Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI

Disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : DEVY SYLVIA P, SE, MSA, Ak

Kelas : F-Sistem Informasi Manajemen / Kelompok 2

Disusun Oleh :

1. CINDY IKA SAFITRI (1613010052)


2. HAFIZ IMANTAKA RAHADIAN (1613010056)
3. NIHAYATUL IZZAH (1613010075)
4. ALIVIA AYU OKTAVIANI (1613010116)
5. NURUL FADHILAH MAULIDYA (1613010141)
6. AFIFAH NUR LAILI (1613010166)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAWA TIMUR

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Membangun Sistem Informasi” yang mana makalah ini disususn bertujuan
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Ada pepatah yang mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat
menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf sebesar-besarnya.

Surabaya, 27 November 2018

Penyusun

1
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Sistem informasi sangat berperan untuk memadukan semua unsur-unsur


yang saling berhubungan sehingga sistem informasi tersebut harus dipandang
sebagai suatu sistem tunggal, namun cukup kompleks sehingga perlu diuraikan
menjadi subsistem-subsistem untuk perencanaan dan pengendalian
pengembangannya serta untuk mengendalikan operasinya.

Perkembangan sistem informasi dewasa ini semakin berkembang pesat,


hal ini didukung oleh perkembangan teknologi informatika yang ada di seluruh
dunia, dengan demikian menudahkan para penggunan sistem informasi tersebut
untuk meningkatkan kegunaan dari sistem informasi yang mereka miliki.
Berhubungan dengan pembangunan sistem informasi, meliputi perlunya
membangun sistem informasi, tahapan-tahapan pengembangan, metode-metode
dalam membangun sistem, serta pengembangan sistem untuk perusahaan yang
bergerak di lingkungan bisnis digital.

1. 2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem sebagai perubahan yang direncanakan dalam


perusahaan?
2. Bagaimana cara pengembangan sistem?
3. Bagaimana alternatif pembangunan sistem?
4. Bagaimana pengembangan aplikasi untuk perusahaan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Sistem Sebagai Perubahan yang Direncanakan Dalam Perusahaan

Penerapan sistem informasi akan berdampak pada pekerjaan, keahlian,


manajemen, dan organisasi. Karena kita merancang sistem informasi yang
baru, berarti kita akan merencanakan ulang organisasi. Oleh karena itu,
pembangunan sistem informasi haruslah direncanakan dengan baik.

Pengembangan Sistem dan Perubahan Organisasional

Teknologi informasi memungkinkan terjadinya 4 jenis perubahan


struktural organisasi antara lain :

a) Otomatisasi merupakan bentuk paling umum dari perubahan


organisasional yang memanfaatkan TI. Otomatisasi membantu
karyawan untuk mengerjakan tugas mereka dengan lebih efisien dan
efektif.
b) Rasionalisasi Prosedur untuk meluruskan prosedur operasional yang
standart.
c) Perancangan Ulang Proses Bisnis dimana proses bisnis akan dianalisis,
disederhanakan, dan dirancang ulang.
d) Pergeseran Paradigma yaitu perubahan yang memerlukan pemikiran
kembali sifat bisnis dan sifat organisasi.

Perancangan Ulang Proses Bisnis

Manajemen proses bisnis membantu proses organisasional dengan


menyediakan berbagai macam alat bantu dan metodologi untuk menganalisis
proses yang ada, merancang proses baru, dan mengoptimalkan proses yang
ada. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam manajemen proses bisnis
antara lain :

3
1. Mengidentifikasi proses untuk perubahan. Manajer perlu
menentukan proses bisnis manakah yang paling penting dilakukan
untuk perubahan, agar sumber daya perusahaan dapat dialokasikan
secara tepat untuk meningkatkan kinerja bisnis organisasi
2. Menganalisis proses yang telah ada. Selanjutnya dilakukan analisis
atas permasalahan yang terjadi pada proses yang telah ada, seperti
langkah langkah yang berulang, kemacetan, dan ketidakefisienan
3. Merancang proses baru. Setelah menganalisis proses yang telah
ada, proses selanjutnya adalah merancang proses baru yang dapat
meningkatkan efisienitas.
4. Mengimplementasikan proses baru. Proses baru diimplementasikan
secara optimal untuk dilihat pengaruhnya dalam meningkatkan
kinerja.
5. Pengukuran yang terus menerus. Implementasi proses baru harus di
ukur terus menerus untuk mengetahui bahwa proses tersebut telah
di terapkan oleh karyawan secara benar dan dapat meningkatkan
proses kinerja.

Alat Bantu Bagi Manajemen Proses Bisnis

Saat ini telah banyak perusahaan perangkat lunak yang menyediakan


variasi alat bantu bagi manajemen proses bisnis,diantaranya adalah
IBM,Oracle,dan TIBCO.Alat bantu tersebut dapat mengidentifikasi dan
mendokumentasi proses baru,dan mengintegrasikan proses yang memerlukan
peningkatan,merancang proses baru,dan mengintegrasikan poses baru
tersebut dengan sistem yang telah ada.Alat bantu juga menyediakan analitis
untuk memverifikasi bahwa kinerja proses telah ditingkatkan dan mengukur
dampak perubahan proses terhadap indicator kunci dari kinerja bisnis.

2. 2 IkhtisarDari Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (system development) merubah aktivitas-


aktivitas yang menghasilkan sistem informasi untuk memecahkan
permasalahan terstruktur dalam organisasi.Aktivitas tersebut meliputi: 1)

4
analisis sistem, 2) desain sistem, 3) pemograman, 4) pengujian, 5)
konverensi, serta 6) produksi dan penelitan.

Analisis sistem

Analisis sistem (system anality) meliputi penentuan


masalah,identifikasi penyebabnya,perumusan bermacam alternative
solusi,identifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi dari solusi
tersebut. Identifikasi masalah dan solus dapat diperoleh dengan memeriksa
dokumen-dokumen, prosedur, mengamati operasional sistem, dan
mewawancarai pengguna sistem, Dalam analisis sistem, perlu juga
dilakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk menentukan kelayakan
dan kemunkinan terapainyasuatu solusi, baik dari sisi finansial, teknis,dan
operasional. Oleh karena itu, manajer harus membuat beberapa alternative
solusi untuk kemudian dinilai solusi mana yang paling tepat.

Menentukan Kebutuhan Informasi

Penentuan Kebutuhan Informasi (information requierement)


meliputi identifikasi siapa saja yang melakukan informasi, dimana, kapan,
dan bagaimana. Hal ini harus dilakukan dengan tepat, karena akan
berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sistem.

Desain Sistem

Analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus dilakukan oleh


sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi, selanjutnya desain sistem
bertugas juga untuk merealisasikan kedalam suatu sistem. Desain sistem
yang tepat adalah sistem yang spesifikasinya mampu memberikan
kemudahan dan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan penggunanya,baik
secara teknis, finansial, organisasional, dan waktu. Oleh karena itu
pengguna juga harus berperan dalam proses desain untuk memastikan
bahwa sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Menyelesaikan Proses Pengembangan Sistem

5
Setelah analisis dan desain sistem,langkah selanjutna adalah
membuat agar sistem informasi dapat beroperasional dengan
sepenuhnya.langkah-langkah yang dilakukan antara lain: pemogrman,
pengujian, konversi, produksi dan pemeliharaan.

Pemograman

Dalam tahap pemograman (programming), spesifikasi sistem


yang dihasilakn dari tahap desain sistem diterjemahkan ke dalam
perangkat lunak dengan menggunakan bahas pemrograman.

Pengujian

Pengujian (testing) penting dilakukan untuk memastikan bahwa


sistem dapat memberikan hasil yang tepat sesuai dengan harapan.
Pengujian sistem terbagi menjadi 3 unit aktivitas : pengujian unit,
pengujian sistem, dan pengujian penerimaan.

Konversi

Konversi (conversion) merupakan perubahan dari sistem lama


menjadi sistem baru. Ada empat strategi utama dalam konversi : strategi
parallel, strategi pemangkasan langsung, strategi penelititan percobaan,
dan strategi pendekatan secara bertahap.

Produksi dan Pemeliharaan

Pada tahap Produksi (production), sistem akan dikaji ulang oleh


para pengguna dan spesialis teknis untuk menilai seberapa baik
kemampuan sistem dalam memenuhi tujuan awal, serta memutuskan
apakah diperlukan perbaikan atau modifikasi terhadap sistem. Setelah
sistem terpasang dengan baik, perlu dilakukan pemeliharaan
(maintenance) untuk memperbaiki kesalahan, atau meningkatkan efisiensi
proses.

6
TABEL 13.1 PENGEMBANGAN SISTEM

AKTIVITAS UTAMA DESKRIPSI


Analisis Sistem  Mengidentifikasi masalah
 Menentukan solusi
 Menetapkan kebutuhan informasi
Desain Sistem  Menciptakan spesifikasi desain
Pemrograman  Menerjemahkan spesifikasi desain ke dalam
kode program
Pengujian  Melaksanakan pengujian unit
 Melaksanakan pengujian sistem
 Melaksanakan pengujian penerimaan
Konversi  Merencanakan konversi
 Mempersiapkan dokumentasi
 Melatih para pengguna dan staf teknis
Produksi dan  Mengoperasikan sistem
Pemeliharaan  Mengevaluasi sistem
 Memodifikasi sistem

PERMODELAN DAN PERANCANGAN SISTEM : METODOLOGI


TERSTRUKTUR DAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK

Metode Terstruktur

Metode Terstruktur (structured) menggunakan teknik-teknik yang


terstruktur arahnya, dilakukan secara bertahap dalam mengembangkan sistem.
Metode ini berorientasi pada proses, dimulai dari permodelan proses, mengambil,
menyimpan, memanipulasi hingga mendistribusikan data yang mengalir melalui
sistem. Komponen data dan alur data direpresentasikan dengan diagram alur
data (data flow diagram – DFD), yaitu suatu model grafik atas alur informasi,
membagi sistem ke dalam tingkat-tingkat terinci.

Beberapa simbol yang penting diketahui dalam DFD, antara lain :

1. Bentuk lingkaran merepresentasikan proses transformasi data.

7
2. Bentuk persegi merepresentasikan entitas eksternal dari sistem yang
mencetuskan atau menerima informasi.
3. Bentuk persegi panjang yang terbuak merepresentasikan penyimpanan
data, baik secara manual maupun otomatisasi.
4. Anak panah merepresentasikan alur data, baik pergerakan data di antara
proses, entitas, maupun penyimpanan data.

Dengan menggunakan DFD, proses sistem yang rumit dapat dipecah


menjadi beberapa subsistem. Subsistem dapat dipecah lagi menjadi subsistem
tambahan dengan DFD tingkat dua, dan subsistem tamabahan tersebut masih
dapat dipecah lagi hingga ke tingkat perincian yang paling rendah. Pemecahan-
pemecahan sistem ini dapat lebih mudah dipahami menggunakan diagram struktur
hierarki. Diagram Struktur (structured diagram) adalah diagram yang
memperlihatkan tiap-tiap tingkatan desain, hubungannya dengan tingkatan
lainnya, serta posisinya di dalam desain sistem secara keseluruhan. Diagram
pertama menggambarkan fungsi utama dari sistem, kemudian fungsi ini dipecah
ke dalam subfungsi, dan subfungsi tersebut diuraikan lagi hingga ke tingkat
rincian yang terendah.

GAMBAR 13.4 DIAGRAM STRUKTUR TINGKAT TINGGI UNTUK


SISTEM PENGGAJIAN

Proses
penggajian

Memperoleh Menulis
Menghitung
input yang
valid gaji output

Menulis
Memperoleh Validasi Menghitung Menghitung Memperbarui pemeriksaan,
input input gaji bruto gaji neto file induk laporan, dan
output

Pengembangan Berorientasi Objek

8
Pengembangan berorientasi objek (object-oriented development)
menggunakan objek sebagai dasar analisis dan desain system. Data dikemas
menjadi suatu objek yang dapat diakses dan dimodifikasi, kemudian program
akan mengirimkan pesan kepada objek untuk mengerjakan suatu perintah. System
dimodelkan sebagai kumpulan dari beberapa objek dan objek-objek tersebut
saling berhubungan satu sama lain. Metode ini diklaim dapat menangani masalah
pemisahan system pada metode tersruktur yang dianggap tidak lazim didunia
nyata.

Pengembangan berorientasi objek menggunakan konsep kelas dan turunan.


Sebagai contoh, gambar 13.5 mengilustrasikan hubungan antar kelas
tentangkaryawan dan dasar penggajiannya. Karyawan merupakan common
ancestor atau super class. Bergaji, per jam dan sementara merupakan sub kelas
dari karyawan. Masing-masing kelas terbagi menjadi tiga bagian. Bagian paling
atas adalah nama kelas, bagian tengah adalah atribut dan bagian paling bawah
adalah daftar kegiatan operasional. Data-data seluruh karyawan (id, nama, alamat,
tanggal direkrut, posisi dan gaji) disimpan di superclass karyawan, sedangkan sub
kelas menyimpan data spesfik atas tipe karyawan tertentu. Garis penghubung dari
sub kelas ke superclassmerupakan alur generalisasi yang menunjukkan bahwa
bergaji, per jam, dan sementara memiliki data yang dapat digeneralisasikan ke
superclass karawan.

Selama analisis, pengembang system mendokumentasikan persyaratan


fungsional dari system, menentukan sifat-sifatnya yang paling penting, dan hal-
hal yang perlu dilakukan oleh system usulan. Objek diidentifikasi dengan
menganalisis interaksi antara system dan penggunaannya, yang berisi data dan
proses. Fase desain pada metode ini mendiskripsikan perilaku objek dan
interaksinnya dengan objek lain. Objek-objek yang serupa dikelompokkan ke
dalam satu kelas dan kelas kelas dikelompokkan ke dalam hierarki yang berisi sub
kelas dan superclass, dimana sub kelas menurunkan atribut dan metode dari
superclass.

System informasi diimplementasikan dengan menerjemahkan desain ke dalam


kode program, menggunakan kembali kelas-kelas yang telah tersedia di

9
perpustakaan objek perangkat lunak yang dapat digunakan kembali. Karena objek
dapat digunakan kembali, maka pengembangan berorientasi objek dapat
digunakan kembali. Karena objek dapat digunakan kembali, maka pengembangan
berorientasi objek dapat mengurangi waktu dan biaya pembuatan perangkat lunak.
System baru dapat dibuat dengan menggunakan objek yang telah ada, mengubah
lainnya, dan menambahkan objek-objek baru. Dengan kata lain, kerangka kerja
berbasis objek menyediakan aplikasi setenga jadi yang dapat dimodifikasi oleh
organisasi agar siap digunakan.

Gambar 13.5 KELAS DAN TURUNAN

Karyawan

Id
Nama
Alamat
Tanggal direkrut
posisi
gaji

Bergaji Sementara
Per jam
Tariff harian
Gaji tahunan bonus Tariff per jam
Jumlah jam
Tariff kelayakan
Menentukan lembur
Menghitung bonus Rekayasa Ulang Perangkat Menghitung lembur
menjadi karyawan tetap
Lunak Berbantuan
Komputer

Rekayasa ulang perangkat lunak (computer-aided software engineering-case)


menyediakan perangkat lunak untuk mengotomatisasi metode baru , sehingga
mengurangi jumlah pengulangan kerja yang harus dilakukan oleh pemrograman.
Perangkat CASE juga memfasilitasi pembuatan dokumen dan koordinasi tim
pemrograman dengan cara memberikan aksesuntuk meninjau atau memodifikasi
file, sehingga memudahkan tim dalam berbagi beban kerja. Perangakat CASE
memiliki fitur-fitur untuk memvalidasi diagram dan spesifikasi rancangan,

10
mengotomatisasi revisi dan menyediakan fasilitas pembuatan prototype.
Umumnya perangkat CASE membant meningkatkan produktivitas dan kualitas
dengan cara:

 Menerapkan metodologi perancangan dan pengembangan yang standar


 Meningkatkan komunikasi diantara pengguna dan spesialis teknis
 Mengorganisasi dan menghubungkan komponen desain, serta memberikan
tempat penyimpanan desain untuk kemudahan dan kecepatan akses
 Mengotomatisasi bagian analisis dan desain
 Mengotomatisasi pembuatan kode, pengujian dan mengandalkan proses
implementasi

2. 3 Pendekatan Alternatif Pembangunan Sistem

Siklus Hidup Sistem Tradisional

Analisis Perancangan Pemrograman Pengujian


Sistem Sistem

Konversi Produksi dan


Pemeliharaan

Siklus hidup sistem (system life cycle) merupakan tahapan-tahapan


dalam membangun sistem, setiap tahapan harus berjalan sesuai urutan dan
memiliki output yang telah ditetapkan. Pendekatan ini membagi tanggung
jawab pekerjaan secara formal.

Pendekatan siklus hidup sistem membutuhkan biaya besar,


membutuhkan banyak waktu, dan tidak fleksibel karena pengembang
sistem harus menyelesaikan suatu tahapan terlebih dahulu sebelum
memulai tahapan selanjutnya.

Pembuatan Prototipe

Prototipe adalah bagian dari sistem yang sudah dapat berfungsi,


tetapi hanya sebagai model awal. Setelah beroperasi, prototipe akan

11
dikonversi menjadi lebih baik lagi agar sesuai dengan kebutuhan
pengguna.

Berikut proses pembuatan prototipe :

Pengembangan Oleh Pengguna Akhir

Pengembangan pengguna akhir (end-user development) adalah

pengembangan sistem informasi yang dilakukan oleh pengguna akhir


dengan sedikit atau bahkan tidak ada bantuan dari spesialis teknis.

Metode pengembangan sistem ini memberi kesempatan kepada


pengguna untuk menentukan kebutuhan bisnisnya, sehingga
pengembangan sistem dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan pengguna
akan lebih puas dengan sistem tersebut.

Paket Perangkat Lunak Aplikasi dan Alih Daya

12
- Paket Perangkat Lunak Aplikasi
Saat ini telah banyak vendor yang menyediakan perangkat lunak
aplikasi yang telah dirancang dan diuji sebelumnya, serta dukungan
untuk pemeliharaan dan perbaikan secara terus menerus agar sistem
tetap sesuai dengan perkembangan zaman.
- Alih Daya
Perusahaan yang tidak ingin menggunakan sumber daya
internalnya untuk membangun dan mengoperasikan sistem informasi,
dapat melakukan alih daya pekerjaan tersebut pada pihak eksternal
yang khusus menyediakan layanan tersebut.

2. 4 Pengembangan aplikasi untuk perusahaan digital

Perubahan digital dituntut mampu bertindak cepat dalam menambahkan,


menanggapi, dan menghentikan kemampuan teknologinya agar dapat menggapai
peluang-peluang baru, termasuk kebutuhan untuk menyediakan aplikasi bagi
platform mobile.

Pengembangan aplikasi cepat

Pengembangan aplikasi cepat (RAD) menggambarkan proses pembuatan


system yang dilakukan dalam waktu yang singkat. RAD dapat berupa
pemrogaman untuk membuat antarmuka (interface) grafis bagi pengguna,
pembuatan prototype dari elemen-elemen system yag terpenting, otomatisasi
pembuatan kode program, dan kerja sama antara pengguna akhir dan spesialis
system informasi. Pembuatan kebutuhan system informasi dan pengembangan
rancangan system awal dapat dipercepat dengan menggunakan desain aplikasi
gabungan, yang memfasilitasi sesi interaktif antara pengguna akhir dan spesialis
system informasi untuk secara bersama-sama membahas perancangan system.

Pengembangan yang gesit

Membagi suatu proyek besar menjadi serangkaian sub proyek kecil yang
diselesaikan dalam satu waktu yang singkat dengan menggunakan umpan balik

13
yang berulang dan terus menerus. Setiap sub proyek kecil tersebut dikerjakan
secara utuh oleh satu tim, mulai dari perencanaan, analisis kebutuhan, desain,
pengkodean, pengujian, dan dokumentasi. Hal ini dapat meminimalisir resiko, dan
memungkinkan proyek untuk beradaptasi terhadap perubahan dengan cepat.

Pengembangan berbasis komponen dan layanan web

Pengembangan berbasis komponen membangun sitem dengan merakit dan


mengintegrasikan komponen-komponen perangkat linak yang tersedia.
Perusahaan digital membuat aplikasi e-commerce dengan menggabungkan
komponen-komponen yang tersedia secara komersial, seperti mesin pencarian,
catalog, program shopping cart (kereta belanja), dan autentikasi pengguna.

Layanan web dan komputasi berorientasi layanan

Layanan web dapat memfasilitasi komponen-komponen perangkat lunak


yag harus diimplementasikan melalui internet, serta menyediakan fungsi-fungsi
untuk system perusahaan yang telah ada, atau menghubungkan system perusahaan
dengan system lainnya. Dengan adanya kemampuan untuk mengkomunikasikan
dan membagi data tanpa mempedulikan system operasi, bahasa pemrogaman, atau
perangkat klien, layanan web da dapat secara signifikan menghemat biaya
pembangunan system, dan membuka peluang baru selebar-lebarnya untuk enjalin
kerja sama dengan perusahaan lainnya.

Pengembangan aplikasi mobile

Perbedaan ukuran dan kemampuan antara pc dan perangkat mobile


mengharuskan pengembang system untuk memaksimalkan fungsi-sungsi pada
aplikasi mobile. Desain web responsive memungkinkan situs web untuk
mengubah tata letak secara otomatis sesuai dengan resolusi layar milik pengguna,
baik menggunakan desktop, tablet, atau smartphone. Pendekatan ini secara
fleksibel mengkombinasikan grafis dan layout , gambar yang fleksibel, dan queri
media yang mengoptimalkan desain bagi tampilan konteks yang berbeda. Situs
web secara otomatis akan mengakomodasi perubahan resolusi apabila pengguna
beralih dari laptop ke smartphone.

14
15
BAB III

PENUTUP

3. 1 Simpulan

1. Aktivitas-aktivitas inti dalam pengembangan sistem adalah analisis sistem,


pemrograman, pengujian, konversi, produksi, dan pemeliharaan.
2. Beberapa metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengembangkan
sistem informasi, yang masing-masing tepat untuk jenis masalah yang
berbedan yaitu:

‐ Siklus hidup sistem, yang mengharuskan sistem informasi


dikembangkan dalam tahapan-tahapan yang sangat formal.
‐ Pembuatan prototipe terdiri atas pembuatan sebuah sistem ujicoba
dengan cepat dan murah untuk digunakan dan dievaluasi oleh pengguna
akhir.
‐ Mengembangkan sistem informasi menggunakan oaket peranti lunak
aplikasi dapat menghilangkan perlunya membuat program peranti lunak
sendiri.
‐ Pengembangan oleh pengguna akhir atau dengan sedikit bantuan dari
spesialis sistem informasi.
‐ Alih kontrak meliputi pemanfaatan jasa vendor eksternal untuk
membuat (atau mengoperasikan) sistem informasi perusahaan.

16

Anda mungkin juga menyukai