Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dhifa Shoffi Safira

NIM : 17.02.00089

Tugas Sintesis Obat !

1. Jelaskan apa yang dimaksud reaksi subtitusi, reaksi adisi, dan reaksi eliminasi ?

Jawab : a. Reaksi adisi merupakan reaksi penggabungan dua atau lebih molekul menjadi sebuah
molekul yang lebih besar dengan disertai berkurangnya ikatan rangkap dari salah satu molekul
yang bereaksi akibat adanya penggabungan ,biasanya satu molekul yang terlibat mempunyai
ikatan rangkap, baik ikatan rangkap dua maupun ikatan rangkap tiga.

b. Reaksi eliminasi merupakan reaksi peruraian suatu molekul menjadi molekul - molekul lain
dimana salah satu molekul dikatakan tereliminasi. Reaksi ini dapat dikatakan sebagai reaksi
pembentukan ikatan rangkap dari ikatan tunggal atau senyawa yang mempunyai ikatan - ikatan
tak jenuh (kebalikan dari reaksi adisi).

c. Reaksi subtitusi merupakan reaksi penggantian atom hidrogen yang terikat pada karbon
dengan gugus lain atau suatu reaksi penggantian gugus fungsional pada senyawa kimia tertentu
dengan gugus fungsional yang lain.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reaksi redoks ?

Jawab : Reaksi redoks (reduksi oksidasi) merupakan reaksi kimia yang terdiri dari setengah
reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi yang di sertai dengan adanya perubahan bilangan
oksidasi (biloks) baik pada reaktan maupun produk.

- Reaksi oksidasi merupakan penambahan oksigen ke dalam molekul atau lepasnya hidrogen
dari molekul.

- Reaksi reduksi merupakan masuknya hidrogen kedalam molekul organik atau keluarnya
oksigen dari dalam molekul organik.

3. Jelaskan SN1 dan SN2 ?

Jawab : a. SN1 (reaksi subtitusi nukleofilik unimolekuler) adalah sebuah reaksi subtitusi dalam
kimia organik yang bersifat stepwise (bertahap). SN1 merupakan singkatan dari subtitusi
nukleofilik dan "1" memiliki arti bahwa tahap penentu laju reaksi ini adalah reaksi molekul
tunggal. Reaksi ini lepasnya gugus fungsi dan membentuk karbokation ,lalu nukleofil akan
membentuk produk. SN1 memerlukan karbokation yang stabil ,semakin banyak substituen pada
karbon semakin stabil karbokation ,maka dari itu karbon tersier yang paling cocok untuk reaksi
SN1.

b. SN2 (reaksi subtitusi nukleofilik bimolekuler) adalah suatu mekanisme reaksi subtitusi dalam
kimia organik yang bersifat concerted (serentak). Dalam mekanisme ini, salah satu ikatan
terputus dan satu ikatan lainnya terbentuk secara bersamaan dalam satu tahapan reaksi atau
lepasnya gugus fungsi dan ikatan baru nukleofil terjadi bersamaan ,tempat pemutusan dan
pembentukan ikatan ,karbon primer yang paling cocok untuk SN2.

4. Jelaskan reaksi E1 dan E2 ?

Jawab : a. E1 adalah suatu model untuk menjelaskan jenis tertentu dari reaksi eliminasi kimia.
E1 merupakan singkatan dari eliminasi unimolekuler yang merupakan proses eliminasi 2 tahap
yaitu ionisasi (ikatan karbon halogen putus menghasilkan zat antara karbokation) dan
deprotonasi (karbokation). E1 umumnya terjadi pada alkil halida tersier, tetapi mungkin terjadi
pada beberapa alkil halida sekunder.

b. E2 merupakan eliminasi satu tahap (eliminasi bimolekuler) ,dengan satu keadaan transisi.
Biasanya terjadi pada alkil halida primer tersubstitusi ,tetapi mungkin terjadi pada alkil halida
sekunder dan senyawa lainnya.

5. Pilihlah salah satu ppt diatas dan jelaskan ulang reaksi tersebut bisa terjadi dan masuk jenis
apa reaksi tersebut !

Jawab : Sintesis Nitrobenzena

Benzena bereaksi lambat dengan asam nitrat HNO 3 pekat pada suhu 50°C. Oleh karena itu asam
nitrat ini dicampur dengan asam sulfat H2SO4 pekat sebagai katalisator. Pencampuran ini
menghasilkan elektrofil NO2+ melalui reaksi :
Pada nitrasi akan terbentuk air, inaktivasi atau penghilangan air adalah perlu untuk
menghindari pengenceran asam nitratnya meskipun merupakan reaksi irreversible.
Nitrobenzena sendiri dapat disubstitusi. Pada proses ini substitusi elektrofilik dari NO2 atau
gugus nitro diperoleh dari penarikan air pada HNO3 pekat oleh asam sulfat pekat sebagai
katalis.

Pada langkah kedua ,nitrobenzena akan mengalami hidrogenasi.

Proses Pembuatan Nitrobenzena meliputi dua tahap :

1. Tahap pertama (tahap lambat) adalah serangan elektrofilik ,dimana yang bertindak sebagai
Elektrofilnya adalah NO2+).
2. Tahap kedua (tahap cepat) hasil serangan pertama berupa ion benzenonium yang mengalami
pelepasan H+ dengan cepat ,H bergabung dengan HSO4- menghasilkan kembali katalis H2SO4.

Dengan adanya gugus NO2+ menyebabkan cincin kurang reaktif bila dibandingkan dengan
gugus metil dan halogen. Hal ini disebabkan oleh gugus NO2+ bersifat penarik elektron. Reaksi
ini bersifat eksoterm dan irreversible. Dengan adanya gugus nitro menyebabkan cincin kurang
reaktif, jika dibandingkan dengan gugus metil dan hidrogen karena gugus nitro bersifat menarik
elektron. Pembuatan nitrobenzen ini adalah melalui proses nitrasi yaitu substitusi yang mudah
dari hidrogen pada benzen dengan menambahkan asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat.
Nitrobenzen jika dipanaskan pada suhu 200°C tidak akan mengalami perubahan apapun. Pada
pembuatan nitrobenzen ini, pada saat merefluk suhunya harus tetap dipertahankan antara 50-
60°C. Hal ini harus benar-benar diperhatikan. Sebab jika suhunya lebih dari 60°C maka yang
akan terbentuk adalah dinitrobenzen dan trinitrobenzen. Namun jika suhunya terlalu kecil,
maka nitrobenzen tidak akan terbentuk. Sifat benzen yaitu membentuk azeotrop dengan air,
disamping sebagai bahan dasar pembentukan nitrobenzen.

KESIMPULAN

• Dari reaksi di atas ,reaksi yang terjadi adalah reaksi Nitrasi dan reaksi subtitusi.

• Reaksi Nitrasi adalah suatu reaksi kimia yang melibatkan pemasukan gugus Nitro, -NO2 ke
dalam sebuah molekul. Reaksi nitrasi merupakan reaksi kimia yang terjadi pada benzena dan
asam nitrat dengan bantuan katalis asam sulfat.

• Reaksi subtitusi adalah penggantian salah satu atom atau gugus atom dalam sebuah molekul
oleh atom atau gugus atom lain.

• Katalis atau katalisator merupakan suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi kimia pada
suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau dapat bereaksi oleh reaksi tersebut.

• Pada reaksi nitrasi, atom H di gantikan oleh gugus nitro (NO 2). Pereaksi yang digunakan adalah
asam nitrat pekat (HNO3) dengan katalisator asam sulfat pekat (H2SO4).

• Nitrasi menggunakan campuran pekat dari asam nitrat dan asam sulfat pada 50 hingga 60 ° C,
yang memberikan nitrobenzene.

• Senyawa yang dihasilkan adalah Nitrobenzena dan air. Elektrofil yang bekerja pada nitrasi
adalah ion natrium (+NO2).

Anda mungkin juga menyukai