KRISTOFORUS K. KOKOMAKING
12.2019.1.00383
BATUAN EKSTRUSIF
2
Struktur Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya
berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang
memiliki berbagai struktur yang memiliki petunjuk mengenai proses yang
terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:
1. Masif
Struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat
seragam. Dan tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas
(tidak menunjukkan adanya lubang-lubang), serta tidak
menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh
batuan beku.
2. Sheeting Joint
Sheeting joint yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar
dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku yang
terlihat sebagai lapisan. Terbentuknya kekar ini akibat
penghilangan beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban
pada kekar ini terjadi akibat batuan beku belum benar-benar
membeku secara menyeluruh, tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang
dipercepat, sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan atau sill
dangkal.
3
3. Columnar Joint
Columnar joint yaitu kekar yang disebabkan karena gaya
pengerutan yang timbul karena adanya kontraksi pada proses
pendinginannya, dan biasanya berbentuk polygonal yang
memanjang. Dan dapat juga terjadi akibat adanya intrusi dangkal
(intrusi batuan yang letaknya relative dekat dengan permukaan
bumi) bentuknya adalah seperti pilar-pilar berbentuk segi empat
atau segi 6.
4. Pillow Lava
Pillow lava yaitu struktur yang menyerupai bantal yang
bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi
pada lingkungan air. Ukuran dari lava bantal ini sekitar 30 – 60 cm,
dengan jarak antar bantal berdekatan yang diantaranya diisi oleh
batuan klastik. Sering dijumpai bersamaan dengan batuan sedimen
marine sehingga dapat disimpulkan terbentuk di bawah
permukaan air.
4
5. Struktur Aliran
Struktur aliran yaitu struktur yang memperlihatkan adanya
kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran. Terlihat
sebagai kesejajaran bentuk lensa-lensa kecil, garis-garis dan
goresan-goresan yang diakibatkan oleh karena lava tidak homogen.
Dalam perjalanannya menuju ke permukaan selalu terjadi
perubahan seperti komposisi, kadar gas, kekentalan, derajat
kristalisasi. Struktur aliran juga dijumpai pada batuan dimana
perlapisan digambarkan dengan perbedaan dalam komposisi atau
tekstur mineralnya. Struktur aliran dapat sangat halus dan disebut
Tekstur Aliran, dan untuk melihatnya diperlukan mikroskop.
Bentuk mineral yang pipih atau memanjang akan condong untuk
mengarah menjadi sejajar dengan arah aliran lava.
6. Vesicular
Vesicular yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang
pada batuan beku yang berbentuk bulat atau elips dengan
5
penyebaran yang tidak merata. Vesicular terjadi akibat keluarnya
gas yang terlarut dalam magma karena penurunan tekanan di
sekitarnya, atau setelah mencapai permukaan bumi. Terlihat
sebagai serat-serat dalam lava. Biasanya dalam dasar dari aliran
lava terdapat gelembung berbentuk silinder yang tegak lurus aliran
lava. Hal ini disebabkan gas-gas yang dilepaskan dari batuan
sedimen yang ada di bawahnya karena proses pemanasan dari lava
itu.
7. Amigdaloidal
Amigdaloidal yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh
mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit.
Terdapat 8 jenis batuan beku yang terjadi di luar atau batuan beku luar.
Batuan tersebut memiliki keunikan serta karakteristik masing- masing. 8
jenis batuan itu adalah:
1. Andesit
6
Andesit adalah salah satu batuan beku yang mudah ditemukan.
Batuan ini telah dimanfaatkan oleh manusia sejak jaman dahulu. Batuan
andesit biasanya berwarna abu- abu atau hitam. Pada jaman dahulu, batu
andesit dipakai sebagai bangunan candi. Dan pada jaman sekarang andesit
dipakai sebagai aspal, dan sebagai batu nisan. Sentra batu nisan yang
memakai andesit salah satunya terdapat di magelang. Batuan andesit
memiliki 2 jenis. Yaitu yang bertekstur polos dan bertekstur bintik. Zat
penyusun dari batu andesit adalah: Plagioklas, Piroksan, Hornblede, dan
Biotit.
2. Obsidian
3. Basalt
Basalt adalah salah satu jenis batuan beku luar yang memiliki tekstur
yang halus. Basat biasanya berwarna hitam atau gelap. Biasanya basalt
berbobot berat. Basalt biasa dipakai sebagai pondasi bangunan. Basalt juga
adalah salah satu jenis batuan yang umum di bumi. Selain di bumi, batu
basalt juga ditemukan di venus, mars, maupun bulan.
4. Apung
Apung adalah salah satu batuan beku luar yang bertekstur kasar.
Warna batu apung putih atau lebih terang dari batuan yang lain. Disebut
batuan apung, karena batu ini dapat mengapung di dalam air. Batu apung
dapat terapung karena memiliki tekstur yang berpori, serta cenderung tipis.
Batu apung biasa dipakai sebagai bahan pembuat bata ringan dan pelitur.
Selain itu batu apung dapat dipakai sebagai pembersih tumit yang kotor.
7
5. Scoria
Batu scoria adalah salah satu jenis batuan beku luar, yang terbentuk
akibat dari gas yang terperangkap di dalam lava, kemudian membeku. Batu
scoria juga bisa disebut sebagai cinder. Warna batu scoria biasanya merah
gelap atau coklat gelap. Scoria terkadang membentuk puncak gunung api
menjadi semakin runcing, akibat dari letupan gunung api yang besar.
6. Riolit
Batu riolit, memiliki tekstur yang halus dan berwarna terang. Batu
riolit hampir mirip dengan batu granit. Zat penyusun riolit adalah kuarsa,
sanidin dan plagioklas. Batu riolit biasa dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan bata ringan, saringan, maupun campuran pangan ternak.
7. Tuf
Batu tuf adalah salah satu batuan beku luar yang terbuat dari abu
vulkanik yang membeku. Komposisi abu vulkanik dalam batu tuf, dapat
mencapai hingga 75%. Batu tuf dibedakan menjadi tiga, yaitu lithic tuf yaitu
batuan tuf dengan batuan lebih dominan, vitric tuf dengan gas lebih
dominan, dan crystal tuf dengan cristal yang lebih dominan. Tuf bisa
dimanfaatkan sebagai bahan semen untuk tabako.
8. Terahit
Batu terahit adalah batuan beku luar yang berwarna putih kehijauan.
Batu ini bersifat asam, akibat dari komposisinya yang meliputi silikat dan
magnesium oksida. Batu terahit memiliki lubang sebagai lubang gas.