Teknik Perbaikan Bodi PDF
Teknik Perbaikan Bodi PDF
b. Deformasi plastis
Jika deformasi logam terjadi di luar batas elastisitas, dan besarnya muatan tekanan
yang diberikan melampaui batas kritis bahan, maka atom-atom logam akan
berubah posisinya dan tidak mungkin kembali. Sifat plastis bahan merupakan
salah satu sifat yang penting untuk membedakan bahan yang satu dengan lainnya.
Berdasar sifat plastis pulalah dapat dilaksanakan pengerjaan logam yang
membentuk atau mengubah bentuk yang sudah ada. Sebagai contohnya adalah
penempaan rangka mobil (chasis), pelengkungan bodi mobil, penggilasan besi
profil serta penarikan kawat logam.
c. Deformasi slip
Yaitu penggelinciran gugusan Kristal satu terhadap yang lainnya disepanjang
bidang tertentu, yang selanjutnya dikenal dengan bidang slip.
d. Deformasi twinning
Adalah deformasi yang disebabkan oleh puntiran atau perputaran secara tiba-tiba
dari suatu bagian Kristal. Perbedaan antara twinning dan slip hanya dapat dilihat
dengan mikroskop, dan terjadinya biasanya disebabkan karena pembebanan yang
tiba-tiba disertai dengan pengurangan temperature.
2. Pergeseran dan penguatan
Hal ini disebabkanoeh karena perubahan yang terjadi pada Kristal logam,
seperti pada slip dan deformasi. Proses menjadi lebih kuat dan lebih keras inilah
yang dikenal dengan istilah proses “work hardening”. Proses ini banyak
dilaksanakan pada penguatan dan pengerasan logam-logam, misalnya pembuatan plat
stainless steel, pelat alumunium dan lain sebagainya.
3. Kekerasan (hardness)
Salah satu sifat penting dalam logam adalah kekerasan. Kekerasan logam
tidak bias diberikan dengan ukuran mutlak, tetapi dibandingkan dengan logam lain
yang telah ditentukan kekerasannya. Pengukuran kekerasan logam diantaranya
dilakukan dengan pengujian brinnel, vikers, Rockwell, scleroscope, serta
microhardness test.
4. Keregangan (ductility)
70
Yaitu sifat bahan yang menyebabkan bahan tersebut dapat ditarik menjadi
kawat, sebab jika logam mendapat pembebanan yang besar, maka akan mempunyai
sifat meregang.
5. Malleability (kemungkinan dapat ditempa)
Sifat ini memungkinkan suatu jenis logam dapat ditempa dan digilas menjadi
pelat-pelat tipis, tanpa mengalami perpecahan.
6. Kelelahan (fatique)
Sifat ini adalah kemampuan bahan dalam menerima beberapa kali beban yang
berganti-ganti dengan tekanan maksimal dikenakan pada setiap pembebanan. Beban-
beban seperti ini biasanya terdapat pada bgian yang mengalami pembebanan timbal
balik seperti pegaspegas, poros-poros dan sebagainya.
2. Menarik vacuum cup kearah luar (kearah bentuk awal dari bodi)
3. Bila perlu, kita bisa menggunakan sliding hammer untuk menarik permukaan
plat bodi yang tidak bisa hanya dilakukan dengan tangan biasa.
4. Untuk kerusakan pada permukaan atap kendaraan, kita kesulitan untuk
menariknya, maka kita bisa menggunakan alat bant crane untuk membantu
pekerjaan kita.
Apabila permukaan plat bodi belum bisa dipulihkan dengan
menggunakan vacuum cup dengan sempurna, maka teknik perbaikan yang lain
bisa digunakan. Untuk lebih mengefektifkan proses perbaikan ini, bisa
menggunakan beberapa alat bantu lainnya seperti penggunaan body spoon dan
palu.
sebelumnya. Jadi ketika plat bodi sedang ditarik, palu atau dolly bisa diaplikasikan
pada garis-garis bodi untuk mempercepat proses perbaikan. Peralatan hidrolik bisa
menggunakan ram standar, atau peralatan lainnya.
D. Teknik Batang Pengungkit (pry bar)
Kerusakan plat bodi kendaraan kadang terjadi pada tempat-tempat yang
sulit dijangkau. Misalkan pada bagian pintu kendaraan, tidak bisadiperbaiki
dengan beberapa teknik yang sudah disampaikan diatas karena tempatnya yang
terlalu sempit. Oleh karena itu Maka bisa menggunakan batang pengungkit.
perbaikan bodi kendaraan. Pemilihan palu dan dolly yang tepat sangat penting
dalam perbaikan bodi kendaraan, karena akan menentukan hasil akhir pekerjaan.
Untuk permukaan dengan kerusakaan yang lebar, maka menggunakan dolly yang
hampir rata. Sedangkan untuk kerusakan pada lengkungan bodi yang tajam,
menggunakan dolly yang semakin cekung.