Pendahuluan
A. Latar belakang
Dewasa ini, persaingan bisnis menjadi semakin ketat baik di pasar domestik
(nasional), maupun pasar internasional. Di Indonesia sendiri, persaingan bisnis ini
membuka peluang dan tantangan bagi perusahaan yang beroperasi di tanah air. Peluang
untuk memperluas pasar produknya, dan tantangan untuk dapat bersaing dengan perusahaan
yang bergerak di bidang yang sama. Untuk itu, perusahaan harus senantiasa berinovasi dan
menentukan strategi pemasaran yang tepat agar perluasan pasar produk bagi perusahaan
dapat tercipta dan perusahaan mampu bersaing sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Transportasi online merupakan salah satu hal yang dicari oleh manusia dalam
mempermudah sistem akomodasi. Kini transportasi online di Indonesia sudah menjamur,
tak dapat dipungkiri salah satu pencetusnya adalah Gojek sebagai transportasi online
pertama di Indonesia, yang diawal-awal beridirinya sempat menghebohkan. Di Indonesia,
gojek menjadi pioneer aplikasi transportasi online sebelum pesaing bermunculan. Mengubah
cara orang memesan kendaraan dengan cepat dan mudah, cukup dengan smartphone,
biayanya pun bisa dikatakan terjangkau.
1
Pada tahun 2011 gojek sebenarnya sudah dirintis, tapi barulah layanan itu melesat
sejak peluncuran aplikasinya di ponsel android dan iOS pada awal tahun 2015.
Setahun berselang, berkat kehadiran aplikasi gojek pada bulan Januari dan layanan
grab bike 4 bulan kemudian, ojek online langsung menjadi salah satu menjadi bisnis start-
up yang paling populer di Indonesia. Bahkan dalam rentan waktu 12 bulan, gojek
berkembang dari sebuah aplikasi mobile baru menjadi sebuah layanan besa, yang kemudian
diikuti oleh perusahaan grab taxi dengan layanan grab bike yang sebelumnya didahului oleh
uber.
Memasuki tahun 2016 persaingan ketiga startup tersebut justru semakin sengit. Grab
taxi mengubah namanya menajadi grab, dan berusaha menyaingi gejek di bisnis
pengantaran makanan dengan membuat layanan grabfood. Uber pun turun memanaskan
persaingan dengan menghadirkan uber motor, demi bersaing dengan grab bike dan gojek.
Seperti ingin memberi serangan balasan, gojekpun turut hadir dengan layanan gocar demi
menghadang perkembangan layanan uber dan grab car tepat seminggu setelah uber
meluncurkan uber motor.
KONDISI GOJEK
Saat ini total ada 13 layanan ditawarkan Go-Jek. Selain layanan utama ojek online
Go-Ride, Go-Jek juga menawarkan layanan Go-Car, Go-Send, Go-Food, Go-Mart, Go-
Busway, Go-Tix, Go-Box, Go-Clean, Go-Glam, Go-Massage, Go-Med dan Go-
Auto.Dengan jumlah armada sekitar 220 ribu driver (per April 2016), Go-Jek menguasai
pasar lokal dengan operasional yang mencakup hampir semua kota-kota besar di Indonesia.
Layanan besutan Nadiem Makarim ini tersedia di wilayah Jabodetabek, Bandung, Bali,
Surabaya, Makassar, Palembang, Medan, Balikpapan, Yogyakarta, Semarang,
Manado, Solo, Samarinda, Malang dan Batam.Untuk menarik minat konsumen, Go-Jek
merayu pelanggannya dengan menawarkan diskon tarif perjalanan 50% jika membayar
dengan uang elektronik Go-Pay. Sejauh ini, promosi tersebut masih berlaku hingga Januari
2017. Promosi ini juga dilakukan Go-Jek untuk mendorong lebih banyak orang beralih ke
cashless experience alias non tunai.Update dari potongan tarif jika menggunakan Go-Pay,
ternyata di awal tahun 2018 ini mengalami penurunan. Dari pengalaman penulis potongan
dengan menggunakan Go-Pay ini hanya sekitar Rp 2000 dari biaya sekitar Rp 50.000, jadi
hanya dapat potongan sekitar 5%.Berbicara pengalaman menggunakan aplikasi, sayangnya
pada aplikasi Go-Jek masih kerap ditemui eror. Terkadang, orderan driver tersendat atau
3
malah terjadi dobel order yang sering membingungkan pengguna dan driver.Untuk
komunikasi di antara driver dan penumpang, Go-Jek masih mengandalkan konektivitas
selular. Jadi, ini akan memakan pulsa tambahan di luar paket data internet ketika driver dan
penumpang perlu menelepon atau SMS. Di sisi lain, hal ini memungkinkan nomor telepon
penumpang bisa diketahui driver.Catatan lainnya, pada aplikasi Go-Jek tidak dicantumkan
plat nomor kendaraan driver, sehingga menyulitkan pengguna menemukan driver yang
menjemput mereka. Kondisi ini dipersulit dengan ketidakdisiplinan beberapa driver yang
tidak menggunakan seragam.Update aplikasi Go-Jek terbaru sudah menyertakan plat nomer
Driver Go-Jek, walau masih sering penulis temui banyak pengemudi Gojek yang tidak
membawa motor yang sesuai dengan plat nomer yang terdaftar di dalam aplikasinya.
Sama seperti Go-Jek, Grab juga memberlakukan jam sibuk atau rush hour yakni pada
pagi hari 06.00-09.00 dan sore 16.00-19.00. Di jam ini, tarif akan lebih mahal sekitar Rp
5.000 dari jam normal.Grab Masnya adalah salah satu kampanye promosi dari Grab yang
merupakan kampanye promosi diskon Grab. Beralih ke pengalaman menggunakan aplikasi,
harus diakui aplikasi Grab relatif lebih smooth dan minim terjadi eror dibandingkan dengan
Go-Jek. Nilai plusnya, Grab juga punya fitur chat dan panggilan telepon di dalam
aplikasi.Jadi, tidak perlu biaya tambahan (koneksi seluler) ketika harus menelepon atau SMS,
karena berbasis data internet. Fitur komunikasi ini membuat driver maupun penumpang tidak
saling tahu nomor telepon sehingga privasi lebih terjaga.Grab juga mencantumkan plat nomor
kendaraan si driver pada aplikasinya, sehingga memudahkan penumpang menemukan driver
yang menjemput. Di sisi lain, rata-rata driver Grab juga terbilang lebih disiplin menggunakan
seragam sebagai salah satu tanda pengenalnya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk
meneliti dan mengangkat judul “Pengaruh Tarif, Rabat, dan Pelayanan Terhadap Pilihan
Pengguna Ojek Online”
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang tercakup dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1) Apakah harga secara parsial berpengaruh terhadap pilihan pengguna transportasi
online?
4) Apakah tarif, rabat dan pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap pilihan
pengguna transportasi online?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam oenelitia ini adalah :
1) Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap pilihan pengguna transportasi online
4) Untuk menganalisis pengaruh tarif, rabat dan pelayanan terhadap pilihan pengguna
transportasi online
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagi peneliti
Ritel adalah satu set aktivitas bisnis yang menambakan nilain kepada produk
dan jasa kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau rumah tangga, sementara
peritel adalah seorang pebisnis yang menjual barang dan jasa kepada kpnsumen
untuk penggunaan pribadi atau rumah tangga. Peritel merupakan komponen kunci
dalam sebuah rantai pasokan yang menghubungkan produsen ke konsumen (Levy
dan Weitz, 2014 : 7).
7
Menawarkan beragam produk dan jasa memungkinkan konsumen
mereka untuk dapat memilih sejumlah produk, merck, ukuran, dan harga
pada satu lokasi.
b) Memecahkan kuantitas besar
Hal ini penting bagi produsen dan konsumen karena memungkinkan
produsen untuk melakukan pengiriman secara efisien dalam kuantitas besar
dan kemudian memungkinkan konsumen untuk membeli produk dalam
kuantitas yang lebih kecil dan lebih berguna.
c) Menjaga persediaan
Penjagaan persediaan memungkinkan konsumen untuk membeli
produk saat menginginkannya. Konsumen dapat menyimpan persediaan
dalam jumlah yang kecil di rumah mereka, karena mereka tahu bahwa peritel
memiliki persediaan untuk kebutuhan mereka ketika mereka
membutuhkannya. Aktivitas ini penting bagi konsumen dengan tempat
persediaan kecil, seperti keluarga yang tinggal di apartemen kecil.
d) Menyediakan layanan
Peritel menyediakan layanan yang dapat mempermudah konsumen
untuk membeli dan menggunakan produk. Sebagai contoh, peritel
menawarkan kredit yang membuat konsumen dapat langsung memilikin
produk yang diinginkannya dan membayarnya kemudian atau dilain waktu.
Beberapa peritel menempatkan pekerja di toko atau situs resmi mereka untuk
menjawab pertanyaan yang menyediakan informasi tambahan mengenai
produk yang mereka jual.
2. Tarif
A. Pengertian Tarif
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap
perusahaan harus menetapkan tarifnya secara tepat. Tarif merupakan satu-satunya
unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan dan pendapatan bagi
perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya berupa produk, distribusi dan promosi
membutuhkan pengeluaran dana.
Pengertian tarif sering kali diartikan sebagai daftar harga (sewa, ongkos dan
sebagainya) sehingga dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tarif sama
dengan harga. Berikut ini beberapa pendapat ahli mengenai pengertian tarif,
sehingga menjadi jelas pengertian antara tarif dan harga :
Menurut Ibrahim Pranoto K (1997 : 55) Mendefinisikan tarif sebagai berikut
: Tarif disebut juga bea atau duti yaitu sejenis pajak yang dipungut atas
barang-barang yang melewati batas negara.
Menurut Hamdi Hadi (2000 : 65) Tarif adalah pungutan bea yang masuk
dikenakan atas barang impor yang masuk untuk dipakai atau dikonsumsi.
Menurut Sobri (1997 : 71) Tarif yaitu suatu pembebanan atas barang yang
melintasi daerah pabean (Custom Area).
Menurut Tjiptono (2007 : 465) tarif dapat diartikan sebagai jumlah uang
(satuan moneter) atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas atau
kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan atau menggunakan suatu
produk atau jasa.
Strategi penetapan tarif menjadi isu penting dalam bisnis. Tarif merupakan
salah satu pertimbangan penting bagi konsumen dalam memutuskan pembelian jasa
transportasi, selain pertimbangan kinerja operasi transportasi dan kualitas pelayanan.
B. Faktor utama yang mempengaruhi tarif transportasi
Umumnya strategi penetapan tarif transportasi didasarkan pada biaya. Biaya
menjadi faktor penting dalam pembentuk tarif transportasi yang dibebankan ke
konsumen. Pemahaman mengenai pemicu biaya (cost driver) dalam transportasi
sangat penting.
a. Jarak
Hubungan antara jarak dan biaya transportasi tidak bisa dipisahkan,
semakin jauh jarak transportasi, maka biaya yang dikeluarkan akan semakin
besar. Dalam biaya ada biaya tetap atas kegiatan pick up dan delivery barang,
tanpa memandang berapa jarak yang ditempuh. Biaya tetap ini antara lain
biaya sewa kendaraan (jika kendaraan diperoleh dari sewa) atau biaya
depresiasi kendaraan (jika kendaraan diperoleh dengan investasi sendiri) dan
biaya gaji supervisor.
b. Berat
Faktor kedua dalam pemicu biaya transportasi adalah berat. Semakin
berat barang yang diangkut, maka semakin besar biaya transportasinya.
Namun demikian, pada titik berat tertentu, skala ekonomis akan terjadi.
Hal ini karena, struktur biaya transportasi terdiri dari biaya tetap dan
biaya variabel. Skala ekonomis terjadi manakala dicapai efisiensi atas
penggunaan sumber daya pada pencapaian utilisasi kapasitas tertentu.
Dalam terminologi logistik dikenal dengan load factor. Semakin besar
load factor maka biaya tetap per satuan berat semakin kecil. Implikasi
manajerialnya adalah load factor yang kecil harus dikonsolidasi
dengan load factor yang besar.
c. Densitas
Faktor ketiga yang menentukan biaya transportasi adalah densitas.
Densitas merupakan gabungan antara berat dan volume. Faktor densitas ini
penting, karena umumnya satuan penetapan tarif transportasi dinyatakan
dalam satuan Rupiah per berat (kilogram atau ton). Sementara, kapasitas
kendaraan umumnya dibatasi oleh volume atau kubik, sehingga satuan
berat saja menjadi kurang relevan dalam perhitungan tarif transportasi.
Densitas menggabungkan berat dan volume. Barang yang memiliki densitas
tinggi akan dapat diperoleh biaya tetap transportasi per unit densitas lebih
kecil. Hal ini terjadi karena pada barang dengan densitas tinggi, biaya tetap
akan tersebar sesuai utilisasi kapasitas kubik kendaraan. Umumnya,
manajer transportasi akan lebih memilih barang dengan densitas tinggi,
agar kapasitas kubik kendaraan dapat diutilisasi secara maksimal.
3. Karakteristik biaya transportasi
Karakteristik biaya transportasi dikelompokkan berdasarkan perilaku
biaya dikelompokkan: variable costs, fixed costs, joint costs, dan common
costs.
Biaya tetap (fixed costs) tidak berubah dalam jangka pendek dan tetap
dibayar meskipun operasional transportasi tidak berjalan. Biaya tetap tidak
dipengaruhi secara langsung oleh volume kiriman. Contoh biaya tetap
transportasi adalah sewa atau depresiasi kendaraan, biaya depresiasi pool
kendaraan atau workshop, izin KIR, STNK, dan biaya sistem informasi. Dalam
jangka pendek, biaya tetap ini harus dapat ditutupi oleh contribution margin,
yaitu selisih tarif dengan biaya variabel per kiriman.
11
4. Penetapan tarif transportasi
Tarif transportasi ditetapkan berdasarkan dua pentahapan. Pertama,
pengelompokkan kategori jenis produk atau barang yang diangkut. Kedua,
penetapan tarif berdasarkan jenis kelompok produk atau barang, berat,
densitas, dan jarak.
13
4) Mempertahankan atau memperbaiki market share. Memperbaiki market share
hanya mungkin dilaksanakan bilamana kemampuan dan kapasitas produksi
perusahaan masih cukup longgar, disamping itu juga kemampuan dibidang
lain seperti pemasaran, keuangan, dan sebagainya. Dalam hal ini tarif
merupakan faktor yang penting. Bagi perusahaan kecil mempunyai
kemampuan sangat terbatas, biasanya penentuan harga yang ditujukan untuk
sekedar mempertahankan market share. Perbaikan market share kurang
diutamakan, lebih-lebih apabila persaingan sangat ketat.
Bertahan hidup
Maksimalisasi laba jangka pendek
Memaksimumkan pendapatan jangka pendek
Pertumbuhan penjualan maksimum
Menyaring pasar secara maksimum
Unggul dalam suatu produk
Lebih lanjut, Peter dan Olson (2014:250) mengembangkan model enam tahap
pendekatan strategis untuk penentuan tarif:
15
strategi pemasaran tarif telah ditentukan. Tugas penentuan tarif sekarang
adalah menentukan strategi dan tarif yang (1) cukup diatas biaya agar biosa
membuat tingkat laba yang diinginkan dan mencapai tujuan, (2) terkait
dengan tarif kompetitif, yaitu sesuai dengan strategi pemasaran dan
pe,osisian, dan (3) dirancang untuk membuat permintaan konsumen
berdasarkan kompromi tarif dan nilai.
d) Indikator Tarif
Oentoro (2012 : 150) mengemukakan indikator tarif sebagai berikut :
Harga dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang
dan jasa
Harga sesuai dengan kualitas
Harga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
3. Peranan Discount Pada Transportasi Online
1. Pengertian Discount
f. 2/10, Neto 30 berarti bahwa penjual memberikan potongan dua persen dari
harga resmi yang tercantum dalam faktur apabila pembeli melunasi tagihan
dalam 10 hari. Jika tidak, nilai penuhnya harus dibayar dalam 30 hari.
17
g. Discount dagang (discount fungsional) adalah pengurangan harga tercatat yang
diberikan kepada anggota saluran atas pekerjaan yang akan mereka lakukan
h. Harga Obral (sale price) adalah potongan harga temporer dari harga tercatat
atau resmi. Harga obral dimaksudkan agar pelanggan segera membeli
(McCharty, 2009:363).
4. Layanan
a. Pengertian Layanan
Menurut pandangan kita layanan adalah suatu tindakan sukarela dari satu
pihak ke pihak lain dengan tujuan hanya sekedar membantu.atau adanya
permintaan kepada pihak lain untuk memenuhi kebutuhannya secara sukarela.
19
Pelayanan adalah aspek yang tidak bisa disepelehkan dalam persaingan
bisnis manapun. Karena dengan pelayanan konsumen akan menilai kemudian
menimbang apakah selanjutnya dia akan loyal kepada pemberi layanan tersebut.
Hingga tak jarang para pebisnis memaksimalkan layanannya untuk menarik
konsumen sebesar-besarnya.
Ada beberapa ciri pelayanan yang baik yang dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan :
a) Memiliki karyawan yang profesional khususnya yang berhadapan langsung
dengan pelanggan.
b) Tersedianya sarana dan prasaranayang baik yang dapat menunjang
kelancaran produk ke pelenggan secara cepat dan tepat.
c) Tersedianya ragam produk yang diinginkan. Dalam artian konsumen sekali
berhenti dapat membeli beragam produk dengan kualitas produk dan
pelayanan yang mereka inginkan.
d) Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan dari awal hingga selesai.
e) Mampu melayani secara cepat dan tepat, tentunya jika dibandingkan
dengan pihak pesaing.
f) Mampu berkomunikasi dengan jelas, menyenangkan dan mampu
menangkap keinginan dan kebutuhan pelanggan.
g) Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi, terutama dalam hal
keuangan.
h) Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik tentang produk yang
dijual dan pengetahuan umum lainnya
i) Mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan, sehingga pelanggan
merasa yakin dengan apa yang telah dilakukan perusahaan.
b. Dimensi Layanan
Kualitas memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan,
yaitu kualitas memberikan suatu dorongan khusus bagi para pelanggan untuk
menjalin hubungan kerja atau partner yang saling menguntungkabn dalam jangka
panjang dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan
perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan
mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan,
yang pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kerjasama yang baik
antara pelanggan dengan perusahaan yang memeberikan kualitas memuaskan.
21
peranan yang dapat dilakukan seseorang yaitu initiator, influencer, decider,
buyer dan user. Keputusan pembelian atau penggunaan menurut Kotler dan
Armstrong (2004:227) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembelian atau penggunaan dimana konsumen benar-benar membeli atau
menggunakan. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
ditawarkan.
1) Faktor Budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku
pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling
dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai,
persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga
penting lainnya. Contonhya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika
Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi,
aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme,
kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda.
Masing-masing subbudaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang
lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah
geografis.
2) Faktor Sosial
a. Kelompok acuan
b. Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga
dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan
istilah keluarg orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan
saudara kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agama,
politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua,
keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki
seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.
23
Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat
mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status
mereka di dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam
sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam
organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku
pembeliannya. Contoh seorang direktur di sebuah perusahaan tentunya
memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang
supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya,
seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap
merek-merek yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek
lainnya.
3) Pribadi
c. Gaya hidup
Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang
yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui
sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang
sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat
hal ini sebagai sebuah peluang dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasar
yang mengarahkan merek mereka kepada gaya hidup seseorang.
Contohnya, perusahaan telepon seluler berbagai merek berlomba-lomba
menjadikan produknya sesuai dengan berbagai gaya hidup remaja yang
modern dan dinamis seperti munculnya telepon selular dengan fitur
multimedia yang ditujukan untuk kalangan muda yang kegiatan tidak dapat
lepas dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara, video,
kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang menginginkan telepon
selular yang dapat menujang berbagai kegiatan bisnis mereka.
d. Kepribadian
4) Psikologis
a. Motivasi
25
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-waktu tertentu.
Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang muncul dari tekanan biologis
seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa
kebutuhan yang lainnya dapat bersifat psikogenesis; yaitu kebutuhan yang
berasal dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan,
penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Ketika seseorang mengamati
sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang
terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain yang
samar seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama merek tersebut
yang memacu arah pemikiran dan emosi tertentu.
b. Persepsi
Perhatian selektif
Perhatian selektif dapat diartikan sebagai proses penyaringan
atas berbagai informasi yang didapat oleh konsumen. Dalam hal ini
para pemasar harus bekerja keras dalam rangka menarik perhatian
konsumen dan memberikan sebuah rangsangan nama yang akan
diperhatikan orang. Hal ini disebabkan karena orang lebih
cenderung memperhatikan rangsangan yang berhubungan dengan
kebutuhnnya saat ini, memperhatikan rangsangan yang mereka
antisipasi dan lebih memerhatikan rangsangan yang memiliki
deviasi besar terhadapa ukuran rangsangan normal seperti, orang
cenderung akan memperhatikan iklan yang menawarkan potongan
dan bonus sebesar rp.100.000 ketimbang iklan komputer yang hanya
memberikan bonus atau potongan yang bernilai rp.50.000
27
Distorsi Selektif
Distorsi selektif merupakan proses pembentukan persepsi
yang dimana pemasar tidak dapat berbuat banyak terhadap distorsi
tersebut. Hal ini karena distorsi selektif merupakan kecenderungan
orang untuk mengubah informasi menjadi bermakna pribadi dan
menginterpretasikan informasi yang didapat dengan cara yang akan
mendukung pra konsepsi konsumen.
Ingatan Selektif
Orang akan banyak melupakan banyak hal yang merek
pelajari namun cenderung akan senantiasa mengingat informasi
yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka. Karena adanya
ingatan selektif, kita cenderung akan mengingat hal-hal baik yang
yang disebutkan tentang produk yang kita sukai dan melupakan hal-
hal baik yang disbutkan tentang produk yang bersaing.
c. Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul
dari pengalaman. Banyak ahli pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran
dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat
bertindak, tanggapan dan penguatan. Teori pembelajaran mengajarkan
kepada para pemasar bahwa mereka dapat membangung permintaan atas
suatu produk dengan mengaitkan pada pendorongnya yang kuat,
menggunakan isyarat yang memberikan motivasi, dan memberikan
penguatan positif karena pada dasarnya konsumen akan melakukan
generalisasi terhadap suatu merek. Cotohnya, konsumen yang pernah
membeli komputer merek IBM yang mendapatkan pengalaman
menyenangkan dan persepsi yang positif akan mengasumsikan bahwa
merek IBM merupakan merek komputer yang terbaik, ketika konsumen
akan membeli printer merek IBM mungkin konsumen juga berasumsi hal
yang sama bahwa IBM menghasilkan printer yang baik.
1) Pengenalan Masalah
2) Pencarian Informasi
29
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Yang menjadi perhatian utama
pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan
konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan
pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam
empat kelompok:
31
memuaskan, dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan
gencar. Jika para konsumen tersebut menjual atau
mempertukarkan produk tersebut, penjualan produk baru
akan menurun. Para konsumen dapat juga menemukan
kegunaan baru produk tersebut. Jika para konsumen
membuang produk tertentu, pemasar harus mengetahui cara
mereka membuangnya, terutama jika produk tersebut dapat
merusak lingkungan.
B. Keterkaitan Antara Variabel
1. Tarif dengan Keputusan pilihan Pembelian atau Penggunaan
Menurut Tjiptono (2007:465) tarif dapat diartikan sebagai jumlah uang
(satuan moneter) atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas atau
kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitrianungingrum dan Wahyono (2016) ini
menyatakan bahwa tarif mampu mempengaruhi konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian atau penggunaan suatu produk, bahkan menjadi
pertimbangan yang paling penting dalam melakukan keputusan pembelian atau
penggunaan produk.
2. Discount (Rabat) dengan keputusan pilihan pengguna atau Pembelian
Kesimpulan
33
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijabarkan, maka dapat
dirumuskan suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam penelitian
ini, yaitu:
a) Ho1: β1 = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel tarif
(X1) terhadap keputusan pilihan pengguna atau pembeli (Y).
Ha1 : β1 ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel tarif (X1)
terhadap keputusan pilihan pengguna atau pembeli (Y).
b) Ho2: β2 = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel discount
(X2) terhadap keputusan pilihan pengguna atau pembeli (Y).
Ha2 : β2 ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel discount (X2)
terhadap keputusan pilihan pengguna atau pembeli (Y).
c) Ho3: β3 = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel layanan
(X3) terhadap keputusan pilihan pengguna atau pembeli (Y).
Ha2 : β2 ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel layanan (X3)
terhadap keputusan pilihan pengguna atau pembeli (Y).
d) Ho4: β1,2,3 = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel tarif
(X1), discount (X2), dan layanan (X3) terhadap keputusan pilihan
pengguna atau pembeli (Y).
Ha2 : β2 ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel tarif (X1),
discount (X2), dan layanan (X3) terhadap keputusan pilihan pengguna
atau pembeli (Y).
BAB III
Metode Penelitian
1. Populasi