Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ERNIATI LINDA MAO

NIM : 1738010006

MK : MANAJEMEN MUTU

KELAS : AKK
TUGAS MANAJEMEN MUTU KESEHATANS

1. jelaskan perbdaan antara quality assurance dan cuality control.

Jabawan: Jelas, ada perbedaan ditandai antara Quality Assurance dan Quality Control.
Perbedaan paling mencolok antara jaminan kualitas dan kontrol kualitas adalah bahwa sementara
QC berorientasi produk, QA adalah berorientasi proses. Kontrol kualitas lebih berfokus pada
deteksi kegagalan. Ini terdiri dari berbagai metode, sistem, dan strategi untuk memutuskan
daerah-daerah tertentu yang berada di bawah ekspektasi dan standar perusahaan untuk produk
dan jasa.

Di sisi lain, jaminan kualitas berkaitan dengan proses dan aturan yang bertujuan untuk
meramalkan potensi kegagalan yang mungkin terjadi untuk mencegah hal ini terjadi bahkan
sebelum hal itu terjadi.

Diferensiasi lain antara QA dan QC adalah bahwa sementara Jaminan kualitas memastikan
bahwa apa yang Anda lakukan adalah hal yang benar dengan cara yang benar sedangkan QC
memastikan bahwa hasil dari apa yang telah Anda lakukan adalah sesuai harapan Anda. QA
adalah fungsi proaktif, oleh karena itu program jaminan kualitas memberikan kualitas yang lebih
tinggi dari pekerjaan. QC prihatin dengan memeriksa bahwa pekerjaan dilakukan dengan benar,
dan sesuai. Ini berfokus pada mengoreksi penyimpangan setelah pekerjaan telah dilakukan. Atau
kita dapat mengatakan, kegiatan pengendalian mutu bertindak sebagai tindakan korektif.

Perbedaan antara QA dan QC juga merupakan salah satu kekuasaan dan kontrol. QC berada di
bawah kendali pengembangan sementara QA mengontrol pembangunan. Hal ini sering
ditemukan bahwa sementara beberapa perusahaan lebih berkonsentrasi pada QC, lain berfokus
terutama pada jaminan kualitas. Untuk berjalan efisien dan kualitas produk, kedua proses ini
harus tunduk pada evaluasi yang tepat dan manajemen.
Kedua QA dan QC memiliki tujuan yang sama tetapi mereka berbeda dalam pendekatan dan
gaya. Mereka sangat saling bergantung yang membuatnya sulit untuk menentukan perbedaan.
Untuk membuat masalah lebih buruk, di beberapa organisasi, baik fungsi dilakukan oleh satu
departemen.

2. uraikan bentuk penerapan dari quality assurance dan control dalam pelayanan kesehatan di Indonesia
Jawaban : Dalam bidang kesehatan, radiologi merupakan salah satu unit penunjang yang
memanfaatkan penggunaan radiasi pengion khususnya sinar x untuk menegakkan diagnosa suatu
penyakit pasien. Hasil dari pelayanan radiologi akan menentukkan diagnosa penyakit pasien
sehingga dapat ditentukan perencanaan pengobatan bagi pasien tersebut dengan lebih akurat,
tepat dan optimal. Radiografer sebagai tenaga kesehatan yang diberi wewenang dan tanggung
jawab untuk melakukan kegiatan radiografi dengan pemanfaatan radiasi pengion di instalasi
radiologi harus mampu menjamin keakurasian dan keamanan pesawat sehingga dapat
terselenggaranya pelayanan kesehatan di bidang radiologi yang aman bagi pasien, radiografer
dan lingkungan.

Pengendalian mutu (quality control) merupakan kegiatan mengendalikan mutu dengan


memeriksa (inspeksi) hasil produksi apakah mutu telah seperti yang dikehendaki yang sesuai
standar. Sedangkan tujuan quality kontrol memberikan kepuasan kepada pelanggan dari suatu
jasa atau produk yang ditawarkan dengan cara memeriksa hasil produksi, memonitor dan menilai
produk yang bermutu. Kegiatan inilah yang seharusnya dilakukan para radiografer untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan.

Sarana dan prasarana penunjang yang terdapat di instalasi radiologi antara lain adalah pesawat
sinar-X, film, kaset, alat processing dan kamar gelap. Sarana dan prasarana tersebut harus
diperhatikan, terutama pesawat sinar x karena merupakan komponen utama dalam pelayanan
radiologi. Sebagai komponen utama dalam pelayanan radiologi, pesawat sinar x harus dalam
keadaan layak untuk digunakan. Jika pesawat tersebut dalam keadaan tidak layak atau tidak
memenuhi standar-standar keselamatan maka pesawat tersebut dapat membahayakan bagi
radiografer, pasien, dan lingkungan sekitarrnya. Berdasarkan Radiological Council of Western
Australia, untuk mengetahui apakah pesawat tersebut layak untuk digunakan maka diperlukan
kegiatan pengendalian mutu berupa pengukuran keakurasian kolimasi, pengukuran keakurasian
tegangan tabung (kV), pengukuran ke akurasian waktu eksposi, pengukuran linearisasi mA,
pengukuran titik fokus efektif, pengukuran ketepatan pusat grid, pengukuran kebocoran tabung
pesawat sinar-X dan paparan radiasi hambur.

Quality Assurance (Jaminan Mutu)

Jaminan mutu atau quality assurance merupakan suatu program yang termasuk di
dalamnya quality control, untuk proses perbaikan dengan memberikan informasi diagnostik yang
tepat untuk mengurangi paparan radiasi dan meningkatkan citra radiodiagnostik dengan biaya
serendah mungkin dan meminimalisasi suatu kesalahan dengan membuat program kegiatan agar
dapat mengukur kembaliuntuk menentukan apakah peningkatan mutu telah tercapai.

Program jaminan mutu (QA) dalam radiologi diagnostik menurut WHO adalah suatu
usaha yang tertata dengan baik oleh staf untuk memastikan citra diagnostik yang dihasilkan
memiliki kualitas tinggi sehingga dapat memberikan informasi diagnostik yang memadai secara
konsisten, yang didapat dengan biaya dan paparan radiasi pasien seminimal mungkin.

Tujuan dari dibentuk nya quality assurance dalam bidang radiologi yaitu untuk
meberikan pelayanan yang berkualitas, lebih efektif dan efesien, dengan diagnostik yang setinggi
mungkin dan paparan radiasi yang serendah – rendahnya serta biaya yang sewajarnya.

Dengan tercapainya tujuan dari QA dalam bidang radiologi maka diharapkan pelayanan
radiologi yang diberikan kepada pasien dapat terus ditingkatkan sehingga dapat memberikan
kepuasan kepaa pasien.

Quality Control (Kendali Mutu)

Kendali mutu adalah teknik-teknik dan aktifitas operasional yang digunakan untuk
memenuhi persyaratan kualitas.
Adapun tujuan dari kendali mutu adalah memberikan mutu (Provide Quality) yaitu
dengan cara memuaskan (xatisfactory), memadai dan cukup (adequate), dapat dipercaya
(dependable), serta ekonomis (economic)

Pelayanan Radiologi harus senantiasa memantau dan mengevaluasi secara periodik hasil
pelayanan yang diselenggarakan, hal ini penting untuk mempertahankan dan meningkatkan
mutu, cakupan dan efektifitas serta efisiensi pelayanan, meliputi:

a) Evaluasi mutu pelayanan yaitu evaluasi mutu pelayanan dapat dilakukan secara intern di
instalasi radiologi maupun secara eksterna bersama disiplin ilmu lainnya.
b) Evaluasi cakupan pelayanan yaitu evaluasi cakupan pelayanan dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana rujukan yang diterima oleh instalasi radiologi dan jumlah serta
jenis pemeriksaan yang dibutuhkan
c) Evaluasi Efektifitas dan Efisiensi Pelayanan yaitu evaluasi ini dilakukan dalam upaya
mencapai pelayanan radiologi yang makin maju.

Referensi :

Jauhari, arif. 2000. Program jaminan mutu bidang radiografi. Jakarta. Pusat kajian radiografi dan
imaging

Laughlin, john s. 1978. Basic quality control in diagnostic radiology.

Anda mungkin juga menyukai