Anda di halaman 1dari 15

Perencanaan MSDM pada perusahaan kecil memang perlu diimplementasikan, tetapi tidak

seluruhnya. 

Pada perusahaan kecil lebih menitik beratkan pada fungsi manajemennya yaitu

1. Fungsi perencanaan: menentukan tujuan perusahaan, agar kedepannya berjalan dengan


lancar
2. Fungsi Pengorganisasian: Pembagian tugas karyawan, dalam perusahaan kecil tugas yang
dibagikan tidak seberat tugas karyawan dalam perushaan besar
3. Fungsi Pengarahan : memberikan pengarahan kepada karyawan agar bekerja dengan baik
dalam mencapai tujuan perusahaan
4. Fungsi  Pengkoordinasian : menyelaraskan tugas karyawan agar tidak terjadi kekacauan
5. Fungsi Pengontrolan/pengawasan : pengawasan kegiatan perusahaan agar tidak
menyimpang dari tujuan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai

Refrensi / sumber dari :

https://rizkiamaliafebriani.wordpress.com/2011/11/24/penerapan-msdm-pada-pada-perusahaan-kecil/

Secara garis besar, proses perencanaan SDM di perusahaan besar dibagi menjadi 4 langkah yang
meliputi:

Persediaan Tenaga Kerja Saat Ini

Langkah paling awal yang bisa dilakukan dalam memulai perencanaan SDM yaitu menilai
ketersediaan sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Penilaian ini termasuk studi
komprehensif dari berbagai aspek SDM, seperti jumlah, skill, kompetensi, kualifikasi,
pengalaman, usia, jabatan, kinerja, kompensasi, dan lain sebagainya.

Dalam tahap ini, HR juga bisa melakukan wawancara dengan manager tim untuk memahami
tantangan dari sisi SDM yang

sedang dihadapi, serta kualifikasi yang dirasa penting untuk dimiliki oleh karyawan tim tersebut.

Kebutuhan SDM di Masa Mendatang

Langkah selanjutnya dari perencanaan SDM yaitu menganalisa kebutuhan tenaga kerja di masa
mendatang. Dalam langkah ini, berbagai variabel HR seperti pengurangan SDM, lowongan yang
akan dibuka, promosi jabatan, mutasi karyawan, dan lain sebagainya perlu dimasukkan ke dalam
pertimbangan. Selain itu, variabel tidak terduga seperti pengunduran diri serta pemecatan juga
perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam analisa.
Perkiraan Permintaan SDM

Kemudian, HR bisa mencocokkan tenaga kerja yang ada saat ini dengan perkiraan kebutuhan
tenaga kerja di kemudian hari dan membuat demand forecast (perkiraan permintaan). Dalam
langkah ini, penting juga untuk mengetahui strategi dan objektif bisnis jangka panjang, agar
perkiraan permintaan bisa sesuai untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

Strategi dan Implementasi Pencarian SDM

Setelah mengetahui kekurangan yang dibutuhkan dari evaluasi supply dan demand SDM, HR
bisa mengembangkan strategi berdasarkan perkiraan permintaan SDM yang sudah dibuat.
Strategi yang dibuat tentunya harus bisa memberikan solusi bagi kekurangan masalah SDM di
perusahaan. HR bisa melakukan relokasi, rekrutmen, outsourcing, pelatihan, manajemen SDM,
hingga melakukan perubahan kebijakan terkait SDM. Perusahaan juga bisa menggunakan jasa
konsultan untuk meminimalisir reaksi negatif, terutama mengenai masalah hukum dan legal.

Sumber / Refrensi dari :

https://glints.com/id/lowongan/perencanaan-sdm-dan-sistemnya/#.Xo6h2f0zZ1s
Pengertian Perencanaan SDM (Sumber Daya Manusia) atau Human Resource
Planning (HRP) adalah Proses peramalan sistematis yang menghubungkan
kebutuhan sumber daya manusia suatu organisasi dengan rencana
strategisnya untuk memastikan bahwa kepegawaiannya memadai,
berkualitas, dan cukup kompeten untuk mencapai tujuan organisasinya.
Perencanaan SDM menjadi elemen organisasi yang sangat penting untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif dan mengurangi pergantian
karyawan. Perencanaan Sumber Daya Manusia ini juga dapat membantu
perusahaan untuk menemukan jumlah orang yang tepat pada waktu dan
tempat yang tepat untuk melakukan tugas-tugas yang dibutuhkan oleh
perusahaan tersebut.

   Perencanaan (planning) adalah proses untuk memutuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai

selama periode mendatang dan aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan agar dapat mencapai

tujuan tersebut. Sedangkan tenaga kerja adalah manusia yang berkerja di lingkungan suatu

organisasi yang mempunyai potensi baik dalam wujud potensi nyata fisik maupun psikis

sebagai penggerak utama dalam mewujudkan eksistensi dan tujuan organisasi.

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-perencanaan-sdm-sumber-daya-manusia-tahapan-
perencanaan-sdm/

https://lilisbudiarti.blogspot.com/2017/10/pengertian-perencanaan-tenaga-kerja.html

Contoh Perencanaan SDM di dalam merencanakan tenaga kerja :

1. Memetakan Kapasitas SDM yang Dimiliki

Langkah pertama dalam menyusun perencanaan SDM yang baik tentu dengan mengenali
kapasitas SDM yang sekarang dimiliki oleh perusahaan. Pemetaan ini bisa memberikan banyak
informasi mengenai kemampuan yang dimiliki karyawan, jumlah karyawan yang aktif, jumlah
karyawan yang akan pensiun, jumlah karyawan yang harus menjalani pelatihan, jumlah
karyawan yang telah memiliki pencapaian, jumlah karyawan yang perlu melakukan peningkatan
kinerja, dan informasi kepegawaian lain. Perusahaan bisa melakukan pemetaan ini dengan
beberapa cara, misalnya saja dengan penyebaran kuesioner, yang tentu harus disusun dengan
baik pula, bisa juga dengan menggunakan peninjauan performa atau kinerja karyawan, jika
perusahaan Anda memiliki laporan detil mengenai ini.

2. Memperkirakan Kebutuhan SDM Perusahaan untuk Beberapa Waktu Kedepan

Setelah mengetahui benar mengenai pemetaan kapasitas SDM yang kini dimiliki perusahaan,
langkah selanjutnya dalam perencanaan SDM adalah memperkirakan kebutuhan SDM
perusahaan untuk beberapa waktu kedepan, berdasarkan keadaan SDM dan perusahaan sekarang.
Pertanyaannya kemudian adalah apakah kondisi perusahaan sekarang dan beberapa waktu
kedepan akan membutuhkan penambahan jumlah SDM? Atau perusahaan masih bisa bekerja
baik dengan SDM yang dimiliki sekarang? Atau perlu dilakukan pelatihan agar kualitas SDM
yang tengah dimiliki meningkat, dan berefek pada produktivitas perusahaan? Atau bahkan
mungkin perlu dilakukan perekrutan karena terdapat pekerja berkualitas yang sedang
membutuhkan pekerjaan?
Pertanyaan tadi penting untuk dijawab karena akan menentukan langkah selanjutnya dalam
perencanaan SDM. Jawaban beberapa pertanyaan di atas bisa dipetakan dengan melakukan
perkiraan kebutuhan dan ketersediaan SDM yang ada.  Perkiraan kebutuhan dilakukan untuk
mengetahui SDM seperti apa yang diperlukan perusahaan (penambahan jumlah ataukah
peningkatan kualitas) sedangkan perkiraan ketersediaan dilakukan untuk mengetahui SDM yang
sedang membutuhkan pekerjaan dan siap direkrut. Tentu kemudian perkiraan SDM yang sedang
dibutuhkan ini juga mempertimbangkan keadaan SDM yang kini dimiliki perusahaan.

3. Pengembangan Talent atau Tenaga Kerja

Langkah selanjutnya dalam perencanaan SDM adalah melakukan pengembangan tenaga kerja.
Tahap ini dimulai dari perekrutan, hingga yang terakhir hubungan baik dengan tenaga kerja atau
SDM. Berikut penjelasan singkat setiap tahapnya.
a. Perekrutan

Tahap ini adalah tahap di mana dilakukannya pencarian pada tenaga kerja atau SDM potensial
yang bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan. Pencarian ini bisa melibatkan
berbagai platform seperti situs pencarian kerja, aplikasi seperti LinkedIn atau bahkan dengan
membuka walk in interview untuk langsung turun ke lapangan guna menemukan tenaga kerja
yang sesuai dan potensial.

b. Seleksi

Setelah mendapatkan dan melakukan kontak dengan para calon pekerja yang memenuhi
kualifikasi dasar, saatnya untuk melakukan seleksi. Tahap ini termasuk proses wawancara dan
evaluasi terhadap kemampuan yang dimiliki calon tenaga kerja dan apakah kapasitas calon
tersebut sesuai dengan apa yang tengah dibutuhkan. Jika telah diperkirakan dan dipetakan
dengan baik, proses seleksi ini akan memiliki standar yang jelas antara mana yang sesuai dan
tidak.

c. Memilih dan Mempekerjakan

Memutuskan calon final untuk posisi yang dibutuhkan serta memberikan penawaran kerja lebih
detail sehingga terdapat terbangun kesepahaman antara perusahaan dengan calon pekerja.

d. Pelatihan dan Pengembangan

Setelah mendapat tenaga kerja yang cocok, kemudian akan dilakukan pelatihan serta
pengembangan kemampuan agar tenaga kerja yang baru bisa menyesuaikan diri dengan iklim
dan tempo kerja perusahaan. Selain itu juga guna agar tenaga kerja baru bisa bekerja efektif
secepat mungkin.

e. Hubungan dengan Pekerja atau SDM


Selalu berikan tawaran peningkatan gaji pada taraf tertentu agar pekerja selalu termotivasi untuk
bekerja dengan baik. Selain itu, lakukan juga pengawasan pada kinerja pegawai agar kualtias
kerjanya bisa dimonitor. Usahakan perusahaan memiliki iklim yang nyaman untuk setiap pekerja
dan berikan kepastian jaminan kesehatan dan sebagainya agar karyawan bisa fokus untuk bekerja
dengan performa terbaik.

4. Evaluasi dan Monitoring

Ketika perusahaan telah memiliki perencanaan SDM yang baik dan dijalankan dengan maksimal,
tahap selanjutnya adalah evaluasi dan monitoring pada SDM yang dimiliki. Proses akhir ini akan
memberikan gambaran jelas bagaimana SDM bekerja dan memenuhi target perusahaan. Jika
kemudian ditemui ketidaksesuaian, bisa dilakukan koreksi atau peruhanan.

https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/4-langkah-penting-penyusunan-perencanaan-sdm-
perusahaan/
Studi Kelayakan Bisnis ialah
Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan
dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.tujuan utama
dilakukan studi kelaykan bisnis ini tentunya yang akan berdiri bisa berjalan sesuai harapan baik
dalam jangka pendek atau panjang.

Dalam kondisi wabah virus corona, pengusaha waralaba dituntut berpikir


kreatif untuk mencari solusi terbaik. Ini perlu dilakukan agar usaha yang
dijalankan tetap bertahan dan berjalan dengan baik.

aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan Bisnis Ditengah Wabah


Covid-19

Aspek Keuangan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari sisi keuangan. Pertama, pastikan posisi saldo saat
ini dan dana cadangan operasional yang dimiliki aman selama tiga bulan mendatang.

Misalnya dana tersebut harus cukup hingga bulan Mei jika dihitung sejak bulan Maret. Sebab,
pemerintah lewat Gugus Tugas Covid-19 telah menetapkan masa tanggap darurat sampai 29 Mei
2020.

Kedua, buat perhitungan anggaran total pengeluaran operasional baik yang rutin atau sifatnya
tetap. Sebagai catatan pada bulan Mei nanti akan ada dana keluar untuk THR karyawan.
Ketiga, buat perhitungan proyeksi pendapatan dari berbagai sumber. Misalnya franchise fee,
royalty fee, bahan baku dan lain-lain.

Penghitungan harus dilakukan dengan cermat dan melihat tren penurunan omset. Baik itu yang
terjadi dari jaringan outlet mitra dan own outlet.

"Adakah potensi pendapatan lainnya yang bisa didapat, semisal penjualan online dan lainnya,"
kata Tri.

Keempat, lakukan pengeluaran dengan bija. Biaya-biaya yang penting didahulukan. Sementara
biasa yang sifatnya tidak mendesak sementara ditangguhkan jika dimungkinkan.

Kelima, hal yang tidak kalah penting mengontrol biaya bahan baku. Sebab saat terjadi krisis,
harga bahan baku cenderung mengalami kenaikan yang signifikan.

Aspek Pelanggan dan Marketing

Pada aspek ini, keselamatan jadi hal pertama yang perlu diperhatikan. Pastikan keselamatan
pelanggan dengan standar gerai yang bersih dan aman.

Contohnya dengan pengecekan suhu terhadap pelanggan yang akan masuk, menyiapkan hand
sanitizer di seluruh jaringan waralaba. Jika ada area cuci tangan, pastikan bersih dan berfungsi.

Bila perlu buat SOP khusus dalam menghadapi pandemik ini sebagai petunjuk untuk seluruh
jaringan waralaba. Ini penting dilakukan untuk keamanan karyawan dan pelanggan.
Kedua, buat program 'Marketing In Crisis. Program penjualan yang menarik agar dapat
meningkatkan penjualan dan cash flow. Walaupun profitnya tipis dengan pembatasan waktu
tertentu.

Ketiga, sampaikan program marketing yang simpatik akan bencana wabah Covid-19. Misalnya
dengan mengeluarkan program khusus delivery yang memudahkan pelanggan yang bekerja,
sekolah dan beribadah di rumah dapat terlayani dengan baik.

Kemudian sampaikan aktivitas program 'Marketing In Crisis' melalui sarana digital seperti
website, sosial media, media digital, aplikasi chatting, poster dan spanduk di masing-masing
gerai dengan konten yang menarik.

Keempat, kontrol dan meeting penjualan secara harian baik langsung atau melalui sarana
komunikasi lainnya. Ini untuk memastikan pendapatan perusahaan sesuai dengan rencana.

Aspek SDM

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan edukasi terhadap karyawan. Edukasi
tentang pencegahan penularan virus Covid-19.

Memunculkan rasa tanggung jawab dan empati akan krisis yang sedang terjadi. Sampaikan pula
langkah-langkah penyelamatan bisnis menghadapi krisis yang diakibatkan dari bencana tersebut.

Kedua, lakukan tindakan secara baik dan bijak. Jangan timbulkan kecemasan terhadap karyawan.

Jika situasi tidak memungkinkan lakukan opsi bekerja dari rumah. Gunakan sarana teknologi
untuk memberikan laporan kerja, meeting online dan report lainnya.
Hal ini untuk mempermudah komunikasi antar karyawan dan manajemen. Jika memang terpaksa
harus bekerja dari rumah, buatlah petunjuk teknis secara rinci supaya kinerja karyawan tetap
terjaga

Aspek Manajemen/organisasi, penilaian pengelola usaha dan struktur organisasi yang


ada.

  Aspek ekonomi sosial, melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika proyek
ini dijalankan, pengaruh ini terutama ekonomi secara luas serta dampak sosialnya
terhadap masyarakat secara keseluruhan. 

Aspek dampak lingkungan, analisis dampak yang ditimbulkan oleh proyek bisnis
tersebut terhadap lingkungan disekitarnya, baik air, darat dan udara.
Aspek pasar merupakan aspek yang paling utama karena dengan adanya pasar
maka akan terjadi permintaan dan penawaran.

Aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis menjadi hal pertama yang perlu dikaji sebelum
melangkah ke aspek selanjutnya.

Aspek inilah yang menentukan perlu tidaknya analisa lebih lanjut pada aspek–aspek lainnya.

Mengkaji aspek pasar berfungsi untuk menghubungkan manajemen suatu organisasi


dengan pasar yang bersangkutan melalui informasi.

Selanjutnya informasi inilah yang digunakan untuk mengindentifikasi kesempatan dan


permasalahan yang berkaitan dengan pasar dan pemasaran.

Dengan hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan-keputusan yang


akan diambil.

Proses Mengkaji Aspek Pasar

Proses mengkaji aspek pasar dimulai dari menilai situasi. suatu keputusan aspek pasar
harus dilandasi dengan pengertian dan pemahaman atas situasi dan perkembangan dunia
usaha pada umumnya dan aspek pasar yang bersangkutan khususnya seperti:

1. Sifat Pasar

Persaingan, monopoli, bebas dan lain-lain. Jumlah produsen yang telah ada dan perkiraan
penambahan.

Besarnya permintaan pasar (terhadap produksi yang sejenis) dan potensi pertumbuhan.

Pangsa pasar, potensi dan pertumbuhan.

2. Perilaku Konsumen

Lapisan masyarakat pembeli;


Sebab atau dorongan dan motivasi untuk membeli;

Kapan dan di mana, volumenya berdasarkan musiman, atau relatif tetap. Membelinya di
pasar, di toko atau di pabrik berdasarkan pesanan/agen.

3. Market Environment

Politik dan peraturan, seperti peraturan-peraturan yang akan atau sedang diberlakukan,
syarat keselamatan, dan lain-lain.

Sosial dan ekonomi seperti perubahan komposisi kependudukan, pekerja wanita, lokasi,
nilai-nilai yang sedang menonjol.

Teknologi, kemajuan aspek teknologi, adanya penemuan baru mengenai proses produksi
serta peralatan yang mendukungnya.
Mengukur Permintaan Pasar Saat Ini Manajemen perlu mengestimasikan tiga aspek dari
permintaan pasar sekarang. Ada tiga metode praktis untuk mengestimasikan permintaan ini,
yaitu total permintaan pasar, wilayah permintaan pasar, penjualan aktul dan pangsa pasar
( market-share).

Penjelasn ringkasnya disajikan di bawah ini.


Mengestimasi Total Permintaan Pasar. Total permintaan pasar suatu produk adalah volume
yang dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu dalam suatu wilayah geografis tertentu selama
jangka waktu tertentu dalam suatu lingkungan pemasaran tertentu. Salah satu metode praktis
untuk mengestimasi total permintaan pasar adalah dengan mengunakan persamaan:
Modul Studi Kelayakan Bisnis
3
Manajemen S1 Universitas Pamulang
Q = n . p. q
Di mana :
Q = total permintaan pasar
n = jumlah pembeli di pasar
p = harga rata-rata satuan
q = jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli per tahun
Mengestimasi Wilayah Permintaan Pasar Dalam hal ini memilih wilayah yang terbaik, serta
mengalokasikan anggaran pemasaran yang optimal,
dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode Market- Build Up dan Market Factor Index.
Market- Build Up digunakan terutama oleh perusahaan barang industri untuk mengidentifikasi
semua pembeli potensial dalam setiap pasar dan mengestimasikan pembelian potensialnya,
sedangkan Market Factor Index digunakan terutama oleh perusahaan barang konsumsi, dengan
mengidentifikasi faktor- faktor pasar yang ada korelasinya dengan potensi dan
menggabungkannya kedalam sebuah indeks tertimbang.

Mengestimasi Penjualan Aktual dan Pangsa Pasar. Perusahaan perlu mengetahui penjualan
yang sebenarnya dari industri bersangkutan yang terjadi di pasar, jadi ia harus mengidentifikasi
para pesaingny dan mengestimasi penjualan mereka. Data dapat dikumpulkan baik dari asosiasi
atau dari lembaga riset.

metode metode analisisnya :


dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode Market- Build Up dan Market Factor
Index.

Market- Build Up digunakan terutama oleh perusahaan barang industri untuk mengidentifikasi
semua pembeli potensial dalam setiap pasar dan mengestimasikan pembelian potensialnya,
sedangkan,

Market Factor Index digunakan terutama oleh perusahaan barang konsumsi, dengan
mengidentifikasi faktor- faktor pasar yang ada korelasinya dengan potensi dan
menggabungkannya kedalam sebuah indeks tertimbang.

Contoh perhitungannya :

Dalam suatu pasar diketahui fungsi permintaannya Qd = 40 – 2P. Berapakah jumlah


permintaan ketika harga (P) = 10?

Jawab:

Dik : Qd = 40 – 2P
          P =10
Dit : Q=….?
JB:
=> Qd = 40 – 2P
=> Qd = 40 – 2 (10)
=> Qd = 40 – 20
=> Qd = 20

Jadi, ketika harga (P) nya 20, maka jumlah permintaannya adalah 20
selanjutnya harus melakukan studi atas aspek internalnya terlebih dahulu, yang pertama adalah
aspek pemasaran. Aspek pemasaran diklasifikasikan sebagai aspek internal karena relative
controllable artinya relative bisa dikendalikan dibandingkan aspek pasar yang relaif tidak dapat
dikendalikan (uncontrollable). Kesuksesan finansial sering bergantung pada kemampuan
pemasaran. Financial, Operasi, Akuntansi, dan fungsi bisnis lainnya tidak akan berarti jika tidak
ada cukup permintaan akan produk dan jasa sehingga perusahaan bisa menghasilkan keuntungan.
Harus ada pendapatan agar laba didapat. Inti dari Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi
dan” memenuhi kebutuhan dengan cara yag menguntungkan”

Aspek pemasaran menyangkut studi atas beberapa kegiatan utama pemasaran. Kegiatan utama
pemasaran adalah penentuan Strategi pemasaran, bauran pemasaran, Diferensiasi, Program
pemasaran, dan Rencana penjualan. Kegiatan kegiatan utama tersebut saling terkait satu sama
lain dalam rangka mensukseskan studi atas aspek pemasaran. Oleh karena itu analisis terhadap
kegiatan-kegiatan utama tersebut haruslah cermat, sehingga diketahui apakah rencana bisnis
untuk barang dan atau jasa yang akan digeluti adalah layak atau tidak ditinjau dari aspek
pemasaran. Jika kegiatan kegiatan utama tersebut masih belum layak perlu dikaji ulang terus
sampai didapat kelayakan yang sebenarnya. Jika setelah dilakukan rekayasa pemasaran dan
kajian ulang dan hasilnya ternyata tidak layak, sebaiknya ide bisnis tidak dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai