Anda di halaman 1dari 23

Standar Pertumbuhan

Dan Perdagangan Era


Global

Oleh

Kelompok 4

Agatha Yanti 170110

Luqman 16011013

IESP Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Wijaya Putra Surabaya
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Standar Pertumbuhan dan Perdagangan Era Global.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Standar Pertumbuhan


dan Perdagangan Era Global ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Surabaya, 19 September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1-2


1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................ 3
BAB II ISI

2.1 Definisi Perdagangan Internasional Dan


Pertumbuhan Ekonomi .............................................................. 4
2.2 Model Perdagangan Internasional ............................................. 5-7
2.3 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional ........................... 7-8
2.4 Manfaat Perdagangan Internasional .......................................... 8-10
2.5 Hambatan Perdagangan Internasional ....................................... 10-12
2.6 Keterkaitan Perdagangan Internasional Dan
Pertumbuhan Ekonomi .............................................................. 12-13
2.7 Peranan Perdagangan Internasional Dalam
Pertumbuhan Ekonomi .............................................................. 13-16
2.8 Peranan Perdagangan Internasional Dalam
Perekonomian Indonesia............................................................ 16-18
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 19


DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perdagangan Internasional biasa disebut dengan perdagangan antarnegara,


yaitu suatu kegiatan pertukaran (transaksi) barang dan jasa antara dua negara atau
lebih. Sama seperti halnya manusia yang membutuhkan manusia lainnya dalam
hubungan bermasyarakat, suatu negara juga membutuhkan negara lain dalam
hubungan masyarakat internasional. Sebenarnya yang melakukan hubungan
bukanlah ‘negara’ yang bersangkutan melainkan ‘penduduk’ di suatu negara
dengan ‘penduduk’ negara lain. Dalam hal ini, penduduk dapat diartikan suatu
perusahaan atau lembaga pemerintah di suatu negara yang melakukan
perdagangan internasional.

Kegiatan utama perdagangan internasional adalah ekspor dan impor.


Ekspor adalah kegiatan perdagangan suatu perusahaan untuk mengeluarkan
barang dari wilayah pabean suatu negara dan memperdagangkannya di wilayah
pabean negara lain. Definisi ekspor yang lain adalah arus barang dan jasa dari
dalam negeri ke luar negeri. Di sisi lain, impor adalah kegiatan perdagangan suatu
perusahaan untuk memasukkan barang dari luar negeri untuk diperdagangkan atau
diperjualbelikan di dalam negeri. Definisi impor yang lain adalah arus barang dan
jasa dari luar negeri ke dalam negeri.

Negara yang menjual barang dan jasa ke negara lain disebut negara
pengekspor. Negara yang membeli atau mendatangkan barang dan jasa dari luar
negeri ke dalam negeri disebut negara pengimpor. Dalam keseharian kegiatan
ekspor-impor tidak hanya dilakukan oleh negara, tetapi juga oleh perusahaan-
perusahaan. Perusahaan yang khusus melakukan aktivitas menjual barang-barang
dan jasa ke luar negeri disebut eksportir. Sedangkan, perusahaan yang khusus
mendatangkan barang dari luar negeri ke dalam negeri disebut importir.

1
Pertukaran atau yang lebih sering disebut dengan perdagangan merupakan
suatu proses tukar menukar yang dilakukan secara sukarela. Masing-masing pihak
sama-sama ingin melakukan perdagangan dan ada kesepakatan baik mengenai
harga maupun jumlah barang dan jasa yang diperdagangkan.

Suatu negara melakukan perdagangan dengan negara lain dikarenakan


dapat memberikan keuntungan atau disebut juga manfaat perdagangan.
Perdagangan internasional baru akan terjadi jika masing-masing pihak yang akan
melakukan perdagangan mendapatkan manfaat dari perdagangan tersebut

Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan
ekonomi adalah perdagangan internasional (Salvatore 2004) menyatakan bahwa
perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan (trade as engine of growth).
Jika aktivitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu
dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi
pertumbuhan.

2
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah definisi perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi?


2. Apa saja model perdagangan internasional?
3. Apa saja faktor pendorong perdagangan internasional?
4. Apa saja manfaat perdagangan internasional?
5. Apa saja hambatan perdagangan internasional?
6. Apakah keterkaitan perdagangan internasional dan pertumbuhan
ekonomi?
7. Apakah peranan perdagangan internasional dalam pertumbuhan
ekonomi?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui definisi perdagangan internasional dan pertumbuhan


ekonomi
2. Mengetahui model perdagangan internasional
3. Mengetahui faktor pendorong perdagangan internasional
4. Mengetahui manfaat perdagangan internasional
5. Mengetahui hambatan perdagangan internasional
6. Mengetahui keterkaitan perdagangan internasional dan pertumbuhan
ekonomi
7. Mengetahui peranan perdagangan internasional dalam pertumbuhan
ekonomi

3
BAB II
ISI

2.1 DEFINISI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN


PERTUMBUHAN EKONOMI

Perdagangan internasional adalah kegiatan tukar menukar barang


atau jasa yang dilakukan antara individu dengan individu, individu dengan
pemerintah, atau pemerintah dengan pemerintah dari suatu negara yang lain
dipasar dunia atau global dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhandan
mencari keuntungan.

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi


perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang
lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan
ekonomi.

Jadi dengan kata lain apabila perdagangan internasional lancar


(ekspor-Impor) maka akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,
dimana (Salvatore (2004) menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi
mesin bagi pertumbuhan (trade as engine of growth). Jika aktifitas
perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari
komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi
pertumbuhan. Dan Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an
Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan
demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak
bagi pertumbuhan. serta Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan Pembangunan.

4
2.2 MODEL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Perdagangan internasional memiliki 5 model, yaitu:

2.2.1 Model Adam Smith

Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang


menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak
dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya
yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga
barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara
maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.

2.2.2 Model Ricardian

Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan


mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan
internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan
dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti
model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi di mana negara-negara
akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam
barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan
faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.

2.2.3 Model Heckscher-Ohlin

Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model


Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan
kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan
prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan
teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan
memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan
internasional.

5
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional
ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini
memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang
membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan
mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara
intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks
Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang
menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor
barang padat karya dibanding barang padat modal dan sebagainya.

2.2.4 Faktor Spesifik

Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain
sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu
masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor
spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara
mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada
peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi
spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai
tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh
dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi
untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua
pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk
sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri
tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi
tidak untuk menentukan pola perdagangan.

2.2.5 Model Gravitasi

Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang lebih


empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas.
Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan
jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya.
Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan

6
jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi
kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat
pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga
dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.

2.3 FAKTOR PENDORONG PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Faktor – faktor yang mendorong perdagangan internasional sebagai berikut :

a. Perbedaan sumber daya alam

Sumber daya alam yang dimiliki setiap negara berbeda. Untuk


mendapatkan Sumber daya alam yang dibutuhkan dan tidak dimiliki
suatu negara, diperlukan pertukaran antar negara yang menyebabkan
terjadinya perdagangan internasional.

b. Selera

Penduduk suatu negara lebih menyukai produk negara lain, sehingga


harus mengimpor produk itu.

c. Penghematan biaya produksi (Efisiensi)

Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara dapat


memasarkan hasil produksinya pada banyak negara. Negara tersebut
berproduksi dalam jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya
produksi.

d) Perbedaan teknologi

Negara yang menggunakan teknologi maju dapat menjual barang dengan


harga murah pada negara yang teknologinya sederhana.

e) Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.


f) Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan
negara.

7
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.

g) Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari


negara lain.

Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.

2.4 MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Ada 8 manfaat perdagangan internasional, yaitu:

a) Sumber Devisa

Jika kita mengekspor suatu komoditi, kita mendapat mata uang asing
seperti dolar, yen atau mata uang yang lainnya. Mata uang asing
inidisebut devisa. Devisa dapat digunakan untuk, misalnya, mengimpor
barang modal dan konsumsi.

b) Perluasan Kesempatan Kerja

Perdagangan internasional, terutama kegiatan ekspor, memberi


kesempatan untuk memperluas kesempatan kerja karena untuk
menghasilkan barang yang diekspor, dibutuhkan tenaga kerja.

c) Stabilisasi Harga

Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang
dan tidak memenuhi permintaan pasar, maka barang tersebut harus
diimpor. Dengan adanya impor, harga barang jenistersebut akan stabil
dan permintaan pun dapat terpenuhi.

d) Peningkatan Kualitas Konsumsi

8
Melalui perdagangan internasional, penduduk dapat memebeli barang-
barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya
belum sebaik produk luar negeri.Perdagangan internasional dapat
memacu industry dalam negeri untukmeningkatankankualitasproduk
yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar internasional.

e) Percepatan Alih Teknologi

Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri,


dibutuhkan pengetahuan atauketerampilan tertentu sehingga perlu
pelatihanataubimbingan. Hal seperti itu akan mempercepatalih
teknologi. Alih teknologi memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yanglebih modern.

f) Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri.

Banyak faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap


negara, misalnya: kondisi geografis, iklim, tingkat penguasaan IPTEK.
Dengan adanya perdaganga internasional, setiap negara mampu
memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

g) Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.

Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk


memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun
suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya
dengan yang diproduksi negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila
negara tersebut mengimpor barang dari luar negeri. Dengan mengadakan
spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh
keuntungan sebagai berikut :

▪ Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan


dengan lebih efisien.
▪ Setiap negara dapat lebih menikmati lebih banyak barang dari yang
dapat diproduksi di dalamnegeri.

9
h) Memperluas pasar dan menambah keuntungan.

Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat


menjalankan mesin-mesinnya tanpatakut kelebihan produksi karena
dapat menjual ke luar negeri.

2.5 HAMBATAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan


internasional.

a) Perbedaan Mata Uang Antar negara

Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda – beda. Negara yang
melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor
untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor.
Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri.
Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang
negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor,
maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan
demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses
perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar
internasional.

b) Kualitas Sumber Daya yang Rendah

Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan


internasional karena jika sumber daya manusianya rendah, maka kualitas
dari hasil produksi(produk) akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki
kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang – barang yang
dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya
menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan
perdagangan internasional.

10
c) Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar

Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor


akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya
dilakukan secara tunai maka negara pengimpor akan mengalami kesulitan
dan resiko yang tinggi, seperti perampokan. Oleh karena itu, negara
pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai tetapi melalui
kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

d) Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara

Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri.


Mereka tidak ingin hasil produksinya tersaingi oleh hasil peoduksi dari luar
negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk
melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan
tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka produk impor tersebut akan
menjadi lebih mahal daripada produk dalam negeri sehingga mengakibatkan
masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli produk impor. Hal itu
akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.

e) Terjadinya Perang

Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus.


Selain itu, kondisi perekonomian negara yang sedang berperang tersebut
juga akan mengalami kelesuan. Hal ini dapat menyebabkan perdagangan
antarnegara akan terhambat.

f) Adanya Organisasi – Organisasi Ekonomi Regional

Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasi – organisasi


ekonomi. Tujuan organisasi – organisasi tersebut adalah untuk memajukan
perekonomian negara – negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang
dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara – negara anggota saja.
Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor
dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada

11
negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan
negara anggota akan mengalami kesulitan.

2.6 KETERKAITAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN


PERTUMBUHAN EKONOMI

Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi adalah dua


konsep yang pergi bersama-sama, karena perdagangan internasional
berkontribusi pada pertumbuhan negara, perekonomian dalam beberapa
cara. Beberapa cara ini mencakup dampak impor dan ekspor, produktivitas
spesialisasi, peningkatan dan peningkatan infrastruktur. Ekspor barang ke
negara lain dapat berkontribusi pada pertumbuhan negara pengekspor
dengan meningkatkan pendapatan negara itu.

Perekonomian nasional dari beberapa negara bahkan bergantung


pada dan ditopang oleh ekspor mereka. Misalnya, beberapa negara penghasil
minyak tergantung pada pendapatan dari ekspor minyak mentah dan
turunannya untuk mempertahankan negara mereka. Beberapa negara
sebenarnya merencanakan anggaran nasional mereka berdasarkan proyeksi
atau perhitungan pendapatan yang diharapkan dari ekspor minyak. Selain
minyak mentah, negara-negara lain juga sebagian mendasarkan anggaran
nasional mereka pada pendapatan dari barang-barang seperti produk
pertanian, batu mulia, dan bahkan teknologi. Ini merupakan salah satu cara
di mana perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi yang terkait.

Selain komoditas, perdagangan internasional dalam tenaga kerja juga


merupakan cabang dari globalisasi. Imigran mengambil banyak dibutuhkan
keterampilan untuk negara-negara di mana keterampilan yang diperlukan.
Kebanyakan imigran dari kurang-negara maju mengirim uang ke kerabat di
negara asal mereka, memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dari
negara-negara tersebut. Mereka juga membantu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi negara-negara di mana mereka tinggal dengan berkontribusi
terhadap produktivitas. Misalnya, pekerja migran sering bekerja di
peternakan di mana mereka menyediakan tenaga kerja untuk membantu

12
mempersiapkan makanan untuk dijual secara lokal dan internasional.
Imigran lebih terampil seperti insinyur, dokter dan perawat memberikan
kontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara yang mereka pilih.

Faktor lain membangun hubungan antara perdagangan internasional


dan pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produktivitas. Ketika ada
permintaan yang tinggi untuk produk, negara-negara yang menghasilkan
produk tersebut secara otomatis akan meningkatkan produksi dalam rangka
untuk bertemu dengan permintaan produk. Peningkatan ini diterjemahkan
menjadi lebih banyak pendapatan dan peningkatan perekonomian negara.

Sebuah budaya dinamis dari perdagangan internasional juga


memberikan kontribusi terhadap pembangunan kerangka infrastruktur dalam
rangka mempertahankan perdagangan. Misalnya, permintaan kacang tanah
dari suatu negara dapat menyebabkan pembangunan jalan dan sistem
transportasi ditingkatkan untuk mendukung produksi. Jika kacang tanah
yang dibudidayakan di peternakan yang terletak di desa-desa yang
sebelumnya memiliki jaringan jalan yang buruk, pemerintah atau
kepentingan perusahaan lainnya mungkin membangun jalan yang lebih baik.

2.7 PERANAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM


PERTUMBUHAN EKONOMI

Menurut ahli ekonomi Klasik maupun neo-Klasik perdagangan


internasional dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Perdagangan internasional merupakan “motor pertumbuhan (engine of
growth)”. Pendapat klasik ini dapat ditelusuri mulai dari David Hume,
Ricardo, Marshall, Edgeworth sampai Harberler.

Ricardo, salah satu penulis klasik mengembangkan teori comparative


advantage. Inti dari teorinya adalah setiap negara akan mengekspor barang
yang memiliki comparative advantage, yakni barang yang dapat dihasilkan
dengan menggunakan faktor produksi yang dimiliki oleh negara tersebut
dalam jumlah besar dan mengimpor barang yang comparative advantage-

13
nya kecil. Kedua negara akan memperoleh keuntungan dari perdagangan
tersebut. Kenaikan perdagangan akan memperbesar potensi pertumbuhan
ekonomi.

Beberapa kritik terhadap pandangan klasik ini, antara lain: pertama,


teori klasik masih bersifat statis sehingga tidak dapat menjelaskn proses
pertumbuhan yang pada dasarnya bersifat dinamis. Kedua, perdagangan
internasional justru menyebabkan ketidakmerataan antarnegara miskin
dengan negara maju, sehingga menimbulkan ketidakseimbangan
internasional. Ketiga, perdagangan internasional menyebabkan nilai tukar
(term of trade) negara berkembang mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan ekspornya masih terbatas pada barang barang primer, sedangkan
barang impornya berupa barang manufaktur.

Meskipun banyak kritik yang dilontarkan, namun kenyataannya


perdagangan internasional tetap memiliki peranan yang cukup besar dalam
pertumbuhan ekonomi.

a) Efek Pertumbuhan Faktor Produksi (Kasus Negara Kecil)

Pertumbuhan faktor produksi, tercermin pada pergeseran keluar kurva


kemungkinan produksi (production possibilities curve) yang dikuti pula
pergeseran ke atas garis harga. Pergeseran ini akan mengakibatkan
negara tersebut mencapai kurva indifferen yang lebih tinggi.
Pertumbuhan ekonomi cenderung meningkatkan kesejahteraan negara
kecil.

b) Efek terhadap Konsumsi

c) Efek terhadap Produksi

Jumlah serta proporsi faktor produksi (modal dan tenaga kerja) yang
dimiliki suatu negara menentukan kapasitas produksi negara tersebut
yang tercermin pada kurva kemungkinan produksi. Ada tiga bentuk
pertumbuhan faktor produksi, yakni pertumbuhan hanya pada satu faktor

14
produksi saja, pertumbuhan kedua faktor secara proporsional dan
pertumbuhan secara proporsional sama dengan yang telah digunakan
pada industri tertentu.

• Pertumbuhan hanya pada satu faktor produksi.

Teori Rybczynski,yang mengatakan bahwa pertumbuhan dalam salah


satu faktor produksi akan selalu mengakibatkan penurunan produksi
barang yang menggunakan faktor produksi yang tidak bertambah.
Dengan demikian teori ini adalah penjelasan lebih lanjut teori
Hecksher-Ohlin apabila ada penambahan salah satu faktor produksi.

• Pertumbuhan kedua faktor produksi secara proporsionil.


• Pertumbuhan kedua faktor produksi proporsionil dengan yang
digunakan pada industri barang Y.

Dari ulasan ulasan diatas nampak adanya efek pertumbuhan pada


produksi, konsumsi dan perdagangan internasional. Pertumbuhan
salah satu faktor produksi akan mengakibatkan produksi barang yang
tidak banyak menggunakn faktor produksi tersebut.

d) Kasus Pertumbuhan Negara Besar

Salah satu anggapan analisa efek pertumbuhan terhadap perdagangan


internasional di atas adalah negara A (negara kecil) di mana
pertumbuhan yang dialaminya tidak mengalami pengaruh terhadap harga
pasaran dunia.

Keadaan mula mula negara A dan B digambarkan dengan offer curve


yang bergaris tebal dengan harga relatif OT. Pertumbuhan terjadi di
negara A sedangkan negara B tetap. Tergantung pada jenis fungsi
produksi barang X dan Y serta perbandingan relatif penggunaan faktor
produksi modal dan trenaga kerja satu set kurva indiferen di negara A
dapat menghasilkan kurva indiferen yang baru, dapat terletak di dalam

15
ataupun di luar yang lama seperti A” atau A’. Pada kondisi pertama
(offer curve A” bagi negara A) dengan offer curve negara B tetap, maka
dasar tukar (term of trade) negara A lebih baik, dan dalam keadaan
keseimbangan negara A apat memperoleh barang impor X lebih baanyak
untuk sejumlah tertentu barang ekspor Y. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi satu negara besar dapat
menaikkan atau menurunkan kesejahteraan negara tersebut.

Pertumbuhan negara besar A yang justru malah menurunkan


kesejahteraan negara tersebut merupakan suatu hipotesis yang
dikemukakan oleh Jagdish Bhagawati dengan nama Immiserizing
Growth.

Penurunan kesejahteraan terjadi apabila harga relatif barang ekspor Y


dari negara A menurun. Kesejahteraan negara A menurun dengan
adanya pertumbuhan. Dengan demikian efek pertumbuhan terhadap
kesejahteraan sangat tergantung pada harga produk.

2.8 PERANAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM


PEREKONOMIAN INDONESIA

Hubungan perdagangan yang dibina antara satu negara dan negara


lainnya akan menimbulkan manfaat secara ekonomi maupun non ekonomi,
baik yang berdampak positif maupun negatif bagi suatu negara.

a) Pengaruh Ekonomis

• Pengaruh Ekonomis pada Kegiatan Konsumsi

Pengaruh ekonomis perdagangan internasional pada kegiatan konsumsi,


antara lain berupa semakin banyaknya jumlah serta pilihan barang yang
dapat dikonsumsi. Dengan adanya perdagangan internasional, barang
yang tersedia dipasar bukan hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga
dari luar negeri. Kita jadi memiliki lebih banyak pilihan barang yang
akan kita konsumsi. Meskipun uang yang kita miliki sama, namun

16
pilihan barang yang dapat kita beli dengan uang tersebut akan tersedia
lebih banyak.

• Pengaruh Ekonomis pada Kegiatan Produksi

Perdagangan internasional memberikan pengaruh yang besar pada


kegiatan produksi. Sebelumnya sudah dibahas bahwa perdagangan
internasional akan mendorong setiap negara melakukan spesialisasi
sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya. Spesialisasi yang
didasarkan pada keunggulan, akan membuat suatu negara berusaha
memproduksi dalam kualitas yang lebih baik serta jumlah yang lebih
banyak. Spesialisasi juga akan mendorong peningkatan produktivitas
atau keahlian pekerja. Semakin spesialis produksi suatu negara maka
semakin tinggi kualitas dan produktivitasnya.

b) Pengaruh Nonekonomis

Selain pengaruh langsung yang bersifat ekonomis, perdagangan


internasional juga membawa pengaruh yang tidak langsung dan bersifat
nonekonomis. Pengaruh nonekonomis perdagangan internasional
meliputi aspek budaya, aspek pendidikan, aspek politik, dan aspek
militer.

Perdagangan internasional dapat membuka hubungan budaya


antarnegara yang melakukan perdagangan, misalnya dengan
mengadakan pertukaran seni budaya antarnegara.

Dalam aspek pendidikan, perdagangan internasional dapat meningkatkan


hubungan kedua negara dengan cara mengadakan pertukaran pelajar
antarnegara, memberikan beasiswa untuk belajar di suatu negara, atau
memberikan bantuan untuk membangun sekolah-sekolah di negara yang
kurang mampu.

Aspek politik dari perdagangan internasional adalah meningkatnya


jalinan kerja sama antarnegara yang berdagang.

17
Perdagangan internasional dapat menjadi pintu pembuka untuk kerja
sama antarnegara dalam bidang militer, misalnya untuk mengawasi
penyelundupan barang-barang terlarang dan pembajakan yang dapat
merugikan kedua belah pihak.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Perdagangan internasional adalah kegiatan tukar menukar barang


atau jasa yang dilakukan antara individu dengan individu, individu dengan
pemerintah, atau pemerintah dengan pemerintah dari suatu negara yang lain
dipasar dunia atau global dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
mencari keuntungan. Sedangkan Pertumbuhan ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

(Salvatore (2004) menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi


mesin bagi pertumbuhan (trade as engine of growth). Jika aktifitas
perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari
komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi
pertumbuhan. Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi adalah
dua konsep yang pergi bersama-sama, karena perdagangan internasional
berkontribusi pada pertumbuhan negara, perekonomian dalam beberapa
cara. Beberapa cara ini mencakup dampak impor dan ekspor, produktivitas
spesialisasi, peningkatan dan peningkatan infrastruktur.

Dalam era global seperti sekarang tidak ada satupun negara yang
bisa hidup sendiri tanpa memiliki kerjasama dengan negara lain, salah
satunya kerjasama di bidang perdagangan. Tiongkok bahkan Korea Selatan
pun yang notabene negara dengan paham komunis masih melakukan
hubungan kerjasama dengan negara-negara lain.

Dengan demikian, sudah menjadi keharusan tiap negara melakukan


kerjasama. Salah satunya kerjasama ekonomi melalui perdagangan
internasional, dengan perdagangan internasional menjadi aktivitas ekonomi
yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

19
DAFTAR PUSTAKA

DR. Boediono. 1981. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Stdln. 2010. Perdagangan Internasional. Diakses dari


http://stdln.blogspot.co.id/2010/07/perdagangan-internasional-
dan_29.html

Bening, Alliya. 2016. Perdagangan Internasinal dalam Perekonomian Indonesia.


Diakses dari https://alliyabenings.wordpress.com/2016/06/19/peran-
perdagangan-internasional-dalam-perekonomian-indonesia/

Nopirin, Ph.D. 2016. Ekonomi Internasional. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-


Yogyakarta

20

Anda mungkin juga menyukai