2013-2-01577-MC Bab2001
2013-2-01577-MC Bab2001
KAJIAN PUSTAKA
7
8
Pada peneliti keempat yang bernama Min Jeong Ko BA, Bed. Judul
penelitiannya adalah A Case Study of Intercultural Communication in a
Multicultural Classroom in The Brisbane Metropolitan Area. Beliau menggunakan
metode penelitian kualitatif,tujuan beliau melakukan penelitian ini adalah
mempelajari sebuah kelas dengan pelajar dari bangsa yang berbeda serta
mempelajari komunikasi antar budaya memerlukan pemahaman tentang apa yang
mendefinisikan budaya itu sendiri. Juga menjelaskan arti dan perbedaan dari
komunikasi antar budaya dengan komunikasi lintas budaya. Komunikasi lintas
budaya adalah untuk membandingkan khas budaya yang berbeda untuk memahami
perbedaan-perbedaan yang ada.
Pada Peneliti kelima yang bernama Paulene Naidoo,judul penelitiannya
adalah Intercultural Communication: a Comparative Study of Japanese and South
African Work Practice. Metode penelitian yang digunakan adalah Kualitatif,hasil
dari penelitian ini adalah bahwa banyak bagian dunia menjadi serupa karena
prevalensi media yang mengekspos orang dengan unsur-unsur budaya yang berbeda.
Namun juga jelas bahwa kesalahpahaman masih dapat terjadi ketika individu kurang
memahami perbedaan dalam persepsi dan makna dari pesan.
Pada peneliti keenam yang bernama Melissa Wiryanto,Judul penelitian
adalah Analisis Komunikasi Multikultural Dalam Dunia Kerja di Standard Chartered
Bank Cabang Puri Indah.Beliau menggunakan metode penelitian kualitatif,tujuan
dari melakukan penelitian ini adalah meniliti sebuah ruang lingkup kerja team
marketing di Standard Chartered Bank cabang Puri Indah serta mengetahui keadaan
iklim kerja dan kebudayaan yang beragam dalam lingkup Kerja Standard Chartered
Bank Puri Indah serta menemukan berbagai hambatan serta cara mengatasi berbagai
hambatan yang terjadi selama penelitian berlangsung.
2.1 Penelitian sebelumnya (State of the art)
9
Tabel 2.1 Penelitian sebelumnya (State of the art)
N Keterangan Nama Peneliti I Nama Peneliti II Nama Peneliti III Nama Peneliti IV Nama Peneliti V Nama Peneliti Pada
o Penelitian Ini
Dra. Lusiana Andriana Noro Dinara Maya Min Jeong Ko BA, Paulene Naidoo Melissa Wiryanto
Andriani Lubis, Iswari & Prof. Julijanti Bed
MA Pawito, Ph.D
1 Judul Komunikasi Komunikasi Bahasa Sebagai A Case Study of Intercultural Analisis Komunikasi
Penelitian Antar Budaya Antar Budaya di Medium Intercultural Communication: Multikultural Dalam
Kalangan Komunikasi Antar Communication in a Comparative Dunia Kerja di
Mahasiswa (Studi Budaya a Multicultural Study of Japanese Standard Chartered
Tentang Classroom in The and South African Bank Cabang Puri
Komunikasi Brisbane Work Practice Indah
Antar Budaya di Metropolitan Area
Kalangan
Mahasiswa Etnis
Batak dengan
Mahasiswa Etnis
Jawa di
Universitas
Sebelas Maret
8
10
No Keterangan Nama Peneliti I Nama Peneliti II Nama Peneliti III Nama Peneliti IV Nama Peneliti V Nama Peneliti Pada
Penelitian Ini
Dra. Lusiana Andriana Noro Dinara Maya Min Jeong Ko BA, Paulene Naidoo Melissa Wiryanto
Andriani Lubis, Iswari & Prof. Julijanti Bed
MA Pawito, Ph.D
Surakarta)
2 Metode/Teori Metode Penelitian ini Metode kualitatif. Kualitatif seperti Kualitatif dan Metode kualitatif
Yang kualitatif. bersifat kualitatif hal-nya melakukan kuantitatif
Digunakan yang mana interview. digunakan dalam
mempunyai penelitian ini.
beberapa ciri Dimana peneliti
diantaranya membuat
mempunyai latar pertanyaan
ilmiah, survey terhadap
instrumennya 100 orang dari
adalah manusia kedua etnis.
(peniliti atau
orang lain yang
membantu),
menggunakan
metode kualitatif,
11
No Keterangan Nama Peneliti I Nama Peneliti II Nama Peneliti III Nama Peneliti IV Nama Peneliti V Nama Peneliti Pada
Penelitian Ini
analisis data
secara induktif,
Dra. Lusiana Andriana Noro Dinara Maya Min Jeong Ko BA, Paulene Naidoo Melissa Wiryanto
Andriani Lubis, Iswari & Prof. Julijanti Bed
MA Pawito, Ph.D
teori dari dasar,
deskriptif, dan
desain yang
bersifat
sementara.
3 Subyek Beberapa Mahasiswa etnis Mempelajari Mempelajari Dalam lingkup Meniliti sebuah ruang
Penelitian individu dari Batak dengan sebuah komunitas sebuah kelas ruang kerja lingkup kerja team
berbagai macam mahasiswa etnis masyarakat dengan pelajar dari dengan marketing di
latar belakang Jawa di bangsa yang mempelajari dua Standard Chartered
Universitas berbeda bangsa yaitu Bank cabang Puri
Sebelas Maret Jepang dan South Indah
Surakarta Africa
4 Hasil Penelitian Mengerti dan Mempelajari Menyimpulkan Menegaskan Berdasarkan Mengetahui keadaan
memahami dalam studi kasus dalam masyarakat bahwa analisi dari iklim kerja,serta
12
No Keterangan Nama Peneliti I Nama Peneliti II Nama Peneliti III Nama Peneliti IV Nama Peneliti V Nama Peneliti Pada
Penelitian Ini
tentang dimana hubungan
13
No Keterangan Nama Peneliti I Nama Peneliti II Nama Peneliti III Nama Peneliti IV Nama Peneliti V Nama Peneliti Pada
Penelitian Ini
Dra. Lusiana Andriana Noro Dinara Maya Min Jeong Ko BA, Paulene Naidoo Melissa Wiryanto
Andriani Lubis, Iswari & Prof. Julijanti Bed
MA Pawito, Ph.D
pengertian antar budaya dapat multicultural yang mempelajari penelitian ini kebudayaan yang
komunikasi lintas mempengaruhi terdiri dari kelompok komunikasi antar terbukti bahwa beragam dalam
budaya dari efektivitas masyarakat multi ras budaya memerlukan banyak bagian lingkup Kerja Standard
berbagai sudut komunikasi antar dan multi etnik pemahaman tentang dunia menjadi Chartered Bank Puri
pandang ahlinya; budaya. Juga ditemui beberapa apa yang serupa karena Indah serta
kaitan antara memberikan variasi bahasa dalam mendefinisikan prevalensi media menemukan berbagai
komunikasi dan gambaran komunikasi antar budaya itu sendiri. yang mengekspos hambatan serta cara
kebudayaan, hambatan- budaya. Juga adanya Juga menjelaskan orang dengan unsur- mengatasi berbagai
prinsip-prinsip hambatan yang ada penjelasan teori arti dan perbedaan unsur budaya yang hambatan yang terjadi
komunikasi dalam atau ditemukan faktor-faktor dari komunik berbeda. Namun selama penelitian
penerapan pada dalam studi kasus penghambat berlangsung.
konteks antar penelitian yang
budaya, langkah- dilakukan dalam
langkah untuk proses komunikasi
perbaikan antar budaya.
14
No Keterangan Nama Peneliti I Nama Peneliti II Nama Peneliti III Nama Peneliti IV Nama Peneliti V Nama Peneliti Pada
Penelitian Ini
Dra. Lusiana Andriana Noro Dinara Maya Min Jeong Ko Paulene Naidoo Melissa Wiryanto
Andriani Lubis, Iswari & Prof. Julijanti BA, Bed
MA Pawito, Ph.D
dan peningkatan komunikasi antar asi antar budaya juga jelas bahwa
komunikasi antar budaya. dengan kesalahpahaman
budaya, dan komunikasi lintas masih dapat
implikasi budaya. terjadi ketika
penelitian pada Komunikasi lintas individu kurang
konteks budaya adalah memahami
komunikasi antar untuk perbedaan dalam
budaya. membandingkan persepsi dan
khas budaya yang makna dari pesan.
berbeda untuk
memahami
perbedaan-
15
No Keterangan Nama Peneliti I Nama Peneliti II Nama Peneliti III Nama Peneliti IV Nama Peneliti V Nama Peneliti Pada
Penelitian Ini
Dra. Lusiana Andriana Noro Dinara Maya Min Jeong Ko Paulene Naidoo Melissa Wiryanto
Andriani Lubis, Iswari & Prof. Julijanti BA, Bed
MA Pawito, Ph.D
5 Perbedaan Sebagian besar Hambatan Keterampilan Hambatan Keadaan dan Perbedaan terdapat
masing- hambatan KAB terhadap KAB berkomunikasi terbesar yang tempat yang ada pada kasus
masing lebih banyaknya pada penelitian ini seorang individu ditemukan peniliti harus mendukung permasalahan yang
penelitian diakibatkan oleh lebih cenderung merupakan faktor dalam penilitian individu-individu satu dengan lainnya
kurangnya diakibatkan penting dalam ini adalah yang ada untuk serta perbedaan pada
wawasan perbedaan 2 etinis KAB kemauan dari mampu dan cara mengatasi
seseorang yang mempunyai seorang individu- menciptakan permasalahan
terhadap budaya perbedaan kultur individu yang ada KAB maupun hambatan
lainnya untuk terbuka dan yang terjadi.
menerima
keberagaman
yang ada
16
No Keterangan Nama Peneliti I Nama Peneliti II Nama Peneliti III Nama Peneliti IV Nama Peneliti V Nama Peneliti Pada
Penelitian Ini
Dra. Lusiana Andriana Noro Dinara Maya Min Jeong Ko BA, Paulene Naidoo Melissa Wiryanto
Andriani Lubis, Iswari & Prof. Julijanti Bed
MA Pawito, Ph.D
6 Persamaan Dua saluran Hambatan- Pemahaman Menjadi individu Agar KAB Sama-sama meneliti
masing- komunikasi (antar hambatan yang terhadap variabel yang efektif dalam berjalan efektif mengenai KAB serta
masing pribadi dan media ditemukan dalam kognitif dan KAB adalah pilihan dan dari setiap penelitian
penelitian massa) proses personal yang pribadi individu meminiimalisir memiliki latar
mempengaruhi komunikasi antar dipakai untuk tersebut. hambatan belakang serta
proses dan hasil budaya seperti menerangkan komunikasi pada penggunaan teori
keseluruhan KAB stereotipe, KAB yang efektif individu-individu yang serupa.
keterasingan, terinci pada yang ada, sebuah
ketipastian, beberapa indikator peruhasaan perlu
etnosentrisme, memperhatikan
prasangka, dan beberapa syarat.
relasi.
17
3. Menambah pengetahuan
Latar belakang budaya yang berbeda yang menjadi perbedaan diantara dua
orang partispan dalam komunikasi merupakan sumber pembelajaran diantara
mereka.Akibatnya,komunikasi antarbudaya menambah pengetahuan
bersama,saling mempelajari budaya lain,ketika komunikator dan komunikan
yang berasal dari latar belakang yang berbeda melakukan tindak
komunikasi.Seorang komunikatot akan bertambah pengetahuannya tentang
budaya lain dari komunikan.Begitu juga sebaliknya,seorang komunikan akan
bertambah pengetahuan tentang budaya lain dari komunikator.
berkata kepada Anda, "Kau tidak mendengarkan aku, kan?".Salah satu alasan
kita tidak mengembangkan keterampilan mendengarkan adalah karena
budaya kita yang bergerak sangat cepat yang menyebabkan individu
sepertinya tidakpunya waktu untuk mendengarkan, menjadi terlalu sibuk
berbicara, dan jikasi individu tidak berbicara, maka individu yang lain
merumuskan apa yang akan dikatakan oleh individu itu selanjutnya.
Mendengar adalah proses pasif dan fisik mendengarkan. Terkadang
seorang individu mungkin mendengarakan tapi tidak memahami makna yang
sedang dibicarakan. Mendengar hanya terjadi ketika pesan yang diucapkan
membuat getaran pada gendang telinga si pendengar dan mengirimkan sinyal
ke otak manusia.
Tahapan seseorang mendengar dan mendapatkan arti pesan yang
disampaikan berdasarkan informasi yang diterima berdasarkan struktural
sehingga tidak membuat bingung si pendengar.
Juga seorang pendengar mampu mendapatkan pesan yang
disampaikan adalah kemampuan mendengarkan secara kritikal dan untuk
memusyawarahkan apa yang dikatakan dengan menjelajahi logika, alasan,
dan sudut pandang si pembicara. Hanya ketika si pendengar mencapai tahap
mendengerkan secara kritikal maka dapat memulai merefleksikan kredibilitas
pembicara, pesan, dan motivasi di balik pembicaraan.
Selain itu adanya “Self-reflexive listening”; dimana si pendengar
mendengerkan apa yang dibicarakan oleh pembicara yang berlaku untuk
kehidupan si pendengar. Dengan merenungkan apa yang dikatakan dan
bagaimana hal itu akan mempengaruhi si pendengar, si pendengar akan
mendengarkan secara sadar. Ketika si pendengar mendegarkan secara “self-
reflesive listening”, si pendengar akan mendapatkan pesan yang tersampaikan
seperti hal-hal yang mencermikan identitas si pendengar di tempat kerja,
tujuan pribadi si pendengar, pemahaman si pendengar tentang isu atau
masalah dan juga kepekaan si pendengar terhadap kebutuhan orang lain.
Ketika semua pendengar yang ada pada sebuah perkumpulan saling
komunikasi mendengarkan secara sadar, maka semua semua mitra
komunikasi yang terlibat merefleksikan bagaimana pembicaraan yang terjadi
bisa mempengaruhi keseluruhan kelompok, tim, atau perusahaan.
30
Dalam teori ini memiliki model pengelolaan konflik yang ada yakni:
Avoiding (penghindaran).
Dimana akan menghindari diskusi perbedaan-perbedaan dengan anggota
kelompok.
Obliging (keharusan).
Dimana akan menyerahkan kepada kekebijakan anggota kelompok.
Compromising.
Menggunakan,memberi dan menerima sedemikian,sehingga suatu
kompromi bisa dibuat.
Dominating.
Memastikan penanganan isu sesuai kehendak diri sendiri.
Integrating.
Menukar informasi akurat dengan anggota kelompok untuk memecahkan
masalah bersama-sama.
Asumsi teori ini beranggapan bahwa budaya memiliki dampak yang
signifikan pada orang berkomunikasi dan mengelola konflik dengan masing-
masing individu dan antar kelompok.Budaya rangka menyediakan referensi
bagi individu dan kelompok interaksi karena terdiri dari nilai, norma,
kepercayaan, dan tradisi yang memainkan peranan besar dalam bagaimana
seseorang atau sekelompok mengidentifikasi diri. Dr.Ting Tooney
menyatakan bahwa konflik dapat berasal dari salah satu langsung peraduan
kepercayaan budaya dan nilai-nilai atau sebagai akibat dari menyalah-
aplikasikan harapan tertentu dan standar perilaku untuk suatu situasi.Face
Negosiasi Teori mengidentifikasi tiga tujuan masalah konflik yang akan
ditawarkan meliputi: konten,penghubung,dan identitas.
Isu adalah tujuan konflik eksternal masalah yang berpendapat seorang
individu dalam hal tinggi. Relational konflik tujuan seperti namanya lihat
bagaimana menentukan individu atau ideal akan menentukan hubungan
mereka dengan anggota lainnya dalam situasi konflik. Akhirnya identitas
berbasis tujuan melibatkan isu identitas konfirmasi,menghormati,dan
persetujuan dari konflik anggota. Ini memiliki tujuan terkait dengan budaya
dan mereka yang paling langsung berhubungan dengan identitas wajah
menyimpan masalah.
32
Analisis
Komunikasi
Multikultural
Dalam Dunia Kerja
Di Standard
Chartered Bank
Cabang Puri Indah.