RPP Kimia Unsur 1
RPP Kimia Unsur 1
Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok / Aspek : Kimia Unsur
Kelas / Semester : XII Ilmu Pengetahuan Alam / 1
Alokasi Waktu : 2 minggu x 4 jam pelajaran
I. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
III. Indikator
1. Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam
2. Mengidentifikasi produk yang mengandungunsur utama dan transisi tersebut
di alam
3. Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di
Indonesia
V. Materi Pembelajaran
1) Unsur Golongan Utama
a. Gas Mulia
Sifat fisis :
Unsur atom
Sifat
He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor Atom 2 10 18 36 54 86
Massa atom relatif 4,003 20,172 39,948 83,800 131,290 222
Titik leleh (°C) -272,20 -248,67 -189,20 -156,60 -111,90 -71,00
Titik didih (°C) -268,93 -246,05 -185,70 -152,30 -107,10 -61,80
Rapatan pada 25 °C 0,147 1,207 1,400 2,155 3,520 4,400
(g/cm3)
Energi ionisasi 2372,3 2080,6 1520,5 1350,7 1170,4 1037,0
Afinitas electron <0 <0 <0 <0 <0 <0
Jari-jari atom (Å) 0,32 0,69 0,97 1,10 1,30 1,45
Tabel 1. Sifat fisis gas mulia
Berdasarkan tabel 1 dapat diterangkan beberapa sifat fisis gas mulia,
antara lain :
a. Wujud
Pada suhu kamar gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna dan
tidak berasa.
b. Bau
Gas mulia tidak berbau.
c. Jari-jari atom
Jari-jari atom unsur-unsur golongan gas mulia dalam satu golongan
dari atas ke bawah semakin besar sehingga daya tarik elektron terluar
makin lemah, yang mengakibatkan kereaktifannya menjadi semakin
besar.
d. Titik didih dan titik leleh
Gaya tarik menarik antara partikel gas mulia sangat kecil sehingga
titik leleh dan titik didih gas mulia rendah.
Sifat kimia :
a. Kelarutan
Argon, kripton, dan xenon sedikit larut dalam air, sedangkan helium
dan neon mempunyai kelarutan yang tinggi dalam air karena ukuran
atomnya kecil sehingga tidak dapat terjebak dalam rongga di antara
molekul air.
b. Pada tahun 1962, Neil Barlett berhasil mereaksikan gas mulia dengan
unsur lain. Gas mulia yang pertama kali direaksikan adalah xenon
dengan senyawa yang terbentuk adalah XePtF6. Randon ternyata dapat
bereaksi spontan dengan fluorin, sedangkan xenon memerlukan
pemanasan atau penyinaran untuk memulai reaksi. Kripton lebih sukar
bereaksi. Ia hanya bereaksi dengan fluorin jika disinari atau jika diberi
loncatan muatan listrik. Sementara helium, neon, dan argon ternyata
lebih sukar lagi bereaksi dan belum berhasil dibuat suatu senyawa dari
ketiga unsur itu. Fakta tersebut menunjukkan bahwa kereaktifan gas
mulia bertambah besar sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya,
yaitu dari atas ke bawah
b. Halogen
Sifat fisis :
Unsur atom
Sifat
F Cl Br I At
Nomor Atom 9 17 35 53 85
Massa atom relatif 18,998 35,453 79,904 126,904 210
Titik leleh (°C) -219,62 -100,98 -7,25 113,50 302
Titik didih (°C) -188,14 -34,60 58,78 184,35 337
Rapatan pada 25 °C 1,108 1,367 3,119 4,930 -
(g/cm3)
Energi ionisasi 1681,0 1251,1 1139,9 1008,4 ≈ 930
Afinitas electron 328,0 349,0 324,7 295,2 ≈ 270
Jari-jari atom (Å) 1,33 0,99 1,14 1,33 1,40
Jari-jari ion (Å) 0,64 1,81 1,96 2,20 ≈ 2,27
Keelektronegatifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20
Potensial reduksi standar 2,87 1,36 1,07 0,54 ≈ 0,2
Tabel 2.Sifat fisis halogen
Berdasarkan tabel 2 dapat diterangkan beberapa sifat fisis halogen, antara
lain :
c. Wujud
Fluorin dan klorin pada suhu kamar adalah gas, bromin berwujud cair,
sedangkan iodin dan astatin berwujud padat.
d. Bau
Gas halogen mempunyai bau yang sangat tajam, menusuk, dan
bersifat racun.
e. Jari-jari atom
Jari-jari atom halogen sangat kecil, sehingga mudah menarik
elektron.Jari-jari atomnya dari fluorin sampai iodin makin besar, hal
ini mengakibatkan daya tarik inti terhadap elektron terluar makin
lemah.
f. Titik didih dan titik leleh
Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin makin besar
disebabkan bertambahnya jati-jari atom halogen sehingga ukuran
molekul halogen dari atas ke bawah semakin besar.Hal tersebut
mengakibatkan ikatan antar molekulnya makin besar pula.
Sifat kimia :
a. Kelarutan
Gas halogen mempunyai kelarutan dalam air yang besar, kecuali iodin
yang sangat sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam larutan
yang mempunyai ion I-, misalnya senyawa KI.
b. Kereaktifan
Halogen adalah unsur nonlogam yang sangat rekatif dan merupakan
molekul diatomik sehingga keberadaannya di alam berada dalam
bentuk senyawanya.
Faktor kereaktifan halogen :
Konfigurasi electron terluar halogen adalah ns2ns5 sehingga atom
halogen dapat menerima satu elektron agar mempunyai konfigurasi
elektron yang stabil seperti gas mulia.
Afinitas elektron halogen besar sehingga halogen mudah mengikat
elektron membentuk ion negatif.
Halogen adalah oksidator kuat. F2 sebagai oksidator paling kuat dan
I2 sebagai oksidator paling lemah.
Reaksi Halogen :
a. Reaksi halogen dengan gas mulia
Sifat keelektronegatifannya yang sangat tinggi, mengakibatkan fluorin
dapat bereaksi dengan xenon membentuk beberapa senyawa.
Xe(g) + F2(g) XeF2(s)
b. Reaksi halogen dengan logam
Halogen dapat langsung bereaksi dengan logam membentuk garam
berupa senyawa ionik yang mempunyai titik leleh tinggi.
Cu(s) + F2(g) CuF2(s)
c. Reaksi halogen dengan nonlogam
Kemampuan reaksi halogen dengan nonlogam berkurang dari fluorin
sampai iodin.
C(s) + 2F2(s) CF4(s)
d. Reaksi halogen dengan hidrogen
Semua halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk gas
hidrogen halida. Fluorin dan klorin dengan hidrogen akan bereaksi
cepat dan dahsyat yaitu disertai ledakan. Bromin dan iodin dengan
hidrogen bereaksi lambat.
H2 + X2 2HX (X=halogen)
e. Reaksi halogen dengan basa
Reaksi umum reaksi halogen dengan basa adalah :
Suhu rendah : X2(g) + 2OH-(aq) X-(aq) + XO-(aq)+ H2O(l)
Suhu tinggi : 3X2(g) + 6OH-(aq) 5X-(aq) + XO3-(aq)+ 3H2O(l)
f. Reaksi halogen dengan hidrokarbon
Secara umum reaksi antara halogen dengan hidrokarbon disebut
dengan halogenasi.
Contoh reaksi halogen dengan hidrokarbon :
Reaksi substitusi
C2H6 + Cl2 C2H5Cl + HCl
Reaksi adisi
H2C=CH2 + Br2 CH2 CH2
Br Br
g. Reaksi dengan halogen
Suatu senyawaan dari dua halogen disebut senyawa
antarhalogen. Dalam suatu reaksi antara dua halogen, unsur
yang lebih elektronegatif adalah zat pengoksidasinya dan diberi
bilangan oksidasi negatif dalam senyawaan tersebut.
+1 -1
Br2(g) + Cl2(g) 2BrCl(g)
Reaksi antarhalogen secara umum :
X2 + nY2 2XYn
Y adalah halogen yang lebih elektronegatif dan n adalah
bilangan ganjil (1, 3, 5, . . .). Fluor merupakan halogen yang
paling mudah membentuk senyawa antarhalogen.
g. Reaksi dengan air (hidrolisis)
Semua halogen kecuali fluor berdisproporsionasi dalam air.
Contoh Cl2 + H2O(l) HClO + HCl
F2 + H2O 2HF + ½O2 (bereaksi sangat cepat)
Daya Oksidasi Halogen
Halogen bebas merupakan oksidator, dalam satu golongan dari
atas ke bawah kekuatannya meningkat, yaitu F2> Cl2> Br2> I2.Daya
oksidasi halogen atau daya pereduksi ion halida berdasarkan potensial
elektrodenya.
F2(g) + 2e- 2F-(aq) E° = +2,87 V
Cl2(g) + 2e- 2Cl-(aq) E° = +1,36 V
Br2(l)+ 2e- 2Br-(aq) E° = +1,065 V
I2(s) + 2e- 2I-(aq) E° = +0,535 V
Jika harga potensial elektro semakin positif, maka semakin mudah
mengalami reduksi dan merupakan pengoksidasi kuat.Jadi, fluor
merupakan oksidator paling kuat, sedangkan F- merupakan reduktor
paling lemah.
Warna Nyala
No
Unsur Alkali Tanah Warna Nyala
.
1. Berilium Putih
2. Magnesium Putih
3. Kalsium Jingga-merah
4. Strontium Merah
5. Barium Hijau
Tabel 6. Warna nyala logam alkali tanah
Unsur-unsur golongan II
a. Aluminium
Aluminium cair yang diperoleh dialirkan keluar dari sel kemudian suhu
diturunkan suhu agar diperoleh aluminium padat.Aluminium yang diperoleh
dalam bentuk cair karena suhu di dalam sel elektrolisis melebihi titik leleh
aluminium yang hanya 660°C. Oksigen yang dihasilkan pada anoda dapat
bereaksi dengan grafit yang digunakan membentuk gas karbon dioksida dan
karbon monooksida. Akibatnya anoda lama-kelamaan akan berkurang dan perlu
diganti pada saat-saat tertentu.
b. Hidrogen
Hidrogen terdapat dalam keadaan bebas berupa dwiatom (H 2) dan terdapat
dalam berbagai senyawa.Sifat fisika dan sifat kimia hidrogen perlu disampaikan
secara terperinci. Cara pembuatan hidrogen baik dalam skala laboratorium
maupun skala industri akan lebih baik jika disampaikan beserta reaksi-reaksi
yang terlibat dalam pembuatannya. Unsur hidrogen mempunyai manfaat dan
kegunaan yang banyak dalam kehidupan, terutama sebagai penyusun bahan
bakar.
c. Karbon dan Silikon
Karbon merupakan unsur terpenting dalam kehidupan, karena sebagian besar
materi yang ada di alam tersusun oleh karbon.Keberadaan silikon dalam bentuk
senyawanya, SiO2, terdapat dalam pasir.
Silikon merupakan unsur terbanyak di alam setelah oksigen. Silikon terdapat
di alam dalam senyawa silika, SiO2, dan silikat ( campuran silikon, oksigen dan
logam lainnya., misalnya KalSi3O4 yang terdapat dikulit bumi.
Pada sifat fisika silikon contohnya unsur Si bersifat nonlogam, tetapi keras dan
mengkilap seperti logam sehingga disebut dengan metaloid. Pada sifat kimia
silikon, silikon sukar bereaksi dengan zat lain karena sukar menerima dan
melepaskan elektron, dapat membentuk ikatan kovalen dengan unsurnya sendiri.
d. Nitrogen dan Fosfor
Nitrogen adalah unsur nonlogam yang terdapat pada gol VA, periode kedua pada
tabel periodik.Nitrogen terdapat bebas di alam dalam bentuk molekul diatomik
N2, sukar bereaksi dengan zat lain, karena molekul gas nitrogen mempunyai
ikatan kovalen rangkap tiga yang kuat. Sehingga gas nitrogen ini dapat bereaksi
dengan unsur lain pada temperatur tinggi.
Fosfor adalah unsur nonlogam, terletak pada golongan VA dan periode
ketiga.Unsur fosfor di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi terikat
dengan dengan unsur-unsur lain dalam bentuk senyawa di dalam mineral.Sifat-
sifat fosfor bebeda berdasarkan jenis-jenisnya meliputi fisfor putih, fosfor merah,
dan fosfor hitam. Fosfor putih berupa padatan, titi lebur rendah, unsur nonlogam,
beracun, dan bersinar pada keadaan gelap, fosfor merah berupa serbuk, tidak
midah menguap, tidak beracun, dan tidak bersinar pada keadaan gelap, sedangkan
pada fosfor hitam kurang reaktif dibanding fosfor merah.
Unsur-unsur Logam Transisi
Unsur-unsur golongan transisi adalah unsur logam yang memiliki kulit
elektron d atau f yang tidak penuh dalam keadaan netral atau kation. Unsur
golongan transisi mempunyai 53 unsur.
Gambar 1 klasifikasi unsur-unsur dalam sistem periodik
( Saito, 1996 )
Unsur-unsur golongan transisi terbagi atas 3 deret yaitu :
· Deret pertama ( transisi ringan): periode 4
· Deret kedua ( transisi berat ): periode 5
· Deret ketiga : Lantanida
a. Mengamati
b. Menanya
c. Mengumpulkan data
d. Mengasosiasi
e. Mengkomunikasikan
3. Penutup
a. Siswa diminta membuat rangkuman.
b. Guru memberi tugas/PR dan tugas untuk membaca
sifat-sifat unsur.
Kedua 1. Pendahuluan 10’
(2 x 45’) a. Apersepsi
Tanya jawab mengenai sifat-sifat unsur
b. Motivasi
Mengapa alumunium digunakan sebagai pelapis yang
tahan korosi?
3. Penutup 15’
a. Siswa diminta membuat rangkuman.
b. Guru memberi tugas/PR dan tugas baca tentang air
sadah
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dengan diskusi kelas, dibahas tentang pengertian
air sadah, penyebab dan jenis kesadahan.
Dengan diskusi kelas, dibahas tentang
penghilangan kesadahan. 110’
Dengan berdialog dan tanya jawab bervariasi, siswa
diminta menjelaskan berbagai keuntungan dan
kerugian dari air sadah
b. Elaborasi
Beberapa siswa diminta mengkomunikasikan jawaban
secara bergilir/kuis. Siswa lain saling menanggapi.
c. Konfirmasi
Guru memberi arahan dan penjelasan singkat.
3. Penutup
a. Siswa diminta membuat rangkuman.
b. Guru memberi tugas/PR dan tugas membaca/ mencari
materi pembuatan dan kegunaan unsur logam dan
nonlogam serta senyawanya dari buku maupun internet.
10’
Keempat 1. Pendahuluan 10’
(2x 45’) Apersepsi
Tanya jawab tentang unsur logam dan nonlogam
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Siswa duduk dalam kelompok yang telah
ditentukan, masing-masing 4 – 5 orang.
Masing-masing kelompok diberi tugas merangkum
pembuatan dan kegunaan unsur logam dan
nonlogam serta senyawanya. 65’
b. Elaborasi
Masing-masing kelompok diminta
mengkomunikasikan jawaban hasil diskusi
kelompok secara bergilir/kuis. Tiap kelompok saling
menanggapi.
d. Konfirmasi
Guru memberikan arahan disertai penjelasan
singkat.
Diskusi kelas untuk menyamakan persepsi dan
menyimpulkan materi.
Guru memberikan evaluasi secara individu.
3. Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman
materi pembuatan dan kegunaan unsur logam dan
nonlogam serta senyawanya. 15’
IX. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Kognitif
Jenis Instrumen : Tes lisan dan tulisan
Bentuk Instrumen : Uraian
b. Penilaian Afektif
Jenis Instrumen : Non Tes
Bentuk Instrumen : Lembar pengamatan siswa
c. Penugasan Terstruktur
PR
Tugas baca di rumah
2. Instrumen Penilaian : Terlampir
Lampiran 1.
Penilaian Kognitif
Soal Uraian
1. Mengapa sebagian besar unsur di alam terdapat sebagai senyawa, bukan
sebagai unsur bebas?
Jawab :karena sebagian besar unsur-unsur ingin mencapai kestabilan
seperti gas mulia sehingga mereka membentuk senyawa atau berikatan
dengan unsur lain.
2. Sebutkan 5 unsur yang mempunyai kelimpahan paling besar dalam kulit
bumi?
Jawab :oksigen, silikon, almunium, besi, kalsium
3. Lengkapilah tabel berikut dengan benar!
No Nama Bijih Rumus Kimia Logam yang Terkandung
.
1 Kalkosit,
2 Fe3O4
3 Almunium
4 SnO2
5 Kolamin,
Jawab :
No. Nama Bijih Rumus Kimia Logam yang Terkandung
1 Kalkosit, Cu2S Tembaga
2 Magnetit, Fe3O4 Besi
3 Bauksit, Al2O3nH2O Almunium
4 Kasiterit, SnO2 Timah
5 Kolamin, ZnCO3 Seng
skortotal
Nilai= x 100 %
Perhitungan nilai : skormaksimum
Lampiran 2.
Penilaian Afektif/ Sikap
Lembar Pengamatan Sikap Siswa
Keterangan :
Aspek yang dinilai : I. Kedisiplinan
II. Aktifitas dalam kelompok
III. Kerjasama dalam kelompok
IV. Etika
Kritria Nilai : 17 – 20= A
13 – 16= B
9 – 12= C
5– 8 = D