Anda di halaman 1dari 12

BAB VII

SISTEM PEREDARAN

Sistem peredaran disebut juga sistem sirkulasi atau sistem transportasi. Fungsi
sistem ini adalah untuk mengangkut dan mengedarkan gas-gas pernapasan, sari-sari
makanan, hormon dan antibodi, serta membuang zat-zat sisa metabolisme.
Sistem peredaran vertebrata terdiri dari dua komponen, yaitu sistem peredaran
darah dan sistem peredaran limfe. Sistem peredaran darah terdiri dari jantung,
pembuluh darah dan darah. Sistem peredaran limfe terdiri dari pembuluh limfe, nodus
limfe, dan limfe atau cairan getah bening.
Sistem peredaran darah dan sistem peredaran limfe berhubungan erat dalam hal
pertahanan tubuh terhadap luka dan infeksi. Fungsi utama yang lain dari sistem
peredaran adalah mempertahankan homeostasis lingkungan internal sel-sel tubuh.

7.1 Sistem Peredaran Darah


 Sistem peredaran darah terdiri atas komponen: jantung, pembuluh darah, dan
darah itu sendiri.
 Pada seluruh vertebrata, darah selalu berada di dalam pembuluh darah, sehingga
sistem peredaran darahnya disebut sistem peredaran darah tertutup.
 Sistem peredaran darah berfungsi untuk:
 mengangkut oksigen dari paru-paru, nutrisi, air, vitamin dan mineral dari usus dan
mengedarkan zat-zat tersebut ke seluruh tubuh;
 mengangkut karbon dioksida dan zat-zat sisa metabolisme dari jaringan menuju ke
tempat-tempat pembuangannya dari tubuh,
 mengangkut antibodi menuju ke bagian tubuh yang membutuhkan,
 mengangkut hormon-hormon dari kelenjar penghasilnya menuju ke organ-organ
sasaran hormon-hormon tersebut.

7.1.1 Perbandingan Jantung Vertebrata


 Jantung adalah pusat sistem peredaran, merupakan suatu “pompa” dengan dinding
yang banyak mengandung otot. Jantung berfungsi untuk memompakan darah agar
dapat mengalir dan mencapai seluruh jaringan tubuh. Denyut jantung merupakan
respons sel-sel otot jantung terhadap elektrolit-elektrolit. Irama denyut jantung diatur
secara refleks oleh sistem saraf otonom.

56
 Perbedaan utama jantung hewan-hewan Vertebrata dari kelas-kelas yang berbeda
terletak pada jumlah ruangan yang terdapat di dalam jantung.

 Jantung Pisces.
- Merupakan jantung yang sederhana, terdiri dari sinus venosus, sebuah atrium
dan sebuah ventrikel yang tersusun secara seri. Di antara atrium dan ventrikel
terdapat katup yang berfungsi untuk mencegah berbaliknya darah ke dalam
atrium.
- Ujung anterior ventrikel memanjang sebagai tabung berotot dengan diameter
kecil yang dikenal sebagai konus arteriosus. Serangkaian katup semilunaris
terdapat pada konus arteriosus untuk mencegah berbaliknya darah ke dalam
jantung.

 Jantung Amphibia.
- Jantung Amphibia terdiri dari tiga ruangan, yaitu dua atrium dan sebuah ventrikel.
Di bagian anterior atrium kanan terdapat sinus venosus.
- Adanya susunan otot ventrikel yang menyerupai bunga karang membantu
mengurangi percampuran darah dalam ventrikel.

 Jantung Reptilia.
- Kebanyakan reptilia mempunyai jantung dengan tiga ruangan, yaitu dua atrium
yang terpisah secara sempurna dan satu ventrikel. Adanya sekat ventrikel
walapupun tidak sempurna ,menyebabkan terpisahnya darah secara lebih efektif
dari pada amphibia.
- Pada buaya dan aligator, ventrikel terbagi secara sempurna menjadi bagian kiri
dan kanan, sehingga jantungnya terdiri dari empat ruangan, tetapi percampuran
carah dapat terjadi pada foramen Panizzae, yaitu suatu lubang kecil yang
terdapat pada persilangan antara aorta kiri dan aorta kanan.

 Jantung Aves dan Mamalia.


Jantung aves dan mamalia terdiri dari empat ruangan, yaitu dua atrium dan dua
ventrikel yang masing-masing terpisah secara sempurna  tidak memungkinkan
terjadinya percampuran darah dalam jantung.

7.1.2 Struktur Jantung Mamalia

57
 Jantung mamalia terletak di atas diafragma, dalam rongga perikardial, terlindung
dalam suatu kantung tipis yang disebut perikardium.
 Jantung merupakan pembuluh darah yang termodifikasi.
 Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan (tunika), yaitu tunika interna (endokardium),
tunika media (miokardium), dan tunika eksterna (epikardium).
- Endokardium. Terdiri dari selapis sel endotel dan lapisan subendotel dari jaringan
ikat longgar yang tipis. Di antara endokardium dan miokardium terdapat lapisan
subendokardial yang mengandung vena, saraf dan cabang-cabang sistem
penghantar impuls.
- Miokardium. Tersusun atas jaringan otot jantung yang terbagi atas dua kelompok,
yaitu sel-sel kontraktil yang menyebabkan jantung berdenyut dan sel-sel yang
menimbulkan dan menghantarkan impuls.
- Epikardium. Disebut juga perikardium viseral. Terdiri atas sel epitel pipih
(mesotel) yang disokong oleh lapisan jaringan ikat yang tipis yang mengandung
serabut kolagen, elastis dan sel-sel lemak.
 Katup-katup pada jantung yang mengatur aliran darah keluar/ masuk jantung:
- Katup atrioventrikular: (1) katup bikuspidalis (di antara atrium kiri dan ventrikel kiri),
(2) katub trikuspidalis (di antara atrium kanan dan ventrikel kanan)
- Katup semilunaris: (1) katup aorta, (2) katup pulmonalis
 Jantung menerima zat-zat makanan dan oksigen melalui arteri koronaria yang
berpangkal pada bagian pangkal aorta. Vena koronaria membawa darah dari
kapiler-kapiler jaringan jantung kembali ke dalam atrium kanan melalui sinus
koronaria, ada pula yang langsung masuk melalui vena minimae (vena-vena
halus).

7.1.3 Pembuluh Darah


 Pembuluh darah merupakan jalinan pembuluh yang membawa darah keluar
dari jantung, mengalirkannya menuju jaringan-jaringan tubuh dan kemudian
mengambalikannya ke jantung. Jenis-jenis pembuluh darah yag membawa darah
keluar dan kembali ke dalam jantung adalah sebagai berikut:

58
Vena besar Jantung Arteri besar

Vena sedang Arteri penyebar

Venula Kapiler Arteriol

 Arteri (pembuluh nadi).


- Merupakan pembuluh yang membawa darah dari jantung ke jaringan. Arteri
membawa darah kaya O2, kecuali arteri pulmonalis yang membawa
darah yang kaya CO2 ke paru-paru.
- Menurut diameternya, arteri dibedakan menjadi arteri berukuran besar, arteri
berukuran sedang dan arteriol. Yang tergolong arteri berukuran besar adalah
aorta dan cabang-cabang besarnya.. Arteri berukuran sedang merupakan
percabangan dari arteri berukuran besar. Arteri ini disebut juga arteri penyebar,
karena berfungsi untuk menyebarkan darah dari arteri berukuran besar ke organ-
organ tubuh. Yang tergolong arteri berukuran sedang misalnya arteri hepatika
dan arteri renalis. Arteriol merupakan percabangan arteri yang terdapat di dalam
organ, berfungsi untuk mengatur aliran darah ke kapiler. Ketika akan memasuki
jaringan, arteriol bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh darah kecil
yang disebut metarteriol.

 Vena (pembuluh balik).


- Merupakan pembuluh yang membawa darah dari jaringan kembali ke jantung.
Vena membawa darah yang kaya CO2, kecuali vena pulmonalis yang membawa
darah yang kaya O2 dari paru-paru ke jantung.
- Secara umum vena berdiameter lebih besar tetapi dindingnya lebih tipis dari arteri.
- Menurut diameternya, vena dibedakan menjadi vena berukuran besar, vena
berukuran sedang, dan venula. Yang tergolong vena berukuran besar adalah
vena-vena yang bermuara ke atrium kiri dan kanan, yaitu vena kava dan vena
pulmonalis. Vena berukuran sedang merupakan pembuluh yang membawa
darah keluar dari organ menuju ke vena berukuran besar, misalnya vena hepatika
dan vena renalis. Venula terdapat di dalam organ-organ, merupakan gabungan

59
dari kapiler-kapiler darah dan membawa darah menuju ke arteri berukuran
sedang.

 Kapiler (pembuluh rambut).


- Merupakan pembuluh darah yang paling halus, percabangan dari metarteriol yang
tersebar dan beranastomosis menyelaputi suatu jaringan. Melalui dinding kapiler
darah terjadi pertukaran substansi antara darah dan jaringan.
- Distribusi kapiler dalam jaringan bervariasi, tergantung pada aktivitas jaringan.
Jaringan-jaringan yang mempunyai aktivitas tinggi misalnya otot, hati, ginjal, paru-
paru dan sistem saraf disokong oleh sangat banyak kapiler darah.
 Sinusoid.
- Merupakan pembuluh darah mikroskopis yang fungsinya sama dengan kapiler
tetapi diameternya lebih besar.
- Terdapat pada organ-organ tertentu dalam tubuh misalnya hati, limpa, kelenjar
hipofisis, korteks adrenal dan sumsum tulang.
 Secara struktur histologis, dinding arteri dan vena terdiri dari tiga lapisan (tunika),
yaitu tunika interna, tunika media, dan tunika eksterna.
- Tunika interna (tunika intima) terdiri dari selapis sel endotel yang membatasi
permukaandalam pembuluh, dan lapisan sub endotel yang terdiri dari jaringan ikat
longgar dan kadang-kadang mengandung sel otot polos.
- Tunika media terutama terdiri atas jaringan otot polos yang tersusun melingkar. Di
antara sel-sel otot polos terdapat serabut kolagen, elastis dan proteoglikan.
- Tunika eksterna (tunika adventisia) terdiri dari jaringan ikat dengan serabut-
serabut elastis. Pada tunika eksterna pembuluh darah besar terdapat vasa
vasorum (pembuluh dalam pembuluh), untuk memberi nutrisi pada tunika
eksterna dan tunika media karena lapisannya terlalu tebal untuk memperoleh
nutrisi secara difusi dari aliran darah di dalam lumennya.
 Pada arteri, tunika interna dan tunika media umumnya berkembang lebih baik dari
pada vena. Sebaliknya tunika eksterna pada vena lebih tebal dan lebih berkembang
dari pada arteri.
 Kapiler darah hanya tersusun atas tunika interna yang terdiri dari satu atau dua sel
endotel yang melingkar berbentuk tabung dan bertumpu pada lamina basalis.
Kapiler berdiameter 7-9 µm, lumennya umumnya hanya dapat dilalui oleh satu
eritrosit.

60
7.1.4 Evolusi Lengkung-lengkung Aorta pada Vertebrata
 Sistem arteri pada kelas-kelas vertebrata dewasa menunjukkan susunan yang
berbeda, tetapi semuanya berkembang melalui pola dasar yang sama.
 Pola dasar lengkung-lengkung aorta yang terlihat pada embrio vertebrata terdiri
dari: (1) aorta ventral (trunkus arteriosus), (2) aorta dorsal yang berpasangan di
bagian anterior, dan (3) 6 pasang lengkung aorta yang menghubungkan aorta
ventral dengan aorta dorsal. Lengkung-lengkung aorta tersebut adalah:
I. Lengkung aorta pertama (lengkung mandibular)
II. Lengkung aorta kedua (lengkung hyoid)
III. Lengkung aorta ketiga
IV. Lengkung aorta keempat
V. Lengkung aorta kelima
VI. Lengkung aorta keenam

 Pada Pisces. Bagian anterior aorta ventral membentuk arteri karotid eksterna
yang menyediakan darah untuk rahang dan wajah. Bagian anterior pasangan
aorta dorsal membentuk arteri karotid interna yang menyediakan darah untuk
otak. Lengkung aorta I dan II tereduksi. Lengkung aorta III, IV, V dan VI menjadi
arteri brankhialis yang berhubungan dengan kapiler-kapiler insang.

 Pada Amphibia.
Bagian anterior aorta ventral membentuk aorta karotid eksterna. Lengkung aorta
I, II dan V tereduksi. Lengkung aorta III bersama dengan bagian anterior aorta
dorsal menjadi aorta karotid interna. Bagian anterior aorta ventral tempat
timbulnya arteri karotid interna dan eksterna menjadi arteri karotid komunis.
Bagian aorta dorsal yang terletak di antara lengkung aorta III dan IV tereduksi.
Lengkung aorta IV menjadi lengkung sistemik yang akan bersatu di bagian
posterior untuk membentuk aorta dorsalis yang definitif. Lengkung aorta VI
menjadi arteri pulmokutanea.

 Pada Reptilia.
Pembentukan arteri karotid sama dengan pada Amphibia. Lengkung aorta I, II, dan
V tereduksi. Bagian aorta dorsal yang terletak di antara lengkung aorta III dan IV
tereduksi, tetapi pada ular tetap ada. Terjadi pemisahan hubungan antara
lengkung aorta IV bagian kiri dan kanan. Lengkung aorta IV bagian kiri bersama

61
dengan aorta dorsal (radiks aorta) kiri menjadi lengkung aorta kiri. Lengkung
aorta IV bagian kanan bersama dengan radiks aorta kanan menjadi lengkung
aorta kanan, yang selanjutnya akan bersatu di bagian posterior dengan lengkung
aorta kiri untuk membentuk aorta dorsalis yang definitif. Lengkung aorta VI
menjadi arteri pulmonalis yang keluar dari ventrikel kanan. Dengan demikian
konus arteriosus terpecah menjadi 3 bagian, yaitu aorta kiri, aorta kanan dan aorta
pulmonalis.

 Pada Aves.
Pembentukan arteri karorid sama dengan pada Amphibia dan Reptilia. Lengkung
aorta I, II dan V tereduksi. Radiks aorta kanan dan kiri yang terletak di antara
lengkung aorta III dan IV, dan radiks aorta kiri di bawah lengkung aorta III,
tereduksi. Lengkung aorta IV bagian kanan bersama dengan radiks aorta kanan
membentuk lengkung sistemik (lengkung aorta yang definitif) yang akan menuju
ke posterior dan menjadi aorta dorsalis. Jadi pada Aves hanya terdapat sebuah
lengkung sistemik, yaitu lengkung sistemik atau lengkung aorta kanan. Lengkung
aorta IV bagian kiri menjadi arteri subklavia kiri, sedangkan arteri subklavia
kanan merupakan percabangan lengkung sistemik kanan. Arteri subklavia
memasok darah untuk anggota gerak depan. Lengkung aorta VI menjadi arteri
pulmonalis. Kedua arteri pulmonalis berpangkal pada aorta pulmonalis yang
keluar dari ventrikel kanan.

 Pada Mamalia.
Perkembangan lengkung-lengkung aorta sama dengan pada Aves, kecuali pada
pembentukan lengkung sistemik dan arteri subklavia. Radiks aorta kanan dan kiri
yang terletak di antara lengkung aorta III dan IV, dan radiks aorta kanan di bawah
lengkung aorta III, tereduksi. Lengkung aorta IV bagian kiri bersama dengan
radiks aorta kiri membentuk lengkung sistemik (lengkung aorta yang definitif)
yang akan menuju ke posterior dan menjadi aorta dorsalis. Jadi pada Mamalia
hanya terdapat sebuah lengkung sistemik, yaitu lengkung sistemik atau lengkung
aorta kiri. Lengkung aorta IV bagian kanan menjadi arteri subklavia kanan,
sedangkan arteri subklavia kiri merupakan percabangan lengkung sistemik kiri.

62
7.1.5 Darah
 Darah adalah cairan yang mengalir dalam pembuluh darah dan beredar ke seluruh
bagian tubuh. Darah seluruh vertebrata mengandung dua komponen yaitu plasma
darah dan sel-sel darah. Rata-rata manusia memiliki 4,5-5,5 liter darah, kurang lebih
60%nya adalah plasma darah.

 Plasma darah
- Plasma darah terdiri dari: 1) air: 91-92%, 2) zat padat terlarut, meliputi protein
plasma (albumin, globulin dan fibrinogen, protrombin, tromboplastin), glukosa,
asam-asam amino, asam lemak, elektrolit, serta berbagai zat organik dan
anorganik, 3) gas terlarut, terutama O2, CO2 dan N2, dan 4) substansi-substansi
lain, yaitu hormon, enzim dan antibodi.
- Dalam plasma darah terkandung segala bahan dan nutrisi serta sisa
metabolisme yang akan diangkut ke/ dari seluruh jaringan tubuh.

 Sel-sel darah
- Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan keping darah (trombosit)
- Eritrosit mengandung pigmen merah (hemoglobin) yang mempunyai afinitas
besar terhadap O2 dan CO2.
- Kebanyakan vertebrata mempunyai eritrosit berbentuk lonjong (tampak atas)
bikonvek (cembung di kedua sisi), dan berinti. Eritrosit mamalia berbentuk
bulat bikonkaf (cekung di kedua sisi), kecuali onta – tampak atas berbentuk
lonjong.
- Leukosit mempunyai fungsi utama untuk pertahanan tubuh terhadap invasi
mikroorganisme atau untuk penyembuhan luka. Leukosit berukuran lebih
besar dari eritrosit, berinti, dan terdapat dalam sistem peredaran darah
maupun sistem peredaran limfe.
- Leukosit dibedakan menjadi leukosit bergranula (granulosit), dan leukosit tak
bergranula (agranulosit). Granulosit terdiri dari eosinofil, basofil, dan neutrofil,
sedangkan aganulosit terdiri dari limfosit dan monosit.
- Trombosit. Disebut sebagai keping darah (platelets), karena berupa keping-
keping kecil berbentuk cakram, bukan merupakan sel yang lengkap karena
tidak berinti. Berasal dari pecahan megakariosit, suatu sel besar yang berinti
banyak.

63
- Sifat-sifat sel darah manusia:
Jenis Sel dan
Tempat
Jumlah per mm3 Struktur, diameter Fungsi
Pembentukan
darah
1. Eritrosit Bulat bikonkaf, tidak Sumsum merah Tetap berada dalam
5.000.000 (pria) berinti, mengandung tulang pembuluh darah,
4.000.000 (wanita) hemoglobin yang mengangkut O2 dan
mempunyai daya CO2
ikat besar terhadap
O2 dan CO2, 7-8 µm
2. Leukosit
5.000-10.000
a. Granulosit
1. Eosinofil Bulat, inti 2 lobi, Sumsum merah Motil, amuboid;
1-4% granula asidofilik, tulang memfagosit kompleks
9 µm antigen-antibodi

2. Basofil Bulat, inti seperti Sumsum merah Motil, amuboid,


< 1% huruf S, granula tulang memfagosit
basofilik, mikroorganisme
12 µm

3. Neutrofil Bulat, inti 3 lobi, Sumsum merah Motil, amuboid,


60-70% granula netral, tulang memfagosit benda
12 µm asing, terutama
kuman

b. Agranulosit Bulat, inti hampir Sumsum merah Non motil;


1. Limfosit memenuhi tulang, limpa, menghasilkan antibodi
25-30% sitoplasma, tonsil, timus,
6-15 µm nodus limfe

2. Monosit Bulat, inti berlekuk Sumsum merah Motil, amuboid,


± 7% seperti biji kacang tulang, limpa, memfagosit kuman/
buncis, tonsil, timus, benda asing
10-12 µm nodus limfe

3. Trombosit Keping-keping Sumsum merah Menghasilkan


kecil berbentuk tulang trombokinase untuk
cakram, tidak pembekuan darah
berinti,
2-4 µm

7.1.6 Sirkulasi Darah


 Darah meninggalkan jantung melalui ventrikel dan kembali ke jantung melalui
atrium.
 Terdapat dua tipe sirkulasi pada Vertebrata. Vertebrata yang bernafas dengan
insang (Pisces) mempunyai tipe sirkulasi darah tunggal, sedangkan yang bernafas
dengan paru-paru (Amphibia, Reptilia, Aves dan Mamalia) mempunyai tipe sirkulasi
darah ganda.

64
- Tipe sirkulasi darah tunggal
Lintasan sirkulasi darah pada tipe ini adalah:
Jantung  insang  seluruh tubuh  jantung
Pada tipe sirkulasi ini darah yang melintasi jantung semuanya adalah darah kaya
CO2 yang berasal dari jaringan tubuh.

- Tipe sirkulasi darah ganda


Pada tipe ini terdapat dua macam sirkulasi:
 Sirkulasi sistemik (peredaran darah besar), dengan lintasan sebagai berikut:
Jantung  jaringan tubuh  jantung
(ventrikel kiri) (atrium kanan)
 Sirkulasi paru-paru (peredaran darah kecil), dengan lintasan sebagai berikut:
Jantung  paru-paru  jantung
(ventrikel kanan) (atrium kiri)

7.1.7 Sistem Porta


 Adalah sistem yang terdiri atas vena yan sebelum membawa darah kembali ke
jantung singgah dahulu ke dalam suatu organ, kemudian meninggalkan organ
tersebut seabagai vena yang baru.
 Vena porta hepatika:
 menerima darah dari vena-vena lambung, usus, limpa, pankreas dan kandung
kemih
 terdapat pada semua vertebrata
 Vena porta renalis:
 menerima darah dari tubuh bagian posterior
 terdapat pada pisces, amphibia dan golongan kura-kura pada reptilia

7.2 Sistem Peredaran Limfe


 Fungsi:
 mengangkut protein-protein dari cairan jaringan yang tidak dapat direabsorpsi oleh
kapiler darah dan mengembalikannya ke dalam sistem peredaran darah,
 mengangkut asam lemak dan gliserol dari saluran pencernaan ke dalam sistem
peredaran darah, dan
 menambahkan limfosit dan faktor-faktor imunitas yang lain ke dalam sistem
peredaran darah.

65
 Komponen: limfe, pembuluh limfe, kelenjar limfe, dan jantung limfe (pada pisces dan
amphibia)

 Limfe (cairan getah bening): merupakan cairan jaringan yang telah masuk ke
dalam pembuluh limfe, komposisinya hampir sama denan darah tetapi tidak
menandung eritrosit.

 Pembuluh limfe: terdiri dari kapiler limfe, pembuluh limfe dan pembuluh limfe
besar.
- Kapiler limfe:
 berujung buntu
 mempunyai permeabilitas yang tinggi untuk menyerap cairan jaringan.
 Kapiler limfe dalam saluran pencernaan disebut lakteal.
 Diameter sedikit lebih besar dari kapiler darah, berdinding sangat tipis,
mengandung selapis sel endotel yang pipih.
- Pembuluh limfe:
 menampung limfe dari kapiler limfe dan mengalirkannya ke dalam pembuluh
limfe besar.
 berdinding tipis, mengandung serabut elastis dan kolagen serta mengandung
sedikit sel otot polos
 mengandung katup-katup yang berfungsi untuk mencegah arus balik limfe.
- Pembuluh limfe besar
 menampung limfe dari pembuluh-pembuluh vena dan melepaskannya ke
dalam vena
 Pada mamalia terdapat dua pembuluh limfe besar, yaitu 1) duktus limfatikus
kiri (=duktus torasikus), untuk menampung limfe yang berasal dari bagian kiri
kepala, leher, dada, anggota gerak depan dan seluruhbagian tubuh di bawah
rusuk dan 2) duktus limfatikus kanan, untuk menampung limfe yang berasal
dari bagian kanan kepala, leher, dada dan anggota depan.
 stuktur histologi seperti pembuluh darah, terdiri dari tunika interna, tunika
media dan tunika eksterna, tetapi batas antar lapisan tidak begitu jelas.

 Kelenjar limfe (nodus limfe)


 terdapat pada aves dan mamalia; tempat persinggahan limfe sebelum
memasuki pembuluh limfe besar.
 merupakan organ berkapsul berbentuk bulat atau seperti ginjalyang ersusun
atas jaringan limfoid.

66
 pada bagian korteks terdapat nodulus-nodulus limfe berupa kumpulan limfosit
dan sel-sel retikuler.
 menghasilkan antibodi  sebagai filter imunologik untuk membersihkan limfe
dari kuman atau partikel-partikel asing.
 dibedakan dari nodus limfe superfisial dan nodus limfe dalam.

 Jantung limfe
 terdapat pada pisces, amphibia, dan reptilia.
 berupa pembesaran pembuluh limfe di dekat tempat masuknya limfe ke dalam
vena; mempunyai dinding-dinding yang kontraktil untuk mempercepat
masuknya limfe ke dalam vena.
 Aliran limfe
 Limfe dapat mengalir secara lambat dalam pembuluh limfe, disebabkan oleh:
 adanya tekanan dalam kapiler limfe karena terjadinya osmosis dan absorbsi
cairan jaringan
 adanya penekanan pada pembuluh limfe oleh aktivitas otot organ-organ di
sekitarnya
 adanya kontraksi otot-otot pada dinding pembuluh limfe
 adanya denyut jantung limfe (pada pisces, amphibia, dan reptilia
 Aliran limfe hanya mempunyai satu arah aliran, yaitu dari jaringan ke jantung,
dengan lintasan sebagai berikut: kapiler limfe  pembuluh limfe  pembuluh limfe
besar  vena  jantung
 Pada mamalia: limfe bersama darah memasuki jantung melalui vena kava
superior.

67

Anda mungkin juga menyukai