Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PETROLOGI

KRISTOFORUS K. KOKOMAKING
12.2019.1.00383

BATUAN EKSTRUSIF

 PENGERTIAN BATUAN BEKU LUAR

Batuan beku adalah batuan yang banyak ditemukan di kerak


bumi. Batuan beku menutupi permukaan bumi hingga 90%. Batuan
beku memiliki peranan bagi manusia, karena batuan beku adalah
salah satu aspek pembentuk lempeng. Selain itu, di dalam batuan
beku sering ditemukan adanya bijih- bijih timah, uranium, platinum
atau kromium. Dimana bijih tersebut banyak dipakai manusia untuk
keperluan sehari- hari. Seperti timah yang dipakai sebagai peluru,
platinum sebagai salah satu logam mulia yang bernilai, kromium
dipakai sebagai bagian dari pelapis kendaraan, dan uranium sebagai
salah satu bahan pembuatan bom atom.Proses pendinginan batuan
beku ini, dapat terjadi melalui proses kristalisasi atau tanpa proses
kristalisasi. Batuan beku yang terjadi didalam bumi disebut batuan
beku dalam. Batuan ini juga bisa disebut batuan beku intrusif atau
plutinik. Batuan beku dalam berasal dari magma yang mengalami
pendinginan di dalam inti bumi. Magma adalah cairan panas yang
berada di dalam perut bumi. Di dapur magma, magma dapat bersuhu
1500 hingga 25000 derajat celcius (baca: Proses Terjadinya Magma –
Suhu dan Kandungannya). Magma bergerak keluar bumi, akibat
adanya tekanan yang tinggi di dapur magma, yang memaksa magma
bergerak menuju daerah dengan tekanan lebih rendah. Dalam
prosesnya menuju luar bumi, magma ini mengalami pendinginan,
sehingga menciptakan batuan beku di dalam bumi. Rata- rata batuan
beku yang berada di dalam bumi, dapat ditemukan hingga 15 km dari
permukaan bumi. Berbeda dengan batuan beku dalam, batuan beku
luar terjadi akibat magma yang mengalami letusan, dan berubah
menjadi lava. Lava inilah yang mengalami pendinginan dan menjadi
batu. Batuan beku luar juga bisa disebut sebagai batuan ekstrusi.
Batuan beku luar juga bisa disebut sebagai batuan vulkanik. Disebut
batuan vulkanik, karena batuan beku luar juga terjadi akibat adanya
vulkanisme. Vulkanisme adalah proses pembentukkan relief bumi,
melalui letusan gunung api yang mengeluarkan magma
(Baca: Dampak Vulkanisme dalam Kehidupan). Magma yang keluar
dari perut bumi disebut lava. Dan lava inilah yang menjadi batuan
beku luar. Nama lain batuan beku luar adalah batuan leleran.
Leleran, karena proses terjadinya batuan beku luar berasal dari lava
yang meleler keluar dari dalam bumi, sehingga mengalami
pendinginan dan menjadi batuan beku.

 Tekstur Batuan Beku Luar

Batuan beku adalah batuan yang sangat bergantung pada proses


pendinginan lava. Perbedaan kekentalan lava dan lama waktu
pendinginan, membuat tekstur batuan beku berbeda- beda. Lava
yang cair dan mengalami pendinginan, akan berubah menjadi kental.
Kekentalan ini dapat diibaratkan saat sedang memanaskan gula pasir.
Gula yang telah dipanaskan, perlahan akan mencair, cairan ini kental
dan lengket yang disebut karamel. Cepat atau tidaknya pendinginan
berlangsung, juga menjadi penyebab permukaan batuan beku luar
berbeda- beda. Lava yang mengalami pendinginan dengan cepat,
biasanya akan bertekstur halus. Jika sangat cepat, sehingga tidak
sempat mengkristal, maka batuan akan bertekstur seperti kaca.
Sedangkan jika pendinginan berjalan lambat, maka batuan beku luar
akan bertekstur kasar.Lava cair yang mulai mengalami pembekuan
akan terlihat seperti karamel. Selain itu, akibat perbedaan suku yang
sangat signifikan antar di dalam bumi dan di kerak bumi, membuat
proses pendinginan batuan beku luar lebih cepat dari batuan beku
dalam. Akibatnya, tekstur batuan beku luar lebih halus dari pada
batuan beku dalam. Pendinginan yang begitu cepat, menyebabkan
batuan beku luar, rata- rata memiliki kristal- kristal kecil pada
teksturnya. Tekstur kristal ini sangat kecil, sehingga sulit untuk
dibedakan. Akan tetapi, ada juga batuan beku luar yang tidak
memiliki partikel kristal pada permukaannya. Batuan beku dalam
yang tidak memiliki serpihan kristal di sebut amorf atau tidak
berbentuk. Beberapa batuan beku ada yang memiliki banyak rongga
maupun pori- pori. Hal ini juga menjadi pembeda antara batuan beku
luar dan batuan beku dalam.

2
 Struktur Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya
berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang
memiliki berbagai struktur yang memiliki petunjuk mengenai proses yang
terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:

1. Masif
Struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat
seragam. Dan tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas
(tidak menunjukkan adanya lubang-lubang), serta tidak
menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh
batuan beku.

2. Sheeting Joint
Sheeting joint yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar
dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku yang
terlihat sebagai lapisan. Terbentuknya kekar ini akibat
penghilangan beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban
pada kekar ini terjadi akibat batuan beku belum benar-benar
membeku secara menyeluruh, tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang
dipercepat, sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan atau sill
dangkal.

3
3. Columnar Joint
Columnar joint yaitu kekar yang disebabkan karena gaya
pengerutan yang timbul karena adanya kontraksi pada proses
pendinginannya, dan biasanya berbentuk polygonal yang
memanjang. Dan dapat juga terjadi akibat adanya intrusi dangkal
(intrusi batuan yang letaknya relative dekat dengan permukaan
bumi) bentuknya adalah seperti pilar-pilar berbentuk segi empat
atau segi 6.

4. Pillow Lava
Pillow lava yaitu struktur yang menyerupai bantal yang
bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi
pada lingkungan air. Ukuran dari lava bantal ini sekitar 30 – 60 cm,
dengan jarak antar bantal berdekatan yang diantaranya diisi oleh
batuan klastik. Sering dijumpai bersamaan dengan batuan sedimen
marine sehingga dapat disimpulkan terbentuk di bawah
permukaan air.

4
5. Struktur Aliran
Struktur aliran yaitu struktur yang memperlihatkan adanya
kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran. Terlihat
sebagai kesejajaran bentuk lensa-lensa kecil, garis-garis dan
goresan-goresan yang diakibatkan oleh karena lava tidak homogen.
Dalam perjalanannya menuju ke permukaan selalu terjadi
perubahan seperti komposisi, kadar gas, kekentalan, derajat
kristalisasi. Struktur aliran juga dijumpai pada batuan dimana
perlapisan digambarkan dengan perbedaan dalam komposisi atau
tekstur mineralnya. Struktur aliran dapat sangat halus dan disebut
Tekstur Aliran, dan untuk melihatnya diperlukan mikroskop.
Bentuk mineral yang pipih atau memanjang akan condong untuk
mengarah menjadi sejajar dengan arah aliran lava.

6. Vesicular
Vesicular yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang
pada batuan beku yang berbentuk bulat atau elips dengan

5
penyebaran yang tidak merata. Vesicular terjadi akibat keluarnya
gas yang terlarut dalam magma karena penurunan tekanan di
sekitarnya, atau setelah mencapai permukaan bumi. Terlihat
sebagai serat-serat dalam lava. Biasanya dalam dasar dari aliran
lava terdapat gelembung berbentuk silinder yang tegak lurus aliran
lava. Hal ini disebabkan gas-gas yang dilepaskan dari batuan
sedimen yang ada di bawahnya karena proses pemanasan dari lava
itu.

7. Amigdaloidal
Amigdaloidal yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh
mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit.

 JENIS- JENIS BATUAN BEKU LUAR

Terdapat 8 jenis batuan beku yang terjadi di luar atau batuan beku luar.
Batuan tersebut memiliki keunikan serta karakteristik masing- masing. 8
jenis batuan itu adalah:

1. Andesit

6
Andesit adalah salah satu batuan beku yang mudah ditemukan.
Batuan ini telah dimanfaatkan oleh manusia sejak jaman dahulu. Batuan
andesit biasanya berwarna abu- abu atau hitam. Pada jaman dahulu, batu
andesit dipakai sebagai bangunan candi. Dan pada jaman sekarang andesit
dipakai sebagai aspal, dan sebagai batu nisan. Sentra batu nisan yang
memakai andesit salah satunya terdapat di magelang. Batuan andesit
memiliki 2 jenis. Yaitu yang bertekstur polos dan bertekstur bintik. Zat
penyusun dari batu andesit adalah: Plagioklas, Piroksan, Hornblede, dan
Biotit.

2. Obsidian

Obsidian adalah salah satu batuan beku yang mengalami pendingin


dengan tempo yang sangat cepat. Hal ini menyebabkan batu onsidian tidak
sempat membentuk butiran kristal. Karena sangat cepat, obsidian memiliki
tekstur seperti kaca. Warna dari batuan obsidian biasanya berwarna hita,
atau coklat tua. Obsidian biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pengasah
pedang di dalam sarung pedang, sebagai peluru, atau kaca vulkanik. Dalam
dunia medis, obsidian dipakai sebagai skapel untuk operasi.

3. Basalt

Basalt adalah salah satu jenis batuan beku luar yang memiliki tekstur
yang halus. Basat biasanya berwarna hitam atau gelap. Biasanya basalt
berbobot berat. Basalt biasa dipakai sebagai pondasi bangunan. Basalt juga
adalah salah satu jenis batuan yang umum di bumi. Selain di bumi, batu
basalt juga ditemukan di venus, mars, maupun bulan.

4. Apung

Apung adalah salah satu batuan beku luar yang bertekstur kasar.
Warna batu apung putih atau lebih terang dari batuan yang lain. Disebut
batuan apung, karena batu ini dapat mengapung di dalam air. Batu apung
dapat terapung karena memiliki tekstur yang berpori, serta cenderung tipis.
Batu apung biasa dipakai sebagai bahan pembuat bata ringan dan pelitur.
Selain itu batu apung dapat dipakai sebagai pembersih tumit yang kotor.

7
5. Scoria

Batu scoria adalah salah satu jenis batuan beku luar, yang terbentuk
akibat dari gas yang terperangkap di dalam lava, kemudian membeku. Batu
scoria juga bisa disebut sebagai cinder. Warna batu scoria biasanya merah
gelap atau coklat gelap. Scoria terkadang membentuk puncak gunung api
menjadi semakin runcing, akibat dari letupan gunung api yang besar.

6. Riolit

Batu riolit, memiliki tekstur yang halus dan berwarna terang. Batu
riolit hampir mirip dengan batu granit. Zat penyusun riolit adalah kuarsa,
sanidin dan plagioklas. Batu riolit biasa dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan bata ringan, saringan, maupun campuran pangan ternak.

7. Tuf

Batu tuf adalah salah satu batuan beku luar yang terbuat dari abu
vulkanik yang membeku. Komposisi abu vulkanik dalam batu tuf, dapat
mencapai hingga 75%. Batu tuf dibedakan menjadi tiga, yaitu lithic tuf yaitu
batuan tuf dengan batuan lebih dominan, vitric tuf dengan gas lebih
dominan, dan crystal tuf dengan cristal yang lebih dominan. Tuf bisa
dimanfaatkan sebagai bahan semen untuk tabako.
8. Terahit

Batu terahit adalah batuan beku luar yang berwarna putih kehijauan.
Batu ini bersifat asam, akibat dari komposisinya yang meliputi silikat dan
magnesium oksida. Batu terahit memiliki lubang sebagai lubang gas.

Anda mungkin juga menyukai