Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Wr.

Wb

Saya akan menceritakan tentang pandangan dan apa yang sudah dilakukan secara saya pribadi
maupun keluarga saya. Awal mula terjebaknya berita covid 19 di Indonesia saya dan keluarga
merasa khawatir dan terkejut secepat ini wabah covid 19 menyebar. Dan mulai dari ini
terdapat info pelajar belajar dirumah dan beraktivitas dirumah #dirumahsaja. Ketika itu saya
masih mengikuti PKL di Pasuruan sedikit rasa khawatir juga, dimana saya dan 5 teman saya
masih dipasuruan. Tidak lama sekolah memberi surat himbauan bahwa siswa siswi yang
melaksanakan magang untuk kembali ke rumah dan mengikuti kegiatan KBM online selama di
rumah. Saya pikir libur ini hanya berlangsung selama 2 minggu seperti halnya edaran yang
diberikan dari sekolah, ternyata tidak sesuai yang aku fikir bahwa sekolah sudah menarik
semua siswa PKL untuk stay di rumah dan menghentikan PKLnya, saya hanya melaksanakan PKL
selama 2 bulan lebih, tapi gpp mungkin ini jalan yang terbaik dimana virus Covid 19 ini semakin
merajalela. Adanya covid 19 membuat masyarakat atau oknum penjual masker membuat harga
masker meningkat. Untuk apa melakukan hal tersebut, seharusya kita juga harus memikirkan
orang lain, menaikkan harga secara drastus tidak ada manfaatnya malah membuat orang lain
semakin menderita, baik saya akan menceritakan ketika saya dirumah. Ceritaku dirumah hanya
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh bapak/ ibu guru lewat media online. Banyak rencana
yang sudah dipersiapkan oleh keluargaku untuk libur sekolah namun semuanya harus
dibatalkan, karena kita harus membantu pemerintah dalam menangani penyebaran COVID 19
ini. Saat dirumah banyak pekerjaan yang harus diselesaikan seperti mencuci baju, menyapu,
mencuci piring, mengantar adik mengaji dsb. Dari libur ini banyak perubahan dan jam tidur
yang tidak teratur, perjalanan yang dibatasi sehingga saya tidak bisa mengurus KTP. Tapi tidak
apa ini mengajarkan kepada kita untuk tidak egois dan kita harus memikirkan orang lain juga,
untuk membantu para tenaga medis dimana kita yang harus tetap dirumah saja Sehingga
jumlah positif corona di Indonesia ini tidak melonjak tinggi. Dirumah saya menjadi lebih dekat
dengan keluarga dimana saya bIasanya hanya dapat bermain dengan adik hanya sore hari kini
bisa bermain dan belajar bersama adik setiap waktu, di sore hari saya dan adik masih belajar
mengaji di Tambak Wedi, disana saya mengaji sejak umur 5 tahun. Kemarin juga bertepatan
dengan malam Nifsu syaban dimana di tempat ngaji saya membaca yasin sebanyak 3 kali dan
tahlil, selepas pulang ternyata terdapat info bahwa diadakan Istigosah Online bersama ibu
gubernur di TV saya dan keluarga senantiasa mengikuti acara yang berlangsung hingga pukul 9
malam tersebut, saat dirumah ini alhamdulillah banyak manfaat yang juga diperoleh seperti
ibadah yang semakin rajin, banyak waktu bersama keluarga dll. Demikianlah cerita ku semasa
di rumah saja # Dirumahsaja. wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pertanyaan:

" Menurut pandangan islami apa yang seharusnya kita lakukan ketika terjadi
wabah covid 19 ini ya pak?"

Anda mungkin juga menyukai