1. Pengkajian
A. Identitas Diri Klien
Nama : Tn “S”
Umur : 45 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Suku : JAWA
P = Nyeri
Q = Seperti diremas
R = Perut
S=4
T = Sewaktu-waktu
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pernah sakit Ambeien.
Keterangan
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Garis Perkawinan
: Tidak diketahui
: Garis Keturunan
: Garis keluarga
- Hipertensi
C. DATA PENGKAJIAN
1. ASPEK BIOLOGIS
26-11-2019
26-11-2019
26-11-2019
5. Aspek Spiritual
a. Hasil (H)
DS :
- Pasien mengatakan selalu ada dukungan dari keluarga.
- Pasien mengatakan semangat untuk sembuh.
DO :
- Pasien selalu ditemani oleh keluarganya.
- Pasien selalu meminum obat dan menghabiskan makanannya.
b. Organized (O)
DS :
- Pasien mengatakan mengikuti organisasi di desanya.
- Pasien mengatakan rajin beribadah di masjid.
DO :
- Pasien terlihat religious
` - Pasien terlihat percaya diri
c. Personal (P)
DS :
- Pasien mengatakan selalu berdoa untuk kesembuhannya.
- Pasien selalu berdoa untuk keluarganya.
DO :
- Pasien terlihat berdoa dengan khusyu.
- Pasien berdoa setiap sehabis sholat.
d. Effect €
DS :
- Pasien mengatakan harta yang paling berharga adalah
keluarga.
- Pasien mengatakan solat setiap waktu.
DO :
- Pasien tampak rajin dalam beribadah.
- Pasien sangat dekat dengan keluarganya.
D. Laboratorium :
- Transfusi PRC
- Dulcolac = 1x1
- RL = 20 tpm
Injeksi
- Furosemid 2x1
Oral
- MsT = 2x1
- Laboratorium
- Radiologi
- ESG
G. Analisa Data
DX Data Dari Analisa Data Tujuan / Kriteria Hasil / Indikator Rencana Tindakan (NIC)
(NOC/SMART)
(Data Yang Maladaftif) (ONEC)
1. 1. DS : - Pasien mengatakan badannya Indikator Awal Target Managemen nutrisi :
Lemas. - Nafsu makan 2 4 O : Monitor kalori dan asupan makanan
- Pasien mengatakan mual. pasien meningkat.
N : tentukan status gizi dan kemampuan
- Pasien mengatakan susah BAB.
TGL - Makanan yang 1 5 pasien untuk memenuhi kebutuhan
DO : - Pasien tampak lemas dan hanya disediakan habis.
27- gizi.
11- tidur - Makan sesuai 2 5
E : Judul jurnal (Hubungan Konsumsi Zat
2019 - Pasien perutnya kembung yang dianjurkan.
Besi dengan Kejadian Anemia).
- Pasien tampak pucat
Skala : C : Beri obat obatan sebelum makan (
- BB sebelum sakit 58 kg setelah
1 : Sangat Berat
sakit turun menjadi 55 kg. penghilang rasa sakit, anti ematik).
2 : Berat
TTV = TD : 100/60 3 : Sedang
S : 38°C 4 : Ringan
5 : Tidak Terasa
RR : 98x/menit
N : 22x/menit
2. PERENCANAAN
DX Data Dari Analisa Data Tujuan / Kriteria Hasil / Indikator Rencana Tindakan (NIC)
(NOC/SMART)
(Data Yang Maladaftif) (ONEC)
2. 1. DS : - Pasien mengatakan tidak bisa Indikator Awal Target O= mengidentifikasi defisit tingkat
beraktifitas sepeti biasa. 2 4 aktifitas
- Kemudahan
- Pasien mengatakan lemas dan dalam N= menganjurkan pasien untuk
susah BAB melakukan
TGL DO : - Pasien hanya berbaring di tempat aktifitas. meningkatkan latihan fisik(duduk,berdiri)
5 : tidak adakeluhan
3. IMPLEMENTASI
Dx Kep : 1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan nutrisi kurang.
NO HARI/TGL/
IMPLEMENTASI RESPON PARAF
DX WAKTU
1. Kamis 28- Managemen nutrisi : - Pasien mengerti instruksi
11-2019
O : Monitor kalori dan asupan makanan perawat.
pukul 09:30
WIB N : tentukan status gizi dan kemampuan - Pasien mengikuti
I (Intervensi) : : Beri obat obatan sebelum makan (penghilang rasa sakit, anti ematik).
Dx Keperawatan : 1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan nutrisi kurang.
HARI/TGL/
NO Dx Catatan Perkembangan (SOAP) PARAF
WAKTU
1. Kamis 28-11-2019 pukul S : Pasien mengatakan lemasnya berkurang dan sudah
14:00 WIB
bisa sedikit beraktifitas.
TD : 110/80
S : 37°C
RR : 22x/menit
N : 98x/menit
P : Lanjutan Intervensi
- Monitor TTV.
HARI/TGL/
NO Dx Catatan Perkembangan (SOAP) PARAF
WAKTU
oleh keluarga.
TD : 110/80 P : Nyeri
RR : 22x/menit R : Perut
N : 98x/menit S:4
T : Sewaktu-waktu
A=
P : Lanjutan Intervensi
- Memonitor TTV
- Anjurkan ROM dan tirah baring.
- Monitor input dan output cairan
Komplikasi Kasus
1. sakit kepala : penting untuk mencukupi kebutuhan zat besi dalam tubuh yang
terkandung dalam makanan
Prognosis Kasus
apabila tidak dilakukan pemenuhan nutrisi dengan baik akan mengakibatkan terjadinya
gejala pusing berkunang-kunang. Setelah melakukan pemberian nutrisi dapat mencegah
terjadinya pusing berkunang-kunang