Oleh
Kelompok 4
Luqman 16011013
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Standar Pertumbuhan dan Perdagangan Era Global.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Negara yang menjual barang dan jasa ke negara lain disebut negara
pengekspor. Negara yang membeli atau mendatangkan barang dan jasa dari luar
negeri ke dalam negeri disebut negara pengimpor. Dalam keseharian kegiatan
ekspor-impor tidak hanya dilakukan oleh negara, tetapi juga oleh perusahaan-
perusahaan. Perusahaan yang khusus melakukan aktivitas menjual barang-barang
dan jasa ke luar negeri disebut eksportir. Sedangkan, perusahaan yang khusus
mendatangkan barang dari luar negeri ke dalam negeri disebut importir.
1
Pertukaran atau yang lebih sering disebut dengan perdagangan merupakan
suatu proses tukar menukar yang dilakukan secara sukarela. Masing-masing pihak
sama-sama ingin melakukan perdagangan dan ada kesepakatan baik mengenai
harga maupun jumlah barang dan jasa yang diperdagangkan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan
ekonomi adalah perdagangan internasional (Salvatore 2004) menyatakan bahwa
perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan (trade as engine of growth).
Jika aktivitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu
dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi
pertumbuhan.
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
3
BAB II
ISI
4
2.2 MODEL PERDAGANGAN INTERNASIONAL
5
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional
ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini
memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang
membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan
mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara
intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks
Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang
menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor
barang padat karya dibanding barang padat modal dan sebagainya.
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain
sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu
masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor
spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara
mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada
peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi
spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai
tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh
dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi
untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua
pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk
sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri
tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi
tidak untuk menentukan pola perdagangan.
6
jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi
kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat
pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga
dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
b. Selera
d) Perbedaan teknologi
7
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.
a) Sumber Devisa
Jika kita mengekspor suatu komoditi, kita mendapat mata uang asing
seperti dolar, yen atau mata uang yang lainnya. Mata uang asing
inidisebut devisa. Devisa dapat digunakan untuk, misalnya, mengimpor
barang modal dan konsumsi.
c) Stabilisasi Harga
Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang
dan tidak memenuhi permintaan pasar, maka barang tersebut harus
diimpor. Dengan adanya impor, harga barang jenistersebut akan stabil
dan permintaan pun dapat terpenuhi.
8
Melalui perdagangan internasional, penduduk dapat memebeli barang-
barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya
belum sebaik produk luar negeri.Perdagangan internasional dapat
memacu industry dalam negeri untukmeningkatankankualitasproduk
yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar internasional.
9
h) Memperluas pasar dan menambah keuntungan.
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda – beda. Negara yang
melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor
untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor.
Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri.
Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang
negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor,
maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan
demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses
perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar
internasional.
10
c) Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
e) Terjadinya Perang
11
negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan
negara anggota akan mengalami kesulitan.
12
mempersiapkan makanan untuk dijual secara lokal dan internasional.
Imigran lebih terampil seperti insinyur, dokter dan perawat memberikan
kontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara yang mereka pilih.
13
nya kecil. Kedua negara akan memperoleh keuntungan dari perdagangan
tersebut. Kenaikan perdagangan akan memperbesar potensi pertumbuhan
ekonomi.
Jumlah serta proporsi faktor produksi (modal dan tenaga kerja) yang
dimiliki suatu negara menentukan kapasitas produksi negara tersebut
yang tercermin pada kurva kemungkinan produksi. Ada tiga bentuk
pertumbuhan faktor produksi, yakni pertumbuhan hanya pada satu faktor
14
produksi saja, pertumbuhan kedua faktor secara proporsional dan
pertumbuhan secara proporsional sama dengan yang telah digunakan
pada industri tertentu.
15
ataupun di luar yang lama seperti A” atau A’. Pada kondisi pertama
(offer curve A” bagi negara A) dengan offer curve negara B tetap, maka
dasar tukar (term of trade) negara A lebih baik, dan dalam keadaan
keseimbangan negara A apat memperoleh barang impor X lebih baanyak
untuk sejumlah tertentu barang ekspor Y. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi satu negara besar dapat
menaikkan atau menurunkan kesejahteraan negara tersebut.
a) Pengaruh Ekonomis
16
pilihan barang yang dapat kita beli dengan uang tersebut akan tersedia
lebih banyak.
b) Pengaruh Nonekonomis
17
Perdagangan internasional dapat menjadi pintu pembuka untuk kerja
sama antarnegara dalam bidang militer, misalnya untuk mengawasi
penyelundupan barang-barang terlarang dan pembajakan yang dapat
merugikan kedua belah pihak.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam era global seperti sekarang tidak ada satupun negara yang
bisa hidup sendiri tanpa memiliki kerjasama dengan negara lain, salah
satunya kerjasama di bidang perdagangan. Tiongkok bahkan Korea Selatan
pun yang notabene negara dengan paham komunis masih melakukan
hubungan kerjasama dengan negara-negara lain.
19
DAFTAR PUSTAKA
20