Anda di halaman 1dari 12

Critical Book Report Matriks Ruang Vektor

VEKTOR-VEKTOR DI RUANG -2 DAN RUANG-3

Dosen Pengampu: Drs Jonny Haratua Panggabean, M. Si

DISUSUN OLEH:

PUTRI YANI

4173540015

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

A. BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1


B. BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 2
C. BAB III PENUTUP...................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11
LAMPIRAN

i
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadiran ALLAH SWT, Atas segala limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
Serta Salam Tetap Tercurahkan Kepada Junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah critical book report berjudul “VEKTOR-VEKTOR DI
RUANG -2 DAN RUANG-3”. Sebagai salah satu pemenuhan tugas.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


menyusun makalah ini . penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat kekurangan dan
kesalahan yang disebabkan oleh keterbatasan menulis. Maka dari itu kritik dan saran dan
masukan dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makalh ini.

Medan, 6 April 2018

Penulis

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam tugas Critical Book Report adalah tugas kajian pustaka terkait pemecahan
masalah atau pengkajian yang mendalam tentang konsep dan prinsip ilmu ilmu yang
mempelajari tentang isi buku mengungkap kelebihan dan kelemahan dan kesimpulan yang
dapat terdiri dari satu bab sebagai umber belajar pada mata kuliah tertentu.

Dalam mata kuliah matriks dan ruang vector membahas tentang vektor-vektor dalam
ruang-2 dan ruang-3. Dalam buku ini pengenalan vektor seperti luas, panjang, massa, dan
suhu bagaimana menjelaskan besarnya kuantitas yang diberikan. Vektor dapat diumpakan
secara geometri seperti sigmen arah garis atau panah dalam 2-dimensi dan 3-dimensi. Arah
panah secara spesifik arah fektor dalam panjang panah dideskripsikan seperti besaran. .
Seperti contoh pergerakan angin di deskripsikan dengan memberikan kecepatan dan arah.
Seperti 20 mph timur laut. Kecepatan angin dan arah angin bersama dengan kualitas vektor
disebut dengan kecepatan angin.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil analisis dari buku yang di kritik

2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari buku yang dikritik

1.3 Tujuan

1. Mengetahui hasil analisis dari buku yang di kritik

2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari buku yang dikritik


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku

Judul buku : Elementary Linear Algebra 5e

Penyusun : Howard Anton

Penerbit : Simultaneously

Tahun terbit : 1987

Kota terbit : Canada

Edisi :-

Tebal buku : 421 halaman

2.2 Hasil Analisis Buku

2.2.1 Pengenalan Vektor

Banyak kuantitas fisik, seperti luas, panjang, massa, dan suhu bagaimana menjelaskan
besarnya kuantitas yang diberikan. Kuantitas seperti itu disebut skalar. Kualitas fisik lainnya
disebut vektor. Determinan yang tidak komplit seperti kedua besaran dan arahnya ditentukan.
Seperti contoh pergerakan angin di deskripsikan dengan memberikan kecepatan dan arah.
Seperti 20 mph timur laut. Kecepatan angin dan arah angin bersama dengan kualitas vektor
disebut dengan kecepatan angin. Contoh lainnya dari kekuatan dan perpindahan vektor.
Dalam vektor 2-dimensi dan 3-dimensi akan memperkenalkan secara geometri operasi
aritmatika dari vektor didefinisikan dan beberapa bahan dasr dari ini akan stabil.

Vektor dapat diumpakan secara geometri seperti sigmen arah garis atau panah dalam
2-dimensi dan 3-dimensi. Arah panah secara spesifik arah fektor dalam panjang panah
dideskripsikan seperti besaran. Ekor dari panah tersebut disebut poin awal dari vektor dan
ujung dari panah disebut poin akhir. Penunjuk vektor ditulis dengan huruf besar dan tebal
(untuk contoh a,k,v,w,x), ketika didiskusikan. Kita lihat seperti skalar. Semua skalar adalah
bilangan real dan arahnya biasanya huruf kecil (contoh,a,k,v,wdan x).

Jika seperti poin awal dari vektor v adalah A dan poin akhir adalah B. Kita tulis.

V= AB

Vektor memiliki beberapa panjang dan beberapa arah dan dengan searah. Sejak kita
menginginkan sebuah vektor di determinankan hanya oleh panjang dan arah itu.. vektor
setara adalah dianggap sama meskipun mereka mungkin dilihat didalam posisi yang berbeda.
Jika v dan w adalah setara kita menulis
v=w
Definisi, jika v dan w ada dua vektor, jumlah vektor menjadi v+w adalah determinan
seperti pengikutnya. Posisi vektor w merupakan poin inti dan v adalah poin akhir. Vektor
v+w memiliki panah.

Dalam kita memiliki konstruksi dua penjumlahan, v+w(panah biru) dan w+v (panah
putih). Ditulis

V+W=W+V

Dan tepat jumlahnya dari diagonal dari determinan genjang oleh vektor v dan w
ketika vektor ini dilihat mereka memiliki beberapa poin inti yang sama.

Ketika panjang vektor nol disebut vektor nol dan adalah 0. Dapat didefinisikan

0+V=V+0=V

Untuk setiap vektor v sejak itu arah tidak natural untuk vektor nol, kita setuju itu
dapat memiliki sebuah arah yang mudah, untuk masalah pertimbangan. Jika v adalah vektor
tidak nol, ketika –v negativ aalah definisi vektor memiliki besaran seperti v, seperti arah
sebaliknya. Dapat ditulis

V+(-V)=0

(kenapa?) dalam tambahan kita definisika -0=0

Definisi jika v dan w adalah dua vektor ketika pengurangan dari w ke v definisinya
adalah

V-W=V+(-W)

Untuk memperoleh perbedaan v-w tanpa mengubah –w, posisi v dan w. Jadi poin
inti mereka tepat vektor dari poin akhir dari w untuk poin akhir dari v ketika vektor v-w.

Definisi jika v adalah bukan nol dan k adalah bilangan real bukan nol (skalar), ketika
menghasilkan kv adalah definisi dari vektor panjang adalah (k) panjang waktu dari v dan
ketika arah sama seperti v jika k>0 dan sebaliknya untuk untuk v jika k<0. Dapat didefinikan
kv=0 jika k=0 atau v=0.

Merupakan ilustrasi hubungan antara sebuah vektor v dan vektor ½ v, (-1)v, 2v dan
(-3)v. Catatan dari vektor (-1)v memiliki beberapa panjang seperti v tetapi arahnya
sebaliknya. Ini (-1)v hanya negatif dari v itu adalah

(-1) V= -V

Masalah yang melibatkan vektor yang sering disederhanakan oleh koordinat sistem
persegi panjang. Untuk saat diskusi vektor 2-dimensi(bidang). Membiarkan v untuk beberapa
vektor di dalam bidang dan menganggap, bahwa v telah diposisikan oleh poin inti adalah asli
dari sebuah kordinat sistem persegi panjang. Koordinat (v1, v2) dari poin awal dari v adalah
disebut komponen dari v dan dapat ditulis

V= (V1, V2)

Jika vektor equivalen , v dan w dilihat dari poin inti jatuh pada titik asal ketika jelas
bahwa poin akhir harus tepat (sejak vektor memiliki beberapa panjang dan arah), vektor harus
memeliki beberapa komponen. Sebaliknya, vektor dengan beberapa komponen equivalen dan
memiliki sama panjang dan sama arah. Dan dapat disimpulakan dalam dua vektor

V= (V1, V2) dan W = (W1, W2)

Equivalen jika dan hanya jika

V= W1 dan V2= W2

Operasi dari vektor tambahan dan perkalian oleh skalar sangat mudah bahwa
diistilah dari komponen. jika

V= (V1, V2) dan W = (W1, W2)

V+ W = (V1+ W1,V2+ W2) (3.1a)

Jika V= (V1, V2) dan k adalah beberapa skalar yang melibatkan persegi panjang, itu
dapat ditujukkan (latihan 14) bahwa

KV= (KV1,K V2) (3.1b)

Ini, untuk contoh, jika v=(1,-2) dan w =(7,6) ketika

V+w= (1,-2)+(7.6)=(1+7,-2+6)=(8,4)

Dan 4v=4(1,-2)=(4(1), 4(-2)) =(4, -8)

Sejak v-w=v+(-1)w, jika mengikuti rumus (3.1a) dan (3.1b) yang

V+ W = (V1+ W1,V2+ W2)

Seperti vektor didalam bidang dapat dijelaskan oleh sepasang dari bilangan riil,
vektor 3-dimensi dapat dijelaskan dengan tiga pasang bilangan dalam sistem kordinat persegi
panjang. Untuk agunan sistem koordinat, memilih sebuah poin O disebut sebagai titik asal
dan memilih tiga garis yang saling tegak lurus disebut bidang koordinat yang melewati
asalnya.seperti bidang x,y dan z dan memilih arah yang positif untuk setiap bidang koordinat
seperti halnya satuan dari panjang dari ukuran arah. pasangan dari sumbu koordinat
determinan sebuah bidang disebut koordinat bidang. Ini disebut bidang-xy dan bidang-xz dan
bidang-yz. Untuk setiap poin P di dalam dimensi-3 menetapkan tiga kali lipat nomor (x,y,z)
disebut koordinat dari P yang diikutinya. Melewati tiga bidang parallel P untuk koordinat
sumbu oleh X,Y and Z. kordinasi dari P di definisikan oleh tanda panjang.
x=ox y=oy z=oz

didalam terdiri dari poin seperti (4,5,6 ) dan (-3,2,-4)

Koordinat sistem persegi panjang dalam dimensi 3 masuk dalam dua kategori kiri
dan kanan. Sistem bagian kanan memiliki bidang poin skrup dalam arah positif di sumbu x
akan diajukan jika positif sumbu x diputar terhadap sumbu y positif. sistem bagian kiri akan
menarik kembali

Jika didalam vektor v di dalam dimensi 3 dilihat poin inti asal dalam koordinasi
sistem persegi panjang dari terminal poin disebut komponen dari v. Dapat ditulis

V= (V1,V2,V3)

Jika V= (V1,V2,V3) dan W= (W1,W2,W3) adalah dua vektor dimensi 3 ketika


pendapat serupa yang disebut vektor dalam bidang yang terdiri dari hasil.

V dan w equivalen jika dan hanya jika v1=w1, v2=w2, dan v3=w3,

v+w = (v1+w1, v2+w2,v3+w3)

kv= (kv1, kv2, kv3) ketika k adalah skalar

2.2.2 Norma Dari Vektor, Vektor Aritmatik

Bagian ini menetapkan bagian dasar dari vektor aritmatik.

Bagian 1. Jika u,v dan w adalah vektor dalam dimensi 2 atau 3 dan k dan l adalah
skalar ketika digabungkan,

(a). u+ v = v + u (e). k(lu) = (kl)u

(b). (v + u) + w = u + (v + w) (f). k(u+v) = ku +kv

(c). u+0 = 0 + u = 0 (g). (k+l) u = ku + kl

(d). u+ (-u) = 0 (h). lu = u

Sebelum bukti didiskusikan. Catatan bahwa hubungan vektor:geometri dalam vektor


yang dimiliki oleh panah arah garis sigmen dan analitik dalam vektor yang diwakili oleh
sepasang atau tiga pasang dari nomor yang disebut komponen, akibatnya hasil dari teorema 1
dapat dibentuk geometri atau analiti lainnya. Untuk gambaran kita buktikan cara kedua
bagian (b). Buktikan dengan kiri latihan.

Vektor dari sebuah panjang v dalam norma dari v dilambangkan dengan ||v||. Dalam
dimensi 2 dimisalkan v = v1 +v2

||v|| = √ v 21 + v 22
Dalam dimensi 3 memisalkan v = v1 +v2 + v3

||v|| = √ v 21 + v 22+ v 23

2.2.3 Perkalian Titik, Proyeksi

Definisi jika u dan v adalah vektor dimensi 2 atau dimensi 3 dan θ segitiga antara u
dan v, ketika perkalian titik atau perkalian dalam Eulidea u . v didefinisikan seperti

u.v = ‖u‖‖v‖ cos θ Jika u≠ 0 dan v ≠ 0

0 jika u = 0 atau v = 0

Teorema 2. Membiarkan u dan v vektor dimensi 2 dan dimensi 3

(a) v.v = ||v||2 bahwa v adalah ||v|| = (v.v)1/2


(b) jikau dan v bukan vektor nol dan θdiantara ketiganya
θ adalah akut jika dan hanya jika u.v > 0
θ adalahtumpuljika dan hanya jika u.v < 0
π
θ= jika dan hanya jika u.v = 0
2

Teorema 3. Jika u,v, dan w adalah vektor dimensi 2 dan 3 dan ka dan l adalah sklar
ketika:

(a). u.v = v.u

(b). u (v +w) = u . v + u . w

(c). k(u . w) = (ku) . v = u.(kv)

(d). v .v > 0 jika v ≠ 0 dan v . v=0 jika v=0

Teorema 4. Jika u dan v adalah vektor dimensi 2 dan 3 dan jika a ≠ 0 ketika proja u
u.a
= 2 a vektor komponen u panjang a
‖a‖
u.a
u- proja u = u- 2 a vektor komponen u ortogonal a
‖a‖
2.2.4 Perkalian Silang

Definisi jika u = (u1+ u2+ u3) dan v = (v1 + v2+ v3) dalam vektor dalam dimensi 3
dalam perkalian silang u x v adalah definisi vektor seperti

u x v = ( u2v3 – u3v2 – u1v3, u1v2 - u2v1)

Atau notasi determinan


u2 u3 u u u u
uxv =
(| | | | | |)
v2 v3
,− 1 3 , 1 2
v 1 v 3 v1 v 2

Teorema 5. Jika u dan v adalah vektor di dalam dimensi 3, ketika :

(a) u.(u x v) = 0 (u x v ortogonal u)


(b) v. (u x v) = 0 (u x v ortogonal v)
(c) ‖u x v‖2 = ‖u‖ 2 ‖v‖2 – (u.v)2 ( identitas lagrange)

Teorema 6 jika u, v dan w vertor dimensi 3 dan k adalah skalar, ketika

(a) u x v = - (v x u )
(b) u x (v + w) = (u x v) + (u x w)
(c) (v + w) x w = (u x v) + (v x w)
(d) k(u x v) = (ku) x v = u x (kv)
(e) ux0=0xu=0
(f) uxu=0

2.2.5 Garis Dan Bidang Dalam Dimensi 3


Teorema 7. Jika a, b, c dan d adalah konstanta dan a,b,dan ca tidak semua nol di
garis equator.
ax + by + cz+ d = 0
adalah bidang yang memiliki vektor n = ( a,b,c) seperti a normal.

Teorema 8. Ketika jarak d diantara poin a P0(X0,Y0,Z0) dan bidang


ax + by + cz+ d = 0 adalah
|ax 0 +by 0 + cz 0+ d|
D
√ a2❑+b2❑+c 2❑
BAB III

PENUTUP

3.1 Kelebihan

Adapun kelebihan buku yaitu:

1. sistematika buku bagus dan mudah dipahami dari segi bahasa yang digunakan.
2. Tersedia beberapa teorema yang diberikan berkaitan dengan materi ruang baris dan
ruang kolom yang disetai dengan beberap contoh soal dan penyelesaian yang
mendukung.
3. Tersedia soal sebagai tolak ukur apakah pembaca memahami materi yang disajikan
dan disertakan beberapa penyelesaian jawaban dari soal yang diberikan memastikan
pembaca menjawab dengan benar atau tidak.
4. Soal-soal yang diberikan bervariasi.

3.2 Kekurangan

Selain terdapat beberapa kelebihan, buku ini juga memiliki kekurangan diantaranya:

1. Kurang banyaknya kuantitas contoh soal yang diberikan.

3.3 Kesimpulan

Dari beberapa kelebihan dan kekuranagan buku yang telah dibahas yaitu salah
satunya soal-soal yang dibahas bervariasi dan tingkat kesulitannya bervariasi degan
kelemahan kurang banyak kuatitas dari contoh soal yang diberikan, kesimpulannya buku ini
dapat digunakan sebagai buku pelajaran matakuliah matris ruang vekor.

3.4 Saran

Buku tesebut dilakukan revisi agar terciptanya edisi baru yang lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA

Anton, Howard.1987. Elementary Linear Algebra 5e. Simultaneously: Canada

Anda mungkin juga menyukai