Anda di halaman 1dari 9

DUKUNGAN GREEN ENERGI BERBASIS SAWIT UNTUK

KEMENDARIAN ENERGI NASIONAL

1. “Siapa menguasai pangan mengendalikan masyarakat dan siapa yang


menguasai energi mengendalikan negara-negara” (Henry Kissinger,
1973).

2. Indonesia “was-was” akan dampak ketegangan politik selat Hormuz


terhadap kenaikan harga BBM dunia, karena Indonesia tergantung pada
impor BBM dunia (sekitar 40 persen pasokan migas dunia melalui selat
Hormuz).

3. Indonesia sejak tahun 2006 telah berubah dari negara net eksportir
minyak fosil menjadi net importir. Akibatnya Indonesia sejak tahun
2006 sering mengalami defisit perdagangan migas. Defisit perdagangan
migas ini makin besar jika harga minyak fosil dunia mengalami
peningkatan (Lampiran 1).

4. Berdasarkan data Pertamina, neraca konsumsi solar dan premium di


Indonesia makin membesar dari tahun ke tahun (Lampiran 2) yang
menunjukkan ketergantungan Indonesia dari impor bbm fosil tersebut
makin meningkat.

5. Hasil kajian Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan


menunjukkan bahwa setiap Satu dollar USA per barrel kenaikan harga
minyak mentah Indonesia (ICPI) akan menyebabkan peningkatan beban
subsidi BBM (Rp. 2.5 - 2.6 T) dan subsidi listrik (Rp. 0.4 - 0.5 T) atau
secara netto dampak pada defisit APBN sekitar Rp. 0.4 – 0.6 T untuk
setiap Satu dollar USA per barrel ICPI.

6. Kenaikan harga BBM dunia selalu diikuti kenaikan harga pangan baik
akibat kenaikan harga impor bahan baku industri pangan (impor
content industri pangan 40 persen) maupun akibat kenaikan biaya
produksi dan transportasi pertanian pangan domestik.

7. Indonesia juga telah berjanji menurunkan emisi (NDC) sebesar 29


persen menuju tahun 2030. Sekitar 60 persen emisi Indonesia
disumbang konsumsi energi fosil.

Halaman 1 dari 9
8. Berdasarkan butir 1 s.d 7 di atas, Indonesia memerlukan terobosan
kebijakan energi ke depan yang mampu membangun kemandirian
energi, mengurangi/menghemat energi fosil, menyehatkan neraca
perdagangan, mengurangi emisi dan meningkatkan nilai tambah dalam
negeri.

9. Pengembangan biofuel sawit merupakan salah satu solusi bagi


Indonesia. Indonesia adalah produsen terbesar minyak sawit dunia.
dimana sekitar 70 persen produksi CPO Indonesia diekspor (ironi, kita
ekspor minyak sawit pada hal kita kekurangan/ importir energi).

10. Setidaknya 5 jenis energi baru terbarukan dari sawit (Lampiran 3)


yakni biodiesel (FAME), Green diesel (HVO), Green gasoline, Green
Avtur, Green LPG, Green listrik (pemanfaatan POME).
Biodiesel/FAME masih mengandung oksigen (gliserol) sehingga
penggunaannya disarankan para ahli maksimum 30-50 persen.
Senyawa minyak sawit yang secara alamiah mengandung oksigen
dengan katalis dirubah (CO2 disingkirkan atau mengganti oksigen
dengan hidrogen) menjadi biohidrokarbon (mirip hidrokarbon fosil)
yang menjadi bahan baku green diesel, green gasoline dan green avtur
(dapat mensubsitusi 100 persen diesel fosil, gasoline fosil dan avtur
fosil).

11. Indonesia saat ini telah menjadi top-3 dunia sebagai produsen biodiesel
(setelah EU, USA) dengan kapasitas kilang biodiesel sekitar 13 juta K.l
per tahun (Lampiran 4).

12. Salah satu visi Presiden Joko Widodo adalah melakukan subsuitusi
impor termasuk bidang energi. Terkait visi tersebut Presiden pada
akhir Desember 2019 lalu, telah me-lounching mandatori B-30 (30
persen FAME, 70 persen solar fosil) yang efektif berlaku 1 Januari 2020.
Berdasarkan data Kementerian ESDM dengan pelaksanaan B-30
tersebut menghemat 9.6 juta Kl solar fosil, menghemat devisa
impor solar USD 5.3 milyar, menghemat emisi 14.2 juta ton CO2 eq.

13. Sejak tahun lalu di Pertamina sedang dilakukan pilot project produksi
green diesel, green gasoline dan green avtur dari sawit (Lampiran 5)
yang dikembangkan sebagai subsitusi impor diesel fosil, premium fosil,
dan avtur fosil.

Halaman 2 dari 9
14. Presiden menargetkan B-100 (mengganti seluruh solar fosil impor
dengan biofuel sawit). Target Presiden tersebut dapat dipenuhi dengan
kombinasi B-50 (FAME) + D-50 (green diesel) atau B-30 (FAME) + D-70
(green diesel).

15. Subsitusi premium fosil yang merupakan impor dan konsumsi BBM
Indonesia terbesar dapat dilakukan dengan memproduksi green
gasoline dari sawit secara bertahap misalnya mulai dari G-10 (green
gasoline), G-30 (green gasoline), G-50 (green gasoline) dan seterusnya.
Dalam Roadmap Industri Sawit Indonesia Menuju 2045 yang di susun
oleh Tim lintas Kementerian dan Asosiasi telah dimuat roadmap
pengembangan green fuel tersebut (Lampiran 6).

16. Untuk kebutuhan energi lokal juga sedang dikembangkan biolistrik


dengan pemanfaatan limbah cari pabrik kelapa sawit (Palm Oil
Mill Effluent/POME). Potensinya sebagai penyedia biolistrik sekitar
perkebunan kelapa sawit juga sangat besar (Lampiran 7).

Halaman 3 dari 9
Lampiran 1 Neraca Perdagangan Migas Indonesia

Ekspor Migas Impor Migas Neraca Migas

50 45.3
43.5

40
32.6
30 29.9
30
24.6 24.3
Miliar USD

18.6 18.7 17.2 17.62


20 15.7
13.1
10.35
10

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 Jan-Okt
-10 -6.0 -5.6 2019
-8.6 -7.3
-12.6 -13.4 -12.7
-20

Sumber : BPS

Lampiran 2 Neraca Premium dan Solar Indonesia

90
Neraca Premium Indonesia
80
77
70
60
57
50
impor
Juta Kl

40 39
27 29
30 22 24
20
20 11 11 11 13 13 13
11 12
10
-
2008 2009 2010 2011 2012 2015 2020 2025
Produksi 11 12 11 11 11 13 13 13
Konsumsi 20 22 24 27 29 39 57 77
Impor 9 10 13 16 18 26 44 64

Halaman 4 dari 9
Neraca Solar Indonesia
60
54
50

impor
42
40
Juta Kl

28 34
28
30 25 26
24
19 20
17 19 19 19
20 18
15
10

-
2008 2009 2010 2011 2012 2015 2020 2025
Produksi 15 18 17 19 20 19 19 19
Konsumsi 25 24 26 28 28 34 42 54
Impor 10 6 9 9 8 15 23 35

Sumber : Pertamina

Proyeksi Kebutuhan BBM Indonesia

200

150 25
20
Juta KL

15 62
100 11 56
6 7 7 8 8 9 50
6 6 45
38 39 40 41 42 43 43 44
50 75
54 64
31 31 31 32 33 33 34 35 45
-
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2030 2035 2040 2045

Solar Fosil Gasoline Fosil Avtur/Jet Oil Avtur Fosil

Sumber : Kementerian ESDM RI

Halaman 5 dari 9
Lampiran 3 Greenfuel Berbasis Sawit

Lampiran 4 Biodiesel Indonesia dan Dunia

Biodiesel Indonesia
14.00 100
90
12.00
80
10.00 70

8.00 60
juta KL

persen
50
6.00 40
4.00 30
20
2.00
10
- 00
2019
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
e
Produksi 0.78 1.81 2.27 2.95 3.50 1.20 3.50 2.80 5.60 8.00
Kapasitas terpasang 3.92 3.92 4.88 5.67 5.67 6.89 10.90 11.55 11.36 11.36
Utilitas 20 46 47 52 62 17 32 24 49 70

Sumber : USDA

Halaman 6 dari 9
Produsen Biodiesel Dunia
40.00

35.00

30.00
Argentina
25.00
Juta ton

Brazil
20.00
Indonesia
15.00 USA

10.00 EU-28

5.00

0.00
2015 2016 2017 2018 2019F

Sumber : Oil World

Lampiran 5

Lampiran 6 Proyeksi Produksi Biodiesel, Green Diesel, Green Gasoline dan


Green Avtur Berbasis Sawit

Halaman 7 dari 9
60.00

50.00

40.00

30.00
Juta Kl

20.00

10.00

0.00
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2030 2035 2040 2045
Green Avtur 0.00 0.68 0.72 0.77 0.82 0.87 1.15 1.51 1.97 2.53
Green Gasoline 12.00 12.30 12.57 12.78 12.95 13.05 13.51 15.10 16.73 18.53
Green Diesel 3.12 3.19 3.26 3.33 3.42 3.50 4.47 5.37 6.38 7.47
Biodiesel/FAME 9.35 9.56 9.78 10.00 10.24 10.50 13.42 16.11 19.14 22.40

Sumber : Roadmap Industri Sawit Menuju 2045


Lampiran 7 Proyeksi Produksi Biogas dari Pemanfaatan POME

6.6
7.0
5.7 5.9
6.0
4.6 4.8
5.0 4.3 4.3 4.4
3.9 4.0
miliar m3

4.0

3.0

2.0

1.0

-
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2030 2035 2040 2045

Sumber : Roadmap Industri Sawit Menuju 2045

Halaman 8 dari 9
Teknologi Biogas Pengolahan Limbah Cair (Pome) di Salah Satu Perkebunan
Kelapa Sawit Riau

Halaman 9 dari 9

Anda mungkin juga menyukai