Marketing Mix
Marketing Mix
MARKETING MIX
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
Farmasi
Dosen Pembimbing : Abdul Aziz Setiawan, S.SI., M.Farm., Apt
Disusun Oleh :
1. Anggiselina Gustiningtyas (14040003)
2. Dani Isnandar (14040006)
3. Dewi Nur Widayati (14040009)
4. Djuriah Wulandari (14040012)
5. Dyah Saraswati (14040013)
6. Febriyani Kholifah (14040017)
7. Fikri Syaifullah (14040020)
8. Mira Prasetyowati (14040036)
9. Putri Rizky Ambajeng (14040042)
10. Rio Adiyaksa Ruchiyat (14040044)
11. Novi Ferdiany Brotondang (14040038)
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Manajemen Pemasaran Farmasi dengan judul Marketing
Mix ini.
Tugas Marketing Mix ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin
oleh karena itu kami ucapkan terimakasih kepada bapak Abdul Aziz Setiawan,
S.SI., M.Farm., Apt selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Farmasi dan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
Manajemen Pemasaran Farmasi dengan judul Marketing Mix ini sehingga kami
dapat menyelsaikan tugas ini dengaan tepat waktu.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki. Akhir kata kami berharap semoga Allah SWT
berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu dan
semoga tugas Marketing Mix ini dapat memberikan manfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi
serta kegiatan bisnis, mendorong perusahaan harus mau menghadapi
persaingan global menyebabkan perusahaan semakin sensitif terhadap adanya
kompetisi, terutama bagi perusahaan yang berkecimpung dalam lingkungan
usaha yang mempunyai tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang
berubah dengan cepat dan dinamis .
Selain itu untuk menjaga kelangsungan usaha dan menghadapi tingkat
persaingan yang semakin kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk selalu
berusaha melakukan perbaikan berkelanjutan (continous improvement)
terhadap aktivitas perusahaan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
kinerja dari manajemen perusahaan. Tiap-tiap perusahaan mempunyai sistem
pemasaran dengan startegi khusus dalam memasarkan produknya sesuai
dengan kebijakan perusahaan tersebut. Apalagi mengingat semakin
banyaknya perusahaan yang bermunculan memproduksi barang yang sejenis.
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama
yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan
kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena
kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan,
salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran.
Dalam manajemen marketing kita mengenal adanya marketing mix
(bauranpemasaran). Usaha manajemen suatu organisasi marketing untuk
mencapai titik yangdituju yaitu pasar, yang harus dilakukan adalah dengan
cara mengkombinasikan danmemobilisasikan sumber – sumber intern dan
1
2
1
Kotler. Marketing Management. Edisis Milenium. Jakarta : Prenhallindo, 2000.
2
William., dkk.,Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Cetakan 1. Penerbit Mandar Maju : Bandung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Kotler.Op., cit.hlm.2
4
Swastha, Basu., D.H & Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua Cetakan Keempat.
Yogyakarta: Liberty, 2000.
5
Widya Teknika. 2011. Penerapan Marketing Mix Pada Minuman Ringan : Jakarta
6
Kotler.Op., cit.hlm.2
3
4
7
Kotler & Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. (Alih Bahasa : Bob Sabran,M.M). Jakarta:
Penerbit Erlangga.
8
Laksana Fajar, (2008) Manajemen Pemasaran, edisi pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008
5
9
Kotler.Op., cit.hlm.3
6
10
Stanton, William J, 2002. Fundamentals of Marketing, 10th Edition, Singapore: Mc Graw-Hill
Internasional
7
11
Tjiptono, Fandi. Strategi Pemasaran. Edisi 1. Yogyakarta: Andi Offset, 2001
Danang Sunyoto.(2012). Dasar-dasar Manajemen Pemasaran.Yogyakarta : PT. Buku Seru.
12
8
13
Laksana fajar, op.,cit.hlm.4
9
14
Tjiptono, Fandi.op.,cit.hal.7
10
4) Promotional pricing
Pengurangan harga untuk sementara yang bertujuan meningkatkan
penjualan dalam waktu singkat.
5) Georgraphical pricing
Penyesuaian harga yang dihitung berdasarkan letak geografis dari
pelanggan.
6) International pricing
Penyesuaian harga untuk pasar internasional.
d. Perubahan harga (price changes)
Setelah mengembangkan strategi dan struktur harga, perusahan
seringkali menghadapi situasi dimana perusahaan harus menetapkan
untuk merubah harga atau merespon perubahan harga yang dilakukan
pesaing.
Dalam perubahan harga terdapat dua hal yang berpengaruh, yaitu :
1) Intiating changes
perusahaan dihadapkan pada pilihan untuk menaikan harga atau
menurunkan harga. Perusahaan juga harus mencermati reaksi dari
konsumen dan pesaing sebagai akibat dari terjadinya perubahan
harga.
2) Responding to price changes
Perusahaan harus mencermati adanya perubahan harga yang
dilakukan oleh pesaing dan melihat pengaruh adanya perubahan
harga terhadap pangsa pasar dan keuntungan serta tindakan yang
harus diambil untuk merespon perubahan harga yang dilakukan oleh
pesaing.
e. Kebijakan publik dan penetapan harga (public policy and pricing).
Kompetisi harga adalah elemen utama dari ekonomi pasar bebas. Dalam
penetapan harga, perusahaan harus mempertimbangkan adanya
kebijakan harga yang ditetapkan oleh publik. Kebijakan harga yang
12
15
Laksana Fajar, op.,cit.hlm.8
16
Swastha, Basu., D.H & Irawan, op.,cit.hlm.3
13
Semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi melakukan cara yang
sama, yaitu mendengarkan, bereaksi dan berbicara sampai tercipta
hubungan pertukaran yan memuaskan.
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2004)17 definisi lima sarana
promosi utama adalah sebagai berikut :
a. Periklanan (advertising) : Semua bentuk terbayar presentasi non pribadi
dan promosi ide, baran, atau jasa dengan sponsor tertentu.
b. Promosi penjualan (sales promotion) : Insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa.
c. Hubungan masyarakat (public relations) : membangun hubungan baik
dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang
diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani
atau mengadapi rumor, berita, dan kejadian tidak.
d. Penjualan personal (personal selling) : Presentasi pribadi oleh
wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan
membangun hubungan pelanggan.
e. Pemasaran langsung (direct marketing) : Hubungan langsung dengan
konsumen individu yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh
respon segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng-
penggunaan surat langsung, telepon, televisi respon langsung, email,
internet dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan
konsumen tertentu.
Masing-masing kategori melibatkan sarana promosi tertentu yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen. Contohnya, periklanan
meliputi penyiaran, media cetak, internet, luar ruang, dan bentuk lain.
Promosi penjualan meliputi diskon, kupon, pajangan, dan demonstrasi.
Penjualan personal meliputi presentasi penjualan,pameran dagang, dan
program insentif. Hubungan masyarakat meliputi siaran pers, sponsor,
17
Kotler, Philip and Gary Amstrong, Principle of Marketing, Pretice Hall Inc., (10th ed,) Englewood Cliffs,
New Jersey, 2004.
14
acara khusus, dan halaman web dan pemasaran langsung meliputi katalog,
pemasaran telepon, kios, internet, dan lain-lain.
Bentuk dari promosi adalah periklanan. Fungsi dari periklanan adalah :
a. Memberikan informasi
b. Membujuk / Mempengaruhi
c. Menciptakan kesan (image)
d. Memuaskan keinginan
e. Merupakan alat komunikasi
4. Distribusi (Place)
Sebagian dari tugas distribusi adalah memilih perantara yang akan
digunakan dalam saluran distribusi, serta mengembangkan sistem
distribusi yang secara fisik menangani dan mengangkat produk melalui
saluran tersebut. Ini dimaksudkan agar produknya dapat mencapai pasar
yang dituju tepat pada waktunya.
Menurut Fajar Laksana (2008)18 saluran distribusi adalah
serangkaian organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan
untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke
konsumen. Pengertian ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat
menggunakan lembaga atau perantara untuk dapat menyalurkan produknya
kepada konsumen akhir.
Sedangkan menurut pendapat Basu Swastha DH (2000)19 saluran
distribusi untuk baran adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan barang tersebut dari produsen ke konsumen atau pemakai
industri.
Menurut Ronald J.Ebert & Ricky W.Griffin (2000)20 distribusi
adalah bagian dari marketing mix yang berhubungan dengan mendapatkan
produk dari produsen ke konsumen. Ada delapan saluran distribusi utama
18
Laksana fajar, op.,cit.hlm.12
19
Swastha, Basu., D.H & Irawan, op.,cit.hlm.12
20
Ebert, Ronald j., & Griffin, Ricky W. Bussiness Essentials, Internasional Edition Third Edition. Upper
Saddle River New Jersey: Prentice Hall., Inc, 2000.
15
21
Faustinus Condoso Gomes. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta : Andi
22
Faustinus, loc.,cit.
23
Faustinus, loc.,cit.
24
Faustinus, loc.,cit
17
6. Process
25
Faustinus, op.,cit.hlm.16
26
Faustinus, loc.,cit
27
Faustinus, loc.,cit
18
28
Jay Hezer dan Barry Render.(2006).Oeration Management (Alih Bahasa : Dwinoegrahawati Setyoningsi,
31
Jay Hezer dan Barry Render, op.cit.hlm.18
32
Jay Hezer dan Barry Render, loc.,cit.
20
33
Zeithaml, V. A., Bitner, M.J dan Gremler, D.D (2006). Service Marketing (4th ed). New York :The MC
Graww-Hill Compaines.Inc
34
Kotler, Philip and Gary Amstrong, op.,cit.hlm.13
21
Kepuasan mempunyai arti yang sangat luas tergantung pada apa yang
menjadi objek kepuasan tersebut. Menurut J. Supranto MA (2000)35 kepuasan
merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau
hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Namun sekalipun telah banyak
para ahli pemasaran mendefenisikan mengenai kepuasan konsumen, konsep
kepuasan konsumen masih bersifat abstrak. Pencapaian kepuasan dapat
merupakan proses yang sederhana namun komplek dan rumit untuk dapat
mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara lebih baik.
Secara umum tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara
kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawah harapan,
maka pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan maka
pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihinharapan maka
pelanggan akan sangat puas.
Sesuai dengan yang telah diuraikan sebelumnya mengenai perilaku
konsumen, harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lalu,
komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi pemasar dan saingannya.
Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga
dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan.
1. Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan
Perusahaan-perusahaan yang sukses besar dalam pasar selama ini
selalu ingin mengetahui atau menelusuri harapan dari pelanggannya.
Pelanggan yang sangat puas akan mendatangkan manfaat yang besar bagi
perusahaan. Oleh karena ini, dalam upaya untuk tetap menjadi nomor satu,
sebuah perusahaan harus terus meningkatkan kepuasaan pelanggannya.
Pada umumnya perusahaan menetapkan target dalam pencapain
tujuannya. Demikian pula hanya dengan pencapaian kepuasan
pelangganya. Untuk dapat mencapai target kepuasan pelanggannya, maka
perusahaan harus dapat mengetahui sampai dimana kepuasan pelanggan
yang berhasil diciptakannya.
35
J. Supranto M.A. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka Cipta, 2001
22
37
Tjiptono, Fandi. Op.,cit.hlm.22
38
Tjiptono, Fandi. Loc.,cit
24
sebagainya. Maksud dari fokus adalah agar dapat dijelaskan dan diukur
tingkat kepuasan dalam suatu waktu. Dalam hal ini bermaksdu
bagaimana kedua model tersebut berhubungan dengan hasil yang akan
peneliti peroleh setelah melakukan penelitian dan kasesuainnya
terhadap kedua model kepuasan di atas.
Menurut Tjiptono (2001)39 konsumen yang merasa tidak puas akan
bereaksi dengan tindakan yang bebeda. Ada yang mendiamkan saja ada
pula yang melakukan komplain. Berkaitan dengan hal ini, ada tiga
katagori tanggapan atau komplain terhadap ketidak puasan yaitu:
1) Voice responce
Kategori ini meliputi usaha menyampaikan keluhan secara langsung
dan/atau meminta ganti rugi kepada perusahaan yang bersangkutan,
maupun kepada distributornya. Bila pelanggan melakukan hal ini,
maka perusahaan masih mungkin memperoleh beberapa manfaat.
Pertama, konsumen memberikan kesempatan sekali lagi kepada
perusahaan untuk memuaskan mereka. Kedua, risiko publisitas
buruk dapat ditekan, baik publisitas dalam bentuk rekomendasi dari
mulut ke mulut, maupun melalui koran atau media massa. Dan yang
tidak kalah pentingnya adalah ketiga, memberi masukan mengenai
kekurangan pelayanan yang perlu diperbaiki perusahaan.
2) Private response
Tidakan yang dilakukan antara lain memperingatkan atau
memberitahu kolega, teman atau keluarganya mengenai
pengalamannya dengan produk atau perusahaan. Umumnya tindakan
ini sering dilakukan dan dampaknya besar bagi citra perusahaan.
3) Third-party response
Tindakan yang dilakukan meliputi usaha meminta ganti rugi secara
hukum, mengadu lewat media massa atau secara langsung mendatani
lembaga konsumen, instansi hukum, dan sebagainya. Tindakan
seperti ini sangat ditakuti oleh sebagian besar perusahaan yang tidak
39
Tjiptono, Fandi. Op.,cit.hlm.23
25
40
Widya Budi Darmayana dkk. Analisis Faktor-faktor Bauran Pemasaran yang mempengaruhi Kepuasan
Pelanggan Pembeli Rumah Tipe Menengah ke Atas di Kecamatan Ngaglik, Yogyakarta, 2005
41
Kotler.Op., cit.hlm.5
42
William., dkk., .Op., cit.hlm.2.
BAB III
PEMBAHASAN
27
28
3. Promosi
Kegiatan promosi merupakan salah satu kegiatan penting dalam proses
pemasaran. untuk itu PT.Kimia Farma Trading and Distribution selalu
aktif dalam berbagai kegiatan promosi. bentuk - bentuk kegiatan promosi
yang dilakukan oleh PT.Kimia Farma Trading and Distribution antara lain:
a. periklanan
salah satu keunggulan periklanan yaitu mempunyai jangkauan promosi
produk yang luas dalam memenuhi kebutuhan kepada konsumen.
Bentuk periklanan yang dilakukan oleh PT.Kimia Farma Trading and
Distributionantara lain :
1) periklanan yang dilakukan melalui media elektronik dan media
massa, contohnya antara lain iklan di televisi, koran, majalah dan
radio.
2) periklanan dilakukan dengan pemasangan baliho,pamflet, spanduk
bergambarkan merek produk dtempat - tempat umum dan tempat –
tempat strategis lainnya yang sering dilihat orang, serta gambar -
gambar produk di mobil box milik perusahaan yang mengirimkan
produk - produk perusahaan dalam melakukan pendistribusian ke
suatu tempat.
3) PT. Kimia Farma Trading and Distributiondi dalam mempromosikan
produknya, perusahaan tersebut juga menggunakan website sebagai
media untuk mempermudah konsumen mendapatkan informasi
mengenai sejarah perusahaan, produk-produk, galeri perusahaan dan
lain-lain dengan cepat dan efisien. Alamat websitte PT. Kimia Farma
Trading and Distribution yaitu http://www.kimiafarma.co.id
b. Hubungan masyarakat
Promosi yang dilakukan melalui hubungan masyarakat dilakukan
dengan cara menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga kesehatan
seperti rumah sakit, klinik persalinan, dan lain -lain. kegiatan hubungan
masyarakat tersebut antara lain menjadi sponsor kegiatan seminar para
dokter dan loka karya.
32
c. Personal selling
Kegiatn promosi juga dilakukan melalui personal selling, yaitu dengan
door to door oleh para Detailer misalnya penawaran pemakaian obat
kepada konsumen melalui dokter yang praktek disuatu rumah sakit
dengan memberikan brosur - brosur tentang produk PT.Kimia Farma
Trading and Distribution dan sebagainya.
4. Distribusi
a. Saluran distribusi yang digunakan.
Untuk mendistribusikan barangnya, perusahaan kimia farma
menggunakan saluran distribusi tidak langsung. dalam hal ini
perusahaan melibatkan pedagang besar sebagai perantara untuk
menyalurkan, menawarkan, dan menjual produknya kepada para
pengecer melalui salesmen kemudian dari pengecer dijual lagi ke
konsumen akhir.
PT.Kimia Farma selain sebagai pabrik yang memproduksi
produk farmasi dan alat kesehatan, juga sebagai pedagang besar
farmasi yang melakukan penjualan dan distribusi produk - produk
farmasi baik dari perusahaan sendiri maupun produk farmasi lain
diluar perusahaan dengan mendirikan PT.kimia farma Trading and
Distribution surakarta yang merupakan anak cabang dari PT.KImia
Farma. Kimia farma Trading and Distribution berfungsi sebagai
tempat penyimpanan dan penjualan produk - produk kepada para
pengecer yaitu apotik, toko - toko obat maupun toko kelontong, dan
kemudian rumah sakit yang kemudian akan dijual lagi ke konsumen.
Bahan baku
7)
11)
12)
Rumah Sakit Apotik Toko
13)
Obat Dan
Kelonton
Gambar 2. gan
bulan selanjutnya, jadi hal ini yang menyebabkan pada bulan januari
menjadikan jumlah penjualannya terendah.
C. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 7P yang diterapkan
di Cherryka Bakery Berdasarkan Tanggapan Konsumen
Strategi bauran pemasaran (marketing mix) aspek product yang sudah
diterapkan Cherryka Bakery dengan sangat baik dan berdasarkan tanggapan
konsumen aspek product sudah diterapkan Cherryka Bakery dengan sangat
baik, terlihat bahwa adanya keselarasan antara Cherryka Bakery dan
konsumen Cherryka Bakery. Menurut tanggapan konsumen, Cherryka
Bakery sudah memberikan produk yang berkualitas dan bervariasi dari segi
rasa dan bentuk. Hal ini dikarnakan cherryka bakery menggunakan bahan-
bahan yang berkualitas dalam proses produksi, memiliki standar resep yang
menjaga kualitas produk yang ditawarkan kepada konsumen. Hal ini sesuai
dengan teori yang dinyatakan oleh Nana Herdiana (2015 :71) yang
menyatakan bahwa produk dalam pengertian umum adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli,
dipergunakan atau dikonsumsi dan dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan.
Hasil penelitian strategi bauran pemasaran (marketing mix) aspek
price yang sudah diterapkan Cherryka Bakery dengan sangat baik dan
berdasarkan tanggapan konsumen aspek price sudah diterapkan Cherryka
Bakery dengan baik, terlihat bahwa belum adanya keselarasan antara
Cherryka Bakery dan konsumen Cherryka Bakery. Menurut tanggapan
konsumen, Cherryka Bakery tidak memberikan potongan harga pembelian
dalam jumlah tertentu, namun Cherryka Bakery memberikan bonus dengan
minimal pembelian 50 dus. Dalam melayani pembayaran, Cherryka Bakery
memberikan pelayanan yang terbaik dengan cepat dan mudah. Hal ini
juga dirasakan oleh konsumen saat melakukan pembayaran, karyawan
Cherryka Bakery dengan cekatan melayani konsumen. Sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong (2008: 345) yang
menyatakan bahwa harga yaitu sejumlah uang yang ditagihkan, atas suatu
36
produk atau jasa atau jumlah dan nilai yang ditukarkan para pelangan untuk
memperoleh manfaat dan memiliki atau menggunakan suatu produk dan
jasa.
Strategi bauran pemasaran (marketing mix) aspek place yang sudah
diterapkan Cherryka Bakery dengan sangat baik dan berdasarkan
tanggapan konsumen aspek place sudah diterapkan Cherryka Bakery
dengan baik, terlihat bahwa belum adanya keselarasan antara Cherryka
Bakery dan konsumen Cherryka Bakery. Cherryka Bakery berlokasi di Jl.
Kemetiran, GT II/702, Yogyakarta, yang letaknya persis di tengah kota
Yogyakarta. Namun, letaknya yang berada di perumahan penduduk
mengharuskan konsumen masuk ke dalam gang untuk menemukan toko
Cherryka Bakery. Dalam pendistribusian produk dilakukan dengan cepat
dan tepat sesuai dengan pesanan konsumen oleh Cherryka Bakery, hal ini
dilakukan untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap pelayanan jasa
pesan antar yang diterapkan oleh Cherryka Bakery. Hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Suryana (2013) yang menyatakan
bahwa tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling
strategis, menyenangkan, dan efisien. Untuk mencapai sasaran tempat yang
baik dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut: memperbanyak saluran
distribusi, memperluas segmentasi atau cakupannya, menata penampilan
tempat usaha, menggunakan cara penyampaian barang seefisien
mungkin, mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang
yang lain.
Hal ini penting untuk mengendalikan persediaan dan penawaran.
Strategi bauran pemasaran (marketing mix) aspek promotion yang
diterapkan Cherryka Bakery dalam kategori kurang baik dan berdasarkan
tanggapan konsumen aspek promotion yang diterapkan Cherryka Bakery
dalam kategori kurang baik, terlihat bahwa adanya keselarasan antara
Cherryka Bakery dan konsumen Cherryka Bakery. Terlihat dari tanggapan
konsumen yang menyatakan bahwa, Cherryka Bakery tidak melakukan
kegiatan promosi dan pihak Cherryka Bakery membenarkan bahwa
37
baik. Dapat dilihat pada proses produksi. Alur produksi Cherryka Bakery
teratur sehingga lalu lintas area kerja bebas dan lancar. Menurut tanggapan
konsumen, Cherryka Bakery melayani dengan cepat dan tangkas, baik
pembelian langsungvmaupun pembelian melalui telepon. Cherryka Bakery
juga melayani jasa delivery order untuk memudahkan konsumen
mendapatkan produk Cherryka Bakery. Sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Jay Hezer (2006: 332) bahwa strategi proses juga
berhubungan dengan tata letak ruang alur produksi dan alur penjualan
produk. Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan
efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak
dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam
hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta, kualitas lingkungan
kerja, kontak pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif
dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang
diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.
Strategi bauran pemasaran (marketing mix) aspek physical evidence
yang sudah diterapkan Cherryka Bakery dengan sangat baik dan
berdasarkan tanggapan konsumen aspek physical evidence sudah diterapkan
Cherryka Bakery dengan baik, terlihat bahwa belum adanya keselarasan
antara Cherryka Bakery dan konsumen Cherryka Bakery. Menurut tangapan
konsumen, Cherryka Bakery telah memberikan tampilan yang menarik,
bersih dan nyaman. Dengan penataan produk yang rapi dengan nama dan
harga produk, memudahkan konsumen dalam memilih dan mengetahui
informasi produk yang tersedia di Cherryka Bakery. Namun, Cherryka
Bakery belum memberikan lahan parkir yang memadai bagi konsumen,
dikarenakan letak Cherryka Bakery yang berada di tengah perumahan
warga. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Zeithaml, Bitner, dan
Gremler (2006: 110) bahwa physical evidence merupakan lingkungan
dimana suatu perusahaan memberikan layanannya dan lokasi dimana
perusahaan dapat berinteraksi dengan konsumen, serta berbagi komponen
yang tampak (tangible) dalam menunjang kinerja dan kelancaran pelayanan
39
.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Menurut Basu Swastha.D.H dan Irawan (2000) pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditunjukkan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa
yang memuaskan kebutuhan baik pada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Menurut Fajar Laksana ( 2008) manajemen pamasaan adalah pertukaran
produk yang dilakukan melalui aktifitas dari bauran pemasaran, yaitu Product,
Price, Pomotion, dan Place.
“Marketing mix is these to marketing tools that thefir muses to pursue its
marketing objectives in the market” (Marketing Management,1997) yang
kurang lebih memiliki arti Bauran Pemasaran adalah kumpulan dari variabel-
variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan
usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran
Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang
dikenal dengan marketing mix 4P yaitu, product, price, place dan promotion.
Sedangkan dalam pemasaran jasa memeiliki beberapa alat pemasaran
tambahan sperti people, physical evidence dan process sehingga dikenal
dengan marketing mix 7P. Bauran pemasaran jasa mencakup 7P yakni,
product, price, place, promotion, people, process, physical evidence.
Ketujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan
berpengaruh satu sama lain,sehingga harus diupayakan untu menghasilkan
suatu kebijakan pemasaran yang mengrah kepada layanan efektif dan
kepuasan konsumen
40
DAFTAR PUSTAKA
Danang Sunyoto.(2012).Dasar-dasarManajemenPemasaran.Yogyakarta:PT.
Buku Seru.
Ebert, Ronald j., & Griffin, Ricky W. Bussiness Essentials, Internasional Edition
Third Edition. Upper Saddle River New Jersey: Prentice Hall., Inc, 2000.
Engel, James F., Blackwell, Ronger D & Miniard, Paul W. Prilaku Komsumen.
Jakarta: Prenhallindo, 2002.
Fandy Tjiptono.(2000). StrategiPemasaran.Yogyakarta:ANDI.
Faustinus Condoso Gomes. (2003). Manajemen Sumber Daya
Manusia.Yogyakarta:ANDI.
J. Supranto M.A. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka
Cipta, 2001.
Jay Hezer dan Barry Render.(2006).Oeration Management (Alih Bahasa :
Dwinoegrahawati Setyoningsi, Indra Almahdy). Jakarta : Penerbit Salemba
Empat.
Kotler. Marketing Management. Edisis Milenium. Jakarta : Prenhallindo, 2000.
Kotler, Philip and Gary Amstrong, Principle of Marketing, Pretice Hall Inc., (10th
ed,) Englewood Cliffs, New Jersey, 2004.
Kotler & Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. (Alih Bahasa :
Bob Sabran,M.M). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Laksana Fajar, (2008) Manajemen Pemasaran, edisi pertama, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2008
Stanton, William J, 2002. Fundamentals of Marketing, 10th Edition, Singapore:
Mc Graw-Hill Internasional.
Swastha, Basu., D.H & Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua
Cetakan Keempat. Yogyakarta: Liberty, 2000.
Tjiptono, Fandi. Strategi Pemasaran. Edisi 1. Yogyakarta: Andi Offset, 2001.
Widya Budi Darmayana dkk. Analisis Faktor-faktor Bauran Pemasaran yang
mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Pembeli Rumah Tipe Menengah ke
Atas di Kecamatan Ngaglik, Yogyakarta, 2005.
41
42