Anda di halaman 1dari 9

RESUME POLI KLINIK KEPERAWATAN JIWA

Pengkajian dilakukan pada hari Rabu, 29 Januari 2020 di Poli Klinik Jiwa RSJD
Dr.Arif Zainudin Solo Jawa Tengah.
A. Identitas Pasien
1. Nama : Sdr. S
2. Umur : 28 Tahun
3. Jenis kelamin : laki-laki
4. Alamat : Mojosongo
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMA
7. Pekerjaan : Tidak Bekerja
8. Tgl. Pengkajian : 29 Januari 2020
9. No. CM : 058xxx
10. Dx. Medis : Skizofrenia tidak terinci
11. Penanggung jawab : Sdr. M ( Adik )

B. Alasan Masuk dan Faktor Presipitasi :


Keluarga pasien mengatakan ±1 minggu ini pasien sering keluyuran. Pasien
marah-marah, mengamuk, sulit tidur, dan teriak-teriak saat keinginannya
tidak terpenuhi seperti tidak diberikan uang untuk membeli rokok. Pasien
membentak dan mendorong ayahnya ± 2 hari yang lalu bicara kacau,
tampak bingung, tangan mengepal, ekspresi tegang.

C. Faktor Predisposisi :
1. Pasien pernah dirawat di RSJ Dr.Arif Zainudin Solo sebanyak 1 kali,
terakhir dirawat 5 bulan yang lalu.
2. Pengobatan yang dijalani klien kurang berhasil karena pasien pernah
berhenti minum obat karena permintaan dari keluarga
3. Pasien tidak memiliki riwayat trauma baik secara fisik, seksual,
ataupun kekerasan di keluarga
4. Tidak ada di keluarga pasien yang memiliki ganggguan jiwa.
5. Pasien mulai mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2018.
D. Aspek fisik/biologis :
a. Tanda-tanda vital : TD 140/70 mmHg, N 82x/menit, RR 19x/menit,
Suhu 36,6°C.
b. Ukur : BB 55 kg, TB 160 cm, IMT : 21,49 kg/m2 (BB Normal)
c. Keluhan fisik :pasien mengatakan tidak tahu.

E. Aspek psikososial
1. Genogram

Keterngan : : laki-laki
: sudah meninggal
: perempuan : tinggal serumah
: garis pernikahan
: pasien/klien : : garis keturunan

Keterangan genogram : pasien merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara, pasien saat


ini tinggal serumah dengan kedua orangtuanya dan 1 saudara laki-lakinya. Pasien
belum menikah.

F. Status Mental
Pasien suka keluyuran , bicara kacau, sulit tidur, mata tampak merah,
pandangan tajam, tangan mengepal, ekspresi tegang, tampak bingung, suka
marah-marah, teriak-teriak, mengamuk, dan mendorong ayahnya.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
G. Aspek medic
1. Diagnosa medik : Skizofrenia tidak terinci
2. Terapi medik :
 Chlorpromezin 1x50 mg/oral
 Diazepam 10 mg/IV
 Risperidon 2x2 mg/oral

ANALISA DATA

HARI N DATA FOKUS MASALAH


/TGL/JAM O
DX
Rabu, 29 1. DS : Keluarga mengatakan ±1 minggu ini Resiko Perilaku
Januari sering keluyuran. Pasien marah-marah, kekerasan
2020 mengamuk, sulit tidur, dan teriak-teriak saat
09.00 WIB keinginannya tidak terpenuhi seperti tidak di
berikan uang untuk membeli rokok.
DO : mata tampak merah, pandangan tajam,
bicara kacau, tangan mengepal, ekspresi
tegang, bingung
Rabu, 29 2. DS :. Keluarga mengatakan ±1 minggu ini Resiko mencederai diri
Januari pasien sering keluyuran. Pasien marah-marah, sendiri, orang lain, dan
2020 mengamuk, dan teriak-teriak saat lingkungan
09.00 WIB keinginannya tidak terpenuhi seperti tidak
diberikan uang untuk memebeli rokok. Pasien
membentak dan mendorong ayahnya ± 2 hari
yang lalu di rumahnya.
DO : mata tampak merah, pandangan tajam,
bicara kacau, tangan mengepal, ekspresi
tegang, bingung

POHON MASALAH

Akibat
Resiko mencederai diri sendiri,
orang lain, dan lingkungan

Perilaku kekerasan (Amuk) Core problem

Penyebab

Harga Diri Rendah (HDR)

Diagnosa Keperawatan :
1. Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)
2. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
I. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Sdr. S Nama Mahasiswa : Indira Meidina
Ruang : Poli Klinik Jiwa NIM : P27220019211
No. RM : 058xxx
Hari No Dx Perencanaan
Tgl, Jam Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi TTD
Dx Keperawatan
Rabu, 29 1. Risiko TUM: Klien dapat
Januari Perilaku mengontrol perilaku 1. Setelah 1 X 15 menit (1x 1. Bina hubungan saling percaya dengan:
2020 Indira
Kekerasan kekerasan pertemuan) klien  Beri salam setiap berinteraksi.
09.00 WIB
menunjukkan tanda-  Perkenalkan nama, nama panggilan
TUK: tanda percaya kepada perawat dan tujuan perawat berinteraksi
1. Klien dapat perawat:  Tanyakan dan panggil nama kesukaan
membina o Wajah cerah, klien
hubungan saling  Tunjukkan sikap empati, jujur dan
tersenyum
percaya menepati janji setiap kali berinteraksi
o Mau berkenalan
o Ada kontak mata  Tanyakan perasaan klien dan masalah

o Bersedia yang dihadapi klien

menceritakan  Buat kontrak interaksi yang jelas

perasaan  Dengarkan dengan penuh perhatian


ungkapan perasaan klien
II. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Klien : Sdr. S Nama Mahasiswa : Indira Meidina
Ruang : Poli Klinik Jiwa NIM : P27220019211
No. RM : 058xxx
No Hari, Tanggal & Implementasi Keperawatan Evaluasi TTD
. Jam
Dx
1. Rabu, 29 Januari DS : S:
2020 - Pasien mengatakan “saya tidak tahu kenapa saya - Pasien mengatakan nama saya “S”, saya suka Indira
Jam 09.00 WIB bisa marah-marah, saya sedang sakit makanya dipanggil “S”
saya dibawa ke RS” - Pasien mengatakan “saya tidak tahu kenapa
- Pasien mengatakan “mbak saya minta uang saya bisa marah-marah, saya sedang sakit
boleh ndak untuk beli rokok?” makanya saya dibawa ke RS”
- Pasien mengatakan “mbak kapan mau kasi saya - Pasien mengatakan “mbak saya minta uang
uang untuk beli rokok, mbak jangan pancing- boleh ndak untuk beli rokok?”
pancing kemarahan saya ya” - Pasien mengatakan “mbak kapan mau kasi
DO : saya uang untuk beli rokok, mbak jangan
Pandangan tajam , mata merah, bicara kacau, tangan pancing-pancing kemarahan saya ya”
mengepal, ekspresi tegang, tampak bingung. O:
 Klien tampak tenang menerima kedatangan
Diagnosa Keperawatan : orang yang baru saja dikenal
Resiko Perilaku kekerasan  Klien hanya menjawab tidak tahu kenapa dia bisa
Tindakan keperawatan : marah-marah, dia cuma tahu kalau dibawa ke RS
SP1PK karena sedang sakit dan untuk berobat.
1. Membina hubungan saling percaya  Klien berlatih mengontrol PK dengan nafas
2. Mengidentifikasi penyebab PK dalam sebanyak 5 kali.
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK  Klien tidak mampu mengidentifikasi marah
4. Mengidentifikasi PK yang dilakukan  Klien mampu kontrol marah dengan nafas dalam
5. Mengidentifikasi akibat PK A : Resiko perilaku kekerasan
6. Mengajarkan cara mengontrol PK P:
7. Melatih pasien cara kontrol PK fisik I (nafas - Anjurkan pasien untuk berlatih nafas dalam
dalam). - Kontrol latihan nafas dalam pasien 1x15
8. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal menit
kegiatan harian - Kaji respon pasien setelah 1x15 menit pasca
latihan nafas dalam
RTL : - Kaji kesiapan pasien untuk berlanjut ke SP 2
- Kontrol latihan nafas dalam pasien 1x 15 menit PK yaitu kontrol marah dengan memukul
- Kaji respon pasien setelah 1x 15 menit pasca bantal.
latihan nafas dalam
- Lanjut SP 2 PK jika pasien dan respon pasien
adekuat yaitu memukul bantal
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S
DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
DI POLIKLINIK RSJD Dr. ARIF ZAINUDIN
JAWA TENGAH

Disusun oleh :
Indira Meidina
P27220019211

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA


PRODI PROFESI NERS KEPERAWATAN
TAHUN 2020

Anda mungkin juga menyukai