B. Fungsi Protein
C. Asam amino
Ada 20 macam asam amino, yang masing-masing ditentukan oleh
jenis gugus R atau rantai samping dari asam amino.Jika gugus R berbeda
maka jenis asam amino berbeda. Contohnya asam amino serin, asam aspartat
dan leusin memiliki perbedaan hanya pada jenis gugus R saja. Gugus R dari
asam amino bervariasi dalam hal ukuran, bentuk, muatan, kapasitas
pengikatan hidrogen serta reaktivitas kimia.Keduapuluh macam asam amino
ini tidak pernah berubah.Asam amino yang paling sederhana adalah glisin
dengan atom H sebagai rantai samping. Berikutnya adalah alanin dengan
gugus metil (-CH3) sebagai rantai samping.
E. Struktur Protein
Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai
macam struktur yang khas pada masing-masing protein. Karena protein
disusun oleh asam amino yang berbeda secara kimiawinya, maka suatu
protein akan terangkai melalui ikatan peptida dan bahkan terkadang
dihubungkan oleh ikatan sulfida. Selanjutnya protein bisa mengalami
pelipatan-pelipatan membentuk struktur yang bermacam-macam.
2. Struktur sekunder
3. Struktur tersier
F. Sumber protein
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam
jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang.
Sumber protein nabati adalah kacang kacangan lain. Kacang kedelai
merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai biologi
tertinggi. Bahan makanan nabati yang kaya akan protein adalah kacang
kacangan.
Sumber protein di bedakan menjadi 2 yaitu Protein Nabati dan
hewani,
Protein nabati ialah protein yang berasal dari tanaman atau tumbuh-
tumbuhan Sedangkan protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan
(Almatsier, 2009).
G. Akibat Kelebihan dan kekurangan protein
a. Penyakit akibat kekurangan protein
1. Maramus (kekurangan protein dan karbohidrat), berat badan
kurang dari 60%, suhu tubuh rendah, kulit mengkerut, tulang
sangat Nampak.
2. Kwashiorkor (ADHD/ cacat mutal), pembengkakan perut, sering
diare, mata sayu, kulit bersisik.
3. Cachexia (Penyebab kanker, gagal ginjal), mudah lelah, otot
menipis, berat badan menurun.
4. Gagal hati, menyebabkan kerusakan dan kehilangan fungsi hati
akibat ketidakmampuan sel hati bergenerasi.
5. Apati (gangguan motivasi), kurang usaha, tidak ada keinginan
mempelajari hal hal baru, kurang peduli, dan tidak peka.
6. Edema (tekanan darah rendah), jaringan pembuluh darah mirip
gumpalan air karena tidak ada protein, pembengkakan pada kuulit
dan kadang terasa kenyal, kadang disertai nyeri, kadang disertai
demam.
7. Rambut rontok, akibat kekurangan keratin rambut mudah lepas
saat menyisir atau keramas, banyak rambut berguguran saat
bangun tidur, banyak rambut menempel pada baju.
8. Penyakit jantung, denyut jantung sangat rendah yaitu dibawah 60k
kali denyutan dalam satu menit (Sloane, 2003).
b. Penyakit akibat kelebihan protein
1. Ginjal, ginjal terpaksa bekerja lebih ektra untuk membuang
kelebihan nitrogen pada tubuh dan mengalami gagal ginjal.
2. Pengasaman darah, kelebihan protein sehingga hilangnya electron
membuat system imun tubuh melemah.
3. Osteoforosis, kurang kalsium sehingga tubuh mengambil stok
kalsium dari gigi dan tulang untuk membentuk kalsium fosfat.
4. Asam urat, dengan kadar purin yang tinggi menyebabkan kadar
asam purn tinggi.
5. Berat badan meningkat, karena kadar kalori dalam protein sama
dengan karbohidrat yaitu 4 kalori per gram.
6. Kolesterol, protein hewan mengandung kolesterol yang dapat
menyebabkan pengerasan arteri sehingga meningkatnya resiko
penyakit jantung.
7. Dehidrasi, tubuh bekerja lebih berat dan membutuhkan banyak air
sehingga menyebabkan dehidrasi.
8. Kanker, penumpukan lemak dari protein memicu munculnya
radikal bebas yang akan merusak pertumbuhan sel normal menjadi
kanker (Sloane, 2003).
http://id.wikipedia.org/wiki/Protein
http://yani4hmad.blogspot.co.id/2011/08/pengantar-formulasi-ransum.
htmlhttp://zulhelmiunsyiah.blogspot.co.id/2014/12/laporan-praktikum-formulasi-
ransum.html