8. Diet, kebiasaan dalam hal jumlah dan jenis makanan dan minuman yang
dimakan oleh seseorang dari hari ke hari terutama makanan yang di
rancang untuk memenuhi kebutuhan individu yang spesifik.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 314)
9. Defisiensi, kondisi yang ditandai oleh jumlah yang kurang dari normal
atau pasokan yang diperlukan kurang atau kurang kompeten.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 291)
11. Eksudasi, keluarnya cairan, sel, dan debris sel dari pembuluh darah dan
pengendapannya di dalam jaringan atau pada permukaan jaringan,
biasanya merupakan hasil peradangan.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 414)
12. Eksudat, cairan tinggi protein dan debris sel yang keluar dari pembuluh
darah serta diendapkan di dalam jaringan atau pada permukaan jaringan.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 414)
14. Embolus, massa darah yang membeku atau benda lain yang terbawa oleh
aliran darah dari satu pembuluh darah dan terdorong ke pembuluh darah
yang lebih kecil sehingga menghambat sirkulasi.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 376)
16. Glikogenesis, pembentukan glikogen dari glukosa di otot rangka dan hati.
Perangsang insulin.
(Sumber: Fisiologi Tubuh manusia dari sel ke sistem. Lauralee Sherwood.
Hal 781)
17. Gizi, Makanan / zat lain sumber energi atau zat pembangun, yang berguna
bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisme.
(Sumber : Kamus Kedoteran Dorland Edisi 31)
18. Glikolisis, suatu proses kimia yang melibatkan 10 reaksi berangkai
terpisah yang menguraikan molekul gula 6 karbon sederhana yaitu
glukosa, menjadi dua molekul asam piruvat yang masing-masing
mengandung tiga karbon (glik berarti manis, lisis berarti penguraian).
(Sumber: Fisiologi Tubuh manusia dari sel ke sistem. Lauralee Sherwood.
Hal 36)
22. Hiperglikemia, kadar glukosa dalam darah yang lebih tinggi dari 110
mg/dl.
(sumber: Patofisiologi ed. 6 Sylvia A Price hal. 1260)
24. Hipertropi, pembesaran jaringan atau organ karena pembesaran setiap sel.
(Sumber: Patofisiologi. Sylvia A Price hal.140)
26. Hipoksia, jaringan local merupakan rangsangan yang paling kuat untuk
meningkatkan aliran darah koroner.
(Sumber: Patofisiologi ed.6, Slyvia A Price hal.610)
27. Hipoproteinemia, penurunan tekanan osmotik plasma.
(Sumber : Kamus Kedokteran Doerland Edisi 31)
29. Ikterus, penghancuran aktif sel darah merah seperti pada hemolisis,
pelepasan bilirubin secara cepat dalam jumlah besar ke dalam cairan
ekstraseluler menyebabkan warna kekuningan kabur pada kulit dan
conjunctiva.
31. Jejas, Cedera atau rusak; rusak atau sakit; biasanya dipakai untuk cedera
pada tubuh akibat faktor dari luar.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 570)
37. Kontusio, cedera pada suatu bagian tubuh berupa pendarahan subkutis
tanpa kerusakan kulit. Disebut juga bruise.
(Sumber: dorland. Ed. 31. Hal 484)
38. Lemak, tiap kelompok heterogen, dan substansi serupa lemak termasuk
asam lemak, lemak netral, lilin, dan steroid, yang tidak larut dalam air dan
larut dalam pelarut non polar.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 629)
39. Malnutrisi, setiap gangguan gizi; keadaan ini dapat disebabkan oleh
ketidakseimbangan atau kekurangan makanan atau defek asimilasi atau
pendayagunaan makanan.
(Sumber: Dorland. Ed. 31. Hal 1279)
40. Marasmus, kematian akibat kelaparan terjadi jika cadangan energy yang
tersedia habis, dan bentuk-bentuk tertentu malnutrisi berkaitan dengan
ketidakseimbangan energi.
(Sumber: Biokimia Harper. Hal. 95)
42. Metaplasia, sifat diferensiasi sel pada jaringan tertentu dapat juga berubah
pada keadaan abnormal.
(Sumber : Patofisiologi. Sylvia A. Price hal. 141)
45. Nutrisi, pengambilan dan metabolism nutrient (makanan dan bahan bergizi
lain) oleh suatu organism sehingga kehidupan tetap terjaga dan
pertumbuhan dapat berjalan.
(Sumber: Dorland. Ed 28. Hal 771)
46. Nekrosis, pembunuhn yang tidak terkendali, tidak disengaja, dan “kotor”
pada sel-sel berguna yang mengalami cedera berat oleh sesuatu dari luar
sel, misalnya pukulan fisik, kekurangan O2, atau penyakit.
(Sumber: Fisiologi Tubuh Manusia. Lauralee Sherwood hal.132)
48. Pus, tersusun dari air dan zat-zat tertentu, PMN mati dan sakit, jaringan
nekrotik, dan debris jaringan.
(Sumber: Patofisiologi. Sylvia A. Price. Hal. 781)
52. Transudat, cairan yang tertimbun di dalam jaringan atau ruangan karena
alasan-alasan lain dan bukan akibat dari permeabilitas pembuluh.
(Sumber: Patofisiologi ed.6. Sylvia A Price hal.124)
56. Vitamin, nutrisi organik dengan fungsi metabolik esensial yang umunya
dibutuhkan dalam jumlah sedikit pada makanan karena vitamin tidak dapat
disintesis oleh tubuh.
(Sumber: Biokimia Harper. Hal.520)