Ekonomi Pertanian
Ekonomi Pertanian
PENDAHULUAN
peningkatan hasil produksi pertanian. Apalagi negara kita terkenal dengan negara
agraris yang mempunyai areal pertanian yang cukup luas, dengan smber daya
alam yan masih sangat perlu digali dan dimanfaatkan untuk pemenuhan
kebutuhan manusia.
produksi pertanian dan pendapatan petani, karena itu kegiatan disektor pertanian
diusahakan agar dapat berjalan lancar dengan peningkatan produk pangan baik
komponen yaitu : jumlah produksi, harga jual, dan biaya-biaya yang dikeluarkan
petani dalam pertaniannya. Ini berarti bahwa perhatian pemerintah terhadap sektor
produksinya dengan harapan agar pada saat panen usaha memperoleh hasil
kenyataannya berbicara lain. Ketika saat panen tiba, hasil melimpah tetapi harga
mendadak turun, dan lebih parah lagi jika hasil produksi yang telah diprediksikan
jauh melenceng dari jumlah produksi yang dihasilkan, produksi minim, harga
rendah dan tidak menentu membuat petani padi kadang merasa kecewa bahkan
biaya untuk kegiatan produksi, mulai dari pengadaan bibit, pupuk, pengolahan,
hidupnya dari bertani, maka mereka senantiasa tidak memiliki kemampuan untuk
menahan hasil panen kecuali sekedar untuk konsumsi sehari-hari dan membayar
Untuk itu pada mata kuliah Ekonomi Pertanian, kami melakukan wawancara
di desa Sepee Kabupaten Barru pada petani responden yang berada disana
mengenai biaya yang dikeluarkan pada saat awal produksi hingga pendapatan
setelah panen serta bagaimana pemasarannya. Selain itu juga kita dapat
mengetahui kehidupan sehari – hari serta pertanian yang ada di desa tersebut.
Sebagian besar petani yang berada di desa tersebut adalah tergolong petani
konvensional karena kebanyakan dari petani masih memakai pupuk anorganik dan
pestisida kimia.
1.2 Tujuan
Bedasarkan latar belakang yang telah tertulis diatas dapat disimpulkan bahwa
1.3 Manfaat
berikut :
ini adalah Desa Sepee Kabupaten Barru, dalam rangka pembinaan terhadap petani
padi dalam upaya peningkatan hasil produksi dan tingkat pendapatan petani.
3. Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti berikutnya yang akan
TINJAUAN PUSTAKA
Tani adalah mata pencaharian dalam bentuk bercocok tanam atau mata
sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, perikanan atau peternakan.
sumber-sumber alam yang ada di tempat itu yang diperlukan untuk produksi
pertanian seperti tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang dilakukan atas tanah itu,
sebagainya.
tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan atau
sekumpulan orang untuk menghasilkan output yang dapat memenuhi kebutuhan
Alasan :
memiliki potensi alam yang kaya mulai dari daratan hingga lautan yang dapat
yang tegas.
yag tegas.
1) Petani
memeliara tanaman.
pengolahan.
Ciri-ciri Propesi petani :
dan cita-cita.
2) Lahan
Lahan adalah Sumber Daya Alam fisik yang mempunyai peranan penting
dalam segala kehidupan manusia karena diperlukan manusia untuk tempat tinggal
pertanian :
1. Kemiringan lereng
2. Irigasi dan drainase
3. Kedalaman tanah
5. Derajat kelembaban
6. Resiko kebanjiran.
1) Sumber pemilikan tanah dapat diperoleh dari beberapa sumber antar lain :
Dibeli
Disewa
Di sakap
Warisan
Wakaf
2) Status Tanah
Tanah Milik
Tanah Sewa
Tanah Sakap
Tanah Gadai
Tanah Pinjaman.
Total tanah usahatani sebagai jumlah luas tanah yang digunakan untuk usahatani
(Ha).
Kegiatan Usahatani
Persiapan Tanaman
Pengadaan Saprodi
Pemeliharaan
alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan atau
sekumpulan orang untuk menghasilkan output berupa padi yang dapat memenuhi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monotyledonae
Genus : Oryza
Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah O. sativa dengan dua sub
spesies yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi cere).
Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di dataran
2.3.1 Biaya
Biaya yang dikeluarkan yang tidak habis terpakai dalam satu kali priode
produksi (Soekartawi)
Biaya yang dikeluarkan yang bisa dipakai berulang-ulang dalam proses
produksi (Mubyarto)
produksi.
Air Irigasi.
Nilai Baru –
Rumus
Nilai Sisa
Penyusutan =
Umur Ekonomis
Biaya yang dikeluarkan yang habis terpakai dalam satu kali priode
produksi.
produksi
2.3.2 Penerimaan Usahatani
Rumus :
TR = P x Q
Dimana :
2.3.3 Pendapatan Usahatani
Rumus :
𝜋 = TR – TC
Dimana :
ԉ = Pendapatan
Rumus :
( ) =
Kriteria :
R/C-Ratio >1 = Untung
R/C-Ratio < 1 = Rugi
BAB III
Pada tanggal 7 Desember 2013, saya melakukan penelitian pada dua usaha
langsung dengan bantuan kuisioner kepada dua petani yang bernama bapak
seorang muslim yang berusia 45 tahun yang bertempat tinggal di Desa Sepee
sendiri dan semua menjadi tanggung jawab beliau. Beliau memiliki seorang
istri yang bernama ibu Samsia berumur 42 tahun yang hanya menjenjang
pendidikan sampai kelas 5 SD, 2 orang anak yang bernama Haedar (25 tahun)
tahun yang merupakan istri dari anak pertamanya yaitu Haedar, dan seorang
cucu yang bernama Ikhsan. Anak kedua pak Sultan yaitu Subhan masih
tahun.
Bapak Sultan memiliki lahan sawah seluas 60 are yang digunakan beliau
Selain sebagai petani padi, pak Sultan juga memiliki pekerjaan sampingan
Responden ke dua yaitu pak Rahmat, pria paruhbaya dan juga seorang
muslim yang berusia 50 tahun. Pendidikan pak Rahmat sampai pada tingkat
beliau sendiri, namun hanya istri dan 2 orang anaknya menjadi tanggung
jawab beliau. Istri beliau bernama Mursia (48 tahun), anak-anaknya bernama
Aris (27 tahun), Linda (20 tahun) dan Asmar (12 tahun). Anak pertamanya
yaitu Aris bekerja di luar daerah dan sudah menikah sehingga sudah tidak
termasuk tanggungan beliau. Anak ke dua yaitu Linda yang hanya sempat
tahun. Selain sebagai petani padi, pak Rahmat juga memiliki pekerjaan
Tabel.1 Pendapatan
Nilai Lama
Jenis Jumlah Nilai Baru
No Sekarang Pemakaian NPA (Rp)
Alat (buah) (Rp)
(Rp) (tahun)
Rp Rp Rp
Harga /
Perincian Satuan Jumlah Fisik Total Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
1 Saprodi
a. Pupuk
1 sak (50kg)
= Rp
Urea Kg 100 kG Rp 186.000
93.000 @
Rp 1.860/kg
ZA Kg 100 Kg 1 sak (50kg) Rp 150.000
= Rp
75.000
@Rp
1.500/kg
1 sak (50kg)
= Rp
@Rp
2.060/kg
1 sak (50kg)
NPK = Rp
Kg 100 kG Rp 236.000
Phoska 118.000 @R
p 2.360/kg
b.
Pestisida
Bentan Rp
keong) gram
Rp
Racun Bungku
10 bungkus 5.000/bungku Rp 50.000
Tikus s
s
Decis Rp
belalang) gram
Tenaga
2
Kerja
a. HKSP 3 Orang 1 are = Rp Rp 1.800.000
Pembibita 10.000 × 60
n
b.
Pengolaha
n
c. are = Rp
Penanama 600.000/0ran
n g
d.
Pemelihar
aan
e. Panen.
Pajak /
3
Iuran
a. Pajak Rp 1.250/are Rp 1.250 × 60 are = Rp 75.000
Tanah
Rp
150.000/hekt
b. Iuran
ar Rp 1.500 × 60 are = Rp 90.000
Air
= Rp
1.500/are
4 Total Biaya Variabel (1+2) = Rp 3.015.50
5 Total Biaya Tetap (3+NPA) = Rp 165.000 + Rp 260.000 = Rp 425.000
6 TC = TVC + TFC = Rp3.440.50
Tabel.4 Pendapatan
Penyemprot
3 1 Rp 500.000 Rp 200.000 3 Rp 100.000
Hama
(sprayer)
Total NPA = Rp 420.000
1.860/kg
1 sak (50kg) = Rp
1.500/kg
1 sak (50kg) = Rp
2.060/kg
NPK 1 sak (50kg) = Rp
Kg 150 kG Rp 354.000
Phoska 118.000 @Rp 2.360/kg
b. Pestisida
Bentan
keong)
Bungku 20
Racun Tikus Rp 5.000/bungkus Rp 100.000
s bungkus
Decis (racun
Gram 500 gram Rp 45.000/100 gram Rp 225.000
belalang)
DMAG Botol 4 botol Rp 35.000 Rp 140.000
Koptur Liter 2 liter Rp 45.000 Rp 90.000
Tenaga
2
Kerja
a.
Pembibitan
b.
Pemeliharaa
n
e. Panen.
Pajak /
3
Iuran
a. Pajak
Rp 1500/ are Rp 150.000
Tanah
Rp
b. Iuran Air Rp 160.000
160.000/hektar
4 Total Biaya Variabel
(1+2) = Rp 6.984.000
Total Biaya Tetap (3+NPA) = Rp 310.000 +
5
Rp 420.000 = Rp 730.000
TC = TVC +
6
TFC = Rp 7.714.000
3.3 Pemasaran
bidang ekonomi pemasaran tidak terbatas pada kegiatan jual beli saja akan
tetapi semua aktifitas ekonomi uang memungkinkan barang dan jasa bergerak
adalah aliran barang dari produksen ke konsumen, aliran barang ini dapat
konsumen.
Hasil produksi padi dijual sendiri oleh pak Sultan dan pak Rahmat, dimana
masing. Dalam memasarkan hasil produksinya itu pak Sultan dan pak Rahmat
tidak mengalami kesulitan karena pembeli siap beli dan dalam menjualkan
Hasil sekali panen dari lahan seluas 60 are milik bapak Sultan yaitu 1 ton
atau 1000kg.
TR = P x Q
𝜋 = TR – TC
= Rp 2.959.500
Hasil sekali panen dari lahan seluas 1 hektar milik bapak Rahmat yaitu 2,5
TR = P x Q
𝜋 = TR – TC
= Rp 9.036.000
( ) =
Dari hasil analisa diatas menunjukkan bahwa nilai R/C ratio 1,86> 1 berarti
( ) =
= = 2,17
Dari hasil analisa diatas menunjukkan bahwa nilai R/C ratio 2,17> 1 berarti
Sehingga dapat disimpulkan bahwa usahatani padi pak Sultan dan pak
Rahmat tersebut layak untuk dilanjutkan karena memiliki nilai R/C ratio lebih
besar dari 1.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan
keuntungan.
responden 1 yaitu pak Sultan yang memiliki luas lahan 60 are mendapatkan
hasil panen 1 ton dengan harga jual Rp 6.400, sehingga penerimaan beliau
pendapatan bersih atau keuntungan yang diperoleh oleh pak Sultan yaitu
> 1.
luas lahan 1 hektar mendapatkan hasil panen 2,5 ton dengan harga jual Rp
6.700, sehingga penerimaan beliau sebanyak Rp 16.750.000. Akan tetapi
yang dilakukan seperti pupuk, pestisida, tenaga kerja dan lain sebagainya yaitu
4.2 Saran
dan bapak Rahmat, saya ingin memberi saran kepada beliau agar mereka tidak
memakai pupuk kimia dan pestisida kimia secara terus-menerus karena hal itu
akan merusak lingkungan dan lahan sawah yang digunakan akan terdegradasi.
organik dan pestisida nabati agar kerusakan lahan yang ada dapat dikurangi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pasarpetani.com/2013/01/definisi-usahatani-dan-contoh-kasus.html
http://info-penyuluh.blogspot.com/2013/10/analisa-usahatani-padi-sawah.html
http://edukatif.blogspot.com/2012/12/skripsi-pertanian-analisis-pendapatan.html
http://adirizki47.blogspot.com/2013/05/analisa-usaha-tani-padi-sawah.html
http://anasgunarso.blogspot.com/2013/04/contoh-analisa-usaha-tani.html