Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TERMINOLOGI GIZI

1. Anaplasia, hilangnya diferensiasi sel dan orientasinya terhadap satu sama


lain serta terhadap kerangka axial dan pembuluh darahnya.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 53)
,
2. Anoxia, sama sekali tidak ada oksigen; pada istilah ini sering digunakan
sebgai sinonim hypoxia untuk menunjukkan berkurangnya pasokan
oksigen ke jaringan.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 66)

3. Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal jumlah sel


darah merah, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood cells
(hematokrit) per 100 ml darah
(Sumber : Patofisiologi Ed.6. Sylvia A.Price hal 256)

4. Apoptosis, bentuk kematian sel deprogram oleh informasi genetic yang


telah ada dalam sel dengan aktivasi gen atau pelepasan bebrapa proses dari
inhibisi normal mencetuskan kejadian-kejadian yang menyebabkan
kematian sel.
(Sumber : Patofisiologi Ed.6. Sylvia A.Price.Hal. 49)

5. Abrasi, penggosokkan atau pengelupasan melalui proses yang abnormal


atau tidak biasa.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 4)

6. Anabolisme adalah pembentukan atau sintesis makromolekul organic yang


lebih besar dari subunit molekul organik kecil.
(Sumber: Fisiologi Tubuh Manusia. Lauralee Sherwood. Hal. 776)

7. Absorpsi, mengambil substansi ke dalam atau melintasi jaringan.


(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 5)

8. Diet, kebiasaan dalam hal jumlah dan jenis makanan dan minuman yang
dimakan oleh seseorang dari hari ke hari terutama makanan yang di
rancang untuk memenuhi kebutuhan individu yang spesifik.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 314)
9. Defisiensi, kondisi yang ditandai oleh jumlah yang kurang dari normal
atau pasokan yang diperlukan kurang atau kurang kompeten.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 291)

10. Dysplasia, kelainan perkembangan.Di dalam pathology, perubahan


ukuran, bentuk, dan susunan sel dewasa.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 356)

11. Eksudasi, keluarnya cairan, sel, dan debris sel dari pembuluh darah dan
pengendapannya di dalam jaringan atau pada permukaan jaringan,
biasanya merupakan hasil peradangan.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 414)

12. Eksudat, cairan tinggi protein dan debris sel yang keluar dari pembuluh
darah serta diendapkan di dalam jaringan atau pada permukaan jaringan.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 414)

13. Edema adalah pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan


interstisium. Kadang-kadang terjadi penimbunan cairan intertisium ketika
salah satu gaya yang bekerja melintasi dinding kapiler menjadi abnormal
karena suatu hal.
(Sumber : Fisiologi Tubuh manusia dari sel ke sistem. Lauralee Sherwood.
Hal 396)

14. Embolus, massa darah yang membeku atau benda lain yang terbawa oleh
aliran darah dari satu pembuluh darah dan terdorong ke pembuluh darah
yang lebih kecil sehingga menghambat sirkulasi.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 376)

15. Embolisasi, proses atau kondisi yang menimbulkan terjadinya embolus.


(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 376)

16. Glikogenesis, pembentukan glikogen dari glukosa di otot rangka dan hati.
Perangsang insulin.
(Sumber: Fisiologi Tubuh manusia dari sel ke sistem. Lauralee Sherwood.
Hal 781)

17. Gizi, Makanan / zat lain sumber energi atau zat pembangun, yang berguna
bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisme.
(Sumber : Kamus Kedoteran Dorland Edisi 31)
18. Glikolisis, suatu proses kimia yang melibatkan 10 reaksi berangkai
terpisah yang menguraikan molekul gula 6 karbon sederhana yaitu
glukosa, menjadi dua molekul asam piruvat yang masing-masing
mengandung tiga karbon (glik berarti manis, lisis berarti penguraian).
(Sumber: Fisiologi Tubuh manusia dari sel ke sistem. Lauralee Sherwood.
Hal 36)

19. Glikoneogenesis adalah proses sintesis glukosa atau glikogen dari


precursor nonkarbohidrat.
(Sumber: Biokimia Harper. Hal 183)

20. Homeostasis, kecenderungan menuju keseimbangan atau stabilitas dalam


keadaan fisiologis normal organism bersangkutan.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 521)

21. Hipoglikemia, pemberian insulin menurunkan kadar glukosa daran dan


meningkatkan pemakaian serta penyimpanannyadi hati dan otot sebagai
glikogen.
(Sumber: Biokimia Harper Hal. 182)

22. Hiperglikemia, kadar glukosa dalam darah yang lebih tinggi dari 110
mg/dl.
(sumber: Patofisiologi ed. 6 Sylvia A Price hal. 1260)

23. Hyperplasia, peningkatan abnormal jumlah sel-sel normal, dalam susunan


yang normal, pada sebuah organ atau jaringan sehingga meningkatkan
volume organ atau jaringan tersebut.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 538)

24. Hipertropi, pembesaran jaringan atau organ karena pembesaran setiap sel.
(Sumber: Patofisiologi. Sylvia A Price hal.140)

25. Hyperemia, pembengkakan; ekses darah pada bagian tubuh tertentu.


(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 376)

26. Hipoksia, jaringan local merupakan rangsangan yang paling kuat untuk
meningkatkan aliran darah koroner.
(Sumber: Patofisiologi ed.6, Slyvia A Price hal.610)
27. Hipoproteinemia, penurunan tekanan osmotik plasma.
(Sumber : Kamus Kedokteran Doerland Edisi 31)

28. Infeksi, invasi dan multiplikasi mikroorganisme dijaringan tubuh, terutama


yang menyebabkan cedera seluler local akibat metabolism yang
kompetitif, toksin, replikasi intraseluler atau respon antigen – antibody.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 565)

29. Ikterus, penghancuran aktif sel darah merah seperti pada hemolisis,
pelepasan bilirubin secara cepat dalam jumlah besar ke dalam cairan
ekstraseluler menyebabkan warna kekuningan kabur pada kulit dan
conjunctiva.

30. Inflamasi, serangkaian proses bawaan nonspesifik yang saling berkaitan


yang diaktifkan sebagai respons terhadap invasi asing, kerusakan jaringan,
atau keduanya.
(Sumber: Fisiologi Tubuh Manusia. Lauralee Sherwood hal.450)

31. Jejas, Cedera atau rusak; rusak atau sakit; biasanya dipakai untuk cedera
pada tubuh akibat faktor dari luar.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 570)

32. Karbohidrat, konstituen utama makanan hewan dan jaringan hewan.


Karbohidrat ditandai dengan jenis dan jumlah residu monosakarida di
dalam molekulnya.
(Sumber: Biokimia Harper. Hal.127)

33. Kwashiorkor, bentuk malnutrisi protein – energy yang disebabkan oleh


defisiensi protein yang berat; asupan kalori biasanya juga mengalami
defisiensi.

34. Katabolisme, mencakup 2 tingkat penguraian; (1) hidrolisis makromolekul


organic besar sel menjadi subunit-subunit yang lebih kecil, (2) oksidasi
subunit yang lebih kecil, misalnya glukosa, untuk menghasilkan energy
untuk produksi ATP.
(Sumber: Fisiologi Tubuh Manusia. Lauralee Sherwood hal. 777)

35. Kongesti, berlimpahnya darah dalam pembuluh di region tertentu


(Sumber: Patofisiologi. Sylvia A. Price hal. 121 )
36. Koagulasi, (1) pembentukan bekuan. (2) pada kimia koloid, pemadatan sol
menjadi massa gelatinosa; perubahan fase dispersi atau zat padat yang
dilarutkan yang menyebabkan pemisahan sistem menjadi fase cair dan
massa tak larut yang disebut bekuan atau dadih; biasanya peristiwa ini
terjadi secara irreversible. (3) pada pembedahan, disrupsi jaringan dengan
cara-cara fisik untuk membentuk residu amorf seperti pada
elektrokoagulasi dan fotokoagulasi.
(Sumber: Dorland. Ed. 31. Hal 442)

37. Kontusio, cedera pada suatu bagian tubuh berupa pendarahan subkutis
tanpa kerusakan kulit. Disebut juga bruise.
(Sumber: dorland. Ed. 31. Hal 484)

38. Lemak, tiap kelompok heterogen, dan substansi serupa lemak termasuk
asam lemak, lemak netral, lilin, dan steroid, yang tidak larut dalam air dan
larut dalam pelarut non polar.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 629)

39. Malnutrisi, setiap gangguan gizi; keadaan ini dapat disebabkan oleh
ketidakseimbangan atau kekurangan makanan atau defek asimilasi atau
pendayagunaan makanan.
(Sumber: Dorland. Ed. 31. Hal 1279)

40. Marasmus, kematian akibat kelaparan terjadi jika cadangan energy yang
tersedia habis, dan bentuk-bentuk tertentu malnutrisi berkaitan dengan
ketidakseimbangan energi.
(Sumber: Biokimia Harper. Hal. 95)

41. Metabolisme, hasil gabungan semua proses fisik dan kimiawiuntuk


menghasilkan dan mempertahankan substansi hidup yang terstruktur
(anabolisme) dan juga transformasiuntuk menyediakan energy yang
digunakan organism (katabolisme)
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 670)

42. Metaplasia, sifat diferensiasi sel pada jaringan tertentu dapat juga berubah
pada keadaan abnormal.
(Sumber : Patofisiologi. Sylvia A. Price hal. 141)

43. Metastasis, proses terputusnya penyebaran neoplasma ganas.


(Sumber: Patofisiologi. Sylvia A Price hal.143)
44. Mineral, setiap substansi padat nonorganic homogen dari kerak bumi.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 682)

45. Nutrisi, pengambilan dan metabolism nutrient (makanan dan bahan bergizi
lain) oleh suatu organism sehingga kehidupan tetap terjaga dan
pertumbuhan dapat berjalan.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 771)

46. Nekrosis, pembunuhn yang tidak terkendali, tidak disengaja, dan “kotor”
pada sel-sel berguna yang mengalami cedera berat oleh sesuatu dari luar
sel, misalnya pukulan fisik, kekurangan O2, atau penyakit.
(Sumber: Fisiologi Tubuh Manusia. Lauralee Sherwood hal.132)

47. Protein, setiap kelompok senyawa organic kompleks yang


mengandungkarbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur. Protein,
konstituen utama protoplasma semua sel, mempunyai berat molekulyang
tinggi dan terdiri atas asam alfa aminoyang dihubungkan dengan ikatan
peptide.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 887)

48. Pus, tersusun dari air dan zat-zat tertentu, PMN mati dan sakit, jaringan
nekrotik, dan debris jaringan.
(Sumber: Patofisiologi. Sylvia A. Price. Hal. 781)

49. Refluks, aliran balik atau aliran kembali.


(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 926)

50. Thrombus, bekuan darah yang bersifat stasioner di sepanjang dinding


pembuluh darah, seringkali menyebabkan obstruksi vaskuler. Beberapa
ahli membedakan pembentukan thrombus dengan pembentukan koagulasi
atau bekuan sederhana.
(Sumber: Dorland. Ed. 31. Hal 2242)

51. Thrombosis, proses pembentukkan bekuan darah atau koagul um dalam


sistem vaskular selama manusia masih hidup.
(Sumber: Patofisiologi. Sylvia A Price hal. 127)

52. Transudat, cairan yang tertimbun di dalam jaringan atau ruangan karena
alasan-alasan lain dan bukan akibat dari permeabilitas pembuluh.
(Sumber: Patofisiologi ed.6. Sylvia A Price hal.124)

53. Viskositas, friksi yang terbentuk antara molekul-molekul cairan sewaktu


saling bergeser saat cairan mengalir.
(Sumber: Fisiologi Tubuh Manusia, Lauralee Sherwood hal. 371)

54. Vasodilatasi, peningkatan lingkaran dan jari-jari pembuluh akibat


melemasnya lapisan otot polos.
(Sumber: Fisiologi Tubuh Manusia. Lauralee Sherwood hal. 379)

55. Vasokontriksi, kata yang digunakan untuk penyempitan pembuluh. Ketika


lapisan otot polos berkontraksi maka lingkaran pembuluh menjadi lebih
kecil, meningkatkan resistensi dan mengurangi aliran melalui pembuluh.
(Sumber: Fisiologi Tubuh Manusia. Lauralee Sherwood hal.378)

56. Vitamin, nutrisi organik dengan fungsi metabolik esensial yang umunya
dibutuhkan dalam jumlah sedikit pada makanan karena vitamin tidak dapat
disintesis oleh tubuh.
(Sumber: Biokimia Harper. Hal.520)

Anda mungkin juga menyukai