Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional dewasa ini diprioritaskan pada bidang perekonomian

sehingga pemerintah selalu berusaha untuk menerapkan kebijaksanaan dalam

peningkatan hasil produksi pertanian. Apalagi negara kita terkenal dengan negara

agraris yang mempunyai areal pertanian yang cukup luas, dengan smber daya

alam yan masih sangat perlu digali dan dimanfaatkan untuk pemenuhan

kebutuhan manusia.

Sasaran utama pembangunan pertanian dewasa ini adalah peningkatan

produksi pertanian dan pendapatan petani, karena itu kegiatan disektor pertanian

diusahakan agar dapat berjalan lancar dengan peningkatan produk pangan baik

melalui intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian yang diharapakan

dapat memperbaiki taraf hidup petani, memperluas lapangan pekerjaan bagi

golongan masyarakat yang masih tergantung pada sektor pertanian.

Tingkat pendapatan petani secara umum dipengeruhi oleh beberapa

komponen yaitu : jumlah produksi, harga jual, dan biaya-biaya yang dikeluarkan

petani dalam pertaniannya. Ini berarti bahwa perhatian pemerintah terhadap sektor

pertanian merupakan usaha untuk memperbaiki taraf kehidupan sebagian besar

penduduk yang terolong miskin.


Padi merupakan salah satu komoditi yang mempunyai prospek cerah guna

menambah pendapatan para petani. Hal tersebut dapat memberi motivasi

tersendiri bagi petani untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan

produksinya dengan harapan agar pada saat panen usaha memperoleh hasil

penjualan tinggi guna memenuhi kebutuhannya. Namun kadang kala dalam

kenyataannya berbicara lain. Ketika saat panen tiba, hasil melimpah tetapi harga

mendadak turun, dan lebih parah lagi jika hasil produksi yang telah diprediksikan

jauh melenceng dari jumlah produksi yang dihasilkan, produksi minim, harga

rendah dan tidak menentu membuat petani padi kadang merasa kecewa bahkan

patah semengat untuk tetap megembangkan usaha pertaniannya. Hal ini

disebabkan karena setiap kegiatan pengolahan sawah mutlak petani mengeluarkan

biaya untuk kegiatan produksi, mulai dari pengadaan bibit, pupuk, pengolahan,

pestisida dan biaya lainnya yang tidak terduga.

Untuk memperoleh pendapatan yang memuaskan petani, maka petani dituntut

kecermatannya dalam mempelajari perkembangan harga sebagai solusi dalam

menentukan pilihan, apakah ia memutuskan untuk menjual atau menahan hasil

produksinya. Namun bagi petani yang secara umumnya menggantungkan

hidupnya dari bertani, maka mereka senantiasa tidak memiliki kemampuan untuk

menahan hasil panen kecuali sekedar untuk konsumsi sehari-hari dan membayar

biaya produksi yan telah dikeluarkan.

Untuk itu pada mata kuliah Ekonomi Pertanian, kami melakukan wawancara

di desa Sepee Kabupaten Barru pada petani responden yang berada disana

mengenai biaya yang dikeluarkan pada saat awal produksi hingga pendapatan
setelah panen serta bagaimana pemasarannya. Selain itu juga kita dapat

mengetahui kehidupan sehari – hari serta pertanian yang ada di desa tersebut.

Sebagian besar petani yang berada di desa tersebut adalah tergolong petani

konvensional karena kebanyakan dari petani masih memakai pupuk anorganik dan

pestisida kimia.

1.2 Tujuan

Bedasarkan latar belakang yang telah tertulis diatas dapat disimpulkan bahwa

pembuatan laporan ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan produksi usahatani

yang dilakukan oleh para petani responden.

1.3 Manfaat

Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberi manfaat sebagai

berikut :

1.   Sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah khususnya dalam hal

ini adalah Desa Sepee Kabupaten Barru, dalam rangka pembinaan terhadap petani

padi dalam upaya peningkatan hasil produksi dan tingkat pendapatan petani.

2.   Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan penulis tentang masalah

pertanian khususnya sektor tanaman padi.

3.    Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti berikutnya yang akan

melakukan penkajian masalah yang relevan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Tani

2.1.1 Pengertian usaha

Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan

untuk mencapai suatu maksud.

2.1.2 Pengertian Tani

Tani adalah mata pencaharian dalam bentuk bercocok tanam atau mata

pencarian dalam bentuk mengusahakan tanah dengan tanam-menanam.

2.1.3 Pengertian Usahatani

Menurut Prawirokusumo (1990) :Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan

yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan

sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, perikanan atau peternakan.

Menurut Mosher (1968) :Mengartikan usahatani sebagai himpunan dari

sumber-sumber alam yang ada di tempat itu yang diperlukan untuk produksi

pertanian seperti tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang dilakukan atas tanah itu,

sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan

sebagainya.

Definisi usahatani yang dipilih sesuai dengan kondisi indonesia adalah :

Menurut Soeharjo dan Patong (1973) :

Usahatani adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam,

tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan atau
sekumpulan orang untuk menghasilkan output yang dapat memenuhi kebutuhan

keluarga ataupun orang lain disamping bermotif mencari keuntungan.

Alasan :

Dari pengertian tersebut bisa menggambarkan kondisi alam Indonesia yang

memiliki potensi alam yang kaya mulai dari daratan hingga lautan yang dapat

dikelola dan dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimal

mungkin tentunya dapat memenuhi kebutuhan keluarga maupun orang lain.

Klasifikasi Usaha tani :

1) Corak dan Sifatnya terbagi atas :

 Usahatani Subsistem yaitu merupakan kegiatan usahatani yang tujuan

berproduksinya untuk pemenuhan kebutuhan keluarga.

 Usahatani Komersil yaitu kegiatan usahatani yang tujuan berproduksinya

untuk di pasarkan dengan memperhatikan kulitas dan kuantitasnya.

2)     Usahatani Berdasarkan Organisasinya yaitu :

 Individual Farm adalah usahatani yang seluruh prosesnya dikerjakan oleh

petani itu sendiri berserta keluarga, mulai dari perencanaan, pengolahan,

sampai dengan penjualan (Pemasaran).

 Collectiv Farm (Usahatani Kolektif) adalah usahatan yang seluruh proses

produksinya dikerjakan bersama oleh suatu kelompok kemudian hasilnya

dibagi dalam bentuk natural maupun keuntungan.


 Cooperative Farm (Usahatani Koperatif) adalah usahatani yang merupakan

dimana setiap prosesnya dikerjakan tiap individu hanya pada beberapa

kegiatan yang dianggap penting dikerjakan secara berkelompok.

3)    Usahatani berdasarkan polanya terbagi atas :

 Usahatani khusus adalah usahatani yang diusahakan khusus satu

jenis tanaman tanpa mengolah tanaman lain.

 Usahatani tidak khusus adalah usahatani yang mengusahakan

beberapa cabang usahatani secara bersama-sama tetapi dengan batasan

yang tegas.

 Usahatani campuran adalah usahatani yang mengusahakan cabang

usahatani yang secara bersama-sama dalam sebidang lahan tanpa batasan

yag tegas.

Tri Tunggal Usahatani

1)   Petani

 Petani => Seorang yang bergerak dibidang bisnis pertanian utamanya

dengan cara pegolahan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan

memeliara tanaman.

 Petani => Sebagai Manajer, dimana sebagai pengambil keputusan bisnis

dalam mengelolah usahataninya.

 Petani => Sebagai juru tani yang membedakan kehidupan tumbuhan dan

hewan liar dengan pertanian dan peternakan adalah dengan adanya

pengolahan.
Ciri-ciri Propesi petani :

1.     Berbeda dengan yang lainnya,

2.     Petani membutuhkan peluang dan kesempatan,

3.     Petani sadar akan ketidak pastian dalam usahataninya sehingga umumnya

petani sangat hati-hati dalam pengambilan keputusan produksi atau

mengadopsi tekhnik budidaya baru,Petani sebagai manusia memiliki 4

4.    Kapasitas penting yaitu bekerja, belajar, berfikir kreatif danmemiliki harapan

dan cita-cita.

2)    Lahan

Lahan adalah Sumber Daya Alam fisik yang mempunyai peranan penting

dalam segala kehidupan manusia karena diperlukan manusia untuk tempat tinggal

dan hidup, kemudian  untuk melakukan kegiatan pertanian, perikanan, peternakan,

kehutanan, dan pertambangan, dsb.

Kemampuan lahan sebagai input pertanian dinilai dari :

1.     Kesesuaian lahan untuk ditanami jenis tertentu,

2.     Kemampuan lahan untuk berproduksi,

3.     Kemampuan lahan untuk diolah secara berlanjut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi baik buruknya kemampuan lokasi

pertanian :

1.      Kemiringan lereng
2.      Irigasi dan drainase

3.      Kedalaman tanah

4.      Tekstur bawah tanah

5.      Derajat kelembaban

6.      Resiko kebanjiran.

Faktor Produksi Lahan atau Tanah

Pada umumnya faktor produksi tanah merupakan yang bersifat :

  Relatif langkah dibanding dengan faktor produksi lainnya,

  Distribusi penguasaannya dimasyarakat tidak merata.

1)      Sumber pemilikan tanah dapat diperoleh dari beberapa sumber antar lain :

  Dibeli

  Disewa

  Di sakap

  Pemberian oleh negara

  Warisan 

  Wakaf

  Membuka lahan sendiri

2)      Status Tanah

Status tanah adalah hubungan tanah usahatani dengan pengolahannya terdapat

beberapa macam status tanah antara lain :

  Tanah Milik

  Tanah Sewa

  Tanah Sakap
  Tanah Gadai

  Tanah Pinjaman.

3)      Tanah Sebagai Ukuran Usahatani

Total tanah usahatani sebagai jumlah luas tanah yang digunakan untuk usahatani

(Ha).

Kegiatan Usahatani

Memerlukan tenaga kerja meliputi :

  Persiapan Tanaman

  Pengadaan Saprodi

  Penanaman dan Persemaian

  Pemeliharaan

  Panen dan pengangkutan hasil penjualan.

2.2 Usahatani Padi

Usahatani padi adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu

alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan atau

sekumpulan orang untuk menghasilkan output berupa padi yang dapat memenuhi

kebutuhan keluarga ataupun orang lain disamping bermotif mencari keuntungan.

Usahatani padi sawah atau biasa disebut dengan budidaya padi

sawah merupakan salah satu usaha tani utama di Indonesia. Padi di Indonesia

merupakan tanaman penting sebagai sumber bahan makanan pokok penduduk

Indonesia yaitu nasi.

Usaha tani padi sawah ( Oryza Sativa )


Jenis Tanaman

Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut:

Divisi                             : Spermatophyta

Sub divisi                       : Angiospermae

Kelas                              : Monotyledonae

Keluarga                        : Gramineae (Poaceae)

Genus                            : Oryza

Spesies                           : Oryza spp.

Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah O. sativa dengan dua sub

spesies yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi cere).

Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di dataran

tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang memerlukan penggenangan.

2.3 Analisis Biaya dan Pendapatan

2.3.1 Biaya

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses

produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku,

baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Biaya Produksi Usahatani

 Biaya Tetap (Fixed Cost)

 Biaya yang dikeluarkan yang tidak habis terpakai dalam satu kali priode

produksi (Soekartawi)
 Biaya yang dikeluarkan yang bisa dipakai berulang-ulang dalam proses

produksi (Mubyarto)

 Biaya yang dikeluarkan yang tidak mempengaruhi besar kecilnya tingkat

produksi.

Contoh : Cangkul, Parang, Handsprayer, Sewa Lahan, Pajak Lahan, Iuran

Air Irigasi.

Nilai Baru –
Rumus
Nilai Sisa
Penyusutan =
Umur Ekonomis

 Biaya Variabel atau Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)

 Biaya yang dikeluarkan yang habis terpakai dalam satu kali priode

produksi.

 Biaya yang tidak bisa digunakan berkali-kali dalam proses produksi.

 Biaya yang dikeluarkan yang mempengaruhi besar kecilnya tingkat

produksi

Contoh : bibit, pupuk, tenaga kerja

 Total Cost atau Total Biaya = Variabel Costs + Fixed Costs.

2.3.2 Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani diperoleh dari hasil perkalian antara produksi

dengan harga jual produksi (Pendapatan Kotor).

Rumus :

TR = P x Q
Dimana :

   Q            = Jumlah Produksi

   P             = Harga Produksi

2.3.3 Pendapatan Usahatani

Besarnya pendapatan yang diperoleh petani dalam satu kali musim tanam

dapat diketahui dengan menggunakan alat analisis

Rumus :

𝜋 = TR – TC

 Dimana :

         ԉ = Pendapatan

         TR = Total Revenue (Total Penerimaan) diperoleh dari P x HP

         TC = Total Cost (Total Biaya) diperoleh Dari BT + BV

2.3.4 Analisis Return and Cost Ratio ( )

Analisis  digunakan untuk mengetahui kelayakan usahatani dengan

memperbandingkan antara Total Penerimaan dengan Total Biaya.

Rumus :

 ( )  = 

Kriteria :

         R/C-Ratio >1 = Untung

         R/C-Ratio = 1 = Impas (tidak rugi dan tidak untung)

         R/C-Ratio < 1 = Rugi
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Identitas Responden

Pada tanggal 7 Desember 2013, saya melakukan penelitian pada dua usaha

tani di desa Sepee Kabupaten Barru dengan menggunakan metode wawancara

langsung dengan bantuan kuisioner kepada dua petani yang bernama bapak

Sultan dan bapak Rahmat.

3.1.1 Identitas Responden 1

Bapak Sultan sebagai responden pertama adalah pria paruhbaya dan

seorang muslim yang berusia 45 tahun yang bertempat tinggal di Desa Sepee

Kabupaten Barru. Pendidikan bapak Sultan sampai pada tingkat SD/

sederajat. Bapak Sultan memiliki jumlah keluarga 6 orang termasuk beliau

sendiri dan semua menjadi tanggung jawab beliau. Beliau memiliki seorang

istri yang bernama ibu Samsia berumur 42 tahun yang hanya menjenjang

pendidikan sampai kelas 5 SD, 2 orang anak yang bernama Haedar (25 tahun)

dan Subhan (12 tahun), 1 menantu perempuan bernama Satriani berumur 24

tahun yang merupakan istri dari anak pertamanya yaitu Haedar, dan seorang

cucu yang bernama Ikhsan. Anak kedua pak Sultan yaitu Subhan masih

duduk di bangku SD kelas 6 sedangkan cucu Pak Sultan masih berusia 4

tahun.
Bapak Sultan memiliki lahan sawah seluas 60 are yang digunakan beliau

untuk mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan orang-orang yang menjadi

tanggung jawab beliau. Pengalaman berusaha tani beliau sudah 10 tahun.

Selain sebagai petani padi, pak Sultan juga memiliki pekerjaan sampingan

yaitu sebagai petani sayur.

3.1.2 Identitas Responden 2

Responden ke dua yaitu pak Rahmat, pria paruhbaya dan juga seorang

muslim yang berusia 50 tahun. Pendidikan pak Rahmat sampai pada tingkat

SMP/ sederajat. Pak Rahmat memiliki jumlah keluarga 5 orang termasuk

beliau sendiri, namun hanya istri dan 2 orang anaknya menjadi tanggung

jawab beliau. Istri beliau bernama Mursia (48 tahun), anak-anaknya bernama

Aris (27 tahun), Linda (20 tahun) dan Asmar (12 tahun). Anak pertamanya

yaitu Aris bekerja di luar daerah dan sudah menikah sehingga sudah tidak

termasuk tanggungan beliau. Anak ke dua yaitu Linda yang hanya sempat

menikmati pendidikan sampai kelas 2 MTsN. Dan anak terakhirnya masih

duduk di bangku SD kelas 5.

Bapak Rahmat memiliki lahan sawah seluas 1 hektar yang digunakan

beliau untuk mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan orang-orang yang

menjadi tanggung jawab beliau. Pengalaman berusaha tani beliau sudah 12

tahun. Selain sebagai petani padi, pak Rahmat juga memiliki pekerjaan

sampingan yaitu sebagai petani sayur.


3.2    Tabel Biaya dan Pendapatan

3.2.1 Tabel Biaya dan Pendapatan Responden 1

Tabel.1 Pendapatan

Jumlah Harga Total Nilai


No. Komoditi Satuan
Produksi Satuan (Rp) (Rp)
1 Padi Kg 1000 kg Rp 6.400  Rp 6.400.000

Tabel.2 Pengeluaran/ Biaya Peralatan Usahatani yang dimiliki

Nilai Lama
Jenis Jumlah Nilai Baru
No Sekarang Pemakaian NPA (Rp)
Alat (buah) (Rp)
(Rp)  (tahun)
Rp Rp Rp

1 Traktor 1 22.500.000 20.500.000 8 250.000


2 Cangkul 1 Rp 40.000 Rp 25.000 2 Rp 10.000
Total NPA                                                                              =  Rp 260.000

Tabel.3 Pengeluaran / Biaya (TVC dan TFC)

Harga /
Perincian Satuan Jumlah Fisik Total Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
1 Saprodi
a. Pupuk
1 sak (50kg)

= Rp
Urea Kg 100 kG Rp 186.000
93.000       @

Rp 1.860/kg
ZA Kg 100 Kg 1 sak (50kg) Rp 150.000

=  Rp
75.000            

    @Rp

1.500/kg
1 sak (50kg)

= Rp

TSP Kg 100 Kg 103.000        Rp 206.000

@Rp

2.060/kg
1 sak (50kg)

NPK = Rp
Kg 100 kG Rp 236.000
Phoska 118.000   @R

p 2.360/kg
b.

Pestisida
Bentan Rp

(racun Gram 500 gram 55.000/100 Rp 275.000

keong) gram
Rp
Racun Bungku
10 bungkus 5.000/bungku Rp 50.000
Tikus s
s
Decis Rp

(racun Gram 250 gram 45.000/100 Rp 112.500

belalang) gram
Tenaga
2
Kerja
a. HKSP 3 Orang 1 are = Rp Rp 1.800.000

Pembibita 10.000 × 60
n
b.

Pengolaha

n
c. are  = Rp

Penanama 600.000/0ran

n g
d.

Pemelihar

aan
e. Panen.
Pajak /
3
Iuran
a. Pajak Rp 1.250/are Rp 1.250 × 60 are = Rp 75.000

Tanah
Rp

150.000/hekt
b. Iuran
ar                   Rp 1.500 × 60 are        = Rp 90.000
Air
= Rp

1.500/are
4 Total Biaya Variabel (1+2)                                                                                 =   Rp 3.015.50
5 Total Biaya Tetap (3+NPA)                                = Rp 165.000 + Rp 260.000  =   Rp 425.000
6 TC = TVC + TFC                                                                                                =   Rp3.440.50

3.2.2 Tabel Biaya dan Pendapatan Responden 2

Tabel.4 Pendapatan

Jumlah Harga Satuan


No. Komoditi Satuan Total Nilai (Rp)
Produksi (Rp)
1 Padi Kg 2500 kg Rp 6700  Rp 16.750.000
Tabel.5 Pengeluaran/ Biaya Peralatan Usahatani Yang Dimiliki

Jumla Nilai Lama


N Nilai Baru
Jenis Alat h Sekarang Pemakaia NPA (Rp)
o (Rp)
(buah) (Rp)  n (tahun)
Rp Rp

1 Traktor 1 24.000.000 22.500.000 5 Rp 300.000


2 Cangkul 1 Rp 45.000 Rp 25.000 1 Rp 20.000
Alat

Penyemprot
3 1 Rp 500.000 Rp 200.000 3 Rp 100.000
Hama

(sprayer)
Total NPA                                                                                  =   Rp 420.000

Tabel.6 Pengeluaran / Biaya (TVC dan TFC)

N Jumlah Total Nilai


Perincian Satuan Harga / Satuan (Rp)
o Fisik (Rp)
1 Saprodi
a. Pupuk
1 sak (50kg) = Rp

Urea Kg 150 kG 93.000       @Rp Rp 279.000

1.860/kg
1 sak (50kg) =  Rp

ZA Kg 100 Kg 75.000                @Rp Rp 150.000

1.500/kg
1 sak (50kg) = Rp

    TSP Kg 100 Kg 103.000        @Rp Rp 206.000

2.060/kg
    NPK 1 sak (50kg) = Rp
Kg 150 kG Rp 354.000
Phoska 118.000   @Rp 2.360/kg
b. Pestisida
Bentan

(racun Gram 800 gram Rp 55.000/100 gram Rp 440.000

keong)  
Bungku 20
Racun Tikus Rp 5.000/bungkus Rp 100.000
s bungkus
Decis (racun
Gram 500 gram Rp 45.000/100 gram Rp 225.000
belalang)
DMAG Botol 4 botol Rp 35.000 Rp 140.000
Koptur Liter 2 liter Rp 45.000 Rp 90.000
Tenaga
2
Kerja
a.

Pembibitan
b.

Pengolahan 1 are = Rp 10.000 × 100


c.
HKSP 5 Orang are = Rp Rp 5.000.000
Penanaman
d. 1.000.000/0rang                

Pemeliharaa

n
e. Panen.
Pajak /
3
Iuran
a. Pajak
Rp 1500/ are Rp 150.000
Tanah
Rp
b. Iuran Air Rp 160.000
160.000/hektar                 
4 Total Biaya Variabel
(1+2)                                                                             =   Rp 6.984.000
Total Biaya Tetap (3+NPA)                             = Rp 310.000 +
5
Rp 420.000 =   Rp 730.000
TC = TVC +
6
TFC                                                                                            =   Rp 7.714.000

3.3 Pemasaran

Pengertian sehari-hari arti pemasaran adalah aktfitas jual beli dalam

bidang ekonomi pemasaran tidak terbatas pada kegiatan jual beli saja akan

tetapi semua aktifitas ekonomi uang memungkinkan barang dan jasa bergerak

dari produksen sampai ke konsumen.

Menurut Soekartawi (1993) pemasaran atau marketing pada prinsipnya

adalah aliran barang dari produksen ke konsumen, aliran barang ini dapat

terjadi karena adanya lembaga pemasaran.

Sedangkan menurut Mubyarto (1994) tataniaga atau pemasaran diartikan

sabagai suatu kegiatan ekonomi yang mengakibatkan terjadinya pemindahan

milik barang dan jasa untuk menyalurkan distiribusi dari produksen ke

konsumen.

3.3.1 Pemasaran Hasil Produksi Usahatani Oleh Responden 1 dan 2

Hasil produksi padi dijual sendiri oleh pak Sultan dan pak Rahmat, dimana

beliau-beliau hanya memasarkan hasil taninya di rumah mereka masing-

masing. Dalam memasarkan hasil produksinya itu pak Sultan dan pak Rahmat

tidak mengalami kesulitan karena pembeli siap beli dan dalam menjualkan

hasil produksinya itu beliau-beliau tidak melakukan penyortiran dengan kata


lain menggabungkan atau tidak ada pemisahan hasil yang berkualitas dengan

yang kurang berkualitas.

3.4 Pembahasan Pendapatan

3.4.1 Pembahasan Pendapatan Kotor/Penerimaan Responden 1

Hasil sekali panen dari lahan seluas 60 are milik bapak Sultan yaitu 1 ton

atau 1000kg.

Harga per 1 kg yaitu Rp 6.200

Maka hasil yang diperoleh adalah

TR = P x Q

    = Rp 6.400 × 1000kg   = Rp 6.400.000

3.4.2 Keuntungan/ Pendapatan Bersih Responden 1

𝜋   =   TR – TC

  =  Pendapatan – Biaya Pengeluaran

     =  Rp 6.400.000 - Rp 3.440.500

     =  Rp 2.959.500

3.4.3 Pembahasan Pendapatan Kotor/Penerimaan Responden 2

Hasil sekali panen dari lahan seluas 1 hektar milik bapak Rahmat yaitu 2,5

ton atau 2500kg.

Harga per 1 kg yaitu Rp 6.700

Maka hasil yang diperoleh adalah

TR = P x Q

       =  Rp 6.700 × 2500kg  = Rp 16.750.000


3.4.4 Keuntungan/Pendapatan Bersih Responden 2

𝜋   =  TR – TC

        =  Pendapatan – Biaya Pengeluaran

        =  Rp 16.750.000 - Rp 7.714.000

        =  Rp 9.036.000

3.5 Pembahasan Return and Cost Ratio

3.5.1  Return and Cost Ratio Responden 1

( )  = 

             

       =     = 1,86

Dari hasil analisa diatas menunjukkan bahwa nilai R/C ratio 1,86> 1 berarti

usahatani pak Sultan tersebut layak.

3.5.2 Return and Cost Ratio ( ) Responden 2

( )  = 

             
       =     = 2,17

Dari hasil analisa diatas menunjukkan bahwa nilai R/C ratio 2,17> 1 berarti

usahatani pak Rahmat tersebut layak.

      Sehingga dapat disimpulkan bahwa usahatani padi pak Sultan dan pak

Rahmat tersebut layak untuk dilanjutkan karena memiliki nilai R/C ratio lebih

besar dari 1.

BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Usahatani adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu

alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan

atau sekumpulan orang untuk menghasilkan output yang dapat memenuhi


kebutuhan keluarga ataupun orang lain disamping bermotif mencari

keuntungan.

Usahatani padi sawah atau biasa disebut dengan budidaya padi

sawah merupakan salah satu usaha tani utama di Indonesia. Padi di Indonesia

merupakan tanaman penting sebagai sumber bahan makanan pokok penduduk

Indonesia yaitu nasi.

Biaya produksi dalam usahatani terdiri dari biaya tetap dan biaya

variabel, biaya yang dibayarkan dan biaya yang tidak dibayarkan, serta biaya

langsung dan biaya tidak langsung.

Bedasarkan data-data yang telah dijelaskan pada pembahasan, petani

responden 1 yaitu pak Sultan yang memiliki luas lahan 60 are mendapatkan

hasil panen 1 ton dengan harga jual Rp 6.400, sehingga penerimaan beliau

sebanyak Rp 6.400.000. Akan tetapi penerimaan tersebut harus dikurangi

dengan biaya-biaya awal usahatani yang dilakukan seperti pupuk, pestisida,

tenaga kerja dan lain sebagainya yaitu sebesar Rp 3.440.500. Sehingga

pendapatan bersih atau keuntungan yang diperoleh oleh pak Sultan yaitu

sebesar  Rp2.959.500. Serta nilai R/C ratio usahatani beliau yakni 1,86 dan  itu

> 1.

Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa usahatani yang dilakukan

oleh petani responden 1 yaitu bapak Sultan menguntungkan untuk memenuhi

kebutuhan dan layak untuk dikembangkan.

Sedangkan data-data untuk petani responden 2 yaitu pak Rahmat memiliki

luas lahan 1 hektar  mendapatkan hasil panen 2,5 ton dengan harga jual Rp
6.700, sehingga penerimaan beliau sebanyak Rp 16.750.000. Akan tetapi

penerimaan tersebut harus pula dikurangi dengan biaya-biaya awal usahatani

yang dilakukan seperti pupuk, pestisida, tenaga kerja dan lain sebagainya yaitu

sebesar Rp 7.714.000. Sehingga pendapatan bersih atau keuntungan yang

diperoleh oleh pak Rahmat yaitu sebesar  Rp 9.036.000. Adapun nilai R/C ratio

usahatani beliau yakni 2,17 dan  itu > 1.

Dari pernyataan di atas dapat pula disimpulkan bahwa usahatani yang

dilakukan oleh petani responden 2 yaitu bapak Rahmat juga menguntungkan

untuk memenuhi kebutuhan dan layak untuk dikembangkan.

4.2 Saran

Setelah melakukan wawancara kepada petani responden, bapak Sultan

dan bapak Rahmat, saya ingin memberi saran kepada  beliau agar mereka tidak

memakai pupuk kimia dan pestisida kimia secara terus-menerus karena hal itu

akan merusak lingkungan dan lahan sawah yang digunakan akan terdegradasi.

Sebaiknya petani responden tersebut seharusnya mulai menggunakan pupuk

organik dan pestisida nabati agar kerusakan lahan yang ada dapat dikurangi.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pasarpetani.com/2013/01/definisi-usahatani-dan-contoh-kasus.html

http://info-penyuluh.blogspot.com/2013/10/analisa-usahatani-padi-sawah.html

http://edukatif.blogspot.com/2012/12/skripsi-pertanian-analisis-pendapatan.html

http://adirizki47.blogspot.com/2013/05/analisa-usaha-tani-padi-sawah.html

http://anasgunarso.blogspot.com/2013/04/contoh-analisa-usaha-tani.html

Anda mungkin juga menyukai