Anda di halaman 1dari 3

SMP INSAN CENDEKIA EXCELLENT PAYAKUMBUH

TUGAS PETEMUAN KE-1 HOME STUDYING


BAHASA INDONESIA KELAS VIII
SEMESTER II

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1-10!

Teks1
Legenda Terbentuknya Danau Singkarak
Pada zaman dahulu kala di sebuah taratak kecil di nagari Minangkabau, menetaplah
keluarga Pak Buyung. Pak Buyung tinggal di sebuah gubuk kecil di pinggir sawah bersama istri
dan seorang putranya. Putra pak Buyung masih kecil. Ia bernama Indra. Sehari-harinya Pak
Buyung bersama istrinya mengumpulkan hasil-hasil hutan dan menangkap ikan.
Indra sering membantu kedua orang tuanya ke hutan maupun ke laut. Hal ini membuat
bangga kedua orang tuanya. Namun, ada hal yang membuat mereka risau. Dalam sekali makan,
Indra dapat menghabiskan setengah bakul nasi dengan lauk beberapa piring.
Suatu ketika, musim paceklik datang. Keluarga Pak Buyung pun harus berhemat. Jika
tidak ada nasi, mereka makan ubi atau yang lain. Kesulitan mendapatkan makanan membuat
mereka hampir berputus asa.
“Ayah, aku sangat lapar,” keluh Indra.
“Kalau lapar, carilah makanan ke hutan atau ke laut!” seru Sang Ayah. “Kamu memang masih
anak-anak, tapi makanmu banyak.”
Sang Ibu pun membujuk Indra agar berangkat ke Bukit Junjung Sirih untuk mencari hasil hutan
di Bukit. Indra menurut. Sebelum berangkat, ia memberi makan ayam peliharaannya yang
bernama Taduang. Taduang adalah seekor ayam yang pandai. Setiap Indra pulang, Taduang
selalu berkokok menyambut kedatangan tuannya.
Menjelang siang, Indra pulang tanpa membawa hasil. Setelah beristirahat, ia pergi ke laut untuk
mencari ikan. Tak lama setelah itu, sang Ibu juga berangkat ke sebuah Tanjung, agak jauh dari
tempat Indra mencari ikan.
Sore hari, sang Ibu pulang membawa banyak kerang. Kemudian, kerang itu diolah menjadi
makanan.
“Wah, harum sekali aromanya,” puji sang Ayah. “Bu, apakah kerang ini cukup untuk kita makan
bertiga? Indra kan makannya banyak.”
“Apa yang harus kita lakukan, Pak?” tanya sang Ibu.
“Bagaimana kalau kita makan diam-diam?” saran Sang Ayah. Sang Ibu pun mengangguk. Lalu,
keduanya menyantap kerang itu dengan lahapnya.
Menjelang malam, Indra pulang. Indra sangat kelaparan. Begitu masuk, ia menuju dapur. Betapa
terkejutnya ia ketika melihat kedua orang tuanya tertidur pulas di ruang dapur. Di sekeliling
mereka berserakan piring makan, bakul nasi, dan kulit kerang.
Alangkah sedihnya hati Indra menyaksikan semua itu. Ia pun berjalan keluar dari gubuknya
sambil menangis. Melihat kesedihan Indra, Taduang pun berkokok berkali-kali, lalu mengepak-
ngepakkan sayapnya. Beberapa saat kemudian, Taduang terbang ke udara. Indra segera
berpegangan pada kaki Taduang. Saat tubuh India terangkat, batu ternpat Indra duduk ikut
terangkat dan membesar. Kemudian, batu itu melesat dan menghantam salah satu bukit di sekitar
laut. Hantaman itu membentuk lubang memanjang. Dengan cepat, air laut mengisi lubang itu
sehingga membentuk aliran sungai.
Konon, itulah yang menjadi asal mula Sungai Batang Ombilin. Semakin lama, air laut semakin
menyusut dan berubah menjadi Danau Singkarak.

Teks 2
Chairil Anwar

Pada tanggal 26 Juli 1922 Chairil Anwar lahir di Medan. Beliau menjalani pendidikan
MULO dan HIS, meski tidak tamat pendidikan MULO-nya. Lalu Ia pindah ke Jakarta bersama
ibunya tahun 1940, di sanalah tempat Chairil mulai menekuni dunia sastra. Pada tahun 1942 dia
mempublikasikan puisi pertamanya kemudian Chairil terus menulis. Pusinya mengandung multi-
interpretasi dan berbagai tema, semisal kematian, pemberontakan, individualisme, dan
eksistensialisme.

Selain sebagai seorang penyair besar, ia juga dapat menginspirasi serta mengapresiasi
usaha meraih kemerdekaan, misalnya para pejuang bangsa Indonesia untuk membebaskan diri
dari jajahan Belanda. Perihal tersebut terlihat dari sajaknya berjudul Krawang-Bekasi. Beliaupun
menulis sajak Persetujuan dengan Bung Karno, sebagai dukungannya pada Bung Karno.

Bahkan pada sajak dengan tajuk Aku dan Diponegoro juga mendapatkan banyak
apresiasi sebagai sajak perjuangan. Adapun sajak Aku ada kata-kata Aku Binatang Jalang,
mempunyai makna sebagai sebuah dorongan kata hati rakyat Indonesia agar mereka bebas
merdeka. Berpuisi jadi terkesan solid, lugas, dan kuat.

Sampai saat ini pun banyak yang menggemari puisi-puisinya. Puisinya yang paling sering
dideklamasikan dan terkenal ialah Aku. Selain menjadi penyair, beliau juga menerjemahkan
karya sastra dalam bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Chairil Anwar pernah pula menjadi
redaktur di ruang budaya Siasat Gelanggang dan Gema ia juga mendirikan Gelanggang Seniman
Merdeka 1946.

Adapun penyakit TBC yang ia derita membuat Chairil Anwar meninggal di usianya
terbilang muda dan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum, Karet Bivak. Chairil Anwar
merupakan inspirasi bagi para pejuangan negeri hingga kini. Meski ia sudah tak ada, tapi ia
dikenang sebagai penyair legendaris yang hidup sepanjang zaman. Salah satu bukti keabadian
karyanya, yaitu ia dianugerahi penghargaan Dewan Kesenian Bekasi Award 2007 untuk kategori
seniman sastra. Penghargaan Evawani Alissa Chairil Anwar.
1. Teks di atas yang merupakan teks fiksi adalah….
2. Jika dilihat dari segi ciri-cirinya, teks 1 tergolong ke dalam buku fiksi atau nonfiksi? Jelaskan
beserta alasanmu!
3. Kenapa Chairul Anwar meninggal di usia muda?
4. Teks 2 disebut dengan teks buku…..
5. Siapa tokoh utama “Legenda Terbentuknya Danau Singkarak?
6. Kenapa ibu dan ayah Indra makan secara diam-diam?
7. Apa pesan moral yang terkandung di dalam teks 1?
8. Identifikasilah informasi yang tekandung di dalam teks 2!
9. Tuliskanlah 3 pebedaan teks 1 dan teks 2!
10. Jelaskan alasan yang mendukung teks 2 di atas termasuk jenis teks nonfiksi!

Anda mungkin juga menyukai