Ditetapkan,
Tanggal Terbit Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap
2. Pelaksanaan
a. Memberitahukan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan.
b. Mencuci tangan secara prosedural
c. Menganjurkan atau membantu mengatur posisi tidur atau
duduk.dengan lengan atas sejajar dengan jantung dan
telapak tangan pasien mengarah keatas.
d. Meletakkan sphignomanometer sejajar dengan jantung
pasien
e. Menyingsingkan lengan baju pasien 3-5 cm diatas siku
poplitea.
f. Memasang manset 2,5 cm di atas ante cubiti dengan tidak
terlalu kencang dan tidak terlalu longgar.
g. Melakukan palpasi arteri branchialis dengan 3 jari tengah.
1
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGUKUR TEKANAN DARAH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 2/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap
2. Pelaksanaan
a. Menutup sekrup balon karet dan membuka kunci reservoir.
b. Memompa balon karet, tangan kiri meraba arteri radialis sampai
air raksa naik setinggi 20–30 mmHg setelah arteri radialis tidak
teraba.
c. Membuka sekrup balon perlahan-lahan dengan kecepatan 2–3
mmHg/detik dengan mata tetap sejajar dengan tingkat air raksa
dan membaca skala, bunyi detak yang pertama terdengar
adalah korotkoff I sebagai sistolik dan saat bunyi menghilang
adalah korotkoff IV sebagai diastolik. Pada pasien dengan detak
yang tetap terdengar sampai dengan skala nol, diastolik
ditentukan dengan korotkoff IV, yaitu pada saat bunyi detak
melemah.
d. Menurunkan air raksa hingga nol dan mengunci reservoir.
e. Mengulangi pengukuran setelah 30 detik (bila hasil meragukan).
3. Menyelesaikan
a. Melepas dan menggulung manset dan memasukkan ke dalam
sphignomanometer
b. Membersihkan bel dan bagian telinga (earpieces) stetoskop
dengan kasa desinfektan
c. Merapikan pasien
d. Mencuci tangan secara procedural
e. Mencatat hasil pada catatan keperawatan: tanggal, waktu dan
posisi waktu pengukuran.
2
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGHITUNG NADI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
B. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Memberi pasien posisi tidur terlentang dengan 1 bantal atau
bersandar dengan nyaman
3. Jika pasien tidur terlentang, posisikan tangan pasien dibawah
dada atau disisi badan dengan telapak menghadap ke bawah
agak fleksi
4. Jika pasien duduk, lengan bawah bersandar pada lengan
kursi atau disangga dengan bantal, telapak tangan
menghadap ke bawah atau fleksi
5. Meletakkan tiga jari tengah diatas arteri radial dalam
pergelangan tangan atau siku bagian dalam
6. Menghitung jumlah denyut nadi 1 menit penuh
7. Mengamati volume (keras/lemahnya denyutan)
8. Mengamati irama (teratur/tidak)
9. Mencatat jumlah denyut nadi dalam buku/formulir catatan
10. Mencuci tangan
11. Membuat grafik/kurve pada status pasien dengan tepat dan
benar
3
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGHITUNG PERNAPASAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
B. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan efektif.
2. Meletakkan tangan pada dada.
3. Menghitung pernapasan waktu inspirasi pada atau perut
selama 1 menit.
4. Pasien tidak diajak bicara.
5. Mengamati kedalaman pernapasan.
6. Mengamati irama pernapasan.
7. Mengamati bunyi pernapasan.
8. Mencuci tangan.
4
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGUKUR SUHU
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
B. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan efektif
2. Membuka pakaian pasien bagian atas bila perlu
mengeringkan ketiak dengan handuk
3. Pasien tidur terlentang atau duduk dengan nyaman
4. Memasang termometer sehingga bagian reservoir tepat di
tengah ketiak
5. Tidak memasang termometer pada ketiak yang baru
dikompres atau pada ketiak yang luka
6. Memastikan termometer menempel di permukaan kulit
7. Menyilangkan tangan pasien diatas abdomen
8. Mengangkat termometer selama 10 menit
9. Membaca hasil ditempat yang cukup penyinarannya
10. Membereskan alat
11. Mencuci tangan
5
Unit Terkait 1. Ruang Rawat Inap Ibu
2. Ruang Rawat Inap Bayi
3. Kamar Bersalin
4. UGD
5. Rawat Jalan
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMBERIAN OBAT PER ORAL
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
6
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Obat-obatan
2. Daftar obat
3. Tempat obat
4. Air minum di dalam gelas
5. Hanscrub
B. Persiapan Pasien
1. Memberitahu pasien prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privacy pasien
C. Pelaksanaan
1. Membagi obat ke tempat obat
a. Mencuci tangan dengan efektif
b. Membaca instruksi pada daftar obat
c. Mengambil obat-obat ke apotik
d. Menyiapkan obat dengan tepat menurutdaftar obat ( obat
masih dalam pembungkus/kemasan )
e. Menyiapkan obat cair
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENIMBANG BERAT BADAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. BrawijayaDuren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
7
Kebijakan 1. Setiap pasien harus dilakukan penimbangan berat badan bila
tidak ada kontra indikasi.
2. Pada saat menimbang harus berdiri tegak lurus di depan
timbangan, harus berhadapan dengan pasien.
3. Pada saat menimbang bayi posisi anak harus berbaring atau
duduk.
B. Pelaksanaan :
1. Meletakkan timbangan pada tempat yang datar/rata dan
ditempatkan di ruangan yang terang.
2. Timbangan harus dalam keadaan baik dan di stel sebelum
dipakai, pastikan timbangan menunjukkan angka 0.
3. Bila pasien dapat berjalan anjurkan naik sendiri keatas
timbangan.
4. Untuk pasien anak yang tidak dapat berdiri di gendong,setelah
selesai yang menggendong ditimbang sendiri.
5. Bacalah angka pada petunjuk jarum yang tepat hasilnya
dicatat.
6. Dokumentasikan BB, nama perawat dan tanda tangan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGUKUR TINGGI BADAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
8
Tujuan 1. Untuk mengetahui tinggi badan pasien
2. Untuk membantu menemukan diagnosa
3. Untuk menentukan dosis pengobatan dan diit
Kebijakan Setiap pasien harus dilakukan pengukuran tinggi badan bila tidak ada
kontra indikasi
B. Pelaksanaan :
1. Pasien di beritahu tindakan yang akan dilakukan.
2. Meletakkan pengukur tinggi badan di dinding.
3. Pengukuran tinggi badan tanpa memakai alas kaki dan topi.
4. Pasien di anjurkan merapat ke dinding,dengan posisi tegak
lurus tumit merapat ke dinding pada lokasi pengukuran.
5. Turunkan pengukur sampai menyentuh kepala pasien.
6. Baca hasil pengukuran.
7. Beritahukan hasil kepada pasien.
8. Dokumentasikan TB, nama perawat dan tanda tangan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN STERILISASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1 /1
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
Kebijakan Dilakukan oleh semua perawat pada alat-alat yang telah dipakai
dalam melakukan suatu tindakan medis
9
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Sterilisator
2. Sarung tangan
3. Alat-alat logam
4. Kain bersih
B. Pelaksanaaan
1. Perawat/bidan mencuci tangan
2. Perawat memakai sarung tangan
3. Alat-alat yang telah dipakai dicuci dengan sabun sampai bersih
4. Mengeringkan alat-alat yang telah dicuci
5. Membungkus alat-alat yang sudah kering dengan kain bersih
6. Memasukkan alat-alat yang telah dibungkaus ke dalam
sterilisator
7. Menyalakan sterilisator dan mengatur waktu sesuai dengan
alat-alat yang akan disterilkan (alat logam 45 menit )
8. Menyiapkan alat-alat yang sudah steril dalam keadaan siap
pakai
9. Perawat/bidan mencuci tangan
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBERIAN OKSIGEN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
10
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan humidifier.
2. Kanula nasal.
B. Pelaksanaan
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien.
2. Perawat/bidan cuci tangan.
3. Mengatur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang
dibutuhkan, biasanya 1-6 liter/menit. Kemudian observasi
humidifire pada tabung dengan adanya gelembung air
4. Memasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk
kenyamanan pasien.
5. Mencatat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian, dan
respons pasien.
6. Perawat/bidan cuci tangan setelah prosedur yang dilakukan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MERAPIHKAN TEMPAT TIDUR
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
11
Prosedur A. Persiapan alat
1. Tempat tidur, kasur, bantal.
2. Seprei besar.
3. Sarung bantal.
4. Perlak.
5. Selimut.
B. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan.
2. Bantal dan barang lain diletakkan di atas kursi atau meja.
3. Semua alat dikeluarkan dari bawah kasur lalu di bersihkan dan
dilipat terbalik satu persatu,selanjutnya di letakkan di atas kursi.
4. Kasur dibalik dengan cara melipat bagian kepala ke bagian kaki
selanjutnya di tarik ke tengah dan dibentangkan.
5. Seprei di pasang dengan ketentuan,garis tengah lipatan nya
harus di tengah kasur,bagian atas sprei di masukkan rata di
bawah kasur,pada ujung tiap sisi kasur di buat sudut setinggi
45 derajat lalu seluruh tepi seprei besar dimasukkan ke bawah
kasur dengan rapi dan tegang.
6. Perlak di pasang sekurang kurang nya 30 cm dari sisi tempat
tidur bagian kepala.
7. Selimut dilipat 4 secara terbalik dan di pasang pada kasur
bagian kaki sedangkan bagian atas yang terbalik dimasukkan
ke bawah kasur, sekurang kurang nya 10 cm, ujung sisi kedua
selimut dimasukkkan ke bawah kasur.
8. Bantal di pasang sarung nya dengan sudut bantal dimasukkan
ke dalam sarung nya bagian sarung bantal yang terbuka tidak
menghadap ke arah pintu.
9. Peralatan dibereskan.
10. Perawat cuci tangan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENOLONG PASIEN TURUN DARI TEMPAT TIDUR
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12
Tujuan 1. Memberikan rasa nyaman pada pasien.
2. Untuk mempermudah pasien untuk berdiri
B. Pelaksanaan
1. Kursi diletakkkan dekat tempat tidur,sepatu,sendal pasien
disiapkan.
2. Pasien di dudukkan dan di bantu bergeser kepinggir tempat
tidur,kemudian kedua kakinya diletakkan di atas kursi.
3. Kaki pasien diturunkan satu persatu dari kursi,kemudian
perawat membantu pasien berdiri dan melangkah perlahan
sesuai kebutuhan.
4. Pasien di dudukkan di kursi jika perlu diberi banta,selimut untuk
bersandar.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMINDAHKAN PASIEN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap
Kebijakan Dilakukan pada pasien yang tidak bisa berjalan sendiri atau ada
gangguan fisik/aktifitas, untuk memberi rasa aman dan nyaman.
13
Prosedur A. Persiapan alat:
1. Tempat tidur
2. Selimut
3. Bantal
4. Kursi roda/brankar
B. Persiapan pasien
Pasien dirapikan dan diberi penjelasan tentang hal-hal yang
akan dilakukan
C. Pelaksanaan
1. Memindahkan pasien dari brankar ketempat tidur atau
sebaliknya. Pasien diangkat oleh tiga tenaga perawat atau
lebih.
a. Perawat I (paling tinggi) berdiri dibagian kepala.
b. Perawat II berdiri dibagian pinggang.
c. Perawat III berdiri dibagian kaki (ketiga perawat ini
berdiri pada sisi kanan pasien)
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMINDAHKAN PASIEN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
039/5.1/04/08/08 00 2/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap 21-08-2008
14
Unit terkait 1. Ruang Rawat Inap Ibu
2. UGD
3. Kamar Bersalin
4. Kamar Operasi
5. Rawat Jalan
RUMAH SAKIT
BERSALIN PASIEN PINDAH KELAS / RUANG
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
15
RUMAH SAKIT
BERSALIN PASIEN PINDAH KE RUMAH SAKIT LAIN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
16
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Lembar perincian
2. Surat Pengantar
3. Kursi roda
B. Penatalaksanaan:
1. Laporkan ke DPJP bahwa pasien ingin pindah ke RS lain
serta keadaan umum pasien
2. Siapkan Surat pengantar yang dibuatkan oleh DPJP
3. Siapkan perincian pasien, kirimkan ke kasir
4. Bila rincian sudah siap, sampaikan ke keluarga pasien untuk
melunasi semua pembayaran
5. Bila pasien sudah memberikan tanda lunas (kertas berwarna
hijau), persiapkan pasien dan semua obat-obatnya.
6. Ambil kereta dorong/kursi roda sesuai dengan keadaan
pasien.
7. Dokumentasikan di status, jam berapa pasien keluar dari RS.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PERSIAPAN PEMERIKSAAN PASIEN KE RS LAIN / KONSUL
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
17
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Surat pengantar konsul dari DPJP
2. Kursi roda
B. Persiapan Pasien:
Pasien diberitahu bahwa akan dilakukan
pemeriksaan/dikonsulkan ke RS lain
C. Penatalaksanaan:
3. Persiapkan surat pengantar konsul yang ditanda tangani oleh
DPJP .
4. Persiapkan pasien
5. Komunikasikan pada pasien untuk transportasi ke RS
tersebut dengan menggunakan kendaraan pribadi atau yang
lain.
6. Informasikan ke pasien bila pemeriksaan sudah selesai
segera kembali ke RSBDT dengan membawa hasil
pemeriksaan.
7. Bila pasien sudah datang segera laporkan hasil pemeriksaan
ke DPJP dan dokumentasikan semua instruksi yang
diberikan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMAKAI TELEPHON
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
051/5.1/04/08/08 00 1/1
Ditetapkan,
Prosedur Tetap Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Tanggal Terbit
21-08-2008
18
Prosedur A. Persiapan Alat:
1. Pesawat Telephon.
2. Teks catatan yang di pakai.
B. Pelaksanaan
1. Memakai telephon
2. Gunakan telephon sesuai dengan kebutuhan dan
berhubungan dengan pekerjaan.
3. Telephon jangan dipakai bila sedang menunggu sambungan.
4. Gunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas.
5. Setelah pemakaian letakkan gagang telephon pada posisi
yang benar.
C. Menerima Telephon
1. Angkat telephon bila ada suara.
2. Perhatikan bunyi deringan (bila dering berbunyi pendek berarti
telephon dari dalam, bila deringan berbunyi panjang bearti telephon
dari luar).
3. Gunakan bahasa yang sudah dicatat sesuai dengan darimana
telphon masuk.
4. Catat semua informasi yang didapat.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGATUR POSISI LITHOTOMI PADA PASIEN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
19
Tujuan 1. Membantu mengatur posisi pasien mengedan
2. Mempermudah tindakan/pemeriksaan
Kebijakan 1. Semua prosedur ini dilakukan oleh perawat dan bidan dalam
semua tindakan atau pemeriksaan yang berhubungan dengan
ginekologi
2. Tindakan ini harus dapat menjamin rasa aman dan nyaman pada
pasien
D. Pelaksanaan
1. Bidan mencuci tangan.
2. Memberitahu pasien mengenai prosedur posisi lithotomi.
3. Menutup tirai/korden pada tempat tidur pasien.
4. Membuka baju bawahan dan celana dalam pasien.
5. Alat penahan kaki dipasang.
6. Pasien tidur terlentang dengan kedua paha diangkat dan ditekuk
kearah perut.
7. Tungkai bawah membuat sudut 90 derajat terhadap paha.
8. Bidan mencuci tangan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGATUR POSISI LITHOTOMI PADA PASIEN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
20
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGATUR POSISI SIMS PADA PASIEN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Pengertian Suatu proses mengatur posisi pasien miring lurus dengan salah satu
posisi kaki lurus dengan badan dan satu kaki ditekuk ke arah perut.
21
Prosedur A. Persiapan Perawat/Bidan
1. Tanggap terhadap reaksi pasien dan beri kesempatan pasien
bertanya
2. Sabar, ramah, sopan, dan teliti.
3. Handscrub
B. Persiapan Pasien
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
prosedur yang akan dilakukan.
2. Menjaga privasi pasien.
C. Pelaksanaan
1. Perawat/bidan mencuci tangan terlebih dahulu.
2. Memberitahu pasien mengenai prosedur posisi sims.
3. Menutup tirai/korden pada tempat tidur pasien.
4. Membantu pasien dalam posisi setengah telungkup, kearah sisi
kiri, tumpuan badan terletak pada tubuh bagian kiri.
5. Meletakkan tangan kiri pasien sejajar dengan punggung tangan
kanan ke depan.
6. Menekuk lutut kanan dan menarik ke arah perut.
7. Perawat/bidan mencuci tangan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGATUR POSISI FOWLER PADA PASIEN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
22
Kebijakan Dilakukan oleh bidan dan perawat pada pasien untuk memberikan
rasa nyaman.
C. Persiapan Pasien
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
prosedur yang akan dilakukan.
2. Menjaga privasi pasien.
D. Pelaksanaan
1. Bidan/perawat mencuci tangan
2. Memberitahu pasien mengenai prosedur posisi fowler
3. Menutup tirai/korden pada tempat tidur pasieMembantu pasien
untuk duduk.
4. Menyusun bantal dengan sudut 90 derajat.
5. Bidan/perawat berdiri di sebelah kanan menghadap pasien.
6. Menganjurkan pasien untuk menekuk kakinya.
7. Menganjurkan pasien untuk menopang badan dengan kedua
lengan.
8. Tangan kanan bidan/perawat membantu dibawah ketiak dan
tangan di belakang punggung pasien.
9. Menganjurkan pasien untuk mendorong badannya ke belakang.
10. Membuka tirai/korden pada tempat tidur pasien.
11. Bidan/perawat mencuci tangan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGATUR POSISI FOWLER PADA PASIEN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
23
RUMAH SAKIT
BERSALIN PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATURIUM
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
24
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Telepon.
2. Form pemeriksaan laboraturium.
3. Lembar hasil pemeriksaan laboraturium.
4. Alat tulis.
B. Pelaksanaan
1. Perawat/bidan menelpon petugas laboraturium dan
memberitahukan bahwa ada pasien yang mau dilakukan
pemeriksaan laboraturium.
2. Perawat/bidan mengisi form pemeriksaan laboraturium.
3. Petugas laboraturium mengambil form pengambilan darah dan
mengambil sample darah untuk pemeriksaan laboraturium.
4. Petugas memberitahu perawat/bidan jika sudah ada hasil dan
menyerahkan lembaran hasil pemeriksaan laboraturium.
5. Perawat/bidan melaporkan hasil laboratorium kepada dokter.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PELAPORAN/SERAH TERIMA DINAS
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
Kebijakan Setiap pertukaran dinas, perawat harus serah terima dinas secara
berkesinambungan.
25
Prosedur A. Setiap pergantian dinas :
1. Dinas pagi : jam 07.00-jam 07.30 WIB
2. Dinas sore : jam 14.00-jam 14.30 WIB
3. Dinas malam : jam 20.30-jam 21.00 WIB
C. Pelaksanaan.
d. Serah terima pasien tidak langsung
e. Membaca buku laporan yang tertulis oleh perawatan yang
bertanggung jawab pada shift sebelumnya dan memeriksa
catatan keperawatan mengenai asuhan yang telah diberikan
dan rencana berikutnya.
f. Serah terima pasien langsung
i. Mengontrol kesadaran pasien dan mencatat keluhannya
ii. Mengontrol tanda-tanda vital serta pencatatannya.
iii. Mengontrol tetesan infus dan melihat intake out put cairan,
baik peroral maupun parental.
iv. Mengontrol persiapan untuk suatu tindakan tertentu.
v. Menanyakan kemampuan katifitas pasien dalam hal
memenuhi kebutuhan sehari-hari (makan, minum, dll).
RUMAH SAKIT
BERSALIN PELAPORAN/SERAH TERIMA DINAS
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
068/5.1/04/08/08 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
26
Prosedur 8. Menanyakan obat-obatan yang telah diberikan dan yang
harus diberikan pencatatanya
9. Menanyakan bahwa pemeriksaan laboratorium yang sudah
diambil dan yang harus diambil juga hasil-hasil
pemeriksaan yang baru diterima
10. Mengecek pasien yang akan pindah/keluar/meninggal
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENERIMA PASIEN DI KAMAR OPERASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
069/5.1/04/08/08 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
27
Pengertian Proses kegiatan menerima pasien di kamar bedah sebelum
dilakukan tindakan operasi.
26. Langkah-langkah :
27. Melakukan komunikasi dengan pasien meliputi :
a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menanyakan nama pasien, dokter yang merawat
mencocokkan dengan gelang identitas pasien, tindakan
yang akan dilakukan.
28. Mengganti baju pasien dengan baju khusus ruang operasi
dan memasang topi operasi.
29. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brancard kamar
operasi.
30. Melakukan serah terima pasien dan status dengan perawat
ruangan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENERIMA PASIEN DI KAMAR OPERASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
069/5.1/04/08/08 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
28
Prosedur 31. Memeriksa persiapan yang sudah dilakukan pada pasien :
kelengkapan dokumen, informed consent, rontgen,
laboratorium, USG, EKG apakah sesuai dengan prosedur
persiapan untuk operasi.
32. Mengkaji riwayat penyakit yang menyertai, alergi.
33. Mengkaji persiapan colon lambung, persiapan kulit :
pencukuran, protese, cat kuku yang digunakan, kontak lens
34. Memeriksa dan mencatat dokumen medik pasien pada buku
serah terima pasien meliputi :
a. Tanggal serah terima.
b. Nama pasien.
c. Bagian dimana pasien dirawat.
d. Obat yang disertakan/tidak.
e. Foto yang disertakan (jenisnya/jumlahnya).
f. Persiapan darah.
g. Lembar persiapan di ruangan.
h. Status.
i. Nama petugas ruangan.
j. Nama petugas kamar bedah.
35. Memberi ijin keluarga untuk berdoa atau bertemu terakhir
sebelum dilakukan persiapan anestesi atau sebelum dibawa
dalam kamar bedah.
36. Jelaskan gambaran asuhan keperawatan selama dikamar
bedah dan kamar pulih.
37. Lakukan pendampingan dan pengkajian keperawatan kamar
bedah.
38. Pasien beserta dokumen pasien dibawa ke kamar bedah.
RUMAH SAKIT
BERSALIN CARA MENCUCI
DUREN TIGA INSTRUMENT DI KAMAR BEDAH
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
29
Pengertian Suatu kegiatan untuk membersihkan instrumen yang telah
terkontaminasi baik oleh darah atau materi organik lainnya setelah
digunakan dalam proses operasi.
Tujuan 39. Menurunkan jumlah mikroorganisme pada alat baik yang terlihat
maupun tidak telihat.
40. Agar instrument bersih dari kotoran yang ada.
41. Terpenuhinya persediaan instrumen bersih di kamar bedah.
54. Langkah-langkah :
a. Mencuci tangan prosedural.
b. Menggunakan APD : gougle, scort, sarung tangan.
c. Buat cairan rendaman dengan desinfentan sesuai dengan
pengenceran yang ditentukan atau dengan menggunakan air
hangat 40-500c.
d. Tempatkan cairan diatas kom besar yang telah disediakan.
e. Memisahkan instrumen yang tajam dan tidak tajam,
disposible dengan reusesible, antara yang kasar dan halus.
f. Masukkan instrumen yang kotor ke dalam rendaman dan
biarkan selama 5-10 menit.
g. Lakukan pencucian alat : sikat di bawah air mengalir sampai
bersih.
h. Lakukan pembilasan dengan air hangat suhu 40-500c.
i. Tiriskan alat lalu keringkan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN CARA MENCUCI
DUREN TIGA INSTRUMENT DI KAMAR BEDAH
30
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
RUMAH SAKIT
BERSALIN CUCI TANGAN PROSEDURAL
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
071/5.1/04/08/08 00 64. /1
31
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
RUMAH SAKIT
BERSALIN CARA PENGIRIMAN INSTRUMEN KE CSSD
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
072/5.1/04/08/08 00 1/1
32
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
85. Langkah-langkah :
86. Pengesetan instrumen berdasarkan instrumen yang ada tertera
di formulir.
87. Mengeset alat dan mengecek jumlah dengan jumlah yang
tertera.
88. melakukan pengemasan dengan sistem double duk.
89. Mencatat pada buku pengiriman CSSD :
a. Tanggal dan jumlah pengiriman.
b. Jenis instrumen.
c. Nama pengirim.
d. Nama penerima.
90. Mengirim instrumen ke CSSD.
RUMAH SAKIT
BERSALIN CUCI TANGAN BEDAH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
073/5.1/04/08/08 00 1/1
33
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Prosedur 91. Lepaskan semua perhiasan, termasuk cincin dan jam tangan.
92. Gulung lengan baju sampai lebih dari 2 inci di atas siku.
93. Gunakan sikat.
94. Buka dan keluarkan pembersih kuku dari dalam kemasan.
95. Di bawah air mengalir, bersihkan bagian bawah kuku jari secara
teliti (kuku jari harus pendek dan bebas dari cat kuku berwarna
atau tanpa warna).
96. Mulai menyikat telapak tangan. Kemudian secara berurutan sikat
setiap jari, diantara jari, dan punggung tangan. Lanjutkan pada
seluruh permukaan selama 2 menit dengan perhatian khusus
pada kuku jari dan daerah kutikula.
97. Dilanjutkan dengan menyikat lengan keatas sampai sedikit
dibawah siku selama 30 detik. Jangan kembali dengan tangan
atau daerah pergelangan tangan yang sudah selesai di sikat.
98. Setelah 30 detik, pindahkan sikat pada tangan yang belum disikat
dan ulang cara seperti di atas.
99. Buang sikat (Tata cara cuci tangan yang lazim menghabiskan
waktu sekitar 5,5 menit).
100. Buka air untuk membilas tangan dan lengan kita. Dibawah air
yang mengalir, bersihkan satu tangan dan lengan, biarkan air
menetes dari siku. Ulangi cara ini untuk lengan dan tangan
lainnya. Angkat tangan keatas sehingga air mengalir dari siku,
tidak dari ujung jari.
RUMAH SAKIT
BERSALIN DRAPPING
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
074/5.1/04/08/08 00 1/2
34
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
106. Langkah-langkah
107. Membuka bagian tubuh pasien yang akan dioperasi.
108. Membuka set desinfektan.
109. Menuangkan bethadine solution kedalam kom yang
berisi depper.
110. Membersihkan daerah pembedahan dengan depper
yang sudah dibasahi betadine solution mulai dari bagian
tengan ke luar dengan diameter 20 – 30 cm. Untuk
pembedahan daerah abdomen lakukan desinfektan secara
khusus pada daerah umbilical (terutama untuk umbilical yang
dalam).
111. Drapping (alokasi daerah pembedahan )
a. Drapping pada area operasi yang datar
b. (dada,abdomen,punggung s/d bokong)
112. Pasang perlak karet kemudian doek saku
besar pada bagian bawah tubuh pasien
113. Pasang doek besar pada bagian atas tubuh
pasien
114. Pasang doek samping pada bagian samping
dan kanan tubuh pasien.
RUMAH SAKIT
BERSALIN DRAPPING
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
074/5.1/04/08/08 00 2/2
35
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
RUMAH SAKIT
BERSALIN IDENTIFIKASI PASIEN DI KAMAR OPERASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
075/5.1/04/08/08 00 1/2
36
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Kebijakan Setiap pasien yang akan menjalani tindakan di kamar bedah harus
dilakukan identifikasi terlebih dahulu.
124. Langkah-langkah
125. Saat serah terima pasien di ruang serah terima pasien
cocokkan identitas pasien dengan dokumen yang ada atau
dengan gelang identitas pasien dengan cara berkomunikasi
langsung dengan pasien, misalnya :
126. Memanggil nama pasien.
127. Menyebutkan nama dokter bedahnya.
128. Menanyakan langsung kepada pasien tentang bagian
tubuh yang akan dioperasi.
129. Memberi tanda pada tubuh yang akan dioperasi
dengan spidol atline 70.
130. Saat pasien di meja operasi
131. Sebelum dilakukan pembiusan, Dokter Anestesi
mencocokan identitas pasien dengan memanggil nama
pasien dan memperkenalkan diri serta memberitahu tindakan
pembiusan yang akan dimulai
132. Mengontrol kembali bagian tubuh yang telah diberi
tanda atau melihat situasi yang ada serta bertanya kepada
dokter bedah untuk menentukan posisi.
133. Dalam proses pemberian darah selama pasien dalam
keadaan tidak sadar.
RUMAH SAKIT
BERSALIN IDENTIFIKASI PASIEN DI KAMAR OPERASI
DUREN TIGA
37
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL DI KAMAR BEDAH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
076/5.1/04/08/08 00 1/2
38
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL DI KAMAR BEDAH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
076/5.1/04/08/08 00 2/2
39
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL SECARA TERTUTUP
DUREN TIGA DI KAMAR BEDAH
40
Ditetapkan,
Tanggal terbit Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap 21-08-2008
Prosedur 158. Dengan tangan tertutup jas,ambil sarung tangan pertama dari
kemasaanya,jangan biarkan tangan keluar dari manset jas.
159. Letakkan sarung tangan pada lengan jas dan ibu jari sarung
tangan pada ibu jari tangan dan jari-jari menunjuk kearah siku.
160. Pegang bagian bawah manset dengan jari-jari tangan yang
terlindung dari tangan yang akan dipakaikan sarung tangan.
161. Pegang bagain atas manset dengan tangan lainnya, yang
juga terbungkus jas.
162. Naikkan manset bagian atas di atas manset jas bersamaan
dan masukkan jari-jari ke dalam sarung tangan dan atur
letaknya.
163. Untuk memakai sarung tangan kedua ulangi cara ke- 2
sampai ke -5
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMAKAI JAS OPERASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
078/5.1/04/08/08 00 1/1
41
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENANGGALKAN JAS OPERASI DAN SARUNG TANGAN
DUREN TIGA
42
No. Dokumen No. Revisi Halaman
079/5.1/04/08/08 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Prosedur Pelaksanaan :
175. Lepaskan tali-tali jas operasi dari arah belakang tubuh
anggota tim bedah oleh petugas keliling.
176. Tarik jas operasi dari arah depan oleh petugas keliling atau
dilepaskan sendiri.
177. Pegang sarung tangan pada permukaan palmar dan back
dan lepaskan sarung tangan dengan menarik keluar /tarik ketas.
178. Lepaskan sarung tangan yang sebelah lagi dengan cara
memasukkan jari telunjuk dari jari tengah dibawah sarung tangan
bagian atas dan segera tarik keluar.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENDOKUMENTASIKAN RENCANA OPERASI
DUREN TIGA
43
No. Dokumen No. Revisi Halaman
080/5.1/04/08/08 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Kebijakan Harus dilakukan oleh perawat / bidan sesuai dengan instruksi dokter.
Prosedur A. Perlengkapan
179. Alat tulis
180. Buku agenda
B. Sumber informasi
181. Dokter Bedah / Dokter Anestesi
182. Petugas admitting
183. Perawat bagian perawatan
184. Perawat poliklinik
185. Perawat UGD
C. Langkah-langkah
186. Mencatat informasi yang disampaikan pada agenda,
meliputi:
a. Mencatat nama pasien
b. Mencatat umur pasien
c. Mencatat nomor telepon pasien
d. Mencatat tanggal dan bulan operasi
e. Mencatat jam operasi
f. Mencatat tindakan yang akan dilakukan
g. Mencatat nama dokter bedah
h. Mencatat nama dokter anestesi
i. Mencatat pesan-pesan khusus
187. Jika rencana yang disampaikan tidak bisa dijadwalkan
karena sudah padat acaranya, maka:
188. Jika yang menyampaikan kepada dokter bedah terkait
dan meminta untuk menunda waktu yang diusulkan.
189. Jika yang menyampaikan bukan Dokter Bedah terkait,
lakukan langkah berikut ini :
190. Menghubungi Dokter Bedah untuk mengganti
waktu yang diusulkan
191. Menghubungi pasien/bagian terkait untuk
menginformasikan perubahan waktu operasi
Unit Terkait Kamar Bedah
44
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN PENCATATAN PEMAKAIAN MEDICAL SUPPLY
DUREN TIGA DAN OBAT-OBATAN
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Tujuan 192. Agar alat kesehatan dan obat-obatan yang dipakai dapat
ditagihkan kepada pasien secara benar dan akurat.
193. Agar setiap penggunaan alat dan alat kesehatan di kamar
bedah dapat termonitor dengan baik.
Prosedur 194. Setiap pemakaian alat kesehatan dan obat harus dicatat di
formulir pemakaian alat kesehatan dan obat yang sudah
ditentukan.
195. Pencatatan harus dilakukan sesegera mungkin (selama
proses pembedahan berlangsung) oleh petugas yang ditunjuk.
196. Jika pemakaian alat kesehatan/obat tidak diketahui oleh
petugas yang ditunjuk, maka kemasan dari alat kesehatan/obat
tersebut dikumpulkan dan diserahkan kepada petugas yang
ditunjuk untuk dapat dicatat.
197. Untuk alat kesehatan dan obat yang tidak sering digunakan
kemasannya tidak dibuang tetapi diserahkankepada petugas
administrasi untuk memudahkan pada saat memasukkan data di
komputer.
198. Formulir pemakaian alat kesehatan dan obat yang sudah diisi
diserahkan kepada petugas administrasi untuk dimasukkan ke
komputer.
199. Pelapor pemakaian alat kesehatan dan obat diluar jam kerja
petugas administrasi dilakukan oleh perawat secara manual atau
komputer.
200. Formulir pemakaian alat kesehatan dan obat yang sedah di
isi, lembar asli diserahkan kebagian billing, lembar copy disimpan
di kamar bedah sebagai arsip.
45
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN INSTRUMEN UNTUK PEMBEDAHAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
082/5.1/04/08/08 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
216. Langkah-langkah
217. Mengambil instrumen yang akan digunakan dengan
memperhatikan :
218. Tanggal sterilisasi dari instrument.
219. Pergunakan tanggal yang paling lama lebih dulu tetapi
masih dalam batas sterilitas.
220. Kondisi kemasan dari instrumen (bolong, rusak, basah).
221. Membawa semua perlengkapan kedalam kamar
operasi.
222. Mendesinfeksi meja yang akan digunakan dengan
alkohol.
223. Meletakkan set pada meja :
a. Set jas pada meja duk steril
b. Set instrumen pada meja instrument
c. Kom steril pada standar kom
46
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN INSTRUMEN UNTUK PEMBEDAHAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
082/5.1/04/08/08 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
47
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN INSTRUMEN SESUAI KEBUTUHAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
083/5.1/04/08/08 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
244. Pelaksanan :
a. Menghitung jumlah instrumen dan kasa yang akan
dipakai disaksikan dan dicatat oleh sirkulator.
b. Tutup meja mayo dengan kain steril 2 lapis.
c. Susun instrumen di atas meja mayo sesuai urutan
yang dimulai dari kiri ke kanan atau yang paling dekat
dengan instrumentator.
d. Dekatkan meja mayo tepat diatas meja pasien atau
sesuai lokasi yang mendekati daerah operasi.
48
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN INSTRUMEN SESUAI KEBUTUHAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
083/5.1/04/08/08 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
49
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN ALAT KESEHATAN STERIL DI BAGIAN KAMAR
DUREN TIGA BEDAH
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
B. Langkah-langkah
265. Mengambil instrumen yang akan digunakan dengan
memperhatikan :
266. Tanggal sterilisasi dari instrument.
267. Pergunakan tanggal yang paling lama lebih dulu tetapi
masih dalam batas sterilitas.
268. Kondisi kemasan dari instrumen (bolong, rusak,
basah).
269. Membawa semua perlengkapan kedalam kamar
operasi.
270. Mendesinfeksi meja yang akan digunakan dengan
alkohol.
271. Meletakkan set pada meja :
272. Set jas pada meja duk steril
273. Set instrumen pada meja instrument
274. Kom steril pada standar kom
50
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN ALAT KESEHATAN STERIL DI BAGIAN KAMAR
DUREN TIGA BEDAH
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
51
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN SC
DUREN TIGA (TERENCANA)
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
52
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN SC
DUREN TIGA (TERENCANA)
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
53
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN SC (TERENCANA)
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
085/5.1/04/08/08 00 3/7
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tanggal Terbit
Tetap 21-08-2008
54
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN SC
DUREN TIGA (TERENCANA)
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
55
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN SC
DUREN TIGA (TERENCANA)
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
56
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN SC
DUREN TIGA (TERENCANA)
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
328. Mobilisasi
329. Hari pertama duduk + 2x / hari (tergantung jenis
anasthesi)
330. Hari kedua : berjalan dengan pertolongan
331. Hari ketiga : mobilisasi bebas
Laboratorium :
336. Hemoglobin dan hematocrit diukur setelah 6 jam post
operasi
337. Check ulang bila ada perdarahan atau bila ada
oligouria/gejala hipovolemia
338. Bila hematocrit turun secara bermakna dicheck ulang
dan lakukan pemeriksaan untuk mencari causanya
339. Transfusi darah : Dilakukan bila diperlukan
57
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN SC (TERENCANA)
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
085/5.1/04/08/08 00 7/7
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Dokumen Terkait 1. Rekam Medik yang terkait dengan prosedur ini , contoh :
Catatan pengkajian dan perkembangan ibu (RM 05), Surat persetujuan
tindakan medik (RM10A).
58
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN PASIEN OPERASI CYTO
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
086/5.1/04/08/08 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Tujuan Mempersiapkan klien secara fisik dan mental serta untuk mencegah
infeksi.
Prosedur Pelaksanaaan :
344. Klien diberitahu bahwa akan dilakukan operasi
345. Mengukur tanda–tanda vital pasien
346. Melepaskan pakaian, perhiasan dan gigi palsu dan
diserahkan kepada keluarganya. Jika tidak ada keluarga dibuat
tanda terima barang dan dipegang perawat penanggung jawab
shift.
347. Menghapus make up dan cat kuku.
348. Memasang sarung tangan.
349. Mencukur daerah perut dan vagian aderah operasi kemudian
dibersihkan dengan kapas sublimate.
350. Memasang infus.
351. Mengambil contoh darah.
352. Membantu perawat OK, bahwa ada operasi cyto dan segera
menghubungi dokter anestesi.
353. Menghubungi dokter anak.
354. Membuat laporan pada status klien
355. Melakukan skin test antiobiotik.
356. Memberitahu keluarga klien bahwa klien akan diantar ke
kamar operasi dan keluarga harap menunggu di ruang tunggu.
357. Serah terima dengan perawat kamar kamar operasi, seperti
djj, alkes dan sebagainya.
59
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN PASIEN TINDAKAN EXSTERPASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
087/5.1/04/08/08 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
60
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN PASIEN OPERASI CYTO
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
087/5.1/04/08/08 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
61
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER DALAM MELAKUKAN ANESTESI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
088/5.1/04/08/08 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Kebijakan Selama dalam perawatan menjalani tindakan atau pada saat operasi
pasien senantiasa akan mendapatkan pengawasan dokter yang
dilakukan secara regular dan terus menerus.
Prosedur 395. 1 Set peridural steril : 1 buah kom kecil, 1 buah doek steril
dan 10 kasa steril.
396. Penster klem.
397. Sarung tangan steril.
398. Bethadine solution.
399. Jarum spinal sesuai nomor.
400. Spuit 1cc,5cc dan 3cc.
401. Obat-obat untuk spinal : Marcain spinal,Bucain,Recain dll
402. Alat-alat untuk monitor : Alat pengukur tekanan darah, EKG,
O2 (saturasi O2).
403. Dibantu dengan 2 orang perawat.
Perawat I
Langkah-langkah
404. Mencuci tangan
405. Memakai sarung tangan
406. Memasang infus
407. Memasangn monitor tekanan darah dan saturasi O2.
408. Membuka set peridural steril diatas meja anestesi, mengisi
kom steril dengan betadin solution, meletakkan penster klem
steril, membuka sarung tangan steril, spuit 5cc, 3cc dan jarum
spinal sesuai nomor.
62
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER DALAM MELAKUKAN ANESTESI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
088/5.1/04/08/08 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Perawat II
411. Mengatur posisi pasien dengan posisi tidur miring, kaki
ditekuk kearah dada, kepala ditundukkan (posisi Fortus) atau
dengan posisi duduk, kaki lurus, kepala nunduk kearah dada.
412. Dokter melakukan pemasangan spinal.
413. Mengatur posisi tidur pasien sesuai kebutuhan operasi.
63
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER DALAM ANESTESI UMUM
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
089/5.1/04/08/08 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
434. Langkah-langkah
435. Mencuci tangan
436. Memakai sarung tangan
437. Memasang infus sesuai instruksi dokter
438. Mengatur posisi pasien pada meja operasi
64
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER DALAM ANESTESI UMUM
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
089/5.1/04/08/08 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
65
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER UNTUK MELAKUKAN ANESTESI
DUREN TIGA EPIDURAL
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
468. Langkah-langkah
Dibantu oleh 2 (dua) orang perawat.
Perawat I
469. Mencuci tangan
470. Memasang sarungn tangan
471. Memasang infus
472. Memasang monitor tekanan darah,EKG,saturasi O2
473. Membentangkan doek steril diatas meja dan
meletakkan doek steril : kasa stril,kom yang berisi bethadine
solution,penster klem,sarung tangan steril,spuit 20cc,spuit 5c
dan peridural set
66
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER UNTUK MELAKUKAN ANESTESI
DUREN TIGA EPIDURAL
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
67
RUMAH SAKIT
BERSALIN MONITORING PASIEN SELAMA ANESTESI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
091/5.1/04/08/08 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
492. Langkah-langkah:
493. Cek kondisi mesin anestesi : sircuits terpasang
dengan benar, in dan out sircuits, monitoring anestesi
berjalan dengan benar, tidak ada kebocoran gas, gas N2O
dan O2 berjalan dengan optimal.
494. Cek kondisi bed side monitor fungsi maupun
kelengkapannya
495. Setelah pasien dilakukan pembiusan pastikan pasien
dalam posisi nyaman.
496. Pasang manset Tekanan darah salah satu lengan
yang tidak terpasang iv kateter.
497. Pasang oksimetri pada ujung jari pada tangan yang
tidak ada viksasi manset.
498. Pasang elektrode EKG pada lokasi intercostal apek
kiri dan kanan jantung dan distal kiri jantung.
68
RUMAH SAKIT
BERSALIN MONITORING PASIEN SELAMA ANESTESI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
091/5.1/04/08/08 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
69
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER MELAKUKAN TINDAKAN KURETASE
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
092/5.1/04/08/08 00 1/3
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Tujuan 516. Agar tindakan kuret dapat berjalan dengan lancar tanpa
kesulitan.
517. Agar alat yang diperlukan tersedia dengan lengkap.
518. Agar pasien dapat menjalni tindakan dengan tenang.
70
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER MELAKUKAN TINDAKAN KURETASE
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
092/5.1/04/08/08 00 2/3
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Di ruang tindakan sampai pasien sadar.
dr. Fachruddin, SpOG
71
Prosedur 538. Langkah-langkah
539. Dokter memberikan penjelasan kepada pasien
tentang :
540. Persiapan yang akan dilakukan
541. Petugas yang akan membantu dalam melakukan
tindakan.
542. Gambaran tindakan yang akan dialami dan perawat
sesudah tindakan
543. Meminta pasien untuk menandatangani surat
persetujuan tindakan.
544. Menganjurkan pasien untuk :
545. Mengosongkan kandung kencing.
546. Mengganti baju dengan baju kamar operasi.
547. Membaringkan pasien pada meja tindakan.
548. Mendekatkan meja mayo disebelah kiri pasien bagian
bawah.
549. Mengatur posisi pasien dengan posisi litotomi dengan
meletakkan kaki pasien pada tempat kusus untuk kaki pasien.
550. Membantu dokter anestesi untuk memulai anestesi.
551. Membersihkan alat genitalia eksterna dengan larutan
desinfektan.
552. Mencuci tangan secara prosedural dan memakai
sarung tangan steril.
553. Memegang speculum yang sudah di pasang oleh
dokter untuk membuka vagina selama dokter melakukan
tindakan.
554. Setelah selesai dokter melakukan tindakan,melepas
sarung tangan.
555. Membersihkan alat genitalia eksterna dan memasang
pembalut wanita serta merapihkan pasien.
a. Mengobservasi tada-tanda vital.
b. Kesadaran.
556. Keluhan lain : mual, pusing, muntah.
557. Jangan meninggalkan pasien sendiri
558. Mempersilahkan keluarga untuk mendampingi pasien
setelah pasien sadar.
559. Memberikan minum kepada pasien setelah 2 jam
apabila tidak mual.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER MELAKUKAN TINDAKAN KURETASE
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
092/5.1/04/08/08 00 3/3
72
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Di ruang tindakan sampai pasien sadar.
dr. Fachruddin, SpOG
Prosedur 560. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk di
rumah, meliputi :
561. Waktu kontrol
562. Obat-obatan yang harus di minum
563. Hal-hal yang harus dilakukan sesuai instruksi dokter
setelah keluarga menyelesaikan surat ijin meninggalkan
rumah sakit
564. Mencatat temuan selama tindakan, obat yang dipakai
dalam berkas medis.
565. Mendokumentasikan jenis tindakan yang dilakukan
pada buku tindakan kamar bersalin.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER MELAKUKAN
DUREN TIGA TINDAKAN EKTRAKSI FORCEP
73
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Kebijakan Semua alat yang dipergunakan untuk tindakan extraksi forcep harus
digunakan secara terinci berfungsi secara optimal.
u. Obat – obatan :
v. Lidocain 2%
w. Pospargin,induksin
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER MELAKUKAN
DUREN TIGA TINDAKAN EKTRAKSI FORCEP
74
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
kk. Alat ektraksi Forcep terdir dari 2 (dua) sendok yang terbuat
dari logam
570. Langkah–langkah :
571. Perawat dan bidan melakukan cuci tangan prosedural
572. Memberikan kepada keluarga dan pasien tindakan
yang akan dilakukan
573. Membuat persetujuan pernyataan tindakan yang
ditandatangani oleh pasien, suami pasien, keluarga dan
dokter
574. Pasien ditenangkan dan dibaringkan dengan posisi
litotomy
575. Mengosongkan kandung kemih, bila pasien tidak
dapat berkemih sendiri, kalau perlu kandung kemih di kateter
576. Membersihkan alat genitalia eksterna dengan
desinfektan (betadin solution) dan memasang duk steril
dibawah/ bokong pasien
577. Menasehatkan pasien supaya mendengarkan
instruksi dokter untuk mengejan dan menarik nafas (seperti
pada partus normal)
578. Asisten 1 mencuci tangan dan memakai sarung
tangan steril
579. Menutup perut ibu dengan duk steril untuk meletakkan
bayi
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER MELAKUKAN
DUREN TIGA TINDAKAN EKTRAKSI FORCEP
75
No. Dokumen No. Revisi Halaman
093/5.1/04/08/08 00 3/3
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
76
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER MELAKUKAN
DUREN TIGA TINDAKAN EKTRAKSI VACUM
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Tujuan 588. Agar persalinan dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala.
589. Agar alat–alat yang diperlukan tersedia dengan lengkap.
590. Agar pasien dalam menjalani persalinan dengan tenang.
Kebijakan 591. Semua perawat atau bidan dapat melakukan tindakan ini.
592. Semua alat tersedia secara rinci dan berfungsi sebelum
dilakukan tindakan.
596. Langkah–langkah
597. Mencuci tangan secara prosedural sebelum
melakukan tindakan
598. Memberitahukan kepada pasien dan keluarga (suami)
tindakan yang akan dilakukan
599. Membuat persetujuan pernyataan tindakan yang akan
ditandatangani oleh pasien/ suami / keluarga
600. Pasien dengan posisi litotomi.
601. Mengosongkan kandung kemih, bila pasien tidak
dapat berkemih sendir. Kalau perlu kandungan kemih di
kateter
602. Membersihkan alat genitalia eksterna dengan
desinfektan (betadin solution ) dan memasang kain steril
dibagian bawah / bokong pasien
603. Memberitahu kepada pasien supaya mendengarkan
instruksi bidan untuk cara mengajan dan menarik nafas
(seperti pada partus normal).
77
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER MELAKUKAN
DUREN TIGA TINDAKAN EKTRAKSI VACUM
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
78
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER DALAM MEMPERSIAPKAN ALAT UNTUK
DUREN TIGA MENOLONG PERSALINAN SPONTAN
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Kebijakan Semua perawat dan bidan dapat melakukan tindakan ini dengan
latar pendidikan DIII Kebidanan atau Keperawatan.
79
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER DALAM MEMPERSIAPKAN ALAT UNTUK
DUREN TIGA MENOLONG PERSALINAN SPONTAN
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
621. Langkah–langkah
a. Memberi skort pada dokter
b. Meja instrument berisi set partus diletakkan disisi sebelah
kanan tempat tidur
c. Pasien berbaring dalam posisi dorsal recumbent untuk
dilakukan periksa dalam. Dokter diberi sarung tangan sesuai
nomor.
80
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMOTONG DAN MENGKLEM TALI PUSAT
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
096/5.1/04/08/08 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
635. Pelaksaan
636. Perawat cuci tangan
637. Pakai sarung tangan
638. Klem tali pusat bayi pada jarak kurang lebih 5 cm dari
pusat bayi dengan cord clam
639. Gunting sisa tali pusatnya
640. Bubuhkan bethadin diujung potongan tl pusat
641. Bungkus tali pusat bayi dengan kasa yang sudah
dibasahi dengan alkohol 70%
81
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGHISAP LENDIR DENGAN SUCTION CATHETER
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
097/5.1/04/08/08 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
650. Pelaksanaan
a. Alat – alat disiapkan.
b. Perawat cuci tangan.
c. Kateter penghisap disambungkan dengan selang penghisap
lendir.
d. Mesin penghisap lendir dihidupkan dan atur tekanan + 40
mmhg.
e. Perawat memakai sarung tangan.
f. Setelah bayi lahir bersihkan mulut bayi dengan kasa steril.
g. Isaplah lendir berulang kali dengan tekanan 80 mmHg mulai
dari mulut kemudian hidung dan bilas kateter dengan
aquadest steril sampai bersih.
h. Mesin penghisap dimatikan.
i. Alat-alat dirapihkan.
j. Perawat cuci tangan.
82
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER UNTUK INDUKSI DENGAN LAMINARIA
DUREN TIGA BATANG
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
657. Perlengkapan
a. Formulir persetujuan tindakan
b. Formulir rekam medik yang diperlukan
c. Alat-alat medik (tensimeter, termometer)
d. Batang laminaria stiff yang dibutuhkan dengan ukuran S,M,L
e. Sarung tangan
f. Instrument untuk tindakan :
i. Doek steril : 1 buah
ii. Speculum sim : 1 pasang
iii. Kogel tang : 1 buah
iv. Tampon tang : 1 buah
v. Roll tampon : 1 buah
vi. Gunting panjang : 1 buah
vii. Mangkok betadine : 1 buah
g. Lampu tindakan
658. Langkah-langkah
a. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan.
b. Pasien dan keluarganya dianjurkan untuk mengisi dan
menandatangani surat persetujuan tindakan.
c. Meminta dokter untuk menandatangani formulir persetujuan
tindakan.
d. Melakukan pemeriksaan umum, meliputi : keadaan umum
pasien dan tanda-tanda vital.
659. Menyiapkan alat-alat untuk tindakan dan diletakkan
pada meja mayo
83
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU DOKTER UNTUK INDUKSI DENGAN LAMINARIA
DUREN TIGA BATANG
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
84
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN PALPASI KEHAMILAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
099/5.1/04/08/08 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
Prosedur Cara :
671. Bidan mencuci tangan secara prosedural
672. Penjelaskan tindakan yang akan dilakukan
673. Lingkungan diaiapkan,tutup tirai jaga privasi pasien
Leofold I
674. Klien dalam posisi tidur terlentang, kedua kaki dibengkokkan
pada lutut
675. Pemeriksaan berdiri disebelah kanan klien dan melihat
kearah muka klien
676. Rahim dibawa ketengah, tangan kiri menentukkan tingginya
fundus uteri dan menentukkan bagian-bagian anak yang terdapat
dalam fundus
Leofold II
Kedua tangan pindah ke samping, tentukkan punggung anak
( punggung anak terdapat didaerah yang memberikkan rintangan
yang terbesar ).
Leopold III
Tangan kanan memegang bagian bawah antara ibu jari dan jari
lainnya, perhatikan apakah bagian bawah masih dapat di
goyangkan.
85
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN PALPASI KEHAMILAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
099/5.1/04/01/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
86
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN PLACENTA MANUAL
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
100/5.1/04/08/08 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
21-08-2008
685. Pelaksanaan
a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
b. Pakai sarung tangan panjang
c. Bersihkan daerah vulva dan sekitarnya dengan kapas savlon
d. Lakukan tindakan aseptic dan anti septic daerah vulva dan
sekitarnya dengan bethadine
87
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN PEMERIKSA DALAM (TOUCHER)
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
101/5.1/04/01/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
688. Pelaksanaan
a. Klien diberi tahu
b. Alat-alat disiapkan dan didekatkan ke klien,gorden di tutup
c. Pasang sarung tangan
d. Bersihkan labia mayora kiri dan kanan dengan arah dari atas
ke bawah dengan kapas savlon satu kali pakai kemudian
dibuang ke bengkok
e. Kemudian bersihkan labia matora kiri dan kanan,vesibulum
dan terakhir perinuem
f. Ibu jari dan telunjuk membuka labia minora,tangan kanan
memegang nelaton kateter yang diberi zat pelicin,kemudian
dimasukkan ke orificium uretra penderita untuk mengeluarkan
urin sampai habis
g. Angkat pot dan pasang duk steril dibawah bokong klien.
88
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN PEMERIKSA DALAM (TOUCHER)
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
101/5.1/04/01/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
89
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN TINDAKAN EPISIOTOMY
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
102/5.1/04/01/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
90
Prosedur 696. Persiapan alat
a. Satu set alat untuk persalinan normal
b. Satu set untuk menjahit perineum
699. Episiotomy
700. Anestesi lokal
a. Jelaskan pada ibu tentang apa yang akan dilakukan
dengan bantuan agar ibu merasa tenang.
b. Ambil spuit 5 cc kemudian isi dengan bahan anestesi
(lidocain 2%).
c. Letakkan 2 jari (telunjuk dan jari tengah diantara kepala
janin dan perineum) masukan obat anestesi.
d. Tusukan jarum tepat dibawah kulit prineum pada daerah
komisura posterior.
e. Arahkan jarum dengan membuat sudut 45 kesebelah kiri
(atau kanan) garis tengah perinuem. Lakukan aspirasi
untuk memastikan bahwa ujung jarum tidak memasuki
pembuluh darah.
f. Tunggu 1-2 menit agar efek anestesi bekerja maksimum
sebelum episiotomy dilakukan. Apabila kepala bayi
menjelang keluar lakukan episiotomy dengan segera
diantara his sebagai upaya untuk mengurangi
perdarahan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN TINDAKAN EPISIOTOMY
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
102/5.1/04/01/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
91
Prosedur g. Jika selama melakukan penjahitan robekan vagina dan
perineum, ibu masih merasakan nyeri tambahkan lidocain
pada daerah nyeri.
h. Penyuntikan sambil menarik mundur, bertujuan untuk
mencegah auskultasi bahan anestesi hanya pada satu
tempat dan mengurangi kemungkinan penyuntikan
kedalam pembuluh darah.
701. Tindakan episiotomy
a. Pegang gunting yang tajam dengan satu tangan.
b. Letakkan jari telunjuk dan tengah diantara kepala bayi
dan perineum searah dengan rencana sayatan.
c. Tunggu sampai dengan puncak his, kemudian selipkan
gunting dalam keadaan terbuka diantara jari telunjuk dan
jari tengah.
d. Gunting perineum dimulai dari fourchel (comisura
posterior) 45 kelateal (kiri atas kanan).
e. Lanjutkan pimpinan persalinan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN TINDAKAN AMNIOTOMI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
103/5.1/04/01/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
92
Pengertian Suatu tindakan untuk membuka selaput amnion dengan jalan
membuka robekan kecil yang kemudian akan melebar secara
spontan akibat gaya berat cairan dan adanya tekanan didalam
rongga amnion.
708. Pelaksanaan :
a. Bila ketuban belum pecah, lakukan pemecahan selaput
ketuban.
b. Pastikan kepala sudah masuk, tidak teraba bagian kepala
janin atau tali pusat.
c. Masukkan ½ kocher bergigi diatas telunjuk dari jari tangan
kanan sehingga menyentuh selaput ketuban.
d. Saat selaput ketuban menegang (kontraksi) gerakkan
kedua jari tangn dalam untuk menorehkan gigi kocher
sehingga merokkan selaput amnion.
e. Tekanan ujung jari pada tempat robekan sehingga cairan
amnion keluar perlahan-lahan.
f. Setelah cairan mengalir perlahan, keluarkan ½ kocher lalu
masukkan kedalam ember larutan alkohol 0,5%.
g. Pertahankan jari tangan dalam vagina sehingga yakin terjadi
penurunan kepala serta pastikantidak teraba bagian–bagian
kecil janin yang ikut keluar atau pusat yang menumbung.
h. Keluarkan jari tangan dalam vagina, monitor denyut jantung
janin setelah ketuban pecah.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU MENJAHIT ROBEKAN PERINEUM
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
104/5.1/04/01/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
93
Pengertian Menyiapkan dan menjahit luka/robekan perineum atau suatu
tindakan untuk menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk menjahit
robekan perineum dan melakukan penjahitan robekan perineum
untuk menyatukan kembali vagina dan perineum yang terluka.
720. Pelaksanaan
a. Perawat cuci tangan secara prosedural.
b. Kenakan kedua sarung tangan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBANTU MENJAHIT ROBEKAN PERINEUM
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
104/5.1/04/01/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
94
Prosedur 721. Bersihkan darah luka eposiotomi/rupture, vulva
sampai ke daerah sekitar lipat paha pasien dengan savlon
722. Lakukan desinfeksi dalam larutan betadine
723. Pasang duk steril dibawah bokong pasien
724. Lakukan pemberian anestesi lokal
725. Siapkan benang dan nalpoeder
726. Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi lokasi
laserasi dan sumber perdarahan
727. Bila ujung luka/sumber perdarahan sudah ditemukan
dengan tangan kiri membuka vagina supaya ujung luka
terlihat, tangan kanan dengan memegang nalpoeder lakukan
penjahitan ujung luka kemudian ikat dengan kuat
728. Lakukan penjahitan mulai dari bagian yang paling
distal dari operator dan teruskan sampai keluar vagina secara
jelujur dan setelah robekan himen disatukan ikat dengan kuat
dan potong sisa benang
729. Kemudian lakukan penjahitan robekan perineum mulai
dari lapisan yang paling dalam (otot) secara lapis demi lapis
sampai kebagian kulit
730. Untuk menutup kulit dapat dilakukan penjahitan sub
kutis/jahit kulit secara jelujur, kemudian ikat benang diujung
luka
731. Lakukan eksplorasi lagi untuk memastikan bahwa
robekan sudah terjahit seluruhnya dan tidak ada perdarahan
dari luka robekan
732. Lakukan rectal toucher untuk memastikan jahitan tidak
menembus rectum sekaligus memastikan otot sphincter ani
bekerja dengan baik dengan cara meminta pasien
mengerutkan rectum seperti menahan BAB
733. Setelh dipastikan semua baik, bersihkan daerah vulva
dan sekitarnya dan kompres jahitan dengan kasa betadin
734. Rapihkan pasien dan kembalikan keposisi telentang
dengan kaki lurus
735. Bersihkan instrumen, lepas sarung tangan, cuci
tangan prosedural.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PERTOLONGAN BAYI LAHIR SECARA VACUM EXTRAKSI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
105/5.1/04/01/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
95
Pengertian Pertolongan segera pada bayi yang lahir dengan tindakan vacum
extraksi.
737. Pelaksanaan
738. Membuat file/status bayi bila ibu sudah pembukaan 7
cm.
739. Menyiapkan dan mengecek alat–alat resusitasi.
740. Bentangkan handuk diatas meja resusitasi.
741. Nyalakan radiant warmer/lampu pemanas.
742. Cuci tangan bila pasien sudah pembukaan lengkap.
743. Pakai scort.
744. Pakai sarung tangan.
745. Setelah kepala bayi lahir, hidung dan mulut bayi
dibersihkan dengan kassa steril, isap lendir dari mulut
kemudian hidung dengan mucus ektraktor jika perlu.
746. Setelah tubuh bayi lahir dari rahim ibu segera nilai
APGAR.
747. Setelah tali pusat dipotong dan di klem dengan
cordclam, bayi diambil dengan handuk hangat langsung
diperlihatkan kepada pasien sambil menunjukkan jenis
kelaminnya.
748. Bayi dibawa ke infantwarm yang telah di hangatkan
Bila APGAR score buruk, lakukan resusitasi oleh dokter jaga
perinatologi.
749. Bayi langsung dibawa ke ruang perawatan bayi untuk
dilakukan tindakan dan perawatan lanjut.
750. Bila APGAR score baik, keringkan segera bayi dan air
ketuban dan darah dengan handuk yang telah dihangatkan
dan bersihkan vernix caseosa dengan minyak.
751. Bayi di bedong dan dilakukan IMD dengan
menempelkan mulut bayi pada puting susu ibu.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PERTOLONGAN BAYI LAHIR SECARA VACUM EXTRAKSI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
105/5.1/04/01/09 00 2/2
96
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN PERTOLONGAN BAYI LAHIR SECARA SECTIO CAESARIA
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
106/5.1/04/01/09 00 1/1
Ditetapkan,
Prosedur Tetap Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Tanggal Terbit
12-01-2009
97
Prosedur 755. Persiapan : lihat pada brosur persiapan pertolongan BBL
ditambah dengan set pemoyongan tali pusat.
756. Pelaksanaan
757. Cuci tangan secara prosedural
758. Menyiapkan dan mengecek persiapan alat-alat
resusitasi
759. Bentangkan 1 (satu) duk steril diatas infant warmer
760. Menyalakan infant warmer
761. Pasang sarung tangan
762. Setelah bayi lahir bawa ke infant warmer yang telah
dihangatkan,
763. Keringkan bayi dari air ketuban dan darah sambil nilai
AFGAR SCORE, bila buruk lakukan resusitasi
764. Melakukan pemeriksaan fisik
765. Melakukan idtifikasi, colok anus dan pengukuran
antropometri pada bayi
766. Melakukan pemotongan tali pusat dan melanjutkan
membersihkan bayi
767. Memberikan injeksi Vit K 1mg IM
768. Bedong bayi dan rapihkan
769. Bawa bayi keruang perawatan bayi
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENJADUALAN OPERASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
107/5.1/04/01/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
98
Kebijakan a. Penjadualan operasi hanya dilakukan oleh penanggung jawab
shift.
b. Penjadualan operasi lebih mendahulukan atas dasar kegawatan
dan kedaruratan pasien.
Prosedur A. Perlengkapan
772. Alat tulis
773. Buku agenda operasi
774. Buku pengecekan harian
B. Langkah-langkah
775. Pendaftaran dilakukan oleh Dokter Obgyn/Anastesi,
Perawat rawat jalan, Perawat bagian. Perawatan, Perawat
UGD, Pendaftaran dilakukan setiap waktu, tanpa
keterbatasan waktu.
776. Menghubungi bagian admiting untuk konfirmasi
rencana operasi keesokan hari, yang terdaftar di admitting
dan menghubungi bagian perawatan untuk konfirmasi
rencana operasi dari pasien dibagian yang terkait yang sudah
didaftarkan ke kamar bedah
777. Menanyakan adanya hal-hal yang belum terdaftar
meliputi : nama perawat yang dihubungi, nama lengkap
pasien, umur pasien, jam operasi, kamar pasien, tindakan
operasi yang akan dilakukan, pesan dan permintaan khusus
jika ada.
778. Mendokumentasikan kegiatan menghubungi bagian
perawatan pada buku pengecekan harian,meliputi : tanggal,
nama pasien, umur, jenis tindakan, jam tindakan, nama
dokter yang melakukan operasi, nama bagian perawatan,
petugas bagian perawatan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENERIMAAN PASIEN BARU INPARTU
DUREN TIGA DI KAMAR BERSALIN
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
99
Tujuan Agar dapat dilakukan pengobatan dan tindakan selanjutnya.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMASANGAN KATETER DI KAMAR BEDAH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
109/5.1/04/01/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
100
Tujuan 784. Untuk pemantauan produksi urne selama pembedahan.
785. Agar tindakan pembedahan berlalan dengan lancar.
786. Agar mencegah tidak terjadinya kecelakaan dalam
pembedahan.
787. Untuk kenyamanan pasien.
798. Langkah-langkah
799. Melakukan tindakan pemasangan kateter pasien
sudah dalam keadaan narkose.
800. Jika pasien dengan spinal narkose petugas
menjelaskan pada pasien prosedur yang akan dijalani dan
apa kegunaannya.
801. Mencuci tangan.
802. Membuak set urin diatas meja.
803. Perlengkapan alkes dibuka, disiapkan diatas set urin
dalam keadaan steril,kom kecil diisi bethadine solution.
804. Membantu letakkan pasien dgn posisi telentang
dengan kedua lututu ditekuk dan paha dibuka.
805. Memakai sarung tangan.
806. Menghisap NaCL dalam spuit 10 ccc secara steril.
807. Mendekatkan meja urin pada meja operasi.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMASANGAN KATETER DI KAMAR BEDAH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
109/5.1/04/01/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
101
Prosedur 808. Posisi petugas disebelah kanan pasien
809. Melakukan tindakan dengan urutan :
a. Melakukan desinfeksi pada daerah sekitar pemasanngan
b. Menutup lokasi dan sekitar pemasangan dengan doek
steril
c. Memasang urin bag dan spuit berisi air steril,dipasang
pad ujung kateter bagian bawah untuk isi balon kateter
d. Ujung kateter bagian atas diberi jelly yang sudah tersedia
di meja
e. Tangan kiri membuka labia/memgang penis oriferium
uretra
f. Masukan jelly pada lubang uretra kemudian masukkan
kateter dengan menggunakan tehnik aseptik.Masukkan
sampai batas yang ditentukan
g. Tangan kiri memegang kateter yang sudah masuk
pastikan urin sudah kelihatan keluar,baru tangan kanan
memasukkan cairan steril untuk balon kateter
h. Menarik kateter keluar sampai balon kateter tertahan
sambil menekan kandung kemih hinggga urine keluar
810. Alat-alat dirapihkan kembali
811. Kaki pasien pada kondisi semula
812. Kateter dan selang urin bag sejajar dengan kaki
813. Posisi urin bag menjuntai ke bawah
RUMAH SAKIT
BERSALIN PERHITUNGAN KASSA
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
110/5.1/04/01/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
102
Pengertian Melakukan perhitungan jumlah kasa yang dipakai agar kassa sesuai
antara pre op dan post op,tidak lebih atau kurang,sebelum operasi
dan sesudah operasi.
Tujuan Untuk mencegah atau menetahui secara dini apabila ada kassa yang
tertinggal dalam tubuh pasien.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PERHITUNGAN KASSA
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
110/5.1/04/01/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
103
Prosedur 823. Bila perhitungan akhir tidak sesuai :
a. Menghitung ulang seluruh kassa sehingga yakin hitungan
tidak salah.
b. Beritahu operator agar tidak menutup luka operasi.
c. Tim operasi harus mengekplorasi kassa di area operasi
sampai ketemu.
d. Sirkulasi menghitung ulang kassa yang telah dipakai.
e. Lapor kepala bagian atau penanggung jawab.
f. Kelompok-kelompok melaksanakan pemeriksaan fluoroscopy.
824. Perawat sirkulasi dan instrumentator menanda tangani
dokumentasi kelengkapan kassa operasi.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PERSIAPAN KAMAR OPERASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
111/5.1/04/01/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
104
Pengertian Untuk memudahkan dalam pelaksanaan pembedahan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PERSIAPAN BAHAN PATHOLOGI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
112/5.1/04/01/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
105
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh tim anestesi untuk mengawasi
keadaan pasien selama dilakukan pembedahan.
838. Langkah-langkah
839. Menyiapkan formulir pemeriksaan yang sudah
dilengkapi stiker pasien yang akan diambil sediaan
840. Memasukkan bahan sediaan:
a. Untuk pemeriksaan kultur,bahan sediaan, ditampung
pada spuit atau botol steril
b. Untuk pemeriksaan PA bahan sediaan ditampung pada
plastik atau yang disesuaikan dengan besarnya bahan
sediaan
841. Memberi cairan formalin pada sediaan untuk
pemeriksaan PA sehingga bahan sediaan dapat terendam
842. Memberi identitas pada tempat sediaan dengan stiker
pasien tersebut
843. Memperlihatkan dan menjelaskan bahan sediaan
kepada keluarga/pasien
844. Menyiapkan bahan dan formulir pada kontener yang
disediakan
845. Menyerahkan bahan formulir kepada pekarya untuk di
kirim ke laboratorium.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENGAWASAN PASIEN DIRUANG PEMULIHAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
113/5.1/04/01/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
106
Pengertian Pengawasan terhadap pasien post operasi diruang pemulihan
sampai pasien dapat dikembalikan ke ruang perawatan atau
dipulangkan.
Tujuan 848. Agar kondisi pasien post anestesi dapat terpantau dengan
optimal.
849. Agar dapat segera diatai jika ada tanda-tanda adanya
komplikasi akibat pemberian anestesi atau pembedahan.
Kebijakan Prosedur ini dapat dilakukan oleh semua perawat kamar bedah.
Prosedur 850. Perlengkapan
851. Bed side monitor.
852. O2.
853. Obat-obatan.
854. Standar infuse.
855. Suction dan kateter.
856. Ambu bag.
857. Perlengkapan infuse.
858. Spuit berbagai ukuran.
859. Cairan infuse.
860. Selimut hangat.
861. Piala ginjal.
862. Formulir catatan anestesi.
863. Langkah-langkah:
864. Memindahkan pasien dari kamar operasi ke ruang
pulih.
865. Memasang monitor tensi, saturasi dan EKG setiap 5
sampai 15 menit.
866. Memeriksa tanda-tanda vital dan kesadaran.
867. Memberika O2 sesuai ketentuan dokter.
868. Memberikan selimut hangat.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENGAWASAN PASIEN DIRUANG PEMULIHAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
113/5.1/04/01/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
107
Prosedur 869. Mengobservasi jumlah tetesan infuse sesuai skema.
870. Mengobservasi daerah sekitar operasi.
871. Mengobservasi produksi urine.
872. Mengobservasi fungsi dari alat-alat yang terpasang
seperti : Drain, kateter suction jenis dan jumlah cairan yang
keluar dari drain.
873. Pengawasan kepada pasien meliputi : pengawasan
tekanan darah, suhu badan, denyut jantung, saturasi O2,
kesadaran tanda-tanda vital, perdarahan, Fungsi dari alat-alat
medik tang digunakan pasien dan keluhan pasien.
874. Apabila ditemukan perburukan tanda vital harus
segera dilaporkan ke dokter anestesi.
875. Memulihkan pasien jika kondisi sudah memenuhi
syarat untuk dikembalikan.
876. Mendokumentasikan semua tindakan dan reaksi
pasien pada formulir catatan anestesi.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMASANGAN ALAT-ALAT PENUNJANG OPERASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
114/5.1/04/01/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
108
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan pemasangan alat-alat penunjang
operasi.
881. Langkah-langkah
882. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan dan
mendekatkan antara lain :
a. Mesin diathermi.
b. Mesin suction.
883. Memasang alat-alat setelah pasien dilakukan
pembiusan seperti plate diathermi.
884. Memasang alat-alat setelah pasien steril, antara lain :
a. Menghubungkan selang suction.
b. Menghubungkan kabel diathermi steril dengan mesin
diathermi.
c. Memfokuskan lampu operasi pada daerah operasi.
885. Mengaktifkan alat-alat penunjang yang akan dipakai :
a. Mengaktifkan suction.
b. Mengaktifkan diathermi coagulantia dan cutting sesuai
yang diminta atau standar.
c. Mengikatkan tali pada anggota badan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMELIHARAAN DAN PERBAIKKAN ALAT KESEHATAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
115/5.1/04/01/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
109
Pengertian Suatu ketentuan yang harus dilakukan oleh perawat,petugas
pemeliharaan dan pekarya kesehatan untuk menjaga keutuhan dan
kesiapan alat elektro medik di kamar bedah.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMELIHARAAN DAN PERBAIKKAN ALAT KESEHATAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
115/5.1/04/01/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
110
Prosedur B. Perbaikkan peralatan kesehatan :
889. Periksa kembali ke bagian maintenance apabila hari
ini juga tidak ada anggota meintenance untuk datang ke
kamar bedah untuk memeriksa alat tersebut.
890. Catat hasil perbaikkan pada kartu alkes setelah
perbaikkan, meliputi :
891. Tanggal perbaikkan.
892. Rekanan yang memperbaiki
893. Komponen yang diperbaiki /diganti.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMBERSIHAN DI KAMAR OPERASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
116/5.1/04/01/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
111
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh petugas kamar bedah untuk
aseptik dan antiseptik kamar operasi agar dipakai setiap saat akan
dilakukan tindakan operasi.
i. Areal pembersihan
b. Pembersihan setelah operasi dilakukan segera setelah
tindakan operasi meliputi : meja operasi, meja instrument,
barang yang terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh
selama operasi berlangsung, terakhir dengan mengepel
lantai, setengah jam kemudian kamar operasi siap untuk
dipergunakan lagi.
c. Pembersihan rutin harian meliputi seluruh peralatan dan
aksesoris kamar operasi dilakukan satu kali di akhir dinas
(sore hari).
d. Pencucian mingguan meliputi seluruh ruangan di kamar
bedah, peralatan dan ruangan di kamar bedah .
1. Waktu pembersihan
a. Pembersihan setelah operasi dilakukan setiap kali setelah
selesai digunakan untuk operasi kotor/infeksi
b. Pembersihan rutin dilakukan tiap hari untuk seluruh
ruangan di kamar bedah untuk setiap shift
c. Pembersihan mingguan dilakukan 1 kali seminggu, setiap
hari selasa.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMBERSIHAN DI KAMAR OPERASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
116/5.1/04/01/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
112
Prosedur i. Persiapan alat :
901. Sarung tangan
902. Sepatu boot
903. Apron
904. Ember
905. Cairan yang berisi prisept 0,5 : 5 liter air
906. Kain lap
907. Lap pel
908. Sliper
909. Sikat lantai
RUMAH SAKIT
BERSALIN VERIFIKASI PRE OPERATIF
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
117/5.1/04/01/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
12-01-2009
113
Pengertian Melakukan konfirmasi/verifikasi ulang kepada pasien (jika
memungkinkan) atau kepada keluarga sebelum prosedur
pembedahan,dilakukan oleh perawat bedah dan anestesi untuk
mengecek identitas pasien,jenis operasi dan lokasi operasi.
Prosedur 910. Terima pasien di ruang persiapan dari ruang rawat inap UGD.
911. Melakukan serah terima antar perawat ruangan dengan
perawat kamar bedah tentang kondisi pasien dan dokumen
pasien
912. Perawat kamar bedah mengecek dokumen pasien
913. Libatkan pasien dan keluarga dalam proses verifikasi
914. Perkenalkan tim bedah yang akan melakukan verifikasi
915. Lakukan verifikasi dengan menggunakan form surgical safety
cek list.
916. Hal yang perlu dikonfirmasi ulang :
a. Identitas pasien
b. Mencocokkan no medrec dengan mengecek gelang pasien
c. Menanyakan jenis tindakan operasi
d. Menanyakan lokasi operasi
e. Nama dokter bedah
f. Menanyakan jenis alergi
g. Memberi tanda pada area operasi dengan surgical marker.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENCUKURAN DI KAMAR BEDAH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
118/5.1/04/01/09 00 1/2
114
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
12-01-2009
Kebijakan 923. Prosedur ini dilakukan pada setiap operasi dimana daerah
operasi ditumbuhi rambut.
924. Semua bidan dan perawat yang melakukan tindakan harus
sesuai dengan standar prosedur kerja yang berlaku.
927. Langkah-langkah:
a. Perawat/bidan mencuci tangan efektif
b. Perawat/bidan memakai sarung tangan sekali pakai
c. Mengatur posisi pasien dan membuka daerah yang akan
dicukur
d. Letakkan handuk dibawah yang akan dicukur, kemudian
diatas daerah yang akan dicukur
e. Basahi kulit dengan sabun atau cream atau gunakan bedak
pada daerah yang dicukur.
f. Meregangkan kulit yang terlipat dengan halus lalu cukur
dengan arah yang berlawanan tumbuhnya rambut.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENCUKURAN DI KAMAR BEDAH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
118/5.1/04/01/09 00 2/2
115
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
12-01-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIMPAN ALAT-ALAT KESEHATAN STERIL DI BAGIAN
DUREN TIGA KAMAR BEDAH
116
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
12-01-2009
Kebijakan 935. Ruang penyimpanan alat steril yang akan digunakan dalam
pembedahan harus memenuhhi persyaratan. Tertutup, suhu 18-
22 derajad celciu dengan kelembaban 55 %, bertekanan positif.
936. Tempat penyimpanan alat harus dapat menjamin sterilitas
alat sampai saat alat dipergunakan.
Prosedur Langkah-langkah :
937. Tempat penyimpanan alat tidak dekat dengan air dan udara
tidak lembab dan berada di area kamar bedah.
938. Tempat penyimpanan harus kering dan tertutup,misalnya
lemari.
939. Jika disimpan di box tertutup yang diletakkan diruang terbuka
harus memperhatikan batas-batasnya yaitu sedikitnya 30cm
diatas lantai dan 60 cm dari atap
940. Memastikan tempat penyimpanan alat kesehatan steril tidak
basah dan lembab.
941. Mengecek kondisi kemasan pembungkus alat kesehatan
steril (tertutup rapat dan tidak kadaluarsa).
942. Alat kesehatan steril yang baru diterima diletakkan dibagian
bawah dari alat-alat kesehatan steril dengan kemasan steril
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENANGANAN LIMBAH DI KAMAR BEDAH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
120/5.1/04/01/09 00 1/2
117
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
12-01-2009
Tujuan 943. Agar limbah yang di produksi kamar bedah dapat tertangani
dengan baik.
944. Mencegah terjadinya pencemaran lingkubgan rumah sakit.
945. Mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENANGANAN LIMBAH DI KAMAR BEDAH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
120/5.1/04/01/09 00 2/2
118
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
12-01-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENATALAKSANAAN PASIEN DI KAMAR OPERASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
121/5.1/04/01/09 00 1/2
119
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
12-01-2009
Kebijakan 957. Setiap pasien yang akan menjalani tindakan di kamar bedah
harus dilakukan identifikasi terlebih dahulu.
958. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan opresi harus
terjamin keselamatannya oleh tim kamar bedah.
B. Langkah-langkah
962. Saat serah terima pasien di ruang serah terima pasien
a. Cocokkan identitas pasien dengan dokumen yang ada
atau dengan gelang identitas pasien dengan cara
berkomunikasi langsung dengan pasien, misalnya :
i. Memanggil nama psien
ii. Menyebutkan nama dokter bedahnya
b. Menanyakan langsung kepada pasien tentang bagian
tubuh yang akan dioperasi
c. Memberi tanda pada tubuh yang akan dioperasi dengan
spidol atline 70
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENATALAKSANAAN PASIEN DI KAMAR OPERASI
DUREN TIGA
120
No. Dokumen No. Revisi Halaman
121/5.1/04/01/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
12-01-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN BAYI YANG AKAN PULANG
DUREN TIGA
121
No. Dokumen No. Revisi Halaman
122/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Kebijakan Dilakukan oleh perawat di ruang bayi pada saat bayi akan pulang.
969. Pelaksanaan
970. Perawat cuci tangan
971. Kartu ijin pulang klien dan rincian biaya diterima oleh perawat
dan dicatat kedalam buku klien pulang
972. Serahkan buku perawatan bayi di rumah yang telah dilengkapi
kepada orang tua bayi
973. Catat di buku pasien pulang semua yang sudah diserahkan
dan dijelaskan kepada orang tua
974. Perawat cuci tangan, pakaian bayi diganti dengan pakaian
yang dibawa orang tua
975. Menyerahkan bayi kepada orang tua bayi
RUMAH SAKIT
BERSALIN CARA MENGOPERASIKAN ALAT SYRINGE PUMP
DUREN TIGA
122
No. Dokumen No. Revisi Halaman
123/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Unit Terkait 989. Unit Perawatan Medikal Bedah (Dewasa dan Anak).
990. Unit Perawatan Perinatologi.
991. Unit Perawatan Intensif.
992. Unit Perawatan Kebidanan.
993. Unit Gawat Darurat.
994. Unit Pemeliharaan Alat Medik dan Elektronika (PME).
Dokumen terkait
995. Kartu Pemeliharaan Alat.
996. Formulir pencatatan penggunaan alat.
123
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENYIMPANAN ASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
124/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Tujuan 997. Mempertahankan agar ASI tetap segar saat diberikan pada
bayi.
998. Untuk memenuhi kebutuhan ASI, saat diperlukan.
999. Mencegah kontaminasi pada ASI saat akan diberikan.
1000. Sebagai cadangan saat ibu tidak dapat menyusui.
124
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENYIMPANAN ASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
124/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
125
RUMAH SAKIT
BERSALIN CARA MENGOPERASIKAN ALAT INFUSION PUMP
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
125/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
126
Prosedur 1013. Memasang pump ke standard infuse :
i. Letakkan infuse pump ke pole klem dengan posisi yang tepat
ii. Kencangkan sekrup yang terletak di tengah dasar pole klem
iii. Cek stabilitas standar infus yang digunakan.
1014. Hubungkan ke mesin dan sumber listrik. Indikator
baterai akan menyala, menandakan baterai dalam keadaan di
charge.
1015. Buka pintu lalu tekan tombol ON tidak kurang dari 1
detik. Semua parameter akan menyala, pompa mid press
akan bergerak sesaat.
1016. Tekan tombol IV set (terletak di belakang), sesuaikan
dengan IV set yang digunakan (makro/mikro).
1017. Lakukan prinning pada IV set yang akan digunakan
dengan baik
1018. Geser klem yang ada sesuai arah panah, lalu pasang
IV set dari atas hingga bawah dengan posisi lurus lalu tutup
pintu.
1019. Atur kecepatan aliran dengan menekan tombol rate
limit display terbaca D.RATE/mt/h sesuai dengan yang
dikehendaki.
1020. Atur batasan cairan/delivery limit (maksismum 9999
ml) dengan menekan tombol RATE/LIMIT, display akan
terbaca D.LIMIT ml.
1021. Buka roler klem dari IV set, hubungkan IV set dengan
IV catheter lalu tombol START : bila jumlah cairan yang
diiginkan sudah tercapai, maka lampu COMPLETION akan
menyala. Pada situasi ini mesin masih berjalan dengan
kecepatan minimal (1 ml/jam) untuk menjaga agar IV Catheter
tetap dalam kondisi siap/stand by.
1022. Untuk mengakhiri tekan tombol OFF.
RUMAH SAKIT
BERSALIN CARA MENGOPERASIONALKAN ALAT INFUSION PUMP
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
125/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
127
Unit Terkait 1023. Unit Perawatan Medikal Bedah (Dewasa & Anak).
1024. Unit Perawatan Intensif.
1025. Unit Perawatan Perinaristi.
1026. Unit Gawat Darurat.
1027. Unit Perawatan Kebidanan.
1028. Unit Pemeliharaan Alat Medik & Elektronika (PME).
Dokumen terkait :
1029. Kartu Pemeliharaan Alat.
1030. Formulir frekuensi penggunaan alat.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGHITUNG URINE PADA PERAWATAN BAYI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
126/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
128
Pengertian Suatu proses melakukan pengukuran urin secara akurat pada bayi.
Setiap bayi berkemih dengan cara menimbang pampers yang
digunakan oleh bayi.
Kebijakan Dilakukan oleh semua perawat bayi pada bayi dengan observasi
pernapasan, pemakaian foto terapi, dan terpasang infus.
1037. Pelaksanaan
1038. Perawat cuci tangan secara prosedural
1039. Memberikan alas pada timbangan
1040. Mengatur jarum di posisi angka 0 (nol)
1041. Menimbang pampers bersih untuk mengetahui berat
pampers untuk dijadikan patokan dalam pengukuran. Gram =
cc
1042. Menimbang pampers yang kotor catat jumlah yang
didapat.
1043. Membuang pampers pada tempatnya yang telah
ditentukan
1044. Perawat mencuci tangan
1045. Perawat menghitung jumlah urin
Berat pampers kotor.....g.....bersih....gr = ..... gr x 1 cc = .....cc
1046. Mendokumentasikan jumlah urin yang keluar dalam
dokumentasi keperawatan
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGHISAP LENDIR DENGAN MUCUS EKSTRAKTOR
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
127/5.1/04/09/09 00 1/1
129
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Kebijakan 1048. Semua bayi yang baru lahir harus segera dilakukan
penghisapan lendir dari hidung dan mulut.
1049. Lama penghisapan tidak boleh melebihi dari 10 detik.
Prosedur i. Persiapan
1. Baki plastik yang dialasi dengan duk steril.
2. Sarung tangan steril 1 pasang.
3. Mucus extractor.
4. Kasa steril.
ii. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan secara prosedural.
2. Mucus extraktor dibuka.
3. Perawat memakai sarung tangan.
4. Setelah kepala bayi lahir bersihkan mulut bayi dengan kasa
streril.
5. Ujung kateter yang lebih besar dan terbuka dipakai oleh
perawat yang akan menolong, sedangkan ujung kateter yang
lebih kecil dan tumpul berlubang dimasukkan ke mulut bayi.
6. Masukkan ujung kateter kemulut bayi atau hidung bayi.
7. Lakukan penghisapan lendir secara berhati- hati.
8. Usahakan tabung mucus extraktor menggantung agar cairan
dalam tabung tidak tersedot oleh perawat.
9. Setelah mulut dan hidung bayi bersih dari cairan/ lendir/
darah hentikan penghisapan.
10. Alat- alat dibersihkan.
11. Perawat cuci tangan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN IMD ( INISIASI MENYUSU DINI )
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
128/5.1/04/09/09 00 1/1
130
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Tujuan 1053. Bayi dapat beradaptasi di lingkungan luar rahim secara dini.
1054. Terbentuknya ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
Prosedur Pelaksanaan
1055. Ibu dijelaskan tindakan yang akan dilakukan.
1056. Setelah bayi dibersihkan dari air ketuban, darah dan vernix,
bayi dibedong dengan handuk atau kain flannel.
1057. Bayi didekapkan di dada dan perut ibu dengan posisi bayi
tengkurap.
1058. Keluarkan kolostrum dan oleskan disekitar putting dan areola
mamae.
1059. Mulut bayi didekatkan ke puting susu ibunya.
1060. Biarkan bayi mencari dan menghisap puting ibu.
1061. Anjurkan kepada ibunya untuk mendekap atau memeluk bayi.
1062. Setelah selesai bayi dirawat di kamar bayi.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENERIMA BAYI BARU DI RUANG OBSERVASI BAYI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
129/5.1/04/09/09 00 1/1
131
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
1068. Langkah-langkah
1069. Mencuci tangan.
1070. Menerima bayi.
1071. Memeriksa bayi (BB, Suhu, Tensi).
1072. Memakaikan peneng bayi (nama bayi, tanggal masuk,
PX, dokter anak, BB).
1073. Laki-laki peneng biru.
1074. Perempuan peneng pink.
1075. Membaca instruksi dokter anak yang merawat pada
ststus bayi.
1076. Melaksanakan isntruksi/terapi dr dokter anak yang
merawat dengan benar. Bila ada instruksi yang kurang jelas,
konfirmasikan lagi ke dokter anak yang merawat pasien
tersebut.
1077. Mencatat pasien baru masuk ke buku register ruang
observasi bayi.
1078. Mendokumen tindakan keperawatan dengan benar.
1079. Mencuci tangan.
Unit Terkait Ruang Rawat Inap Bayi Observasi.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENOLONG PASIEN BAYI DALAM KEADAAN KEJANG
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
130/5.1/04/09/09 00 1/1
132
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Kebijakan Dilakukan oleh semua perawat pada pasien bayi dengan kejang.
i. Penatalaksanaan:
0. Perawat mencuci tangan.
1. Awasi posisi bayi, posisikan bayi ditempat yang aman dan
nyaman.
2. Awasi arah kepala dan mata selama kejang.
3. Lepaskan pakaian bayi.
4. Awasi bayi selama kejang.
5. Pertahankan jalan napas.
6. Pasang infus, jika perlu.
7. Berikan oksigen, jika perlu.
8. Awasi status neurologi.
9. Awasi vital sign.
10. Observasi bayi setelah kejang.
11. Laporkan karakteristik kejang termasuk bagian tubuh,
aktivitas motorik, dan perkembangan kejang.
12. Dokumentasikan informasi tentang kejang.
13. Berikan pengobatan, jika perlu.
14. Berikan anti kejang, jika perlu.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENERIMA BAYI BARU DI RUANG BAYI
DUREN TIGA
133
No. Dokumen No. Revisi Halaman
131/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENERIMA BAYI BARU DI RUANG BAYI
DUREN TIGA
134
No. Dokumen No. Revisi Halaman
131/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENIMBANG BERAT BADAN BAYI
DUREN TIGA
135
No. Dokumen No. Revisi Halaman
132/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
1100. Pelaksanaan
1. Perawat/Bidan cuci tangan
2. Timbangan diberi pengalas yang siap untuk dipakai
a. Timbangan distel dengan angka penunjuk pada angka nol
b. Pakaian bayi dibuka, lalu bayi dibaringkan diatas timbangan
c.Berat badan dicatat
d. Bayi dirapikan kembali
e. Timbangan setiap habis pakai dilap dengan air savlon dan
dilap kering
f. Perawat/Bidan cuci tangan setelah melakukan tindakan
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGUKUR PANJANG BADAN BAYI
DUREN TIGA
136
No. Dokumen No. Revisi Halaman
133/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Kebijakan Semua perawat yang ada di ruang bayi untuk mengetahui adanya
kelainan pada bayi.
B. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan.
2. Alat pengukur disposible disiapkan.
1101. Bayi dibaringkan telentang tanpa dibedong dengan
kedua kaki diluruskan.
1102. Panjang badan diukur mulai dari ujung kepala sampai
ke tumit
1103. Hasilnya dicatat pada formulir riwayat kelahiran dan
catatan perawat.
1104. Bayi dirapikan.
1105. Alat–alat dirapikan.
1106. Perawat cuci tangan setelah melakukan tindakan.
137
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGUKUR LINGKAR KEPALA BAYI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
134/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Tujuan Untuk mengetahui lingkar kepala bayi lahir dan kelainan pada kepala.
Kebijakan Semua perawat bayi yang mendampingi persalinan pada saat bayi
lahir.
B. Pelaksanaan
1107. Perawat cuci tangan.
1108. Alat pengukur disposible disiapkan.
1109. Komunikasi dengan bayi.
1110. Lingkaran meteran disposible pada kepala bayi dari
dahi sampai belakang kepala.
1111. Hasilnya dicacat pada formulir riwayat kelahiran,
catatan perawat, grafik berat badan bayi dan buku bayi.
1112. Bayi dirapikan.
1113. Alat – alat dirapikan.
1114. Perawat cuci tangan setelah melakukan tindakan.
138
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGUKUR SUHU BAYI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
135/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Tujuan Mengetahui suhu klien dan dapat melakukan tindakan tepat bila
terjadi hipotermi dan hipertermi.
Kebijakan Dilakukan oleh perawat bayi pada bayi dalam keadaan panas.
1123. Pelaksanaan
1124. Alat dihubungkan dengan arus listrik yang sesuai.
1125. Hidupkan alat denagn menekan tombol ”on/power”.
1126. Penyambunag skin probe dipasang pada alat.
1127. Cuci tangan dengan baik.
1128. Buka popok bayi.
1129. Sensor skin probe dibersihkan dengan kapas alkohol/
alkohol swab.
1130. Daerah abdomen yang akan ditempel skin probe
dibersihkan dengan kapas alkohol / alcohol swab.
1131. Sensor skin probe ditempelkan diabdomen dengan
bagian logamnya menempel langsung kekulit bayi.
1132. Tutup sensor skin probe dengan cover skin probe fixasi
dengan plester hypo allergic.
1133. Atur suhu inkubator sesuai dengan umur/berat bayi
(cara manual) atau pakai sister ”servo control”.
1134. Suhu kulit otomatis timbul pada layar display.
1135. Catat suhu kulit tiap jam pada flow sheet dengan
warna biru/hitam.
139
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGUKUR PERNAFASAN BAYI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
136/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
1139. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Buka baju/popok bayi jika perlu
1140. Lihat gerakan naik turunnya perut bayi, hitung selama
1 menit penuh, perhatikan irama dan kedalaman pernapasan,
retraksi, sianosis, adanya apnea, cutis mermorata, apakah
klien sedang mendapat oksigen atau tidak
1141. Catat hasilnya pada formulir pengawasan khusus atau
flow sheet, normal frekuensi pernapasan 40 – 60 kali/menit
1142. Bayi dirapikan
1143. Alat – alat dirapikan
1144. Perawat cuci tangan setelah melakukan tindakan
140
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMELIHARA KEBERSIHAN MULUT PADA BAYI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
137/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
b. Pelaksanaan
1148. Alat – alat disiapkan
1149. Perawat cuci tangan
1150. Komunikasi dengan bayi
1151. Posisikan bayi dalam keadaan terlentang
1152. Buka mulut bayi, bersihkan mulut bayi dengan
menggunakan lidi kapas yang telah dibasahi dengan NaCl 0,9
%.
1153. Lakukan berulang–ulang dengan mengganti kapas lidi
basah sampai mulut bayi bersih
1154. Alat–alat dibersihkan
1155. Perawat cuci tangan setelah melakukan tindakan
141
RUMAH SAKIT
BERSALIN DUREN CARA MEMANDIKAN BAYI
TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
138/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
1167. Langkah-langkah
1168. Mencuci tangan.
1169. Menyiapkan peralatan mandi.
1170. Siapkan air hangat (36 derajat–37 derajat) / terasa
hangat disiku tangan ibu.
1171. Jaga suhu ruangan tetap hangat untuk menjaga
kehangatan suhu tubuh bayi.
1172. Lepaskan baju bayi secara bertahap.
1173. Mulai wajah, kepala, ke dada.
1174. Bersihkan mata dari luar kedalam.gunakan kapas yang
dibasahi
1175. Basuh kepala, wajah, leher, dada, lengan, punggung,
dan tungkai.perhatikan daerah lipatan.
1176. Sabuni kepala dan badan dengan menggunakan waslap
1177. Bilas denagn air sampai bersih, keringkan bayi dengan
handuk.
142
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMERIKSAAN COLOK ANUS
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
139/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Kebijakan Semua perawat yang ada di ruang bayi pada saat bayi lahir.
1187. Pelaksanaan
1188. Perawat cuci tangan
1189. Bayi diletakkan di meja tindakan
1190. Komunikasi dengan bayi
1191. Buka pakaian bayi
1192. Baringkan bayi telentang ke dua kakinya dipegang dan
diangkat ke atas
1193. Termometer diolesi dengan vaselin atau jelly
1194. Jika menggunakan jari kelingking gunakan sarung
tangan lalu diolesi dengan vaselin atau jelly
1195. Masukkan termometer /1 jari kelingking ke lubang anus
secara perlahan–lahan sepanjang 1-2 cm
1196. Bersihkan lubang anus dengan kapas cebok
1197. Hasilnya dicatat pada formulir riwayat kelahiran,
catatan perawat, dan buku bayi
1198. Bayi dirapikan
1199. Alat–alat dirapikan
1200. Perawat cuci tangan setelah melakukan tindakan
143
RUMAH SAKIT
BERSALIN PERAWATAN TALI PUSAT
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
140/5.1/04/09/09 00 1203. /1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
144
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBEDONG BAYI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
141/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
145
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYUSUI BAYI KE IBU
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
142/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Tujuan a. Untuk memperkenalkan air susu ibu sedini mungkin pada bayi.
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi.
c. Mempererat kontak batin antara ibu dan bayi.
d. Memberi keamanan dan kenyamanan pada bayi.
e. Mencegah infeksi pada bayi.
b. Langkah-langkah
1219. Perawat cuci tangan.
1220. Antarkan bayi ke ibu.
1221. Ibu diminta untuk cuci tangan.
1222. Ibu diberitahu tentang manfaat menyusui.
1223. Ibu diberitahu tentang cara menyusui yang baik dan
benar.
1224. Posisikan ibu dan bayi dalam posisi nyaman.
1225. Perawat cuci tangan.
146
Unit Terkait Ruang Rawat Inap Bayi
Ruang Rawat Inap Ibu
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBERIKAN ASI DENGAN SENDOK
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
143/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
147
Prosedur A. Persiapan Alat:
1228. Sendok.
1229. Kapas yang dibahasi air matang.
1230. Gelas atau wadah tempat susu perah.
1231. Celemek.
B. Persipan pasien :
Bayi dibedong
C. Pelaksanaan
1232. Ibu/perawat cuci tangan.
1233. Ibu/perawat duduk dengan memangku bayi dengan
posisi kepala bayi lebih tinggi.
1234. Punggung bayi dipegang dengan lengan.
1235. Letakkan celemek pada leher sampai dada bayi.
1236. Letakkan sendok yang sudah berisi ASI perah pada
mulut bayi dan biarkan bayi menghisap sendiri.
1237. Beri sedikit waktu untuk istirahat setiap bayi menelan.
1238. Bila bayi merasa cukup dia akan menutup mulut dan
tidak mau menghisapnya lagi, kalau jumlahnya tidak sesuai
dengan yang seharusnya berikan lebih banyak pada
pemberian berikutnya atau lebih sering.
1239. Bersihkan sisa ASI yang ada di sekitar mulut bayi
dengan menggunakan kapas yang dibasahi dengan air hangat
matang.
1240. Sendawakan bayi dengan memposisikan bayi berdiri di
dada yang memberikan minum sambil menepuk perlahan
punggung bayi.
1241. Rapikan bayi.
1242. Cuci tangan.
1243. Catat jumlah ASI yang diminum dan dokumentasikan
dalam catatan keperawatan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBERI MINUM BAYI DENGAN MENGGUNAKAN SONDE
DUREN TIGA LAMBUNG
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
148
Kebijakan Dilakukan oleh perawat yang bertugas di ruang bayi observasi.
1250. Pelaksanaan
1251. Alat–alat disiapkan dan dibawa disamping klien
1252. Perawat cuci tangan
1253. Bayi disiapkan kedalam posisi kepala lebih tinggi dari
badan
1254. Lakukan pengecekan posisi sonde dengan cara :
a. Memasukkan udara kedalam lambung 0,5–1 ml dengan
menggunakan spuit. Dan mendengarkan dengan stetoskop,
bila terdengar suara (posisi selang pipa lambung sudah
tepat)
b. Menghisap cairan lambung dengan spuit 3 ml
1255. Lakukan pengukuran residu lambung dengan cara
menghisap cairan lambung dengan spuit 3 ml
1256. Bila terdapat residu catat jumlah dan warnanya
1257. Bila jumlah residu sebanyak 50 % dari volume minum
dan berwarna kuning/hijau atau kemerahan, lapor ke dokter
untuk pemberian minum yang akan diberikan
1258. Bila residu sedikit dan berwarna putih, residu jangan
dibuang dan masukkan ke dalam lambung
1259. Pasang spuit 10 ml pada oangkal sonde
1260. Tuangkan susu kedalam spuit sesuai kebutuhan,
biarkan mengalir sendiri dan tidak boleh di dorong
1261. Bilas dengan air matang sampai sisa susu tidak ada
pada selang sonde
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBERI MINUM BAYI DENGAN MENGGUNAKAN SONDE
DUREN TIGA LAMBUNG
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
149
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBERSIHKAN INCUBATOR
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
145/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
150
Tujuan 1265. Alat tetap terjaga kebersihannya
1266. Alat dapat berfungsi secara optimal apabila dipergunakan
sewaktu-waktu
1267. Mencegah kerusakan alat
1268. Memperpanjang masa kerja atau produktifitas alat
Kebijakan 1269. Setiap perawat atau bidan harus dapat melakukan prosedur
pemeliharaan ambubag
1270. Pemeliharaan ambubag dilakukan sebelum dan sesudah
pemakaian
1271. Service distributor dilakukan secara berkala 6 bulan sekali
atau sewaktu-waktu diperlukan
1278. Langkah-langkah
1279. Perawat cuci tangan
1280. Perawat memakai sarung tangan
1281. Basahi alat dengan lap lembab. Kemudian pakai
deterjent kemudian diseka dengan lap lembab lalu keringkan
dengan lap kering
1282. Noda dibersihkan, dilap dengan lap lembab, lalu
dikeringkan dan ditata kembali
1283. Melepas sarung tangan
1284. Perawat cuci tangan
RUMAH SAKIT
BERSALIN MERUJUK BAYI KE RUMAH SAKIT LAIN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
146/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
151
Tujuan Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
Prosedur 1289. Indikasi bayi baru lahir yang perlu segera dirujuk
1290. Berat bayi sangat rendah yang perlu perawatan khusus
1291. Penyakit jantung (PJB) sianotik
1292. Sindrom gangguan pernapasan berat yang
memerlukan alat bantu pernapasan
1293. Bayi baru lahir dengan cacat bawaan yang perlu
segera dikoreksi
1294. Setelah diagnosa ditegakkan bayi dipersiapkan untuk segera
dirujuk antara lain :
1295. Pemberian cairan intra vena
1296. Pemberian zat asam yang adekuat
1297. Pemberian obat-obatan sesuai dengan penyakitnya
1298. Dirawat di dalam inkubator untuk menghindari
hipotermi, dll
1299. Diberi penjelasan kepada orang tuanya tentang penyakit yang
diderita bayinya yang memerlukan perawatan di RS lain
1300. Perawat ruangan menghubungi RS yang dituju untuk
konfirmasi tempat perawatan
1301. Bila tempat perawatan RS yang dituju telah pasti, dokter yang
merawat membuat surat rujukan kepad RS yang bersangkutan,
dengan melampirkan semua hasil pemeriksaan dan pengobatan
yang telah diberikan
1302. Perawat ruangan menghubungi bagian kendaraan untuk
penggunaan ambulans
1303. Pendamping pasien neonatus diatur oleh kepala perawat yang
saat itu bertugas Bila hal-hal tersebut di atas telah dipenuhi
segera dikirim ke RS yang dituju dengan menggunakan incubator
transportasi didampingi oleh perawat
1304. Diserah terimakan kepada perawat jaga RS yang dituju untuk
dirawat lebih lanjut
RUMAH SAKIT
BERSALIN MERUJUK BAYI KE RUMAH SAKIT LAIN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
146/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
152
Unit Terkait 1305. Ruang Rawat Inap Bayi
1306. Bagian Keuangan
1307. Bagian Rekam Medis
RUMAH SAKIT
BERSALIN MERAWAT JENAZAH BAYI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
147/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
153
Tujuan 1308. Membersihkan dan merapikan jenazah
1309. Memberikan rasa puas pada orang tua/keluarga bayi.
1318. Pelaksanaan
1319. Alat alat disiapkan
1320. Cuci tangan dengan baik
1321. Alat kedokteran dan alat kesehatan yang masih
menempel pada bayi dilepaskan. Bila disposible langsung
masukkan ketempat sampah dengan plastik kuning. Bila
reuseable rendam dengan larutan desinfektan.
1322. Komunikasi dengan bayi
1323. Jenazah bayi di lap
1324. Kelopak mata dirapatkan/ditutup
1325. Lubang hidung ditutup dengan kapas
1326. Mulut dirapatkan
1327. Atur posisi tangan bayi sesuai dengan agama yang
dianut oleh orang tua bayi
1328. Bungkus bayi dengan laken putih
1329. Bedong bayi dan izinkan orang tua untuk
menggendong/memeluknya.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MERAWAT JENAZAH BAYI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
147/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
154
Unit Terkait 1330. Ruang Rawat Inap Bayi
1331. Kamar Bersalin
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENILAIAN BAYI BARU LAHIR (APGAR SCORE )
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
148/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
155
Pengertian Memberikan penilaian yang tepat tentang keadaan neonatus
sesudah lahir, untuk menentukan derajat kegawat daruratan pada
menit pertama dan kelima.
Kebijakan Semua bidan yang memimpin atau mendampingi ibu saat bersalin
harus melakukan penilaian terhadap apgar score pada menit
pertama dan kelima setelah bayi lahir.
Prosedur 1334. Penilaian Apgar Score menit pertama dan menit kelima
meliputi :
1335. Jantung / denyut nadi
1336. Usaha nafas yang berhubungan dengan tangis bayi
1337. Tonus otot
1338. Reflek, misal : batuk, bersin pada sat dilakukan
penghisapan lendir
1339. Warna kulit
1340. Menyimpulkan hasil penilaian apgar score dalam bentuk .../...
1341. Mendokumentasikan hasil penilaian pada status bayi, buku
register, status ibu,surat keterangan lahir
1342. Melaporkan hasil kepada dokter
1. Jantung, Denyut nadi Tidak ada < 100 x/menit > 100 x/menit
(pulse)
2. Usaha Nafas Tidak ada Lemah Menangis kuat
156
4. Refleks (Grimace) Tidak ada Perubahan Bersin/batuk
mimic
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMASANGAN INFUS PADA BAYI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
149/5.1/04/09/09 00 1/3
157
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
B. Persiapan Pasien
1. Di informasikan kepada keluarga pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan
2. Persetujuan tindakan medik
3. Bayi dibedong
4. Lampu sorot diarahkan ke daerah yang akan dipasang
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMASANGAN INFUS PADA BAYI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
149/5.1/04/09/09 00 2/3
158
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMASANGAN INFUS PADA BAYI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
149/5.1/04/09/09 00 3/3
159
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR BAYI ATAU INKUBATOR
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
150/5.1/04/09/09 00 1/1
160
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
b. Pelaksanaan
c. Waktu Pelaksanaan
1351. Pada waktu akan menerima pasien baru
1352. Setelah klien pulang/meninggal
1353. Setelah pembersihan besar sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan
a. Cara Pelaksanaan
1. Peralatan didekatkan ke inkubator
2. Sprei dipasang dan bagian sisi-sisinya dimasukkan ke
bawah kasur
3. Pasang perlak/underpad
4. Kain pengalas/popok dipasang di atas perlak/underpad
5. Inkubator dihidupkan/dinyalakan
6. Seting inkubator disesuaikan dengan suhu bayi
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMASANGAN TERAPI BL ATAU FOTO TERAPI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
151/5.1/04/09/09 00 1/2
161
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Prosedur b. Indikasi
Foto terapi dilakukan bila kadar bilirubin indirek sudah mencapai
setengah dari indeks tranfusi tukar
c. Persiapan
1354. Orang tua, jelaskan tentang tindakan yang akan
dilakukan, tujuan dan kegunaan foto terapi
1355. Alat foto terapi siap pakai
1356. Lingkukan dipertahankan suhu kamar 28-30 ºC
1357. Klien/bayi
1358. Perawat cuci tangan
1359. Lepaskan baju dan popok bayi
1360. Pastikan suhu bayi dalam batas normal
1361. Timbamg berat badan bayi
1362. Pasang plester non alergi dipelipis kanan dan kaki
1363. Pasang penutup mata dengan bahan yang tidak
tembus sinar, tempelkan plester penutup mata, daerah
genetalia tidak harus ditutup. Penutup mata dapat juga
menggunakan eye protector.
a. Pelaksanaan
1364. Baringkan bayi dibawah foto terapi dengan jarak 40-60
cm
1365. Hidupkan lampu foto terapi
1366. Catat tanggal dan awal penggunaan foto terapi,
pencatatan dilakukan berkesinambungan
1367. Observasi warna kulit tiap 8 jam, catat warna dan
keadaan kulit
1368. Ubah posisi tidur, terlentang/tengkurap tiap 3 jam
1369. Monitor suhu untuk mencegah hipertermia
1370. Cukupi kebutuhan cairan klien
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMASANGAN TERAPI BL ATAU FOTO TERAPI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
151/5.1/04/09/09 00 2/2
162
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMBERHENTIAN FOTO TERAPI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
152/5.1/04/09/09 00 1/1
163
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Prosedur 1. Indikasi
Kadar bilirubin serum kurang dari 12 mg/dl untuk bayi cukup
bulan dengan berat badan diatas 3000 gr, dan kurang bulan
dengan berat badan kurang dari 2500 gr
2. Persiapan
Gunakan alkohol swab untuk melepaskan plester kalau perlu
3. Pelaksanaan
1. Kedua orang tua diberitahu
2. Cuci tangan
3. Matikan lampu foto terapi
4. Lepaskan penutup mata dengan hati-hati kalau perlu
gunakan/melepaskan plester dipelipis kanan dan kiri
5. Menilai keadaan kulit dan mata bayi
6. Pakaikan baju dan popok kalau perlu dibedong
7. Catat di flow sheet/pengawasan khusus : tanggal, jam, foto
terapi distop dan lamanya terapi sinar
8. Catat tanggal, jam dan jumlah pemakaian lampu foto terapi di
format yang telah disediakan
9. Cuci tangan
10. Kembalikan alat foto terapi ke tempatnya
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMAKAIAN OXYHOOD
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
153/5.1/04/09/09 00 1/1
164
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Kebijakan Dilakukan oleh semua perawat sesuai dngan instruksi dari dokter
anak.
B. Penatalaksanaan:
1381. Perawat mencuci tangan
1382. Perawat memasang selang O2 ke tabung oksigen
1383. Perawat menyambung selang O2 ke oxyhood
1384. Perawat memposisikan oxyhood pada kepala sampai
ke bagian leher bayi
1385. Perawat memberikan O2 sesuai dengan instruksi
dokter anak
1386. Perawat mencuci tangan
1387. Perawat mendokumentasikan tindakan pemasangan
oxyhood
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENGGUNAAN ALAT GDS
DUREN TIGA
165
No. Dokumen No. Revisi Halaman
154/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
1396. Penatalaksanaan
1397. Perawat mencuci tangan
1398. Masukkan Accu check active pada bagian alat
glucotrend
1399. Nyalakan mesin glukotrend
1400. Glucotrend akan mengeluarkan angka, cocokkan
angka dengan angka kode pada accu check
1401. Setelah kode angka timbul pada layar glucotrend
masukkan stik accu check sesuai dengan arah panah aktif
1402. Pada layar monitor kade angka tersebut akan hilang
dan alat siap digunakan
1403. Teteskan darah pada bagian stik (accu check active)
pada bagian yang berwarna orange
1404. Setelah itu tunggu sesaat, hasil pemeriksaan gula
darah akan timbul
1405. Matikan alat glucotrend
1406. Lepaskan accu check active
1407. Rapikan alat
1408. Catat hasil pemeriksaan gula darah pada
dokumentasi tindakan keperawatan
1409. Perawat mencuci tangan
166
RUMAH SAKIT
BERSALIN PIJAT BAYI PADA BAYI CUKUP BULAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
155/5.1/04/09/09 00 1/5
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
167
RUMAH SAKIT
BERSALIN PIJAT BAYI PADA BAYI CUKUP BULAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
155/5.1/04/09/09 00 2/5
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
168
RUMAH SAKIT
BERSALIN PIJAT BAYI PADA BAYI CUKUP BULAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
155/5.1/04/09/09 00 3/5
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
169
RUMAH SAKIT
BERSALIN PIJAT BAYI PADA BAYI CUKUP BULAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
155/5.1/04/09/09 00 4/5
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN PIJAT BAYI PADA BAYI CUKUP BULAN
DUREN TIGA
170
No. Dokumen No. Revisi Halaman
155/5.1/04/09/09 00 5/5
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN PIJAT BAYI PADA BAYI PREMATUR
DUREN TIGA
171
No. Dokumen No. Revisi Halaman
156/5.1/04/09/09 00 1/3
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN PIJAT BAYI PADA BAYI PREMATUR
DUREN TIGA
172
No. Dokumen No. Revisi Halaman
156/5.1/04/09/09 00 2/3
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
173
RUMAH SAKIT
BERSALIN PIJAT BAYI PADA BAYI PREMATUR
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
156/5.1/04/09/09 00 3/3
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
174
RUMAH SAKIT
BERSALIN MERAWAT PAYUDARA PADA IBU NIFAS
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
157/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan Dilakukan oleh bidan dan perawat pada pasien setelah melahirkan
untuk merawat payudara dan memperlancar pengeluaran ASI.
1506. Pelaksanaan
1507. Bidan/perawat mencuci tangan
1508. Menutup tirai/korden tempat tidur
1509. Menganjurkan pasien membuka pakaian atas dan bra
1510. Meletakkan handuk melintang di bawah payudara
pasien
1511. Melicinkan tangan dengan minyak/baby oil
1512. Menempatkan kedua telapak tangan diantara kedua
buah dada pasien
1513. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kanan
dengan tangan kanan, 3 jari tangan yang berlawanan membuat
gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara
berakhir pada puting susu (setiap payudara minimal 2x)
1514. Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua
payudara, urutlah payudara dan lepaskan kedua payudara
perlahan-lahan (lakukan gerakan ini 30x)
1515. Sokong payudara dengan satu tangan, sedangkan
tangan lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dan tepi
kearah puting susu (lakukan 30x)
1516. Merangsang payudara dengan air hangat dan air
dingin secara bergantian selama 5 menit untuk setiap payudara
1517. Payudara dibersihkan dan dikeringkan dengan handuk
1518. Mengenakan bra pada pasien
1519. Membuka tirai/korden tempat tidur
1520. Membersihkan dan mengembalikan alat-alat
1521. Bidan/perawat mencuci tangan.
175
Unit Terkait Ruang Rawat Inap Ibu
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMINDAHKAN PASIEN INPARTU KE KAMAR BERSALIN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
158/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
1526. Pelaksanaan
1. Pasien diperiksa dalam, bila pembukaan 6-7 cm segera lapor
dokter dan mempersiapkan pasien untuk dipindah ke kamar
bersalin.
2. Informasikan terlebih dahulu pada pasien dan keluarga bahwa
ibu akan dipindahkan ke kamar bersalin.
3. Informasikan ke kamar bersalin bahwa akan memindahkan
pasien inpartu dan hasil pemeriksaan terakhir.
4. Bidan kamar bersalin menyiapkan tempat tidur bersalin dan
segala persiapannya.
5. Bila kamar bersalin sudah siap segera pindahkan pasien.
6. Serah terima pasien lengkap:
1527. Riwayat kesehatan pasien.
1528. Keadaan umum ibu saat inpartu.
1529. Hasil pemeriksaan laboratorium dan CTG.
1530. Kemajuan persalinan: His, BJF dan PD terakhir.
1. Serahkan status pasien dan perlengkapan ibu.
176
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMINDAHKAN PASIEN INPARTU KE KAMAR BERSALIN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
158/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
177
MEMINDAHKAN PASIEN KE KAMAR BERSALIN
RUMAH SAKIT
BERSALIN
DUREN TIGA No. Dokumen No. Revisi Halaman
159/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
1541. Pelaksanaan
1542. Perawat/bidan cuci tangan.
1543. Informasikan Ke kamar bersalin bahwa akan
memindahkan pasien.
1544. Bila kamar berlasin sudah siap,pasien dipindahkan
ke kaberdengan menggunakan brankard/kursi dorong
1545. Serah terima pasien meliputi ku pasien, riwayat
kesehatan pasien.
1546. Serah terima status meliputi kelengkapan
status,instruksi yang telah dilaksanakan dan instruksi yang
belum dilaksanakan, pemeriksaan yang sudah dilakukan.
1547. Pasien yang telah dipindahkan ke kamar bersalin
merupakan tanggung jawab dari perawat/bidan kamar
bersalin.
1548. Informasikan kepada keluarga bahwa pasien
dipindahkan ke kamar bersalin.
178
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN VAGINAL TOILET
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
160/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
Kebijakan Dilakukan oleh dokter dan bidan/perawat yang bertugas pada pasien
perdarahan kehamilan dan keputihan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
179
Prosedur A. Persiapan Alat
1555. Tempat tidur.
1556. Penyangga kaki.
1557. Perlak/Underpad.
1558. Spekulum.
1559. Kapas lidi.
1560. Kasa.
1561. Tampon tang.
1562. Sarung tangan steril.
1563. Larutan NaCl.
1564. Betadine.
1565. Kapas sublimat.
B. Pelaksanaan
1566. Cuci tangan.
1567. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada
pasien.
1568. Mempersilahkan pasien membuka pakaian bagian
bawah dan tidur dalam posisi litotomi.
1569. Memakai sarung tangan.
1570. Membersihkan bagian luar vulva dengan kapas
sublimat.
1571. Memasang spekulum pada pasien.
1572. Menyemprotkan NaCl pada liang vagina pasien.
1573. Membersihkan larutan NaCl dengan kapas lidi/kassa
dengan menggunakan tampon tang.
1574. Jika terdapat perdarahan, oleskan betadine pada
porsio dengan menggunakan kapas lidi/kassa dengan tampon
tang.
1575. Melepas spekulum.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN VAGINAL TOILET
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
160/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
180
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENGANTARKAN PASIEN TDC PULANG KE BIDAN YANG
DUREN TIGA MERUJUK
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
181
Kebijakan Dilakukan oleh perawat pada pasien kiriman bidan saat mengantar
pasien kembali ke bidan.
B. Pelaksanaan
1593. Perawat mengisi buku pengantar pulang ke bidan,
lembaran kembali ke bidan, dan pesanan pulang.
1594. Perawat mempersiapkan tas yang berisi SKL, resume
medis, dan obat-obatan pasien untuk diserahkan ke bidan.
1595. Perawat menyiapkan pasien dan bayi dalam keadaan
rapi.
1596. Perawat menghubungi sopir ambulance untuk
mengantar pasien ke bidan.
1597. Pasien diantar dengan ambulance oleh perawat dari
Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga.
1598. Perawat RSBDT operan keadaan pasien dan obat-
obatan,dan menyerahkan kuitansi pembayaran ke bidan.
1599. Bidan menandatangani buku pengantar pulang
sebagai bukti telah melakukan operan.
1600. Perawat RSBDT dan sopir ambulance kembali ke
RSBDT.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBERIKAN O2 RUANGAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
162/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
b. Pelaksanaan:
c.Perawat cuci tangan.
d. Cek oksigen lalu sambungkan selang oksigen dengan
kanulnya dan hubungkan dengan saluran oksigen pada flow
meter.
e. Buka kembali flow meter sesuai dnegan jumlah oksigen yang
dibutuhkan (1-6 lt/mnt).
f. Rasakan pada bagian punggung tangan/pipi.
g. Kemudian tes juga dengan memasukkan ujung kanul pada air
matang sampai terlihat gelembungnya.
h. Pasang cabang kanul pada lubang hidung bayi dengan cara
melingkari kepala atau diselipkan pada daun telinga.
i. Periksa kanul tiap 6-8 jam.
j. Kaji cuping, mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran
oksigen tiap 6-8 jam.
k.Catat kecepatan aliran oksigen, waktu pemasangan, alat bantu
nafas yang digunakan dan respon pasien.
l. Cuci tangan setelah tindakan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN VULVA HYGIENE
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
163/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
183
Kebijakan Semua bidan/perawat yang melakukan tindakan keperawatan
maternitas harus sesuai dengan standar prosedur yang berlaku.
B. Pelaksanaan
1608. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan langkah-
langkah yang akan dilakukan.
1609. Pintu dan tirai ditutup.
1610. Perawat mencuci tangan.
1611. Pakaian pasien bagin bawah dibuka.
1612. Pengalas dipasang dibawah bokong pasien.
1613. Perawat memakai sarung tangan.
1614. Dengan tangan kirinya perawat membuka vulva
dengan kapas savlon.
1615. Tangan kanan mengambil kapas savlon dengan pinset,
selanjutnya bersihkan vulva dari atas ke bawah, dimulai dari
labia mayora ke labia minora, kapas kotor dibuang ke dalam
bengkok. Demikian dilakukan beberapa kali sampai vulva
bersih.
1616. Setelah selesai, pasien dirapikan dan posisinya diatur
kembali agar pasien merasa nyaman.
1617. Peralatan dibersihkan dan dikembalikan ke tempat
semula.
1618. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMY
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
164/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
184
Kebijakan Semua bidan/perawat yang melakukan tindakan keperawatan
maternitas harus sesuai dengan standar prosedur yang berlaku.
B. Persiapan Pasien
Pasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan dan jaga
privacy pasien.
C. Pelaksanaan
1631. Alat-alat disiapkan dan didekatkan pada pasien.
1632. Pintu, jendela/tirai ditutup.
1633. Perawat mencuci tangan.
1634. Pakaian bawah pasien dibuka.
1635. Pasang perlak/underpad dibawah bokong.
1636. Pembalut kotor dibuang di tempat sampah medis.
1637. Pakai sarung tangan dan lakukan vulva hygiene
dengan kapas savlon.
1638. Daerah perineum dan anus dibersihkan.
1639. Kompres luka episiotomy dengan kassa betadine
peras kering
1640. Sarung tangan dilepas.
1641. Perawat mencuci tangan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MELAKUKAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMY
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
164/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
185
RUMAH SAKIT
BERSALIN RESUSITASI JANTUNG PARU PADA BAYI DAN ANAK
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
165/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
186
Kebijakan Setiap petugas kesehatan di lingkungan ruang perawatan anak
harus dapat melakukan resusitasi jantung paru dasar (Basic Life
Support) pada kondisi pasien yang mengalami respiratory arrest.
RUMAH SAKIT
BERSALIN RESUSITASI JANTUNG PARU PADA BAYI DAN ANAK
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
165/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
187
Prosedur 1657. Mengembalikan Denyut Jantung dan Sirkulasi
1658. Kaji denyut jantung bayi dengan palpasi arteri
brachialis. Jika ditemukan pulse, lanjutkan memberi
pernafasan buatan tetapi jangan lakukan kompresi jantung.
1659. Jika tidak ada pulse, lakukan kompresi jantung pada
bayi dengan menempatkan kedua telapak tangan di belakang
toraks dan menekan sternum ke belakang menggunakan
kedua ibu jari dengan cara yang ritmis. Atau gunakan kedua
jari (tengah dan manis) untuk menekan sternum paling sedikit
100 kompresi/menit.
1660. Hembuskan satu tiupan pernapasan setiap 5
kompresi.
RUMAH SAKIT
BERSALIN KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PERAWAT DAN STAF MEDIS
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
166/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal Terbit
15-09-2009
188
dalam perawatan di rumah sakit melalui pemberian informasi yang
tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima
pesan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENURUNKAN RISIKO PASIEN CIDERA AKIBAT JATUH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
167/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
B. Pelaksanaan
1675. Lakukan pengkajian dengan mengidentifikasi faktor
resiko pasien cidera dengan skala Morce.
1676. Identifikasi faktor risiko penggunaaan obat-oabatan
yang sering meningkatkan risiko pasien jatuh (obat sedative,
hypnotic, analgesic, psikotropik , anti depresan, laxative dan
diuretic).
1677. Lakukan mobilisasi pasien sesuai SOP (protokol) yang
telah ditetapkan, (memindahkan pasien dari tempat tidur, kursi
roda, stretcher).
1678. Penuhi permintaan bell pasien terhadap kebutuhan
makanan, cairan, dan kebutuhan eleminasi sesegera
mungkin.
1679. Tingkatkan pemenuhan pola tidur normal pasien.
1680. Komunikasikan faktor risiko pasien jatuh pada pasien,
keluarga dan ingatkan pasien untuk pencet bel bila
memerlukan bantuan perawat.
1681. Gunakan istrumen yang sahih (valid) serta dapat
dipercaya (reliable) untuk memprediksi faktor risiko pasien
jatuh.
1682. Berikan pengertian pada pasien dan keluarga untuk
memahami faktor risiko karena perubahan tingkat
ketergantungan, gangguan adaptasi terhadap perubahan
lingkungan, perubahan daya ingat, perubahan sensorik,
perubahan motorik serta gangguan komunikasi.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENURUNKAN RISIKO PASIEN CIDERA AKIBAT JATUH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
167/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMAKAIAN CTG
DUREN TIGA (CARDIO TOCO GRAFI )
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMELIHARAAN CTG
DUREN TIGA (CARDIO TOCO GRAFI )
192
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan 1700. Setiap perawat atau bidan harus dapat melakukan prosedur
pemeliharaan CTG.
1701. Pemeliharaan CTG dilakukan sebelum dan sesudah
pemakaian.
1702. Service distributor dilakukan secara berkala 6 bulan sekali
atau sewaktu-waktu diperlukan.
.
Prosedur A. Persiapan alat
1703. spons
1704. sabun
1705. air
1706. lap kering
1707. Sarung tangan
B. Langkah-langkah pemeliharaan
1708. Lepas interkonecting listrik
1709. Diamkan selama 30 menit untuk mendinginkan
1710. Pakai sarung tangan
1711. Basahi alat dengan lap lembab. Kemudian pakai
deterjent kemudian diseka dengan lap lembab lalu keringkan
dengan lap kering
1712. Noda pada probe dibersihkan dari jelly ,kabel-kabel
dilap dengan lap lembab,lalu dikeringkan digulung dan ditata
kembali
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMBERSIHKAN INCUBATOR
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
170/5.1/04/09/09 00 1/1
193
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan 1717. Setiap perawat atau bidan harus dapat melakukan prosedur
pemeliharaan ambubag.
1718. Pemeliharaan ambubag dilakukan sebelum dan sesudah
pemakaian.
1719. Service distributor dilakukan secara berkala 6 bulan sekali
atau sewaktu-waktu diperlukan.
.
Prosedur A. Persiapan alat
1720. Spons
1721. Sabun
1722. Air
1723. Lap kering
1724. Sarung tangan
B. Langkah-langkah
1725. Perawat cuci tangan
1726. Perawat memakai sarung tangan
1727. Basahi alat dengan lap lembab. Kemudian pakai
deterjent kemudian diseka dengan lap lembab lalu keringkan
dengan lap kering
1728. Noda dibersihkan, dilap dengan lap lembab,lalu
dikeringkan dan ditata kembali
1729. Melepas sarung tangan
1730. Perawat cuci tangan
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMAKAIAN BED SIDE MONITOR
DUREN TIGA
194
No. Dokumen No. Revisi Halaman
171/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-092009
Kebijakan Alat ini dipakai pada pasien yang mau dilakukan tindakan
pembedahan atau pasien dengan observasi ketat.
Prosedur A. Pelaksanaan
1738. Cek kondisi bed side monitor fungsi maupun
kelengkapannya.
1739. Setelah pasien dilakukan pembiusan pastikan pasien
dalam posisi nyaman.
1740. Pasang manset Tekanan darah salah satu lengan
yang tidak terpasang iv kateter.
1741. Pasang oksimetri pada ujung jari pada tangan yang
tidak ada viksasi manset.
1742. Pasang elektrode EKG pada lokasi intercostal apek
kiri dan kanan jantung dan distal kiri jantung.
1743. Pasang kabel elektrode pada elektrode EKG sesuai
lokasi : merah (R) kanan atas,kuning (L) kiri atas,dan hijau di
bagian kiri bawah.
1744. Lakukan perekaman monitoring setiap 5 menit sekali
pada tekanan darah.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMELIHARAAN BED SIDE MONITOR
DUREN TIGA
195
No. Dokumen No. Revisi Halaman
172/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan 1751. Setiap perawat atau bidan harus dapat melakukan prosedur
pemeliharaan bed side monitor.
1752. Pemeliharaan bed side monitor dilakukan sebelum dan
sesudah pemakaian.
1753. Service distributor dilakukan secara berkala 6 bulan sekali
atau sewaktu-waktu diperlukan.
.
Prosedur A. Persiapan alat
1754. spons
1755. sabun
1756. air
1757. lap kering
1758. Sarung tangan
B. Langkah-langkah pemeliharaan
1759. Lepas interkonecting listrik
1760. Diamkan selama 30 menit untuk mendinginkan
1761. Pakai sarung tangan
1762. Basahi alat dengan lap lembab. Kemudian pakai
deterjent kemudian diseka dengan lap lembab lalu keringkan
dengan lap kering
1763. Noda pada probe dibersihkan dari jelly ,kabel-kabel
dilap dengan lap lembab,lalu dikeringkan digulung dan ditata
kembali
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMAKAIAN EKG (ELEKTRO CARDIO GRAM)
DUREN TIGA
196
No. Dokumen No. Revisi Halaman
173/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan Semua perawat dan bidan wajib mengetahui dan mengerti cara
mengoprasionalkan EKG
1777. Pelaksanaan :
1778. cuci tangan secara prosedural sebelum melakukan
tindakan
1779. beritahu mengenai hal-hal yang akan dilakukan.
1780. Lepaskan baju pasien
1781. Atur posisi pasien,dengan posisi telentang
1782. Oleskan jelly pada bagian dada pasien dan pada kedua
pergelangan tangan dan kaki.
1783. Pasang kabel-kabel EKG sesuai tempatnya di dada dan
pergelangan tangan dan kaki pasien yang sudah diolesi jelly.
1784. Sambungkan kabel ke sumber listrik.
1785. Pasang kabel ke pasien sesuai dengan tempatnya.
1786. Tekan tombol ON/OFF, lalu lihat layar, tunggu sampai
HR muncul dan terlihat terang.
1787. Tekan mode untuk menentukan automatis.
1788. Tekan tombol lead hingga muncul di layar Lead I.
197
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMAKAIAN EKG (ELEKTRO CARDIO GRAM)
DUREN TIGA
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
198
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMELIHARAAN INFUS PUMP
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
174/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan 1801. Setiap perawat atau bidan harus dapat melakukan prosedur
pemeliharaan infuse pump.
1802. Pemeliharaan infuse pump dilakukan sebelum dan sesudah
pemakaian.
1803. Service distributor dilakukan secara berkala 6 bulan sekali
atau sewaktu-waktu diperlukan.
.
Prosedur A. Persiapan alat
1804. spons
1805. sabun
1806. air
1807. lap kering
1808. Sarung tangan
B. Langkah-langkah pemeliharaan :
1809. Lepas interkonecting listrik
1810. Diamkan selama 30 menit untuk mendinginkan
1811. Pakai sarung tangan
1812. Basahi alat dengan lap lembab. Kemudian pakai
deterjent kemudian diseka dengan lap lembab lalu keringkan
dengan lap kering
1813. Noda pada probe dibersihkan dari jelly ,kabel-kabel
dilap dengan lap lembab,lalu dikeringkan digulung dan ditata
kembali
Unit Terkait 1814. Kamar Bersalin
1815. UGD
1816. Rawat Jalan
1817. Ruang Rawat Inap Ibu
199
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMAKAIAN USG 4 DIMENSI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
175/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Prosedur Pelaksanaan
1824. Melakukan cuci tangan prosedural
1825. Pasang sampiran
1826. Beri tahu kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
1827. Atur posisi pasien dengan terlentang
1828. Tekan tombol on/ off pada CPU
1829. Tekan tombol on/off pada USG ( lampu yang
berwarna merah akan mati )
1830. Tunggu kurang lebih 1-2 menit,sampai layar menunjuk
gambar
1831. Setelah layar menyala tekan freez
1832. Dokter melakukan tindakan
1833. Setelah tindakan rapihkan pasien, rapihkan
alat,matikan alat
1834. Cuci tangan perosedural
200
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMELIHARAAN USG 4 DIMENSI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
176/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan 1839. Setiap perawat atau bidan harus dapat melakukan prosedur
pemeliharaan USG 4 dimensi.
1840. Pemeliharaan USG 4 dimensi dilakukan sebelum dan
sesudah pemakaian.
1841. Service distributor dilakukan secara berkala 6 bulan sekali
atau sewaktu-waktu diperlukan
.
Prosedur A. Persiapan alat
1842. spons
1843. sabun
1844. air
1845. lap kering
1846. Sarung tangan
B. Langkah-langkah pemeliharaan :
1847. Pakai sarung tangan
1848. Basahi alat dengan lap lembab. Kemudian pakai
deterjent kemudian diseka dengan lap lembab lalu keringkan
dengan lap kering
1849. Noda dibersihkan, dilap dengan lap lembab,lalu
dikeringkan dan ditata kembali
201
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMAKAIAN ENDOSCOPY THT
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
177/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
B. Langkah-langkah :
1859. Cuci tangan secara prosedural
1860. Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan
dilakukan
1861. Surat persetujuan tindakan medik
1862. Pasang sampiran
1863. Atur posisi pasien fowler
1864. Nyalakan tv monitor
1865. Sambungkan kamera system ke scope
1866. Sambungkan kabel dengan scope
1867. Tes fokus dengan tulisan atau gambar
1868. Tindakan dilakukan oleh dokter
1869. Setelah selesai tindakan kemudian rapihkan alat dan
rapihkan pasien
1870. Buka sarung tangan
1871. Cuci tangan
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMELIHARAAN ENDOSCOPY THT
DUREN TIGA
202
No. Dokumen No. Revisi Halaman
178/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan 1876. Setiap perawat atau bidan harus dapat melakukan prosedur
pemeliharaan alat endoscopy.
1877. Pemeliharaan alat endoscopy dilakukan sebelum dan
sesudah pemakaian.
1878. Service distributor dilakukan secara berkala 6 bulan sekali
atau sewaktu-waktu diperlukan.
.
Prosedur A. Persiapan alat
1879. spons
1880. Larutan enduzem atau sidezem
1881. Wadah atau kom besar
1882. air
1883. lap kering
1884. Sarung tangan
B. Langkah-langkah pemeliharaan :
a. Pakai sarung tangan
b. Rendam alat endoscopy dengan endozem atau sidezem 1 :
200 selam 3-5 menit dengan larutan hangat 30-40°C
c. Cuci alat dan bilas di dalam air mengalir
d. Keringkan alat simpan pada tempat yang telah disediakan
e. Lepas sarung tangan
1885. Cuci tangan secara prosedural
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMAKAIAN INHALASI NEBULIZER
DUREN TIGA
203
No. Dokumen No. Revisi Halaman
179/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
B. Langkah-langkah
a. Siapkan alat inhalasi dan alat yang akan digunakan
b. Pasien diberitahu tindakan yang akan dilakukan
c. Mengkaji prekwensi, jumlah dan kedalaman pernafasan dan
bersihan jalan nafas pasien.
d. Cuci tangan prosedural
e. Memakai sarung tangan
f. Masukkan obat inhalasi ke dalam wadah yang tersedia pada
masker nebulizer
g. Hubungkan alat dengan oulet listrik
h. Tekan tombol ON untuk mengaktifkan alat
i. Pasangkan masker nebulizer kepada pasien antara dagu dan
pangkal hidung
j. Setelah obat inhalasi, tekan tombol OFF untuk menonaktifkan
alat
k. Lepaskan alat dari outlet listrik
l. Lepaskan masker nebulizer, bersihkan dengan air mengalir
m. dan sabun, keringkan dan simpan di menja pasien
n. Bersihkan alat nebulizer, simpan pada tempatnya
o. Sarung tangan dibuka
p. Cuci tangan secara prosedural
q. Mengkaji prekwensi, jumlah dan kedalaman pernafasan dan
bersihan jalan nafas pasien.
r. Mendokumentasikan tindakan kedalam form pelaksaan
keperawatan
204
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMELIHARAAN INHALASI NEBULIZER
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
180/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan 1897. Setiap perawat atau bidan harus dapat melakukan prosedur
pemeliharaan nebulezer.
1898. Pemeliharaan nebulezer dilakukan sebelum dan sesudah
pemakaian.
1899. Service distributor dilakukan secara berkala 6 bulan sekali
atau sewaktu-waktu diperlukan.
.
B. Langkah-langkah pemeliharaan :
1905. Lepas interkonecting listrik
1906. Diamkan selama 30 menit untuk mendinginkan
1907. Pakai sarung tangan
1908. Basahi alat dengan lap lembab. Kemudian pakai
deterjent kemudian dicuci dengan lap lembab lalu keringkan
dengan lap kering
1909. Kabel-kabel dilap dengan lap lembab,lalu dikeringkan
digulung dan ditata kembali
205
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMAKAIAN INFANT WARMER
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
181/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan 1910. Alat ini hanya dipergunakan khusus di kamar bedah dan di
kamar bersalin.
1911. Setiap bayi lahir baik di kamar bedah maupun kamar bersalin
harus dihangatkan dalam infant warmer.
1912. Setiap perawat baik di kamar bersalin maupun di kamar
bedah harus mampu mengoprasionalkan infant warmer sesuai
dengan prosedur yang berlaku di RSBDT.
206
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMELIHARAAN INFANT WARMER
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
182/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan 1927. Setiap perawat yang bertugas di kamar operasi harus dapat
melakukan prosedur pemeluharaan infant warmer.
1928. Pemeliharaan infant warmer itu dilakukan sebelum dan
sesudah pemakaian.
1929. Service distributor dilakukan secara berkala 6 bulan sekali
atau sewaktu-waktu diperlukan.
207
Prosedur A. Persiapan alat
1930. spons
1931. prisept
1932. sabun
1933. air
1934. lap kering
1935. Sarung tangan
B. Langkah-langkah pemeliharaan :
1936. Lepas interkonecting listrik
1937. Diamkan selama 30 menit untuk mendinginkan
1938. Pakai sarung tangan
1939. Buat larutan prisep 0,5gr : 1000 (...%)
1940. Keluarkan spon bed infant dan papan alas
1941. Basahi spons dengan larutan prisep
1942. Mulai pembersihan dengan menyeka bagian atas
infant mulai dari yang bersih ke bagian terkontaminasi yaitu
dari mulai lampu baru ke bagian badan,alat yang terbuat dari
kaca dipersihkan dengan dengan lap lembab dengan diseka
dengan deterjen dibilas dengna lap lembab lalu dikeringkan
dengan lap kering
1943. Noda-noda dihilangkan,alat-alat infant warmer setelah
dibersihkan disusun kembali lalu ditutup dengan kain bersih
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMELIHARAAN INFANT WARMER
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
182/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN SISTEM EVALUASI BIMBINGAN KLINIK
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
183/5.1/04/09/09 00 1/1
208
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
a. Pelaksanaan :
1951. Evaluasi dilaksanakan secara kontinyu selama praktik
dengan menggunakan format laporan harian.
1952. Penilaian sikap dilakukan setiap pergantian ruangan
dengan format penilaian sikap.
1953. Penilaian tindakan dilakukan sesuai dengan daftar tilik
tindakan.
1954. Batas nilai kelulusan adalah 3.00 (B).
1955. Menilai hasil seminar individu dari masing-masing
kasus yang dibuat, yaitu Asuhan kebidanan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, bayi baru lahir serta akseptor KB.
RUMAH SAKIT
BERSALIN TATA TERTIB PRAKTIK MAHASISIWA DAN SANKSI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
184/5.1/04/09/09 00 1/2
209
Tanggal terbit
15-09-2009
Prosedur Aktifitas
Yang harus dikerjakan oleh mahasiswi saat praktek
1. Mengobservasi semua tindakan keperawatan,
medis dan kebidanan.
2. Melakukan pengamatan kasus kelompok melalui
pengkajian status klien mulai dari pasien masuk
sampai dengan keluar RS.
3. Melakukan pengamatan kasus secara individu
melalui pengkajian status klien dengan bimbingan
mulai dari pasien masuk sampai dengan keluar RS.
4. Melakukan presentasi kasus secara kelompok.
5. Pasien yang boleh dibuat pengamatan kasus
adalah pasien kelas III.
6. Ciptakan suasana yang kondusif dillingkungan
pasien.
7. Mahasiswi melaporkan diri bila terlambat praktek
kepada CI atau asisten CI ruangan.
8. Mahasiswi wajib menjaga segala peralatan yang
digunakan selama praktek.
RUMAH SAKIT
BERSALIN TATA TERTIB PRAKTIK MAHASISWA DAN SANKSI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
184/5.1/04/09/09 00 2/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN KODE ETIK PERAWAT
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
185/5.1/04/09/09 00 1/3
211
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN KODE ETIK PERAWAT
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
185/5.1/04/09/09 00 2/3
212
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN KODE ETIK PERAWAT
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
185/5.1/04/09/09 00 3/3
213
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN KODE ETIK BIDAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
186/5.1/04/09/09 00 1/3
214
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN KODE ETIK BIDAN
DUREN TIGA
215
No. Dokumen No. Revisi Halaman
186/5.1/04/09/09 00 2/3
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN KODE ETIK BIDAN
DUREN TIGA
216
No. Dokumen No. Revisi Halaman
186/5.1/04/09/09 00 3/3
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
217
RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman
BERSALIN 187/5.1/04/09/09 00 1/2
DUREN TIGA
Ditetapkan,
Kepala RS.Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Tujuan Agar terbina dan terlaksananya etika dan disiplin profesi Tenaga
Keperawatan/Kebidanan sesuai ketentuan yang ada.
218
RUMAH SAKIT
BERSALIN PROSEDUR PENANGANAN MASALAH ETIKA DAN PROFESI
DUREN TIGA TENAGA KEPERAWATAN
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
219
RUMAH SAKIT
BERSALIN ORIENTASI KARYAWAN BARU KEPERAWATAN
DUREN TIGA RUMAH SAKIT BERSALIN DUREN TIGA
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tanggal Terbit
Tetap 15-09-2009
B. Pelayanan Keperawatan :
Struktur organisasi keperawatan
Falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan.
2030. Macam-macam pelayanan yang tesedia
2031. Standar praktek keperawatan yang dipakai.
2032. Sistem pelayanan yang tersedia
2033. Standar Praktek Keperawatan yang dipakai.
2034. Sistem pelayanan Keperawatan
2035. Peraturan, kebijakan dan prosedur yang berlaku dalam bidang
keperawatan.
2036. Pola ketenagaan dan system penilaian kinerja keperawatan
2037. Uraian tugas dari tingkat yang terkait dalam orientasi ini dan
mekanisme diunit.
2038. Prosedur penerimaan pasien rawat jalan dan penerimaan
pasien baru masuk.
220
RUMAH SAKIT
BERSALIN ORIENTASI KARYAWAN BARU KEPERAWATAN
DUREN TIGA RUMAH SAKIT BERSALIN DUREN TIGA
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
221
RUMAH SAKIT
BERSALIN SELEKSI TENAGA KEPERAWATAN UNTUK PENDIDIKAN
DUREN TIGA BERKELANJUTAN (PKB) FORMAL S-1 KEPERAWATAN
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap 15-09-2009
222
Prosedur a. Tata Cara Pelaksanaan :
2055. Calon peserta mengajukan permohonan lambat satu setengah
bulan sebelum tanggal ujiannya.
2056. Ka.Instalasi mengirimkan penilaian kinerja Ka.Bag Yanmed
dan Keperawatan.
2057. Ka.Bag Yanmed dan Keperawatan mengajukan nama-nama
peserta untuk dilakukan ujian seleksi keperawatan.
2058. Kepala Seksi Keperawatan menentukan jadual ujian seleksi
kepada peserta dan unit terkait.
2059. Kepala Seksi Keperawatan mengadakan ujian seleksi
keperawatan dan mengirim nilai ujian ke Direktur dan
memprakarsai rapat kredensialuntuk menentukan kelulusan.
2060. Bagi yang lulus seleksi dapat melakukan pendaftaran ke S-1.
a. Dokumen Pendukung
2061. Surat permohonan tugas belajar.
2062. Surat rekomendasi dari Ka.Instalasi.
2063. Surat tugas belajar dari Kepala Rumah Sakit.
2064. Evaluasi kinerja.
2065. Surat perjanjian tugas belajar.
RUMAH SAKIT
BERSALIN SELEKSI TENAGA KEPERAWATAN UNTUK PENDIDIKAN
DUREN TIGA BERKELANJUTAN (PKB) FORMAL S -1 KEPERAWATAN
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
223
RUMAH SAKIT
BERSALIN SELEKSI TENAGA KEPERAWATAN UNTUK PKB FORMAL D-III
DUREN TIGA KEPERAWATAN/KEBIDANAN
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
224
Kebijakan 2068. Mempunyai masa kerja 5 th di RS.Bersalin Duren Tiga.
2069. Usia dibawah 44 th dan ikatan dinas.
2070. Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan oleh dokter
RS.Bersalin Duren Tiga.
2071. Penilaian kinerja.
2072. Kesempatan mengikuti ujian seleksi di RS.Bersalin Duren
Tiga.
2073. Menyerahkan surat pernyataan ijin dari suami bagi yang telah
berkeluarga.
2074. Ada pernyataan setelah lulus bersedia ditempatkan sesuai
dengan kebutuhan RS.Bersalin Duren Tiga.
RUMAH SAKIT
BERSALIN SELEKSI TENAGA KEPERAWATAN UNTUK PKB FORMAL D-III
DUREN TIGA KEPERAWATAN/KEBIDANAN
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
225
Unit Terkait a. UGD
b. Rawat Inap
c. Rawat Jalan
d. Kamar Bersalin
e. Kamar Operasi
RUMAH SAKIT
BERSALIN PROSEDUR PERAWAT KONTROL
DUREN TIGA No. Dokumen No. Revisi Halaman
191/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
226
Kebijakan Apabila setiap kepala seksi tidak hadir atau diluar jam kerja atau pada
hari libur harus ada perawat control yang menggantikan
mengkorrdinasikan kegiatan pelayanan keperawatan diseluruh
Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga.
Prosedur Pelaksanaan
2088. Perawat control dipilih sesuai kriteria yang di tetapkan
2089. Daftar dinas disusun 3 minggu tanggal satu bulan berikutnya
2090. Diedarkan keruangan 2 minggu sebelumnya
2091. Setiap perawat bertugas antara 2-3 bulan sekali
2092. Setiap ruangan di ambil 1-2 tenaga perawat kontrol
2093. Bila berhalangan, perawat dapat bertukar tangal dinas pada
bulan yang sama.
2094. Bila mendadak berhalangan/sakit
2095. Dinas sore dan malam
Penanggung Jawab Unit mencari pengganti yang setara dan
sesuai pedoman dinas kontrol dan memberi tahu ke Kasie,
kemudian di koordinasikan ke Ka.Bidang Pelayanan Medik
dan Keperawatan
2096. Dinas pagi dan hari libur
Bidang perawatan yang mencari pengganti diantara Kasie
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENCATATAN DAN PELAPORAN TUGAS JAGA PERAWAT
DUREN TIGA KONTROL
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
227
Tujuan 2101. Memelihara dan melaksanankan asuhan keperawatan secara
berkesinambungan.
2102. Untuk mengetahui dengan pasti jumlah pasien rawat inap
yang memerlukan perawatan khusus atau istimewa.
2103. Mengetahui masalah yang terjadi yang menyangkut kejadian
di Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENCATATAN DAN PELAPORAN TUGAS JAGA PERAWAT
DUREN TIGA KONTROL
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
228
Prosedur 2109. Pelaksanaan.
a. Membaca buku laporan yang tertulis oleh perawat kontrol
yang bertanggung jawab pada shift sebelumnya dan
memeriksa catatan keperawatan mengenai asuhan yang telah
diberikan dan rencana berikutnya
b. Menerima laporan dari perawat kontrol sore baik di
keperawatan di UGD maupun di seluruh rumah sakit
c. Mengambil tindakan apabila ada pertimbangan yang harus
ditangani menyangkut askep di pelayanan RSBDT
d. Mengontrol atau mensupervisi kegiatan pelayanan RSBDT
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENGATURAN TUGAS JAGA SESUAI PERSYARATAN
DUREN TIGA DI KAMAR OPERASI
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
229
Pengertian Suatu sistem yang dibuat sebagai acuan dalam mengatur tugas
sesuai dengan persyaratan kwalifikasi tenaga keperawatan yang
tersedia agar pelayanan pembedahan berjalan secara optimal.
Prosedur 2116. Satu hari tugas jaga terdiri dari 3 shift yang terdiri dinas pagi
j.08.00-14.00,dinas sore j.14.00-20.00,dinas malam j.20.00 -
j.08.00
2117. Setiap shift terdiri dari 1 team operasi yang beranggotakan :
2118. Perawat sebagai instrument
2119. Perawat sebagai sirkulasi
2120. Perawat sebagai asisten
2121. Setiap shift P,S,M terdiri yang beranggotakan :
2122. Perawat sebaggai instrument
2123. Perawat sebagai sirkulasi
2124. Perawat sebagai asistent
2125. Jumlah ketenaga kerjaan setiap shift 2 orang.Apabila ada
tindakan operasi ketenagaan dipenuhi dengan sistem on call.
2126. Untuk jadwal instrument apabila dinas pagi dijadwal untuk
instrument malam (on call),apabila dinas sore dijadwalkan untuk
instrument pagi (on call),apabila dinas malam dijadwalkan untuk
instrument sore ( on call).
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENGGANTIAN PEJABAT/KEPALA URUSAN KEPERAWATAN
DUREN TIGA BILA BERHALANGAN HADIR
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
230
Pengertian Pemegang jabatan dari suatu jabatan struktural maupun fungsional
organisasi keperawatan seperti Kepala Seksi Keperawatan dan
Penanggung Jawab Ruangan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PROSEDUR PERAWAT ON CALL
DUREN TIGA No. Dokumen No. Revisi Halaman
195/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
231
Pengertian Perawat on call adalah perawat yang dipanggil setiap ada
kegiatan/tindakan operasi P/S/M khususnya fungsi untuk
instrumentasi.
RUMAH SAKIT
BERSALIN SISTEM PENGATURAN TUGAS JAGA SESUAI PERSYARATAN
DUREN TIGA DI UGD
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
dr.Fachruddin,SpOG
232
Pengertian Suatu sistem yang dibuat sebagai acuan dalam mengatur tugas
sesuai dengan persyaratan kwalifikasi tenaga keperawatan yang
tersedia agar pelayanan berjalan secara optimal.
Prosedur 2146. Jadwal dinas perawat UGD dalam 24 jam dibagi menjadi 3
shift, yaitu :
a. Shift pagi : jam 07.00 - 14.00 WIB
b. Shift sore : jam 14.00 - 20.00 WIB
c. Shift malam : jam 20.00 - 07.00 WIB
2147. Setiap kali datang berdinas, harus melakukan absensi yang
telah disediakan.
2148. Setiap perawat UGD harus datang tepat waktu sesuai
dengan shiftnya, jika berhalangan hadir atau terlambat harus
melapor kepada Penanggung Jawab ruang UGD.
2149. Perawat UGD tidak boleh meninggalkan ruangan selama
berdinas.
2150. Melakukan serah terima pasien dengan yang berdinas
sebelumnya.
2151. Melakukan pelayanan terhadap pasien yang datang ke UGD
sesuai kebutuhan pasien dengan ramah dan sopan di bidang
Asuhan Keperawatan, seperti :
a. Mengukur tanda-tanda vital.
b. Menimbang berat badan.
c. Membantu dokter dalam memberikan pelayanan sesuai
dengan kompetensinya.
2152. Mencatat data pasien dan pemakaian obat-obatan serta
peralatan di buku register perawat.
RUMAH SAKIT
BERSALIN SISTEM PENGATURAN TUGAS JAGA SESUAI
DUREN TIGA PERSYARATAN DI KAMAR OPERASI
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
dr.Fachruddin,SpOG
233
Pengertian Suatu sistem yang dibuat sebagai acuan dalam mengatur tugas
sesuai dengan persyaratan kwalifikasi tenaga keperawatan yang
tersedia agar pelayanan pembedahan berjalan secara optimal.
Prosedur 2155. Satu hari tugas jaga terdiri dari 3 shift yang terdiri
2156. 1. Shift pagi j. 08.00 – 14.00 , dinas sore j.14.00 –
J.20.00,dinas malam j.20.00 – j.08.00
2157. Setiap shift terdiri dari 1 team operasi yang beranggotakan :
2158. Perawat sebagai instrument
2159. Perawat sebagai sirkulasi
2160. Perawat sebagai asisten
2161. Setiap shift P,S,M terdiri dari yang beranggotakan :
2162. Perawat sebagai instrument
2163. Perawat sebagai sirkulasi
2164. Perawat sebagai asistent
2165. Jumlah ketenaga kerjaan setiap shift 2 orang.Apabila ada
tindakan operasi ketenagaan dipenuhi dengan sistem on call.
2166. Untuk jadwal instrument apabila dinas pagi dijadwalkan untuk
instrument malam (on call),apabila dinas sore dijadwalkan untuk
instrment pagi (on call),apabila dinas malam dijadwalkan untuk
instrument sore (on call).
RUMAH SAKIT
BERSALIN METODE PENUGASAN DALAM PELAKSANAAN ASUHAN
DUREN TIGA KEPERAWATAN
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
234
Pengertian Sistem penugasan adalah suatu metode penugasan dalam
memberikan asuhan keperawatan dimana perawat yang ditunjuk
diberikan tanggung jawab sesuai dengan kriteria.
Kebijakan Sistem penugasan ini hanya berlaku di rumah sakit bersalin duren
tiga sesuai dengan unit masing-masing.
RUMAH SAKIT
BERSALIN METODE PENUGASAN DALAM PELAKSANAAN ASUHAN
DUREN TIGA KEPERAWATAN
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
235
Prosedur 1. Model penugasan di unit rawat inap
c. Struktur Organisasi
Membuat struktur organisasi yang digunakan dalam metode
tim.
d. Daftar dinas ruangan
Penyusunan jadual dinas di ruang rawat disusun berdasarkan
anggota tiap tim sehingga pada setiap shift yang berdinas
adalah anggota dari masing-masing tim.
e. Daftar Pasien
Daftar pasien adalah daftar sejumlah pasien yang menjadi
tanggung jawab tiap kelompok selama 24 jam. Daftar pasien
diruangan diisi oleh coordinator asuhan keperawatan atau
ketua tim masing-masing.
f. Klasifikasi Pasien
Klasifikasi pasien dilakukan oleh kepala ruangan dan ketua
tim dengan menggunakan pedoman yang telah ditentukan,
yaitu berdasarkan derajat ketergantungan pasien.
g. Pelaporan dan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Adanya laporan tim dan pendokumentasian asuhan
keperawatan.
h. Adanya uraian Tugas untuk menunjukan uraian tanggung
jawab masing-masing pelaksana dalam metode tim.
RUMAH SAKIT
BERSALIN METODE PENUGASAN DALAM PELAKSANAAN ASUHAN
DUREN TIGA KEPERAWATAN
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
RUMAH SAKIT
BERSALIN
SISTEM ROTASI KEPERAWATAN
DUREN TIGA
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
237
Pengertian Perpindahan tenaga keperawatan pada satu unit ke unit keperawatan
yang lain atau ke unit yang berbeda.
2178. KHUSUS
Setelah mengalami rotasi:
2179. Perawat mampu memberikan layanan asuhan di unit
perawatan :
a. Rawat Jalan
b. Rawat Inap
c. IGD
d. Kamar Operasi
e. Kamar Bersalin
2180. Bidan mampu memberi asuhan kebidanan pada
lingkup:
2181. Antenatal
2182. Intra natal
2183. Post natal
2184. Unit memiliki perawat/bidan dengan kompetensi sesuai
dengan kebutuhan asuhan pasien.
2185. Terjadinya peningkatan motivasi bagi tenaga perawat
dalam melaksanakan asuhan keperawatan diruang rawat
Kebijakan Sistem Rotasi ini diberlakukan untuk semua tenaga keperawatan dan
kebidanan sesuai dengan kebutuhan ketenagaan di RSB Duren Tiga.
RUMAH SAKIT
BERSALIN
SISTEM ROTASI KEPERAWATAN
DUREN TIGA
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Dokumen Terkait
2197. Evaluasi Penilaian Kinerja karyawan yang dirotasikan
2198. Surat usulan rotasi
2199. Surat Keputusan penempatan karyawan yang dirotasikan
RUMAH SAKIT
BERSALIN
SISTEM MUTASI TENAGA KEPERAWATAN
DUREN TIGA
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
2201. KHUSUS
2202. Memberi kesempatan untuk pengembangan tenaga
keperawatan.
2203. Memberikan motivasi kerja tenaga keperawatan.
2204. Menghilangkan kejenuhan kepada tenaga
keperawatan.
2205. Menambah wawasan dan pengalaman kerja dalam
lingkungan keperawatan.
2206. Memenuhi kebutuhan tenaga pada jabatan fungsional
keperawatan tertentu.
Prosedur Mutasi dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dan boleh dipilih kembali
bila penilaian mencapai 3 – 4, serta maximal menjabat selama 2
periode
RUMAH SAKIT
BERSALIN
SISTEM MUTASI TENAGA KEPERAWATAN
DUREN TIGA
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
240
Prosedur 2. Penanggung Jawab Ruangan
d. Terlaksananya kerjasama yang harmonis dilakukan perawat
yang ada dibawah tanggung jawabnya
e. Dilaksanakannya protap keperawatan yang telah ditetapkan
f. Dapat bekerjasama dengan seluruh komponen yang ada
dirumah sakit
g. Pengaturan / pengunaan sarana secara efektif dan efisien
h. Waktu penilaian dilakukan setahun sekali
2209. Kepala Unit Keperawatan
a. Pendidikan S1 Keperawatan / DIII Keperawatan / DIII
Kebidanan / DI Kebidanan
b. Penampilan kerja tenaga keperawatan
c. Supervisi kelengkapan dokumentasi proses keperawatan pada
status pasien.
d. Terlaksananya kerjasama yang harmonis dilingkungan
keperawatan yang telah diterapkan
e. Dapat bekerjasama dengan seluruh komponen yang ada
dirumah sakit
f. Pengaturan / penggunaan sarana secara efektif dan efisien
g. Mampu menyusun dan melaksanakan program pendidikan
berkesinambungan di instalasi yang ada dibawah tanggung
jawabnya
h. Mampu melaksanakan fungsi perencanaan, pergerakan dan
pengawasan
i. Waktu penilaian dilakukan setahun sekali
2210. Kepala Urusan Keperawatan
a. Pendidikan S2 Keperawatan / S1 Keperawatan / DIII
Keperawatan
b. Mengikuti pelatihan bidang manajemen minimal 2 minggu (80
jam)
c. Penampilan kerja tenaga keperawatan
d. Supervisi kelengkapan dokumentasi proses keperawatan pada
status pasien.
e. Terlaksananya kerjasama yang harmonis dilingkungan
keperawatan yang telah diterapkan
f. Dapat bekerjasama dengan seluruh komponen yang ada
dirumah sakit
g. Pengaturan / penggunaan sarana secara efektif dan efisien
RUMAH SAKIT
BERSALIN
SISTEM MUTASI TENAGA KEPERAWATAN
DUREN TIGA
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
241
Prosedur 4. Kepala Urusan Keperawatan
h. Mampu menyusun dan melaksanakan program pendidikan
berkesinambungan di instalasi yang ada dibawah tanggung
jawabnya
i. Mampu melaksanakan fungsi perencanaan, pergerakan dan
pengawasan
j. Waktu penilaian dilakukan setahun sekali
PENILAIAN
i. Pelaksana Keperawatan, yang menilai terdiri dari :
k. PJR
l. Ka. Unit
m.Kasie Keperawatan
Penanggung Jawab Ruangan
ii. Ka. Unit
iii. Kasie Keperawatan
iv. Kepala Unit
1. Kasie Keperawatan
2. Kepala Bidang Keperawatan
v. Kepala Urusan Keperawatan
n. Kepala Bidang Keperawatan
HASIL PENILAIAN
Score nilai antara 1 – 4, hasil yang harus dicapai 3 – 4 item dari
komponen yang dinilai, bila nilai kurang dari 3, yang bersangkutan
diberi peringatan dan setelah 3 bulan dinilai kembali, jika nilai baik
ditinjau 3 bulan berikutnya, jika tetap baik dapat diteruskan, tetapi
nilai kurang 3 akan dimutasikan.
Keterangan :
Nilai 4 : Baik Sekali
Nilai 3 : Baik
Nilai 2 : Cukup
Nilai 1 : Kurang
RUMAH SAKIT
BERSALIN
SISTEM MUTASI TENAGA KEPERAWATAN
DUREN TIGA
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
242
Unit Terkait 2211. Ka.Bag YanMed dan Perawatan
2212. Ka.Bag Umum
2213. Unit Rawat Jalan
2214. Unit Rawat Inap
2215. Unit Gawat Darurat
2216. Unit Kamar Bersalin
2217. Unit Kamar Bedah
RUMAH SAKIT
BERSALIN SISTEM SELEKSI DAN PENERIMAAN TENAGA KEPERAWATAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
201/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
243
Pengertian Seleksi adalah proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari
sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui proses perekrutan.
Penerimaan adalah proses untuk memutuskan penerimaan tenaga
dari proses seleksi yang telah memenuhi persyaratan untuk menjadi
karyawan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN SISTEM SELEKSI DAN PENERIMAAN TENAGA KEPERAWATAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
201/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
244
Prosedur Prosedur disini merupakan langkah-langkah awal yang dilakukan
untuk melakukan rekruitmen pada tenaga keperawatan
2235. SDM berkoordinasi dengan Tim Rekruitment Keperawatan
menentukan waktu untuk pelaksanaan wawancara.
2236. Bag SDM mengundang Tim Rekruitment untuk melakukan
wawancara.
2237. SDM mengirim pelamar bersama berkas lamaran kepada Tim
Rekruitment Keperawatan.
2238. Tim Rekruitment keperawatan melakukan wawancara dan
menyelenggarakan tes tertulis bagi pelamar.
2239. Tim rekruitment mengevaluasi hasil wawancara dan tes
tertulis.
2240. Tim rekrutment menentukan calon karyawan yang lulus
maupun yang tidak lulus serta menginformasikan ke
SDM.dengan rekomendasinya.
2241. SDM memanggil calon karyawan yang telah dinyatakan lulus
untuk menjalani Psikotes dan Uji kesehatan
2242. Psikolog dan Tim Uji Kes. menyampaikan hasil psikotes dan
uji kes. ke SDM dan diteruskan ke Tim Rekruitment
Keperawatan.
2243. Tim Rekruitment Keperawatan merekap seluruh hasil test lalu
menyampaikan hasilnya ke Ka Bidang Keperawatan.
2244. Tim Kredensial (Ka Bidang Keperawatan, Kasie
Keperawatan,Tim rekruitment
2245. Tim Kredential menentukan calon karyawan yang akan
diterima dan hasilnya disampaikan ke SDM.
2246. SDM memanggil calon karyawan yang dinyatakan lulus untuk
melengkapi persyaratan administrasi.
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASISTEN TINDAKAN HIDROTUBASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
202/5.1/04/09/09 00 1/3
245
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
2265. Obat-obatan :
2266. Betadine
2267. Aquabidesh 20 cc
2268. Kanamycin 1 gr
2269. Kalmethasone inj 2 amp
2270. Sulfas Atrofin inj 1 amp
2271. Profenid supp bila diperlukan
2272. Trolley
2273. Bengkok / piala ginjal
2274. Meja periksa gynaecology.
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASISTEN TINDAKAN HIDROTUBASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
202/5.1/04/09/09 00 2/3
246
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
2276. Langkah-langkah :
2277. Mencuci tangan.
2278. Setengan jam sebelum dilakukan tindakan pasien
disuntikkan S.A inj 1 amp iv.
2279. Berikan profenid supp bila diperlukan.
2280. Kanamycin 1 gr diencerkan dengan aquabidesh
sebanyak 20 cc, kemudian di tambahkan kalmethasone 2
amp, masukkan di dalam mangkok kecil.
2281. Spuit 5 cc diisi dengan aquabidesh untuk fiksasi balon
kateter.
2282. Alat-alat ditata diatas trolley secara steril sesuai urutan
pemakaian.
2283. Pasien dipanggil untuk masuk ke dalam ruang
pemeriksaan.
2284. Pasien dianjurkan untuk mengganti pakaian bagian
bawah dengan pakaian yang disiapkan oleh RS.
2285. Atur posisi pasien dengan posisi lithotomy.
2286. Setelah pasien dan obat-obatan siap, dokter mulai
melakukan tindakan hidrotubasi, dengan cara :
a. Dokter menggunakan sarung tangan steril.
b. Vagina dibersihkan dengan kapas sublimat.
c. Memasang spekulum hingga portio terlihat.
d. Portio dibersihkan dengan kapas sublimat menggunakan
tampon tang.
e. Uterus diukur dengan menggunakan sonde uterus, folley
kateter dimasukkan ke dalam uterus dengan bantuan
tampon tang.
f. Asisten memasukkan cairan aquabidesh 5 cc ke dalam
balon kateter, klem ujung kateter dengan tampon tang.
g. Dengan menggunakan spuit 20 cc, larutan kalmethasone
dan kanamycin dimasukkan dengan cara menginjeksikan
ke dalam kateter dibagian priximal dari klem.
h. Setelah tindakan hidrotubasi selesai, kempeskan balon
kateter, kemudian kateter dilepaskan.
2287. Rapihkan kembali alat-alat yang telah digunakan.
2288. Mencuci tangan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASISTEN TINDAKAN HIDROTUBASI
DUREN TIGA
247
No. Dokumen No. Revisi Halaman
202/5.1/04/09/09 00 3/3
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
248
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN TINDAKAN USG ABDOMEN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
203/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Persiapan pasien :
i. Pasien tiduran di tempat tidur
ii. Jika dalam kondisi hamil muda, anjurkan pasien untuk minum
banyak terlebih dahulu dan menahan BAK.
Pelaksanaan :
i. Cuci tangan.
ii. Pasang skerm.
iii. Anjurkan pasien untuk membuka pakaian bawah yang
menutupi perut, tutup dengan selimut.
iv. Berikan jelly di perut pasien.
v. Setelah dokter melakukan USG, bersihkan jelly yang ada di
perut pasien dengan tissue dan selimut diambil.
vi. Rapihkan pasien dan tempat tidur.
vii. Cuci tangan.
249
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASISTEN TINDAKAN USG TRANSVAGINAL
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
204/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
250
Unit Terkait 2321. Rawat Jalan
2322. Unit Gawat Darurat
2323. Rawat Inap Ibu
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN TINDAKAN IMUNISASI BCG
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
B. Persiapan pasien :
1. Pastikan kembali kebenaran vaksin yang akan disuntikkan kepada
dokter.
2. Siapkan vaksin BCG dalam spuit 1 cc sebanyak 0,05 cc.
3. Posisikan bayi sesuai dengan daerah yang akan diimunisasi.
4. Jika perlu ganti jarum suntik.
5. Membantu memegang bayi saat dilakukan imunisasi.
6. Buang jarum suntik ke dalam tempat sampah tajam.
251
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN TINDAKAN IMUNISASI POLIO
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
B. Persiapan pasien :
1. Pastikan kembali kebenaran vaksin yang akan disuntikkan
kepada dokter.
2. Siapkan vaksin Polio.
3. Posisikan bayi secara nyaman.
4. Buka mulut bayi.
5. Dokter meneteskan vaksin pilio ke dalam mulut bayi
sebanyak 2 tetes.
6. Bayi dirapihkan dan dikembalikan kepada orang tuanya.
252
RUMAH SAKIT
BERSALIN DUREN MENYIAPKAN TINDAKAN IMUNISASI DPT
TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
B. Persiapan pasien :
1. Pastikan kembali kebenaran vaksin yang akan disuntikkan
kepada dokter.
2. Siapkan vaksin DPT dalam spuit 3 cc sebanyak 0,5 cc.
3. Posisikan bayi sesuai dengan daerah yang akan diimunisasi.
4. Dokter melakukan aseptik di area yang akan diinjeksi.
5. Jika perlu ganti jarum suntik.
6. Membantu memegang bayi saat dilakukan imunisasi.
7. Buang jarum suntik ke dalam tempat sampah tajam.
253
254
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN TINDAKAN IMUNISASI CAMPAK
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/1
255
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN TINDAKAN IMUNISASI BCG
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
B. Persiapan pasien :
1. Pastikan kembali kebenaran vaksin yang akan disuntikkan
kepada dokter.
2. Siapkan vaksin Campak dalam spuit 3 cc sebanyak 0,5 cc.
3. Posisikan bayi sesuai dengan daerah yang akan diimunisasi.
4. Dokter melakukan aseptik di area yang akan diinjeksi.
5. Jika perlu ganti jarum suntik.
6. Membantu memegang bayi saat dilakukan imunisasi.
7. Buang jarum suntik ke dalam tempat sampah tajam.
257
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN TINDAKAN IMUNISASI DPaT
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
209/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
258
Tujuan Terselenggaranya pelayanan imunisasi DPaT secara op
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN TINDAKAN IMUNISASI BCG
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren T
Prosedur Tetap Tanggal terbit
B. Persiapan pasien :
7. Pastikan kembali kebenaran vaksin yang akan disuntikk
dokter.
8. Siapkan vaksin BCG dalam spuit 1 cc sebanyak 0,05 cc
9. Posisikan bayi sesuai dengan daerah yang akan diimun
10. Jika perlu ganti jarum suntik.
11. Membantu memegang bayi saat dilakukan imunisasi.
12. Buang jarum suntik ke dalam tempat sampah tajam.
259
Kebijakan 1. Imunisasi DPaT diberikan pada bayi usia 1 – 3 bulan dengan
BB minimal 3000 gr.
2. Imunisasi DPaT dilakukan oleh dokter.
3. Semua bayi yang dilakukan imunisasi dalam kondisi sehat.
4. Sebagai acuan dalam mempersiapkan imunisasi.
B. Persiapan pasien :
1. Pastikan kembali kebenaran vaksin yang akan disuntikkan
kepada dokter.
2. Siapkan vaksin DPaT sesuai kemasan.
3. Posisikan bayi sesuai dengan daerah yang akan diimunisasi.
4. Dokter melakukan aseptik di area yang akan diinjeksi.
5. Membantu memegang bayi saat dilakukan imunisasi.
6. Buang jarum suntik ke dalam tempat sampah tajam.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN TINDAKAN IMUNISASI HEPATITIS B
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
210/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
260
Kebijakan 1. Imunisasi Hepatitis B diberikan pada bayi mulai usia 0 bulan
2. Imunisasi Hepatitis B dilakukan oleh dokter.
3. Semua bayi yang dilakukan imunisasi dalam kondisi sehat.
4. Sebagai acuan dalam mempersiapkan imunisasi.
B. Persiapan pasien :
1. Pastikan kembali kebenaran vaksin yang akan disuntikkan
kepada dokter.
2. Siapkan vaksin Hepatitis B .
3. Posisikan bayi sesuai dengan daerah yang akan diimunisasi.
4. Dokter melakukan aseptik di area yang akan diinjeksi.
5. Jika perlu ganti jarum suntik.
6. Membantu memegang bayi saat dilakukan imunisasi.
7. Buang jarum suntik ke dalam tempat sampah tajam.
RUMAH SAKIT
BERSALIN MENYIAPKAN TINDAKAN TUBERKULIN TES
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
211/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
261
Kebijakan Mantoux tes dilakukan pada pasien yang dicurigai TB Paru.
Mantoux tes dilakukan secara intra cutan oleh dokter.
Sebagai acuan dalam mempersiapkan tindakan mantoux tes.
B. Persiapan pasien :
i. Pastikan kembali 5 benar cara pemberian obat
ii. Siapkan cairan Tuberkulin dalam spuit 1 cc sebanyak 0,05 cc
iii. Ganti jarum spuit dengan jarum no. 23.
iv. Posisikan pasien sesuai dengan daerah yang akan dilakukan
penyuntikan.
v. Membantu memegang pasien saat dilakukan tes.
vi. Buang jarum suntik ke dalam tempat sampah tajam.
262
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASISTEN TINDAKAN PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI : IUD
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
263
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASISTEN TINDAKAN MELEPAS ALAT KONTRASEPSI : IUD
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Brawijaya Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
Kebijakan 1. Tindakan melepas IUD hanya boleh dilakukan oleh dokter ahli
kebidanan dan kandungan.
2. Sebagai acuan dalam setiap tindakan pemasangan alat
kontrasepsi : IUD.
B. Pelaksanaan :
1.Cuci tangan.
2.Anjurkan pasien untuk membuka pakaian bagian bawah.
3.Berikan selimut.
4.Atur posisi pasien dengan posisi lythotomy di kursi gynaecology.
5.Nyalakan lampu sorot.
6.Bantu dokter pada pelaksanaan tindakan pelepasan IUD :
7.Berikan sarung tangan steril.
8.Berikan spekulum.
9.Berikan tampon tang
10. Setelah selesai, anjurkan pasien untuk memakai pakaian
bagian bawah kembali.
11. Rapihkan alat.
12. Cuci tangan.
264
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASISTEN TINDAKAN SUNTIK KB
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
a. Pelaksanaan :
2333. Cuci tangan.
2334. Anjurkan pasien untuk berbaring di tempat tidur.
2335. Berikan selimut untuk menjaga privacy pasien.
2336. Siapkan obat suntik KB dalam spuit sesuai dengan
banyaknya jumlah cairan injeksi.
2337. Atur posisi pasien dalam posisi sim.
2338. Buka pakaian yang menutupi bokong pasien sesuai
dengan area yang akan disuntikkan.
2339. Membantu dokter dalam melakukan penyuntikkan.
2340. Setelah selesai, rapihkan pasien dan alat.
2341. Buang spuit ke dalam tempat sampah tajam.
2342. Cuci tangan.
265
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASISTEN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
215/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
a. Pelaksanaan :
2360. Cuci tangan
2361. Anjurkan pasien untuk membuka pakaian bagian bawah.
2362. Berikan selimut.
2363. Posisikan pasien pada kursi gynecolog.
2364. Nyalakan lampu sorot.
2365. Bantu dokter dalam tindakan pemeriksaan pap smear :
a. Berikan sarung tangan
b. Berikan spekulum
c. Siapkan objek glass
d. Berikan spatula dan cyto brush
e. Setelah dokter mengoleskan bahan pemeriksaan (sekret
vagina) ke objek glass, masukkan objek glass ke dalam
gelas pap smear.
266
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASISTEN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
215/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
267
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASISTEN PENGAMBILAN BENDA ASING DARI HIDUNG
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
216/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
2380. Pelaksanaan :
2381. Posisikan pasien dalam posisi duduk dengan rileks di
kursi periksa.
2382. Bila pasien anak-anak dan balita dapat dipangku oleh
orang tua.
2383. Cuci tangan.
2384. Membantu dokter dalam melakukan tindakan
pengambilan benda asing dari hidung, antara lain :
a. Pada pasien anak-anak dan balita, bila perlu dapat
dipegang kepalanya.
b. Berikan lampu kepala.
c. Berikan spekulum hidung dan pinset Bayonet.
d. Bila agak sulit dalam mengambil benda asing tersebut
siapkan suction.
2385. Setelah benda asing berhasil dikeluarkan, jelaskan
tentang benda asing yang telah terangkat.
2386. Setelah selesai tindakan rapihkan alat.
2387. Cuci tangan.
268
Unit Terkait 2388. Rawat jalan
2389. Unit Gawat Darurat
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASISTEN PENGAMBILAN BENDA ASING DARI TELINGA
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
217/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
i. Pelaksanaan :
2396. Posisikan pasien dalam posisi duduk dengan rileks di
kursi periksa.
2397. Bila pasien anak-anak atau balita dapat dipangku oleh
orang tua.
2398. Cuci tangan.
2399. Bantu dokter dalam tindakan pengambilan benda
asing dari telinga, antara lain :
a. Berikan lampu sorot.
b. Pada pasien anak-anak dan balita bila perlu dapat
dipegang kepalanya.
c. Berikan lampu kepala dan otoskop.
d. Berikan pinset.
e. Bila benda asing sulit diambil dengan pinset, gunakan
suction.
2400. Setelah benda asing berhasil dikeluarkan, jelaskan
tentang benda asing yang telah terangkat.
2401. Setelah selesai tindakan rapihkan alat.
2402. Cuci tangan.
269
Unit Terkait 2403. Rawat jalan
2404. Unit Gawat Darurat
RUMAH SAKIT
BERSALIN ANC BIDAN
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
218/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
f. Pelaksanaan :
2405. Cuci tangan.
2406. Periksa TTV.
2407. Lakukan pemeriksaan BJF dan lingkar perut.
2408. Berikan resep sesuai dengan hasil pemeriksaan.
2409. Jika didapatkan keluhan, maka bidan melakukan
kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan.
270
RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMBERITAHUAN KONSULTASI KONTROL KEMBALI
DUREN TIGA
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan Setiap pasien yang pulang rawat dari rumah sakit harus diberitahukan
waktu untuk konsultasi kontrol kembali.
B. Pelaksanaan
1. Perawat memberi salam.
2. Lihat situasi dan kondisi pasien.
3. Perawat memeriksa jadwal praktek dokter.
4. Beritahu pasien untuk datanag kembali kontrol setelah pasien
pulang sesuai jam praktek dokter.
5. Beritahu kapan pasien kembali kontrol.
6. Berikan lembar jadual praktek dokter.
7. Perawat memberi salam.
8. Dokumentasikan dalam catatan keperawatan.
271
RUMAH SAKIT
BERSALIN SISTEM PELAPORAN KERUSAKAN ALAT
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
220/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
272
1. Perawat/bidan 2412. Perawat/bidan
yang menemukan yang menemukan
kerusakan alat kerusakan alat mengisi
Dok form form kerusakan alat
kerusakan alat dilaporkan ke Ka Unit
ya
Mula
i
1. Perawat/bidan
2. Ka Unit
3. Tekhnisi
Perbaika
n Dok.
Rekomendasi
alat
tidak
Membuat rekomendasi
perbaikan ke Ka. Unit
Logistik
273
stop a
RUMAH SAKIT
BERSALIN SISTEM PELAPORAN KERUSAKAN ALAT
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
220/5.1/04/09/09 00 2/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
2416. Direktur
Ka. Unit Logistik memutuskan untuk
pembelian alat baru
melalui Ka. Unit Logistik,
kemudian diserah
Pembelian
alat
terimakan ke Ka Unit
Dok. Serah terima
alat
Ka. Unit
selesai
274
RUMAH SAKIT
BERSALIN SISTEM PENCATATAN PENGGUNAAN ALAT KHUSUS
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
221/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
275
Prosedur 2422. Persiapan Alat
a. Alat khusus yang akan dioperasikan penggunaannya
b. Petunjuk teknis cara penggunaan alat khusus yang akan
digunakan
c. Buku catatan penggunaan alat
RUMAH SAKIT
BERSALIN SISTEM PENCATATAN PENGGUNAAN ALAT KHUSUS
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
221/5.1/04/09/09 00 1/2
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
276
RUMAH SAKIT
BERSALIN SISTEM PELAPORAN HASIL PENCATATAN PENGGUNAAN
DUREN TIGA ALAT KHUSUS
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan 2432. Semua alat khusus harus dicatat frekuensi dan kondisi alat
dan dilaporkan setiap satu bulan sekali.
2433. Setiap setahun sekali kondisi alat harus dievaluasi dan
direkomendasikan ke direktur RSBDT untuk ditindaklanjuti.
277
Prosedur Langkah-langkah pelaksanaan
a. Menghitung frekuensi penggunaan alat dan dijumlahkan dalam 1
bulan.
b. Mengevaluasi kondisi alat setiap 1 bulan.
c. Membuat pencatatan dan pelaporan tentang frekuensi dan
kondisi alat khusus.
d. Ka Unit menandatangani laporan kondisi alat khusus dan
membuat rekomendasi bila diperlukan.
e. Hasil pelaporan dikirim ke penanggungjawab fasilitas dan
peralatan medik Rumah Sakit.
f. Melaporkan hasil rekomendasi ke Direktur RSBDT bila
diperlukan.
RUMAH SAKIT
BERSALIN PENANGANAN EKSTRAVASASI
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
223/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
Kebijakan Setiap ada kasus ekstravasasi harus dicatat dan laporkan, segera
diambil tindakan penanganannya.
Kejadian ekstravasasi harus segera dilaporkan kepada dokter DPJP
278
Prosedur 2441. Persiapan Alat
2442. Perlak kecil
2443. Piala ginjal
2444. Alkohol swab
2445. Cairan NaCl 0,9% 25 cc
2446. Spuit 10 cc
2447. Kassa steril
2448. Sarung tangan
2449. Langkah-langkah penanganan
2450. Cuci tangan sesuai prosedur
2451. Memakai sarung tangan
2452. Stop infus
2453. Segera lapor ke dpjp
2454. Cabut IV Catheter
2455. Tekan pada lokasi insersi
2456. kompres dengan kassa yang dibasahi dengan NaCl 0,9 %
2457. Fiksasi/balut dengan plester
2458. Segera ganti bila sudah kering
2459. Alat-alat dibereskan
2460. Sarung tangan dibuka
2461. Cuci tangan secara prosedural
2462. Dokumentasi prosedur yang telah dilaksanakan dalam
catatan pelaksanaan keperawatan
RUMAH SAKIT
BERSALIN MEMASANG TRANFUSI DARAH
DUREN TIGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
224/5.1/04/09/09 00 1/1
Ditetapkan,
Kepala RS. Bersalin Duren Tiga
Prosedur Tetap Tanggal terbit
15-09-2009
279
Prosedur 2470. Memasang perlak dan alasnya dibawah anggota tubuh yang
akan dipasang transfusi
2471. Mencocokkkan label yang mencantumkan nama, golongan
darah, denganidentitas yang tercantum dalam label botol tempat
contoh darah
2472. Meyakinkan bahwa identitas pada kantong darah sama
dengan identitas pasien
2473. Menggantungcairan NaCl 0,9% dan kantong berisi darah pada
standar infus. Membuka tutup botol cairan NaCl, selanjutnya
mendesinfeksi tutup botol dengan kapas alkohol.
2474. Memasang infus dengan cairan NaCl 90%.
2475. Mengganti cairan NaCl 90% dengan darah yang akan
diberikan kepada pasien
2476. Mengatur tetesan darah sesuai program pengobatan.
2477. Melakukan observasi :
2478. Respon pasien akibat pemberian darah (menggigil,
urtikaria, gatal)
2479. Tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu.
2480. Tetesan darah
2481. Catat pemberian darah secara rinci, antara lain :
2482. Tanggal, hari, jam dimulainya pemasangan transfusi.
2483. Penggantian botol dan jenis cairan (jam, tanggal
penggantian)
2484. Reaksi pasien
2485. Nama dokter, perawat yang melaksanakan.
280