Persamaan Diferensial Bessel

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Persamaan Diferensial Bessel

2.2. Sifat-sifat Fungsi Bessel

2.3. Fungsi-fungsi Hankel, Bessel Orde-fraksional, Bessel Sferis

Penggunaan Fungsi Bessel

Mencari solusi separasi variabel dari persamaan Laplace dan Helmholtz dalam koordinat silinder dan
sferis, Khususnya penting dalam berbagai problem seperti propagasi gelombang, potensial statik dan
sebagainya.

Contoh dalam koordinat Silinder: -Electromagnetic waves in a cylindrical waveguide -Heat


conduction in a cylindrical object. -Modes of vibration of a thin circular (or annular) artificial
membrane. -Diffusion problems on a lattice. Useful properties for other problems, such as signal
processing (e.g.,

Persamaan Diferensial Bessel

Fungsi Bessel, pertama kali didefinisikan oleh seorang ahli Matematik Daniel Bernoulli dan diperluas
oleh Friedrich Bessel, merupakan solusi persamaan diferensial:

2 d2 y dy 2 2
x 2
+ x + ( x −α ) y =0
dx dx
untuk α real atau kompleks. Kasus paling umum apabila α adalah bilangan bulat n.

Fungsi generator

Lihat fungsi dengan 2 variabel :


1
( x/2 )(t− )
t
g ( x , t )=e
Ekspansikan berdasarkan deret Laurent akan didapatkan
1 n=∞
(x/ 2)(t− )
e t
= ∑ J n (x )t n
n=−∞

J n (x ) yang merupakan koefisien tn adalah fungsi Bessel jenis pertama dari orde bilangan bulat n.
1 ∞
(x/ 2)(t− )
t (x t /2 ) (−x /2 t)
e =e e =∑ ¿ ¿
r =0

Untuk suatu s tertentu, kita dapatkan t n ( n ≥ 0) dari :

¿
Sehingga koefisien tn menjadi :

J n ( x )= ∑ ¿ ¿ ¿
s =0

Kalau n< 0 :

J −n ( x )=∑ ¿ ¿ ¿
s=0

Karena ( s−n ) ! → ∞ kalau s = 0,1,2,...(n – 1); maka :



J −n ( x )=∑ ¿ ¿ ¿
s=0

Sehingga dapat disimpulkan :

J −n ( x )=¿ untuk n bilangan bulat

Kembali ke fungsi generator :


n=∞
( xt /2 )(t−1 /t )
g ( x , t )=e = ∑ J n (x)t n
n=− ∞

Bila kita differensialkan secara parsial terhadap t, maka :

∂ 1 1
g ( x ,t )= x (1+ 2 ) e(xt /2)(t−1/ t )
∂t 2 t
n=∞
¿ ∑ n J n ( x ) t n−1
n=−∞

Digabung akan diperoleh (misal untuk koefisien t n−1):

2n
J n−1 ( x ) + J n +1 ( x )= J (x)
x n
2n
Persamaan J n−1 ( x ) + J n +1 ( x )= J ( x ) disebut dengan persamaan rekursi.
x n
Disini apabila J 0 dan J 1 diketahui maka J 2 dapat dicari, dan seterusnya.

Hal ini sangat bermanfaat, khususnya kalau kita menggunakan komputer digital.

Anda mungkin juga menyukai