Anda di halaman 1dari 24

ALAT PROTEKSI RANGKAIAN LISTRIK

DALAM DUNIA INDUSTRI

Bambang Yugo P.
Teknik Elektro, Universitas Faletehan
bambang.elgria@gmail.com

Abstract

Electrical protection system is safety system applied for electrical circuit to protect equipment and
human from electric hazard. Industrial protection apparatus is divided into three parts, they are
installation protection, human protection, and electric motor protection. Installation protection
apparatus comprises of MCB, MCCB, ACB, VCB, OCB, SF6CB, HSCB and Surge Arrester.
Whereas. Human protection apparatus comprises ofRCCBandRCBO. And motor electric
apparatus comprises ofThermal Overload Relay, Phase Failure Relay and Control Current Relay.
All protection apparatus work by breaking concept, namely they break electric equipment from
electric source in order to the electric equipment will stay safe and run so material loss and
causalty will be avoided.

Keywords:protection, electric, circuit breaker

Abstrak

Sistem proteksi listrik adalah sistem pengamanan yang diterapkan pada peralatan listrik
untuk melindungi peralatan atau manusia dari bahaya listrik. Alat proteksi kelistrikan pada
industri terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu proteksi untuk instalasi, proteksi kepada manusia,
dan proteksi untuk motor listrik.Alat proteksi untuk instalasi meliputi MCB, MCCB, ACB, VCB,
OCB, SF6CB, HSCB dan Surge Arrester. Sedangkan alat proteksi kepada manusia meliputi
RCCB dan RCBO. Dan alat proteksi motor listrik meliputi Thermal Overload Relay, Phase
Failure Relay dan Control Current Relay. Semua alat proteksi kelistrikan bekerja dengan
konsep pemutusan, yaitu memutuskan peralatan listrik dari sumber listrik agar peralatan
yang diproteksinya itu tetap aman dan berfungsi sehingga terhindar dari kerugian baik
material maupun korban jiwa.

Kata kunci: proteksi, listrik, pemutus rangkaian

1
PENDAHULUAN

Sistem proteksi listrik adalah sistem pengamanan yang diterapkan pada peralatan

listrik untuk melindungi peralatan atau manusia dari bahaya listrik, baik arus, tegangan

maupun fasanya.

Tujuan memahami sistem proteksi yaitu agar peralatan sistem proteksi yang terdiri

dari bermacam-macam jenis dan tipe dapat digunakan secara tepat sesuai dengan

peruntukannyadengan mempertimbangkan kondisi gangguan yang mungkin terjadi.

Dengan demikian, pemahaman mengenai sistem proteksi dapat berkontribusi terhadap

perancangan sistem tenaga listrik sehingga memenuhi aspek kehandalan dan

keberlangsunganlayanan daya, baik itu untuk melayani beban-beban tertentu maupun

konsumen.

TELAAH LITERATUR

Literatur-literatur sebelumnya yang terkait dengan penelitian dan pengembangan

hipotesis adalah sebagai berikut:

Diktat Sistem Proteksi Tenaga Listrik Seri Relay Elektromagnetik,

Buku Proteksi Sistem Tenaga Listrik,

Panduan Aplikasi Teknis Schneider, dan

Daftar harga Schneider April April 2020.

PENDAHULUAN

2
Kebutuhan manusia akan tenaga listrik saat ini semakin meningkat seiring dengan

meningkatnya taraf hidup dan pesatnya perkembangan teknologi transportasi dan informasi.

Dengan demikian aktifitas manusia tidak akan terlepas dari sumber daya listrik di manapun ia

berada.

Peningkatan kebutuhan daya listrik tersebut memerlukan penyaluran tenaga listrik

yang kontinyu dengan kualitas daya yang baik, dan kehandalan terhadap berbagai gangguan

seperti hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem yang rendah, asinkron,

dan lain-lain.

Sistem proteksi memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Melindungi peralatan utama terhadap gangguan seperti hubung singkat dan arus lebih.

2. Untuk melokalisir daerah yang mengalami gangguan sehinggaa terpisah dari daerah yang

tidak mengalami gangguan sehingga gangguan tidak meluas.

3. Menghindari kerusakan peralatan yang dapat mengakibatkan kerugian.

4. Untuk mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.

Hal yang mendasar dalam sistem proteksi adalah pengetahuan mengenai arus yang

timbul dari suatu gangguan yang dapat mengakibatkan panas lebih dan rugi-rugi daya pada

konduktor. Oleh karena itu sistem proteksi harus mampu untuk menghentikan kenaikan arus

sebelum mencapai harga kritis yang dapat membahayakan.

Syarat dasar yang harus dipenuhi oleh peralatan sistem proteksi yaitu sebagai berikut:

1. Harus mampu dilalui arus nominal secara terus menerus tanpa menghasilkan panas yang

berlebih.

2. Mampu menahan overload yang kecil pada selang waktu yang pendek.

3. Proteksi harus dapat bekerja jika overload yang kecil itu berlangsung cukup lama dan

menimbulkan panas berlebih.

3
4. Proteksi harus dapat dengan cepat memutus rangkaian sebelum timbulnya kerusakan yang

disebabkan oleh gangguan.

5. Proteksi harus mampu melakukan diskrimasi sehingga gangguan dapat dilokalisir dan

terpisah dari rangkaian lain. Dengan demikian rangkaian lain itu harus tetap beroperasi.

Selain penggunaan ketika operasi normal, sistem proteksi juga harus dapat melayani

keperluan perawatan sehingga pemeliharaan dapat dilakukan dalam kondisi bertegangan.

LANDASAN TEORI

Macam-macam Peralatan Proteksi

1. MCB (Miniature Circuit Breaker)

Cara Kerja

MCB dapat memutus rangkaian dengan perantaraan bimetal sebagai komponen termal

untuk pengaman beban lebih. Beban lebih dapat menghasilkan panas berlebih. Ketika ada

panas berlebih tersebut, bimetal akan memutus rangkaian.

MCB dapat memutus rangkaian yang diakibatkan oleh hubung singkat dengan perantaraan

relay elektromagnetis. MCB bekerja di rentang proteksi arus nominal 2A – 63A, dan arus

hubung singkat atau kapasitas pemutusan4,5kA – 15kA.

Gambar 1. MCB 1 kutub, 2 kutub, dan 3 kutub


Sumber: Daftar harga Schneider April2020

Cara Pemakaian

4
- Untuk MCB 1 kutub, terminal MCB dihubungkan antara kabel fasa dan beban.

- Untuk MCB 2 kutub, terminal MCB dihubungkan baik antara fasa dan beban, juga

dihubungkan dengan kabel netral

- Untuk MCB 3 kutub, terminal MCB dihubungkan ke kabel fasa R,S dan T dan

beban.

Cara Perawatan

- Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini.

- Baut-baut terminal dikencangkan.

Cara Kalibrasi

Dengan cara memutar baut untuk mengatur secara presisiarus trip setelah fabrikasi.

Kalibrasi ini tidak untuk kebutuhan umum.

Merk yang Tersedia

Schneider, ABB, Hager.

2. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)

Cara Kerja

Ada 3 mekanisme:

- mekanisme thermal (temperatur), MCCB memiliki bidang kontak bimetal yang bisa

melakukan ekspansi dan kontraksi dalam menanggapi perubahan temperature. Ketika

arus melebihi set point yang ditetapkan, kontak bimetal akan mulai memanas dan

ekspansi hingga menekan tuas operating MCCB yang menyebabkan arus listrik

terputus (trip).

- Mekanisme magnetik dimana kelebihan arus (overcurrent) yang cukup tinggi akan

menyebabkan arus listrik tersebut menginduksikan medan magnet koil solenoid yang

menarik tuas operating MCCB sehingga arus listrik terputus.

5
- Mekanisme sakelar pemutusan arus listrik secara manual yang digunakan untuk

memutus arus listrik ketika melakukan pekerjaan perawatan.

Gambar 2. MCCB 1 - 4 kutub


Sumber: Daftar harga Schneider April2020

MCCB 1 kutub bekerja dari arus nominal 15A – 100A, dengan arus hubung singkat atau

kapasitas pemutusan18 kA. MCCB 2 kutub bekerja dari arus nominal 15A – 100A,

dengan arus hubung singkat 25 kA. MCCB 3 kutub bekerja dari arus nominal 15A –

600A, dengan arus hubung singkat bervariasi dari 7,5kA – 50kA. Sedangkan MCCB 4

kutub bekerja dari arus nominal 15A – 250A, dengan arus hubung singkat dari 18kA –

36kA.

Cara Pemakaian

- Untuk MCCB 1 kutub, terminal MCCB dihubungkan antara kabel fasa dan beban.

- Untuk MCCB 2 kutub, terminal MCCB dihubungkan baik antara fasa dan beban,

juga dihubungkan dengan kabel netral.

- Untuk MCCB 3 kutub, terminal MCCB dihubungkan ke kabel fasa R,S dan T dan

beban.

- Untuk MCCB 4 kutub, terminal MCCB dihubungkan baik antara fasa R,S dan T dan

beban, juga dihubungkan dengan kabel netral.

Cara Perawatan

- Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini.

- Baut-baut terminal dikencangkan.

6
Cara Kalibrasi

Tidak diketahui

Merk yang Tersedia

Schneider, ABB, Hager.

3. ACB (Air Circuit Breaker)

Cara Kerja

Air Circuit Breaker adalah perangkat listrik yang digunakan untuk memberikan proteksi

arus berlebih dan arus pendek untuk rangkaian listrik lebih dari 800 Ampere hingga 5000

Ampere. Ini biasanya digunakan dalam aplikasi tegangan rendah di bawah 450V.

Gambar 3. ACB
Sumber: www.se.com

Pada prinsipnya, ACB akan bekerja jika terdapat tegangan pada UVT (Under Voltage

Toggle) sehingga memunculkan tarikan pada toggle. Ketika toggle ini terlepas, maka

sistem mekanikACB akan terkunci atau dalam kondisi off.

ACB bekerja di arus nominal 800A – 6300A, dengan arus hubung singkat atau kapasitas

pemutusan 65kA – 100kA.

Cara Pemakaian

Terminal LA LB LC ACB dihubungkan antara fasa dan beban, sedangkan terminal N

dihubungkan ke netral.
7
Cara Perawatan

- Untuk ACB tipe tanpa perawatan, ACB dapat dioperasikan sebanyak 10.000 kali pada

1600A. Jika dalam sehari terjadi 2 kali trip, maka ACB dapat melayani instalasi

selama 13,7 tahun tanpa perawatan. Hanya dengan mengganti contactpoint dan

arcchute-nya, Masterpact dapat beroperasi 20.000 kali pada 1600A.

- Untuk ACB tipe withdrawable, ACB dapat dikeluarkan dan dimasukkan dengan cepat

tanpa melepas sirkuit daya, sehingga mempermudah perawatan. Selain itu dapat

dilakukan test/uji trip unit.

Cara Kalibrasi

Melakukan trip tes dan pickup tes menggukakan alat kalibrasi berupa hand held simulator.

Merk yang Tersedia

Schneider, Merlin Gerin, Terasaki.

4. VCB (Vacuum Circuit Breaker)

Cara Kerja

Vacum Circuit Breakers adalah salah satu pemutus kontak, vakum digunakan sebagai

peredam terhadap busur api dan mempunyai kekuatan isolasi yang tinggi sehingga

mempunyai keunggulan dibandingkan menggunakan media lain. Prinsip kerjanya berbeda

dengan dasar prinsip lain kerena tidak terdapat gas yang dapat berionisasi bilamana

kontak - kontak terbuka, ketika kontak pemutus dibuka dalam ruang hampa maka akan

timbul percikan busur api, elektron dan ion saat pelepasan walaupun haya sesaat maka

dengan cepat diredam karena percikan busur api, elektron dan ion yang dihasilkan pada

saat pemutusan akan segera mengembun pada ruangan hampa,kemampuannya terbatas

hingga kira-kira 30 kV. untuk tegangan yang lebih tinggi pemutus ini dapat dipasang seri.

8
Gambar 4. VCB
Sumber: katalog SecoVac GE

Cara Pemakaian

Terminal A B C VCB dihubungkan antara fasa dan beban, sedangkan terminal N

dihubungkan ke netral.

Cara Perawatan

- Visual cek semua elemen dan mekanikal interlok dari semua tanda-tanda kerusakan.

- Kencangkan semua mur dan baud.

- Lumuri dengan oli bagian-bagian yang berkegesekan.

- Cek counter untuk agar alat beroperasi dengan semestinya.

- Cek dan pastikan fungsi interlok.

- Cek secara visual buffer oli dari kekeringan atau kerusakan.

- Cek auxiliary switch dan posisi switchagar alat beroperasi dengan semestinya.

- Cek closing, triping, dan latch coil

- Cek terminal wiring sekunder

Cara Kalibrasi

Tidak diketahui.

9
Merk yang Tersedia

GE, Areva.

5. OCB (Oil Circuit Breaker)

Cara Kerja

OCB berguna untuk mengamankan ketika terjadi gangguan dengan mengunakan minyak.

Cara kerjanya adalah minyak pada OCB akan berubah menjadi uap minyak ketika busur

api dikelilingi oleh gelembung gelembung uap minyak tersebut dan OSB akan langsung

memutus tegangan listrik tersebut.

Gambar 5. OCB
Sumber: Westinghouse Type SAF-2 Operating Mechanism

Cara Pemakaian

Input koil dihubungkan ke antara fasa dan beban.

Cara Perawatan

- Periksa kekencangan semua baut

- Periksa semua pin, link dan bearing.

10
Cara Kalibrasi

Tidak diketahui.

Merk yang Tersedia

Westinghouse.

6. SF6CB (Sulfur Circuit Breaker)

Cara Kerja

Pada SF6CB digunakan gas Sulfur Hexafluoride untuk pengamanan sistem Circuit

Breakernya. Gas tersebut merupakan gas yang berat dan mempunyai sifat dielektrik dan

dapat memadamkan busur api yang baik. Cara kerjanya adalah gas yang terdapat pada

SF6CB akan ditiupkan pada rangkaian sepanjang busur api ketika terjadi gangguan, yang

kemudian gas tersebut akan mengambil panas dari busur api sehingga padam.

Gambar 6. SF6CB
Sumber: katalog Circuit Breaker SF6 Schneider

Cara Pemakaian

Terminal input L1 L2 dan L3 SF6CB dihubungkan ke fasa, dan outpunya ke beban.

Cara Perawatan

- SF6CB dirancang untuk bebas perawatan dalam hal penggantian gas SF6

- Cek kontak-kontak elektrik

11
- Dalam kondisi normal tidak diperlukan perawatan preventif sebelum 10.000 kali

operasi atau selama 10 tahun.

Cara Kalibrasi

Tidak diketahui.

Merk yang Tersedia

Schneider.

7. HSCB (High Speed Circuit Breaker)

Cara Kerja

Highspeed circuitbreaker bekerja dengan cara memperkecil arus hubung singkat pada

rangkaian gardu traksi dan kereta listrik melalui pantografnya. Hal ini berarti pemutusan

arus harus terjadi sebelum arus tersebut mencapai nilai maksimum atau nilai puncaknya.

Gambar 7. HSCB
Sumber: katalog High-speed bi-directional circuit breaker ABB

Cara Pemakaian

HSCB dihubungkan antara listrik di gardu traksi dengan jaringan listrik aliran atas pada

jaringan kereta api listrik.

12
Cara Perawatan

HSCB dirancang untuk bebas perawatan sampai dengan 200.000 kali operasi.

Cara Kalibrasi

Tidak diketahui.

Merk yang Tersedia

ABB, Meidensha.

8. Surge Arrester

Cara Kerja

Surge arrester berfungsi untuk melindungi berbagai peralatan listrik dalam suatu instalasi

dari lonjakan tegangan yang melebihi batas toleransi yang diperbolehkan, misalnya

sambaran petir tidak langsung, hubung singkat dan permasalahan pada pembangkit.

Cara kerjanya adalah ketika ada lonjakan tegangan yang melebihi toleransi tegangan

normal, maka surge arrester akan bekerja secara otomatis mengalirkan tegangan lebih

tersebut ke pentanahan, dan pemutus akan bekerja memutuskan arus listrik dari sumber

utama. Dengan kata lain, lonjakan tegangan yang besar tersebut tidak akan sampai ke

beban karena arus besar yang melewati pemutus dialirkan ke tanah oleh surge arrester.

Gambar 8. Surge Arrester 1P+N dan 3P+N


Sumber: Daftar harga Schneider April2020

Agar surge arrester dapat bekerja dengan baik, maka besarnya nilai pentanahan harus < 2

ohm.

13
Cara Pemakaian

Terminal L yang terdapat pada surge arrester dihubungkan ke pemutus dan ke beban.

Sedangkan terminal N dihubungkan ke Netral dan terminal PE ke pentahanan.

Cara Perawatan

- Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini.

- Baut-baut terminal dikencangkan.

Cara Kalibrasi

Tidak diketahui.

Merk yang Tersedia

Schneider, ABB, Hager.

9. RCCB (Residual Current Circuit Breaker) atau ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)

Cara Kerja

RCCB atau ELCB adalah Circuit Breaker yang memonitor listrik sewaktu-waktu apabila

terdapat hubung singkat atau kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak

mengakibatkan kematian. Cara kerja dari peralatan ini adalah apabila arus yang melalui

dari ring transformer tidak sebanding dengan output ring transformer (ada arus bocor

melebihi batas yang ditentukan), secara otomatis akan menghentikan jalur listrik.

Gambar 9. RCCB 1 kutub + N dan 4 kutub + N


Sumber: Daftar harga Schneider April2020

Sensitivitas arus bocor RCCB meliputi 30mA untuk proteksi terhadap manusia, dan

300mA untuk proteksi terhadap kebakaran..


14
RCCB baik 1 kutub + N dan 4 kutub + N bekerja dengan arus nominal 25A,40A dan 63A.

Cara Pemakaian

Terminal kutub fasa RCCB dihubungkan antara MCB dan beban, sedangkan terminal N

dihubungkan ke netral.

Cara Perawatan

- Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini.

- Baut-baut terminal dikencangkan.

Cara Kalibrasi

Tidak diketahui

Merk yang Tersedia

Schneider, ABB, Hager.

10. RCBO (Residual Current Circuit Breaker with Over Current Protection)

Cara Kerja

RCBO adalah alat proteksi terhadap bahaya sengatan listrik / arus bocor (berfungsi

sebagai RCCB) sekaligus proteksi beban lebih (berfungsi sebagai MCB) dalam 1

komponen. Dengan kata lain RCBO adalah gabungan dari RCCB dan MCB.

Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Di dalam RCBO terdapat sensing coil yang akan

membaca resultan arus fasa dan netral. Pada kondisi normal di mana tidak ada kebocoran

arus maka resultan arus yang dibaca adalah plus Ampere + minus Ampere = 0 Ampere.

Jika terjadi arus bocor pada beban karena tersentuh manusia yang menyebabkan arus

bocor melalui tubuh manusia ke tanah, maka nilai arus yang meninggalkan beban akan

mengalami rugi-rugi akibat arus bocor ke manusia tadi, sehingga resultan arus pada

sensing coil akan memiliki nilai arus yang tidak sama dengan 0. Perbedaan arus tersebut

15
akan memicu relay bekerja memutuskan kontak RCBO. Sensing coil akan mengindera

perbedaan arus sebesar 30mA.

Untuk pemutusan rangkaian yang diakibatkan oleh hubung singkat, RCBO bekerja

dengan perantaraan relay elektromagnetis

Gambar 10. RCBO 1 kutub + N


Sumber: Daftar harga Schneider April2020

RCBO 1 kutub + N bekerja dengan sensitivitas 30mA dengan arus nominal 6A – 32A.

Cara Pemakaian

Terminal kutub fasa RCBO dihubungkan antara fasa dan beban, sedangkan terminal N

dihubungkan ke netral.

Cara Perawatan

- Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini.

- Baut-baut terminal dikencangkan.

Cara Kalibrasi

Tidak diketahui

Merk yang Tersedia

Schneider, ABB, Hager.

16
11. Thermal Overload Relay

Cara Kerja

Thermal Overload Relayberfungsi untuk melindungi motor listrik akibat beban mekanik

yang terlalu berat yang melebihi kemampuan motor listrik tersebut.

Thermal Overload Relay bekerja dengan cara mendeteksi panas yang bersumber dari

kumparan motor listrik listrik. Ketika terjadi panas berlebih, elemen bimetal yang terdapat

pada thermal overload relayakan memutuskan rangkaian.

Gambar 11. Thermal Overload Relay


Sumber: www.se.com

Cara Pemakaian

Terminal pada Thermal Overload Relay dihubungkan antara kontaktor magnet dan motor

listrik listrik. Kapasitas arus pemutusan Thermal Overload Relay harus disetting. Jika

pengaturan arus terlalu jauh melebihi arus motor listrik listrik maka Thermal Overload

Relay tidak akan maksimal mengamankan motor listrik. Dan sebaliknya jika pengaturan

arus sama atau di bawah arus motor listrik maka Thermal Overload Relay akan sering

trip.

Cara Perawatan

- Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini.

- Baut-baut terminal dikencangkan.

17
18
Cara Kalibrasi

Tidak diketahui.

Merk yang Tersedia

Schneider, ABB, Siemens.

12. Phase Failure Relay

Cara Kerja

Phase Failure Relay berfungsi untuk mengamankan motor listrik terhadap keseimbangan

fase dan arah putaran motor listrik terbalik yang diakibatkan oleh kehilangan salah satu

fasa pada sistem tegangan satu fasa, ataupun salah dalam menghubungkan fasa misalnya

yang seharusnya R,S,T jadi R,T,S. Selain itu dapat pula melindungi motor listrik dari

tegangan berlebih dan fluktuasi frekuensi.

Phase Failure Relay bekerja dengan cara memonitoring tegangan listrik jatuh, urutan fasa

dan asimetri keteradaan tiga satuan gelombang. RCP relay ini akan beroperasi pada

tegangan jatuh dan kebalikan gelombang, yang sangat penting untuk proteksi kerja motor

listrik induksi.

Gambar 12. Phase Failure Relay


Sumber: Daftar harga Schneider April2020

Cara Pemakaian

Terminal pada Phase Failure Relay dihubungkan antara kontaktor magnet dan motor

listrik listrik melalui Thermal Overload Relay.

19
Cara Perawatan

- Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini..

- Baut-baut terminal dikencangkan.

Cara Kalibrasi

Tidak diketahui.

Merk yang Tersedia

Schneider, Merlin Gerin, ABB

13. Control Current Relay

Cara Kerja

Control Current Relaykomponen proteksi elektrik yang memiliki fungsi membatasi arus

listrik yang mengalir pada motor listrik. Control Current Relay memiliki sensor yang

mendeteksi arus, kemudian menghitung arus tersebut dan membandingkan dengan nilai

arus referensinya. Ketika arus yang motor listrik lebih besar dari arus referensi maka

Control Current Relay akan memutus rangkaian.

Gambar 13. Control Current Relay


Sumber: www.se.com

Cara Pemakaian

Terminal sensor pada Control Current Relay dipasang secara paralel di antara kontaktor

dan motor listrik.

20
Cara Perawatan

- Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini..

- Baut-baut terminal dikencangkan.

Cara Kalibrasi

Tidak diketahui.

Merk yang Tersedia

Schneider.

METODE PENELITIAN

Adapun metoda yang digunakan dalam penyusunan jurnal ini adalah studi literatur,

yaitu dengan cara mengumpulkan sumber referensi yang relevan dengan permasalahan,

membacanya dan kemudian mencatat ke dalam format jurnal.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian berdasarkan studi literatur ini didapat beberapa alat proteksi

kelistrikan pada industri yang terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu proteksi untuk instalasi,

proteksi kepada manusia, dan proteksiuntuk motor listrik.

Alat proteksi untuk instalasi meliputi MCB, MCCB, ACB, VCB, OCB, SF6CB,

HSCB dan Surge Arrester. Sedangkan alat proteksi kepada manusia meliputi RCCB dan

RCBO. Dan alat proteksi motor listrik meliputi Thermal Overload Relay, Phase Failure Relay

dan Control Current Relay.

21
Semua alat proteksi tersebut bekerja dengan cara membandingkan arus, tegangan, dan

fasa nominal terhadap kemampuan arus, tegangan, dan fasa yang dimiliki alat proteksi

tersebut.

SIMPULAN

Semua alat proteksi kelistrikan bekerja dengan konsep pemutusan. Artinya jika ada

arus dan tegangan yang berlebih dari kemampuan proteksinya, maupun ada fasa yang

tertukar, alat proteksi tersebut akan segera memutuskan koneksi antara sumber listrik dengan

peralatan yang diproteksinya. Dengan demikian peralatan yang diproteksinya itu tetap aman

dan berfungsi sehingga terhindar dari kerugian baik material maupun korban jiwa.

Adapun yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini yaitu contoh gambar wiring

peralatan proteksi dengan peralatan yang diproteksinya, yang mudah-mudahan dapat

dilengkapi pada penelitian berikutnya

DAFTAR PUSTAKA

Pane, Zulkarnaim. 2014. Sistem Proteksi Tenaga Listrik Seri Relay Elektromagnetik. Medan:

Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik USU.

Tasiam, FJ. 2017. Proteksi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta: Teknosain.

Schneider Electric Indonesia. 2000. Panduan Aplikasi Teknis. Jakarta: Schneider Electric

Indonesia

Schneider Electric Indonesia.2020. Daftar HargaApril 2020.http://www.se.com.

22
CaraKerjaMCCBMoldedCaseCircuitBreaker. Diunduh tanggal 13 April 2020.

https://www.insinyoer.com/cara-kerja-mccb-molded-case-circuit-breaker/

ResidualCurrentCircuitBreakerRccb. Diunduh tanggal 13 April

2020.http://gracelestarielectric.blogspot.com/2014/09/residual-current-circuit-breaker-

rccb.html.

GawaiProteksiArusSisaRCCB dan RCBO. Diunduh tanggal 13 April

2020.https://rekayasaenergy.blogspot.com/2017/01/gawai-proteksi-arus-sisa-rccb-

rcbo-dan.html.

RCBOAlatAntiKebakaranDanAntiKesetrumListrikPLN. Diunduh tanggal 13 April 2020.

https://purbakuncara.com/rcbo-alat-anti-kebakaran-dan-anti-kesetrum-listrik-pln/.

MengenalCaraKerjaAirCircuitBreaker.Diunduh tanggal 13 April

2020.https://carakerjapro.blogspot.com/2017/02/mengenal-cara-kerja-air-circuit-

breaker.html.

Katalog SecoVac GE. Diunduh tanggal 13 April

2020.http://apps.geindustrial.com/publibrary/checkout/DEH-50001?TNR=Installation

%20and%20Instruction|DEH-50001|PDF&filename=DEH-50001.pdf.

Katalog Circuit Breaker SF6 Schneider. Diunduh tanggal 13 April 2020. www.se.com

Westinghouse Type SAF-2 Operating Mechanism. Diunduh tanggal 13 April 2020.

www.westinghouse.com.

ApaituArresterpadaInstalasiListrik. Diunduh tanggal 14 April

2020.https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2017/06/apa-itu-arrester-

pada-instalasi-listrik.html.

CaraKerjaThermalOverloadRelay.Diunduh tanggal 14 April

2020.https://akhdanazizan.com/cara-kerja-thermal-overload-relay/.

23
FungsiPFRPhaseFailureRelay. Diunduh tanggal 14 April

2020.https://javacable.blogspot.com/2019/05/fungsi-pfr-phase-failure-relay.html.

EOCR. Diunduh tanggal 14 April 2020. https://lieneticjaya.com/eocr/.

24

Anda mungkin juga menyukai