Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
10
Disusun Oleh:
NIM. P07224218005
15
TAHUN 2019
20
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan kebidanan bayi sehat pada An. E Umur 2 tahun 5 bulan 6 hari telah diperiksa,
dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing institusi di Panti Penitipan Anak dan Play
5 Group Anyelir Samarinda.
10
15
20
25
30
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah swt. karena karunia, rahmat dan hidayah-Nyalah saya
dapat menyelesaikan “Laporan Pengkajian Tumbuh Kembang di Yayasan Kesehatan
5 Anak Indonesia Anyelir Samarinda”. Saya berterimakasih kepada orang tua saya
yang selalu memberi support moral pada saya, pembimbing institusi yang selalu sabar
memberi bimbingan, serta teman-teman yang memberi semangat serta saran dalam
penyelesaian laporan ini.
Dengan laporan ini saya berharap dapat membuat saya lebih bisa mengoreksi diri
10 dalam hal membuat asuhan serta tentunya saya berharap bermanfaat bagi orang lain.
Laporan ini disusun tidak tentunya tidak luput dari kesalahan, untuk itu saya sangat
menerima kritik dan saran yang membangun.
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna di masa sekarang dan yang akan
datang. Semoga laporan ini dapat dipahami dan bermanfaaat bagi siapapun yang
15 membacanya.
Penyusun
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa tumbuh kembang anak adalah masa yang sangat beresiko bagi setiap
5 kehidupan anak, maka sangat penting untuk memperhatikan semua aspek
yang mendukung dan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan, dua peristiwa yang berbeda namun saling
berkaitan dan saling mempengaruhi. Pertumbuhan (growth) itu sendiri
mempunyai pengertian yaitu berkaitan dengan masalah perubahan ukuran,
10 besar, jumlah, atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu.
Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat
(gram,kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh) (Tanuwijaya, 2003).
Perkembangan masa awal meliputi beberapa aspek kemampuan fungsional
15 yaitu kognitif, motorik, emosi, sosial dan bahasa. Perkembangan pada fase
awal ini akan menentukan perkembangan fase selanjutnya. Kekurangan pada
salah satu aspek perkembangan dapat mempengaruhi aspek lainnya.Salah satu
masalah yang sering terjadi pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak
yaitu keterlambatan tumbuh kembang anak (Developmental Delay).
20 Sekitar 1-3 % anak usia 0-5 tahun di dunia mengalami Developmental
delay. Sementara di Indonesia, telah dilakukan Stimulasi Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK). Hasilnya, dari 476 anak
yang diberi pelayanan SDIDTK, ditemukan 57 (11,9%) anak dengan kelainan
tumbuh kembang salah satunya adalah developmental delay (keterlambatan
25 tumbuh kembang) (Perna, 20013).
B. Tujuan
Tujuan Umum:
Semua balita umur 0 – 5 tahun dan anak prasekolah umur 5 – 6 tahun
mendapatkan pelayanan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang
agar tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimilikinya.
5 Tujuan khusus:
1. Tersedianya acuan/pedoman Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak.
2. Tersedianya sumber daya pendukung pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.
10 3. Terselenggaranya kegiatan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak baik difasilitas kesehatan, PAUD dan Lembaga Sosial .
tambah keterangan di DO
4. Tersedia dan terselenggaranya jejaring dan alur rujukan tumbuh kembang
anak
15 5. Terselenggaranya monitoring evaluasi dan pembinaan kegiatan Stimulasi,
Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
20
25
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang
sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak
5 dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri
pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
10 Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan
pertumbuhan,- perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan
15 saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem
neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi
tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.
(SDIDTKA, 2016)
B. Ciri - ciri & Prinsip Tumbuh Kembang Anak
20 Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling
berkaitan. Ciri ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1) Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan
25 intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan
serabut saraf.
2) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum
ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan
bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri
jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi
berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa
5 kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
c) Umur.
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal,
tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
d) Jenis kelamin.
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan
5 anak laki-laki akan lebih cepat.
e) Genetik.
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi
anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik
yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
10 2. Faktor Prenatal
a) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
b) Mekanis
15 Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital
seperti club foot.
c) Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Amlnopterin, Thalldomid dapat
menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
20 d) Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali,
hiperplasia adrenal.
e) Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan
25 pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan
deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung.
f) Infeksi
lnfeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH
(Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat
menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikros efali,
retardasi mental dan kelainanjantung kongenital.
g) Kelainan imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah
5 antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel
darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran
darah janin dan akan menyebabkan hemolysis yang selanjutnya
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kemicterus yang akan
menyebabkan kerusakan jaringan otak.
10 h) Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i) Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental
15 pada ibu hamil dan lain-lain.
3. Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak.
4. Faktor Pasca Persalinan
20 a) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang
adekuat. Penyakit kronis/ kelainan kongenital, Tuberkulosis, anemia,
kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan
jasmani.
25 b) Lingkungan fisis dan kimia.
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup
yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).
Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari,
paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll)
mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
c) Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan,
5 akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan
perkembangannya.
d) Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan
10 e) Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat
pertumbuhan anak
f) Lingkungan pengasuhan
15 Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
g) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan
20 ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
h) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi
25 hormon pertumbuhan.
15
20
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ individu. Walaupun
5 demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu (dr.
Soetjiningsih, SpAK. Tumbuh Kembang Anak).
Setelah dilakukan pengkajian, An. Emran didapatkan hasil normal, dan perlu
kasih sayang yang lebih kepada An. Emran serta mau mendengarkannya dan
bermain dengannya.
10
B. Saran
1. Yayasan
Panti Penitipan Anak dan Play Group Anyelir Samarinda memiliki
fasilitas memadai sehingga dapat menunjang kegiatan yang menyangkut
15 sarana dan prasarana serta pelayanan yang diiberikan sangat baik tetapi
alangkah baiknya jika fasilitas semakin ditambah demi menunjang diagnosis
lebih baik lagi.
2. Petugas
Pelayanan yang diberikan oleh petugas sudah sangat baik dan selalu
20 dikontrol perkembangannya. Petugas telah berusaha sebaik mungkin
memberikan dan meningkatkan pelayanan yang berkualitas.
25
DAFTAR PUSTAKA
Mansur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan.Jakarta : Salemba
Medika
Nanny, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak balita. Jakarta : Salemba
Medika
10
15
20
25
Lampiran: