Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

FIRMAN ALLAH SEBAGAI SUMBER ETIKA

DISUSUN OLEH:

NAMA : RICHARD KARLY SIHOMBING

NIM : 77.3091

PRODI :THEOLOGIA

TKT/SMR : II/IV

M.KULIAH : ETIKA II

DOSEN : DR. DANIEL CANDRA M.PD.K

SEKOLAH TINGGI THEOLGI “IKAT”

JAKARTA, 2020

1
KATA PENGATAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena
dengan rahmat dan kebaikannya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat. Adapun judul dari paper ini adalah mengenai “FIRMAN
ALLAH SEBAGAI SUMBER ETIKA”

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak atau dosen yang telah
memberikan waktunya dalam membimbing dan dukungan kepada penulis
dalam menyelasaikan makalah ini dengan baik. Dalam hal ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Daniel Chandra M.Pd.K sebagai dosen yang telah membagi
Pengetahuan dan Ilmunya dan yang telah menyediakan waktu untuk
mengajar dan membimbing dalam mata kuliah “ETIKA II”
2. Dan semua Pihak yang telah memberikan semangat dan pemahaman
baru melalu setiap pertemuan untuk berdiskusi baik di dalam kelas
maupun diluar kelas. sehingga penulis dapat bahkan bisa menyelesaikan
tugas ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat masih sangat jauh
dari kesempurnaan, Namun harapan penulis meskipun paper ini belum
sempurna, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang membaca
untuk memperoleh wawasan mengenai pembelajaran Etika II
Akhir kata dari penulis mengucapkan banyak terimakasih dan selamat
membaca. Tuhan Yesus memberkati.

Jakarta, Maret 2020

Richard Karly Sihombing

2
BAB I

PENDAHULUAN

Sebagai umat Kristen kita sudah mengetahui jelas bahwa Alkitab adalah
Firman Allah yang hidup, dimana Allah berbicara kepada manusia secara
tertulis. Alkitab merupakan Firman Allah yang menjadi otoritas dan satu-satunya
landasan praktik kehidupan orang percaya.dan itulah yang menjadi pedoman
hidup orang percaya dalam bertindak yang disebut dengan Etika.

Kata 'etika' berasal dari kata Yunani ethos, 'susila'; istilah itu
diterjemahkan 'kebiasaan yg baik', Etika yang bersumber dari Firman Tuhan
berbicara tentang cara hidup, yg diatur dan disetujui Alkitab. Menurut Alkitab,
juga bisa dalam arti 'kebiasaan yg baik' tidak dapat dilepaskan dari pembawaan
batiniah (motif-motif) yg terungkap dalam tingkah laku yg dapat diamati yang
dituntut oleh Alkitab terkait dengan hati manusia, sebab 'dari situlah terpancar
kehidupan' dan 'Allah mengetahui hatimu. Sesungguhnya segala yang telah
tercantum dan tertulis di dalam Alkitab yaitu Firman Tuhan adalah untuk
mengatur kehidupan manusia untuk memiliki moral dan sikap yang baik. Mulai
dari Perjanjian Lama dan juga di Perjanjian Baru. Dari Firman Tuhan saja
manusia dapat berubah menjadi lebih baik.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. FIRMAN TUHAN DAN ALKITAB

Alkitab adalah kumpulan kitab yang berasal dari perkataan Allah kepada
umat manusia. Awalnya setiap kitab yang terdapat di dalam Alkitab itu
terpisah satu dengan yang lainnya dan di buat dalam bentuk surat atau
gulungan-gulungan namun dengan perkembangan zaman setiap kitab yang
ada dapat di kumpulkan menjadi satu buku yang bernama Alkitab. Alkitab
terdiri dari 66 kitab yang diproses melalui apa disebut Kanonisasi.
Kanonisasi dari kata “Kanon” artinya standar atau norma atau peraturan.
Jadi Alkitab adalah tulisan yang memenuhi standar.
Bila di teliti berdasarkan artinya, Alkitab berasal dari bahasa Arab, yaitu
Al yang berarti besar dan Kitab adalah buku. Jadi pengertian Alkitab adalah
Buku Besar. Sedang dalam bahasa Inggris Alkitab disebut “Bible”. Kata
tersebut berasal dari bahasa Gerika (Yunani), “Biblos” yang artinya buku
atau kitab. “Ta Biblia”, “Biblon” (bentuk jamak-buku-buku atau kitab-kitab).

B. ETIKA BERASAL DARI FIRMAN ALLAH

Isi etika alkitabiah ialah jumlah seluruh bahan nyata yg berhubungan


dengan perilaku manusia, seperti tertera dalam Alkitab. Jumlah total ini
melingkupi keberbagaian yg luas. Di dalamnya termasuk catatan mengenai
kelakuan buruk dan penolakan Allah atasnya, maupun perintah-perintah
Allah beserta catatan mengenai kelakuan baik dan perkenan Allah atasnya.
Maka jelaslah kelihatan kesaksian Alkitab berlipat ganda, yg tentangnya,
sekalipun hanya uraian sepintas lalu saja akan menjadi beberapa jilid buku.
Kompleksitas segi ini timbul dari kompleksitas hidup manusia dan
keberbagaian keadaan yg tak terkira banyaknya mengenai manusia.
Kebesaran penyataan Alkitab ialah, bahwa oleh kekayaannya dan
kelengkapannya maka penyataan itu cocok dengan setiap keadaan, kapan
dan di mana pun kita berada. Alkitab dimaksudkan untuk 'mendidik orang

4
dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah
diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik' (2 Tim 3:16 dab).

Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan oleh Allah secara verbal
kepada manusia kata demi kata secara lengkap. Dalam 2 Timotius 3:16,
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah..”, 2 Petrus 1:21, “Sebab tidak pernah
nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus
orang-orang berbicara atas nama Allah”. Jadi kata demi kata yang ditulis
dinafaskan Allah atau berdasarkan dorongan Roh Kudus. Allah menafaskan
firman-Nya ke dalam hati, pikiran dan mulut hamba-hamba-Nya sehingga
mereka hanya mengemukakan apa yang terlebih dahulu ditaruh Allah
dalam hati dan pikiran mereka, tetapi ia mengutus manusia untuk
menuliskan dalam bahasa manusia dan dimengerti oleh manusia sendiri.

Alkitab mengerjakan dan membuktikan bahwa Alkitab adalah Firman


Allah. Misalnya pernyataan-pernyataan kepada Musa (Keluaran 14,16, dll).
Kepada Musa Allah memerintahkan untuk menulis (Keluaran 17:14, 34:27).
Para penulis Alkitab berkemampuan dan dijamin serta dipercayai dapat
memberi kesaksian dan mengajar kebenaran ilahi karena mereka adalah
saksi-saksi mata (Kisah 2:32, 1 Korintus 15:5-8, Ibrani 1:1)

Kesepuluh Firman mempedulikan hubungan-hubungan utama manusia.


Pertama, dengan Allah, kedua dengan sesamanya. Tak ada ringkasan yg
lebih luas cakupannya. Kesepuluh Firman membicarakan dasar-dasar yg
kudus yg mendominasi iman, ibadah dan hidup. Diri Allah, ibadah kepada-
Nya, kekudusan Nama-Nya, kekudusan hari-Nya sebagai hari istirahat dan
ibadah, hormat kepada orang tua, nilai suci dari kehidupan, pernikahan,
harta milik, kebenaran dan kepuasan hati dengan keadaan kita. Bahwa
firman-firman ini mengatur kelakuan manusia yg ditebus telah ditekankan
pada saat pengumumannya di G Sinai. Pengukuhannya dituntut dengan
kata pendahuluan, 'Aku-lah Tuhan Allah-mu, yg membawa engkau keluar
dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan' (Kel 20:2). Betapa jauh lebih
besar tuntutan yg memadani penebusan Kristen dibandingkan tuntutan
Keluaran Israel dari Mesir yg pada dirinya merupakan lambang raja!

5
Selanjutnya berkembang sampai kedalam perjanjian baru yang mana
Allah berfirman secara langsung kepada manusia melalui Tuhan Yesus
Kristus dan itu diperhatikan oleh banyak orang menjadi pengajaran yang di
sempurnakan setelah taurat. Segala ajaran Tuhan Yesus Kristus itu di
tuliskan oleh Murid-murid Nya dan orang yang dekat dengan diri Yesus.
Sehingga dapat tertulislah Firman Tuhan di dalam Kitab Injil dan Kisah Para
Rasul. Setelah itu pengajaran-pengajaran Firman Tuhan pula di kerjakan
oleh Kuasa Allah Roh Kudus melalui para rasul dalam membina jemaat.
Dan yang paling banyak suratnya adalah surat dari Rasul Paulus, Petrus,
Yohanes dan rasul-rasul lain kepada jemaat-jemaat di daerah asia Kecil.
Dan segala Yang diajarkan Oleh Para Rasul kepada Jemaat itu semua
berasal dari Pengilhaman Allah dan itu juga termasuk sebagai Firman
Tuhan yang mengatur kehidupan manusia menuju kepada jalan kebenaran
dengan mengajarkan Kasih, Buah-buah Roh, Iman dan Keselamatan dan
secara otomatis merubah paradikmah manusia dan terlihat nyata dalam
prilaku setiap orang setiap harinya.

C. PENERAPAN FIRMAN TUHAN MENJADI ETIKA HIDUP


Dengan Firman Tuhan yang menuntun manusia kepada jalan Tuhan,
dapat menjadi sebuah etika ketika Firman Tuhan tersebut diterapkan dan
dipraktekkan dalam kehidupan nyata setiap harinya sehingga menjadi Etika
Hidup dan bahkan menjadi nilai-nilai dalam kehidupan seseorang- keluarga
golongan dan juga di suatu daerah.
Rasul Paulus mengingatkan akan peranan Alkitab dalam kehidupan
percaya seperti yang diuraikan dalam 2 Timotius 3:15-17 dan 1 Timotius
4:13 adalah sebagai berikut:
1) Bahwa Alkitab itu memberi pengetahuan dan hikmat
Dengan Firman Tuhan manusia dapat mengerti mana yang baik
dan yang tidak baik secara sosial dan juga benar dan tidak benar
di hadapan Allah. dengan adanya pengetahuan manusia tidak
sembarang bertindak. Sehingga segala yang dikerjakan itu sesuai
dengan Firman Firman Tuhan dan pastinya Etikanya pasti baik.
2) Membawa Kepada Keselamatan

6
Dengan pengetahuan tersebut diatas, manusia dapat mengerti
artihidupnya dan membawa dirinya kepada Tuhan dengan selalu
berdoa, membaca Alkitab dan selalu bersekutu dengan Allah
secara Pribadi yang membuat dirinya hidup dalam Iman yang
dapat beroleh keselamatandi dalam Tuhan Yesus Kristus.
3) Bermanfaat untuk mengajar
Alkitab dapat membimbing seseorang dengan cara yang benar
sehingga seseorang dapat berubah. Dan melalui Firman Tuhan
seseorang yang sudah belajar tersebut juga dapat menjadi
pengajar berdasarka Alkitab dan mengubah banyak orang.
4) Menyatakan kesalahan
Dengan Adanya Firman Tuhan dapat membuka hati dan
paradikmah manusia setiap kesalahan yang dilakukan. Dan
menuju kepada perubahan secara total.
5) Untuk memperbaiki kelakuan
Dengan Firman Tuhan sebagai Sumber Etika dan seorang yang
telah belajar dan mengevaluasi diri akan setiap kesalahan dan
kemudian dikoreksi setiap kesalahan tersebut, maka Etika yang
baik dan benar pasti ada di dalam diri seseorang dan kelakuannya
pun sudah diperbaiki dan diubah.
6) Untuk mendidik orang dalam kebenaran,
Tidak jarang banyak pendidikan yang salah dan mencetak orang
yang salah dan merusak tatanan kehidupan sosial masyarakat
akibat kesesatan hidupnya. Namun Pendidikan berdasarkan
Firman Tuhan bukanlah pendidikan yang menyesatkan, karena
berasal dari Tuhan dengan keseimbangan Iman yang di bangun
antara Keyakinan dan Kelakuan dan juga antara Allah kepada
Manusia.

Sehingga dengan demikian diatas maka manusia dapat menerapkan


Firman Tuhan yang adalah dasar Etika dan menjadi Berkat dan teladan di
lingkungan dimanapun ia berada.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sesungguhnya Tuhan mengajarkan kepada manusia Etika. Dia
Allah yang mengajarkan dan membina manusia. Cara Tuhan
mengajarkan Etika itu melalui Firman Tuhan yang disampaikan melalui
Tulisan yang telah ada berabad-abad hal itu membuat budaya hidup dan
etika dalam hidup berprilaku, bertutur kata dan bersosial dalam tatanan
kebenaran, sehingga menciptakan kehidupan manusia yang harmonis.
B. SARAN
Dengan pembahasan tersebut diatas, marilah kita selalu dekat
dengan Tuhan dengan selalu belajar Firman Tuhan sehingga kita semua
memiliki Etika yang baik dan benar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alkitab

DR. Daniel nuhamara, M.Th J.M 2008 pembimbing PAK

Daniel Muhamara, Pembimbing PAK, (Bandung: Jurnal Info Media, 2007),

Robert R. Boehlke, Ph. D 1994 Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek


Pendidikan Agama Kristen

Jers8558.blogspot.com

www.Wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai