Hilmy Zahran, Xii Mipa 5
Hilmy Zahran, Xii Mipa 5
Pengertian Mutasi :
Mutasi berasal dari kata mutatus berarti perubahan. Mutasi didefinisikan sebagai perubahan materi
genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis pada keturunannya. Penyebab mutasi disebut
mutagen. Makhluk hidup yang menyebabkan mutasi disebut mutan. Mutasi dimanfaatkan untuk
menghasilkan variasi genetik sehingga diperoleh organisme yang unggul. Namun, mutasi juga dapat
menimbulkan kerugian, seperti kerusakan pada informasi genetik. Kerusakan tersebut dapat
diwariskan dari generasi satu ke generasi berikutnya
1. Macam-macam Mutasi
Mutasi adalah perubahan materi genetik. Adapun organisme yang mengalami mutasi disebut mutan.
Pada prinsipnya mutasi melibatkan tiga perubahan, yaitu perubahan struktur kromosom, perubahan
jumlah kromosom setiap sel, dan perubahan pada molekul DNA dari satu genom. Berbagai jenis mutasi
antara lain sebagai berikut
1. Mutasi berdasarkan tempatnya atau jenis sel yang mengalaminya terdapat mutasi gametik dan
mutasi somatis.
1) Mutasi gametik
Mutasi yang terjadi pada sel gamet. Sel gamet yang mengalami mutasi akan mewariskan sifat mutasi
tersebut pada keturunannya. Mutasi gametik disebut mutasi germinal. Bila mutasi tersebut
menghasilkan sifat dominan, akan terekspresi pada keturunannya. Bila resesif maka ekspresinya akan
tersembunyi.
Berdasarkan jenis kromosom yang mengalami mutasi pada sel gamet:
a) Mutasi autosoma
Mutasi sel kelamin yang terjadi pada kromosom autosom. Mutasi jenis ini menghasilkan mutasi yang
dominan dan mutasi yang resesif.
Mutasi sel kelamin yang terjadi pada kromosom seks (kromosom kelamin), berupa tertautnya beberapa
gen dalam kromosom kelamin
2) Mutasi somatic
Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel tubuh (sel somatik). Mutasi yang terjadi pada sel
somatik bersifat tidak diwariskan secara genetik. Mutasi somatik dapat dialami oleh embrio/janis
maupun orang dewasa.
a) Mutasi somatik pada embrio/janin menyebabkan cacat bawaan.
b) Mutasi somatik pada orang dewasa cenderung menyebabkan kanker.
1) Mutasi maju atau forward mutations, yaitu mutasi dari fenotipe normal menjadi abnormal.
2) Mutasi balik atau back mutations, yaitu peristiwa mutasi yang dapat mengembalikan dari fenotipe
tidak normal (abnormal) menjadi fenotipe normal.
1. Mutasi Gen
Pada mutasi gen tidak terjadi perubahan lokus, bentuk maupun jumlah kromosom, tetapi
menimbulkan perubahan pada m-RNA, dan akibatnya dapat mengubah protein pada sintesis protein
sehingga dapat menghasilkan fenotip yang berbeda.
Transversi adalah pergantian basa nitrogen yang tidak sejenis, misalnya pergantian basa
nitrogen purin dengan pirimidin atau sebaliknya. Contoh: T – A diganti menjadi A – T, G – S
menjadi S – G.
1. Adisi/Insersi (penambahan), peristiwa penambahan satu atau beberapa basa nitrogen.
2. Delesi (pengurangan), peristiwa pengurangan satu atau beberapa basa nitrogen. Delesi ini
dapat disebabkan oleh infeksi virus dan radiasi sinar radioaktif.
Delesi atau defisiensi adalah peristiwa hilangnya sebagian kromosom karena patah. Delesi dapat
menyebabkan sindrom tri-du chat. Delesi dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain
sebagai berikut.
– Delesi terminal, yaitu delesi yang kehilangan ujung segmen kromosom.
– Delesi intertitial/interkalar, yaitu delesi yang kehilangan bagian tengah kromosom.
– Delesi cincin, yaitu delesi yang kehilangan segmen kromosom sehingga berbentuklingkaran
seperti cincin.
– Delesi loop, yaitu delesi cincin yang membentuk lengkungan pada kromosom lainnya. Hal ini
terjadi pada waktu meiosis, sehingga memungkinkan adanya kromosom lain (homolognya) yang
tetap normal.
2. Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom akan mempengaruhi beberapa gen, sehingga mutasi kromosom berakibat lebih nyata
pada fenotip atau penampakan individu dibanding mutasi gen.
Anafase lag , yaitu tidak melekatnya kromatid pada gelendong, pada saat anafase meiosis I.
Nondisjungsi, yaitu gagal berpisahnya kromosom homolog pada waktu anafase dari meiosis.
Macam-macam nondisjungsi:
Sindom Patau, Penderita memiliki kromosom 2n + 1, kariotipe = 45A + XX atau 45A + XY.
Trisomi pada autosom yang dapat terjadi pada kromosom nomor 13, 14, atau 15. Penderita
menunjukkan gejala berkepala relatif lebih kecil, mata kecil, telinga rendah dan buruk, tuli, ada
kelainan jantung.
Sindrom Edwards, penderita memiliki kromosom 2n + 1, kariotipe = 45A + XX atau 45A + XY.
Trisomi pada autosom, mungkin terjadi pada kromosom nomor 16, 17, dan 18. Biasanya
tengkoraknya lonjong, dada pendek dan lebar, telinga rendah dan tidak wajar.
1. Penyebab Mutasi (Mutagen)
2. Mutagen Biologi: bahan biologi yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi antara lain virus
dan bakteri. Virus dapat menjadi mutagen utama karena kemampuan DNA/RNA virus yang
mengendalikan peristiwa transkripsi dan translasi pada sel inangnya. Munculnya DNA virus diantara
DNA sel inang dapat mempengaruhi metabolisme dan memunculkan senyawa karsinogenik. Bakteri,
terutama bakteri patogen diduga dapat menghasilkan protein tertentu yang dapat mengganggu
atau menghalangi sintesis protein dan merusak struktur DNA.
3. Mutagen Kimia: bahan kimia penyebab mutasi adalah pestisida (DDT, BHC, TEM), nitrogen
mustrad, hidroksil amino (NH2OH), asam nitrit (HNO2), etil metana sulfonat, etil etan sulfonat,
siklamat (pemanis buatan), akridrin (zat pewarna buatan).
4. Mutagen Fisika: bahan fisika yang dapat menyebabkan mutasi. Contoh: unsur radioaktif
(torium, uranium), radiasi sinar X, sinar (α, β, γ).
1. Mutasi Buatan (Mutasi Induksi)
Mutasi buatan merupakan mutasi yang sengaja dibuat manusia. Ditinjau dari kepentingan manusia
mutasi buatan dapat dilakukan untuk menghasilkan mutan yang lebih berguna atau lebih
menguntungkan dari keadaan individu sebelumnya. Misalnya dalam proses pembuatan bibit tanaman
yang unggul.