Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TINJAUAN PEMROSESAN TRANSAKSI DAN SISTEM


ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

Disusun Oleh:

Nama: Claudia Anggreiny

Npm : 18210031

Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi


Universitas IBA Palembang
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam era persaingan global ini, perusahaan jasa dan manufaktur dituntut untuk bersaingan dengan
maksimal dengan para kompetitor untuk mendapatkan pendapatan yang lebih agar perusahaan lebih
bertahan. Apalagi perusahaan juga harus melakukan respon yang cepat terhadap pasar yang ada
dikarenakan tuntutan dari pasar yang bergerak secara dinamis. Selain itu rantai pasok (supply
chain) harus  bergerak secara cepat untuk memenuhi kebutuhan mulai dari bahan baku dari
pemasok (supplier) sampai  barang yang sudah jadi yang berada di konsumen. Oleh
karena itu perlu suatu adanya monitoring untuk memantau aktivitas perusahaan untuk
memudahkan proses kerja. Salah satu sistem yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut yaitu
dengan menggunakan sistem informasi Enterprise Resource Planning (ERP) atau perencanaan
sumber daya  perusahaan. ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang
untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan
untuk proses bisnis lengkap.ERP dapat berperan dalam memantau proses produksi,
ketersediaan bahan material, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan dan sumber daya manusia yang
nantinya akan dijadikan sebagai analisis  pengambil keputusan manajemen. Syarat terpenting dari
system ERP adalah Integrasi.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa saja bagian dari siklus pengolahan data dan apa aktivitas masing-masing
bagian?
1.2.2        Bagaimana cara penyimpanan informasi dalam sistem informasi berbasis
komputer?
1.2.3        Apa saja jenis-jenis informasi yang disediakan SIA?
1.2.4        Bagaimana cara organisasi menggunakan sistem enterprise resource
planning (ERP)?

1.3  Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahui bagian dari siklus pengolahan data dan apa aktivitas masing-
masing bagian.
1.3.2        Untuk mengetahui cara penyimpanan informasi dalam sistem informasi berbasis
komputer.
1.3.3        Untuk mengetahui jenis-jenis informasi yang disediakan SIA.
1.3.4        Untuk mengetahui cara organisasi menggunakan sistem enterprise resource
planning (ERP)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pemrosesan Transaksi: Siklus Pengolahan Data


            Salah satu fungsi penting SIA adalah untuk memproses transaksi perusahaan secara
efektif dan efisien. Dalam sistem berbasis komputer, data dimasukkan ke dalam komputer
dan disimpan dalam file atau database. Operasi yang dilakukan pada data untuk
menghasilkan informasi yang penting dan relevan yang disebut secara kolektif sebagai siklus
pengolahan data. Proses ini terdiri dari 4 tahap antara lain :

Input Data
            Langkah pertama dalam pemrosesan input adalah dengan mengambil data transaksi
dan memasukkannya ke dalam sistem. Data yang harus dikumpulkan dari 3 segi aktivitas
bisnis :
-                      Setiap aktivitas yang menarik
-                      Sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap aktivitas
-                      Orang yang berpartisipasi dalam setiap aktivitas
Secara historis sebagian besar bisnis menggunakan dokumen sumber (source document)
kertas untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas bisnis suatu perusahaan. Keudian
menginput ke komputer. Sering kali pada saat menginput data, menggunakan nama yang
sama dan format dasar seperti dokumen sumber kertas yang digantikan. Contohnya
pesanan pembelian yang digunakan untuk meminta barang dagangan dari pemasok.
            Dokumen turnaround adalah output perusahaan untuk pihak eksternal yang sering
kali menambahkan data ke dokumen dan kemudian mengembalikan ke perusahaan sebagai
dokumen input. Contoh tagihan utang yang dikirim ke pelanggan.
            Alat otomatisasi data sumber (source data automation) mengambil data transaksi
dalam bentuk yang dapat dibaca mesin pada waktu dan tempat asalnya. Contohnya ATM
yang digunakan oleh Bank.
            Langkah kedua adalah memasukkan data yang diambil akurat dan lengkap. Untuk
mencapainya dengan menggunakan otomatisasi data sumber atau dokumen turnaround
yang didesain dengan baik dan layar entri data. Layar input data bisanya berisi daftar semua
data yang dibutuhkan pengguna untuk dimasukkan. Pengguna dapat meningkatkan
pengendalian dengan menggunakan dokumen sumber yang telah berisi nomor dengan
memiliki sistem otomatis mengurutkan nomor untuk setiap transaksi baru.
            Langkah ketiga adalah meyakinkan kebijakan perusahaan diikuti, seperti menyetujui
atau memverifikasi transaksi.

2.2   Cara Penyimpanan Informasi dalam Sistem Informasi Berbasis Komputer
Penyimpanan Data
            Data perusahaan adalah satu sumber daya yang paling penting. Namun, relevansi
data tidak menjamin data tersebut berguna. Oleh karena itu, akuntan perlu memahami
bagaimana mengolah data dalam SIA untuk penggunaan perusahaan secara maksimum.
Buku Besar
            Informasi akuntansi kumulatif disimpan di dalam buku besar umum dan buku besar
pemantu. Buku Besar Umum (general ledger) berisi ringkasan level data untuk setiap akun
aktiva, pasiva, pendapatan, dan beban organisasi. Sedangkan buku besar pembantu
(subsidiary ledger) berisi data mendetail untuk beberapa akun buku besar dengan banyak
sub akun terpisah. Akun buku besar umum berhubungan dengan buku besar pmbantu yang
disebut akun kontrol. Hubungannya membantu menjaga keakuratan data SIA. Khususnya
jumal dari semua saldo akun buku besar pembantu yang harus sama dengan jumlah akun
kontrol buku besar umum yang terkait.
  Pengolahan Data
  Output Informasi
Teknik Pengodean
            Data dalam buku besar disusun secara logis menggunakan teknik pengodean.
Pengodean (coding) adalah penetapan sistematis dari angka atau huruf pada tem untuk
mengklasifikasi dan mengatur item-item tersebut.
         Dengan kode urutan (sequence code), item yang diberi nomor secara berurutan
untuk akun semua item. Setiap item yang hilang menyebabkan perbedaan dalam urutan
numerik. Contohnya, cek yang dinomori sebelumnya, faktur, dan pesanan pembelian.
         Dengan kode blok (block code), blok angka dicadangkan untuk kategori data
tertentu. Contohnya, S&S menyimpan angka berikut ini untuk kategori produk utama.
KODE PRODUK JENIS PRODUK
1000000-1999999 Kompor elektrik
2000000-2999999 Kulkas
3000000-3999999 Mesin cuci 
4000000-4999999 Pengering

Pengguna dapat mengidentifikasi jenis dan model item yang menggunakan nomor kode.
Contoh lain meliputi nomor akun buku besar (diblok berdasarkan jenis akun), nomor
karyawan (diblok berdasarkan departemen), dan nomor pelanggan (diblok berdasarkan
wilayah).
         Kode grup (group code), merupakan dua atau lebih subgrup dari digit yang
digunakan untuk kode item, sering kali digunakan dalam kaitannya dengan kode blok. Jika
S&S menggunakan angka kode produk tujuh digit, teknik pengodean grup mungkin
diaplikasikan sebagai berikut.
POSISI DIGIT ARTI
1-2 Lini produk, ukuran, dan corak
3 Warna
4-5 Tahun pembuatan
6-7 Fitur opsional

Ada empat subkode dalam kode produk, masing-masing dengan maksud yang berbeda.
Pengguna dapat menyortir, meringkas, dan mengambil informasi menggunakan satu atau
lebih subkode. Teknik ini sering kali diaplikasikan untuk nomor akun buku besar umum.
         Dengan kode mnemonik (mnemonic code), huruf dan angka yang diselingi untuk
mengidentifikasi item. Kode mnemonik berasal dari deskripsi item dan biasanya mudah
untuk dihafal. Contohnya, Dry300W05 dapat merepresentasikan low end (300), putih (W),
pengering (Dry) yang dibuat oleh Sears (05).

Pedoman berikut ini menghasilkan sistem pengodean yang lebih baik. Kode harus:
  Konsisten dengan tujuan penggunaannya, yang mengharuskan pembuat kode
menentukan sistem yang diinginkan output sebelum memilih kode.
  Memungkinkan untuk penambahan. Contohnya, jangan menggunakan tiga digit untuk
kode karyawan dalam perusahaan yang berkembang cepat dengan 950 karyawan.
  Sesederhana mungkin untuk meminimalkan biaya, memudahkan penghafalan dan
interpretasi, juga mernastikan dapat diterima oleh karyawan.
  Konsisten dengan struktur organisasi perusahaan dan antardivisi perusahaan.
Bagan Akun
            Contoh yang sangat baik terkait pengodean ini adalah bagan akun yang merupakan
daftar angka yang ditetapkan untuk setiap akun buku besar umum. Angka-angka akun ini
memungkinkan data transaksi dikodekan, diklasifikasikan, dan dimasukkan ke dalam akun
yang sesuai. Bagan akun juga mempermudah laporan persiapan dan laporan keuangan,
karena data yang disimpan dalam tiap-tiap akun dapat dengan mudah diringkas untuk
presentasi. Namun, data yang tersinipan dalam akun ringkasan tidak bisa dengan mudah
dianalisis dan dilaporkan dengan lebih detail. Akibatnya, penting bahwa bagan akun berisi
data yang detail untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi. Untuk
mengilustrasikannya, pertimbangkan akibatnya jika S&S hanya menggunakan satu akun
buku besar umum untuk sermua transaksi penjualan. ltu akan mudah untuk menghasilkan
laporan yang menunjukkan total jumlah penjualan untuk periode waktu tertentu, tetapi
akan sangat sulit untuk mempersiapkan laporan terpisah antara penjualan tunai dan kredit.
Memang, satu-satunya cara untuk menghasilkan laporan terakhir adalah kembali pada
catatan penjualan asli untuk mengidentifikasi sifat dari setiap transaksi penjualan. Jika S&S
menggunakan akun buku besar umum yang terpisah untuk penjualan tunai dan kredit, maka
laporan yang menunjukkan kedua jenis penjualan tersebut akan dapat lebih mudah disusun.
Total penjualan juga dapat dengan mudah dilaporkan berdasarkan setiap jenis penjualan.
Tabel Sampel Bagan Akun untuk S&S
KODE NAMA AKUN KODE NAMA AKUN
AKUN AKUN
100-199 Aktiva Lancar 400-499 Akun Ekuitas
101 Giro 400 Saham biasa
102 Tabungan 410 Laba ditahan
103 Kas kecil 500-599 Pendapatan
120 Piutang 501 Penjualan tunai
125 Cadangan piutang tidak tertagih 502 Penjualan kredit
130 Wesel tagih 510 Retur penjualan dan potongan
150 Persediaan 511 Potongan penjualan
160 Perlengkapan 520 Pendapatan bunga
170 Sewa dibayar di muka 530 Pendaptan lain-lain
180 Asuransi dibayar dimuka 600-799 Beban
200-299 Aktiva Tidak Lancar 600 Harga pokok penjualan
200 Tanah 611 Beban upah
210 Gedung 612 Beban komisi
215 Akumulasi depresiasi-gedung 613 Beban pajak gaji
230 Peralatan 620 Beban sewa
235 Akumulasi depresiasi-peralatan 630 Beban asuransi
240 Perabot dan perlengkpaan gedung 640 Beban perlengkapan
245 Akumulasi depresiasi-furniture dn 650 Beban piutang tidak tertagih
perlengkapan (fixture)
250 Aktiva lain-lain 701 Beban depresiasi-gedung
300-399 Kewajiban 702 Beban depresiasi-peralatan
300 Utang usaha 703 Beban depresiasi-furniture dan
perlengkapan
310 Utang gaji 710 Beban pajak penghasilan
321 Utng pajak penghasilan karyawan 900-999 Akun Ringkasan
322 Utang pajak FICA 910 Ikthisar laba rugi
323 Utang pajak pengangguran federal
324 Utang pajak pengangguran negara
bagian
330 Utang bunga akrual
 Tabel diatas menunjukkan bagan akun Ashton yang dikembangkan untuk S&S. Setiap
nomor akun panjangnya tiga digit. Digit pertama merepresentasikan kategori akun utama
dan mengindikasikan letak akun pada laporan keuangan S&S. Oleh karena itu, semua aktiva
lancar diberi nomor 100-an, dan semua aktiva tidak lancar diberi nomor 200-an, dan
seterusnya.
            Digit kedua merepresentasikan subakun keuangan utama dalam setiap kategori.
Sekali lagi akun diberikan angka untuk dicocokkan dengan urutan tampilannya pada laporan
keuangan untuk mengurangi likuiditas). Oleh karena itu, akun 120 merepresentasikan
piutang, dan akun 50 merepresentasikan persediaan.
            Digit ketiga menunjukkan akun khusus tempat data transaksi akan dirnasukkan.
Contohnya, akun 501 merepresentasikan penjualan tunai, dan akun 502 merepresentasikan
penjualan kredit. Sama halnya, akun 101 hingga 103 merepresentasikan berbagai akun kas
yang digunakan oleh S&S.
            Bagan akun dibuat sesuai dengan sifat dan tujuan organisasi. Contohnya, bagan akun
untuk S&S mengindikasikan bahwa perusahaan adalah korporasi. Sebaliknya, kemitraan
akan memasukkan akun penarikan dan modal yang terpisah untuk setiap rekanan, beserta
saham biasa dan laba ditahan. Demikian juga, karena S&S adalah perusahaan ritel, ia hanya
memiliki satu jenis akun persediaan buku besar umum..Perusahaan manufaktur, sebaliknya,
akan memiliki akun buku besar umum yang terpisah untuk bahan baku, barang dalam
proses (work in process—WIP), dan persediaan barang jadi.
            Ashton membuat jarak pada bagan akun S&S yang memungkinkan penambahan
akun. Contohnya, ketika S&S memiliki kelebihan kas untuk diinvestasikan dalam pasar
saham yang diperdagangkan, akun buku besar umum yang Baru dapat dibuat dan diberi
nomor 110. Ketika S&S membuka toko di masa yang akan datang, ia akan menambahkan
tiga digit ke tabel akun intuk merepresentasikan setiap toko di dalam rantai, sehingga S&S
dapat melacak item-item pada setiap toko.
            Akun buku besar pembantu sering kali memiliki kode akun yang lebih panjang
dibandingkan akun buku besar umum. Pada S&S, setiap piutang akan memiliki kode tujuh
digit. Tiga digit pertama adalah 120, kode untuk piutang. Empat digit selanjutnya
mengidentifikasi hingga 10.000 pelanggan.
Jurnal
            Data transaksi sering kali dicatat dalam jurnal sebelum dientri ke dalam besar. Entri
jurnal menunjukkan akun dan jumlah untuk didebit dan dikredit. jurnal umum (general
journal) digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak sering atau tidak rutin seperti
pembayaran pinjaman dan penyesuaian akhir periode dan jurnal penutup. Jurnal khusus
(specialized journal) mencatat sejumlah besar transaksiyang berulang seperti
penjualan, penerima kas, dan pengeluaran kas.
Jejak Audit
            Jejak audit (audit trail) adalah jalur transaksi yang dapat ditelusuri melalui sistem
pengolahan data dari titik asal ke output final, atau mundur dari output final ke titik asal.
Jejak audit ini digunakan untuk mengecek keakuratan dan validitas posting  buku besar.
Pengolahan Data
            Setelah data aktivitas bisnis dimasukkan ke dalam sisitem, mereka harus di proses
untuk menjaga arus database. Empat jenis aktivitas pengolahaan data yang berbeda yang
disebut sebagai CRUD adalah sebagai berikut:
1.    Membuat (creating) record data baru, seperti menambahkan data karyawan yang
baru dipekerjakan ke database penggajian.
2.    Membaca (reading), mengambil atau melihat data yang sudah ada.
3.    Memperbaharui (updating) data yang tersimpan sebelumnya.
4.    Menghapus (deleting) data, seperti membersihkan file induk vendor untuk semua
vendor dalam perusahaan yang tidak lagi melakukan bisnis dengan perusahaan.
            Pembaharuan yang dilakukan secara periodik, misalnya harian disebut sebagai
pemrosesan batch (batch prosecing). Walaupun pemrosesan batch lebih murah dan
lebih efisien, data menjadi terbaru dan akurat hanya beberapa waktu setelah pemrosesan.
Untuk alasan tersebut pemrosesan batch hanya digunakan untuk aplikasi, seperti
penggajian, yang tidak perlu pembaruan terlalu sering dan terjadi secara alami atau diproses
pada waktu yang tepat.
            Sebagian besar perusahaan memperbaharui data pada saat terjadinya transaksi, ini
disebut sebagai pemrosesan online, real-time (online, real-time prosecing), karena
pemrosesan ini menjadikan informasi yang disimpan selalu baru, yang kemudian akan
meningkatkan pengambilan keputusan yang berguna. Sistem ini juga lebih akurat karena
kesalahan input data dapat diperbaiki pada saat itu juga. Ini juga memberikan keuggulan
kompetitif yang signifikan.
2.3  Jenis-jenis Informasi yang Disediakan SIA
Output Informasi
Langkah akhir dalam siklus pengolahan data adalah output informasi. Ketika ditampilkan
pada monitor, output mengacu pada “soft copy”. Ketika dicetak dalam kertas, langkah
akhir mengacu pada “hard copy”. Informasi biasanya disajikan pada salah satu dari tiga
bentuk yaitu dokumen, laporan atau respons pertanyaan.
Dokumen (document) adalah catatan transaksi atas data perusahaan lainnya. Beberapa
seperti cek dan faktur, dikirimkan kepada pihak eksternal. Lainnya, seperti laporan
penerimaan dan daftar permintaan pembelian, digunakan secara internal. Laporan (report)
digunakan oleh karyawan untuk mengendalikan aktivitas operasioanl dan oleh manajer
digunakan untuk membuat keputusan dan untuk merumuskan strategi bisnis. Pengguna
eksternal perlu laporan untuk mengevaluasi profitabilitas perusahaan, menilai kelayakan
kredit, atau mematuhi peraturan yang disyaratkan. Database query (pertanyaan)
digunakan untuk memberikan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan
pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan tindakan atau jawaban cepat. Pengguna
memasukkan permintaan untuk bagian informasi tertentu, bagian tersebut diambil,
ditampilkan atau dianalisis seperti yang diminta.
2.4  Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)
            Ketika penjualan terjadi, SIA akan mencatat entri jurnal yang hanya menunjukkan
tanggal penjualan, debit untuk kas maupun untuk piutang, dan kredit untuk penjualan,
seperti saat itu terjadi, yang secara tradisional dikumpulkan dan diproses diluar SIA.
Konsekuensinya, banyak orang mengembangkan sistem informasi tambahan untuk
mengumpulkn, memproses, menyimpan, dan melaporkan informasi yang tidak ada dalam
SIA. Sayangnya, keberadaan beberapa sistem membuat berbagai permasalahan dan
ketidakefisienan. Seringkali data yang sama harus diambil dan disimpan pada lebih dari satu
sistem, yang tidak hanya menghasilkan kelebihan diseluruh sistem, tetapi juga
menyebabkan ketidaksesuaian jika data hanya diubah pada satu sistem tetapi tidak di
sistem lainnya. Selai itu, sulit untuk mengintegrasikan data dari berbagai sistem.
            Sistem enterprise resource planning (ERP system) mengatasi permasalahan ini pada
saat sistem mengintegrasikan semua aspek dalam operasi perusahaan dengan SIA
tradisional. Sebagian besar organiasi besar dan menegah menggunakn sistem ERP untuk
mengkoordinasikan dan mengolah data, proses bisnis, dan sumber daya mereka. Sistem ERP
mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data dan memberikan informasi yang
diperlukan manajer dan pihak eksternal untuk mengukur perusahaan.
Sistem ERP Terintegrasi. Sistem ERP yang terkoordinasi dengan baik menggunakan database
terpusat untuk untuk berbagai informasi diseluruh proses bisnis maupun
mengkoordinasikan aktivitas. Ini penting karena aktivitas yang merupakan bagian dari suatu
proses bisnis seringkali memicu serangkaian aktivitas yang kompleks melalui berbagai
bagian yang berbeda dalam organisasi.
            Sistem ERP bersifat modular, dengan setiap modul menggunakan praktik bisnis
terbaik untuk mengotomatisasi proses bisnis standar. Modul ERP biasanya mencakup :
         Keuangan (sistem buku besar dan pelaopran)-buku besar, piutang, utang, aktiva tetap,
penganggaran, manajemen kas, dan persiapan laporan manajerial dan laporan keuangan.
         Sumber daya manusia dan pengujian-sumber daya manusia, penggajian, imbalan kerja
karyawan, pelatihan, waktu dan kehadiram, manfaat, dan laporan pemerintah.
         Memesan ke kas (siklus pendapatan)-entri pesanan penjualan, pengiriman,
persediaan, peneriman kas, perhitungan komisi.
         Membeli untuk membayar (siklus pengeluaran)-pembelian, penerimaan dan inspeksi
persediaan, persediaan dan manajemen gudang, dan pengeluaran kas.
         Manufaktur (siklus produksi)-perekayasaan, penjadwalan produksi daftar bahan baku,
barang dalam proses, manajemen alur kerja, pengendalian kualitas, manajemen biaya, dan
proses manufaktur dan proyek.
         Manajemen proyek-penetapan biaya, penagihan, waktu dan biaya, unit kerja,
manajemen aktivitas.
         Manajemen hubungan pelanggan-penjualan dan pemasaran, komisi, pelayanan,
kontak pelanggan, dan dukungan pusat panggilan.
         Alat sistem-alat untuk membuat data file induk, membuat perincian arus informasi,
pengendalian akses, dan sebagainya.
Sistem ERP, dengan database terpusat, memberikan keuntungan yang signifikan  :
         ERP memberikan tampilan tunggal atas data organisasi dan situasi keuangan yang
terintegrasi diseluruh perusahaan. Menyimpan semua informasi perusahaan dalam
database tunggal memecah hambatan antara departemen dan arus informasi.
         Input data diambil atau dikunci sekali, dan tidak berkali-kali saat dimasukkan kedalam
sistem yang berbeda. Mengunduh data dari satu sistem keying lain tidak lagi diperlukan.
         Manajemen mendapat visibilitas yang lebih besar kedalam setiap area perusahaan
dan kemampuan dalam memonitor yang lebih besar.
         Organisasi memperoleh pengendalian akses yang lebih baik.
         Prosedur dan laporan yang telah distandarisasi anatr unit bisnis. Standarisasi ini
khususnya dapat bernilai dengan merger dan akuisisi karena sistem ERP dapat menggantika
sistem yang berbeda dengan sistem tunggal dan bersatu.
         Pelayanan pelanggan meningkat karena karyawan dapat dengan cepat mengakses
pesanan, persediaan yang tersedia, mengirimkan informasi, dan detail transaksi pelanggan
sebelumnya.
         Pabrik manufaktur menerima pesanan baru secara real time, dan otomatisasi proses
maufaktur membuat produktivitas meningkat.

Sistem ERP juga memiliki kerugian yang signifikan yaitu :


         Biaya. perangkat kerja keras ERP, perangkat lunak, dan biaya konsultasi berkisar dari
$50 jutahingga $500 juta untuk perusahaan Fortune 500 dan pembaruan dapat
menghabiskan biaya $50 juta hingga $100 juta. Perusaahn berukuran sedang dapat
menghabiskan$10 sampai $20 juta.
         Jumlah waktu yang diminta. Hal ini dapat mnhabiskan beberapa tahun untuk memilih
dan mengimplementasikan sistem ERP secara penuh, tergsntung pada ukuran bisnis, jumah
modul yang harus diimplementasikan, tingkat penyesuaian, lingkup perubahan dan
seberapa baik pelanggan mengambil kepemilikan proyek.
         Perubahan proses bisnis. Kecuali perusahaan ingin menghabiskan beberapa waktu
dan uang untuk menyesuaikan modul, karena harus beradaptasi untuk menstandarisasi
proses bisnis sebagai lawan dalam mengadopsi paket ERP untuk proses perusahaan yang
ada. Kegagalan untuk memetakan proses bisnis saat ini terdapat pada perangkat lunak ERP
yang sudah ada adalah penyebab terbesar kegagalan proyek ERP.
         Kompleksitas. Hal ini berasal dari integrasi berbagai aktivitas dan sistem bisnis yang
berbeda, masing-masing memiliki proses, aturan bisnis, semantic data, hierarki otoriasasi,
dan keputusan yang berbeda.
         Resistansi. Organisasi yang memiliki banyak departemen dengan sumber daya
terpisah, misi, laba dan rugi, dan rantai komando mungkin percaya bahwa sistem tunggal
memberikan beberapa keuntungan. Inin juga memerlukan pelatihan dan pengalaman yang
dapat dipertimbangkan untuk menggunakan sisistem ERP dengan efektif, dan penolakan
karyawan adalah alasan utama mengapa banyak implementasi ERP tidak sukses. Tidak
mudah untuk meyakinkan karyawan agar mengubah cara mereka melakukan pekerjaan
mereka, melatihnya dalam prosedur baru, menguasai sistem baru, dan meyakinkan mereka
membagikan informasi sensitif. Penolakan, kaburnya batasan perusaahaan, dapat
meneyebabkan masalah dengan moral karyawan, akuntabilitas dan garis
pertanggungjawaban.
            Menuai keuntungan potensial sistem ERP dan mengurangi kerugiannya
membutuhkan usaha sadar dan keterlibatan oleh manajemen puncak. Komitmen
manajemen puncak kepada sistem ERP dan dukungan perubahan yang diperlukan untuk
meningkatkan kesempatan untuk sukses.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Akuntan dan pengguna sistem yang lain memainkan peranan penting dalam siklus
pengolahan data. Salah satu fungsi penting SIA adalah untuk memproses transaksi
perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam sistem berbasis komputer, data dimasukkan ke
dalam komputer dan disimpan dalam file atau database. Operasi yang dilakukan pada data
untuk menghasilkan informasi yang penting dan relevan yang disebut secara kolektif sebagai
siklus pengolahan data.Secara historis sebagian besar bisnis menggunakan dokumen sumber
(source document) kertas untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas bisnis suatu
perusahaan.Sistem enterprice resource planning (ERP system) mengatasi
permasalahan-permasalan ini pada saat sistem ini mengintegrasikan semua aspek dalam
operasi perusahaan dengan SIA tradisional.Sistem ERP yang didesain dengan baik
memberikan manajemen akses yang baik untuk memperbarui informasi mengenai semua
aktivitas ini untuk merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi proses bisnis organisasi
secara lebih efektif.

3.2 Saran
                Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu sistem informasi yang sangat penting yang
harus dimiliki dan diaplikasikan oleh perusahaan. Tanpa menggunakan salah satu informasi maka tentunya
produktivitasnya perusahaan akan menurun. Disamping itu juga untuk dapat bersaing di era global seperti
sekarang ini. Jika dikalahkan oleh pesaing tentunya perusahaan tidak akan dapat tetap eksis di dunia bisnis. 

Anda mungkin juga menyukai