bahan pangan sumber protein yang bermutu tinggi. Telur merupakan sumber protein hewani, yang
mempunyai gizi tinggi, diantaranya yaitu sumber vitamin A, vitamin B, niasin, timin, riboflavin, vitamin E
dan vitamin D. Dalam satu telur, putih telur mempunyai persentase yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kuning telur. Menurut Grobas et al (2001) satu butir telur seberat 53 gr mengandung putih telur
65,64%, kuning telur 23,61% dan cangkang telur 10,75%. Putih telur mengandung protein yang tinggi.
Protein putih telur terususun dari ovalabumin sebanyak 54%
Metode yang digunakan uji kuantitatif protein pada telur yaitu uji biuret dengan alat spektrofotometri.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu telur, NaOH 10%, CuSO 4, Na.Ktartrat (NaKC4H4O6.4), air
suling. Alat yang digunakan pada uji ini ialah beaker glass, pipiet tetes, tabung reaksi, timbangan analitik,
alat entrifugasi, dan spektrofotometri Uv-Vis.
Langkah-langkah pada percobaan yang pertama pembuatan reagen biuret. Reagen biuret dibuat dengan
melarutkan 0,15 gram CuSO4 dengan menambahkan 0,6 gram NaKC 4H4O6. Kemudian kedua larutan
tersebut dilarutkan dalam 50 mL air suling dimasukkan dalam labu ukur. Laruitan dalam labu
ukur ditambahkan 30 mL NaOH 10% dan ditambahh aquadest. Langkah kedua yaitu yaitu uji
kualitatifmetode biuret. Uji biuret dilakukan untuk mengetahui peptide pada sampel. Sampel
diambil 1 mL dengan bersamaan ditambahkan 1mL NaoH 10%, setelah ity ditambahkan 2
hingga 3 tetes CuSO4. Sampel positif mengandung protein dengan ditemukan perubahan
warnamenjadi ungu.
Langkah ketiga yaitu penentuan panjang gelombang maksimum dengan pembuatan kurva baku.
Panjang gelombang maksimum dicari dengan mengukur salah satu campuran standar dan reagen biuret
pada panjang gelombang 530 - 560 nm, Pada pengukuran kurva baku albumin dipipet sebanyak 1 mL
dan ditambahkan reagen biuret 4 mL, Selanjutnya setelah itu didiamkan selama 30 menit dan diukur
menggunakan spektrofotometri sinar tampak serapan dibaca, berapa panjang gelombang yang
didapatkan.
Langkah keempat dengan Pembuatan kurva kalibrasi. Kurva tersebut membandingkan skala antara
konsentrasi dengan nilai absorbansi pada setiap sampel.
Langkah kelima dengan. Penetapan kadar protein pada sampel dengan spektrofotometri sinar
tampak. Larutan protein di sentrifugasi selama 10 menit, lalu sampel diambil 1mL dan ditambahkan
4mL reagen biuret. Larutan didiamkan selama 30 menit pada suhu ruangan. Di ukur dengan
spektrofotometri sinar tampak kemudian di amati tinggi absorbansi dan menghitung kada protein
dengan persamaan regresi.