Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN

RUANG LINGKUP POLITIK


Sebagai tugas Mata Pengantar Ilmu Politik

Disusun Oleh :

Nama : MUH FACHRUN DR


NPP : 30.1586
Kelas :H-4
Prodi/Fakultas : PPTP/FHTP
PRAKTEK PERPOLISIAN DAN TATA PAMONG
FAKULTAS HUKUM TATA PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Jatinangor, 2020
Ruang Lingkup Ilmu Politik

A. Lembaga-lembaga Politik
Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang memiliki wewenang untuk
melaksanakan kegiatan atau aktivitas politik. Lembaga politik pada umumnya memusatkan
perhatian pada sekelompok masalah yang menyangkut upaya untuk memperoleh kekuasaan
maupun upaya mempertahankan kekuasaan dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut
Gabriel A. Almond, lembaga politik mempunyai tiga fungsi yaitu:
a. Sosialisasi politik
Merupakan fungsi untuk mengembangkan dan memperkuat sikap-sikap
politik di kalangan penduduk, atau melatih rakyat untuk menjalankan peranan-
peranan politik, administratif, dan yudisial tertentu.
b. Rekruitmen politik.
Merupakan fungsi penyeleksian rakyat untuk kegiatan politik dan jabatan
pemerintahan melalui penampilan dalam media komunikasi, menjadi anggota
organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan tertentu, pendidikan, dan ujian.
c. Komunikasi politik.
Merupakan jalan mengalirnya informasi melalui masyarakat dan melalui
berbagai struktur yang ada dalam sistem politik.
Adapun yang menjadi wilayah lembaga politik adalah negara, kekuasaan,
pemerintahan, kegiatan politik dan organisasi politik. Berikut penjelasannya:
 Negara dapat diartikan sebagai suatu wilayah yang didalamnya terdapat rakyat dan
pemerintahan yang berdaulat.
 Kekuasaan sering diartikan sebaga kemampuan yang dimiliki oleh suatu pihak yang
digunakan untuk memengaruhi pihak lain untuk mencapai apa yang di inginkan oleh
pemegang kekuasaan. Ada tiga kekuasaan tertinggi disuatu negara yaitu:
o Eksekutif, yang bertanggungjawab mengimplementasikan atau menjalankan
hukum. Kekuasaan eksekutif biasanya dipegang oleh kepala negara seperti
raja atau presiden.
Fungsi lembaga eksekutif secara umum:
1. Menjalankan hubungan diplomatik dengan negara lain
2. Melaksanakan UU
3. Mempertahankan negara dari ancaman internal maupun eksternal
4. Memberi grasi maupun amnesti
5. Menetapkan peraturan atau ketetapan sebagai pengganti Undang-undang
tetapi dengan syarat persetujuan MPR/DPR
6. Mengangkat pejabat-pejabat negara
7. Membuat instrumen perundangan dan undang-undang kecil
8. Menyusun pembangunan infrastruktur

o Legislatif, yang memiliki kekuasaan untuk membuat hukum atau UU.


Fungsi lembaga legislatif secara umum:
1. Sebagai pemegang kekuasaan rakyat, dimana setelah terjadinya amndemen,
kedudukannya sebagai lembaga tertinggi diubah menjadi lembaga tinggi negara.
Meski demikian, lembaga legislatif ini tetap membawahi kedudukan presiden.
Sehingga, preiden bertanggung jawab kepadanya sebagai badan yang menjadi wadah
kedaulatan rakyat.
2. Membuat Undang-undang seperti dalam penetapan Undang-undang Dasar dan GBHN
serta dapat pula mengubah Undang-undang Dasar tersebut.
3. Membuat ketetapan atau keputusan diluar yang telah diatur Undang-undang Dasar.
Misalnya memberhentikan presiden apabila dianggap tidak dapat menjalankan
fungsinya sesuai dengan keinginan rakyat.
o Yudikatif, yang bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan hukum atau
Undang-undang. Kekuasaan tertinggi dalam lembaga yudikatif dipegang oleh
Mahkamah Agung.
 Pemerintahan dapat diartikan sebagai proses pengambilan keputusan dan proses
dimana suatu keputusan diterapkan atau tidak diterapkan. Di bawah ini ada beberapa
bentuk-bentuk pemerintahan, diantaranya:
o Aristokrasi, suatu pemerintahan yang dipimpin oleh sekelompok kecil orang.
o Monarki, adalah pemerintahan yang dijalankan oleh satu orang.
o Teokrasi, suatu pemerintahan yang berlandaskan pada agama.
o Demokrasi, yaitu pemerintahan yang berada ditangan rakyat.
 Kegiatan Politk dan Organisasi Politik.
Organisasi politik adalah suatu kelompok atau perkumpulan yang terlibat
dalam proses politik. Didalam organisasi politik terdapat kegiatan-kegiatan politik,
salah satunya yaitu berkampanye. Kampanye ini biasanya dilakukan oleh anggota
partai politik. Secara umum partai politik merupakan suatu kelompok terorganisir
yang anggotanya mempunyai ideologi dan cita-cita yang sama dan dibentuk dengan
tujuan tertentu.

B. Perilaku Politik
Pada umumnya perilaku politik merupakan perilaku yang dilakukan individu
maupun kelompok dalam suatu kegiatan politik baik itu memenuhi haknya sebagai warga
Negara ataupun kewajiban yang harus dilakukan. Adapun yang dimaksud dengan perilaku
politik adalah sebagai berikut:
 Berhak mengikuti suatu partai politik, organisasi masyarakat atau lembaga swadaya
masyarakat.
 Ikut dalam pemilihan umum, baik menjadi pemilih maupun yang dipilih.
 Ikut serta dalam pesta politik.
 Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas.
 Berhak untuk menjadi pimpinan politik.
Selain itu, menonton berita di televise dan membaca koran juga termasuk perilaku
politik, karena secara tidak langsung kita telah masuk dan ikut berpartisipasi, dalam artian
kita mngetahui apa yang sedang terjadi dan kita juga akan berbicara mengenai politik. Bisa
kita lihat disalah satu televisi swasta yang menyediakan layanan via telepon pada penonton
untuk ikut memberikan pendapatnya mengenai suatu hal yang sedang hangat dibicarakan.

C. Perbandingan Politik
Setiap negara memiliki sistem pemerintahan sendiri, sesuai ideologi di negara
tersebut. Perbandingan politik merupakan salah satu kajian ilmu politik yang menjelaskan
persamaan dan perbedaan politik ditiap-tiap negara dengan menggunakan konsep-konsep
yang berlaku dinegara bersangkutan. Gabriel A. Almond menggunakan tiga konsep dasar
dalam perbandingan politik, antara lain:
1. Sistem Politik
Sistem politik merupakan cara yang diterapkan dalam suatu kebijakan politik yang
mencakup pelaksanaan dan pengambilan keputusan. Sistem politik disetiap negara berbeda
berdasarkan prinsip yang mereka anut. Teori-teori politik Yunani Kuno, Plato dan
Aristoteles mengidentifikasikan perbedaan macam-macam sistem politik diantaranya
adalah:
o Aristokrasi, yaitu pemerintahan yang dipimpin dan dipegang oleh orang-orang
terbaik yang dipercaya untuk memerintah.
o Oligarki, yaitu pemerintahan yang dipegang oleh segolongan kecil yang
memerintah demi kepentingan golongannya sendiri.
o Demokrasi, yaitu pemerintahan yang berada ditangan rakyat.
o Tirani, merupakan pemerintahan yang bersifat mutlak dan tidak dapat dibantah.

2. Struktur Politik
Struktur politik merupakan susunan yang terdapat dalam sistem politik, yang dapat
dikatakan sebagai struktur politik adalah lembaga politik seperti badan peradilan, dewan
eksekutif, legislatif, birokrasi, kelompok kepentingan dan lain sebagainya. Dengan struktur
politik ini dapat membatu dalam membandingakan sistem politik yang satu dengan sistem
politik lainnya.
3. Struktur dan Fungsi
Jika dikeseluruhan sistem di suatu negara dengan negara lainnya dapat dipahami
beserta lembaga-lembaga politik yang terstruktur berjalan sesuai fungsinya, barulah kita
mampu menganalisa perbandingan politik antar negara tersebut.
Berbeda dari pemikiran Gabriel A. Almond mengenai cara melakukan perbandingan
politik, dibawah ini ada beberapa metode yang dilakukan para sarjana di dunia, diantaranya:
a. Meneliti satu negara atau lembaga tertentu yang berada di satu negara.
b. Meneliti dua atau lebih negara.
c. Meneliti beberapa negara dalam satu wilayah, seperti Asia Timu, Asia Tenggara,
Asia Selatan dan Timur Tengah.
d. Meneliti lintas negara. Penelitian tersebut mungkin melibatkan perbandingan
tentang peran militer di Afrika dan Timur Tengah.
e. Studi tematik, merupakan kajian perbandingan politik yang biasanya dilakukan oleh
para ahli di bidang perbandingan politik, karena studi tematik ini seringkali rumit.

D. Hubungan Internasional
Hubungan internasional merupakan hubungan antara negara-negara, hubungan yang
dimaksud dapat berupa kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya
dan lain sebagainya. Suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Negara yang melakukan
hubungan hanya dengan satu negara atau tidak melakukan hubungan sama sekali akan sangat
tertinggal dengan negara lain, bahkan negara tersebut dapat hancur. Contohnya pada pemasaran
barang ekspor, jika tidak berhubungan dengan negara lain, maka kepada siapa barang local
tersebut diekspor. Selain itu dengan mengekspor barang dapat mengenalkan barang-barang asli
atau produk asli suatu negara ke negara lainnya.
George B. de Huszar dan Stevenson dalam “Political Science”, menyebutkan bahwa
terdapat lima elemen yang melandasi terjadinya hubungan internasional, yaitu : negara yang
berdaulat, nasionalisme, imperialism, prinsip keseimbangan kekuatan dan diplomasi.
Dalam kajian hubungan internasional, terdapat beberapa pengelompokkan lagi,
diantaranya:
a. Politik Internasional
Politik internasional menekankan kekuasaan dan strategi dalam wilayah internasional,
dimana suatu negara itu mampu memiliki kekuasaan yang besar terhadap negara-negara lain.
Seperti yang kita ketahui, Amerika adalah negara adidaya, dimana negara tersebut memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap permasalahan di dunia, karena selain memiliki
perekonomian yang kuat serta sumber daya manusia yang berkualitas, juga memiliki diplomasi
yang berkualitas.
b. Organisasi Internasional
Seperti halnya lembaga politik disuatu negara, dalam suatu hubungan antar negara-
negara juga perlu adanya organisasi internasional yang memberikan pertimbangan hukum dan
etika, sehingga suatu negara itu tidak bertindak baik sesuai dengan aturan di negaranya sendiri
dan juga aturan internasional yang harus dipatuhi. United Nations merupakan organisasi
internasional terpenting, karena hamper seluruh negara di dunia menjadi anggotanya.
c. Hukum Internasional
Hukum menyediakan batas-batas antara perilaku yang diperbolehkan dan yang
dilarang. Jadi hukum internasional menetapkan hak, kewajiban, kekuasaan dan fungsi-fungsi
negara dan organisasi internasional. Hukum internasional merupakan suatu bentuk
pengawasan sosial yang berdasarkan atas persetujuan internasional. Berdasarkan Statuta
Mahkamah Internasional yang berlaku, yang diciptakan oleh Konferensi San Francisco, 26
Juni 1945, mencatat enam macam sumber hukum internasional, yaitu:
o Perjanjian
o Kebiasaan Internasional
o Prinsip-prinsip Hukum yang Diakui Secara Umum
o Keputusan Pengadilan
o Tulisan-tulisan Para Ahli
o Kesamaan

Anda mungkin juga menyukai