Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Putu Ardiwata

NRP : 04111740000083

Resume Minggu 10

Manajemen Produksi Kapal Kelas (B)

Building Strategy
 Building strategy dilakukan secara berbeda tergantung setiap jenis kapal yang akan di
produksi.
 Tujuan buiding secara umum adalah untuk mengintregrasikan semua proses yang diperlukan
dalam produksi kapal tersebut.
 Setiap semua step-step pada building strategy harus documented atau terarsip dengan bagus.
 Building y strategy harus disetujui oleh semua pihak yaitu pihak galangan, pihak owner dan
pihak class.
 Build Strategy adalah desain yang disepakati, manajemen material, rencana produksi dan
pengujian, disiapkan sebelum pekerjaan dimulai, dengan tujuan mengidentifikasi dan
mengintegrasikan semua proses yang diperlukan.

 Bagian-Bagian Yang Mempengaruhi Building Strategy


 Work Classification : Penyesuaian dan pengelompokan step pekerjaan produksi kapal
berdasarkan berbagai aspeknya.
 Operational Condition : Hal-hal yang dapat mempengaruhi kondisi operasional pada proses
pembangunan kapal.
 Fasilitas : Fasilitas apa saja yang dimiliki oleh galangan kapal terutama fasilitas galangan
yang dirasa mengalami keterbatasan atau kekurangan di galangan tersebut.
 Operational System : Sistem operasional pada galangan kapal.
 Organizational : Manajement pekerjaan maupun keseluruhan dari sebuah galangan kapal.
 Product : Product yang dihasilkan oleh galangan kapal tersebut.
 Contract Requirement : Pengerjaan apasaja yang sesuai dengan kontrak dengan owner
kapal (Spesification, drawings, dll.).
 Estimating : Mengestimasi kebutuhan jumlah material, berat material, kebutuhan jam orang,
dll.

 Pembagian Building Strategy :


 Primary Level : Identifikasi hal-hal yang sangat penting dan didahulukan saat pembangunan
kapal.
 Secondary Level : Identifikasi hal-hal yang dikerjakan setelah primary level selesai
dilakukan

Extented Modularization of Ship Design and Building Strategy


Galangan kapal kelas dunia sudah menggunakan building strategy yang memungkinkan mereka
untuk secara drastis menurunkan biaya yang mereka keluarkan dalam pembangunan suatu kapal,
meningkatkan kualitas konstruksi pada kapal yang dibangun, dan memaksimalkan desain kapal
dengan fitur yang baik dan kapabilitas kapal yang baik.
Strategi ini dibagi dalam beberapa bagian secara keseluruhan yaitu :

 Meningkatkan manajemen manufaktur dan metode assembly yang digunakan.


 Memanage pembelian material dan material control di galangan kapal.
 Meningkatkan proses bisnis yang ada pada galangan termasuk sedangn owner maupun sub-
contractor.
 Meningkatkan design dan engineering dari sebuah kapal agar kapal lebih efisien dan sesuai
dengan kontrak yang disetujui.

 Improved Manufacturing and Assembly Method


 Pengerjaan outfitting saat block di kerjakan (pre-outfitting).
 Outfitting di jadikan modul agar bisa dikerjakan paralel.
 Pengerjaan dengan grup technology.
 Memperbaiki assembly technology.
 Agreement antara kelompok bekerja.
 Outsourching specialty work.
 Mengurangi pekerjaan yang sulit yang menyebabkan labor cost.
 Mengeliminasi peranca yang mahal. Membagi block dengan baik dan sangat diperhitungkan.
 Meminimize waktu pekerja.
 Meningkatkan under cover assembly operation.

 Improved Procurement and Material Control


 Memperbaiki hubungan dengan vendor.
 Pengelompokan pekerjaan material tipa blok.
 Melakukan standart untuk parts dan komponen bagian kapal.
 Bengkel dan gudang material dekat dengan tempat bekerja assembly field.
 Penjadwalan pengadaan material selalu diatur agar tidak mengalami keterlambatan.

 Improved Business Processes


 Meratakan proses management setiap departemen pekerjaan.
 Memperbaiki schedule dan perencanaan dantara buruh material dan sub-contractor.
 Waktu dan akurasi progress, dan cost dan earned value repoting.
 Memperbaiki estimasi budget produksi dan respon request for proposal (RFP) yang cepat.
 Memperbaiki progress dan cost management.
 Automated data collection system.
 Pembayaran/payment sesuai dengan kontrak agar tidak mengalami keterlambatan pada proses
produksi.
 Streamlined goverment contract yang melebihi kebutuhan.
 Streamlined contract change management.

 Improved ship design dan engineering


 Integrasi antara design dan sistem permesinan kapal yang di produksi.
 Standarisasi komponen dan interim product (dengan ukuran tertentu).
 Desain kapal yang bagus dan simple (sesuai dengan spesifikasi dan bisa digunakan secara
efisien).

Anda mungkin juga menyukai