Anda di halaman 1dari 2

1.

Daya Beda
Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai
(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pintar (berkemampuan rendah). Angka yang
menunjukkan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi, yang mana berkisar antara 0,00
sampai 1,00.

Menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes
tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk ke dalam kategori lemah/ rendah dan kategori
kuat/ tinggi prestasinya

Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut Indeks Diskriminasi berkisar antara
0,00 sampai 1,00. Akan tetapi pada indeks diskriminasi ini mengenal/ ada tanda negatif (-) yakni -1,0
------------0,0---- ------1,0 (semakin ke kanan soal semakin baik, semakin ke kiri maka soal semakin
jelek, sebab semakin ke kanan siswa yang pandai semakin sulit/tidak bisa menjawab dan sebaliknya
siswa yang kurang pintar (kiri) bisa menjawab dengan asal-asalan).

Rumus :

D = Indek diskriminasi (daya beda)


JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
D = 0,00 ---------- 0,20 → Jelek (poor)
D = 0,21 ---------- 0,40 → Cukup (satisfactory)
D = 0,41 ---------- 0,70 → Baik (good)
D = 0,71 ---------- 1,00 → Baik Sekali (exellent)
D = Negatif, semuanya → tidak baik, jadi semua butir soal yang memp

Dalam kegiatan analisis kualitas tes dan butir soal terdapat manfaat daya pembeda butir
soal, yaitu :

1) Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data empiriknya. Berdasarkan indeks daya
pembeda, setiap butir soal dapat diketahui apakah butir soal itu baik, direvisi, atau ditolak.

2) Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat mendeteksi/membedakan kemampuan
siswa, yaitu siswa yang telah memahami atau belum memahami materi yang diajarkan guru. Apabila
suatu butir soal tidak dapat membedakan kedua kemampuan siswa itu, maka butir soal itu dapat
dicurigai “kemungkinannya” seperti berikut ini: (a) kunci jawaban butir soal itu tidak tepat; (b) butir
soal itu memiliki 2 (dua) atau lebih kunci jawaban yang benar; (c) kompetensi yang diukur tidak jelas;
(d) pengecoh tidak berfungsi; (e) materi yang ditanyakan terlalu sulit, sehingga banyak siswa yang
menebak; (f) sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada yang salah
informasi dalam butir soalnya
Solichin, Mujianto. 2017. Analisis Daya Beda Soal, TAraf Kesukaran, Validitas Butir
Tes,Interpretasi Hasil Tes dan Validitas Ramalan Dalam Evaluasi Pendidikan. Jurnal
manajemen dan pendidikan . Vol 2(3) : 192-213
Hery, Susanto. 2015. Analisis Validitas Reabilitas Tingkat Kesukaran dan Daya Beda pada Butir Soal
Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol
6(2) : 203-217

Anda mungkin juga menyukai