KELOMPOK 4 (ANAK) Rmpung
KELOMPOK 4 (ANAK) Rmpung
DISUSUN OLEH :
Halaman Judul.........................................................................i
Daftar isi..................................................................................ii
A. Definisi..........................................................................1
B. Etiologi..........................................................................1
C. Patofisiologi..................................................................2
D. Pathway.........................................................................4
E. Manifestasi Klinis.........................................................5
F. Pemeriksaan penunjang................................................5
G. Komplikasi....................................................................6
H. Penatalaksanakan..........................................................7
A. Pengkajian.....................................................................9
B. Pola Pengkajian Gordon...............................................10
C. Pemeriksaan Fisik.........................................................11
D. Analisa Data..................................................................13
E. Diagnosa Keperawatan.................................................14
F. Rencana Keperawatan...................................................14
G. Implementasi Keperawatan...........................................15
H. Evaluasi.........................................................................19
ii
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu,
(Ngastiyah,2005,p.236)
muttaqin,2013,p.488)
Adapun demam yang dialami oleh pasien yang menderita penyakit ini
tinggi) naik-turun. Hal ini terjadi pada sore dan malam hari sedangkan di
pagi hari hamper tidak terjadi demam. Hal inilah yang biasanya tidak
B. Etiologi
1
2
termolabil.
C. Patofisologi
Bakteremia primer terjadi pada tahap ini dan biasanya tidak didapatkan
gejala dan kultur darah biasanya masih memberikan hasil yang negatif.
hati limfa dan sumsum tulang. Kuman juga dapat melakukan replikasi
D. Pathway
Salmonella bersama
makanan
Usus Halus
Demam Gangguan
Saluran
Pencernaan
5
E. Manisfestasi klinis
Masa inkubasi rata rata 10-14 hari. Demam meninggi sampai akhir
demam tidak ditangani akan menyebabkan syok, stupor dan koma. Pada
hari ke 7-10 muncul ruang yang bertahan selama 2-3 hari. Dirasakan nyeri
nyeri otot dan batuk. Serta lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepian
terlihat, keluhan menurun dengan gejala tampak sakit berat, kakek sia.
F. Pemeriksaan Penunjang
SGOT dan SGPT pada demam tifoid sering kali meningkat tetapi
c. Uji Widal
Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi
yang digunakan pada uji widal adalah suspensi salmonella yang sudah
aglutinin yaitu :
tubuh kuman).
flagel kuman).
G. Komplikasi
a. Perdarahan usus
7
b. Perforasi usus
diantara hati dan diafragma pada foto rontgen abdomen yang dibuat
c. Peritonitis
usus. Ditemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri perut yang hebat,
H. Penatalaksanaan
a. Pemberian antibiotic
selama 3 hari.
karena ketidakberdayaan pasien untuk buang air besar dan air kecil
diberi makanan yang lebih padat dan akhirnya nasi biasa, sesuai
penderita (widoyono,2011).
BAB II
TINJAUAN KASUS
Ruang/RS : Cempaka
No RM : 0007283
Diagnosa : Tifoid
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : An.A
Umur : 3 Th
Jenis Kelamin : Laki Laki
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : Banjaran 03/05 Tempurejo
Tempuran Magelang
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Ayah pasien mengatakan demam
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan demam ± 4 hari yang lalu,
sebelumnya batuk pilek, demam membaik kemudian demam lagi,
9
kemudian keluarga membawa pasien ke IGD, pada tanggal 29
Januari 2020 pukul 09.00, mual (+) , muntah (+)
10
10
c. Pola Eliminasi
d. Pola Aktivitas
- Sebelum Sakit
Pasien dapat bermain dan beraktivitas tanpa ada gangguan.
- Setelah Sakit
Pasien tidak bisa bermain dengan teman sebayanya, selama sakit
hanya bermain dengan ibu dan kakaknya.
e. Pola Istirahat-Tidur
- Sebelum Sakit
Pasien tidur ± 9 jam/hari, tidak ada gangguan pola tidur, tidur
siang.
- Setelah Sakit
Pasien sering terbangun pada malam hari, jika lingkungan Rumah
Sakit berisik, dan pasien rewel, pasien tidur ± 3 jam/hari.
f. Pola Kognitif Perseptual
Pada indra penciuman, pendengaran, dan peraba tidak ada gangguan
namun, pada indra pengelihatan dan perasa sedikit ada gangguan,
karena adanya demam.
g. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
Pasien merupakan anak kedua, pasien sangat disayangi oleh kedua
orang tuanya.
h. Pola Peran-Hubungan
Selama sakit, aktivitas bermain pasien terganggu bersama teman
sebayanya karena pasien harus dirawat di Rumah Sakit.
i. Pola Seksualitas
Pasien berjenis kelamin laki-laki.
j. Pola Toleransi terhadap Stress-Koping
Ibu pasien merasa cemas dengan kondisi anaknya.
k. Pola Keyakinan
Pasien beragama Islam.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : Compos mentis
2. Tanda-tanda Vital : TD : -
Nadi : 102x/ menit
RR : 30x/ menit
12
Suhu : 38
3. Pemeriksaan Kepala
a. Kepala : rambut bersih, tidak mudah rontok, tidak ada lesi
b. Wajah : sedikit pucat
c. Mata : sklera dan kunjungtiva tidak ikterik dan anemis
d. Hidung : tidak ada polip hidung
e. Mulut : tidak ada stomatitis, lidah bagian tengah tampak
pucat, mukosa bibir kering
f. Telinga : bersih, tidak ada serumen berlebih
g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
4. Pemeriksaan dada
a. Paru-paru
I : bentuk simetris
P : eksipansi dada kanan dan kiri sama
P : resonan
A : veskular
b. Jantung :
I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba di IC ke-5
P : redup
A : S1 dan S2 reguler
5. Pemeriksaan Abdomen
I : tidak ada lesi
A : bising usus 12x/menit
P : tympani
P : tidak ada nyeri tekan
6. Integumen
Turgor kulit baik, warna kulit putih, tidak ada luka
7. Ekstremitas
Tidak ada udem
8. Genetalia
Kebersihan terjaga
13
D. Analisa Data
29/1/20 1 DS:
Ibu pasien Infeksi Hipertermi Peraw
mengatakan salmone pla at Y
anaknya typhi
demam ± 4
hari.
DO:
-tampak
berkeringat
2 -suhu tubuh Ketidakseimbangan
38 Pemasukan nutrisi kurang dari Peraw
adekuat kebutuhan tubuh at Y
DS:
Ibu pasien
mengatakan
anaknya sulit
makan habis
¼-1/2 porsi RS,
kadang mual,
muntah
DO:
-tampak lemas
-porsi rumah
sakit habis ½
3 porsi
A : BB : 12kg Kurang Kurang Peraw
B : Hb : 11 informasi pengetahuan at Y
g/dL
C : lidah pucat,
mukosa bibir
kering
D: dilt halus
14
DS:
Ibu pasien
mengatakan
kurang tahu
akan penyakit
yang dialami
oleh anaknya
DO:
Tidak bisa
menjawab
ketika ditanya
apa itu
penyakit tifoid
E. Diagnosa Keperawatan
F. Rencana Keperawatan
G. Implementasi Keperawatan
16
16.00-17.00 DO :
S : 38°C
menjadi 38°C
Memberikan informasi terkait
peningkatan suhu yang terjadi
DS : ibu klien
Berkolaborasi pemberian obat mengatakan
paham tentanng
pamol 1 cth, injeksi ampisilin 4 demam yang
x 325 mg/8 jam, juga terjadi pada
anaknya.
gentamisin 1 x 65 mg/24 jam
DS :
Ibu klien
2. mengatakan
nafsu makan
anak tetap baik,
namun klien
muntah
DO :
Porsi habis,
17
sebagian keluar
lagi karena
Memberikan informasi tentang muntah,
muntahan
pentingnya pemasukan nutrisi
berupa nasi dan
sayur yang
Mengkaji tingkat pendidikan dikonsumsi,
tidak berbau,
dan pengetahuan keluarga minum ± 400 cc
klien
Memberikan pendidikan
kesehatan tentang demam
tifoid
14.30
DS :
Memonitor tanda-tanda vital mengatakan
pendidikan
3. (suhu tiap 2 jam)
SMP, tidak tahu
akan penyakit
yang dialami
anaknya.
DO :
S : pukul 14.00 :
30.01.20 1. 37,5°C
14.00 Pukul 16.00 :
38°C
Pukul 19.00 :
37,8°C
18
DS : demam
Memonitor tanda-tanda vital
turun
DO : 38°C
menjadi 37,8°C
17.30 2.
DS :
mengatakan
porsi pagi siang
habis, namun
klien muntah
lagi
DO :
Berkolaborasi pemberian obat Muntahan
pamol injeksi ampisilin 3 x 325 berupa nasi dan
sayuran
mg jam 12.00 WIB
DO : obat bisa
masuk semua
12.00 2.
DS : porsi RS
19
habis
H. Evaluasi
S= Mengatakan kadang
30-01-2020 1. masih panas
14.00 O= Suhu: pukul 14.00: 37°C,
pukul 15.00: 38°C, pukul
19.00: 37°C, nadi:
98×/menit, RR: 24×/menit
A= Masalah belum teratasi
P= Lanjutkan intervensi,
monitor peningkatan suhu,
berikan obat penurun panas
1. S= Mengatakan anaknya
31-01-2020 sudah tidak panas lagi
12.00 O= Suhu pukul 08.00: 36°C,
pukul 12.00: 37°C, nadi:
84×/menit, akral hangat, tak
tampak berkeringat
A= Masalah hipertermi
teratasi
P= Hentikan intervensi