Anda di halaman 1dari 6

Nama : Salsadila Safitri

Nim : 1805124208
Kelas : 4A IPA SEKOLAH
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

Getaran
1. Getaran adalah gerak bolak-balik suatu partikel secara periodik melalui titik setimbangnya.
2. Periode : T = t/n
t = waktu yang diperlukan
n = banyaknya getaran
3. Frekuensi : f = n/t Hz
4. Hubungan frekuensi dan periode
T = 1/f atau f = 1/T

Gelombang

1. Gelombang adalah suatu usikan yang merambat, yang membawa energi dari satu tempat ke
tempat lainnya
2. Berdasarkan ada tidaknya medium :
a. gelombang mekanik : gelombang yang tidak memerlukan medium
Contoh : gelombang air, tali, bunyi
b. gelombang elektromagnet : gelombang yang tidak memerlukan medium
Contoh : cahaya, gelombang radio dan TV, sinar X
3. Berdasarkan arah rambatannya :
a. Gelombang transversal :
gelombang yang arah rambatnya tegak lurus arah getarnya.
Contoh : gelombang air, tali, cahaya
b. Gelombang longitudial : gelombang yang arah rambatnya sejajar arah getarannya.
Contoh : bunyi
4. Cepat rambat gelombang :
v = λ/T = λ f
v = cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)

Bunyi

1. Syarat terjadinya bunyi :


a. ada benda yang bergetar (sumber bunyi)
b. ada zat antara (medium)
c. ada penerima yang berada di dekat atau dalam jangkauan sumber bunyi
2. Cepat rambat bunyi : v = λ/T = λ f
3. Bunyi merambat paling baik dalam zat padat dan paling buruk dalam gas
4. Infrasonik : frekuensi < 20 Hz (dapat didengar anjing dan jangkerik)
Audiosonik : frekuensi 20 – 20 kHz (dapat didengar manusia)
Ultrasonik : frekuensi > 20KHz (dapat didengar kelelawar dan lumba-lumba)
5. Tinggi rendahnya bunyi ditentukan oleh frekuensi. Kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh
amplitudo
6. Warna bunyi (timbre). Misalnya nada suling dan terompet dari frekuensi yang sama dapat
dibedakan bunyinya.
7. Perbandingan frekuensi dan interval nada
C d e f g a b c’
24 27 30 32 36 40 45 48
Prime Sekunde Terts Kuart Kuint Sext Septime Oktaf
8. Hukum Marsenne : Tinggi rendahnya nada pada dawai atau senar adalah :
a. berbanding terbalik dengan panjang kawat
b. berbanding terbalik dengan akar luas penampang senar
c. berbanding terbalik dengan akar massa jenis senar
d. sebanding dengan akar tegangan senar
9. Resonansi : ikut bergetarnya suatu benda karena benda lain yang frekuensinya sama.

 λ = panjang kolom udara


10. Gaung (kerdam) adalah bunyi pantul yang sebagian masuk bersamaan dengan bunyi asli.
Gema (echo) adalah bunyi pantul yang datang setelah bunyi asli selesai diucapkan.
Beda gaung dan gema :
- Gaung terjadi dalam ruang tertutup, gema terjadi dalam ruang terbuka
- Jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul pada gema lebih jauh daripada gaung
Gema digunakan untuk mengukur kedalaman laut (d) :

 
11. Efek Doppler : “Jika kita bergerak mendekati sumber bunyi atau sumber bunyi bergerak
mendekati kita, maka frekuensi yang dikeluarkan sumber bunyi akan terdengar makin tinggi
dan sebaliknya”.

Sistem Indera (indra) pada Manusia

a. Telinga Luar
Bagian ini tersusun oleh daun telinga yang dibentuk dari bahan tulang rawan dan
lubang saluran suara yang panjangnya 2,5 cm. Telinga luar ini berbentuk corong, sehingga dari
struktur yang dimiliki dapat mengumpulkan gelombang suara dari luar. Sedangkan saluran
berfungsi untuk menjaga udara di dalam tetap hangat dan lembab. Di sepanjang saluran ini
terdapat banyak bulu kurang lebih 4000 buah kelenjar khusus yang menghasilkan tahi kuping.
Bulu-bulu tersebut berfungsi untuk penghalang masuknya serangga dan debu. Jika ada
serangga atau debu yang berhasil masuk, maka tahi kuping akan menjeratnya. Tahi kuping juga
berfungsi mencegah terjadinya infeksi telinga terutama jika kita berenang di air yang kurang
bersih.
b. Telinga Tengah
Telinga tengah terdiri atas tiga bagian.

1. Membran timpani (gendang telinga)

Membran timpani ini berupa selaput tipis yang berfungsi untuk menerima getaran
suara. Apabila ada rangsang suara mengenai bagian ini maka akan bervibrasi
(bergetar).

2. Tulang pendengaran

Tulang pendengaran terdiri atas tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus) dan
tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang ini berfungsi untuk mengkonsentrasi vibrasi
(getaran).

3. Saluran eustachius

Saluran eustachius menghubungkan antara telinga dengan faring. Inilah yang


menyebabkan seseorang yang menderita influenza maka pendengarannya terganggu,
karena pada bagian ini tersumbat oleh lendir. Saluran eustachius berfungsi untuk
menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar dan dalam telinga.

Pada seorang pilot atau penerjun payung terkadang muncul dengung pada telinga, hal
ini disebabkan karena ketika mereka berada pada ketinggian yang berbeda maka akan terjadi
penyamaan tekanan yang tiba-tiba pada saat tabung eustachius terbuka selama menelan atau
mengucap. Jika mereka dalam keadaan pilek maka hal seperti itu akan menyebabkan rasa sakit
karena tekanan yang tidak sama terhadap membran timpani. Pada bagian tengah telinga juga
terdapat 3 macam tulang yaitu tulang martil, tulang landasan dan tulang sanggurdi, yang
mempunyai fungsi untuk meneruskan suara dari gendang telinga ke bagian dalam.

c. Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri dari atas bagian-bagian berikut.

1. Saluran gelung (kanalis semisirkularis)

Kanalis semisirkulis merupakan saluran setengah lingkaran yang berjumlah 3 buah.


Saluran ini tersusun sakulus saling tegak lurus pada sudutnya, dan terdapat pada
tulang pelipis. Kanalis semisirkularis berfungsi sebagai reseptor gravitasi. Kanalis
semisirkularis mempunyai dasar yang menggembung disebut ampula.
2. Vestibulum

Membran vestibulum terdiri atas sakula dan utrikula yang berupa kantong dan dilapisi
oleh sel-sel rambut dan silia. Di dalam sakula dan utrikula terdapat cairan limfa dan di
dalam dindingnya masing-masing memiliki sel reseptor yang disebut dengan makula.
Kristal kapur tersebar di antara rambut- rambut dalam makula yang disebut dengan
otolith. Otolith di-pengaruhi oleh gravitasi.

3. Rumah siput (koklea)

Bagian ini merupakan alat pendengar yang berbentuk seperti rumah siput. Di dalam
koklea terdapat korti yang berfungsi untuk menerima getaran suara.

2. Proses Pendengaran
Bagaimana bunyi dapat kita dengar? Suara sampai pada lubang telinga karena
getarannya diterima oleh gendang suara (membran timpani). Getaran di membran timpani ini
akan diteruskan ke bagian tengah telinga yaitu ke tulang martil, landasan, kemudian sanggurdi.
Impuls suara diteruskan ke telinga bagian dalam yaitu ke rumah siput dan merangsang saraf di
sekitar cairan rumah siput dan dikirim ke otak. Selanjutnya di otak, suara tersebut diolah
sehingga kita dapat mendengar dan mengartikannya.

Sistem Indera (indra) pada Hewan

Kelelawar:
Kelelawar dapat mendengar bunyi ultrasonik (>20.000 HZ) sekitar 3.000 HZ - 120.000 HZ
Lumba lumba:
Dapat mendengar bunyi sekitar 100.000 HZ

**Sistem Sonar pada Kelelawar


Daun telinga membantu hewan untuk menentukan arah dari mana suara tersebut
datang dan akan dapat mendeteksi suara samar. Mengapa bentuk telinga pada manusia dan
kelelawar berbeda? Kelelawar merupakan hewan yang mampu mendengarkan bunyi
ultrasonik dengan frekuensi diatas 20.000 Hz, Kelelawar ini dapat mengeluarkan gelombang
ultrasonik pada saat ia terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh
benda-benda atau binatang lain yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat yang
berada di tubuh kelelawar, kemampuan kelewar untuk menentukan lokasi ini disebut dengan
ekolokasi.Untuk terbang dan berburu, kelelawar akan memanfaatkan bunyi yang frekuensinya
tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat kelelawar mendengarkan
gema,
kelelawar tidak dapat mendengar suara lain selain dari yang dipancarkannya sendiri. Lebar
frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk ini sangat sempit, yang lazimnya menjadi
hambatan besar untuk hewan ini karena adanya Efek Doppler.
Berdasarkan Efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tak
bergerak (jika dibandingkan dengan benda lain), maka penerima akan menentukan frekuensi
yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara. Akan tetapi, jika salah satunya
bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan. Dalam hal ini,
frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak dapat didengar
oleh kelelawar. Dengan demikian, kelelawar tentu akan menghadapi masalah karena tidak
dapat mendengar gema suaranya dari lalat yang sedang bergerak.
Berdasarkan kenyataan, kelelawar dapat menyesuaikan frekuensi suara yang
dikirimkannya terhadap benda bergerak seolah sang kelelawar telah memahami Efek Doppler.
Misalnya, kelelawar mengirimkan suara berfrekuensi tertinggi terhadap lalat yang bergerak
menjauh sehingga pantulannya tidak hilang dalam wilayah tak terdengar dari rentang suara.
Kelelawar akan dapat mendengar dan menentukan posisi dari berbagai benda yang ada di
sekitarnya. Sistem ini juga dimiliki oleh lumba-lumba dan paus.

**Sistem Sonar pada Lumba-Lumba


Sekarang perhatikan bagaimana sistem sonar pada lumba-lumba. Habitat asal lumba-
lumba adalah di lautan. Lumba-lumba dapat dilihat di permukaan air, namun sebagian besar
waktu mereka di kedalaman lautan yang cukup gelap. Sekalipun hidup di kedalaman lautan,
lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan menerima
rangsangan, yaitu sistem sonar. Sistem ini berguna untuk mengindera benda-benda di lautan,
mencari makan, dan berkomunikasi. Berikut ini cara kerja sistem sonar lumba-lumba.
Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah
lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui
kantung-kantung ini, lumba-lumba menghasilkan bunyi dengan frekuensi tinggi. Kantung udara
ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan bunyi yang dihasilkan gumpalan kecil
jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang pernapasan. Kemudian, bunyi ini
dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus. Gelombang bunyi lumba-lumba segera
memantul kembali bila membentur suatu benda. Pantulan gelombang bunyi tersebut
ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut “jendela akustik”. Dari bagian tersebut,
informasi bunyi diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk
diterjemahkan. Pantulan bunyi dari sekelilingnya memberi informasi rinci tentang jarak benda-
benda dari mereka, ukuran dan pergerakannya. Dengan cara tersebut, lumba-lumba
mengetahui lokasi mangsanya. Lumba-lumba juga mampu saling berkirim pesan walaupun
terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. Lumba-lumba berkomunikasi untuk menemukan
pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya.
Aplikasi Getaran dan Gelombang dalam Teknologi

1. Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi adalah sebuah teknik diagnostik pencritraan menggunakan gelombang


ultrasonik dengan frekuensi antara 1 MHz sampai 8 MHz. Ultrasonografi banyak digunakan
untuk melihat struktur internal tubuh, seperti pembuluh darah, bayi dalam kandungan,
penyakit kanker, otot, tulang, dan sendi.

2. Sonar

Sonar adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran bunyi dalam air untuk navigasi atau
mendeteksi benda dalam air (seperti ikan dan karang) dan juga untuk menentukan kedalaman
dasar lautan yang diperoleh dengan cara memancarkan bunyi ke dalam air. Untuk mengukur
kedalaman laut, diperlukan transduser dan detektor. Transduser berfungsi untuk mengubah
sinyal listrik menjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke dasar laut. Pantulan dari
gelombang tersebut akan menimbulkan gema dan dipantulkan kembali ke kapal, kemudian
ditangkap detektor.

3. Terapi Ultrasonik

Terapi ultrasonik adalah terapi yang digunakan dalam keperluan medis seperti memecah
endapan batu pada penderita batu ginjal, membersihkan gigi, dan penanganan penyakit
katarak dengan memancarkan gelombang dengan frekuensi tinggi sekitar 8.00 Hz sampai 2.000
Hz pada jaringan tubuh.

4. Pembersih Ultrasonik

Pembersih ultrasonik adalah alat yang digunakan untuk membersihkan benda-benda tertentu
seperti perhiasan, jam tangan, alat bedah, alat musik, alat laboratorium, dan alat-alat
elektronik tertentu dengan memancarkan gelombang ultrasonik berfrekuensi antara 20 KHz –
400 KHz dan cairan pembersih tertentu.

5. Sonifikasi

Sonifikasi adalah proses pemberian energi gelombang ultrasonik pada suatu bahan, sehingga
bahan tersebut dapat dipecah menjadi bagian yang sangat kecil. Sonifikasi biasa dilakukan
untuk memproduksi nanopartikel, seperti nanoemulsi dan nanokristal. Selain itu, sonifikasi
juga dapat mempercepat ekstraksi minyak dari dalam jaringan tumbuhan dan pemurnian
minyak bumi.

Anda mungkin juga menyukai