Anda di halaman 1dari 6

Nama dan NIM: Edwar Randi Wibowo (1608010029)

SOAL NO.1

A. Definisi model manajemen, ialah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan,
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan
secara efesien dan efektif. (Sampurno Wibowo, SE, M.Si penulis buku pengantar
manajemen bisnis )
B. Model Manajemen Strategi
Secara umum dijelaskan dalam Umar (2005, p.23), model manajemen strategi dari
Fred R. David dipaparkan seperti berikut ini:

a. Visi dan Misi


Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang
keadaan di masa dating yang diinginkan untuk terwujud tentang keadaan di masa
dating yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari
jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun.
Berikutnya adalah Misi. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar
visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.

b. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal


Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan tidak
berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu, tindakan untuk
mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternalnya menjadi sangat penting
karena pada hakikatnya kondisi lingkungan eksternal berada di luar kendali
organisasi. Selain pemahaman kondisi lingkungan eksternal, pemahaman kondisi
lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam juga perlu dilakukan.
Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten dan realistis sesuai
dengan situasi dan kondisinya. Berdasarkan pemahaman lingkungan internal ini,
hendaknya kelemahan dan juga kekuatan yang dimiliki perusahaan dapat diketahui.
Selain mengetahui kekuatan dan kelemahan, perusahaan perlu mencermati peluang
yang ada dan memanfaatkannya agar
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. Perlu diingat bahwa bila peluang disia-
siakan, dapat saja peluang berbalik menjadi ancaman bagi perusahaan. Logikanya
karena peluang yang disia-siakan tadi dimanfaatkan oleh pesaing.

c. Analisis Pilihan Strategi


Pada dasarnya setiap perusahaan, dalam menjalankan usahanya, mempunyai
strategi. Namun, para pimpinan perusahaan kadang-kadang tidak tahu atau tidak
menyadarinya. Bentuk strategi berbeda-beda antar-industri, antarperusahaan, dan
bahkan antar-situasi. Namun adasejumlah strategi yang sudah umum diketahui,
dimana strategi-strategi ini dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan
ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan sebagai strategi generic.
Dari bermacam-macam strategi dalam kelompok strategi generic ini akan dipilih
salah satu atau kombinasi beberapa strategi induk (grand strategy) dengan
menggunakan cara-cara tertentu.

d. Sasaran Jangka Panjang


Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses berkesinambungan
yang memerlukan pentahapan. Untuk menentukan apakah suatu tahapan sudah
dicapai atu belum diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun waktu dan hasil yang
ingin dicapai dirumuskan secara jelas, yaitu dengan angka-angka kuantitatif.
Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah
ditetapkan sebelumnya.

e. Strategi Fungsional
Langkah penting implementasi strategi induk dilakukan dengan membagi-baginya ke
dalam berbagai sasaran jangka pendek, misalnya dalam jangka waktu tahunan,
secara berkesinambungan dengan memperhatikan skala prioritas serta dapat diukur.
Sasaran jangka pendek ini hendaknya mengacu pada strategi fungisonal yang
sifatnya operasional.
Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah berbagai bidang
fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama
dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional ini menjadi
penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan
strategi utamanyan saja, melainkan juga dengan strategi bidang fungsional lainnya.
Di dalam organisasi perusahaan yang konvesional, bidang-bidang fungsional
utamanya adalah bidang keuangan, sumber daya manusia, produksi dan operasi,
serta bidang pemasaran.

f. Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi


Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah
ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action).
Pelaksanaan tidak efektid bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan
yang baik minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan
wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan.
Perncanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam bentuk lebih
detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja, jika program kerja telah
disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah
dapat dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin
bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya
didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang
atau keluar dari batas-batas toleransi. Jika hasil evaluasi pekerjaan diketahui bahwa
ada faktor X yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan kerja dari rencana yang
ada, dan memang disebabkan salah asumsi atau oleh hal-hal lain yang sifatnya
uncontrollable, maka rencana perlu direvisi ulang.

C. Model manajemen taktis, yaitu suatu cara untuk mengambil keputusan dalam
suatu perusahaan.  Ada 6 tahapan yaitu kenali dan tetapkan
masalah,identifikasi setiap alternatif,identifikasi biaya dan manfaat,hitunglah total
biaya dan manfaat relevan masing-masing alternative. (Hunger & Whelen,2007)

D. Model Manajemen Operasional,

E. Model Produk Ansoff, The Ansoff matrix is also referred to as the market/product matrix in
some texts. Some texts refer to the market options matrix, which involves examining the
options available to the organisation from a broader perspective. (Lynch, 2003)
Kuadran 1 : Existing Product dan Existing Market. Pertumbuhan terjadi dengan melakukan
penetrasi pasar.

Kuadran 2 : Existing Product dan New Market. Pertumbuhan dapat terjadi dengan
mengembangkan dan menggarap pasar yang baru.

Kuadran 3 : New Product dan Existing Market. Pertumbuhan terjadi dari pengembangan
produk saat ini untuk market yang sama.

Kuadran 4 :  New Product dan New Market. Diversifikasi bisnis, bertumbuh dari bisnis yang
baru bagi perusahaan.

F. Analisis Persaingan Michael Porter, menurut Michael Porter ada 5 kekuatan yang
menentukan karakteristik suatu industri,yaitu :

1)      intensitas persaingan antar pemain yg ada saat ini,


2)      ancaman masuk pendatang baru,
3)      kekuatan tawar menawar pemasok,
4)      kekuatan tawar pembeli, dan
5)      ancaman produk pengganti.

G. Model Manajemen Sumber Daya Manusia, Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen
sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:

1.  Model Klerikal
Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh
dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi
departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi
berbagai peraturan dan  melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin

2.  Model Hukum
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di
bidang hukum.  Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan
perburuhan, di masa negosiasi  kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok
disebabkan adanya hubungan yang sering  bertentangan antara manajer dengan karyawan.
   
      3. Model Finansial
Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena
para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi
biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa,
liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin
komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia
semakin meningkat.

       4. Model Manjerial
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia
memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua
manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.Departemen sumber daya
manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi
kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan.  Karena
karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri
dibanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat
menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
   
      5. Model Humanistik
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk
untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia
di dalam  organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan
membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir.
Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan
pengembangan karyawan mereka.

6. Model Ilmu Perilaku


Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi
merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan
sains terhadap perilaku manusia dapat diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber
daya manusia bidang sumber daya manusia yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik
umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen akhir.
Referensi:
Buku Utama (BU) :Heizer, Jay dkk. Operations Management (Manajemen
Operasi). Edisi Salemba Empat.

Herdjanto, Eddy. Manajemen Produksi & Operasi.terbaru. Grasindo, Jakarta

Buku Pendukung (BP) :Limakrisna, Nandan. Metode kuantitatif dasar untuk


pengambilan keputusan bisnis Mitra wacana media. Jakarta

Prasetya, Hery dkk. Manajemen operasi Media pressindo. Yogyakarta dll

Anda mungkin juga menyukai