BAB 7 RELATIVITAS KHUSUS

UJI KOMPETENSI BAB 7 v

... v = 0,6 c → = 0,6
c
I. PILIHAN GANDA
1 1 1 10
γ= = = =
1  0,6 0,8 8
2 2
1. v
1  
2. Kecepatan relative kedua roket c
v = 0,80 c perbandingan dialatasi waktu untuk system yang
dimaana v1 = v2 = ac, maka besar v adalah bergerak dengan kecepatan 0,8c dengan system
v1  v2 ac  ac yang bergerak dengan kecepatan 0,6c yaitu
v= = = 0,8c
1 2
v1v2
1 2
ac 2
t 0,6c  0,6c
10
8 4
c c = = 6 = =
t 0,8c  0,8c 10 6 3
2 ac
= 0,8c 8
1 a2 Jawaban : B
1ac = 0,8c + 0,8a2c2
Dapat ditulis sebagai persamaan kuadrat 6. selang waktu yang diukur oleh pengamat yang
0,8a2 – 2a + 0,8 = 0 diam terhadap kejadian Δtp = T jadi jika meson
Akar persamaan kuadrat tersebut adalah nilai diam dalam laboratorium, maka waktu hidupnya
kecepatan yang dicari akan diukur sebagai waktu relativistic atau Δt yaitu
2 22  40,80,8 sebesar
a=
20,8 t p
Δt =
2
2  4  2,56 2  1,2 v
= = 1  
1,6 1,6 c
Maka nilai a yang mungkin adalah T
=
a = atau a = 0,5 2
v
jadi kelajuan roket ralatif terhadap bumi adalah 2c 1  
atau 0,5a c
Jawaban : B Jawaban : C

4. periode pendulum relative terhadap bumi 7. kelajuan pesawat v = 0,99c

T0 = 3,0 s waktu relativistic Δt = 700 hari
Kecepatan pengamat terhadap bumi → pesawat dianggap sebagai kerangka acuan yang
v 95 inersial, sehingga selang waktu yang diukur oleh
v = 0,95c → =
c 100 pengamat dibumi merupakan waktu relativistic (=
1 1 700 hari) karena bumi bergerak relative terhadap
γ= = = 3,2 kejadian jadi banyak pembelahan bakteri didalam
1  0,95
2 2
v pesawat dapat diketahui jika waktu yang propernya
1   diketahui waktu proper / selang waktu terjadinya
c
pembelahan Δtp
periode pendulum relative terhadap pengamat 2
T = γ · T0 = 3,2 (3,0) = 9,6 s t v
Δtp = = Δt 1   
Jawaban : C  c
5. dilatasi waktu cepat dihitung dengan persamaan
= (700 hari) 1
0,99 c 2
Δt = γΔtp c2
Jika untuk kedua kasus Δtp tetap maka Δt ≈ γ = 700 hari × 0,141 = 99 hari
v Banyaknya pembelahan yang dilakukan oleh
. . v = 0,8c → = 0,8
.
c bakteri
1 1 1 10 99 hari
γ= = = = n= = 9,9 kali ≈ 10 kali pembelahan
1  0,8 0, 6 6 10 hari
2 2
v
1   Jadi banyaknya bakteri setelah 10 kali pembelahan
c = 210
Jawaban : B
BAB 7 RELATIVITAS KHUSUS
M0
8. waktu sejati Δtp = 4,0 μs Sehingga M = =∞
0
Jarak yang ditempuh meson (dalam kerangka
Bentuk grafik adalah
acuan bumi) x = 1200 m
Waktu rellativistik yang dialami meson
1
Δt = γΔtp ; γ2 = 2
v
1  
c
Jarak tempuh meson, x
x = v Δt ; v = kecepatan meson
1200 = v Δt = v · γΔtp
1200 1200
vγ = = = 3 × 108 Jawaban : C
t p 4  10  6
v2γ2 = 9 × 1016 14. massa diam M0 = 2 kg
9 10 16 Kecepatan benda v = 0,6c
v2 = 9 × 1016 − v2
3 10  8 2
v 6 3
= =
c 10 5
9 1016 1 1 5
2v = 9 × 10 → v =
2 16 2
γ= = =
2 2
9 4
v 1
3 3 1   25
v= × 108 = 2 × 108 m/s c
2 2
massa relativistic M
Jawaban : C
5
M = γM0 = (2) = 2,5 kg
9. panjang sejati Lp = 6 m 4
Kecepatan pesawat v = 2,7 × 108 m/s Jawaban : B
Maka panjang batang diukur dari bumi
1 1 15. m = 125% m0 = 1,25m0
γ= =
v
1  
2

1
2,7 10  8 2
m=
m0
→ 1
v2 m
= 0
2,7 10 
2
v2 c m
c 8 2
1
= 2,29
c2
Lp m0
6 = = 0,8
L= = = 2,62 m 1,25m0
 2,29
Jawaban : B v2 v2
1 = 0,64 → = 0,36
c2 c2
v
13. massa diam M0 = 0,36 = 0,6
Massa relativistic M
c
Kelajuan v Jawaban : D
Massa relativistic dapat dihitung dengan
persamaan 16. massa relativistik
m = γm0
M0 v
M= ; =β 12 v 12
v2 c .. . v1 = c→ =
1 2 13 c 13
c 1 1 1
M0 γ1 = = =
M= v 2
 12 
2
169  144
1  2 1 1  
c2  13  169
Untuk β → 0; faktor β2 diabaikan
1 – β2 ≈ 1 ; sehingga M = M0
13
γ1 =
Untuk β → 1 faktor 1 − β2 ≈ 0 5
BAB 7 RELATIVITAS KHUSUS

.. . v2 =
5
c→
v
=
5  
13 c 13  
1
1 1 13 EK = m0c2   1
γ2 = = =  v2 
2
169  25 12  1  
5 
2

1   169
c
 13  6 1 v 2
25
perbandingan masssa relativistic m1 : m2 = → 1 2 =
5 v2 c 36
13 1 2
m1 m 12 c
= 1 0 = 5 =
m2  2 m0 13 5 v2 =
11 2 1
c → v = c 11
12 36 6
Jawaban : B Jawaban : C

v 6 3 21. soal tidak lengkap

17. v = 0,6c → = =
c 10 5 22. Etotal , E = 4E0
1 1 5 Besar energi total dapat dicari dengan
γ= = =
3
2
25  9 4 E0 v 2  E0 
2

1   25 E= → 1 = 
5 v2 c2  E 
1
massa jenis ρ = 3200 kg/m2 c2
massa jenis relativistic 1
2   E 2  2
5 v = c 1   0  
ρ = γ ρ0 =   (3200 kg/m3)
2

4   E  
= 5000 kg/m3 1

Jawaban : D 16  1 2 1
v=c  = c 15
 16  4
18. Energi yang dipancarkan matahari tiap sekon Jawaban : B
sebesar
P = 1,6 × 1016 W 23. diketahui E = 10 E0
Berarti dalam 1 hari (t = 86400 s) energi yang
Dari persamaan hubungan antara energi dengan
dipancarkan dalam waktu 1 hari
momentum relativistic
E = P × t = (1,5 × 1016) (86400)
= 1,296 × 1021 J 2
E = E0 2
+ (pc) → p =
E 2
2
 E0
2
 1
2

Dimana E = mc2
c
E 1,296 10 21 Maka besar momentum partikel adalah
 
m= = = 14400 kg
c2
 
2
3 108
1
 10 E 2  E 2 
10E 
2
1
 0   E0
2 2
p=  
0 2
jadi massa materi yang diproses dalam 1 hari 0
=
sebesar 14400 kg c c
Jawaban : E
=
9E  0
2
1
2
=
3 E0
v 99 104 c c
19. = →γ= = 7,09 ≈ 7,1 Dimana E0 = m0c2 ; maka momentum nya menjadi
 
c 100 109
Energi kinetik partikel EK 3 m0 c 2
p=
EK = (γ – 1) E0 c
Perbandingan antara EK : E0 = 3m0c
EK Jawaban : C
= (γ – 1) = (7,1 – 1) = 6,1
E0
24.
Jawaban : C
25.
20. energi kinetik EK = 20% energi diam
Energi kinetik relativistic adalah II. ESAI
BAB 7 RELATIVITAS KHUSUS
= 171,5 pulsa/s
1.
7. v = 0,8c
2. x = 3,00 m
tetapan lorentz
3. v = 0,80c 1 1 5
ux' = 0,40c γ= = =
v2 1  0,8 3
2
kecepatan bola yang diamati oleh pengamat yang 1
diam c2
ux =
u ' x v
=
0,4c   0,8c  jarak tempuh partikel
v u'
1 2 x 1
0,40,8c 2 x=vt
maka umur partikel yang bergerak
c c2 x 3 3
=
1,2c
1,32
= 0,90c
t=
v
= =
0,8c 0,8  3 108  
–8
= 1,25 × 10 s
.. . umur partikel memanjang menurut kerangka acuan
4. vAt = 0,8c kita
vBt = −0,6c → vtB = −vBt = −(−0,6c) = 0,6c Dari persamaan pemuaian waktu
kecepatan roket A diukur dari roket B 1 3
v  vBt 0,8c   0,6c  t = γ t0 → t0 = t= (1,25 × 10 – 8 s)
vAB = At =  5
v At vBt
1 2 1  0,8  0,6
= 7,5 × 10–9 s
c → jika pengamat ikut dengan partikel dengan
1,4c kelajuan v, maka partikel dianggap berada dalam
= = 0,95c
1,48 keadaan diam. Pengamat dan partikel berada pada
kerangka acuan yang sama dalam kerangka ini
5. Δt = 2 hari (diukur dari bumi) umur partikel t0 = 7,5 × 10–9 s
Δtp = 1 hari (diukur dari pesawat)
Pemekaran waktu 8. kelajuan v = 0,2c
t 2 Jarak tempuh x = 500 × 103 m = 5 × 105 m
Δt = γ Δtp → γ = = =2 Nilai γ
t p 1 1 1
γ= = = 1,02
Dimana tetapan lorentz
v2
1 2 1
0,2c 2
1 v2 1
γ= → 1 = 2 c c2
v 2 c 2

1 waktu tempuh menurut pangamat di luar kapal
c2 x 5 105 m
= 8,33 × 10–3 s
v2 1 v2 1
1 2 = → 2 = 1 − =
3
t=
c
=

0,2 3 108 
c 4 c 4 4 a. waktu tempuh menurut pengamat didalam kapal
1 (pengamat dan kapal berada pada kerangka acuan
v= 3c yang sama ; kapal berada pada keadaan diam
2
terhadap pengamat)
jadi kelajuan pesawat terhadap bumi adalah
1 1
t = γ t0 → t 0 = t
v=
2
3c 
8,33 103
t0 = = 8,16 × 10–3 s
6. v = 2 2 × 108 m/s (menjauhi bumi) 1,02
.. . pemecahan soal dilakukan dengan analogi efek b. jarak tempuh kapal menurut pengamat didalam
Doppler kapal
.. . pengamat dan sumber menjauhi, sehingga waktu
v2 1 5 105 m
total kedatangan pulsa yang berurutan h = h0 1 = h 0 =
c2 
 
1,02
1v
c = 103 1  2 210 3  10
8 8
= 4,9 × 105 m
T = T0
1v
c

1  2 2108 3  108 
9. t0 = 2,2 × 10–16 s (waktu hidup saat diam)
= 103 (0,1715) v = 0,995c
BAB 7 RELATIVITAS KHUSUS
h = 10 km = 10 × 103 m 2
 2,5 
a. karena muon bergerak dengan kecepatan sebesar v, v = c 1   = 0,92c
maka umur muon memanjang menurut kerangka  6,5 
acuan kita dengan pemuaian waktu terjadi .. . kecepatan pesawat v = 0,92c
t0
t= = γ t0
v2 v 1,5 108
1 2 12. = = 0,5
c c 3 108
dimana 1 1
γ= =
1  0,5
1 1 2 2
γ= = = 10,0125 v
v2 1  0,995
2 1  
1 c
c2 = 1,5
maka besar pemuaian waktu Pengerutan panjang
t = (10,0125) (2,2 × 10–16 s) 1
= 2,2 × 10–15 s L= L0
Dalam kerangka acuan muon, dimana tidak ada 
pemuian waktu sehingga jarak tempuh muon Maka panjang pesawat saat diam
adalah h = 104 m L0 = γL = (1,15) (10 m) = 11,5 m
Jarak tempuh menurut kerangka acuan pengamat
(h0) adalah 13. v = 0,96c
1
v2 1 γ= = 3,57
1
1  0,96
h = h0 = h0 2
c 2

h0 = hγ = 104 (10,0125) = 10,0125 × 104 m luas pesawat = ½ (p0 × t) = ½ (50 × 25) m2 arah
waktu tempuh muon menurut kerangka acuan kita gerak pesawat searah dengan panjang pesawat, jadi
(t) hanya panjang saja yang mengalami penyusutan
vt = h0 = 10,0125 × 104 m panjang dan memiliki panjang relativistic sebesar.
10,0125 104 m p=
p0
maka luas pesawat menjadi
t= = 3,35 × 10–5 s
0,9953 10 m/s
8 
p0 t
L = ½ (p × t) =
10. v = 0,96c 2
1 1 Luas pesawat menurut pengamat
γ= = = 3,57
1  0,96 50 25
2 2
v
1 L= = 175,07 m2
c2 23,57 
t = 14 tahun
jadi B kembali dari perjalanannya setelah 14. kelajuan v = 0,60c
t 1 1 1
tp = 0 = (14 tahun) γ= = = 1,25
 v2 1  0,6
2
3,57
1 2
= 3,9 tahun ≈ 4 tahun c
Jadi saat B kembali ia akan berumur 24 tahun dan misalkan pesawat bergerak kearah sumbu – x,
A berumur 34 tahun sehingga arah gerak pesawat sejajar dengan L1
akibatnya hanya L1 saja yang mengalami
11. panjang L0 = 6,5 m pengerrutan panjang jadi panjang L1 adalah panang
L = 2,5 m relativistic sebesar
Pengerutan panjang
2
1
L'1 = L1
v2 v2  L  
L = 1  2 L0 → 1  2 =  
c c  L0  Jadi bentuk kubus yang diamati menjadi berbentuk
2 2 persegi dengan dimensi
v2  L L 1
= 1   
L  → v = c 1    L'1 = L1 ; L2 = L3 = 2,0 m
c2  0  L0  
Panjang rusuk
BAB 7 RELATIVITAS KHUSUS
1 1000
L'1 = 2,0 m = 1,6 m ; L2 = L3 = 2,0 m = = 640 m3
1,25 1,25
→ jika pesawat bergerak sejajar terhadap salah satu
15. massa jenis kubus = 7200 kg/m2 diagonal kubus, artinya pesawat bergerak terhadap
Kelajuan rusuk v = 0,8c komponen x dan y jadi ada 2 sisi yang mengalami
1 1 pengerutan panjang
γ= = = 1,66 → jika pesawat bergerak sejajar diagonal ruang
v2 1  0,8
2
1 2 kubus, maka itu artinya pesawat bergerak relative
c terhadap ke – 3 sumbu kubus, yaitu x, y dan z. jadi
volume kubus dalam keadaan diam ketiga sisi kubus akan mengalami pengerutan
v0 = L03 = (10 × 10–2)3 m3 = 10–3 m3 dengan faktor γ – 1
saat kubus bergerak, rusuk yang searah dengan
arah geraknya akan mengalami pengerutan dengan 17. v = 0,28c
panjang relativistic Maka tetapan lorentz
1 1 1
L= L0 γ= = = 1,04
 1  0,28
2 2
v
Sehingga volum relativistiknya menjadi 1 2
c
1 1 1 a. massa relativistic
v=( L0) (L0) (L0) = L03 = v0
   m = γ m0
1 = (1,04) (6 kg) = 6,24 kg
= (10 – 3 m3) = 6,02 × 10–4 m3 5
1,66 b. v = 0,8c → γ =
3
m
Massa jenis = ρ0 = 5
v0 massa relativistic m = γ m0 = × 6 kg
3
Massa jenis kubus meurut pengamat = 10 kg
m m m
ρ= = = = γρ0 c. v=½ 3c→γ=2
v 1 v
v0 0 massa relativistic m = γ m0 = 2 (6 kg)
 = 12 kg
= (1,66) (7200 km/m2) = 11952 kg/m3 2
d. v= 5 c → γ = 2,24
5
16. v = 0,6c → γ = 1,25
massa relativistic m = γ m0 = (2,24) (6 kg)
v0 = 1000 cm3
= 13,44 kg
a. saat pesawat bergerak sejajar salah satu sisi maka
sisi tersebut akan mengalami pengerutan panjang
18. massa relativistic = 5 massa diam
sebesar
m = 5 m0
1 diketahui bahwa massa relativistic
L0, sehingga volumenya menjadi
 m
m = γ m0 → γ =
1 1 m0
v= v0 = (1000 cm3) = 800 cm2
 1,25 dimana
b. Jika pesawat bergerak sejajar salah satu diagonal 1 m
kubus, maka diagonal kubus akan mengalami γ= =
v 2 m0
pengerutan panjang dengan faktor γ – 1 panjang 1
diagonal kubus c2
2
D0 = L  L = L0 2 v2  m 
2 2
v m 
2 2

Diagonal kubus mengalami pengerutan sebesar

1  2 =   →   = 1 −  0 
c  m0  c m
1 1 1
L0  Maka kelajuan partikel, v
2 2
D= L0 = L0 2
   2
 m 
2
m 
.
.. jadi ada 2 sisi yang mengalami pengerutan v = c 1   0  = c 1   0 
panjang, sehingga volum kubus sekarang m  5m0 
1  1  25  1 1
 L0  L0  = 2 L03 = 2 v0
1 1 2
v =  L0  =c = c 24 = c 6
      25 5 5
BAB 7 RELATIVITAS KHUSUS
Energi kinetik EK = (γ – 1)E0
19. momentum relativistik Maka perbandingan energi kinetik dengan energi
p = γ m0v ; m0 = 9,1 × 10–31 kg diam E0
1 1 EK 17 9 9
a. v = 0,60c → γ = = =γ=( − 1) = → EK = E0
v2 1  0,6 E0 8 8 8
2
1
c2
= 1,25 5
22. m= m0 ↔ m = γ m0
Maka momentum relativistic 4
p = γm0v = (1,25) (9,1 × 10–31) (0,6) (3 × 108) 5
= 2,05 × 10–22 kg m/s Maka besar γ =
4
1 1
b. v = 0,80c → γ = = Energi kinetik proton :
v2 1  0,8
2
5
1 2 EK = (γ – 1)m0c2=( −1)(1,7 × 10–27)(3 × 108)2
c 4
= 5/3 = 3,825 × 1011 J
Maka momentum relativistic
p = γm0v = (5/3) (9,1 × 10–31) (0,8) (3 × 108) 23.
= 3,64 × 10–22 kg m/s
24. Energi kinetik EK = ½ E0
20. momentum relativistic p = γ m0v Dari persamaan
Momentum klasik p0 = m0v EK = (γ – 1)E0
Momentum relativistic lebih besar 1% dari Maka tetapan lorentz
momentum klasik, sehingga 1 3
p = 0,01p0 + p0 = p0 (0,01 + 1) γ=1+ =
2 2
= 1,01p0 kecepatan partikel v dihitung dengan persamaan
Jadi γ = 1,01
2 v2 1 2
v2 1 v2  1  1 = =
1 2 = → 1 2 =   c 2
 3
c 1,01 c  1,01  2
v 4 v2 9 4 5
1
1 2 = → 2 = − =
v   1  
2 2 2
v2  1  c 9 c 9 9 9
= 1   → = 1  
c2  1,01  c   1,01   Kecepatan v
1
Maka kelajuan parikel v= c 5
v = 0,14c 3

15 v 15 5
21. v= c→ = 25. Energi total : E =
Energi kinetik
17 c 17 4
1 1 5 5 5 5
γ= = E = EK = (E − E0) = E − E0
 15 
2
289  225 4 4 4 4
1   289 5 5 1 5
 17  E – E = E0 → E = E0
4 4 4 4
17 Jadi energi total partikel akan sama dengan
=
8 E = 5E0 (E0 = energi diam)
Massa relativistic : m = γ m0 Diketahui bahwa
Maka perbandingan massa relativistic dengan E = γE0
massa diamnya : Maka besar γ = 5
m 17 17 Kelajuan partikel v dihitung dengan persamaan
=γ= →m= m0 2
1
2 2
m0 8 8 v 1 24
  = 1    = 1    =
Massa relativistic : E = γ E0 c   5 25
Maka perbandingan massa relativistic dengan Maka kecepatan v
massa diamnya : 2
E 17 17 v= c 6
=γ= →E= E0 5
E0 8 8
BAB 7 RELATIVITAS KHUSUS
26. daya radiasi energi diam
energi mc 2 E0 = m0c2
P= = Jadi momentum elektron
waktu t
m0 c 2
=
4 10 310 
9 8 2 p=2 6 =
c
= 2 6 m0c
1
= 2 6 (9,1 × 10–31) (3 × 10+)
= 3,6 × 1025 watt
= 5,46 6 × 10–22 kg m/s
27. elektron dipercepat oleh beda potensial sebesar v = Untuk proton
1,5 MV sehingga memperoleh energi sebesar 1,5 p = 2 6 m0c
MeV → seluruh energi listrik yang diperoleh
diubah menjadi energi kinetik elketron, atau = 2 6 (1,6 × 10–27) (3 × 108)
qv = energi kinetik – 1,5 MeV = 9,6 6 × 10–19 kg m/s
energi total relativistic
1
E0   E 0 2  2 29. a. kecepatan elektron v = 0,80c
E= → v = c 1     Energi potensial = energi kinetik elektron
v2   E   q Δv = ½ mv2
1
c2 m 2
Δv = ½ v
Energi diam elektron q
E0 = m0c2 = (9,1 × 10–31) (3 × 108)2
= 8,19 × 10–14 J =½
9,110 0,80  3 10 
 31 8 2

EK = (1,5 × 106) × (1,6 × 10–19) J 1,6  10 19

= 2,4 × 10–13 J = 1,63,8 × 103 volt
Maka energi total untuk elektron E = E0 + EK = Energi kinetik relativistic
(8,19 × 10–14 + 2,4 × 10–13) = 3,219 × 10–13 J EK = (γ – 1) m0c2
Kecepatan elektron dihitung dengan Dimana
1
  E 0 2  2 1 1 10
γ= = =
v = c 1     v2
1  0,8
2 6
  E   1
1
c2
  8,19 10 14  2  2
energi diam elektron = m0c2
= c 1    
13  m0c2 = (9,1 × 10–31) (3 × 108)2
  3,219 10   = 8,19 × 10–14 J
= c (0,97) Beda potensial yang diperlukan menurut teori
Jadi elektron akan bergerak denga kecepatan relativistic
v = 0,97c q Δv = (γ – 1) E0
massa relativistic elektron
Δv =
  1E0
E q
E = mc2 → m = 2
c 10 6  18,19 10  14

3,29 10 13 =

= 3,58 × 10–30 kg 1,6  10 19
3,219 10 
m=
8 2
= 341250 volt

28. E = 5E0 5
Hubungan antara energi dengan momentum 30. v = 0,6c → γ =
4
E2 = E02 + (pc)2
p2c2 = E2 – E02 5
v = 0,8c → γ =
E 2  E0
p2 = =
5E0   E0
2 2 2 3
2 25
c c2 v = 0,96c → γ =
7
25 E0  E0
2 2 2
24 E0 a. v1 = 0,6c v2 = 0,8c
= =
c2 c2 energi kinetik mula – mula
E0 5 1
p=2 6 EK1 = (γ – 1) m0c2 = ( − 1)m0c2 = m0c2
c 4 4
BAB 7 RELATIVITAS KHUSUS
Energi kinetik akhir
5 2 32. u'x = 0,5c (kelajuan relative kedua roket)
EK2 = (γ – 1) m0c2 = ( − 1)m0c2 = m0c2 v = −ux (kelajuan bumi terhadap kedua roket)
3 3
dari tranformasi lorentz
u x   u x 
Dari prinsip kekalan energi
Energi kinetik awal = energi kinetik akhir ux  v
EK1 + ΔEK = EK2
u'x =
vu
1  2x
=
1
 u x u x 
Selisih energi kinetik ΔEK c c2
ΔEK = EK2 – EK1 2u x 2u
2 1 0,5c = = 2 x 2
c  ux
2
= m0c2 − m0c2 u
3 4 1  x2
c c2
2 1 5
= m0c2 ( − ) = m0c2 0,5u x
2
3 4 12 (0,5c + = 2ux)x 2c
→ energi yang harus diberikan pada elektron agar c
terjadi perubahan kecepatan adalah sebesar Sehingga didapat
5 ux2 – 4cux + c2 = 0
m0c2 .. . nilai ux dihitung dengan mencari akar – akar
12 persamaan kuadrat
 4c 2  41c 2 
b. dengan cara yang sama seperti (a) maka didapat
besar energi yang diberikan pada elektron = selisih   4c  
ux12 =
energi 21
ΔEK = EK2 – EK1
25 5 4c  16c 2  4c 2
=( − 1) m0c2 – ( − 1) m0c2 =
7 3 2
25 5 4c  2 c 3
= m0c2 ( − ) = = (2 ± 3 )c
7 3 2
40 .. . jadi kecepatan kedua roket adalah
= m0c2
21 (2 + 3 )c atau (2 − 3 )c

u x ' g (transformsi galileo ) 33. L01 = 3L02

31. =2 Misalkan pesawat yang lebih lambat memiliki
u x 'L (transformasi lorentz ) panjang L02 → v2
 vux  Ketika diukur dibumi keduanya memiliki panjang
1  2 u x  v  sama relativistic sama
ux  v
=2→ 
c 
=2 L1 = L2
ux  v ux  v 2
vu v2 v
1  2xL 1  2 L01 = 1  22 L02
c c c
2
vux vu v
1  2 = 2 → 2x = 1 − 2 = − 2 1  12 2
c c c =  L02  = 1
vux = −2c2 2 L 
v
1  22  01  9
2 c
v=− c2
ux  v12  v2
2

jadi kecepatan kerangka acuan yang bergerak 9 1  2  = 1 − 2

 c  c
harus berharga :
2 2 2 2
2 2 9v v 9v v
v= c ; 9 − 21 = 1 − 22 → 8 = 21 − 22
ux c c c c
ux = kecepatan benda sejajar sumbu x pada 8c2 = 9v12 − (0,35c)2
kerangka acuan s 9v12 = 8c2 + 0,1225c2
c = kecepatan cahaya dengan arah gerak pengamat  8,1225 
(pada kerangka s1) berlawanan arah gerak benda v12 = c2   = 0,9025c2
 9 
c
= v1 = 0,95c

1  5,9 10 c9
 2
BAB 7 RELATIVITAS KHUSUS
.. . jadi pesawat yang lebih cepat akan memiliki 1
v=
 
kecepatan 0.95c 1
 2,5 10 17
34. pengamat bergerak dalam arah yang sejajar dengan c2
arah x+, karena itu yang mengalami perngerutan c
=
panjang, hanyalah koponen batang pada arah
tersebut yang memendek

1  5,9 10 9 c 
2

Tetapan lorentz dengan v = 0,6c

1 1 10 5
γ= = = =
1  0,6 8 4
2 2
v
1
c2
.. . panjang sejati batang L0x
1
Lx = L0x → L0x = γLx

5
L0x = (2 m × cos 37)
4
5 4
= × =2m
2 5
Karena tinggi batang tetap sama (L0y = Ly) maka
sudut arah batang (θ)
Ly 2 sin 37
Tan θ = = = sin 37o
Lx 2
Tan θ = 0,6 → θ = 30,96 ≈ 31o
Terhadap sumbu – x

35. waktu sejati t0 = 2 × 10–6 s

→ jarak yang ditempuh muon yang bergerak diukur
oleh laboratorium = pemuaian panjang (jarak yang
dialami muon yang bergerak)
Berlaku hubungan
v · t = 400 (**)
dimana t = pemuaian waktu yang dialami muon
1
t=
v2
1
c2
sehingga persamaan (**) menjadi
t0
v = 400
v2
1 2
c
v  2
vt0 = 400  1  2 
 c 

2
 vt0  v2
  = 1 2
 400  c
v2
2,5 × 10–17 v2 = 1 −
c2
1
v2( + 2,5 × 10–17) = 1
c2
maka kecepatan muon