MAKALAH Kel 1 Done
MAKALAH Kel 1 Done
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai Manajemen Strategis Perusahaan.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari dapat dilihat bahwa dalam tahapan manajemen strategik saling memiliki interaksi
dan timbal balik dari tahap pertama hingga akhir. Manajemen Strategik ini dapat dilihat sebagai
suatu proses yang meliputi sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan berurutan (Kuncoro,
2006:13). Proses manajemen strategik bersifat dinamis dan merupakan Analisis Lingkungan
Formulasi Strategi Implementasi Strategi Evaluasi dan kontrol Gambar 2.1 Proses Tahapan
Manajemen Strategik Sumber : Wheelen and Hunger (2012:63) 13 sekumpulan komitmen,
keputusan, dan aksi yang diperlukan suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai
strategic competitiveness dan menghasilkan keuntungan diatas rata-rata (Kuncoro, 2006:13).
Dari tahapan proses manajemen strategik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
manajemen strategik merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan
perumusan dan implementasi rencana yang didesain untuk mencapai tujuan suatu perusahaan.
Manajemen strategik melibatkan pengambilan keputusan jangka panjang yang berorientasi
masa depan serta rumit dan membutuhkan cukup banyak sumber daya, maka partisipasi
manajemen puncak sangat penting (Pearce & Robinson, 2008:21).
Dengan pendekatan manajemen strategik, manajer pada semua tingkatan perusahaan
berinteraksi dalam perencanaan dan implementasinya. Sebagai akibatnya, konsekuensi perilaku
manajemen strategik serupa dengan pengambilan keputusan partisipatif. Oleh karena itu,
penilaian yang akurat mengenai dampak dari formulasi strategi terhadap kinerja organisasi
tidak hanya memerlukan kriteria evaluasi keuangan, tetapi juga non keuanganpengukuran
dampak berbasis perilaku (Pearce & Robinson , 2008:13).
BAB III
ISI / PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Strategis
Banyak sekali pengertian mengenai manajemen strategi namun pada prinsipnya sama
yaitu: mereka menggabungkan berpikir strategis dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu:
perencanaan, penerapan dan pengawasan.
a. Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dari perbuatan (formulating),
penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating), kepuasan-kepuasan strategis
antara fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan di
masa datang.1
b. Manajemen Strategi adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan
perumusan (formulating) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang
dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. 2
c. Manajemen Strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan
strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan
sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan
prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi) dalam usaha
menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang atau jasa
serta pelayanan) yang berkualitas, dengan dengan diarahkan pada optimalisasi
pencapaian tujuan (tujuan strategik) dan berbagai sasaran (tujuan operasional)
organisasi.
Dari pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen strategik
merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan mamiliki berbagai komponen yang saling
mempengaruhi dan bergerak secara bersama-sama kearah yang sama pula. Komponen
pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan
strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-
unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan
situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
B. Tahapan Manajemen Strategis
Dalam perencanaan strategis terdapat tiga tahap penting yaitu formulasi strategi,
implementasi/penerapan strategi dan evaluasi strategi (David, 2010: 6). Penjelasan tahapan
perencanaan strategi :
1. Formulasi strategi, adalah tahap awal dimana pada perusahaan menetapkan visi dan
misi disertai analisa mendalam terkait factor internal dan eksternal perusahaan dan
penetapan tujuan jangka panjang yang kemudian digunakan sebagai acuan untuk
menciptakan alternative strategi-strategi bisnis dimana akan dipilih salah satunya untuk
ditetapkan sesuai dengan kondisi perusahaan.
2. Implementasi strategi, merupakan langkah dimana strategi yang telah melalui
identifikasi ketat terkait faktor lingkungan eksternal dan internal serta penyesuaian
tujuan perusahaan mulai diterapkan atau diimplementasikan dalam kebijakan-kebijakan
intensif dimana setiap divisi dan fungsional perusahaan berkolaborasi dan bekerja
sesuai dengan tugas dan kebijakannya masing-masing.
3. Evaluasi strategi, adalah tahap akhir setelah strategi diterapkan dalam praktek nyata
dinilai efektifitasnya terhadap ekspektasi dan pencapaian tujuan perusahaan. Penilaian
dilakukan dengan mengukur faktor-faktor atau indikator sukses yang dicapai dan
mengevaluasi keberhasilan kinerja dari strategi guna perumusan dan penerapan
lanjutan dimasa yang akan datang agar lebih baik dan efektif.
1. Perumusan strategi
Perumusan strategi adalah proses memilih tindakan utama (strategi) untuk
mewujudkan misi organisasi. Proses mengambil keputusan untuk menetapkan strategi
seolah-olah merupakan konsekuensi mulai dari penetapan visi-misi, sampai
terealisasinya program.
2. Perencanaan tindakan.
Langkah pertama untuk mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan
adalah pembuat perencanaan strategi. Inti dari apa yang ingin dilakukan pada tahapan
ini adalah bagaimana membuat rencana pencapaian (sasaran) dan rencana kegiatan
(program dan anggaran) yang benar-benar sesuai dengan arahan (visi, misi, gool) dan
strategi yang telah ditetapkan organisasi.
3. Implementasi
Untuk menjamin keberhasilan strategi yang telah berhasil dirumuskan harus
diwujudkan dalam tindakan implementasi yang cermat. Strategi dan unsur-unsur
organisasi yang lain harus sesuai, strategi harus tercermati pada rancangan struktur
budaya organisasi, kepemimpinan dan sistem pengelolaan sumber daya manusia.
Karena strategi diimplementasikan dalam suatu lingkungan yang terus berubah, maka
implementasi yang sukses menuntut pengendalian dan evaluasi pelaksanaan.Sehingga
jika diperlukan dapat dilakukan tindakan-tindakan perbaikan yang tepat.
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work)
untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan
persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara
strategik.
b. Resiko
1. Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen strategik mungkin
mempunyai pengaruh negatif pada tanggung jawab operasional.
2. Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam penerapannya
maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk keputusan-keputusan yang
diambil dalam proses perencanaan.
3. Akan timbul kekecewan dari para bawahan yang berpartisipasi dalam penerapan
strategi karena tidak tercap[ainya tujuan dan harapan mereka.
Untuk mengatasi resiko-resiko tersebut para manajer perlu dilatih mengamankan atau
memperkecil timbulnya resiko dengan cara:
Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis,
sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha untuk
mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang memungkinkan
keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu. Berdasarkan pada pengalaman,
penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk membuat keputusan strategis yang baik.Intuisi
terutama bermamfaat untuk membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau
sedikit preseden. Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi
seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal
sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan globalisasi adalah
perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus informasi yang
cepat menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh dunia dapat melihat sendiri
bagaimana cara hidup orang lain. Dunia menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara
global, pesaing global, pelanggan global, pemasok global, dan distributor global.
2. Money (uang)
Perusahaan dalam menjalankan seluruh aktifitas sehari-harinya tidak akan bisa terlepas dari
biaya yang diukur dengan satuan sejumlah uang.
Dengan ketersediaan uang atau dana yang memadai maka manajemen perusahaan akan lebih
leluasa dalam melakukan sejumlah efisiensi untuk mencapai tujuan akhir perseroan yaitu
memperoleh laba yang maksimal.
Pembelian bahan material atau bahan baku nilainya akan jauh lebih murah jika dilakukan
dengan pembayaran tunai begitu pula dengan jumlah atau quantity, semakin banyak quantity
yang dipesan maka secara otomatis akan mendapatkan jumlah harga discount khusus dari
vendor.
Dibutuhkan tenaga ahli untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi.
Sumber Daya Manusia dan bahan baku sangat berkaitan erat satu sama lain dan tidak bisa
dipisahkan.
Setiap divisi di dalam perusahaan memiliki fungsi pokok tugas atau job desk tersendiri dan
masing masing divisi tersebut saling berkaitan erat dalam menjalankan aktifitas perusahaan.
6. Market (pasar)
Konsumen atau pasar merupakan elemen yang sangat penting, tanpa permintaan maka proses
produksi akan terhenti dan segala aktifitas perusahaan akan vakum.
Agar dapat menguasai segmentasi pasar pihak manajemen harus memiliki strategi pemasaran
yang handal dan dapat bersaing dengan kompetitor market sejenis baik dari sisi harga, kualitas
maupun kuantitas.
Enam unsur manajemen diatas saling berkaitan erat satu sama lainnya, dan masing-masing
elemen sangat penting dalam rangka penerapan fungsi manajemen untuk mencapai hasil yang
masimal dan efisiensi dalam aktifitas perusahaan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen strategik merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan mamiliki
berbagai komponen yang saling mempengaruhi dan bergerak secara bersama-sama kearah
yang sama pula.
Dalam perencanaan strategis terdapat tiga tahap penting yaitu formulasi strategi,
implementasi/penerapan strategi dan evaluasi strategi
B. Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/36417872/Manajemen_Strategis_Perusahaan
https://papacindy.wordpress.com/2014/07/17/makalah-manajemen-strategi/
http://psytronaut.blogspot.com/2017/10/makalah-manajemen-strategik.html
http://digilib.unila.ac.id/4087/15/BAB%20II.pdf