Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persimpangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari semua system

jalan.  Ketika berkendaran didalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan

jalan  di daerah perkotaan biasanya memiliki persimpangan, dimana pengemudi

dapat memutuskan untuk jalan terus atau membelok dan pindah jalan.

Persimpangan jalan dapat di definisikan sebagai daerah umum di mana dua jalan

atau lebih bergabung atau persimpangan termasuk jalan dan fasilitas tepijalan

untuk pergerakan lalu-lintas di dalamnya (AASHTO,2001).Tujuan pembuatan

persimpangan adalah mengurangi potensi konflik di antara kendaraan (termasuk

pejalan kaki) dan sekaligus menyediakan kenyamanan maksimum dan kemudahan

pergerakan bagi kendaraan atau dengan kata lain untuk mengatasi konflik-konflik

potensial antara kendaraan bermotor, pejalan kaki, sepeda dan fasilitas angkutan

lainnya agar pada saa tmelewati persimpangan di dapat kantingkat kemudahan

dan kenyamanan.

Persimpangan didalam perencanaan pertemuan dua ruas jalan atau lebih

yaitu pertemuan/persimpangan jalan sebidang danpertemuan/persimpangan  jalan

tidak sebidang(simpangsusun).Persimpangan tidak sebidang adalah suatu bentuk

khusus dari pertemuan jalan yang bertujuan untuk mengurangi titik konflik atau

bahaya belok kiri yang menghambat lalu-lintas dan lain-lain, perencanaan

persimpangan ini memerlukanlahan yang luas yang cukup besar dan perencanaan

yang cukup teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

1
Persimpangan yang diteliti memiliki karakteristik dikarenakan adanya

flyover yang searah dengan jalan AH.Nasution. Pada jalan tersebut terdapat pula

lengan simpang disisi kiri tepatnya Jalan Pintu Air IV. Persimpangan menjadi

daerah di mana arus lalu lintas dari berbagai arah, bertemu dan melakukan

berbagai macam pergerakan arus lalu lintas. Pergerakan tersebut berasal baik yang

terdiri dari pertemuan tiga ruas jalan atau lebih. Persimpangan sebidang menjadi

titik paling banyak terjadinya suatu konflik terutama pada persimpangan tak

bersinyal, yang akan berpotensi terhadap tingkat kejadian kecelakaan. Selain

potensi tingkat kecelakaan, Persimpangan tidak sebidang di Fly Over Jamin

Ginting ruas jalan A.H Nasution dengan jalan Pintu Air IV, merupakan salah satu

persimpangan dengan pertemuan dari berbagai ruas jalan. Persimpangan ini

mempertemukan tiga ruas jalan yang berbeda. Dengan jenis persimpangan ini

merupakan persimpangan tidak sebidang .Padapersimpangan ini memungkinkan

terjadinya berbagai macam konflik arus lalu lintas kendaraan dengan variasi-

variasinya.

Pada persimpang jalan terdapat volume kendaraan yang padat, kendaraan

dari arah A.H Nasution dan dari arah Pintu Air IV yang menuju Fly Over Jamin

Ginting. Banyaknya kendaraan melakukan diverging, weaving, dan merging pada

simpang tak bersinyal, berapa kapasitas potensial kendaraan yang bergerak di ruas

jalan A.H Nasution dan jalan Pintu Air IV untuk dapat memasuki Fly Over Jamin

Ginting.

2
1.2. Rumusan Masalah

Di dasari latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka dapat di

rumuskan masalah dalam tulisan ini :

1. Bagaimana mengatasi konflik di persimpangan jalan tidak sebidang di Fly

Over Jamin Ginting ruas jalan A.H Nasution dengan jalan Pintu Air IV.

1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini terarah, maka masalah yang

dibatasi dengan adanya kriteria yang digunakan dalam memilih lokasi

yang akan diamati, yaitu:

1. Studi dilakukan di persimpangan jalan tidak sebidang di Fly over Jamin

Ginting ruas jalan A.H Nasution dengan Jalan Pintu Air IV.

2. Lokasi yang dipilih difokuskan yaitu pada persimpangan tidak bersinyal di

Fly over Jamin Ginting dan ruas jalan A.H Nasution dengan Jalan Pintu

Air IV kota Medan.

3. Kendaraan yang diamati yaitu kendaraan ringan (LV), kendaraan berat

(HV), sepeda motor (MC), dan kendaraan beroda yang menggunakan

tenaga (UM)

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuannya adalah:

1 Mencari solusi dari permasalahan konflik arus di persimpangan jalan Fly

over Jamin Ginting ruas jalan A.H Nasution dan jalan Pintu Air IV.

3
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa (peneliti), penelitian ini diharapkan depat menjadi

referensi bagi mahasiswa lainnya dibidang tranportasi terutama

mengenai kemacetan persimpngan tidak bersinyal.

2. Bagi Universitas, penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi

penelitian lebih lanjut guna meningkatkan wawasan di bidang

tranportasi mengenai konflik arus lalu lintas di persimpangan.

3. Bagi pemerintah, khususnya pengelolah sistem angkutan kota

(Organda, LLAJ, Dispenda, dan intansi lainnya) sebagai salah satu

masukan maupun pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan

pengelolahan sistem angkutan kota Medan.

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan

rekomendasi agar dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para

pengguna jalan sehingga mengurangi potensi akan terjadinya konflik lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai