkan
1.2.2. Tahapan Pemindahan ibu kota negara
 Tahapan Pertama (2020), pemerintah akan menyiapkan regulasi atau
aturan yang sah, yang menetapkan pemindahan negara ke
Kalimantan. regulasi tersebut menjadi dasar untuk pemerintahan-
pemerintahan setelah Presiden sekarang dalam melanjutkan
pembangunan ibu kota baru
 Tahapan Ke-dua (2021), pemerintah akan memulai penyediaan
lahan. Kebutuhan lahan sendiri sudah direncanakan dalam dua
skenario, yakni seluas 40.000 Hektare (Ha) dan 30.000 Ha, namun
tetap akan dikembangkan kembali menyesuaikan kebutuhan. Di
tahun 2021 juga pemerintah akan menyusun detail engineering
design (DED) kawasan atau perencanaan fisik ibu kota baru. Tahap
yang menjadi cikal bakal pembangunan yakni groundbreaking atau
peletakan batu pertama yang juga akan dilaksanakan di tahun 2021.
 Tahapan Ke-3 (2022-2024), Pembangunan kawasan inti pemerintah
dan sebagai kawasan baru yang diprioritaskan
1.2.3. Tahapan Pembangunan ibu kota negara
.....................................
2. Landasan teori
2.1. Transportasi
Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh
manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan
kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk di sana jarang yang
mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan
angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu,
transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi
yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki
teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi
tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya serta memiliki tingkat
kecelakaan yang relatif lebih rendah daripada transportasi darat dan air.

2.2. Tata Ruang


Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola pemanfaatan ruang, baik
direncanakan maupun tidak.
1. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman system jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional.
2. Pola pemanfaatan ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu
wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang yang dilaksanakan secara sekuensial
(berkesinambungan dari masa ke masa). Penataan ruang dikelompokan
berdasarkan sistem, fungsi kawasan, administrasi, kegiatan kawasan, dan nilai
strategis kawasan.
 Penataan ruang berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan sistem
internal perkotaan.
 Penataan ruang berdasarkan fungsi kawasan meliputi kawasan lindung dan
kawasan budidaya.
 Penataan ruang berdasarkan administrasi meliputi penataan ruang wilayah
nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan penataan ruang wilayah
kabupaten/kota.
 Penataan ruang berdasarkan kegiatan kawasan terdiri atas kawasan perkotaan
dan kawasan perdesaan.
 Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan terdiri atas kawasan
strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten,
dan kawasan strategis kota.
BAB 3
ANALISA DATA
1. Wilayah Studi
Wilayah Studi ini terletak didaerah Kalimantan Timur Kabupaten Penajem
Paser Utara Kecamatan Waru.

2. Inventarisasi Data
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menginventarisasi regulasi yang dibutuhkan
ada 3 :
a. Undang undang yang mengatur mengenai pemindahan ibu kota.
b. Tata ruang ibu kota baru.
c. Membuat aturan baru.

3. Analisis Data
 Gambaran Umum Wilayah kecamatan terpilih di Kab. Penajem paser utara.

Kriteria wilayah Kecamatan yang terpilih di Kabupaten Penajem Paser Utara.


 Kecamatan Terpilih dari Kabupaten Penajem Paser Utara.

 Block Plan Massa


BAB 4
PEMBAHASAN

4.1. Pendekatan Visi Ibu Kota Negara


Ibukota yang kami rencanakan pada masa yang akan datang menjamin keberlanjutan
dalam berbagai aspek, diantaranya
1. Sosial (Pendidikan, Fasilitas Umum)
Yang terbagun sudah sesui dengan Jumlah penduduk dan ASN?
2. Ekonomi (Pasar, Kantor, Bank, Mall)
Yang terbagun sudah sesui dengan Jumlah penduduk dan ASN?
3. Lingkungan (Jangan Merusak Lingkungan)
4. Ibu kota yang cerdas /Smart city (memanfaatkan teknologi).

4.2. Aspek dalam penempatan Lokasi Ibu Kota Negara

No Nama Aspek
.
1. Pemukiman 1. Tersedianya lahan yang cukup bagi pembangunan
lingkungan dan dilengkapi dengan prasarana
lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial.
2. Bebas dari pencemaran air, pencemaran udara dan
kebisingan, baik yang berasal dari sumber daya buatan
atau dari sumber daya alam (gas beracun, sumber air
beracun, dsb).
3. Terjamin tercapainya tingkat kualitas lingkungan
hidup yang sehat bagi pembinaan individu dan
masyarakat penghuni.
4. Kondisi tanahnya bebas banjir dan memiliki
kemiringan tanah 0-15 %, sehingga dapat dibuat
sistem saluran air hujan (drainase) yang baik serta
memiliki daya dukung yang memungkinkan untuk
dibangun perumahan.
5. Adanya kepastian hukum bagi masyarakat penghuni
terhadap tanah dan bangunan diatasnya yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
yaitu :
 Lokasinya harus strategis dan tidak terganggu oleh
kegiatan lainnya.
 Mempunyai akses terhadap pusat-pusat pelayanan,
seperti pelayanan kesehatan, perdagangan, dan
pendidikan.
 Mempunyai fasilitas drainase, yang dapat
mengalirkan air hujan dengan cepat dan tidak
sampai menimbulkan genangan air.
 Mempunyai fasilitas penyediaan air bersih, berupa
jaringan distribusi yang siap untuk disalurkan ke
masing-masing rumah.
 Dilengkapi dengan fasilitas pembuangan air kotor,
yang dapat dibuat dengan sistem individual yaitu
tanki septik dan lapangan rembesan, ataupun tanki
septik komunal.
 Permukiman harus dilayani oleh fasilitas
pembuangan sampah secara teratur agar
lingkungan permukiman tetap nyaman.
 Dilengkapi dengan fasilitas umum, seperti taman
bermain untuk anak, lapangan atau taman, tempat
beribadah, pendidikan dan kesehatan sesuai
dengan skala besarnya permukiman tersebut.
 Dilayani oleh jaringan listrik dan telepon.

2. Pertanian 1. Pasaran hasil produksi pertanian.


2. Teknologi baru.
3. Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara
lokal.
4. Perangsang produksi bagi petani.
5. Pengangkutan.
3. Pariwisata Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang
Kepariwisataan menyatakan bahwa destinasi atau juga disebut
sebagai daerah tujuan pariwisata terdiri dari:
1. Unsur daya tarik wisata.
2. Fasilitas umum.
3. Fasilitas pariwisata.
4. Aksesibilitas.
5. Serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi
terwujudnya kepariwisataan.
Daya tarik wisata meliputi segala hal yang memiliki nilai
keunikan, keindahan, dan keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
tujuan kunjungan wisata.

4.3. Konsep Pembangunan Kawasan di Ibu Kota Negara

Anda mungkin juga menyukai