Disusun oleh
C0910010
SURAKARTA
2013
Hak Cipta
Umum
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaanya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jika suatu ciptaan terdiri atas beberapa bagian tersendiri yang diciptakan dua orang atau
lebih, yang dianggap sebagai pencipta ialah orang yang memimpin serta mengawasi
penyelesaian seluruh ciptaan itu, atau dalam hal tidak ada orang tersebut, yang dianggap
sebagai pencipta ialah orang yang menghimpunnya dengan tidak mengurangi hak cipta
masing-masing atas bagian ciptaannya itu.
Apakah suatu ciptaan perlu didaftarkan untuk memperoleh perlindungan hak cipta?
Perlindungan suatu ciptaan timbul secara ototmatis sejak ciptaan itu diwujudkan dalam
bentuk yang nyata. Pendaftaran ciptaan tidak merupakan suatu kewajiban untuk
mendapatkan hak cipta. Namun demikian, pencipta maupun pemegang hak cipta yang
mendaftarkan ciptaannya akan mendapatkan surat pendaftaran ciptaan yang dapat
dijadikan sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa dikemudian hari
terhadap ciptaan tersebut.
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait
kepada pihak lain untuk mengumumkan dan/tidak memperbanyak ciptaannya atau produk
hak terkaitnya dengan persyaratan tertentu
Dewan hak cipta adalah dewan yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden berdasarkan
usulan Menteri Hukum dan HAM yang mempunyai tugas membantu pemerintah dalam
memberikan penyuluhan, bimbingan, dan pembinaan tentang hak cipta. Dewan ini
anggotanya terdiri atas wakil pemerintah, wakil organisasi profesi, dan anggota masyarakat
yang memiliki kompetensi di bidang hak cipta.
Undang-undang Hak Cipta (UUHC) pertama kali diatur dalam Undang-undang No.6 Tahun
1982 tentang Hak Cipta. Kemudian diubah dengan Undang-undang No.7 Tahun 1987. Pada
tahun 1997 diubah lagi dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1997. Di tahun 2002, UUHC
kembali mengalami perubahan dan diatur dalam Undang-undang No. 19 Tahun 2002.
Apakah hak cipta itu dapat dialihkan?
Pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis, dan Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh
peraturan perundang-undangan
Bagaimanakah hak cipta atas hasil kebudayaan rakyat atau atas ciptaan yang tidak
diketahui penciptanya?
1) Negara memegang hak cipta atas karya peninggalan prasejarah, sejarah, dan benda
budaya nasional lainnya.
2) Negara memegang hak cipta atas foklor dan kebudayaan rakyat yang menjadi milik
bersama seperti cerita, hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu, kerajinan tangan,
koreografi, tarian, kaligrafi, dan karya seni lainnya.
Indonesia saat ini telah meratifikasi konvensi nternational di bidang hak cipta, yaitu:
1) Berne Convention tanggal 7 Mei 1997 dengan Keppres No. 18 Tahun 1997 dan
dinonaktifkan ke WIPO pada tanggal 5 Juni 1997, Berne Convention tersebut mulai
berlaku efektif di Indonesia pada tanggal 5 September 1997.
2) WIPO Copyrights Treaty (WCT) dengan Keppres No. 19 Tahun 1997.
3) WIPO Performances and Phonogram Treaty (WPPT) dengan Keppres No. 74 Tahun
2004.
Apakah yang dimaksud dengan hak moral dan hak ekonomi atas suatu ciptaan?
Hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau pelaku yang tidak dapat
dihilangkan atau dihapus dengan alasan apapun, walaupun hak cipta atau hak terkait telah
dialihkan.
Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk
hak terkait.
Hak terkait adalah hak ekslusif yang berkaitan dengan hak cipta yaitu hak ekslusif bagi
pelaku untuk memperbanyak atau menyiarkan pertunjukkannya.
Pendaftaran Ciptaan
Ciptaan di luar bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra, ciptaan yang tidak orisinil ciptaan
yang belum diwujudkan dalam suatu bentuk yang nyata, ciptaan yang sudah merupakan
milik umum.
Tindak pidana bidang hak cipta dikategorikan sebagai tindak kejahatan dan ancaman
pidananya diatur dalam Pasal 27.
Paten
Umum
Paten adalah hak eklusif yang diberikan oleh Negara kepada inventor atas hasil invensinya
di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya
tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2004 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Paten oleh Pemerintah
Keputusan Presiden No. 84 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Paten oleh Pemerintah
terhadap Obat-obat Anti Retrovial
Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah
yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan
dan pengembangan produk atau proses.
Apakah hak yang dimiliki pemegang paten?
1) Pemegang paten memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan paten yang dimilikinya, dan
melarang orang lain yang tanpa persetunjuannya.
2) Pemegang paten berhak memberikan lisensi kepada orang lain berdasarkan surat
perjanjian lisensi.
3) Pemegang paten berhak menggugat ganti rugi melalui pengadilan negeri setempat.
4) Pemegang paten berhak menuntut orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melanggar
hak pemegang paten dengan melakukan salah satu tindakan sebagaimana yang
dimaksud dalam butir 1 diatas.
1) Pemegang paten wajib membayar biaya pemeliharaan yang disebut biaya tahunan.
2) Pemegang paten wajib melaksanakan patennya di wilayah Negara Republik Indonesia.
Bagaimana caranya mengetahui apakah permohonan paten yang sama dengan invensi
seseorang telah diajukan?
Untuk mengetahuinya, dapat dicek atau ditelusuri di DJHKI atau lewat internet ke kantor-
kantor paten luar negeri seperti United States Patent and Trademark Office, Japan Patent
Office, European Patent Office dan lain lain.
Apakah sistem first-to-file dianut oleh sistem paten yang diterapkan di Indonesia?
Sistem paten yang diterapkan di Indonesia menganut sistem first-to-file, dalam Pasal 34
UUP disebutkan “apabila untuk satu invensi yang sama ternyata diajukan lebih dari satu
permohonan paten oleh permohonan paten yang berbeda, hanya permohonan yang
diajukan pertamaatau terlebih dahulu yang diterima”.
Kapan permohonan paten sebaiknya diajukan?
Suatu permohonan paten sebaiknya diajukan secepat mungkin, mengingat sistem paten di
Indonesia menganut sistem first-to-file.
Tahap apa saja yang harus dilalui oleh suatu permohonan paten?
1) Pengajuan permohonan.
2) Pemeriksaan administratif.
3) Pengumuman permohonan paten.
4) Pemeriksaan substantif.
5) Pemberian atau penolakan.
Mengajukan surat permohonan paten yang diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
kepada DJHKI dengan menggunakan formulir permohonan paten yang memuat:
1) Tanggal, bulan, dan tahun permohonan.
2) Alamat lengkap dan alamat jelas orang yang mengajukan permohonan paten.
3) Nama lengkap dan kewarganegaraan inventor.
4) Nama lengkap dan alamat kuasa (apabila permohonan paten diajukan melalui kuasa).
5) Surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa.
6) Pernyataan permohonan untuk dapat diberi paten.
7) Judul invensi.
8) Klaim yang terkandung dalam invensi.
9) Deskripsi tentang invensi, yang secara lengkap memuat keterangan tentang cara
melaksanakan invensi.
10) Gambar yang disebutkan dalam deskripsi yang diperlukan untuk memperjelas invensi
(jika ada).
11) Abstrak invensi.
Dengan membayar biaya sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.
19 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 2005 tentang
Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Hukum
dan HAM, ke rekening DJHKI pada Bank Rakyat Indonesia (BRI), Kantor Cabang
Tangerang dengan nomor 0120-01-000303-30-1
Merek
Umum
Merek adalah suatu “tanda” yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
1) Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain
atau badan hukum lainnya.
2) Sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan
menyebut merknya.
3) Sebagai jaminan atas mutu barangnya.
4) Menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.
1) Sebagai alat bukti bagi pemilik yang berhak atas merk yang didaftarkan.
2) Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhannya.
3) Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhannya.
Indikasi geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang, yang
karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari
kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.
Indikasi asal adalah suatu tanda yang memenuhi ketentuan tanda indikasi geografis yang
tidak didaftarkan atau semata-mata menunjukkan asal suatu barang atau jasa.