BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Membaca Kritis
2.1.1 Definisi Membaca Kritis
Membaca kritis adalah suatu ketrampilan dalam menemukan
sesuatu yang kita cari dalam bacaan. Dengan demikian, membaca kritis
merupakan teknik dan kemampuan membaca teks yang tidak hanya
bertujuan untuk mengetahui apa yang ditulis oleh penulisnya, tetapi juga
mempertanyakan dan mengevaluasi atau menilai terhadap apa yang
ditulis oleh penulisnya, kemudian membuat pendapat atau penilaian
sendiri tentang apa yang dituliskan oleh penulis itu. (Fakultas Hukum
Universitas Katolik Parahyangan, 2016).
Hal pertama yang harus Anda sadari adalah pengetahuan apa yang
sudah Anda miliki sebelum membaca tulisan. Langkah ini penting untuk
mengaitkan pengetahuan yang Anda miliki sebelum membaca dengan
pengetahuan yang Anda dapatkan melalui proses membaca kritis.
2.2.2 Struktur
A. Paragraf Pengantar
b. Pernyataan Umum
c. Kalimat Tesis
Paragraf isi hanya terdiri atas satu paragraf seperti halnya paragraf
pendahuluan. Dapat pula lebih panjang daripada paragraf pendahuluan
karena di dalam paragraf penulis secara perinci membahas topik atau
subtopik-subtopik yang sudah dinyatakan di dalam kalimat tesis.
C. Paragraf Penutup
pembaca sudah sampai pada akhir esai, diperlukan “pengait” berupa kata
transisi.
a) Simpulannya,
b) Singkatnya,
c) Akhirnya,
d) Oleh karena itu,
e) Jadi,
f) Maka,
2.2.3 Format
9
Pernyataan-pernyataan umum………..……………… .
….
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………..Pernyataan tesis
Paragraf pengantar
1) Kohesi gramatikal
I. Referensi (pengacuan)
Pengacuan meliputi pengacuan ke kiri dan pengacuan ke kanan
Contoh:
a) Mario dan Mariam sudah lulus kuliah. Mereka sekarang sudah
bekerja di sebuah bank. (pengacuan ke kiri karena mereka
mengacu pada Mario dan Mariam)
b) Dengan senyumnya Mariam membalas cinta ke Mario.
(pengacuan ke kanan karena –nya pada senyumnya mengacu
pada Mariam)
II. Substitusi (penggantian)
Substitusi adalah penggantian unsur bahasa dengan unsur lain.
Contoh:
11
Contoh:
2.2.5 Kerangka
2. Menyimpan emas
3. Membeli properti
Judul merupakan daya tarik esaiu karena melalui judul, pembaca akan
memutuskan atau tidak memutuskan untuk membaca seluruh esai.
Kadang kala judul baru terinspirasi setelah seluruh esai selesai ditulis.
Karena itu jangan memaksakan harus menetapkan judul dahulu ketika
akan mulaimenulis. Judul yang baik memenuhi syarat berikut.
a. Berbentuk frasa
Judul dapat ditulis dalam huruf kapital seluruhnya atau hanya
awal kata (kecuali kata sambung dan kata depan) yang ditulis
dalam huruf kapital. Karena bukan kalimat, judul tidak perlu diakhiri
dengan tanda titik, kecuali judul yang menggunakan tanda tanya
atau tanda seru. Jika judul terlalu panjang, dapat digunakan
subjudul yang dinyatakan di dalam tanda kurung atau tanda baca
15
titik dua di antara judul dan subjudul. Selain itu jangan memenggal
imbuhan atau menyingkat kata (seperti ditemukan dalam judul
berita di surat kabar), kecuali singkatan itu sudah dikenal pembaca.
Contoh:
1) PT Mustika Ratu Melebarkan Sayapnya
2) Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Tujuan Akademis
3) Berwirausaha Itu Mudah (Petunjuk bagi Pemula)
b. Jangan terlalu panjang
Judul dinyatakan tidak dalam bentuk kalimat sehingga tidak
perlu ditulis panjang-panjang, maksimal 15 kata sudah memadai.
Penulisan judul mencerminkan topik yang akan dibicarakan di dalam
esai.
Contoh:
4) Taman Baca Masyarakat (umum)
5) Taman Baca Masyarakat di Desa Pantai Bahagia, Perlukah?
(spesifik)
6) Analisis Pengaruh Tingkat Pertumbuhan terhadap Kebijakan
Dividen Tunai Perusahaan Manufaktur di Jakarta (khusus)
c. Singkat, padat dan menarik
Judul yang singkat, padat, dan menarik lebih mudah diingat
pembaca daripada judul yang terlalu panjang dan tidak jelas lingkup
yang akan dibicarakan. Agar menarik, batasi dan padatkan
penggunaan kata. Tidak ada salahnya untuk menggunakan
metafora, perbandingan, kata-kata spesifik, atau permainan kata.
Untuk esai akademik, judul bernada ilmiah.
Contoh:
7) Melirik Batik Keris
8) Potret Infrastruktur Indonesia
9) Carut-Marut Persepakbolaan Indonesia
16
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Membaca kritis adalah suatu ketrampilan dalam menemukan sesuatu
yang kita cari dalam bacaan. Terdapat beberapa langkah-langkah untuk
membaca kritis, yakni: pengetahuan apa yang sudah anda miliki sebelum
membaca tulisan, menetapkan sasaran anda sebelum membaca tulisan,
mencari gambaran umum bacaan, mempunyai tujuan awal dalam
membaca tulisan, berilah tanda dengan menggunakan pensil untuk poin-
poin yang menurut anda penting, pendalaman atau pemahaman materi
secara terperinci, dan yang terakhir adalah pembahasan ulang yakni
berfungsi untuk meneliti apakah semua sasaran sudah dicapai. Esai
adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang penulis.
Jadi membaca kritis dan menulis esai itu sebenarnya saling memiliki
keterkaitan. Sebab membaca merupakan suatu tindakan yang sangat
menunjang kegiatan menulis. Kegiatan membaca dapat memberikan
gagasan yang berguna untuk tulisan kita.
17
BAB 4
EVALUASI
4.1 Soal Pilihan Ganda
1. Berikut yang bukan merupakan ciri-ciri kalimat tesis adalah...
a. berbentuk pernyataan (kalimat) lengkap
b. menyatukan pendapat, gagasan, atau sikap.
c. menggunakan huruf besar semua
d. terdiri atas satu gagasan
8. I. Isi
II. Pendahuluan
III. Penutup
Berikut urutan kerangka esai dan esai yang benar adalah…
a. I, II, III b. II, I, III
c. III, I, II d. I, III, II
1.
19
1. C 6. A
2. A 7 D
3. D 8. B
4. C 9. C
1
D
5. B 0.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318127/pendidikan/Membaca+Kritis+
n+Kreatif.pdf
https://indrasuti.blogspot.com/2014/06/makalah-membaca-kritis.html?m=1
Wijayanti, Sri Hapsari. dkk. 2013. Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.