Anda di halaman 1dari 3

NAMA DOSEN : Ns. Selvie Rumagit, S.Kep., M.

Kes
MATA KULIAH : Keperawatan Keluarga
FAKULTAS : Keperawatan
SEMESTER : VI (Enam)

CONTOH KASUS TERAPI KELUARGA

DISUSUN OLEH

NAMA :MEGAWATI MANENGKEY


NIM : 17 061 032

UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON

FAKULTAS KEPERAWATAN

2020
Contoh Kasus

Boby adalah anak tunggal disuatu keluarga. Pada usia 6 tahun ia sering

melihat ayahnya memukuli ibunya, ia juga sering melihat orang tuanya

bertengkar dan melihat ibunya menangis. Ia tumbuh dari keluarga yang

kurang harmonis. Boby pun tidak dididik layaknya anak seusianya yang

masih memerlukan didikkan dan perhatian dari oratuanya. Ia dibiarkan

tanpa adanya peraturan-peraturan yang berlaku di rumah tersebut, hingga

Boby tumbuh menjadi anak yang tak tau tanggung jawab karena ia kurang

mengerti mana yang baik untuk dilakukan mana yang tidak baik.

Pada saat remaja, Boby menjadi anak yang suka mencari onar di

sekolahnya. Ia suka membolos saat pelajaran, suka tertidur saat guru

sedang menjelaskan dan ia juga sering pulang tengah malam bahkan

tidak pulang. Namun saat orangtuanya mengetahui hal tersebut,

orangtuanya tidak memperikan hukuman atau perlakuan yang tegas agar

Boby jera, sehingga Boby mengulangi lagi perbuatan tersebut. Sampai

Boby menjadi lebih agresif ia sering terlibat tawuran antar sekolah. Ia pun

lambat laun menarik diri dari pergaulannya karena merasa minder dan

rendahnya harga diri yang ia miliki akan keluarganya yang tak seharmonis

keluarga lainnya. Ia menjadi nakal semata-mata untuk mencari perhatian

dari orangtuanya.

Kepada Boby dan keluarga diberikan terapi keluarga. Berikut ini adalah

poin‐poin yang disampaikan pada keluarga dalam sesi terapi:


1. Keluarga perlu memperbaiki pola komunikasi antara satu dengan

yang lain dan membangun suasan harmonis untuk kebaikan satu

sama lain.

2. Orangtua Boby harus mulai merangkul Boby agar Boby tidak

merasa sendiri. Keluarga perlu membangkitkan rasa berharga dan

bangga terhadap diri pada Boby.

3. Komunikasi dalam keluarga tidak perlu selalu terfokus pada

kenakalannya, karena pada kenyataannya Boby nakal semata-

mata ingin mencari perhatian keluarganya dan sebagai bentuk

ungkapan meluapkan kekecewaannya terhadap masalah di

keluarganya.

4. Keluarga juga perlu mengembangkan rasa tanggung jawab pada

Boby dengan menegaskan aturan dalam keluarga serta sistem

penegakan aturan dijalankan, karena jika tidak maka Bobi akan

cenderung berkembang menjadi anak yang manipulatif dan tidak

bertanggung jawab baik pada diri sendiri mau pun orang lain.

Diberi penjelasan akan pentingnya sekolah dan pentingnya masa

depan yang perlu dicapai agar Boby dapat mengembangkan daya

juang dan tidak mudah patah semangat dan menarik diri jika

segala sesuatu tidak seperti yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai