01 GDL Romadhonan 602 1 s10041r T PDF
01 GDL Romadhonan 602 1 s10041r T PDF
SKRIPSI
Oleh :
Romadhona Nur Hidayat
NIM S10041
i
i
i
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa adanya
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat diselesaikan
1. Orang Tua tercinta bapak Sartono dan Ibu Tutik Handayani, yang selalu
2. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, Msi. selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
3. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Kepala Program Studi
4. Ibu bc. Yeti Nurhayati, M.Kes, selaku pembimbing I yang telah memberikan
banyak masukan dan bimbingan serta arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Lucky Erlandi Pranianto, S.kep., Ns, selaku pembimbing II yang telah
skripsi ini.
iv
6. Bapak Oktavianus, S.Kep., Ns, selaku pembimbing dalam penyusunan
dengan baik.
7. Seluruh partisipan yang telah berperan dalam penelitian ini dan telah
persatu.
8. Seluruh staf pengajar dan akademik Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma
Sukoharjo.
10. Ibu Puji Hastuti, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SD Negeri Laban 01 yang telah
Laban 01.
11. Bapak Sunarno, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SD Negeri laban 02 yang telah
Laban 02.
12. Bapak Suparna, S.Pd.I Selaku Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah GUPPI
Laban yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian
v
13. Kakak-kakak tercinta, (Mas Goro dan Mbak Lilis) yang selalu memberikan
motivasi dan dana bagipenulis, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
14. Adik-adik tersayang (Dik Ana dan Dik Ani) yang selalu mendoakan,
15. Sahabat PAIDI (Pino, Azis, Irawan, Indro) dan teman – teman seperjuangan
dan seangkatan yang tak pernah berhenti memberikan semangat, motivasi dan
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu – persatu dalam penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan
kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari
Romadhona
NIM. S10041
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................xv
ABSTRACT .......................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
vii
1.5 Keaslian Penelitian ................................................................6
2.3.1 Pengetahuan.................................................................10
3.2.1 Populasi 28
3.2.2 Sampel 29
viii
3.5.3 Tahap Pengumpulan Data ...........................................32
BAB V PEMBAHASAN
ix
Sikap Pertolongan Pertama Sinkop 47
BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan 49
6.2 Saran 49
6.2.3 Masyarakat 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Pengukuran
Kecamatan Mojolaban
Kecamatan Mojolaban
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Lampiran 22 : Poster
Lampiran 23 : Dokumentasi
xiv
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2014
ABSTRAK
Jatuh pingsan (sinkop) adalah hilangnya kesadaran dan kontrol otot untuk
sesaat (beberapa detik hingga beberapa menit) yang menyebabkan seseorang
terjatuh secara mendadak. Pertolongan pertama sinkop dipengaruhi oleh
pengetahuan yang baik dan sikap dalam pertolongan yang tepat dan cepat.
Pertolongan pertama sinkop di Sekolah Dasar (SD) banyak dilakukan oleh
pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan dengan sikap pendidik dalam pertolongan pertama pada siswa yang
mengalami sinkop.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan desain
cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini pendidik yang
bekerja di SD Negeri Laban 01, 02 dan MI GUPPI di Kelurahan Laban
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah30 sampel.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode cluster sampling. Penelitian ini
menggunakan uji Korelasi Gamma. Hasil didapatkan nilai korelasi gamma 0,506
dengan p value 0,041 (p < 0,05). Dengan demikian kekuatan hubungan tingkat
pengetahuan dengan sikap pendidik dalam pertolongan pertama pada siswa yang
mengalami sinkop di SD Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo termasuk
dalam kategori sedang dan arah korelasi + (positif) yaitu searah.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan sikap pendidik dalam pertolongan pertama pada siswa yang
mengalami sinkop. Dengan demikian diharapkan pendidik dapat bekerja sama
dengan instansi kesehatan yang berada di wilayahnya untuk mewujudkan
pelatihan tentang kesehatan kususnya terampil dalam penanganan sinkop.
xv
BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE
KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA
2014
ABSTRACT
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
yang naik mendadak seperti dari jongkok ke berdiri, sakit perut, berdiri
terlalu lama, kehilangan darah, batuk-batuk, nyeri saat buang air kecil,
secara pasti, karena ada kekurangan darah dalam otak, hingga terlalu
adalah kram, terlihat gugup, menguap dan menelan, kulit pucat, lembab,
umur 15-19 tahun, lebih sering pada wanita dari pada laki-laki, sedangkan
1
2
laki dan 3,5% pada wanita, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan
sinkop dari tahun 1971 sampai 1998 (selama 17 tahun) pada 7814
Sinkop yang paling sering terjadi adalah sinkop vasovagal (21,1%), sinkop
duduk, bau (50% dan 18,75%, masing-masing), dan rasa sakit (16,67%
besar (6,25%) yang ditemui dalam posisi duduk. Pemicu lain seperti
matahari. Gejala ringan yang sering terjadi pada penderita sinkop adalah
kunang, haus, nafas sesak dan pendek. Pingsan bisa juga disebabkan
penyakit luar (cuaca angin panas) atau penyakit dalam yaitu emosi atau
memperbaiki aliran darah ke otak, jaga agar aliran darah di sekitar cukup
SMP, dan SMA atau sekolah lainnya yang mengadakan upacara rutin
oleh karena itu perlunya pembekalan bagi setiap guru untuk dapat
kepala sekolah bahwa setiap upacara bendara hari senin ada kurang lebih 3
4
siswa yang mengalami pingsan atau sinkop dalam satu bulan. Menurut
guru olahraga. Hal ini berkaitan dengan peran dan fungsi dari guru olahraga
merangkap sebagai guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Tugas guru UKS
pertama sinkop.
1.4.1 Peneliti
1.4.3 Masyarakat
Peneliti lain dapat mengetahui hasil dari penelitian yang dilakukan serta
adalah 2,0%.
Dalam<40 tahun,
tidak
adakepalaCTatauEch
ocardiogramstransth
oracicyangmengiden
tifikasipenyebabsink
op.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pendidik
2.1.1.1 Pengertian
terhadap perilaku anak didik sebagai akibat latar belakang atau karena
9
10
2.2.1 Siswa
2.2.1.1 Pengertian
2.3.1 Pengetahuan
2.3.1.1 Pengertian
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehention)
benar.
c. Aplikasi (Application)
materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun pada kondisi riil
(nyata).
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
2003).
a. Cara Tradisional
Cara ini disebut juga dengan metode penelitian atau suatu metode
a. Awareness (kesadaran)
c. Evaluation (menimbang-nimbang)
d. Trial
e. Adaption
Adaptasi dan sikap individu terhadap stimulus (Wawan & Dewi 2011).
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
3) Umur
b. Faktor eksternal
1) Faktor lingkungan
2) Sosial budaya
Dewi 2011).
a. Baik : 76 % - 100 %
b. Cukup : 56 % - 75 %
2.4.1 Sikap
2.4.1.1 Pengertian
perilaku serta bisa konsisten dan bisa juga tidak, tergantung permasalahan
suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi
individu. Sikap individu selalu diarahkan kepada suatu hal atau objek
16
langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan dari perilaku yang tertutup
tersebut. Sifat yang tertutup, sikap juga bersifat sosial, dalam arti bahwa
menuntun perilaku kita sehingga kita akan bertindak sesuai dengan dengan
laku nyata dan perilaku yang mungkin terjadi itulah yang dimaksud
dan sebagainya.
PROSES
STIMULUS STIMULUS REAKSI
TINGKAH LAKU
TERBUKA
SIKAP
(TERTUTUP)
bukan pelaksana motif tertentu. Sikap itu belum merupakan tindakan atau
Objek-objek sikap adalah segala sesuatu yang ada dalam diri individu
sendiri dan dapat juga berasal dari lingkungan fisik serta lingkungan
(Poespodihardjo 2010).
persepsi individu terhadap objek sikap dengan apa yang dilihat dan
dipengaruhi oleh apa yang kita percayai sebagai sesuatu yang benar
c. Fungsi nilai ekspresi, yaitu sikap yang menunjukkan nilai yang ada
pada dirinya. Sistem nilai individu dapat dilihat dari sikap yang
a. Adopsi
b. Differensiasi
c. Integrasi
d. Trauma
e. Generalisasi
FAKTOR INTERNAL
• Fisiologis
(sakit, lapar, haus)
• Psikologis
(minat dan perhatian) OBJEK
SIKAP
SIKAP
FAKTOR EKSTERNAL
• Pengalaman
• Situasi REAKSI
• Norma
• Hambatan
• Pendorong
2.5.1 Sinkop
2.5.1.1 Pengertian
zat asam. Tanda – tanda adanya perasaan pingsan adalah kram, terlihat
gugup, menguap dan menelan, kulit pucat, lembab, ingin muntah dan
fungsi-fungsi tubuh yang di kontrol syaraf tak sadar seperti detak jantung
dan aliran darah. Respon yang terpicu di karenakan tekanan jantung dan
berdiri, sakit perut, berdiri terlalu lama, kehilangan darah, buang air kecil
disfungsi otonom)
atrioventrikular.
2.5.1.3 Anamnesis
sinkop.
ada yang tidak mengalaminya. Pada kasus kasus demikian biasanya diikuti
b. Tanda-tanda vital.
d. Identifikasi trauma
sinkop
syndromes dan TIA. Steal syndrom ini terjadi stenosis pada bagian
proximal arteri subclavicula (ditandai dengan bruit pada leher bawah dan
penurunan tekanan darah serta volume nadi lengan ipsilateral) yang dapat
(Corwin 2009).
kelenturan otot temporal pada tubuh, sehingga seluruh otot lurik dalam
2004). Jenis nonsyncopal attact yang terakhir adalah drop attact yang
2.5.1.6 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan sederhana
(Smith 2006).
b. Indikasi rawat
pada 2 tujuan, yaitu tujuan diagnosis, dan terapi. Kasus sinkop yang
rumah sakit. Pasien yang telah didiagnosis pada evaluasi klinis awal,
Gejala/Tanda-tanda Penyebab
• Terlihat Gugup, pucat • Lingkungan panas disertai
• Sering menguap dan dehidrasi
menelan • Posisi tubuh yang naik
• Rasa mendengung di mendadak seperti dari jongkok
telinga ke berdiri
• Segala bentuk emosi, • Sakit perut
seperti • Berdiri terlalu lama
ketakutan,terkejut. • Kehilangan darah
• Belum sarapan
• Melihat darah atau melihat
peristiwa kecelakaan.
• Pusing melayang-layang
Sinkop
Pengetahuan Sikap
Penatalaksanaan
Sinkop
Sederhana Farmakologi
s
: Komponen penelitian
Hipotesis dalam Penelitian ini Adalah Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan
sikap terhadap pertolongan pertama sinkop.
BAB III
METODE PENELITIAN
independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam 2011).
3.2.1 Populasi
28
29
448 responden.
3.2.2 Sampel
mewakili populasi yang ada (Nursalam 2011). Sampel pada penelitian ini
Sukoharjo
penelitian ini adalah data yag diambil dari subyek peneliti yang diukur
awal, yaitu tahap orientasi meliputi pengajuan surat ijin kepada Badan
Peneliti mencari literatur lain untuk mendalami topik penelitian ini. Tahap
penelitian.
itu diuji dengan menggunakan uji t dan baru dilihat penafsiran dari indeks
korelasi. Untuk tα = 0,05 derajat kebebasan. Jika nilai t hitung > t tabel
berarti valid dan jika t hitung < t tabel maka tidak valid (Hidayat 2007).
Uji validitas dilakukan di SDN Wirun 03, Wirun 04, dan Wirun 05
34
responden.
݇݁݊ܽ݃݊ܽݎ݁ݐ:
diantaranya dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r
yaitu item pernyataan no 2, 6, 8, 10, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 34, 35, dan 36 dinyatakan tidak valid karena r hitung lebih
kecil dari nilai r tabel. Sama halnya dengan kuesioner tingkat pengetahuan
tidak valid, yaitu item pernyataan no 1, 2, 6, 11, 12, 13, 14, 17, 18 dan 20.
Item pernyataan dari kedua kuesioner yang telah dinyatakan tidak valid,
35
penelitian ini.
3.5.5.2 Reliabilitas
pada tes yang respon terhadap item yang diberi skor dikotomi (skor 0 atau
݇ ∑ߪ21
ݎଵଵ = ൬ ൰ ቆ1 − ቇ
݇−1 ߪ2݅
Keterangan:
Setelah didapat nilai hasil uji reliabilitas, maka nilai tersebut dibandingkan
dengan nilai uji reliabilitas tabel. Jika nilai uji reliabilitas tabel lebih besar
besar dari nilai r tabel = 0,364 yang berarti kedua kuesioner layak
digunakan.
diperlukanuntukmenguncihipotesisataumenjawabtujuanpenelitian.
1,2,3danseterusnya.
tertentusehinggafrekuensidarimasing-masing item.
37
Analisaunivariatadalahanalisa yang
Masa Kerja dan Pelatihan UKS. Variabel pengetahuan, sikap, Umur Jenis
Analisabivariatadalahanalisis yang
dilakukanuntukmengetahuiketerkaitanduavariabel,
Masalah etika yang harus diperhatikan antara lai adalah sebagai berikut :
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada BAB ini akan diuraikan hasil penelitian tentang hubungan tingkat
pengetahuan dengan sikap pendidik dalam pertolongan pertama pada siswa yang
Sukoharjo. Berdasarkan data yang diambil selama 7 hari penelitian yaitu pada
tanggal 5 mei 2014 sampai 12 Mei 2014 dengan 30 responden yang telah
39
40
No Sikap
Baik Cukup Kurang Total r p
1 Pengetahuan Baik 2 8 2 12 0,506 0,041
2 Cukup 2 7 5 14
3 Kurang 0 1 3 4
Total 4 16 10 30
memiliki pengetahuan yang baik dengan sikap yang Cukup, yaitu ada 8
didapatkan nilai korelasi gamma 0,506 dengan p= 0,041. Karena nilai p <
(positif) yaitu searah. Hal ini berarti semakin baik tingkat pengetahuan
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada
mei 2014 sampai 12 mei 2014 dengan jumlah responden sebanyak 30 responden
dengan sikap pendidik dalam pertolongan pertama pada siswa yang mengalami
44
45
Sukoharjo
benar. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
sinkop memiliki kategori cukup dan baik hal ini dikarenakan beberapa
pendidik ada yang sudah mengetahui pengertian, tanda dan gejala dan
46
Sukoharjo.
Sikap mengandung tiga komponen, yaitu kognisi, emosi dan perilaku serta
(Azwar 2005).
sinkop. Sikap yang cukup tersebut ditandai dengan pendidik yang bisa
mengerjakan soal melebihi skor yang sudah ditentukan oleh peneliti. Sikap
47
siswa yang mengalami sinkop memiliki kategori cukup. Hal ini ditandai
(positif) yaitu searah dan nilai p = 0,041. Karena nilai p < 0,05 maka Ho
Pengetahuan yang lebih luas akan mempengaruhi sikap untuk berubah atau
PENUTUP
6.1 Simpulan
Sukoharjo sebagian besar berada pada kategori cukup, yaitu 46,7 % atau
sebanyak 14 pendidik.
6.1.2 Sikap pendidik dalam pertolongan pertama pada siswa yang mengalami
6.1.3 Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap pendidik dalam
6.2 Saran
49
50
6.2.3 Masyarakat
pertama sinkop.
dengan topik yang sama dengan responden yang berbeda, sehingga hasil
Ali, Mohammad 2007, Ilmu & Aplikasi pendidikan, PT Imperial Bhakti Utama,
Bandung.
Annisa 2012, ‘Hubungan Antara Pola Asuh Ibu dengan Perilaku Bullying
Remaja’, Fakultas Ilmu Kedokteran UI, Jakarta.
Azwar, S 2005, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, edisi kedua, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta
Dahlan, M.S 2008, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif, Bivariat
dan Multvariat di Lengkapi Dengan Menggunakan SPSS, Salemba
Medika, Jakarta.
Dewanto, Suwono, Priyanto dan Turana, Yuda 2009, Panduan Praktis Diagnosis
dan Tatalaksana Penyakit Syaraf, EGC, Jakarta.
Handoko, T.H 2003 Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia Edisi
Kedua, BPFE, Yogyakarta.
Hidayat 2007, Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data, Salemba
medika, Jakarta.