Anda di halaman 1dari 50

BAB I Tapak terletak pada Kec. Tegalsari .

Luas Kecamatan yaitu km2 dari


luasSurabaya sebesar 33.306,30 km².
ANALISA TAPAK
1.1 ANALISA TAPAK
1.1.1 Lokasi Kawasan

Lokasi kawasan pada Kec. Genteng, Surabaya, Provinsi Jawa Timur

1.1.2 Kondisi Eksisting Tapak


A. Karakteristik Tapak
Tapak berada di Jln. Jendral Sudirman memiliki topografi datar , merupakan
lahan yang kosong yang ditumbuhi semak belukar dan di beberapa tempat sudah
terbangun bangunan.

data Tapak:
 Kelurahan : Embong Kaliasin
 Kecamatan : Genteng
 Kotamadya :Surabaya
 Propinsi : Jawa Timur
o KDB : 60%
o KLB : 4.0

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 1


o Luas Lahan : 2,1 Ha

dari tapak ke luar


47,7 m

119,5 m

View tapak ke Jlan Embong Sawo

226 m

View tapak ke Monumen


View tapak
banbu ke Jalan Basuki
Runcing
Rahmad

B. Batas-batas Tapak

View tapak ke Jln Embong Gayam


Jln Embong Sawo

Jln Jend Sudirman

Kawasan sekitar tapak sangat potensial, di lihat dari bangunan disekelilingnya


Hotel mertus dan Jln. Basuki yang merupakan pusat-pusat perkantoran dan tapak berada di jantung kota Surabaya.
Rahmat

Jln Embong Gayam

C. View Tapak
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 2
165 m
Dari Surabaya Utara: Jalan Jendral Sudirman- Jln Embong Sawo

D. Sirkulasi dan Pencapaian Sekitar Tapak Jalan Utama di depan tapak : jalan Raya Jendral Sudirman , Lebar : 8-9
meter , 2 lajur, dan 1 arah.
Pencapaian menuju tapak dapat melalui beberapa alternatif jalur
Kendaraan pada tapak ini dapat diewati oleh 3 jalur, karena itu Tapak dapat dicapai dari utara, timur dan selatan. Dan sirkulasi jalan di utara dan
selatan tapakmerupakan sirkulasi 1 arah sehingga kendaraan butuh untuk berputar
pencapaian dan sirkulasi menuju dan di dalam tapak sangat
balik.
diperhatikan keberadaannya sesuai dengan pertimbangan-
Dalam perancangan nantinya untuk arah masuk tapak dari arah utara tapak dan
pertimbangan yang ada. keluar ke arah barat daya tapak.

Dari surabaya Selatan : Jalan Jend Basuki Rahmad- Jln. Embong Wungu- Jln Jendral Pencapaian dan sirkulasi dalam tapak menurut pelaku dan kegiatannya dapat
Sudirman dikelompokan menjadi:

• Pencapaian pengelola dan service ,yang mempunyai persyaratan antara lain:

• Tidak menggangu sirkulasi pengunjung dan penghuni

• Mempunyai jalur khusus

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 3


• Tersembunyi Kelebihan :

• Pencapaian pengunjung mal ,yang mempunyai persyaratan antara lain: - Pencapaian sirkulasi manusia melayani
dari dua akses jalan yang berbeda
• Komunikatif, mudah dipahami,mudah dilihat
- Jalur bagi pengelola terpisah dan
• Terorientasi pada jalan utama tersembunyi.
Kelemahan
• Tidak menggangu arus lalu lintas sekitar
- Jalur pengguna mall dan hotel sama
• Menurut cara pencapaiannya dapat digolongkan menjadi pencapaian sirkulasi
- Efisiensi tapak kurang
kendaraan dan manusia

• Pertimbangan pencapaian dan sirkulasi dalam tapak yang baik terdapat


kemudahan, kejelasan dan keamanan bagi pejalan kaki dan kendaraan, sehingga Alternatif terpilih
kedua sirkulasi itu tidak saling mengganggu. Adapun terdapat dua alternatif pola
sirkulasi dan pencapaian dalam tapak:

Alternatif di dalam tapak


Alternatif1
Kelebihan:
- Jalur bagi pengelola terpisah dan
tersembunyi.
- Jalur bagi pengguna hotel dan mall
terpisah
- Pencapaian sirkulasi manusia melayani Kelebihan : jalur pegelola

dari dua akses jalan yang berbeda - Jalur manusia/pejalan kaki terdapat dari dua titik : jalur pengunjung hotel
jalan yang berbeda sesuai arah datangnya
menuju bangunan ini
Kelemahan : jalur pengunjung mall
- Adanya jalur pengelola dan pengguna berbeda
- Jalur untuk pengguna mall bercabang : jalur pedestrian
Efisiensi tapak kurang
- Terdapat pendambahan pedetrian 2 arah di : gerbang masuk
sekitar tapak.
-
: jalur keluar

Alternatif2 E. Sinar Matahari

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 4


Pada bagian ini mendapatkan intensitas matahari pagi yang cukup tinggi pada
pagi hingga menjelang siang hari

 Bagian Tengah
Pada bagian tersebut dilewati oleh sinar matahari pada siang hari sehingga dapat
dimanfaatkan untuk memaksimalkan cahaya matahari dengan penggunaan
skylight.

 Bagian Barat
Pada bagian ini mendapatkan sinar matahari sore yang cukup tinggi sehingga pada
bagian tersebut harus dilindungi sinar matahari sore dengan penggunaan clading
kaca yang tidak menyeluruh.

F. Angin
Angin yang berhembus di kawasan tapak tidak terlalu kencang.Ini disebabkan
karena, suhu udara yang terdapat di daerah Kota Surabaya ini sangat panas.Namun
pada saat musim hujan seperti saat ini, angin yang berhembus lumayan kencang,
karena hembusan angin muson tenggara yang datang dari Samudera Indonesia,
Kota Surabaya terletak di kawasan beriklim tropis.Selain itu, Surabaya juga
membawa titik-titik uap air yang dapat menyebabkan hujan.
terletak di daerah dataran rendah.Oleh sebab itu, suhu di wilayah ini relatif
Jika musim kemarau, akan didapat angin muson barat laut berasal dari Laut China
panas.Suhu panas yang ditimbulkan dapat mengkibatkan banyak hal.Salah satunya
Selatan yang membawa angin panas. Jika disesuaikan dengan kondisi lingkungan
ialah, menyilaukan pandangan mata dan membuat suhu panas suatu ruang
sekitar tapak tidak jauh berbeda dengan hembusan angin muson tenggara, hanya
tinggi.Untuk menghindari hal itu, maka dalam desain nantinya dapat menggunakan
berbeda pada arah panas yang ditimbulkan.Dengan adanya ruang terbuka hijau
solusi desain yang tepat. Arah datangnya sinar matahari dapat dibagi sebagai berikut:
pada kawasan ini memungkinkannya angin mengalir pada bukaan-bukaan tersebut.
 Bagian Timur

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 5


Kebisingan disekitar tapak mayoritas bersumber dari jalan Jend. Supratman dan
Jln Basuki Rahmat yang merupakan jalan arteri sekunder dan selalu dipenuhi lalu lalang
kendaraan. Namun di bagian timur terdapat vegetasi yang dapat meredam kebisingan.
G. Topografi

Topografi menggambarkan karakter suatu tapak. Bentuk muka tanah (baik


dataran maupun bukit) mempengaruhi micro climate karena berpengaruh terhadap H. Vegetasi
pergerakan udara dan orientasi sinar matahari. Angin menjadi lemah di sisi lereng
Pada intinya vegetasi yang terdapat di daerah tapak adalah pepohonan yang
yang terlindungi dan menjadi kuat pada sisi lereng atasnya. Pada malam hari,
rimbun.Di sekitar jalan sudah cukup rindang dan hijau. Namun itu belum cukup
daerah yang lebih rendah memiliki suhu yang lebih dingin dibandingkan dengan
mengatasi suhu panas kota Surabaya.
lereng yang lebih tinggi.
Di kawasan Surabaya ini, termasuk dataran rendah.Daerah yang terdapat disini
relative datar sehingga pada kawasan tapak ini juga datar.Permukaan tanahnya agak U n t u k v e g e t
kering dan pada saat musim hujan, tanah sulit menyerap air, sehingga air sering
meluap hingga kejalan-jalan disekitarnya.
sebagai penutup tanah.Di dalam tapak ini, tidak terdapat

F. kebisingan pohon tinggi yang ditanam, sehingga radiasi panas matahari tidak tersaring dengan baik.

Untuk vegetasi
yang terdapat di
dalam tapak, berupa

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 6


semak belukar yang berfungsi sebagai penutup tanah.Di dalam tapak ini, tidak terdapat
pohon tinggi yang ditanam, sehingga radiasi panas matahari tidak tersaring dengan baik.

Pohon-pohon peneduh merupakan potensi tanaman hijau yang tetap Pada bagian timur tapak, penanaman vegetasi diperbanyak karena angin kencang
dipertahankan nantinya pada tapak. datangnya dari bagian timur tenggara dan timur laut.

Pada area sekitar hotel, penggunaan dan pemanfaatan vegetasi lebih


dimanfaatkan. Pada perancangan, nantinya menggunakan atap podium sebagai roof
garden guna pemanfaatan lahan dan vegetasi.
Penyerap Polusi Udara
Terdiri dari pohon, perdu/ semak.
Memiliki ketahanan tinggi terhadap pengaruh udara.
Jarak tanam rapat.
Bermassa daun padat.
Angsana (Ptherocarphus indicus)
Akasia daun besar (Accasia mangium)
Oleander (Nerium oleander)
Bogenvil (Bougenvillea Sp)
Teh-tehan pangkas (Acalypha sp)
: tamanan perdu
sebagai penyaring polusi
dan kebisingan

Titik pohon besar berguna


untuk menyaring udara,
kebisingan dan pemecah
angin

Peneduh
Ditempatkan pada jalur tanaman( minimal 1,5 m)
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 7 -Percabangan 2 m di atas tanah.
-Bentuk percabangan batang tidak merunduk.
-Bermassa daun padat.
-Ditanam secara berbaris.
Kiara Payung (Filicium decipiens)
Tanjung (Mimusops elengi)
Angsana (Ptherocarphus indicus)

Bangunan disekitar tapak merupakan bangunan-bangunan yang berada


pada area yang sangat potensial untuk perdagangan dan jasa.

 Perkantoran
 Pertokoan
 Sekolah
 Mall
 Dan beberapa hotel
Bunga bunga sebagai penambah nilai estetika dan keindahan

Pohon Cordia

Pohon Magnolia

1.2 ANALISA FUNGSI BANGUNAN SEKITAR

1.2.1 Analisa Fungsi Bangunan Sekitar (kontekstual)

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 8


: area perkantoran 1.2.2 Analisa Fungsi Massa Sekitar
: area pertokoan Karakter massa bangunan pada lingkungan tapak memiliki gaya yang
: area perdagangan jasa hampir sama, yaitu bentukan yang simetris dan persegi. Secara keseluruhan massa
bangunan sekitar seragam yaitu persegi, walaupun ada beberapa bangunan yang
: tapak
memiliki massa dengan variasi dari bentukan persegi.

Bangunan penyedia jasa yang


terdapat pada lingkungan
tapak memiliki bentukan
utama yaitu persegi dengan
gaya minimalis morderen

Bangunan perkantoran yang paling


mendominasi area sekitar tapak. memiliki
bentukan dasar kubus dengan mengalami
adiktif dan subtraktif bentuk. Terdiri dari
bangunan lama (dulunya digunakan sebagai
rumah tinggal) dan beberapa bangunan
minimalis.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 9


Bangunan hotel disekitar tapak Juga sebagai fasilitas penunjang yang memenuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk
memiliki bentukan yang seragam sosial , tempat berekreasi dan refreshing dari kedua fungsi bangunan tersebut.
dengan bengunan sekitarnya hanya
saja mengalami transformasi bentuk
menjadi persegi panjang 1.2.4 Analisa Fungsi dan Massa

Bentukan dasar bangunan mixed use ini di pengaruhi oleh:

• Konsep yang akan diangkat


1.2.3 Analisa Fungsi Bangunan pada Tapak
• Efisiensi lahan dan penyesuaian terhadap tapak
Pada perencanaan tata guna lahan dan pembangunan, tapak digunakan sebagai
area perkembangan perdagangan dan jasa.
• Karakter visual yang akan menggambarkan fungsi bangunan dan yang
Maka fungsi bangunan pada tapak akan dipergunakan sebagai : mempengaruhi bangunan lain.

• Kemudahan sirkulasi dan pecapaian

Hotel Analisa
Sebagai fungsi utama dari bangunan mixed use

Dan sebagai pemenuh kebutuhan akan tempat tinggal

sementara

Mall
Bentukan persegi (podium) diambil sebagai bentukkan
Sebagai fasilitas penunjang dari bangunan dan
utama fasade bangunan yang kemudian di komp0sisikan
tempat untuk memenuhi kebutuhan yang lai
dengan bentukan lingkaran (hotel).

Plasa
Namun bangunan akan mengalami transformasi substraktif yang
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 10 menambahkan kombinasi bentukan dasar persegi ke bentukan yang
lebih dinamis.
Menggunakan bentukan yang tidak monoton melalui pertimbangan dengan
memberi celah bagi sinar matahari dan sirkulasi udara yang masuk ke dalam
bangunan.

Menggabungkan persegi dengan bentukan lengkung Kurangnya ruang terbuka pada lahan bisa di siasati dengan adanya space
dengan bermaksud untuk memberikan fasade yang
diantara kedua massa yang digunakan sebagai lewatnya sinar matahari dan angin,
berbeda dari fasade bangunan sekitarnya.
bisa juga digunakan sebagai ruang terbuka

1.3 ANALISA KESESUAIAN VISUAL BANGUNAN SEKITAR


1.2.5 Analisa Fungsi Massa Bangunan

Proses 1

Kelebihan
 Merupakan massa Tunggal
 Pemanfaatan luas lahan bisa
maksimal
 Sirkulasi dan zoning teratur dan
teroganisir

Kekurangan

 Terkesan bangunan massive


Perkantoran
 Cahaya dan sirkulasi udara
dalam bangunan sulit Bangunan perkantoran di Jln Embong gayam didominasi
oleh bangunan-bangunan lama yang dulunya berfungsi
 Kurang ruang terbuka
sebagai rumah tinggal. Sementara di Jln Embong Sawo
bangunan perkantoran memiliki ciri dan karakteristk yang
sama yaitu ciri bangunan minimalis dan diselingi
beberapa ruko yang bergaya serupa

Proses 2

Pada proses
ini bentukkan massa tunggal
dibagi menjadi massa
majemuk agar dapat Area perdagangan dan jasa

mengatasi kekurangan- area ini di dominasi oleh ruko-ruko dan bangunan


penyedia layanan jasa seperti bank dll ini memiliki gaya
bangunan modern dan minimalis
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 11
Tipologi bangunan adalah
kontras dengan fasade
bangunan sekitar dan
menghilangkan kesan
kemonotonan dari fasade
minimalis dengan
Perhotelan menghadirkan sesuatu
Pada titik-titik ini bangunan yang digunakan sebagai hotel yang baru pada tampilan
memiliki ciri bangunan yang pembangunannya mengarah bangunan. Serta
vertikal , moderen dan minimalis. Diperkirakan memiliki
penggunaan unsur-unsur
tinggi sekitar 15-20 lantai
lengkung menjadi bagian
yang paling mencolok.

Membangun bangunan
minimal 10 meter dari
jalan raya .

1.4 ANALISA SITE ENGINEERING

1.4.1 Drainase

Drainase atau
saluran pembuangan
merupakan salah satu
faktor yang sangat
penting dalam suatu
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 12
perencanaan tapak. Ruang luar suatu tapak yang telah dirancang dengan 1.4.5 Kualitas Udara
baik, apabila terdapat bagian dari tapak yang tergenang air akan Keadaan sekitar tapak yaitu jalan raya yang selalu
menyebabkan rancangan menjadi tidak sempurna. Genangan air yang tidak
dipadati dengan aktivitas kendaraan bermotor. Pada
terencana menyebabkan efek visual yan kurang baik, selain itu dapat
merusak konstruksi perkerasan. Bila genangan air terjadi pada tanah bagian selatan tapak merupakan jalan raya yang aktif.
permukaan lunak atau bidang alas rerumputan, mengakibatkan rumput Oleh sebab itu, terjadi polusi yang besar di daerah tapak.
menjadi rusak dan mati, demikian pula dengan tanaman hias. Pengadaan
Tetapi adanya vegetasi pada sekitar tapak yang juga
saluran air pada tapak yang dirancang sangat mutlak dipikirkan
merupakan batas antara jalan raya dan tapak mengambil
1.4.2 Keamanan
peranan penting dalam menetralisir polusi yang terjadi,
keamanan pada daerah ini sudah cukup terjamin, karena keamanan
sehingga udara yang masuk ke tapak merupakan udara hasil filterisasi dari
disini tidak hanya terhadap tindak kejahatan tetapi juga keamanan
vegetasi yang ada di sekitar tapak.
konstruksi.Untuk keaman konstruksi di sekitar tapak relative aman karena
kondisi tanah stabil dan keras.Pemilihan jenis pondasi yang tepat untuk
1.4.6 Penerangan
bangunan tinggi juga diperlukan.Selain itu juga dengan adanya lampu jalan
Lokasi, bentuk dan orientasi sebuah bangunan serta ruang-ruangnya
di ruas jalan utama dapat mendukung keamanan dalam berkendara malam
harus memanfaatkan potensi termal, higienis, dan psikologis dari sinar
hari.
matahari. Meskipun demikian, radiasi sinar matahari tidak selalu
2.4.3 Kebersihan bermanfaat, tergantung pada letak dan iklim lahan. Tujuan utama dalam
Kawasan di sekitar tapak ini sangat merancang bangunan adalah mempertahankan keseimbangan antara
bersih, karena terdapat tempat sampah yang periode kelebihan panas dimana radiasi matahari ahrus dihindari.
diletakkan di pinggir-pinggir jalan trotoar.Selain Sedikitnya penghalang pada bagian timur tapak, memungkinkan
itu, setiap hari petugas TPA juga selalu membersihkan area sekitar agar lokasi tapak mendapat penyinaran matahari langsung. Dibagian lain tapak,
area ini terlihat bersih dan nyaman. tidak terdapat bangunan tinggi yang dapat menghalangi sinar matahari
langsung.
1.4.4 Fasilitas di Sekitar Tapak
Pencahayaan buatan di sekitar tapak sudah mencukupi mengingat
Fasilitas yang paling terlihat adalah supermall Pakuwon yang dapat
kawasan tapak langsung berbatasan dengan jalan raya antar kota. Selain itu
menunjang daerah sekitarnya, selain itu juga terdapat tempat makan (Mc.
tapak juga dekat dengan pusat kota sehingga pencahayaan buatan yang
D) dan bangunan pendidikan (SMAK Petra I).Selain itu juga terdapat tempat
cukup sangat diperlukan mengingat jalan ini cukup ramai dilewati kendraan
penginapan yaitu sebuah apartemen yang letaknya tidak jauh dari kawasan
bermotor.
tapak.
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 13
tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanahkeras pada posisi sangat
dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah : bamboo, kayubesi/kayu
ulin, baja,dan beton bertulang.

a. Pondasi Tiang Pancang Kayu

Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumah-
rumahpanggung di daerah Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan
pada rumah-rumahnelayan di tepi pantai.

b. Pondasi Tiang Pancang Beton

Pondasi tiang beton dipergunakan untuk bangunan-bangunantinggi (
high risebuilding). Pondasi tiang pancang beton, proses pelaksanaannya
dilakukan sebagai berikut :

1) Melakukan test “ boring” untuk menentukan kedalaman tanah keras dan


klasifikasipanjang tiang pancang, sesuai pembebanan yang telah
diperhitungkan
2) Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang
pancang.3)Melakukan pemancangan
pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang.Pondasi tiang pancang
beton pada prinsipnya terdiri dari : pondasi tiang pancangbeton cor
di tempat dan tiang pancang beton sistem fabrikasi.
BAB II
c. Pondasi tiang pancang beton cor ditempat
ANALISA SISTEM BANGUNAN Proses pelaksanaannya pondasi tiang pancang beton cor di tempat sebagai
2.1 ANALISA SISTEM STRUKTUR berikut :

“Fungsi utama pada suatu sistem struktur bangunan adalah memikul secara 1) Melakukan pemboran tanah sesuai kedalamn yang ditentukan dengan
memasukkanbesi tulangan beton.
aman dan efektif beban yang bekerja pada bangunan serta menyalurkannya ke
2) Memompa tanah bekas pengeboran ke atas permukaan tanah.
bawah melalui pondasi” 3) Mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem
dipompakandan desakan/tekanan.
4) Pengecoran adukan beton setelah selesai sampai di atas permukaan
Pondasi Tiang Pancang
tanah
Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah- d. Pondasi tiang pancang beton sistem fabrikasi
tanah lembek, tanah berawa,dengan kondisi daya dukung tanah (sigma

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 14


Kemajuan teknologi khususnya pada bidang rancang bangun beton • Diameter lebih besar sehingga daya dukung tiap tiang lebih besar
bertulang telahmenemukan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi.  • Cocok untuk segala jenis tanah
Cetakan-cetakan pondasi denganbeberapa variasi diameter tiang Kekurangan
pancang dan panjang tiang pancang dibuat dalam pabrikdengan sistem
• Pekerjaan lama
Beton Pra-Tekan”Pondasi pemasangan pondasi tiang pancang sistem
fabrikasi, sebagai berikut : • Biaya lebih besar
Kedalaman alat bor terbatas
1) Dilakukan pengeboran sambil memancangkan tiang pondasi bagian per-
bagian.Kedalaman pengeboran sampai dengan batas kedalaman tanah
keras yang dapatdilihat secara otomatis dari mesin tiang pancang.
2) Kemudian setiap bagian tertentu dilakukan penyambungan dengan plat
baja yangtelah dilengkapi dengan “joint” atau ulir penyambungan. Berdasarkan jenisnya high rise building, sistem kontruksi dan strukstur akan
sangat berpengaruh. Selain itu juga dengan tipe tersebut bangunan memiliki
sistem konstruksi tertentu, sistem yang akan digunakan nantinya adalah sistem
yang sangat umum digunakan adalah sistem rigid frame, dikombinasikan dengan
sistem struktur kantilever pada bagian tertentunya. Sistem ini digunakan karena
memebuat bangunan lebih kokoh dan sesuai dengan fungsinya unit apartement
yang tipikal maka akan lebih gampang menggunakan sistem dengan
menggunakan modular-modular. Tidak jarang dalam pembangunan bangunann
bertingkat tinggi perhitungan struktur konstruksinya jauh lebih penting dari pada
mengejar bentukannya, karea itu selama ini kita lebih sering menemukan
bangunan tinggi dengan sistem modular dan tipikal dengan pentukan yang
cenderung monoton, dan bentuk-bentuk yang kaku seperti persegi.Selain itu yang
harus ada di bangunan tingkat tinggi seperti ini adalah core yang berfungsi sebagai
dinding pemikul secara kontruksi, berupa dingding massif yang menjadi kolom
dari sebuah bangunan.
Pondasi Tiang Bor

Kelebihan
• Tidak menimbulkan kebisingan
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 15
Gambar 4.2 Contoh Core
(Sumber: google.com)
• Rangka batang bidang

• Piramid dengan dasar segiempat membentuk oktahedron

• Piramid dengan dasar segitiga membentuk tetrahedron

Struktur Permukaan Bidang

Struktur permukaan bidang


termasuk juga struktur form-active
biasanya digunakan pada keadaan khusus
dengan persyaratan struktur dengan
tingkat efisiensi yang tinggi.Struktur-
struktur permukaan bidang
pada umumnya menggunakan material-
material khusus
yang dapat mempunyai kekuatan yang lebi
Struktur Rangka Ruang
h tinggi dengan ketebalan
yang minimum. Beberapa jenis struktur ini antara lain

2. 2 UTILITAS

Sumber Energi Listrik


Sistem r Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik.Sistem
angka ruang dikembangkan dari sistem struktur rangka
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik
batang denganpenambahan rangka batang kearah tiga dimensinya . Struktur
rangka ruang adalah komposisi dari batang-batang yang masing-masing berdiri besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik
sendiri, memikul gayatekan atau gaya tarik yang sentris dan dikaitkan satu sama adalah:
lain dengan sistem tiga dimensiatau ruang. Bentuk rangka ruang dikembangkan 1) Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan).
dari pola grid dua lapis (doubel-layer grids),dengan batang-batang yang
2) Sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena
menghubungkan titik-titik grid secara tiga dimensional.Elemen dasar pembentuk
struktur rangka ini adalah: catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan
distribusi.
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 16
aliran udara alami tidak menjangkau seluruh ruangan. Penghawaan buatan
terbagi menjadi dua yaitu AC Split dan AC Sentral.

Sistem Plambing
Pada bangunan apartemen, sanitasi merupakan suatu usaha untuk
memberikan fasilitas di dalam ruang-ruang atau tiap unit kamar untuk mencapai
kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.Usaha ini harus ditunjang oleh
adanya penyediaan air bersih yang cukup dan pembuangan air kotoran yang
lancar.Tentunya hal tersebut memerlukan sistem pemipaan yang baik pada
bangunan tinggi.Selain untuk mengalirkan air bersih dan membuang air kotor,
instalasi pipa pada bangunan juga digunakan untuk mengalirkan air es untuk
keperluan tata udara serta mengalirkan air untuk keperluan pencegahan dan
Sistem Penghawaan penanggulangan bahaya kebakaran.
Suatu bangunan hemat energi dikatakan hemat energi ketika dapat Bahaya kebakaran perlu diantisipasi berkaitan dengan keamanan bangunan
memanfaatkan energi secara optimal, baik energi yang alami maupun yang buatan, dan penghuni. Hal yang perlu dicermati adalah penentuan jarak bangunan, sistem
sehingga dalam bangunan ini menggunakan 2 sistem penghawaan : blok bangunan, dan sistem isolasi api antar bangunan. Untuk perlengkapan
1. Penghawaan alami pencegahan kebakaran, terdapat sistem informasi awal (detector dan alarm) serta
Penggunaan sistem penghawaan alami masih diterapkan dalam bangunan sistem pemadam api. Untuk perkantoran atau bangunan lain yang besar atau
untuk mengurangi penggunaan penghawaan buatan. berlantai banyak, biasanya menggunakan sistem pemadam kebakaran secara
otomatis dengan deteksi panas atau asap. Pada umumnya gedung bertingkat
2. Penghawaan buatan menggunakan sistem sprinkler dengan Wet Riser System. Untuk ruang-ruang
Sistem penghawaan buatan tertentu seperti: ruang genset, ruang panel, dan ruang-ruang elektronik (seperti:
digunakan karena tidak memungkinkan IT room, ruang penyimpanan film di stasiun televisi, dan lain-lain) menggunakan
penggunaan penghawaan alami pada Fire Gas System.
daerah tertentu, seperti : hunian, karena
aliran udara yang terlalu kencang,
bentang yang terlalu lebar, sehingga
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 17
 Arus bolak–balik : arus listrik yang tegangan dan arahnya berganti- ganti
secara berkala. Pada listrik biasanya arus bolak–balik dipilih frekuensi 50
Hz., berbentuk sinus.

b. Instalasi Telepon
Pekerjaan Telepon biasanya dibagi menjadi dua bagian:
1. Instalasimencakup area dari titik pesawat cabang (extention) sampai panel utama.
2. Peralatan Utama+Programming, dalam pekerjaan telepon, yang termasuk dalam
peralatan utama adalah MDF telepon, PABX, instalasi MDF ke PABX,
Programming, dan beberapa pekerjaan lain yangberhubungan.

Sistem Penangkal Petir


Prinsip dasar dari sistem penangkal petir adalah menyedialan jalur menerus dari
logam yang menyalurkan petir kedalam tanah pada saat terjadi sambaran petir ke
bangunan, penangkal petir adalah penghantar-penghantar diatas atap yang
berupa elektroda logam yang di pasang tegak dan elektroda yang di pasang
mendatar. Tiang-tiang dari logam dan logam lainnya dapat dimanfaatkan sebagai
penamgkal petir, penangkal petir biasanya terdiri dari tiang pendek dan kepala
penangkap petir. Dua jenis penangkal petir yang umum di gunakan adalah
• Penangkal petir sistem Thomas

Jaringan Kabel Telepon (Komunikasi) dan Komputer Mempunyai jangkauan perkindungan bangunan yang lebih luas dengan tiang

a. Instalasi Listrik penangkal petir dan sistem pengebumiannya

1. Jenis–jenis listrik dan saluran tenaga listrik • Penangkal petir sistem prevectron

 Arus searah : arah aliran listrik tidak berubah, tegangan yang searah, Mirip dengan sistem thomas denga area perlindungan yang berbentuk

dari kutub yang satu ke kutub yang lain,seperti arus listrik pada aki atau paraboloid

sel surya.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 18


monitoring peralatan Mechanical & Electrical secara terpusat berupa
Building Automation System (BAS). Peralatan keamanan tersebut tidak
hanya untuk kepentingan satu bangunan saja, tetapi juga dapat berguna
untuk keamanan lingkungan.

Sistem CCTV dan Keamanan Ruangan


Bangunan tinggi (high rise building) tentu memerlukan pemantauan
yang intensif demi keselamatan bangunan. Maka untuk mengurangi bahaya
yang mengancam bangunan, dapat diterapkan peralatan khusus seperti
alat pengawas otomatis berupa CCTV (Close Circuit Television) dan

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 19


2.2 ANALISA SISTEM SIRKULASI DAN TRANSPORTASI dengan motor penggerak (traction lift). Ruang luncur lift ditentukan dari konfigurasi tata
Pada sisterm sirkulasi dan transportasi di dalam bangunan diusahakan letak lift dengan jumlah maksimal empat buah dalam satu deret.
Sumber: google.com)
menggunakan cara-cara yang dapat menghemat energi baik ke arah horizontal dan
vertikal. Mulai dari sistem sirkulasi, listrik, drainase, dll.
Eskalator
Sirkulasi bagi pelaku dalam bangunan ini nantinya dibagi menjadi tiga, yaitu
Pada bangunan di tapak nantinya akan menggunakan eskalator sebagai alat
 Jalur bagi pengunjung hotel
transportasi antar lantai dan paling banyak digunakan pada Mall sebagai podium.
 Jalur bagi pengunjung mall
Berdasarkan jenis eskalator dibagi menjadi dua, yaitu:
 Jalur bagi pengelola bangunan
 eskalator dengan jalur tunggal (untuk satu orang berdiri, dengan lebar 60-
81 cm)
Sirkulasi Horizontal
 eskalator dengan jalur ganda (untuk dua orang berdiri dalam satu anak
tangga, dengan lebar 100-120 cm)
dengan kemiringan maksimal kedua jenis eskalator ini adalah 35 0dan
ketinggian maksimal adalah 20 meter.
o Sepasang eskalator beralur tunggal cocok untuk luas
lantai 10.000 m2
o Sepasang eskalator beralur ganda cocok untuk luas lantai
Dari penggabungan ke dua jenis sikulasi ini, dengan bangunan yang memiliki 20.000 m2
bentukan bangunan yang tidak biasa akan lebih cocok diterapkan. Sirkulasi Darurat

Sirkulasi Vertikal Fungsi sistem keluar baik berupa tangga kebakaran maupun pintu

Pada bangunan multifungsi, dengan fungsi utamanya sebagai Hotel yang darurat dimaksudkan untuk memberikan akses bagi penghuni /pengguna

diperkirakan memiliki 20 lantai atau lebih, maka memerlukan alat pembantu bangunan untuk dapat mencapai tempat yang aman

sirkulasi selain tangga, yaitu lift, travator, eskalator dan dumbwaiter. dengan selamat pada situasi darurat, pendekatan
tangga darurat pada dasarnya sama yaitu, memberikan
Lift merupakan mesin transportasi vertical pada bangunan yang memberikan
kemudahan bagi penghuni/pengguna bangunan untuk
kemudahan dan kecepatan mobilisasi pengguna bangunan, saat ini terdapat dua jenis
lift yang umum digunakan yaitu lift dengan dongkrak hodrolik (hydraulic lift) dan lift dapat selamat ke tempat yang aman.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 20


2.2 PENGOLAHAN FASADE TERHADAP IKLIM
Selubung bangunan
Salah satu metode perancangan disain hemat energi pada bangunan adalah
Salah satu komponen yang terpenting dalam pengolahan fasade adalah
dengan metode perancangan pasif yaitu menggunakan penyelesaian arsitektural
bagaimana cara memanfaatkan material yang sesuai dengan keadaan alam dan
dalam menyikapi permasalahan yang timbul, penggunaan selubung bangunan
lingkungan sekitar. Pertimbangan fasade sesuai dengan karakteristik daerah tropis
sebagai sunshading, penghambat kebisingan dan penyejuk udara merupakan
dan ketanggapan terhadap iklim dan lingkungan sekitar. Sbeberapa cara yaitu
salah satu upaya aplikasi perancangan pasif pada bangunan mixed used ini selain
dengan memperhatikan pengolahan fasade dari segi penggunaan material,
sebagai ,selain itu penerapan selubung bangunan juga dapat menjadi media
selubung bangunan, bukaan dan lain-lain
promosi yaitu sebagai panel iklan untuk merek dagang. Tingkat efektifitas dari
selubung bangunan sangat terpengaruh dari jenis dan orientasinya
Material

Kelebihan
Keramik
• Ekonomis

• Pilihan bervariatif

• Mudah didapatkan
MARMER
Kelemahan
Kelebihan
• Mudah pecah
• Kedap suara

• Elegan

• Kuat

Kelemahan

• Mahal
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 21
• Perawatan sulit

• Berat
Bukaan

Bukaan dimaksimalkan untuk menghasilkan pencayaan yang alami dan menciptakan


penghematan energi pada bangunan sesuai dengan iklim tropis di daerah ini. Jenis kaca
yang baik adalah multiple skin façade dengan breathing skin façade atau biasa disebut
dengan intelegent glass atau kaca pintar.

Cat

Banyak pilihan selain itu


harganya bisa di jangkau

BATA RINGAN

Kelebihan

• Ringan

• Pemasangan cepat

• Hemat semen

Kekurangan

• Tidak terlalu kuat

• Mahal

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 22

Kelebihan
Tahan cuaca
Kuat
Kelamahan
Mahal
Sulit didapatka

pada sekitar jika bangunan diletakkan ditengah atau dekat dengan lahan permukiman
(pada barat daya dan barat).

2.4 PENGOLAHAN VIEW DAN ORIENTASI

Selain itu hal yang mempengaruhi orientasi adalah arah angin Angin yang
berhembus di kawasan tapak tidak terlalu kencang.Ini disebabkan karena, suhu
udara yang terdapat di daerah Kota Surabaya ini sangat panas.Namun pada saat
musim hujan seperti saat ini, angin yang berhembus lumayan kencang.
Sementara view yang paling bagus dari dalam ke luar tapak adalah arah
timur dimana terletak Monumen Bambu dengan area hijau serta pada arah timur
laut hingga timur tenggara membentang sungai brantas.

Arah pergerakan matahari


sangat berpengaruh pada orientasi bangunan dan peletakkan bukaan bangunan. Untuk
mendapatkan dan mengatur sinar alami yang cukup serta mengurangi radiasi matahari
yang berlebihan. Pada tapak
matahari yang terbit dari
timur ke barat, nantinya akan
mempengaruhi pencahayaan

Dari analisa tersebut maka


pada perancangan bangunan nantinya menentukan orientasi pada bangunan ini
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 23
membiarkan sisi podium pada bangunan terkena cahaya matahari untuk Untuk view sendiri, arah bangunan di arahkan menghadap depan tapak atau
memaksimalkan cahaya masuk lewat sisi bangunan dan semua bangunan mendapatkan bagian timur tenggara yang mengarah ke arah Jln. Raya Jend. Sudirman dan
sinar matahari secara merata. mendapatkan view kota Surabaya itu sendiri

BAB III
Hirarki vertikal digunakan sebagai area unit hotel
ANALISIS FUNGSI BANGUNAN dari bangunan mixed use ini. Pada hirarki ini
UNIT
mengalami perbedaan kedudukan beserta KAMAR
3.1 ANALISA HIRARKI FUNGSI BANGUNAN HOTEL
ketinggian dari hirarki lain yang besifat
horizontal. Hirarki ini bersifat privat dan hanya
bisa di akses oleh tamu hotel itu sendiri
PODIUM
HOTEL

Mall

Plasa Hirarki Horizontal digunakan sebagai area yang


bersifat publik yang bisa diakses oleh masyarakat
Hotel umum. Diperuntukan bagi area mall dan podium
yang memberikan kesan penyeimbang hirarki MALL
vertikal. Hirarki horizontal memberikan proses
pengalaman ruang pada manusia yang masuk
melalui entrance dan mengarahkan ke arah
hirarki vertikal. PLASA

HOTEL

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 24


3.2 PROGRAM AKTIVITAS DAN FASILITAS Pelaku kegiatan di dalam suatu bangunan mixed used building ini

Analisa kebutuhan ruang diperlukan untuk mengukur seberapa secara garis besar dibagi kedalam 5 macam :

penting ruangan tersebut terhadap fungsi-fungsi pada bangunan Hotel dan • Pengunjung mall: berbelanja, rekreasi
Mall. Setelah menganalisa jenis-jenis kebutuhan barulah dapat disimpulkan
• Pedagang(karyawan) : Berdagang
ruangan apa sajakah yang diperlukan dan berapa besaran ruang yang sesuai
kapasitas standar yang telah ada. • Tamu Hotel : Beristirahat dan berefreshing

• Pengunjung hotel : pebisnis yang memerlukan tempat pertemuan

• Pengelola Bangunan : Mengelola pengoperasian bangunan

Analisa fungsi ruang

NO FUNGSI ZONA BERDASARKAN KOMPARASI

1 PRIMER Publik  Tempat berinteraksi antara tamu hotel dalam 1 unit hotel dengan orang lain tanpa menggangu aktivitas satu sama lain.

Semi Privat  Tempat berinteraksi dengan relasi atau dengan kerabat.


Hunian
 Tempat untuk bersantai.
 Tempat untuk makan bersama.
Privat  Tempat untuk tidur.
 Tempat untuk bekerja/belajar.
 Tempat untuk membersihkan diri dan membuang hajat.
 Tempat untuk memasak dan menyimpan makanan.
2 SEKUNDER (Kantor, Tempat Publik  Tempat mencari informasi dan menunggu.
Usaha, Fasilitasi)  Tempat bertemu relasi atau kerabat tamu hotel
Semi Privat  Tempat bertemu relasi atau kerabat
 Tempat melaksanakan pertemuan atau rapat
 Tempat administrasi dan pengelolaan.
 Tempat jual beli barang dan jasa
Service  Toilet
 Tempat untuk menyimpan perkakas.
 Tempat untuk utilitas.
3 TERSIER Publik  Tempat berinteraksi dengan masyarakat luas.
 Tempat memarkir kendaraan untuk tamu.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 25


(Ruang Luar) Semi Privat  Tempat memarkir kendaraan untuk pegawai/karyawan.
 Tempat untuk bersantai.
Privat  Tempat memarkir kendaraan untuk penghuni.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 26


Analisa Karyawan Administrasi Hotel

Analisa Kegiatan Tamu Pengguna Kamar Hotel

Fasilitas Mall

 Hall
 Retail tenant ( restaurant, cafe, toko-toko)
 Anchor tenant ( departemen store, supermarket, bioskop, food court)
 Fasilitas umum ( informasi, toilet, mushola, smoking area)
 Wahana hiburan
 Ruang terbuka
 Citywalk atau roof garden

Fasilitas hotel

 Fasilitas umum seperti lobby, hall, toilet, mushola


 Fasilitas Pendukung ( ball room, restaurant, meeting room,convention, minimarket, garden,
swimming pool, area bermain, salon dan spa, apotek)

KEBUTUHAN RUANG BERDASARKAN AKTIVITAS

HOTEL

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 27


Tamu Pengguna Kamar
Fungsi kegiatan Ruang
Hunian Tidur, istirahat, nonton tv Kamar Tidur
Mandi, buang air, sikat gigi Kamar mandi
Bekerja sendiri Kamar tidur
Rapat/ meeting Meeting Room
Makan dan minum Kamar/ restaurant/coffe shop
Bertemu relasi atau kerabat Lobby, coffe shop, restaurant
Mengurus administrasi Receptionist, lobby
olahraga Kolam renang, area bermain, gym
Memarkir kendaraan Ruang parkir

Tamu Non Pengguna Kamar


Fungsi Kegiatan Ruang
Mencari Informasi, menunggu Lobby, receptionist
Bertemu relasi/ kerabat Lobby, coffe shop, restauran
Rapat/ meeting Meeting
Buang air Toilet
Makan dan minum Restaurant, coffe shop
Memarkir kendaraan Ruang parkir
sholat musshola

Karyawan Pengelola Administrasi Hotel


Bekerja/ mengurus administrasi Kantor administrasi, back office
Melayani administrasi tamu Receptionist, front office
Minum dan makan Patry, ruang karyawan
sholat Mushola
Rapat koordinasi Ruang rapat
Buang air Toilet karyawan
parkir Ruang parkir

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 28


Karyawan Pelayan Hotel (servis)

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 29


Membersihkan bangunan, menyimpan alat kebersihan Ruang janitor
Membersihkan kamar
Membuat makanan Dapur
Mengantar makanan/mengambil piring Jalur servis, lift barang
Membuang sampah
Mengantar barang/koper Jalur seris, lift barang
Menyimpan perlengkapan kamar Linen
Oprasional bangunan ME
Buang air Toilet karyawan
Mengganti pakaian/seragam Ruang karyawan
Istirahat, makan,minum Ruang karyawan, pantry
Mencuci oakaian laundry
Loading/unloading Loading dock
Pencatatan barang Kantor penerima barang
Pengontrolan keamanan Security
Menyimpan perlengkapan balroom Gudang ballroom
Menimpan persediaan F&B Gudang F&B
Ganti pakaian, menyimpan barang Loker karyawan
Memasak, membuat minum dapur
parkir Ruang parkir

Restaurant
Memasak, membuat minuman Dapur
Melayani tamu, tamu makan Ruang makan
Menyimpan bahan makanan F&B room
Mencuci piring Dapur
Berganti seragam Ruang karyawan
istirahat Ruang karyawan
sholat Mushola
Buang air Toilet
parkir Ruang parkir

Mall
Kegiatan Pengguna Fasilitas Kegiatan Sifat Kebutuhan Ruang

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 30


Jalan-jalan, Melihat pameran, Pengunjung Mall, plaza (fasilitas umum) Publik Ruang Informasi, ruang pamer, telepon
menelpon, sanitasi, Mencari umum, toilet, koridor, tempat istirahat
informasi, Berkumpul dan
Beristirahat

Transaksi jual-beli, Melayani Pedagang Unit-unit toko semipublik Ruang display, kasir, gudang, fitting
pembeli, Menyimpan barang, Pengunjung (retail tenat) room
Menata barang

Menggunakan jasa, Pengunjung Unit-unit pedagang jasa Semi publik Tailor, Bank, Travel biro, salon, Atm
Menawarkan jasa Pedagang (retail tenant) arcade

Ibadah Pengunjung dan pedagang Mushola (fasilitas umum) publik Musholla, smoking area

Berbisnis, Meeting, rapat Pengunjung Bisnis center Private Lobby, meeting room
(anchor)

Menunggu, Melihat-lihat, Pengunjung Bioskop center Semi publik Lobby, loket, auditorium, tiket, loket,
membeli tiket, menonon, (anchor) ruang proyektor, cafeteria, toilet
sanitasi, menjual makanan,
mengelola administrasi

Memesan makanan dan Pengunjung Food court (anchor tenant) Semipublik Counter, pemesanan makanan, ruang
minuman, Membayar makanan, Cafe dan restaurant (retail tenant makan, kasir, koridor, ruang admin
Melayani pengunjung,
Menyiapkan pesanan

3.3 PROGRAM RUANG

HOTEL

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 31


Program Ruang Standart Ruang Sumber Kapasitas Kebutuhan Ruang Program Ruang
AKO
MO
DASI

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 32


Standart Room 26 m² (min) PRUPH 170 kamar 30m²x 170= 5100m²
-          Kamar Tidur
-          WC / KM
-          Pantry
-          Balkon / Ruang Santai
Deluxe Room 52 m² PRUPH 20 kmr 52m² x 20 =1040m²
-          Ruang Tamu
-          Kamar Tidur
-          KM / WC
-          Pantry
-          Ruang Makan
-          Balkon / ruang Santai
Suite Room 78 m² PRUPH 10 kmr 78m²x 10 = 780 m²
-          Foyer
-          Ruang Tamu
-          Ruang Kerja
-          Kamar Tidur
-          KM / WC
-          Pantry
-          Ruang Makan
-          Ruang Santai
-          Balkon
Sirkulasi 30% AD   30% x 6.920 m²=2076m² 8.992m²
Lobby 1,2 m²/kmr HMC 200kmr 1,2x200= 240m²
Registr
Resepsionis 0,02m²/kmr asumsi 200 kmr 0,02x200 = 4m² asi dan
Area Reservasi 0,036 HPD 200 kmr 0,036x200= 7,2m² Peneri
Kasir 0,02m²/kmr HPD 200 kmr 0,02x200= 4m²
maan
Area Operator Telepon 0,027 m² / kmr HPD 200 kmr 0,027x200 =5,4 m²
Bellboy Station 0,03 m² / kmr HPD 200 kmr 0,03x200= 6m² Tamu
Luggage 0,027 m² / kmr HPD 200 kmr 0,027x200 = 5,4 m²
toilet HPD 10 unit 10x0,75= 7,5 m²
Sirkulasi 30% AD   30% x 279.5 = 83,85 m² 363,35 m²
Restoran Utama Food
- Ruang duduk 1,45 m² / kmr 200 kmr 1,45x 200= 290m² and
- counter 12% R.duduk 12% x 290 = 34.8 m² Bevera
- pantry 23% R.duduk 23% x 290 = 66,7m² Food
ge
- pengunjung 1,1 m²/kmr 200 kmr 220 org
- ruang makan (4 orang) 2,25m x 1,8m 220/4 (22,5x1,8) = 222,7 m² and
Area
- dapur 40% R.duduk 40%x 222,7 = 89,08 m² Bevera
Restoran Khusus 1 krs/ 2,5kmr 200/2,5 = 80 krs
- Ruang duduk 1,9 m²/kursi 200 kmr 1,9x80 =152 m² ge
Food and Beverage Area - pengunjung luar 50% jmlh krs 200 kmr 50% x 80 krs = 40 krs
1,9 x 40 = 76m²
Area

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 33


- counter 15 % r duduk 15% x 152 = 22,8 m²
- pantry 23% R.duduk 200 kmr 23%x 152 = 34,96 m²
- dapur 40% R.duduk 40%x 152 = 60,8 m²
Bar and Lounge 0,07m²/kmr 200 kmr 0,7 x 200 = 140 m²
Coffee Shop 0,07m²/kmr 200 kmr 0,7 x 200 = 140 m²
- Ruang duduk 1,3 krs/kmr 200 kmr 1,3 x 200 = 260 krs
- pantry 25%luas 25% x 260 = 65 m²
pool bar 0,81m²/kmr 200 kmr 200x0,81= 162
Sirkulasi 30%        
Kolam Renang (Dewasa 25x12,5 m² 312,5 m²
dan Anak-anak) 12,5x6,25m² 78,125m² Fasilita
-          5Area Bilas 1,25m²/org asumsi 10 org 10 x 1,25 = 12,5m²
s
-          Area Berjemur 25% tamu asumsi 200 org 25% x 200 = 50 m²
-          Area Bermain Anak 9 m²/anak AD 30 anak 30 x 9 = 270 m² Rekrea
-          Area Locker (Pria dan Wanita) 0,36m²/org 50 org 18,65 m²
-          Ruang Ganti dan WC Pria 1,25m²/org 25 org 14,48 m²
si,
-          Ruang Ganti dan WC Wanita 1,8m²/org 25 org 21 m² Olahra
-          Area Penyewaan Fasilitas 36 m²
Olahraga ga dan
Sirkulasi 30%     813,1x0,3=243,9 1.057m²
hibura
Lobby
Convention Hall Conve
Ruang Persiapan
Stage
ntion
Back Stage
Ruang Operator
Ruang Pengelola Convention Hall          
Ruang Shalat 0,6m²/ orang AD 30 org 0,6 x 30 = 18 m²
Ruang Wudlu Mushol
-          Laki – Laki 6m² 6 m² a
Perempuan 6m² 6 m²
          30 m²
Front Desk
0,05m²/kmr HPD 200 kmr 0,05 x 200 = 10 m²
Kantor
Ruang Tamu
Ruang Sekretaris 1,8-2,3m²/org HPD 1 org 1 x 18= 18 m² Pengelo
Ruang General Manager 13,3m²/org TSS 1 org 13,3x1 = 13,3 m²
la
Ruang Assistant Executiv 7,5-9,5m²/org HPD 1 org 7,5 x 1 = 7,5 m²
Ruang Manager 7,5-9,5m²/org HPD 1 org 7,5 x 1 = 7,5 m²
Ruang Akuntan 7,5-9,5m²/org HPD 200 kmr 7,5 x 1 = 7,5 m² Kantor
Ruang Manager Personalia 0,027m²/kmr HPD 200 kmr 0,027 m²
23m² HPD 23m²
Pengel
Ruang Istirahat
Ruang Sales Manager 7,5-9,5m²/org HPD 1 org 7,5 x 1 = 7,5 m² ola
Ruang Public Relation 7,5-9,5m²/org HPD 8 org 7,5 x 1 = 7,5 m²

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 34


Ruang Meeting 1,5-2m²/org HPD 25 org 1,5 x 25 = 37,5
Ruang Komputer 0,018m²/kmr HPD 200 kmr 0,018 x 200 = 3,6 m²
Ruang Arsip 0,02m²/kmr HPD 200 kmr 200 x 0,02 = 4m²
Toilet 7,5m²
Gudang 0,027m²/kmr HPD 200 kmr 0,027 x 200 = 5,4 m²
Sirkulasi 30% AD 159,8 m² 159,82 x 30% = 47,94 m² 207,76 m²
Ruang Personal Manager 0,03 m²/kmr HPD 200 kmr 0,03x 200 = 6 m²
Ruang Interview 0,02 m²/kmr HPD 200 kmr 0,02 x 200 = 4 m² Empl
Ruang Training 0,04 m²/kmr HPD 200 kmr 0,04 x 200 = 8 m²
Ruang Arsip 0,01 m²/kmr HPD 200 kmr 0,01 x 200 = 2 m² oyee
Ruang P3K 0,02 m²/kmr HPD 200 kmr 0,02 x 200 = 4 m²
Ruang Security 0,02m²/kmr HPD 200 kmr 0,02 x 200 = 4 m² Facili
Time Keeper 0.02m²/ kmr HPD 200 kr 0,02 x 200 = 4 m²
Musholla 0.6 m²/kmr asumsi 20 org 0,6 x 20 = 12 m² ty
Tempat Wudhu 6m² asumsi 200 kmr 6m²
Lavatory 1,8 kmr/3 HMC 45 org 200x1,8/3=120 m²
Ruang Makan shift (0,7-0,9m²/org) AD 30 org 30 x 0,9 = 27m²
locker.Toilet Karyawan 1,6 kary/kmr AD 4 buah 34,56 m²
Pos Penjagaan 0,36m²/org asumsi 4x5 = 20 m²
Sirkulasi 30% AD 251,56 m² 75,45 m² 326m²
R. Chief Laundry 7,5-9,5m²/org TSS 1 org 7,5 m²
Area Laundry 0,5m²/kmr TSS 200 kmr 0,5x200= 100m²
Laundr
Gudang 0,023m²/kmr HDP 200 kmr 0,023x200 = 4,6 m² y and
R.Chief Housekeeping 7,5-9,5m²/org HDP 1 org 7,5 m²
Uniform Room 0,03m²/kmr HDP 200 kmr 0,03 x 200= 6m² House
Lost&Found Room 0,4m²/kmr AD 50 kmr 50x0,4=20m²
15kmr/org AD 200 kmr 200/15=13,3m²
Keepin
Linen Storage
Rom Boy Station 16m²/kmr AD 4 ruang 16x4= 24m² g
Furniture Storage 0,3m²/kmr HMC 200 kmr 60 m²
Sirkulasi 30% AD 242,9m² 72,87 m² 315,8 m²
Main Kitchen 30% TSS 700X30%= 210 m²
Ruang Rapat Pantry 1,5 TSS 10 org 1,5 x 20 =30 m²
Food
Gudang Prepa
-          Gudang Peralatan Makan 0,4m²/kmr AD 200 kmr 0,4x200 = 80 m²
-          Gudang Sayur – mayur 0,1m²/kmr HDP 200 kmr 0,1 x 200 = 20m² ration
Gudang Bahan 0,14m²/kmr AD 200 kmr 0,14 x 200 = 28 m²
-          Gudang Kering & Minuman 0,18m²/kmr AD 200 kmr 0,18 x 200 = 36 m²
-          Gudang Daging & Ikan (Freezer) 0,1m²/kmr HDP 200 kmr 0,1 x 200 = 20m²
Ruang sampah 0,14m²/kmr HDP 200 kmr 0,14 x 200 = 28 m²
Area Cuci 0,2m²/kmr TSS 200 kmr 0,2 x 200 = 40 m²
Food
Ruang Chief Cook 1,2m²/kmr HDP 1 org 1,2 m² Prepa
Ruang Kontrol Makanan 0,02m²/kmr HDP 200 kmr 0,02 x 200 = 4 m²
Room Service 0,054m²/kmr AD 200 kmr 0,054 x 200 =10,8 m² ration
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 35
Sirkulasi 30%   508 m² 508 x 0,3 = 152,4 660,40 m²
Ruang Pompa 0,2m²/kmr HPD 200 kmr 0,2 x 200 = 40 m²
Ruang Chiller UB 36 m² 36 m² Mekan
Ruang Boiler 0,5m²/kmr HPD 200 kmr 0,5 x 200 = 100 m²
ikal
Ruang Genset 15 m²/kmr UB 5 unit 15x 5 = 75 m²
Ruang PLN 0,09m²/kmr HPD 200 kmr 0,09 x200 = 18 m² dan
Ruang Trafo 15m²/kmr UB 5 unit 15x 5 = 75 m²
Ruang Switch 0,09m²/kmr HPD 200 kmr 0,09x200= 18 m²
Elektri
Ruang Bahan Bakar 0,2m²/kmr HPD 200 kmr 0,2 x 200 = 40 m² kal
Ruang Tandon Air asumsi 150 m² 150m²
Ruang STP asumsi 150 m² 150m²
Workshop 0,2m²/kmr HMD 200 kmr 0,2 x 200 = 40 m²
Shaft 15% AD 742 x 0,15 = 111,3 m² 853,3 m²
Art Souvenir Shop 0,7m²/kmr AD 0,7 X 200= 140 m²
Mini Market 0,19m²/kmr 19 m² Fasilit
Money Changer 0,07m²/kmr 100 x 0,07= 7 m²
wartel 0,75m²/kmr 6m100 x 0,07= 7 m²
as
ATM Center 1,8-2,3m²/org 5x1,8= 9m² Penun
Sirkulasi 30% 0,3 x182= 54,6 m² 236,6 m²
jang

MALL
No. NAMA RUANG Manusia Perabot Sirkulasi Jumlah ruang Luasan (m2)
Kapasitas Besaran (m2) Total (m2) Jenis Kapasita Besara Total (m2) Per ruang Total
s n (m2)
1 Retail 20 1.3 26       8 120% 40 57.2 2288
2 Resto 50 1.3 65 Kursi 50 0.5x0.5 12.5 120% 20 254.1 5082

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 36


          Meja 8 2.5x1 20        
        Kitchen     12        
        Cashier     6        
        wastafe 6 0,38 x 1.3908   2 2.5000 5
l 0,61
3 Supermarket                      
  Instalasi 400 1.3 520 Rak 40 0,70 x 3 84 100% 1 1283 1283
Meja 10 0,70 x 10.5
Kasir 1,5
Freezer 3 0.60 x 2.25
1.25
Penitipan tas 6 1.3 7.8 Locker 50 0,55 x 24.75 30% 1 42.32 42.315
0,9
Gudang barang 10 1.3 13 rak 20 0,6 x 48.00 50% 1 197.89 197.89
4,0
lemari 20 0,8 x 64.00
4,0
kursi 15 0,5 x 3.75
0,5
meja 5 πx 3.18
bundar 0.452
Kantor Manager 10 1.3 13 Meja 2 1,25 x 1.75 50% 1 16.39 23.21
dan staff 0,7
Kursi 4 0,5 x 1
0,5
Lemari 2 0,8 x 0.64
4,0
       
Toilet pria 3 1.30 3.90 kloset 1 0,55 x 0.44 50% 1.00 0.66 10.93
duduk 0,8
wastafe 1 0,38 x 0.23 6.07
l 0,61
urinoir 2 1.40 2.80 4.20
Toilet wanita 3 1.30 3.90 kloset 2 0,55 x 0.88 50% 1.00 1.32 7.39
duduk 0,8
        wastafe 1 0,38 x 0.23 6.07
l 0,61
  Total luas supermarket 1564.75

0,8 x
ATM CENTER 5.00 1.30 6.50 mesin ATM 5.00 2.80 0.30 1.00 12.09 12.09
4 0,7
  TOILET                      

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 37


0,55
kloset duduk 4 1.76 2.5872
  x 0,8
0,38
Toilet pria 3 1.3 3.9 0.927 0.47 2 17.9152
wastafel 4 x 7.09598
2
  0,61
  urinoir 4 1.4 5.6 8.232
3 1.3 3.9 kloset duduk 4 0,55 1.76
0.47 2.5872
  x 0,8
wastafel 4 0,38 0.927
x 2   7.09598
  0,61
             
             
            4.84
            6
             
            2
            2
            2
  Toilet wanita           2 2 9.68318
            9
        25 20% 33.12
        12 20% 17.52
kitchen set 1 2,2 x 1.32
101% 8.598
  0,6
lemari es 1 0,55 0.357
x 5   1.558
  0,65
rak 2 0,6 x 1.2
penyimpana 1 50% 6.9225
  n
tempat 1 0,3 x 0.09
  sampah 0,3
tangga lipat 1 0,45 0.225
  x 0,5
Peralatan 5 0,6 x 1.8
  pembersih 0,6
  Luas Total Core 108.48
  Sirkulasi 30%     32.54
  Tangga darurat       tangga 1 5x3 15 0.8 2 27 54

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 38


  Total Core 195.02
  Total 9238.24
  Sirkulasi 3233.384
  Total 12952.71

Manusia Perabot Jumlah


Sirkulasi Luasan (m2)
ruang
No. NAMA RUANG
Kapasitas Besaran Total (m2) Jenis Kapasitas Besaran Total Per
Total
(m2) (m2) (m2) ruang
1 Retail 20 1.3 26       8 120% 40 57.2 2288
2 Resto 50 1.3 65 Kursi 50 0.5x0.5 12.5 120% 20 254.1 5082
          Meja 8 2.5x1 20        
          Kitchen     12        
          Cashier     6        
          wastafel 6 0,38 x 0,61 1.3908   2 2.5000 5
3 Department Store                      
  Instalasi 500 1.3 650 Rak 50 0,70 x 3 10.5 100% 1 1487.5 1487.5
          Meja Kasir 10 0,70 x 1,5 10.5        
  Penitipan tas 10 1.3 13 Locker 50 0,55 x 0,9 24.75 30% 1 49.08 49.075
  Gudang barang 10 1.3 13 rak 20 0,6 x 4,0 48.00 30% 1 171.51 171.51
          lemari 20 0,8 x 4,0 64.00        
          kursi 15 0,5 x 0,5 3.75        
          meja bundar 5 π x 0.452 3.18        
Kantor Manager
10 1.3 13 Meja 2 1,25 x 0,7 1.75 50% 1 16.39 23.21
  dan staff
          Kursi 4 0,5 x 0,5 1        
          Lemari 2 0,8 x 4,0 0.64        
Total 1731.29
4 MUSHOLA                      
  Tempat sholat 50 1.3 65     8x8 64 100% 1 128 128
  Wudhu 10 1.3 13     3x4 12 50% 2 18 36

3.4 ZONING

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 39


3.4.1 Zoning vertikal Hotel dan Mall

Lantai 1 (HOTEL) Lantai 2 (HOTEL) Lantai 3 (HOTEL)

CORE

CORE
Unit kamar hotel : 5-7 kmr tiap lantai

 Lobby  Ballroom  Fitness Spa dan


 Ruang tunggu  Meeting room Sauna
 Restaurant dan cafe  Mushola  Toilet
 Mini market  Kantor Pengelola
 Laundry  Toilet
 Apotek
 Toko-toko
 ATM Center
 Toilet

Roof Top Lantai 3

Lantai 3
Lantai 3
Lantai 2 Lantai 2

Lantai 1 Lantai 1
basement

Lantai 1 (Mal)

 Lobby Lantai 2 (Mall) Lantai 3 (Mall) Roof Top Lantai 3 (Mall)


 Retail
 Supermarket  Bioskop  Area bermain
 Toilet
 Retail  Food court  Garden
 Restaurant dan café
 Toilet  Toilet
 Wahana Hiburan  Mushola  Retail
 Mushola
Basement (parkir)

3.4.2 Zoning Horizontal Hotel dan Mall

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 40


MALL Hotel

Lantai 1 podium hotel

Lobby
retail retail
atrium

Convention Hall
Restaurat
retail retail

Lantai 2

retail retail
void Unit Kamar Unit kamar

Lift
Unit kamar Unit kamar
(core)

Lantai 3

retail

void

bioskop

Food courtsupermarket supermarket

BAB IV
PERMODELAN ATAU MASSING
4.1 STUDI BENTUK DAN MASSA

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 41


Bentukkan bangunan baik dari segi denah maupun bentukan fisik ikon kota Surabaya yaitu Suro-Boyo dan Monumen Bambu runcing yang
menggunakan bentukkan yang dinamis. Mengadaptasi dari bentukkan dekat dengan tapak.

Bentukan semula
adalah silinder

Pada podium menggunakan massa


majemuk.z Dikarenakan untuk
pemanfaatan ruang. Dan juga memberi Monumen Bambu Runcing sebagai
Tipologi podium merupakan
space bagi udara dan sinar matahari landmark daerah sekitar tapak,
adaptasi dari bentukkan
masukikon kota
ke celah-celah bangunan merupakan analogi yang dipakai Seperti pada ujung monumen bambu
surabaya yaitu SURO dan BOYO
dalam bentukkan tower yang memiliki perbedaan ketinggian,
hal serupa diaplikasikan pada
bangunan tower

Bentukkan tower yang semula adalah


silinder kemudian mengalami
pengurangan atau subtraktif. Sehingga
adanya permainan ketinggian level,
menunjukan daya tarik tersendiri untuk
bangunan

Massa mengalami penambahan


Kemudian
danmassa majemuk dibuat
pengurangan. Dan pada tengah
melengkung agar terlihat dinamis, dan
bangunan digunakan sebagai
sesuai
plaza
dengan konsep (gaya bangunan ini
4.2 STUDI
atau ruang terbuka. SISTEM
berbeda denganSTURKTUR
gaya bangunanDAN UTILITAS
disekitar
PONDASI

RIGID FRAME
ALTERNATIF 1

Sambungan kaku digunakan antara susunan unsur


linear untuk membentuk bidang vertikal dan
horizontal. Bidang vertikal terdiri dari kolom dan
balok, maka tinggi lantai ke lantai dan jarak antar
DESAIN ARSITEKTUR
kolom menjadi 4 – MIXUSE
penentu pertimbangan BUILDING
rancangan. Page 42
Keuntungan dari pondasi tiang panjang adalah membutuhkan waktu yang sedikit khusus dan menimbulkan getaran dan kebisingan saat pemasangan
untuk pemasangan. Sementara untuk kerugian adalah membutuhkan alat pengangkut

Struktur inti (core) masiv yang berfungsi mengikat


bangunan agar berlaku sebagai satu kesatuan.Inti ini
ALTERNATIF 2
biasanya memuat sistem-sistem transportasi mekanis dan
vertikal serta manambah kekakuan bangunan. Pondasi yang akan digunakan pada bangunan yang akan dibangunan ialah pondasi bored
pile atau pondasi strauss. Pondasi ini lebih cocok digunakan di tapak yang mempuyai
kepadatan ligkungan sekitar yang rapat. Da juga pondasi ini bila dalam proses konstruksi
tidak terlalu bising dibandingkaa dengan pondasi-pondasi yang lain.

ground reservoir maupun di roof tank juga berkaitan dengan sistem pencegah
bahaya kebakaran

Sistem Air Bersih


Eskalator
Ketersediaan air bersih merupakan hal mutlak untuk menunjang
kenyamanan bangunan sehingga harus jelas sumber pengadaannya, antara
lain: PDAM, sumur dalam, dan sistem daur ulang, atau gabungan dari ketiga
sistem tersebut. Dan cadangan air di
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 43
Setiap 5000 m2 per lantai pada
bangunan mall disediakan satu eskalator
beralur ganda (untuk dua orang berdiri
bersamaan pada satu anak tangga) dengan
lebar 100 – 120 cm dengan kemiringan 30.
Tata letak eskalator yang digunakan
adalah bersilangan karena menggunakan
luasan lantai yang sedikit, efisien struktur Udara
sehingga menghemat biaya.
Fungsi dari tata udara adalah untuk mempertahankan suhu dan kelembapan dalam
Dan terdapat ramp beralur ganda
ruangan dengan cara menyerap panas yang ada di dalam ruangan, terdapat dua jenis
pada lantai 1 untuk mempemudah akses
sistem penhawaan dalam bangunan yaitu sistem penghawaan alami dan buatan
kereta barang belanjaan dari supermarket.
Kemiringan ramp sebesar 15 dengan AC Split :

kecepatan 0,60 – 1,33 m/s. unit dalam ruangan mempunyai beberapa alternatif pemasangan yaitu di diding, langit-
langit,dan lantai dapat pula pada langit-langit di tengah ruangan

AC Central

TIPIKAL TANGGA KEBAKARAN


merupakan sistem tata udara langsung ,dalam sistem ini refigeren yang di
gunakan bukan freon tetapi air es dengan suhu sekitar 5°, sistem ini biasa di gunakan di
kantor dan mal. Terdiri dari satu mesin utama yang kemudian disalurkan kesetiap
ruangan melalui saluran udara (duckting) dengan tingkat suhu udara yang di atur dari
pusat

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 44


SIRKULASI DARURAT

Fungsi sistem keluar baik berupa tangga kebakaran maupun pintu darurat
dimaksudkan untuk memberikan akses bagi penghuni / pengguna bangunan untuk dapat .
mencapai tempat yang aman dengan selamat pada situasi darurat, pendekatan tangga
darurat pada dasarnya sama, yaitu memberikan kemudahan bagi penghuni / pengguna
bangunan untuk dapat selamat ke tempat yang aman.

persyaratan tangga darurat khususnya yang terkait denga kemiringan tangga,


jarak pintu dengan anak tangga,tinggi pegangan tangga, dan lebar serta ketinggian anak
tangga,.

TANGGA DAN LIFT KEBAKARAN

5.3 STUDI FASADE DAN ZONASI


Untuk lebih mengatasi intensitas cahaya yang terik pada
Pada lantai bagian tower hunian, bukaan tidak kota surabaya dan tentunya hal tersebut menambah
terlalu lebar dengan kisi-kisi yang tidak terlalu permasalahan suhu yang tinggi dan mengatasi kencangnya

besar mengingat kondisi pergerakan angin yang angin maka penggunaan kaca double glazing.

Penggunaan sun shading pada bangunan tinggi yang


semakin ke atas semakin kencang, salah satu
akan didesain (tower apartment) akan membantu
penyiasatannya dengan cara double layer façade.
mengurangi intensitas cahaya.

Menggunakan material dinding


berupa kombinasi antara benton dengan
kaca. Sesuai dengan pertimbangan yang
menyesuaikan bukaan dan pertimbangan
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 45
berpori.
Pada bagian atas podium dipergunakan sebagai tempat
terbuka atau roof garden. Berfungsi untuk pemanfaatan
lahan untuk RTH, menjaga penghawaan ruang-ruang
dibawahnya, juga sebagai plaza.

Pada podium yaitu mall dan hotel lantai


1-4 terdapat bukaan yang lebar sebagai space
pertukaran udara dan tempat masuknya sinar
matahari.

Pada beberapa bagian atas podium


pemanfaatan cahaya matahari untuk
lebih menghemat energi, digunakan
skylight.

ZONASI

Pada tapak ini ada 3 pengelompokan area yaitu publik, semi


publik, dan privat. Secara keseluruhan berdasarkan fungsinya
6
yaitu sebagai hunian dan sarana hiburan, maka dalam
5
penzoningan kebanyakan didominasi oleh area publik sebagai
4
sarana hiburan dan tempat berkumpulnya banyak orang, serta
3
private sebagai area kamar hotel. Zona semipublik hanya 7
berupa kantor pengelola mall dan hotel.
2

1
: publik

: semi publik
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 46 1
1 : private
2
BAB V
ANALISIS TEKNO EKONOMI BANGUNAN
5.1 PERHITUNGAN BIAYA PENGADAAN LAHAN 5.2

PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 47


5.3 PERHITUNGAN BIAYA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN

Pendapatan

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 48


pengeluaran

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 49


DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 50

Anda mungkin juga menyukai